Anda di halaman 1dari 35

KEBIJAKAN NASIONAL

MENGENAI GURU SEBAGAI


JABATAN PROFESIONAL

YUNI ARFIANI
NIPY. 23961661986
Kebijakan Berupa

 UUD 1945
 UU
 PP (Peraturan Pemerintah)
 Perpres
 Kepres
UUD 1945 ...
UUD 1945 pasal 31 dikatakan sebagai berikut :
a)  Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.
b) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.
c) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional.
d) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
e) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
manusia.
UUD 1945
UUD 1945 yaitu pasal 28 : c dan e
 pasal 28 c : “Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia”
 pasal 28 e : “Setiap orang bebas memeluk agama, dan
beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah
negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali”
Undang-Undang
1) UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2) UU RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen.
3) UU RI No.9 Tahun 2009 Tentang Badan
Hukum Pendidikan.
PP (Peraturan Pemerintah)
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 48 Tahun 2005 Tentang
Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi
Calon Pengawai Negeri Sipil
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
Perpres (Peraturan Presiden)

 Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 110 Tahun 2006 Tentang
Honorarium Bagi Ketua, Wakil Ketua,
dan Anggota Badan Nasional Sertifikasi
Profesi
Keppres (Keputusan Presiden)
 Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 1999 Tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri
Sipil
Guru Profesional
 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan, bahwa guru adalah tenaga
profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat (pasal 39 ayat 1)
Guru Profesional...
 UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, pasal 1, angka 1: Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah
Guru professional...
 Tercermin dalam penampilan pelaksanaan
pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan
keahlian baik dalam materi maupun metode
 Keahlian yang dimiliki oleh guru profesional adalah
keahlian yang diperoleh melalui suatu proses
pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara
khusus untuk itu
 Keahlian tersebut mendapat pengakuan formal yang
dinyatakan dalam bentuk sertifikasi, akreditasi, dan
lisensi dari pihak yang berwenang (dalam hal ini
pemerintah dan organisasi profesi)
Langkah Strategis dalam
Peningkatan Profesionalisme Guru
1. Sertifikasi
 Alur dan prosesi ilmiah yang memerlukan
komitmen dan akuntabilitas moral dan akademis.
 Adanya suatu uji kelayakan dan kepatutan yang
harus dijalani seseorang terhadap kriteria-kriteria
yang secara ideal telah ditetapkan
 Sertifikasi bagi Guru  dari UU yang mewajibkan
setiap tenaga pendidik harus memiliki kualifikasi
minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar yang dimilikinya
2. Perubahan Paradigma
 Guru tidak lagi sebagai instruktur yang harus
memposisikan dirinya lebih tinggi dari anak didik,
tetapi lebih berperan sebagai fasilitator atau
konsultator yang bersifat saling melengkapi
 Guru dituntut untuk mampu melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif secara
dinamis dalam suasana yang demokratis (PAIKEM)
 Penyelesaian masalah yang aktual berdasarkan
prinsip-prinsip ilmiah harus menjadi orientasi dalam
proses belajar mengajar.  out put dari pendidikan IQ,
EQ dan SQ
3.Peningkatan Kesejahteraan yang
Eksplisit
 Kesejahteraan : dapat memfokuskan diri
pada satu hal yang menjadi tanggung
jawab dan tugas pokok dari yang
bersangkutan
 Profesionalisme  jaminan
kesejahteraan bagi para guru
SISDIKNAS DARI MASA KE MASA
1950 – 1969
 ORIENTASI PADA HASIL (ADA UJIAN NEGARA)
 GURU BEBAS MEMILIH METODA DAN BUKU
 TAK TERIKAT METODA DAN TEORI TERTENTU
 SEKOLAH DIUKUR DARI PERSEN MURID YANG
LULUS
 TIDAK ADA KURIKULUM RINCI DAN GBPP
 TEKAD BELAJAR SISWA KUAT
 FOKUS PEMBICARAAN PUBLIK PADA JUMLAH
DAN KUALITAS LULUSAN, BUKAN PADA
KURIKULUM DAN CARA MENGAJAR
 GURU UMUMNYA MENGUASAI MATERI
1970 – 2002
 BANYAK KELUHAN KUALITAS LULUSAN
 BERORIENTASI PADA PROSES DAN INPUT
 BANYAK POLEMIK TEORI PENDIDIKAN
 FOKUS PEMBICARAAN PUBLIK ADALAH
KURIKULUM
 KURIKULUM SERING BERGANTI, RINCI,
KAKU, & LEBIH MERUPAKAN BELENGGU
DARI PADA INSTRUMEN UNTUK MENGAJAR
 PERUBAHAN ETOS BELAJAR SISWA
 SEMUA MURID LULUS
 GURU TAK MENGUASAI MATERI AJAR
 GURU TERUS DITATAR CARA MENGAJAR
2003 – 2005
 TIMBUL KESADARAN MEMPERBAIKI
KUALITAS LULUSAN
 USAHA KE ORIENTASI HASIL DITENTANG
 YANG BERTAHAN ORIENTASI KURIKULUM
MASIH LEBIH KUAT
 SEMUA MURID MASIH LULUS MESKI MALAS
 STANDAR NASIONAL LULUSAN DIHINDARI
 DIKAITKAN DENGAN INPUT, BUKAN ISINYA
 NYARIS TAK ADA YANG MENGAKUI HASIL
UJIAN
Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan Kebijakan
dan Program Pembangunan Pendidikan Nasional
Perubahan Lingkungan Strategis
(persaingan global, demokratisasi, desentralisasi, meningkatnya
tuntutan governance, pengangguran)

MASALAH
MASALAH &&
TANTANGAN
Sasaran
TANTANGAN
 Meningkat dan
 Tkt pendidikan rendah
meratanya
 Dinamika struktur Kebijakan partisipasi/akses
penduduk belum
terakomodasi Pendidikan
 Kesenjangan tingkat Standarisasi  Meningkatnya Mutu
pendidikan
dan Relevansi
 Fasilitas pendidikan
belum memadai
Penjaminan Mutu Pendidikan
 Kualitas pendidikan  Meningkatnya
rendah Akreditasi Governance
 Pengembangan IPTEK
 Manajemen belum
efektif, efisien, dan Program
akuntabel
 Anggaran rendah

Paradigma Nasional ( Pancasila & UUD’45)


Landasan Yuridis ( UU SISDIKNAS, UU GURU& DOSEN, PP & Perda) 18
Undang-Undang
Undang-Undang
GURU
GURU DAN
DAN DOSEN
DOSEN

19
PANDANGAN
PANDANGAN UMUM
UMUM

 Pemerintah menilai bahwa UU Guru dan Dosen


sangat penting dan strategis dalam mendukung
keberhasilan pembangunan pendidikan nasional
 Substansi yang diatur dalam UU Guru dan dosen
sangat relevan dengan dinamika yang
berkembang dalam masyarakat, bahkan pada
hakekatnya merupakan respon positif terhadap
aspirasi komunitas pendidikan di tanah air.
 Dicanangkan oleh Presiden pada tanggal 2
Desember 2004 dan disahkan pada tanggal 6
Desember 2005.
20
STRUKTUR ISI UU GURU DAN
DOSEN
BAB ISI Pasal
BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1
BAB II KEDUDUKAN, FUNGSI, & TUJUAN PASAL 2-6
BAB III PRINSIP PROFESIONAL PASAL 7
BAB IV GURU
Bagian Satu Kualifikasi,Kompetensi, dan Sertifikasi PASAL 8 - 13
Bagian Dua Hak dan Kewajiban PASAL 14 - 20
Bagian Tiga Wajib Kerja dan Ikatan Dinas PASAL 21-23
Pengangkatan, Penempatan,
Bagian Empat PASAL 24 - 31
Pemindahan, dan Pemberhentian
Bagian Lima Pembinaan dan Pengembangan PASAL 32 - 35

21
STRUKTUR ISI UU GURU DAN DOSEN
BAB ISI Pasal
Bagian Enam Penghargaan PASAL 36 -38
Bagian Tujuh Perlindungan PASAL 39
Bagian Delapan Cuti PASAL 40
Bagian Delapan Organisasi Profesi dan Kode Etik PASAL 41 -44
BAB V DOSEN
Bagian Satu Kualifikasi,Kompetensi, dan Sertifikasi PASAL 45 – 50
Bagian Dua Hak dan Kewajiban PASAL 51 – 60
Bagian Tiga Wajib Kerja dan Ikatan Dinas PASAL 61 – 62
Pengangkatan, Penempatan,
Bagian Empat PASAL 63 – 68
Pemindahan, dan Pemberhentian
Bagian Lima Pembinaan dan Pengembangan PASAL 69 - 72

22
STRUKTUR ISI UU GURU DAN DOSEN

BAB ISI Pasal


Bagian Enam Penghargaan PASAL 73-74
Bagian Tujuh Perlindungan PASAL 75
Bagian Delapan Cuti PASAL 76
BAB VI SANKSI PASAL 77 – 79
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN PASAL 80 – 81
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP PASAL 82 - 84

23
Lulusan D- Lulusan D-
IV/Sarjana IV/Sarjana
Kependidikan NonKependidikan

Program
Pembentukan
Kemampuan
Profesional
Pendidik
Sertifikasi
Profesi Guru
Baru
Standar
UJI
Kompetensi
KOMPETENSI
Guru Pemula
(SKGP)

 Pedagogik
 Kepribadian Sertifikasi
 Profesional Profesi Guru Pratama
 Sosial Guru
24
PERATURAN PEMERINTAH NO 19 TAHUN 2005
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

 WHAT IS STANDAR?

 WHAT IS STANDAR NASIONAL


PENDIDIKAN ?

 WHAT IS STANDAR PROSES


PENDIDIKAN ?
WHAT IS STANDAR ?

KETETAPAN ??????????

ACUAN ??????????

BATASAN
Minimal ????????

Kriteria Minimal ??????????


What is SNP ???????
Standar Nasional Pendidikan adalah
kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Fungsi dan Tujuan Standar
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai
dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu
Standar Nasional Pendidikan bertujuan
menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
Standar Nasional Pendidikan disempurnakan
secara terencana, terarah, dan berkelanjutan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global.
Standar Nasional Pendidikan terdiri dari :

 Standar Kompetensi Lulusan


 Standar Isi
 Standar Proses
 Standar Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan
 Standar Sarana dan Prasarana
 Standar Pengelolaan
 Standar Pembiayaan Pendidikan
 Standar Penilaian Pendidikan
What is SPP ?????
Standar proses adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai kompetensi
lulusan.

Standar proses berisi kriteria minimal


proses pembelajaran pada satuan
pendidikan.
Standar proses meliputi
perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran
pendidik memberikan keteladanan.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
PERENCANAAN PROSES
PEMBELAJARAN
Perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas
mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,
metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai