Anda di halaman 1dari 17

RAGAM BAHASA INDONESIA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Ade Anggraini Kartika Devi, S.Pd., M.Pd

Oleh

1) Aris Firmansyah
2) Farah Nabila Erlyani
3) Sella Miftahul Jannah
4) Shafira Rizky Sabilla Putri

Kelas : B

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan dan rahmat karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah ini. Makalah ini akan membahas tentang materi
Ragam Bahasa Indonesia.
        Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah
yang bersangkutan yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang
materi yang dibahas.
         Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam
penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Akhirnya, kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari semua
pihak demi sempurnanya makalah ini.

                                                                        Serang, Agustus 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah 2

1.4 Manfaat Penulisan Makalah 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pentingnya Bahasa dalam Kehidupan Sehari-hari 3

2.2 Pengertian Ragam, Bahasa, dan Ragam Bahasa Indonesia 4

2.3 Macam-macam Ragam Bahasa Indonesia 6

BAB III PENUTUP 13

3.1 Simpulan 13

3.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang telah
lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak lama jauh sebelum Belanda
menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara yang benar,
salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia atau Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dewasa ini,
khususnya di Indonesia, perkembangan bahasa Indonesia disemua kalangan
masyarakat telah mengalami perubahan yang cukup signifikan seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lahirnya bahasa pergaulan yang
seringkali kita gunakan untuk bahasa sehari-hari, dikenal dengan bahasa tidak
baku yang tidak cocok digunakan dalam situasi resmi, seperti dalam penulisan
makalah, pidato, dan situasi formal lainnya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang
ragam bahasa sangat penting untuk dipelajari dan mempelajari bahasa Indonesia
secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan
baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan punah.

Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua kalangan masyarakat. Tidak


hanya orang terpelajar saja, akan tetapi semua warga Negara Indonesia harus,
bahkan wajib mempelajari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah digunakan
sejak lama pula oleh beragam komunitas di berbagai wilayah dan pulau. Kondisi
itulah yang menyebabkan munculnya variasi atau ragam bahasa Indonesia. Varian
menurut pemakai disebut dialek, sedangkan varian menurut pemakaian disebut
ragam bahasa. Ada dua jenis ragam bahasa yang biasa kita gunakan dalam
penggunaan bahasa, yaitu ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan. Ragam
bahasa yang perlu kita tekankan adalah ragam bahasa lisan, karena sebagian besar
dalam kehidupan, kita menggunakan alat ucap atau lisan untuk menyampaikan
maksud atau ide.

iv
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa yang dimaksud dengan ragam, bahasa, dan ragam bahasa
Indonesia?
3. Apa saja macam-macam ragam bahasa Indonesia?
4. Bagaimana cara penggunaan ragam bahasa Indonesia yang baik
dan benar?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari-hari
2. Untuk mengetahui pengertian ragam, bahasa, dan ragam bahasa
Indonesia
3. Untuk mengetahui berbagai macam ragam bahasa Indonesia
4. Untuk mengetahui penggunaan ragam bahasa Indonesia yang baik
dan benar

1.4 Manfaat Penulisan Makalah


1. Mahasiswa dapat memahami ragam bahasa Indonesia
2. Mahasiswa dapat menyadari pentingnya bahasa dalam kehidupan
sehari-hari
3. Mahasiswa dapat memahami macam-macam ragam bahasa
Indonesia berdasarkan dengan kegunaannya
4. Mahasiswa dapat menggunakan makalah ini sebagai salah satu
media pembelajaran mata kuliah bahasa Indonesia

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Bahasa dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering


digunakan adalah bahasa yang baik, bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu
dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak perlu
mendalami bahasa Indonesia secara keseluruhan. Akibatnya, sebagai pemakai
bahasa, orang Indonesia tidak handal menggunakan bahasa.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan


berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri,
sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk
melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).

Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula


pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di
dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di
dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun
komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung
memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk
budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia,
yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).

Tanpa adanya kemampuan menguasai bahasa Indonesia, apa yang akan


terjadi? Jelaslah, kita tidak dapat memahami berita yang kita dengar; kita tidak
dapat memahami pembicaraan orang lain; kita tidak dapat memahami buku atau
terbitan lain yang kita baca; kita tidak dapat memahami apa pun yang dituturkan

vi
atau ditulis dalam bahasa Indonesia. Jika demikian, kita akan menjadi orang yang
“buta kemajuan zaman”. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari bahasa
Indonesia, bahasa nasional, dan bahasa Negara kita dengan sungguh-sungguh
sehingga kita benar-benar menguasainya baik sebagai alat komunikasi sehari-hari
maupun sebagai alat pemanfaataan ilmu dan teknologi.

2.2 Pengertian Ragam, Bahasa, dan Ragam Bahasa Indonesia

a. Pengertian Ragam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ragam dapat diartikan sebagai 1)


tingkah; laku; ulah 2) macam; jenis 3) lagu langgam 4) warna; corak; ragi 5) laras
(tentang bahasa)

b. Pengertian Bahasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa dapat dimaknai sebagai


sistem lambang bunyi yang arbriter, dipergunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri
(Depdikbud, 1999).
Keraf dalam Smarapradhipa (2005), memberikan dua pengertian bahasa.
Pengertian pertama, menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vocal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Owen dalam Setiawan (2006), menjelaskan definisi bahasa yaitu language
can be defined as asocially shared combinations of those symbols and
rule governed combinations of those symbols dengan terjemahan: bahasa dapat
didefinisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional
untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki
dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.
Pendapat yang tertera di atas hampir sama dengan apa yang diungkapkan
oleh Tarigan (1984), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa

vii
adalah suatu sistem yang sistematik, barang kali juga untuk sistem generatif.
Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang makna suka atau simbol-
simbol arbriter.
Jadi, dapat disimpulkan dari pengertian bahasa menurut para ahli yang
telah dibahas di atas, bahasa yaitu suatu alat komunikasi umum yang memiliki
banyak fungsi dalam interaksi sesama manusia yang bersifat arbitret atau
sewenang-wenang, namun dalam pola yang teratur.

c. Pengertian Ragam Bahasa Indonesia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian ragam bahasa yaitu
variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.
Menurut WikipediA, ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa
menurut pemakaian.
Bachman (1990), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian,
yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara.
Dendy Sugono (1999) menjelaskan bahwa sehubungan dengan pemakaian
bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa
baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam
pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,
seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Menurut Fishman ed (1968), suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa
jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk
kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat
pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah
kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang
pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.

viii
Dapat kita simpulkan dari beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian ragam bahasa, yaitu varian atau ragam sebuah bahasa menurut
pemakaian dalam bahasa Indonesia.

2.3 Macam-macam Ragam Bahasa Indonesia


Ada beberapa macam ragam bahasa Indonesia yang dapat kita jabarkan
berdasarkan dengan kegunaannya, antara lain sebagai berikut.

1) Macam Ragam Bahasa Berdasarkan Pemakaian


Dalam kehidupan sehari-hari, banyak pokok persoalan yang dibicarakan.
Untuk itu, kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda pula. Ragam bahasa
yang digunakan dalam lingkungan agama sangat berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan hukum, pers, ekonomi, politik, sosial-budaya,
kedokteran, atau teknologi. Ragam bahasa berdasarkan bidang pemakaian dikenal
juga dengan istilah laras bahasa. Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa
dan pemakaiannya. Setiap laras bahasa memiliki ciri dan gaya tersendiri. Dapat
disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau
nonstandar.

Ciri yang membedakan antara Ragam Standar, Semi Standar, dan


Nonstandar
1. Penggunaan kata sapaan
2. Penggunaan kata tertentu
3. Penggunaan imbuhan
4. Penggunaan konjungsi atau kata penghubung
5. Penggunaan fungsi yang lengkap

2) Macam Ragam Bahasa Berdasarkan Keformalan


Berdasarkan tingkat keformalannya, Martin Joos dalam Chaer dan
Agustina (1995:92) membagi variasi atau ragam bahasa ini atas lima macam yaitu
ragam beku (frozen), ragam resmi (formal), ragam usaha (konsultatif), ragam
santai (casual), dan ragam akrab (intimate).

ix
a) Ragam Beku
Ragam beku yaitu ragam bahasa yang paling resmi yang
dipergunakan dalam situasi-situasi yang khidmat dan upacara resmi.
Ragam beku terdapat dalam dokumen bersejarah seperti Undang-
Undang Dasar. Berikut ciri-ciri ragam beku :
- Struktur gramatikalnya tidak dapat diubah
- Biasanya, susunan kalimat yang panjang-panjang, bersifat kaku,
dan lengkap
- Kosakata yang biasa digunakan, yaitu bahwa, maka,
sesungguhnya, dan sebagainya. Seperti yang tertuang dalam alenia
I dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945.

b) Ragam Resmi
Ragam resmi yaitu ragam bahasa yang digunakan dalam pidato
kenegaraan atau rapat dinas. Dalam bentuk tertulis, ragam resmi
terdapat dalam surat menyurat dinas, khotbah, buku pelajaran, dan
sebagainya.

c) Ragam Usaha
Ragam usaha yaitu ragam bahasa yang digunakan dalam
pembicaraan biasa di sekolah, dan rapat-rapat atau pembicaraan yang
berorientasi pada hasil produksi, dan lain sebagainya.

d) Ragam Santai
Ragam santai yaitu ragam bahasa yang digunakan oleh penutur
yang hubungannya dekat atau akrab. Banyak menggunakan ragam
bentuk Alegro yaitu kata atau ungkapan yang dipendekkan. Berikut
ciri-ciri ragam santai :
- Biasanya, kosakata memakai unsur leksikal dialek dan bahasa
daerah
- Memakai bentuk Alegro
- Memakai kata ganti yang tidak resmi

x
- Seringkali tidak memakai struktur morfologi dan sintaksis yang
normatif
Menurut Poedjosoedarmo (1978: 12) dalam ragam santai
mempunyai kelainan-kelainan tertentu bila dibandingkan dengan bahsa
yang dipakai dalam suasana resmi atau formal. Kelainan tersebut
seperti pemakaian kalimat yang tidak lengkap atau berbentuk kalimat
inversi.

e) Ragam Akrab
Ragam akrab yaitu ragam bahasa yang digunakan oleh penutur
yang hubungannya dekat atau akrab, yang tidak perlu menggunakan
bahasa secara lengkap dengan artikulasi yang terang, akan tetapi cukup
dengan ucapan-ucapan yang pendek. Contohnya, dengan keluarga atau
sahabat karib.

3) Macam Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana


Berdasarkan media atau sarana, ragam bahasa dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan.

a) Ragam Bahasa Tulis


Ragam bahas tulis yaitu bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan media tulis seperti kertas dengan huruf sebagai unsur
dasarnya. Dalam ragam tulis, pasti berhubungan dengan tata cara
penulisan dan kosakata, dimana kita dituntut untuk melengkapi unsur
sintaksis atau tata bahasa, diksi atau pilihan kata yang tepat, ejaan bahasa
Indonesia yang benar, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan
gagasan. Ragam tulis dapat kita temukan di :
1. Ragam bahasa cakapan
2. Ragam bahasa pidato
3. Ragam bahasa kuliah
4. Panggung

xi
Ciri-ciri Ragam Bahasa Tulis
1. Tidak memerlukan teman bicara
2. Bersifat objektif
3. Tidak tergantung kondisi, situasi, dan ruang, serta waktu
4. Mengemban konsep makna yang jelas
5. Harus memperhatikan unsur sintaksis
6. Berlangsung lambat
7. Struktur bahasa dan susunan kalimat yang jelas dan runtut
8. Selalu memakai alat bantu, seperti media tulis (kertas, pena, laptop)
9. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi
10. Hanya dapat terbantu dengan tanda baca

Kelebihan Ragam Bahasa Tulis


1. Informasi yang disajikan bisa pilih untuk dikemas sebagai media atau
materi yang menarik dan menyenangkan
2. Umumya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat
3. Sebagai sarana memperbanyak kosakata

Kekurangan Ragam Bahasa Tulis


1. Tidak adanya alat yang dapat memperjelas pengertian
2. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih, dan jujur
3. Diperlukan keseksamaan yang lebih besar daripada ragam bahasa lisan

b) Ragam Bahasa Lisan


Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahsa tersebut tidak
dapat dikatakan sebagai ragam bahasa tulis, namun tetap disebut sebagai
ragam bahasa lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh sebab
itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan adanya ciri
ragam tulis, meskipun direalisasikan dalam bentuk tulis. Kedua ragam itu
mempunyai arti masing-masing dan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Lalu, apa pengertian dari ragam bahasa lisan? Ragam bahasa lisan adalah
bahasa yang dihasilkan menggunakan alat ucap dengan fonem atau aksara

xii
sebagai bahan dasar. Keterkaitan tata bahasa atau sintaksis, kosakata, dan
lafal dengan ragam bahasa lisan sangat erat. Pembicara juga dapat
memanfaatkan artikulasi, intonasi, ekspresi wajah, penghayatan, dan gerak
tangan atau isyarat untuk mengemukakan ide. Ragam lisan dapat kita
temukan di :
1. Ragam bahasa teknis
2. Ragam bahasa undang-undang
3. Ragam bahasa catatan
4. Ragam bahasa surat

Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan


1. Memerlukan lawan bicara
2. Tergantung kondisi, ruang, dan waktu
3. Hanya memerlukan intonasi dan bahasa tubuh
4. Berlangsung cepat

Kelebihan Ragam Bahasa Lisan


1. Disesuaikan dengan situasi
2. Faktor efisiensi waktu
3. Faktor kejelasan kalimat yang diucapkan, karena pembicara menambahkan
unsur lain, seperti mimik atau gerak-gerik anggota tubuh
4. Faktor kecepatan, karena pembicara segera melihat reaksi langsung si
pendengar
5. Bebas bentuknya, karena faktor situasi yang memperjelas pengertian
bahasa yang dituturkan oleh penutur
6. Dapat berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit,
visual, dan kognitif.

Kekurangan Ragam Bahasa Lisan


1. Berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frasa-frasa
sederhana
2. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat

xiii
3. Tidak semua orang dapat melakukan bahasa lisan
4. Aturan bahasa yang dilakukan kurang formal

Perbedaan Antara Ragam Lisan dan Ragam Tulisan berdasarkan Tata


Bahasa dan Kosakata

A. Tata Bahasa
a) Ragam Bahasa Lisan
 Fira sedang nonton drama korea
 Sella sedang nulis cerita pendek
 Farah sedang nyapu halaman rumah
b) Ragam Bahasa Tulis
 Fira sedang menonton drama Korea
 Sella sedang menulis sebuah cerita pendek
 Farah sedang menyapu halaman rumah

B. Kosakata
a) Ragam Bahasa Lisan
 Jangan ngomong gitu
 Aris bilang kalau kita harus kerja kelompok
 Buat kamu aja
b) Ragam Bahasa Tulis
 Jangan berbicara seperti itu
 Aris mengatakan bahwa kita harus kerja kelompok
 Untukmu saja

4) Macam Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur


Berdasarkan cara pandang penutur, macam ragam bahasa dapat dibedakan
menjadi tiga bagian, antara lain sebagai berikut
a) Dialek Regional
Dialek regional adalah varian bahasa yang digunakan atau dipakai
masyarakat atau komunitas di daerah tertentu. Ciri-cirinya dibatasi oleh

xiv
tempat sehingga sering disebut Dialek Area. Biasanya berkembang di satu
daerah tertentu. Orang di luar wilayah itu sering tidak paham dengan dialek
yang dimaksud. Varian ini membedakan bahasa yang digunakan masyarakat
di satu tempat dengan tempat lain meskipun asal usul varian tersebut dari satu
bahasa. Kita mengenal dialek Betawi, dialek Medan, dan lain sebagainya.

b) Dialek Temporal
Dialek temporal digunakan oleh suatu komunitas pada kurun waktu
tertentu dan berbeda dari waktu ke waktu. Dialek ini hanya berkembang pada
kurun waktu tertentu dan jika sudah berganti masa maka dialek itu sudah tidak
ada lagi. Perbedaannya bisa dilihat dari ejaan, cara penulisan, dan
pengucapannya. Contohnya, dialek Melayu Kuno, dialek tahun 1970-an,
dialek Melayu zaman Sriwijaya, atau dialek Melayu zaman Abdullah.

c) Dialek Sosial
Dialek sosial adalah dialek yang dipakai oleh kelompok social tertentu

yang bisa digunakan sebagai penanda strata tertentu. Kelompok sosial

mengacu pada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu

dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan

kedudukan. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kaum penutur terpelajar

akan tampak jelas perbedaannya dengan yang digunakan oleh kaum penutur

tidak terpelajar. Terutama dalam pelafalan kata serapan asing, seperti contoh

didalam tabel dibawah ini.

Terpelajar Tidak Terpelajar


Video Pidio
Film Pilem
Sistem Sistim
Stopkontak Colokan

BAB III

xv
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan isi bab pembahasan yang telah dibahas sebelumnya, dapat kami
simpulkan bahwa ragam bahasa adalah varian atau ragam sebuah bahasa menurut
pemakaian dalam bahasa Indonesia atau variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.
Dapat disederhanakan, ragam bahasa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ragam
bahasa tulis dan ragam bahasa lisan.
Pada ragam bahasa tulis, kita dituntut untuk menggunakan bahasa yang sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan pada ragam
bahasa lisan, kita dituntut untuk menggunakan tutur bahasa yang baik dan sopan
sesuai pedoman yang ada.

3.2 Saran
Kita sebagai warga Negara Indonesia sudah sepatutnya membiasakan
penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks resmi sebagai bahasa sehari-hari,
agar identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak mudah hilang seiring kemajuan
zaman dan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan melekat pada diri kita
masing-masing dengan sendirinya.

DAFTAR PUSTAKA

xvi
Ismawati, Esti. 2012. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Ilmiah.
Yogyakarta: Ombak
Effendi, Kentjono, dan Basuki Suhardi. 2015. Tata Bahasa Dasar Bahasa
Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Slamet, Y. 2014. Problematika Berbahasa Indonesia dan Pembelajarannya Edisi
2. Yogyakarta: Graha Ilmu

xvii

Anda mungkin juga menyukai