Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 3

METODOLOGI PENELITIAN

“JENIS-JENIS PENELITIAN DAN PENEDEKATAN


KUALITATIF”

Dosen pembimbing : Dr. Deddy Ramdhani, M.Pd.I

Di Susun Oleh :

1. Indah Qurratul Ain ( 200101082 )

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alahamdulillah puji syukur atas


kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita kelimpahan nikmat yang tak bisa
kita hitung nilainya . Yang diantaranya nikmat sehat sempat iman dan islam.
Sehingga kitab masih bisa bernafas dan sehat tanpa harus membayar oksigen yang
ada dirumah sakit.

Selanjutnya shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada nabi besar nabi
agung kita yakni Nabi Muhammad SAW. Karna kita tidak pernah lupa berkat
beliaulah kita bisa merasakan indahnya agama islam indahnya beribadah kepada
Allah tanpa harus sembunyi sembunyi.

Pada pengantar kali ini penulis terlebih dahulu mengucapkan terimakasih kepada
rekan rekan kelompok yang telah membantu menyelesaikan pembuatan makalah ini
Semoga isi makalah kami bisa bermanfaat dan berkah bagi kita semua.

Jabon, 2 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………

1. Latar Belakang …………………………………………..


2. Rumusan masalah………………………………………..
3. Tujuan ……………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN…………………………………….

BAB III PENUTUP…………………………………………..

A. Kesimpulan……………………………………………….
B. Saran………………………………………………………

DAFTARPUSTAKA………………………………………….
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian merupakan bagian yang sangat vital dalam sebuah penelitian.


Metodologi penelitian merupakan sekumpulan kegiatan, peraturan dan prosedur
yang digunakan oleh peneliti pada suatu disiplin ilmu tertentu. Oleh karnanya
metodologi penelitian menjadi sebuah ujung tombak pedoman dalam melaksanakan
penelitian. Peneliti akan menganalisis seluruh data yang diperoleh dengan
menggunakan metode penelitian yang dipilih untuk menentukan solusi dari
permasalahan penelitian Seiring dengan kemajuan zaman keanekaragaman budaya,
informasi, pengetahuan dan teknologi pun ikut berkembang berssama dengan
penelitian dan metodologi yang digunakan.1

Banyak sekali jenis-jenis penelitian yang bisa digunakan, yang mana penelitian
berarti kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara ilmiah dalam suatu
bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta atau prinsip-prinsip baru, yang bertujuan
untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu secara teknologi.
Dari itu, penelitian memerlukan bentuk atau jenis penelitian tertentu yang sesuai
dengan bidang penelitian yang akan dilakukan.2 Seperti halnya Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang relative baru atau mudah dikembangkan dibandingkan
dengan penelitian kuantitatif, dan keduanya tentu masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penelitian kuliatatif bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Dan idealnya penelitian, berangkat dari permasalahan yang
akan dipecahkan dalam penelitian kualitatif bersifat dinamis dan kompleks. Oleh
karnanya masalah dalm penelitian kualitatif bersifat sementara, tentarif dan dapat
berkembang atau berganti setelah peneliti terjun ke lapangan.

1
Feny Rita Fiantika, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Global Eksekutif Teknologi, Jl Pasir
Sebelah, Padang Sumatra Barat, Maret 2022, h 1-2
2
Askari Zakariah, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif Action Research, YPP Al-Mawaddah
Warrahmah Kolaka, Tanggerang, 7 Mei 2020, h 13
B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan apa saja jenis-jenis penelitian

2. Menjelaskan jenis-jenis penelitian pendekatan kualitatif case study dan


phenomenology

C. Tujuan

1. Mengetahui apa saja jenis-jenis penelitian

2. Mengetahui secara lebih spesifik jenis-jenis penelitian pendekatan kualitatif case


study dan phenomenology
BAB II

PEMBAHASAN

A. JENIS-JENIS PENELITIAN

Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara


ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta atau prinsip-prinsip baru,
yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu secara
teknologi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka Ketika seseorang melakukan
penelitian memerlukan bentuk atau jenis penelitian tertentu yang sesuai dengan bidang
penelitian yang dilakukannya.

Berikut jenis penelitian menurut berbagai kategorinya, Diantaranya :3

1. Penelitian Berdasarkan Jenis dan Analisisnya

Penelitian ini terbagi menjadi dua penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif :

a. Penelitian kualitatif adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk


mengumpulkan, menganalisis, dan menampilkan data dalam bentuk numeric daripada
naratif

b. Penelitian kuantitaif bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai suatu


fenomena serta menemukan suatu teori terkait suatu fenomena

2. Penelitian Berdasarkan Metode Teknik yang Digunakan

Penelitian ini terdiri dari berbagai penelitian, diantaranya :

a. Penelitian sejarah, berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian yang
pernah terjadi di masa lalu

b. Penelitian survei, penelitian yang dilakukan pada pupulasi besar ataupun kecil, tetapi
yang menjadi fokus data ialah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan
antara variabel sosiologis maupun psikologis

3
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, h 66
c. Penelitian eksperimen, penelitian yang berusaha menemukan pengaruh variabel
terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat

d. Penelitian naturalistic, metode yang meneliti kondisi objek alam

e. Penelitian ex post facto, penelitian yang meneliti peristiwa yang pernah terjadi,
kemudian mencari faktor-faktor penyebab kejadian pada peristiwa tersebut

3. Penelitian Berdasarkan Pendekatan Yang Dipakai

Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian ini dapat dibedakan menjadi


penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Masing-masing ppendekatan tersebut
memiliki paradigma, asumsi, karakteristik tersendiri. Kedua pendekatan
penelitiantersebut dapat dilakukan dengan cara saling mengisi sesuai kebutuhan,
sehingga dapat diwujudkan melalui proses penelitian yang bersifat komprehensif

4. Penelitian Berdasarkan Jenis Data

a. Penilitan primer, yaitu mengumpulkan data dari sumber pertama yang biasanya
didapatkan melalui kuisioner ataupun wawancara

b. Penelitian skunder, dari penamaan skunder berarti hal kedua setelah primer yang
tidak menggunakan sumber pertama untuk memperoleh data melainkan menggunakan
studi kepustakaan yang biasanya digunakan peneliti

5. Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasi

a. Penelitian deskriptif, bertujuan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu
variabel maupun lebih tanpa membuat perbandingannya dengan variabel lain, tetapi
untuk sampel yang lebih baikdari satu dalam waktu yang berbeda

b. Penelitian komparatif, penelitian yang bersifat membandingkan antara variabel satu


dengan yang lain

c. Penelitian asosiatif, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, jadi
bisa membandingkan suatu teori yang dapat berfungsi untuk meramalkan suatu gejala
alam.

B. Jenis-Jenis Pendekatan Penelitian Kualitatif


Jenis penelitian kualitatif cenderung bersifat deksriftif dan menggunakan analisis.
Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam jenis penelitian ini dengan berlandaskan teori
yang menjadi sumber, agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Maka
darinya, riset dari penelitian kualitatif memerlukan adanya kedalaman analisis dari
peneliti. Secara umum penelitian kualiatatif mendapatkan data dengan cara wawancara
dan observasi.4 Pendekatan adalah Proses, perbuatan, dan cara mendekati, suatu sikap
atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi yang paling berkaitan.
Pendekatan ialah petunjuk atau cara umum dalam memandang permasalahan atau objek
kajian.5 Kualitatif adalah metode pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi, dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan dengan purposive dan snowball,
Teknik pengumpulan dengan trianggulasi ( gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
genaralisasi.6

Gambar 1.1 Tahapan Pendekata Penelitian Kualiatif dan Kuantitatif

Terdapat berbagai jenis-jenis penelitian kualitatif, pada fokus pembahasan kali ini akan
membahas dua saja, yakni penelitian kualitatif Case Study dan Phenomenology

1. Penelitian Studi Kasus ( Case Study )

4
Rhamdan, Metode Penelitian, Cipta Media Nusantara, Jl Jemurwonosari, Surabaya, September
2021, h 6-7
5
Fadiha, Pendekatan Strategi Metode dan Teknik Dalam Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar, Jurnal
Of Primary Education, Vol 3, No.1 2022, h 23
6
Sugiyono, Metoda Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, PT Alfabeta, Bandung, 2011, h 12
Case Studty atau studi kasus ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan
secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas,
baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk
memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Dalam hal ini peneliti
melakukan studi terhadap satu orang individu tau lebih untuk mendapatkan data tentang
sejarah perjalan kehidupannya yang kemudian disusun menjadi laporan naratif
kronologis. Metode penelitian studi kasus merupakan strategi yang tepat untuk
digunakan dalam penelitian yang menggunakan pokok pertanyaan penelitian how
atau why, sedikit waktu yang dimiliki peneliti untuk mengontrol peristiwa yang
diteliti, dan fokus penelitiannya adalah fenomena kontemporer, untuk melacak
peristiwa kontemporer.7
Terdapat tiga macam tipe studi kasus menurut Basuki adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Studi kasus intrinsik (intrinsic case study), apabila kasus yang dipelajari secara
mendalam mengandung hal-hal yang menarik untuk dipelajari berasal dari kasus itu
sendiri, atau dapat dikatakan mengandung minat intrinsik (minat yang dari dalam
pribadi individu ).

2. Studi kasus instrumental (instrumental case study), apabila kasus yang dipelajari
secara mendalam karena hasilnya dipergunakan untuk memperbaiki atau
menyempurnakan teori yang telah ada atau untuk menyusun teori baru. Hal ini dapat
dikatakan studi kasus instrumental, minat untuk mempelajari berada diluar kasusnya
atau minat eksternal (minat yang timbul karna pengaruh dari luar).

3. Studi kasus kolektif (collective case study), apabila kasus yang dipelajari secara
mendalam merupakan beberapa (kelompok) kasus, walaupun masing-masing kasus
individual dalam kelompok itu dipelajari, dengan maksud untuk mendapatkan
karakteristik umum, karena setiap kasus mempunyai ciri tersendiri yang bervariasi.

Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian studi kasus adalah :8

7
Ratna Dewi Nuraini, “Penerapan Metode Studi Kasus YIN Dalam Penelitian Arsitektur dan Perilaku”
Inersia, Vol. XVI No. 1, Mei 2020, h 11

8
Nur Sayyidah, Metodologi Penelitian Disertai Dengan Contoh Penerapannya, Zifatama Jawara, jln
Taman Pondok Jati, Sidoarjo, November 2020, h 35-36
Gambar 2.1 Tahapan-Tahapan Dalam Penelitian Studi Kasus

1. Pemilihan kasus ( Introduction ), hendaknya diawali dengan pemilihan kasus,


dilakukan dengan tujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih
oleh peneliti dengan menjadikan sasaran teliti meliputi; orang,lingkungan, program,
proses, dan masyarakat atau unit sosial.

2. Pengumpulan data ( Literature Review), terdapat beberapa teknik dalam


pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalam penelitian kasus adalah observasi,
wawancara dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrument penelitian, dapat
menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta
dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak. Sedangkan untuk analisis data
tidak menunggu data terkumpul. Peneliti dapat mulai mengagresi, mengorganisasi dan
mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola.

3. Analisis data ( Method ), Setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi,
mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola.
Mengelompokkan data merupakan proses meringkas hal-hal khusus menjadi hal-hal
umum guna menemukan pola umum data.

4. Perbaikan (Discussion/ refinement), Meskipun semua data telah terkumpul, dalam


pendekatan studi kasus hendaknya dilakukan penyempurnaan atau penguatan data baru
terhadap kategori yang telah ditemukan.
5. Penulisan laporan ( Conclussion ), laporan hendaknya ditulis secara komunikatif,
mudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas,
sehingga memudahkan pembaca untuk memahami seluruh informasi penting.

2. Penelitian Phenomenology

Fenomenologi( dari bahasa Yunani: phainomenon, berarti yang terlihat jelas, dan
logos, yang berarti ilmu). Fenomenologi adalah sebuah ilmu serta studi inkuiri
deskriptif yang memfokuskan kepada studi atas penampakan( fenomena), pengalaman,
dan pengetahuan

Fenomenologi, yakni ilmu mengenai suatu yang terlihat( phenomenon). Dengan


demikan, setiap riset maupun setiap karya yang membahas cara penampakan dari apa
saja merupakan fenomenologi. Fenomenologai adalah studi tentang pengetahuan yang
berasal dari kesadaran, atau cara memahami suatu objek atau peristiwsa dengan
mengalaminya secara sadar. Fenomenologi adalah bagian dari metodologi kualitatif
yang mana, Menurut Hegel fenomenologi mengacu pada pengalaman sebagaimana yang
muncul pada kesadaran, ia menjelaskan fenomenologi adalah ilmu menggambarkan apa
yang seseorang terima, rasakan dan ketahui didalam kesadaran langsungnya dan
pengalamannya. Dan apa yang muncul dari kesadaran itulah yang disebut sebagai
fenomena.

Penelitian fenomenologis membantu kita memahami bagaimana rasanya


mengalami situasi atau peristiwa kehidupan tertentu . Dengan menggambarkan kisah
orang -orang yang benar -benar hidup melalui pengalaman tertentu dan persepsi mereka
tentang hal itu, Metode fenomenologis bertujuan untuk menggambarkan, memahami,
dan menafsirkan makna pengalaman kehidupan manusia . Ini berfokus pada pertanyaan
penelitian seperti “bagaimana rasanya mengalami situasi tertentu??” Lebih sederhana
dinyatakan, fenomenologi adalah studi tentang pengalaman hidup individu di dunia

Pada dasarnya, ada dua hal utama yang menjadi fokus dalam penelitian fenomenologi,
yakni :

1. Textural description: apa yang dialami oleh subjek penelitian tentang sebuah
fenomena. Apa yang dialami adalah aspek objektif atau data yang bersifat faktual, dan
hal yang terjadi secara empiris.
2. Structural description: bagaimana subjek mengalami dan memaknai pengalamannya.
Deskripsi ini berisi aspek subjektif. Aspek ini menyangkut pendapat, penilaian,
perasaan, harapan, serta respons subjektif lainnya dari subjek penelitian berkaitan
dengan pengalamannya itu.

Teori fenomenologi digunakan untuk mendeskripsikan (memaparkan) apa adanya


suatu peristiwa yang terjadi tanpa merubah fakta yang sebenarnya. Teori ini menuntun
si pengamat untuk melakukan pengamatan secara langsung pada peristiwa yang terjadi,
dan selajutnya memaparkan sesuai realitas yang sebenarnya.

Dengan demikian, pertanyaan penelitian dalam studi fenomenologi mencakup


pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa pengalaman subjek tentang sutu fenomena/peristiwa? 2. Apa perasaannya


tentang pengalaman tersebut? 3. Apa makna yang diperoleh bagi subjek atas fenomena
itu?

Fenomenologi mempunyai empat karakteristik, yaitu: deskriptif, reduksi, esensi dan


intensionalitas.9

1. Deskripsi, Tujuan fenomenologi adalah deskripsi fenomena, dan bukan menjelaskan


fenomena. Fenomena termasuk apapun yang muncul seperti emosi, pikiran dan dan
tindakan manusia sebagaimana adanya. Fenomenologi berarti menggambarkan sesuatu
ke “hal itu sendiri”. Pengandaian menjadi tidak perlu karena tujuannya adalah untuk
menyelidiki sebagaimana yang terjadi.

2. Reduksi, adalah sebagai suatu proses di mana asumsi dan prasangka tentang
fenomena ditunda dalam ber aketing untuk memastikan bahwa prasangka-prasangka
tidak mencemari deskripsi hasil pengamatan dan memastikan bahwa wujud deskripsi
sebagai benda itu sendiri.

3. Esensi, adalah makna inti dari pengalaman individu dalam fenomena tertentu
sebagaimana adanya. Pencarian esensi, tema esensial atau hubungan-hubungan esensial
dalam fenomena apa adanya melibatkan eksplorasi fenomena dengan menggunakan

9
Abd Asrori, Penelitian Kualitatif ( Case Study, Fenomenology), CV Pena Persada, Jawa Tengah,
2021, h 18
proses imaginasi secara bebas dan refleksi untuk menentukan apakah suatu karaktersitik
tertentu merupakan esensi (kenyataan) penting.

Langkah terstruktur yang mudah untuk diikuti dengan mengunakan fenomenologi


Husserl. langkah tersebut meliputi :10

1. Menentukan fenomena yang ingin diteliti dan peran peneliti dalam penelitian
tersebut

2. Pengumpulan data, proses pengumpulan data meliputi proses pemilihan partisipan


atau sampel dan metode pengumpulan data. Pada umumnya, fenomenologi
menggunakan teknik purposeful sampling.

3. Perlakuan dan Analisis data, analisis data didahului dengan proses transkripsi hasil
wawancara secara verbatim atau apa adanya. Setiap transkrip diberi identitas, diperiksa
keakuratannya, dan dianalisis.

4. Studi literatur, setelah proses analisis data selesai maka peneliti melakukan studi
literatur secara mendalam untuk mengetahui hubungan dan posisi hasil penelitian
terhadap hasil-hasil penelitian yang telah ada.

5. Mempertahankan kebenaran hasil penelitian, seperti halnya penelitian kuantitatif,


penelitian kualitatif juga menuntut adanya validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian
kualitatif pada umumnya validitas dan reliabilitas dikenal sebagai credibility,
auditability, and fittingness.

6. Petimbangan etik, pertimbangan etik yang harus diperhatikan meliputi pemberian


informasi tentang sifat penelitian, keikutsertaan yang bersifat sukarela, ijin untuk
merekam interview, kerahasiaan identitas partisipan baik pada rekaman, transkrip,
maupun pada deskripsi lengkap.

10
Imalia Dewi Asih, “Fenomenologi Husserl: Sebuah Cara ‘Kembali Ke Fenomena,’” Jurnal
Keperawatan Indonesia, Vol 9, No.1, 2005, h 79
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Fenomenologi, singkatnya, adalah penelitian tentang pengalaman dan bagaimana


pengalaman tersebut membentuk sebuah kebiasaan. Pengalaman yang dimaksud adalah
pengalaman subjektif. Fenomenologi membahas terkait dengan kejadian atau fenomena
yang dialami oleh individu nerdasarkan fakta dan yang terjadi dimasa lampau.

Studi kasus adalah bagian dari metode kualitatif yang hendak mendalami suatu
kasus tertentu secara lebih mendalam dengan melibatkan pengumpulan beraneka ragam
informasi Studi kasus memiliki kesamaan dengan fenomenologi yakni sama-sama
membutuhkan subjek dengan menanyakan suatu kejadian namun bedanya studi kasus
terjadi kontemporer atau pada masa sekarang.

B. SARAN

Dari pemaparan materi diatas diharapkan bagi pembaca untuk membaca dan
memahami dari pengertian pendekatan penelitian studi kasus dan penomenologi, dan
mendiskusikan hal-hal yang belum dipahami dalam penjelasannya. Baik itu kekeliruan
dalam penulisan maupun terdapat kesalahan yang tidak disengaja. Dan saya sangat
berharap saran untuk perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Feny Rita Fiantika, 2022, Metode Penelitian Kualitatif, Sumatra Barat: PT Global
Eksekutif Teknologi

Askaria Zakariah, 2020, Metodologi Penelitian Kualitatif Actin Reasearch,


Tanggerang:YPP Al-Mawaddah Warahmah Kolaka

Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta

Rhamdan, 2021, Metode Penelitian, Surabaya: Cipta Media Nusantara

Ratna Dewi Nuraini, Penerapan Metode Studi Kasus YIN Dalam Penelitian Arsitektur
dan Perilaku, Yogyakarta: Jurnal

Nur Sayyidah, 2020, Metodologi Penelitian Disertai Dengan Contoh Penerapannya,


Sidoarjo: Zifatma Jawara

Imalia Dewi Asih, 2005, Fenomenologi Husserl: Sebuah Cara Kembali ke Fenomena,
Jurnal Keperawaratan Indonesia

Abd Hadi, Asrori, Rusman, 2021, Penelitian Kualitatif Case Study, Fenomenologi, Jawa
Tengah: CV Pena Persada

Anda mungkin juga menyukai