Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DASAR PENELITIAN KUALITATIF

Disampaikan pada Seminar Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
Tahun Akademik 2022/2023

Oleh:
BESSE SAFATA
80100222079

DOSEN PENGAMPU

Dr. Fatkhul Ulum, Lc., M.A.


Dr. H. M. Yusuf, M.Pd.I.

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
A. Definisi, Ruang Lingkup dan Karakteristik Penelitian Kualitatif ........... 6
B. Prosedur dan Tahapan Penelitian Kualitatif .......................................... 13
C. Tujuan Penelitian Kualitatif ................................................................... 17
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 19
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti sekarang ini, ragam penelitian dalam dunia


pendidikan kian hari semakin dikembangkan. Banyak hal- hal baru yang perlu
diteliti dan dikaji lebih lanjut. Keanekaragaman budaya, perkembangan informasi
dan teknologi turut andil besar dalam kemajuan zaman seperti sekarang ini. Dahulu
manusia tidak mengenal telepon genggam atau internet. Seiring berjalannya
waktu, dengan adanya riset dan penelitian oleh para ahli teknologi, lahirlah telepon
genggam, internet, laptop, tablet, dan perangkat canggih lainnya. Semua hal ini
tak lepas dari yang namanya penelitian.
Seperti yang diketahui ragam penelitian ada banyak sekali dan dapat
ditinjau dari beberapa aspek, namun dalam kajian ini dideskripsikan tentang
konsep dasar penelitian kualitatif. Ketika penelitian kualitatif sedang
diperkenalkan kira-kira tahun 1990, pandangan mata peneliti khususnya peneliti
muda memincing ke arah itu. Penelitian kualitatif relatif lebih baru atau muda
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Tentunya kedua penelitian ini juga
memiliki kelemahan, keuntungan ataupun kerugian.1

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah, sistematis terhadap bagian-


bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengembangkan dan mengunakan model-model matematis, teori-teori dan
atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah
bagian sentral dalam penelitian ini karena hal ini emberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 11.
hubungan kuantitatif. Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan
makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Selain itu landasan teori juga dimanfaatkan sebagai gambaran umum
tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan penelitian.

Peneliti membangun sebuah gambaran yang kompleks dan menyeluruh


(holistik). Peneliti juga menganalisis kata-kata dan melaporkan pandangan atau
opini para informan. Keseluruhan studi berlangsung dalam latar situasi yang
alamiah / wajar (natural setting). Hal ini dimungkinkan karen penelitian kualitatif
adalah sebuah proses inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan
kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda.2 dikutip dari Creswell,
Characteristics of a qualitative research problem are: (a) the concept is
immature due to a conspicuous lack of theory and previous research; (b) a notion
that the available theory may be inaccurate, inappropriate, incorrect, or biased; (c)
a need exists to explore and describe the phenomena and to develop theory; or (d)
the nature of phenomenon may not be suited to quantitative measure.3
Pernyataan tersebut menginformasikan empat karakteristik masalah dalam
penelitian kualitatif, yaitu: 1) Konsep belum menunjukkan kemantapan
sehubungan dengan teori dan penelitian sebelumnya, 2) Patut diduga bahwa teori
yang dikemukakan mungkin tidak akurat, tidak sesuai, salah, atau mengalami bias,
3) Adanya tuntutan untuk menyelidiki dan menguraikan gejala dalam rangka
mengembangkan teori yang sudah ada. (4) Sifat alami peristiwa tidak cocok jika
diukur secara kuantitatif.

2
Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Cet. V; Bandung: PT Remaja
Rosdakarya dan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2008), h. 8.
3
John W Creswell, Research Design Qualitative & Quantitative Approaches (California:
Sage Publications, Inc., 1994) h. 146.
Hal-hal di atas menunjukkan betapa tidak sederhananya pola kerja penelitian
kualitatif. Kerumitan akan semakin dirasakan peneliti ketika sampai pada tahap
menganalisis data. Diperlukan pemahaman yang menyeluruh dan mendetil
langkah-langkah penelitian. Di samping itu, peneliti harus memiliki penguasaan
prosedur, teknik, dan langkah-langkah penelitian. Termasuk dalam hal ini adalah
analisis data.
Tulisan ini secara khusus membahas konsep dasar penelitian kualitatif, yang
mengkaji mulai definisi, ruang lingkup, karakteristik, prosedur dan tahapan
penelitian kualitatif. Kajian ini cukup penting dikemukakan sebagai landasan awal
bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian atau menyusun karya tulis
ilmiah khususnya tesis dalam bentuk penelitian kualitatif.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi, ruang lingkup dan karakteristik penelitian kualitatif?
2. Bagaimana prosedur dan tahapan penelitian kualitatif?
3. Apa saja tujuan penelitian kualitatif?
BAB II PE MBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Definisi, Ruang Lingkup dan Karakteristik Penelitian Kualitatif

1. Definisi Penelitian Kualitatif

Menurut Moleong, Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud


untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi , tindakan, dan lain-lain. secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dahn dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.4
Sementara itu Mulyana mendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai penelitian
dengan menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan suatu fenomena
dengan cara mendeskripsikan data dan fakta melalui kata-kata secara menyeluruh
terhadap subjek penelitian.5 Nana Syaodi menyebutkan bahwa penelitian
kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi pemikiran orang secara individual maupun kelompok.6
Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan
penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat
induktif yaitu peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data
atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan
yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-

4
Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013), h. 6.
5
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), h. 151.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PPS UPI dan PT
6

Remaja Rosdakarya, 2013), h. 94.


catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-
catatan. Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat konstruktivisme, yang
memandang kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan menuntut interpretasi
berdasarkan pengalaman sosial.
Sukardi menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
berdasarkan mutu atau kualitas dari tujuan sebuah penelitian itu. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang di desain secara umum yaitu penelitian yang
dilakukan untuk objek kajian yang tidak terbatas dan tidak menggunakan metode
ilmiah menjadi patokan.7
Penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan
perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan
tentang manusia yang diteliti.8 Misalkan dapat berupa penelitian tentang
kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang. Rancangan penelitian kualitatif dalam
pendidikan penelitiannya bersifat sementara, karena ketika penelitian
berlangsung, peneliti secara terus menerus menyesuaikan rancangan tersebut
dengan proses penelitian dan kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di
dalam dunia pendidikan.
Pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara primer
menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstruktivist
(seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang secara sosial dan
historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu teori atau pola) atau

7
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara, 2013), h. 19.
8
Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis Kearah
Ragam Varian Kontemporer), (Jakarta: Rajawali Press, 2001), h. 24.
pandangan advokasi/partisipatori (seperti orientasi politik, isu, kolaboratif, atau
orientasi perubahan) atau keduanya.9

Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan atau metode kualitatif.


Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah ekperimen) di mana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.10
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah
dan dengan menggunakan metode kualitatif, analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi.
2. Ruang Lingkup Penelitian Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi tujuh
tipe utama, yaitu : phenomenology, ethnography, action research, biography,

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Raja


9

Grafindo Persada, 2009), h. 28


Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
10

(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 15.


grounded theory, design and development research, and case studi and field
research.11

a. Penelitian Etnografi
Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna
sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural.
Biasanya para peneliti etnografi memfokuskan penelitiannya pada suatu
masyarakat (tidak selalu secara geografis, juga memerhatikan pekerjaan,
pengangguran, dan masyarakat lainnya). Penelitian etnografi khusus menggunakan
tiga macam pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini menghasilkan tiga jenis data: kutiapan, uraian, dan kutipan dokumen
menghasilkan dalam suatu produk: uraian naratif.

b. Penelitian Grounded Theory “Teori Dasar”


Strauss dan Corbin dalam Sugiyono mendefinisikan grounded theory (tori
dasar) adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian fenomena
yang mewakilinya. Menurut Strauss dan Corbin, penelitian grounded theory
mempunyai tujuan untuk membangun teori yang dapat dipercaya dan menjelaskan
wilayah di bawah studi.12

c. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan (action research) adalah suatu proses yang dirancang
untuk memberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta
didik lainnya) dengan maksud untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan
di dalam pengalaman pendidikan. Penelitian tindakan bertujuan untuk

11
Johnson RA and Wichern DW, Applied Multivariate Statistical Analysis (New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Chiffs, 2005), h.8
12
Strauss dan Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif dalam Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 191.
memberikan konstribusi kepada kepedulian praktis dari orang dalam situasi
problematis secara langsung dan untuk tujuan lebih lanjut dari ilmu sosial secara
serempak.

d. Penelitian dan Pengembangan


Penelitian dan pengembangan (Design and Development Research) adalah salah
satu jenis penelitian pragmatik yang menawarkan suatu cara untuk menguji teori
dan memvalidasi parktik yang terus-menerus dilakukan secara esensial melalui
tradisi yang tidak menantang. Suatu cara untuk menetapkan prosedur-prosedur,
teknik-teknik, dan peralatan-peralatan baru yang didasarkan pada suatu analisis
metodik tentang kasus-kasus spesifik.

e. Penelitian Kasus dan penelitian lapangan (Case Study and Field Research)
Yin dalam Bungin menyatakan bahwa studi kasus merupakan suatu inquiry
empiris yang mendalami fenomena dalam kehidupan yang nyata, ketika batas
antara fenomena dan konteks tak tampak dengan jelas . Tujuan penlitian kasus dan
penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara instensif tentang latar
belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial. Macam-
macam penelitian studi kasus, antara lain:

1) Studi kasus intrinsik (Intrinsic Case Study)

Studi kasus ini dilakukan untuk memahami secara lebih baik dan mendalam
tentang suatu kasus tertentu. Studi atau kasus dilakukan karena alasan peneliti
ingin mengetahui secara intrinsik fenomena, keteraturan, dan kekhususan kasus,
bukan untuk alasan eksternal lainnya.

2) Studi kasus instrumental (Instrumental Case Study)


Studi kasus instrumental merupakan studi atas kasus untuk alasan
eksternal, bukan karena ingin mengetahaui hakikat suatu kasus tersebut. Kasus
hanya dijadikan sebagai sarana untuk memahami hal lain di luar kasus seperti
untuk membuktikan suatu teori yang sebelumnya sudah ada.

3) Studi kasus kolektif (collective case study)


Studi kasus ini dilakukan untuk menarik kesimpulan atau generalisasi atas
fenomena atau populasi dari kasus-kasus tersebut. Studi kasus kolektif ingin
membentuk suatu teori atas dasar persamaan dan keteraturan yang diperoleh dari
setiap kasus yang diselidiki.

f. Biografi
Biogafi (biography) merupakan study terhadap seseorang atau individu
yang dituliskan oleh peneliti atas permintaan individu tersebut atau atas keinginan
peneliti yang bersangkutan. Denzin dan Lincoln dalam Herdiansyah
mendefinisikan biografi sebagai suatu studi yang berdasarkan kepada kumpulan
dokumen-dokumen tentang kehidupan seseorang yang melukiskan momen penting
yang terjadi dalam kehidupannya tersebut. Sehingga dalam penelitian ini yang
dijadikan sebagai subyek dalam penelitian dapat berupa orang yang masih hidup
ataupun orang yang sudah meninggal dunia, sepanjang data yang relevan dapat
diperoleh peneliti dari dokumen yang tersedia.13

g. Fenomenologi
Polkinghorne dalam Herdiansyah mendefinisikan fenomenologi sebagai
sebuah studi untuk memberikan gambaran tentang arti dari pengalaman-
pengalaman beberapa individu mengenai konsep tertentu.14
Fenomenologi dapat bersifat individu misalnya seseorang mengalami
malam lailatul qadar yang dialami oleh beberapa orang Muslim pada bulan

Denzin dan Lincoln, Handbook of Qualitative Research dalam Heri Herdiansyah,


13

Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2010)
h.65.
14
Heri Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial , h. 67.
Ramadhan atau seseorang yang mengalami near-death experiences atau dapat
disebut dengan pengalaman terhadap kematian menyatakan bahwa pengalaman
tersebut merupakan pengalaman yang luar biasa fenomenal sepanjang hidupnya
dan dirasakan sangat ekstrim yang mendekati kematiannya.
Contoh tersebut merupakan contoh yang bersifat individual yang hanya
dialami oleh perseorangan. Selanjutnya pengalaman yang bersifat masal yaitu
misalnya pada saat terjadinya tsunami di Aceh pada tahun 2004 lalu yang
menewaskan ratusan ribu orang.

3. Karakteristik Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode
fenomenologis, metode impresionistik, dan metode postpositivistic. Adapun
karakteristik penelitian jenis ini adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris rasional atau bottomup).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory,
yaitu teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode
kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga
teori yang dihasilkan berupa teori substansif.
b. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat
peneliti banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut
sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang
disebut sebagai fakta fenomenologis.
c. Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian.
d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di
balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual,
empiris logis, dan empiris logis.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang
dibutuhkan, dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan.
f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu
dengan memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya
tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah
berlangsung.
i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu
serta situasi tertentu.15

B. Prosedur dan Tahapan Penelitian Kualitatif


Bahwa prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan
dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif biasanya didesain secara
longgar, tidak ketat, sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang
mengalami perubahan dari apa yang telah direncanakan. Hal itu dapat terjadi bila
perencanaan ternyata tidak sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan. Meski
demikian, kerja penelitian mestilah merancang langkah-langkah kegiatan
penelitian. Paling tidak terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif,
yaitu:

1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, peneliti


mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti baru
mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung : Sinar
15

Baru, 2001), h. 11-12.


2. Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang
diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
3. Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah
ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara
mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi
berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis,
bahkan teori baru. 16

Secara spesifik, ketiga tahap tersebut dapat djabarkan dalam tujuh langkah
penelitian kualitatif yaitu: 1) Identifikasi masalah, 2) Pembatasan masalah, 3)
Penetapan fokus masalah, 4) Pelaksanaan penelitian, 5) Pengolahan dan
pemaknaan data, 6) Pemunculan teori, dan 7) Pelaporan hasil penelitian.
Sementara itu, Danim mengemukakan bahwa secara garis besar tahapan
penelitian kualitatif adalah:
1. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
2. Mengumpulkan data di lapangan.
3. Menganalisis data.
4. Merumuskan hasil studi.
5. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.17

Dalam hubungannya dengan data penelitian kualitatif, Sugiyono


menyebutkan terdapat 4 macam teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi
Menurut S. Margono dalam Zuriah, observasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek

16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, h. 43.
17
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif (Bandung; Pustaka Setia, 2002), h. 80
penelitian. Pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap objek di tempat terjadi,
karena penting untuk melihat perilaku dalam keadaan (setting) alamiah, melihat
dinamika, dan gambaran perilaku berdasarkan situasi yang ada.

2. Wawancara/Interview
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Menurut Zuriah wawancara ialah alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.
Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif
dengan wawancara mendalam.18

3. Dokumentasi
Zuriah memaparkan dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil
atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.19
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif.

4. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi (Jakarta:


18

Bumi Aksara. 2009), h. 179.


19
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, h. 179.
data-data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa
fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang
ditemukan.

Sementara itu, dalam permasalahan teknis analisis data dalam penelitian


kualitatif, dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Analisis data sebelum di lapangan

Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data


sekunder, yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian
fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan berkembang setelah peneliti
masuk dan selama di lapangan.

2. Analisis data di lapangan model Miles and Huberman

Gambar 1 komponen dalam analisis data (flow model)

a. Data Reduction (Reduksi Data)


Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hak yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
b. Data Display
Penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan natar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dala penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat naratif. Dalam melakukan display data, selain teks naratif, juga
dapat berupa, grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.

c. Conclusion Drawing/verification
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.20.

C. Tujuan Penelitian Kualitatif


Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian
kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:

1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang


terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali
kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya
penyempurnaannya.
2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan
yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan
waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.

20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, h. 245-252.
3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan
berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk
kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kualitatif. 21

21
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, h.15
BAB III PENU TUP

PENUTUP

Dari deskripsi yang dikemukakan pada pembahasan, dapat dikemukakan


kesimpulan sebagai berikut:

A. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk


memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks yang alamiah. Adapun ruang lingkup penelitian
kualitatif yaitu : phenomenology, ethnography, action research, biography,
grounded theory, design and development research, and case study and
field research, selanjutnya karakteristik penelitian kualitatif antara lain 1)
Menggunakan pola berpikir induktif (empiris rasional atau bottom up), 2)
Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi, 3)
Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku,
4) Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, 5)
Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya
tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti, dan 6) Analisis data dapat
dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
B. Setidaknya terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1)
Tahap deskripsi atau tahap orientasi, 2) Tahap reduksi, dan 3) Tahap
seleksi. Terdapat 4 macam teknik pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif, yaitu: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Dokumentasi, dan 4)
Trianggulasi. Sedangkan pada analisis datanya dilakukan sebelum di
lapangan dan setelah di lapangan dengan model Miles and Huberman
C. Tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu: 1) Untuk
mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang
terjadi di lapangan, 2) Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala
dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan, dan 3) Menyusun
hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan
data dan informasi yang terjadi di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta, 2006.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis


Kearah Ragam Varian Kontemporer). Jakarta: Rajawali Press, 2001.

Creswell, John W. Research Design Qualitative & Quantitative


Approaches. California: Sage Publications, Inc., 1994.

Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung; Pustaka Setia, 2002.

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:


Raja Grafindo Persada, 2009.

Herdiansyah, Heri. Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu


Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Moloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2013.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2008.

RA., Johnson and Wichern DW. Applied Multivariate Statistical Analysis. New
Jersey: Prentice Hall, Englewood Chiffs, 2005.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar
Baru, 2001.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara, 2013.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PPS UPI


dan PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Cet. V; Bandung: PT


Remaja Rosdakarya dan Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Indonesia, 2008.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-


Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

Anda mungkin juga menyukai