Nama Kelompok :
Pendidikan Matematika
2018-2019
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengertian, Hakikat dan Fungsi Bahasa” ini dengan
lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang
penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan materi.
Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita
mengenai “Pengertian, Hakikat dan Fungsi Bahasa” khususnya bagi penulis.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini memang masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
dimaksudkan untuk penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................i
Daftar isi.....................................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN......................................................................................................1
3.1 Simpulan..................................................................................................................5
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
LANDASAN TEORETIS
Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh
manusia sebagai alat, sarana dan media untuk berinteraksi kepada manusia lain.
Apa sebenarnya pengertian dari bahasa itu sendiri?. Pada dasarnya, bahasa
merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan serta sikap.
Bahasa juga merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk
menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh
pembicara bisa dimengerti dan dipahami oleh pendengar melalui bahasa yang
diungkapkan.
Menurut Soejono (1984:1), bahasa adalah suatu sarana penghubung rohani yang
amat penting dalam hidup bersama.
Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia secara sadar. Definisi lain, bahasa adalah suatu bentuk dan
bukan suatu keadaan (lenguange may be form and not matter) atau sesuatu sistem
lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-
sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatan dalam sistem-sistem.
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna
dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Pengertian bahasa menurut KBBI adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer,
yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,
dan mengidentifikasikan diri dan berkomunikasi.
Sedangkan, menurut kami sebagai penulis bahasa adalah sumber daya bagi
kehidupan bermasyarakat. Kita dikenal dan menjadi populer di lingkungan
pekerjaan kita atau di lingkungan lain apabila kita dapat memahami orang lain dan
membuat orang lain memahami kita.
Hakikat bahasa adalah sebuah sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh
anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar
sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama
(Djardjowidjojo, 2008:10).
Bahasa merupakan sebuah sistem yang bersifat sistematis. Bahasa itu dibentuk
oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem
bahasa berupa lambang-lambang dalam bentuk bunyi. Setiap lambang bahasa
melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Contohnya : lambang
bahasa yang berbunyi “kuda” melambangkan konsep atau makna ‘sejenis binatang
berkaki empat yang bisa dikendarai’. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki
atau menyatakan sesuatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan setiap
satuan ujaran bahasa memiliki makna
Bahasa juga bersifat arbitrer. Artinya, hubungan antara lambang dengan yang
dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah , dan tidak dapat dijelaskan
mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu. Bukti kearbiteran ini
dapat juga dilihat dari banyaknya sebuah konsep yang dilambangkan dengan
beberapa lambang bunyi yang berbeda. Misalnya, untuk konsep ‘setumpuk
lembaran kertas bercetak dan berjilid’ dalam bahasa indonesia disebut “buku” dan
“kitab”. Meskipun lambang-lambang bahasa itu bersifat arbitrer, tetapi juga
bersifat konvensional. Artinya, setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi
hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. sebab jika dilakukan
berarti dia telah melanggar konvensi itu. Sebagai akibatnya, tentu komunikasi
akan terhambat.
2.3 Fungsi Bahasa
Secara tradisional, bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti, alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep
atau perasaan. Dalam hal ini, bahasa memiliki fungsi dan kedudukan dalam
kehidupan manusia. Wardhaugh mengemukakan bahwa fungsi bahasa adalah
sebagai alat komunikasi manusia, baik tertulis maupun lisan ( Chaer dan Leonie,
2010 : 19). Namun, fungsi ini tidak mencakup fungsi ekspresi, informasi,
eksplorasi, persuasi, dan hiburan.
Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki
fungsi sebagai berikut:
b. Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi
atau tekanan-tekanan perasaan pembaca. Bahasa sebagai alat mengekspresikan
diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) diri,
membebaskan diri dari tekanan emosi dan untuk menarik perhatian orang.
c. Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri
dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit
demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika
masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku
dalam masyarakat melalui bahasa.
Fishman mengemukakan bahwa fungsi bahasa itu dapat dilihat dari sudut penutur,
pendengar, topik, kode, amanat, dan pembicara ( Chaer dan Leonie, 2010 : 19).
Bab III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta
Faisal, M. Dkk. 2009. Kajian Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Dirjen Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.