Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN PROPOSAL PENELITIAN

KUALITATIF

Mata Kuliah : Metode Penelitian Kualitatif


Dosen Pengampu : Enni Halimatussa’diyah, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok XII
1. Desi Permata Sari (0303173216)
2. Novriani Zein Nasution (0303171022)
3. Nurlima Maru’ao (0303172083)
4. Salwah Sadila Rangkuti (0303173183)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal’afiat menjalankan
aktifitas sehari-hari dan atas keridhoan-Nya juga, kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Rancangan Proposal Penelitian Kualitatif” ini dengan baik.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Tidak lupa juga kami
sampaikan terima kasih diantaranya kepada:

1. Ibu Enni Halimatussa’diyah, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Metode
Penelitian Kualitatif.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi semua
pihak sehingga dapat memetik isi yang terkandung di dalamnya.

Medan, 28 Januari 2021

Kelompok XII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Proposal Penelitian Kualitatif......................................................... 2
B. Lingkungan Penelitian Kualitatif...................................................................... 3
C. Bentuk-bentuk Rancangan Penelitian Kualitatif ............................................. 4
D. Komponen dan Sistematika Proposal Kualitatif............................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung


menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif
subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu
landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar
penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Munculnya penelitian kualitatif adalah karena reaksi dari tradisi yang terkait
dengan positivisme dan postpositivisme yang berupaya melakukan kajian budaya dan
interpretatif sifatnya. Berbagai jenis metode dan pendekatan  dalam penelitian kualitatif,
tingkat perkembangan dan kematangan masing-masing metode ditentukan juga oleh
bidangkeilmuan yang memiliki sejarah perkembangannya. Setiap uraian mengenai
penelitian kualitatif harus bekerja didalam bidang historis yang kompleks. Penelitian
kualitatif mempunyai pengertian yang berbeda-beda untuk setiap momen, meskipun
demikian definisi secara umum : penelitian kualitatif merupakan suatu metode berganda
dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan interpretatif  dan wajar terhadap setiap
pokok permasalahannya. Di dalam makalah ini akan dibahas secara luas mengenai
Rancangan Proposal Penelitian Kualitatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Proposal Penelitian Kualitatif?
2. Bagaimana Lingkungan Penelitian Kualitatif?
3. Bagaimana Komponen dan Sistematika Proposal Kualitatif?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Proposal Penelitian Kualitatif.
2. Mengetahui Lingkungan Penelitian Kualitatif.
3. Mengetahui Komponen dan Sistematika Proposal Kualitatif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Proposal Penelitian Kualitatif


Proposal penelitian merupakan perencanaan penelitian, yang berisikan langkah-
langkah sistematis dan rasional yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan, dan mengendalikan penelitian. Setiap penelitian,
baik penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, maupun kualitatif perlu
direncanakan dalam bentuk proposal penelitian. Dengan membuat proposal ini berarti
peneliti telah melaksanakan salah satu fungsi manajemen penelitian yaitu membuat
perencanaan. Karena terdapat perbedaan mendasar antara metode kuantitatif dan
kualitatif, maka proposal antara metode kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada
aksioma, proses penelitian, dan karakteristik kedua metode tersebut.
Biasanya proposal dianggap baik manakala proposal itu mengandung komponen
pokok tertentu diantaranya:

1. Gambaran masalah yang akan diteliti dan pertanyaan penelitan yang terukur;
2. Mengandung tujuan penelitian yang terarah dan jelas;
3. Menggambarkan variabel penelitian dan definisi operasional variabel;
4. Menggambarkan kebermaknaan atau signifikasi masalah penelitian baik secara
teoritis maupun praktis;
5. Menggambarkan metode, desain dan prosedur penelitian
6. Menggambarkan populasi dan sampel (subjek) penelitian
7. Memuat instrument penelitian
8. Memuat rencana kerja dan jadwal penelitian.

Dengan memerhatikan komponen-komponen pokok yang tergambarkan, maka


hampir sebagian isi dari laporan penelitian sudah kita susun tinggal kita merumuskan
sebagian lagi. Dengan demikian manakala proposal penelitian sudah dirumuskan
dengan baik maka sebenarnya kita sudah menyusun sebagian isi laporan penelitian.1

1
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), hlm. 281-282.

2
Dalam metode kualitatif yang berpandangan bahwa, realitas dipandang suatu
holistic, kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola fikir induktif, sehingga
permasalahan belum jelas, maka proposal penelitian kualitatif yang dibuat masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki ojek
penelitian/situasi sosial oleh karena itu proposal penelitian kualitatif diibaratkan oleh
Bogdan seperti seseorang yang akan merencanakan piknik. Yang direncanakan dalam
piknik adalah tempat-tempat baru yang akan dikunjungi, dan apa yang ingin diketahui
lebih dalam dari tempat tersebut, akan tergantung pada situasi setelah seseorang berada
di tempat piknik tersebut. Hal ini berarti proposal penelitian kualitatif berisi garis-garis
besar rencana yang mungkin akan dilakukan.2

B. Lingkungan Penelitian Kualitatif


Sebelum peneliti membuat proposal penelitian dengan metode kualitatif, maka
terlebih dulu harus diketahui lingkup penelitian kualitatif. Lingkup ini berkenaan
dengan permasalahan yang cocok diteliti dengan metode kualitatif serta scope konteks
sosial yang diteliti.
Metode kualitatif cocok digunakan untuk meneliti hal-hal sebagai berikut:
1. Jika masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau malah masih
gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena
peneliti kualitatif akan langsung masuk ke objek, melakukan penjelajahan dengan
grant tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas.
Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan ekplorasi terhadap suatu
objek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang emas dan lain-lain.
2. Jika ingin memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak
bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap
ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu.
3. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai jika peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.

2
Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu,
2020), hlm. 213.

3
4. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti jika tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara
mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan
orang tersebut.
5. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui
lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan
metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan,
selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat
ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut
selanjutnya diverifikasi dengan pengumpulan data yang mendalam. Jika hipotesis
terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
6. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
triangulasi/gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum
dapat ditemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain) maka kepastian data
akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji
krebilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data
akan dapat diperoleh.
7. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang
tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan
menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang
yang dipandang tahu sejarah perkembangan seseorang.

C. Bentuk-bentuk Rancangan Penelitian Kualitatif


1. Grounded Theory (Teoretisasi Data)
Rancangan teori grounded merupakan prosedur penelitian kualitatif yang
sistematik, dimana peneliti melakukan generalisasi satu teori yang menerangkan
konsep, proses, tindakan, atau interaksi mengenai suatu topik pada level
konseptual yang luas. Tujuan grounded theory yaitu untuk menentukan kondisi
yang memunculkan sejumlah tindakan/interaksi yang berhubungan dengan suatu
fenomena dan akibatnya. Dalam dunia pendidikan teori ini digunakan untuk

4
meneliti bagaimana proses kegiatan pengajaran, proses bimbingan, pengelolaan
kelas/manajemen kelas, dan bagaimana hubungan antara guru dan siswa di
sekolah.
2. Rancangan Penelitian Etnografik
Rancangan penelitian etnografik merupakan prosedur penelitian kualitatif untuk
mendeskripsikan, menganalisa, dan menginterprestasi pola perilaku, kepercayaan,
dan bahasa bersama dari sekelompok budaya yang berkembang pada seluruh
waktu. Dalam lingkungan pendidikan penelitian ini dirancang untuk meneliti
tentang bagaimana kurikulum yang diterapkan, serta metode apa yang digunakan
guru untuk mengajar.
3. Rancangan Penelitian Naratif
Dalam rancangan ini, seorang peneliti mendeskripsikan kehidupan individual,
mengumpulkan dan menceritakan informasi tentang kehidupan individu-individu,
serta melaporkannya secara naratif tentang pengalaman-pengalaman mereka.
Dalam bidang pendidikan misalnya, meneliti bagaimana perkembangan
psikososial anak didik serta aktifitas-aktifitasnya baik di dalam sekolah maupun di
luar sekolah.
4. Rancangan Studi Kasus
Penelitian dalam rancangan studi kasus dilakukan untuk memperoleh pengertian
yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu/subyek yang diteliti.
Penelitian ini lebih mementingkan proses daripada hasil, lebih mementingkan
konteks daripada suatu variabel khusus, lebih ditujukan untuk menemukan sesuatu
daripada kebutuhan konfirmasi. Penelitian ini menganalisa bagaimana keadaan
individu peserta didik, dalam persoalan sosialnya maupun pola kehidupannya baik
dalam hal pergaulan maupun sikap di dalam masyarakat.
5. Rancangan Metode Campuran
Dalam penelitian metode campuran, peneliti mengkombinasikan data kuantitatif
dengan data kualitatif, yaitu untuk menerangkan dan mengeksplor problem
penelitian dengan cara terbaik. Rancangan metode ini merupakan prosedur untuk
mengumpulkan data kuantitatif dan data kualitatif dalam satu penelitian tunggal,
dan untuk menganalisa dan melaporkan data ini berdasarkan prioritas, sekuensi,
dan level integrasi informasi. Biasanya rancangan ini ditujukan dalam pengisian

5
hasil studi/nilai akhir sekolah, menganalisis nilai siswa, serta untuk menentukan
pengembangan diri masing-masing siswa selama mengkuti pembelajaran.
6. Rancangan Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian ini memanfaatkan data kuantitatif dengan data kualitatif seperti metode
campuran, akan tetapi fokusnya lebih merupakan terapan. Tujuan penelitian ini
dalam dunia pendidikan adalah untuk meningkatkan praktek pendidikan dan
pengajaran dimana guru melaksanakannya berkaitan dengan problem yang
mereka hadapi dalam setting sekolah. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran
rancangan penelitian tindakan merupakan prosedur sistematik yang dipakai oleh
guru (atau peneliti) untuk mengumpulkan data kuantitatif dan atau data kualitatif
tentang cara-cara mereka bekerja, bagaimana mereka mengajar, dan bagaimana
baiknya siswa belajar.

D. Komponen dan Sistematika Proposal Kualitatif


Komponen dan sistematika dalam proposal penelitian kualitatif, tidak berbeda
dengan penelitian kuantitatif. Seperti telah dikemukakan yang berbeda adalah bahwa,
semua komponen dalam proposal penelitian kuantitatif sudah merupakan hal yang baku,
sedangkan dalam proposal penelitian kualitatif bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Setelah dilapangan mungkin masalah,
fokus, teori, teknik pengumpulan data, analisis data, bahkan judul penelitian bisa
berubah.
Komponen dalam proposal penelitian tersebut secara garis besarnya terdiri atas:
1. Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian
dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
a. Latar Balakang Masalah
Dalam latar belakang penelitian, peneliti mengungkapkan berbagai persoalan
yang menjadi perhatiannya. Peneliti mengungkapkan secara teoritis dan
konseptual terkait dengan berbagai hal atau persoalan yang perlu mendapat
perhatian oleh semua pihak. Apabila persoalan itu tidak segera mendapat
pemecahan akan berdampak sangat luas.3

3
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010), hlm. 231.

6
Adapun yang perlu diperhatikan dalam bagian ini adalah : Pada bagian ini
diuraikan situasi dan kondisi yang menarik perhatian dan pembaca pada
umumnya, Kemukakan hal-hal yang ingin diketahui dan alasan mengapa
peneliti tertarik dengan topik tersebut, Kemukakan juga mengapa hal itu perlu
diteliti, Berikan gambaran pula apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian
ini.4
b. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi
pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau
orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti dilapangan.
c. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya
dibuat rumusan masalahnya, rumusan masalah merupakan pertanyaan
penelitian, yang jawabannya dicari melalui penelitian. Rumusan masalah ini
merupakan panduan awal bagi peneliti untuk melakukan penjelajahan pada
objek yang diteliti.
d. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan
dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian
kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum
pernah ada atau belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti
dapat menemukan pemahaman terhadap situasi sosial yang diteliti, hipotesis,
pola hubungan yang akhirnya dapat dikembangkan menjadi teori.
e. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat
teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih
bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak
manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.5 Jika peneliti kualitatif dapat

4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014),
hlm. 399.
5
Hardani, dkk, Op. Cit., hlm. 223-226.

7
menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan,
dan mengendalikan suatu gejala.6

2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang terkait
dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian,
yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian. Relevansi berarti teori yang dikemukakan
sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan
teori atau referensi yang digunakan. Pada umumnya referensi yang lebih dari lima tahun
diterbitkan dianggap kurang mutakhir. Keaslian terkait dengan keaslian sumber,
maksudnya agar peneliti menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori.
Jangan sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain, dan sebaiknya dicari sumber
aslinya.

3. Metode Penelitian
Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah : alasan menggunakan
metode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber data
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan rencana pengujian
keabsahan data.7
a. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif
Dalam hal ini perlu dikemukakan, mengapa metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif. Pada umumnya alasan menggunakan metode
kualitatif karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan
penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring
dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner,
pedoman wawancara. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial
secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori.

b. Tempat Penelitian
6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 397-398.

7
Hardani, dkk, Op. Cit., hlm. 229-233.

8
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan
diteliti. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintah, di jalan, di
rumah dan lain-lain.

c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti
sendiri atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan
menjadi instrumen penelitian, atau mungkin setelah permasalahannya dan
fokus jelas peneliti akan menggunakan instrumen.

d. Sampel Sumber Data


Sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling.
Penentuan sampel sumber data, pada proposal bersifat sementara, dan akan
berkembang kemudian setelah peneliti dilapangan. Sampel sumber data pada
tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas
pada situasi sosial atau obyek yang diteliti, sehingga mampu “membukakan
pintu” kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data.

e. Teknik Pengumpulan Data


Pada bagian ini dikemukakan bahwa, dalam penelitian kualitatif, teknik
pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara
mendalam, studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi.

f. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan
bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan dalam penelitian kualitatif
adalah tahap memasuki lapangan dengan grandtour dan minitour question,
analisis datanya dengan analisis domain. Tahap kedua adalah menentukan
fokus, teknik pengumpulan data dengan minitor question, analisis data
dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection,
pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan struktural, analisis data dengan
analisis komponensial. Setelah analisis komponensial dilakukan analisis tema.
Jadi analisis data kualitatif menurut Miles and Hubermen dilakukan secara
interaktif melalui proses data reduction, data display, dan verification.

9
Sedangkan menurut Spradley dilakuan secara berurutan, melalui proses analisis
domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya.

g. Rencana Pengujian Keabsahan Data


Dalam proposal perlu dikemukakan rencana Uji keabsahan data yang akan
dilakukan. Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal),
uji dependabilitas (reliabilitas) data, transferabilitas (validitas
eksternal/generalisasi), dan uji krebilitas data. Uji kredibilitas dilakukan
dengan: perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, member check, dan analisis kasus negatif.

BAB III

PENUTUP

10
A. Kesimpulan

Proposal penelitian merupakan perencanaan penelitian, yang berisikan langkah-


langkah sistematis dan rasional yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan, dan mengendalikan penelitian. Setiap penelitian,
baik penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, maupun kualitatif perlu
direncanakan dalam bentuk proposal penelitian.

Komponen dan sistematika dalam proposal penelitian kualitatif, tidak berbeda


dengan penelitian kuantitatif. Semua komponen dalam proposal penelitian kualitatif
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Setelah
dilapangan mungkin masalah, fokus, teori, teknik pengumpulan data, analisis data,
bahkan judul penelitian bisa berubah.

B. Saran

Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, ke
depannya pemakalah akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang makalah ini dengan
sumber-sumber yang lebih banyak

DAFTAR PUSTAKA

Hardani, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Ilmu.

11
Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatf. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

12

Anda mungkin juga menyukai