DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
FEBRUARI, 2023
I
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah Swt. Yang sebesar besarnya berkat
petunjuk dan hidayah-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
berjudul Jenis Jenis penelitian disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
BAB III...................................................................................................................37
PENUTUP..............................................................................................................37
3.1 Kesimpulan..............................................................................................37
3.2 Saran........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39
III
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
e. Penelitian Narrative Research.
Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan sebuah studi terhadap seseorang
individu atau lebih untuk dapat mendapatkan data mengenai sejarah
perjalanan kehidupannya yang kemudian disusun menjadi laporan naratif yang
kronologis.
Biasanya, penelitian ini mengangkat pola mengenai bagaimana situasi atau
kondisi tersebut bisa terjadi dan bagaimana upaya untuk menjaga atau
memperbaiki situasi yang terjadi tersebut dengan data yang valid dan disusun
secara ilmiah.
5
dengan objek penelitian, fenomena, dan korelasi di antara keduanya. Metode
penelitian ini disebut kuantitatif karena data-data yang digunakan berupa angka
dan menggunakan statistik. Umumnya, bagian kesimpulan penelitian kuantitatif
disertai tabel, grafik, dan sebagainya.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam melakukan penelitian kuantitatif yaitu:
Desain pada penelitian kuantitatif bersifat spesifik, jelas, dan rinci,
ditentukan dengan matang di awal proses penelitian, dan menjadi panduan
pada setiap tahap penelitian.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah menunjukkan hubungan antar variabel,
menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
6
b. Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode penelitian
kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara
menyeluruh, luas, dan mendalam. Macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara
sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu
secara faktual dan cermat.
c. Kausal Komparatif
Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-
macam metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam
metode penelitian kuantitatif ini adalah ex-post facto. Metode Kausal
komperatif digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui kemungkinan
hubungan sebab-akibat.
d. Komparatif
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif
berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable,
atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti komparatif ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih
situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.
Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen
penelitian terkait antara satu sama lain. Perhitungan yang digunakan
macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif adalah
berupa persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta
faktor pendukung hasil.
e. Inferensial
Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian
kuantitatif yang melakukan analisis hubungan antar variable dengan
pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian
data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial dapat membahas tentang
besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan. (Murni, 2022)
7
f. Metode Survei
Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian survei yang
artinya metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan
suatu data yang terjadi, baik pada masa lampau atau saat ini mengenai
keyakinan, pendapat, karakteristik, dan hubungan variabel yang dapat
digunakan untuk menguji beberapa hipotesis.
Biasanya, hipotesis yang diuji bisa berupa variabel sosiologis dan atau
psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik
pengumpulan data yang digunakan melalui pengamatan yang diambil dari
wawancara atau kuesioner dan dari hasil penelitian yang cenderung
digeneralisasikan.
g. Metode Eksperimen.
Jenis-jenis penelitian di dalam penelitian kuantitatif selanjutnya adalah
metode eksperimen. Di dalam metode eksperimen, metode penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel
independen yang berupa treatment atau perlakuan terhadap hasil atau
variabel dependen dan kondisi yang tak terkendalikan.
Agar kondisi hasil atau variabel dependen dapat dikendalikan, maka di
dalam penelitian eksperimen bisa menggunakan kelompok kontrol. Salah
satu cara yang sering dilakukan pada metode eksperimen ini adalah
melakukan penelitian di laboratorium. Penelitian Eksperimen
.
2.3 PENELITIAN EKSPERIMEN
8
diubah, tetapi tetap seperti sediakala, dan hanya metode atau cara
mengajarlah yang diubah. Dalam hal ini, guru dengan sengaja mengajar
dengan metode tertentu secara sempurna dalam satu periode tertentu,
kemudian setelah selesai hasilnya dinilai. Peneliti mengamati akibat
perubahan metode mengajar.
Menurut (Mardalis, 2003), Penelitian eksperimen merupakan suatu
metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti,
maka apa yang akan terjadi? Dalam hubungan ini peneliti memanipulasikan
suesuatu stimuli, evens atau kondisi-kondisi eksperimen, kemudian
mengobservasi pengaruh, atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi
secara sengaja dan sistematis tadi.
9
Menurut (Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2014) penelitian eksperimen
merupakan satu-satunya metdoe penelitian yang benar-benar dapat menguji
hipotesis hubungan sebab akibat. Suatu metode yang sistematis dan logis
untuk menjawab pertanyaan: “Jika penyelidikan dilakukan pada kondisi-
kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?” di sini,
peneliti memanipulasi variabel bebas (sesuatu stimuli, treatment, atau
kondisi-kondisi eksperimental), kemudian mengobservasi pengaruh atau
perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan. Penelitian
eksperimen memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Variabel bebas yang dimanipulasi,
b. Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan,
c. Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat diamati
secara langsung oleh peneliti.
Dari beberapa pendapat para ahli, penulis menyimpulkan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat antara dua variabel secara sistematis dan logis dengan
memanipulasi suatu keadaan atau variabel bebas secara sempurna, terkontrol,
dan teliti, kemudian mengobservasi hasil manipulasi atau perngaruh dan
perubahannya terhadap variabel terikat. Contoh : metode belajar adalah
variabel bebas (X), dan tingkat prestasi belajar siswa adalah variabel terikat
(Y), jika guru ingin meningkatkan prestasi belajar siswa, maka guru harus
memanipulasi variabel X terhadap Y kemudian mengobservasi hasil
manipulasi/perubahan tersebut.
B. Desain Eksperimen
1. Desain tanpa kelompok perbandingan
Dalam desain ini, pembandingan dilakukan hanya terhadap satu kelompok,
yakni kelompok eksperimen, dengan cara menganalisis X melalui skor yang
diperoleh dari pelaksanaan pretest (Ti) dan posttest (T2).
2. Desain dengan kelompok pembanding
pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan kelompok pembanding,
dilakukan dengan cara mengadakan eksperimen terhadap dua kelompok
10
adatau lebih dengan tujuan untuk meningkatkan kontrol dan mempertinggi
validitas.
3. Desain Counterbalance
Desain Counterbalance/crossofer/swicthvhover) digunakan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan desain yang pengambilan S untuk sample dilakukan
secara tak acak terutama jika anggota sampel terbatas, tidak menggunakan
pretest, dan yang ditest lebih dari satu variasi X.
4. Desain factorial
Pada desain factorial memungkinkan dapat digunakan, diamati serta
dianalisis berbagai pengaruh dari dua atau lebih variabel secara bersamaan.
Dari penelitian ini dapat dilihat suatu proses lebih mendekati keadaan yang
sebenarnya, sehingga dapat dinilai secara serentak berbagai akibat dari setiap
X (variable eksperimen).
C. Langkah-langkah Eksperimen
Menurut (Ali, 1985) dalam melakukan experiment, agar dapat diperoleh
hasil yang optimal, harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Meneliti lietratur yang berhubungan dengan masalah penelitian.
2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah.
3. Merumuskan hipotesis.
4. Menyusun rencana experiment secara lengkap dan operasional, meliputi: 1)
Menentukan variabel bebas dan terikat, 2) Memilih desain experiment yang
digunakan, 3) Menentukan sample, 4) Menyusun alat experiment, 5)
Membuat outline prosedur pengumpulan data, 6) Merumuskan hipotesis
statistic (hipotesis nol).
5. Melaksanakan eksperimen (pengumpulan data)
6. Menyusun data untuk memudahkan pengolahan.
7. Menentukan taraf arti (level Of Significant) yang akan digunakan dalam
menguji hipotesis.
8. Mengolah data dengan metode statistika (menguji hipotesis berdasarkan data
yang terkumpul).
11
Menurut (Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2014) langkah penelitian eksperimen
pada prinsipnya sama dengan jenis penelitian lainnya yang secara eksplisit dapat
dilihat seperti berikut:
1. Melakukan kajian induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan.
2. Mengidentifikasi permasalahan.
3. Melakukan studi literature dari beberapa sumber yang relevan,
memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan
variabel.
4. Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan:
a. Mengidentitikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan
terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b. Menentukan cara untuk mengontrol mereka;
c. Memilih desain riset yang tepat;
d. Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (assign)
sejumlah subjek penelitian;
e. Membagi subjek ke dalam kelompok control maupun kelompok eksperimen.
f. Membuat instrument yang sesuai, memvalidasi instrument dan melakukan
pilot study agar memperoleh instrument yang diperlukan.
g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis.
5. Melakukan eksperimen
6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen.
7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai denegan variabel yang telah
ditentukan.
8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan.
9. Membuat laporan penelitian.
12
2. Mengadakan pembatasan masalah.
3. Melakukan studi pendahuluan (literature).
4. Menyusun rencana experiment secara lengkap dan operasional, meliputi:1)
Menentukan variabel bebas dan terikat,2) Memilih desain experiment yang
digunakan,3) Menentukan sample, 4) Menyusun alat experiment,5) Membuat
outline prosedur pengumpulan data,6) Merumuskan hipotesis statistic
(hipotesis nol).
5. Melakukan eksperimen.
6. Menentukan taraf arti (level Of Significant) yang akan digunakan dalam
menguji hipotesis.
7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan teknik yang
relevan, dan
8. Membuat laporan penelitian
13
Di dalamnya terdapat upaya menggali infomarsi-informasi dari suatu kondisi atau
keadaan kemudian mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan
menginterpretasikan serta melihat kaitan antara variable-variabel yang ada.
14
atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data
yang memang sudah ada. Penelitian korelasi dibagi menjadi dua, yaitu
a. Penelitian Korelasi Sejajar
Penelitian korelasi sejajar adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
adanya hubungan (korelasi) antara dua variabel yang jika diteliti tidak
kemanfaatannya sama sekali. Contoh: seorang peneliti misalnya guru atau
mahasiswa yang meneliti apakah ada korelasi antara kepandaian siswa dalam
matematika dengan ipa atau antara usia dengan kesehatan penduduk
b. Penelitian Korelasi Sebab Akibat
Penelitian korelasi sebab akibat adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui adanya hubungan (korelasi) antara dua variabel yang saling
mempengaruhi dimana variabel satu merupakan sebab dan variabel dua
merupakan akibat serta hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi upaya
lain. Contoh : penelitian tentang korelasi antara tingkat pendidikan penduduk
dengan tingginya penghasilan.
3. Penelitian Komparasi
Penelitian komparasi adalah penelitian yang bermaksud mengadakan
perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah kedua kondisi tersebut
sama, atau ada perbedaan dan kalau ada perbedaan, kondisi di tempat mana
yang lebih baik. Contoh: penelitian yang bermaksud membandingkan
penghasilan penduduk perempuan dengan penduduk laki-laki di suatu daerah.
4. Penelitian Penelusuran (Tracer Study)
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui hal-hal yang
terjadi di masa lalu dan apa akibat masa lalu tersebut pada masa kini.
Contohnya, sebuah lembaga pendidikan yang melakukan tindakan terhadap
peserta didik pada masa tertentu, kemudian ingin mengetahui apakah
tindakan yang diberikan pada masa itu bermanfaat bagi lulusan sudah
menempati tempat bekerja di masyarakat. Penelitian ini sangat diperlukan
untuk menilai ketepatan kurikulum yang diberikan apakah relevan dengan
tugas atau pekerjaan yang diampu lulusan.
15
Menurut (Ali, 1985), jenis-jenis penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Survey
Survey merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah besar unit atau
individu dalam waktu atau jangka waktu yang bersamaan, dengan tujuan
untuk membuat penilaian terhadap suatu praktek penyelenggaraan dan
menyusun perencanaan pengembangan suatu bidang. Contoh : survey
sekolah, survey analisis jabatan, survey masyarakat, survey pendapat umum.
2. Studi kasus
Studi kasus adalah menganalisis terhadap kasus tunggal sebagai sample yang
dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan generalisasi berupa pola
kasus yang bersifat typist.
3. Studi perbandingan
Studi perbandingan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan dan persamaan berbagai gejala untuk mencari
faktor penyebabab timbulnya gejala tersebut.
4. Studi korelasi
Studi korelasi adalah yaitu penelaahan hubungan antara dua variabel dalam
satu atau sekelompok subyek.
5. Studi prediksi
Studi prediksi adalah penelitian yang dilakukan untuk membuat perkiraan
(prediksi) tentang kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala
lain yang sudah muncul sebelumnya.
6. Studi pertumbuhan
Studi pertumbuhan adalah penelitian tentang pertumbuhan suatu hal.
7. Studi Kecenderungan
Penelitian kecenderungan munculnya suatu gejala berdasarkan hasil survey
atau suatu teori.
Sedangkan menurut (Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2014) dilihat dari aspek
bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian
deskriptif minimal dapat dibedakan menjadi:
16
1. Penelitian Laporan Diri (Self Report Research)
Dalam penelitian self report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang
juga berfungsi sebagai peneliti. Peneliti dianjurkan menggunakan teknik
observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat
kegiatannya dalam situasi yang alami dengan tujuan mendapatkan informasi
yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
2. Studi Perkembangan (Development Study)
Studi perkembangan banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan
atau psikologi. Sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut
variabel tingkah laku secara individual maupun kelompok dengan variabel
utamnya yang membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan, atau
kedewasaan objek yang diteliti. Misalnya: semua kelas dalam satu sekolah
dicermati secara intensif perkembangannya secara kontinu dalam jangka
waktu tertentu 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.
3. Studi Kelanjutan (Follow Up Study)
Studi kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden
setelah beberapa periode waktu tertenu, memperoleh perlakuan, misalnya
program pendidikan. Studi kelanjutan ini dilakukan untuk melakukan
evaluasi internal dan evaluasi eksternal, setelah subjek atau responden
menerima program di suatu lembaga pendidikan. Contohnya, Badan
Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni
dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya.
4. Studi Sosiometrik (Sociometric Study)
Sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok
individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar kesukaan atau penolakan
seseorang terhadap orang lain dapat ditentukan. Prinsip ini pada dasarnya
menanyakan pada masing-masing anggota kelompok yang diteliti untuk
menentukan dengan siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam
kelompok
17
Dengan sosiogram, kedudukan seseorang dapat terlihat dalam
kelompoknya. Contoh istilah dalam sosiometri :
a. “bintang” diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para
anggotanya.
b. “terisolasi” diberikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para
anggota dalam kelompok.
c. “KLIK” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang paling banyak
memilih masing-masing orang dalam kelompoknya.
1. Suvey
Survey merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah besar unit atau
individu dalam jangka waktu yang bersamaan, dengan tujuan untuk membuat
penilaian terhadap suatu praktek penyelenggaraan dan menyusun
perencanaan pengembangan suatu bidang.
2. Penelitian Studi Kasus
Penelitian yang bertujuan menelaah suatu kasus tunggal sebagai sample
secara mendalam untuk generalisasi dan menemukan manfaat dari penelitian
tersebut.
3. Penelitian Perkembangan/Pertumbuhan
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan, pertumbuhan,
kelanjutan dari sesuatu yang diteliti.
4. Penelitian Korelasi
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel, yaitu
variabel x dan y yang saling mempengaruhi.
5. Penelitian Komparasi
Penelitain yang bertujuan untuk membandingkan suatu gejala dengan gejala
lain dan menemukan alternative pemecahan masalah yang lebih baik.
6. Penelitian Prediksi
18
Penelitian yang bermaksud menganalisis gejala-gejala yang ada untuk
meramalkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan.
7. Penelitian Sosiometri
Penelusuran kesukaan dan ketidaksukaan dari setiap individu terhadap suatu
hal di dalam sebuah komunitas atau populasi untuk mengambil suatu
keputusan.
C. Langkah-langkah Penelitian Deskriptif
Menurut (Ali, 1985), secara umum langkah-langkah yang ditempuh dalam
mengadakan penelitian deskriptif adalah:
1. Memilih masalah yang akan diteliti
2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian melakukan
studi pendahuluan untuk menghimpun data sebagai dasar menyusun teori.
3. Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis.
4. Perumusan hipotesis
5. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.
6. Menentukan kategori untuk mengadakan klasifikasi data
7. Menetapkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan.
8. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji hipotesis.
9. Mengadakan analisis data (menguji hipotesis)
10. Menarik kesimpulan atau generalisasi
11. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian.
19
5. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk, menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrument pengumpul data,
dan menganalisis data.
6. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan.
7. Membuat laporan penelitian.
Menurut penulis, dapat dipahami bahwa terdapat langkah-langkah
penelitian deskriptif, diantaranya sebagai berikut:
1. Menemukan masalah yang akan diteliti.
2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
4. Membuat kerangka berpikir, merumuskan hipotesis.
5. Memilih dan merancang metode, sample, dan instrument penelitian.
6. Melakukan penelitian (mengumpulkan data, mengidentifikasi,
mengorganisasi, menganalisis informasi yang diperoleh).
7. Menarik kesimpulan, melakukan generalisasi.
8. Membuat laporan penelitian.
A. PENGERTIAN
Penelitian campuran ini sama seperti namanya, yakni menggunakan dua
jenis penelitian. Dua jenis-jenis penelitian yang biasanya digunakan adalah
penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Kedua penelitian tersebut
digunakan di dalam satu penelitian.
Penggunaan dua jenis-jenis penelitian ini dianggap akan mendapatkan hasil
pemahaman yang lebih lengkap dan mendetail mengenai sebuah masalah yang
akan diteliti oleh peneliti. Jenis penelitian ini juga biasanya melibatkan berbagai
asumsi filosofis, asumsi mengenai aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan
kuantitatif, serta pencampuran kedua pendekatan tersebut.
Tercampurnya pendekatan atau penelitian kualitatif dan kuantitatif di dalam
satu penelitian akan menjadi lebih kompleks daripada hanya sekadar
20
mengumpulkan suatu data, karena kemudian, hasil analisis akan mengumpulkan
dan menganalisis dua jenis data.
Dilakukannya penelitian campuran yang mengolaborasikan antara penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif ini berfungsi untuk mengeksplorasi pandangan
partisipan melalui penelitian kualitatif yang kemudian digunakan untuk
menganalisis suatu sampel yang luas dengan penelitian kuantitatif.
Biasanya langkah pertama yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Setelah melakukan penelitian kuantitatif, akan didapatkan data seputar
interpersonal difficulties. Selanjutnya dilanjutkan dengan langkah kedua yang
menggunakan jenis-jenis penelitian kualitatif untuk dapat memberi validasi
mengenai penelitian kuantitatif yang dilakukan.
Langkah atau fase terakhir yang dilakukan pada penelitian campuran ini
adalah kembali menggunakan penelitian kuantitatif agar dapat memberikan
pengembangan hipotesis bagi penelitian kualitatif lebih lanjut.
Penelitian campuran atau yang juga disebut penelitian gabungan atau mixed
methods ini pada dasarnya terdiri atas penggabungan, perpaduan, hubungan, dan
kelekatan dari kedua penelitian yang digunakan. Penelitian ini jika dilihat dari
sejarahnya sudah mulai dikenal sejak tahun 1950-an ketika Campbell dan Fiske
menggunakan metode multimethods.
Alasan dilakukan jenis-jenis penelitian campuran ini di antaranya adalah
yang akan dijelaskan di bawah ini.
a. Untuk dapat lebih memahami berbagai masalah penelitian dengan
mentriangulasi data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif
yang berupa perincian-perincian deskriptif.
b. Jenis-jenis penelitian campuran atau penelitian gabungan ini dilakukan untuk
mengeksplorasi suatu pandangan partisipan secara kualitatif dan kemudian
dapat dianalisis kembali berdasarkan sampel yang luas yakni secara
kuantitatif.
c. Agar hasil yang didapatkan kompleks, maka untuk memeroleh hasil-hasil
statistik yang kuantitatif dalam suatu sampel diperlukan tindak lanjut dengan
melakukan metode wawancara atau melakukan observasi terhadap sejumlah
21
individu agar dapat membantu menjelaskan lebih jauh mengenai hasil
statistik yang sudah diperoleh.
d. Dlakukannya penelitian campuran atau penelitian gabungan ini guna untuk
mengungkap berbagai kecenderungan dan hak-hak dari suatu kelompok atau
individu-individu yang tertindas.
Sementara itu, tujuan keseluruhan penelitian campuran atau penelitian
gabungan yang terdapat pada jenis-jenis penelitian ini adalah meneliti secara
keseluruhan mengenai informasi yang meliputi berbagai unsur penelitian, baik
kualitatif dan kuantitatif dan ada alasan rasional mengapa dilakukan penelitian
campuran seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Untuk membedakan jenis-jenis penelitian campuran dengan jenis-jenis
penelitian yang lain, maka diperlukan karakteristik atau ciri-ciri seperti di bawah
ini.
Peneliti harus mengungkapkan atau memberi kerangka dan alasan yang jelas
mengapa memilih desain penelitian campuran atau penelitian gabungan.
Metode penelitian menggabungkan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif
sehingga datanya disajikan berupa data numerik dan data berupa teks atau
kata-kata dan gambar.
Penentuan prioritas pada penelitian ini tergantung pada tujuan penelitian yang
akan dilakukan.
Penggunaan jenis-jenis penelitian di dalam jenis-jenis penelitian campuran ini
memungkinkan adanya data pengurutan di dalam penggunaan kedua jenis
data.
22
dikarenakan ada banyak rumusan masalah yang tidak dapat dijawab hanya
menggunakan satu metode penelitian saja, sehingga diperlukan metode campuran.
23
C. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA DALAM METODE PENELITIAN
CAMPURAN
24
Gambar 2.2. Menghubungkan Dua Metode, di Mana Pengumpulan Data
Kuantitatif Dilakukan Terlebih Dahulu Sebelum Data Kualitatif
Selain dilihat dari proses, pengumpulan data dalam metode penelitian campuran
perlu juga dikaji dari kecenderungan data terbanyak yang diambil. Oleh sebab itu,
berdasarkan besarnya data terdapat tiga bentuk dalam proses pengumpulan data,
antara lain:
1. Data Kuantitatif sebagai data utama, dan data kualitatif sebagai data
pendukung (Gambar 2.5).
2. Data Kualitatif sebagai data utama, dan data kuantitatif sebagai data
pendukung (Gambar 2.6).
3. Data Kuantitatif dan Kualitatif memiliki besar yang sama (Gambar 2.7).
25
Gambar 2.5. Data Kuantitatif sebagai Data Utama
Gambar 2.7. Data Kuantitatif dan Kualitatif Memiliki Besar yang Sama
26
3. Metode ini memberikan kemudahan kepada peneliti, karena menyediakan
banyak desain penelitian yang sesuai dengan masalah penelitian pada
berbagai bidang penelitian.
4. Dengan menggunakan metode campuran, peneliti dapat menemukan temuan
lain di luar dugaan peneliti yang akan mendukung hasil penelitian.
27
Tujuan penelitian perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menentukan
desain yang digunakan. Hal ini dikarenakan kebutuhan dari setiap masalah yang
ingin dipecahkan dalam suatu penelitian akan berbeda-berbeda.
28
untuk metode kuantitatif dapat disiapkan setelah pengumpulan data kualitatif
dilakukan. Hal ini dikarenakan proses pengumpulan data kuantitatif
bergantung pada hasil yang didapatkan pada metode kualitatif.
29
arsip. Penelitian empiris ini juga biasanya menjelaskan tentang sebuah penelitian
hukum yang berfungsi dalam melihat hukum sebagai arti yang nyata dan meneliti
cara kerja di lingkungan masyarakat.
Biasanya, jenis-jenis penelitian ini atau jenis penelitian empiris ini
berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara dalam. Sehingga tak heran jika
banyak orang menyebutnya sebagai hukum sosiologis. Penelitian empiris ini juga
biasanya diambil dari berbagai fakta yang ada di masyarakat, badan pemerintah,
dan di instansi lainnya.
Untuk mengumpulkan data pada jenis-jenis penelitian empiris, bisa
dilakukan dengan tiga teknik yang bisa dilakukan sendiri-sendiri maupun
dilakukan bersamaan sekaligus. Ketiga teknik pengumpulan data yang bisa
dilakukan adalah melalui wawancara, angket atau kuesioner, atau observasi.
30
Yesmil Anwar dan Adang mengatakan bahwa penelitian empiris merupakan
suatu ilmu pengetahuan yang didasarkan pada akal sehat, tidak spekulatif dan
berdasarkan observasi terhadap kenyataan.
6. Hilman Hadikusuma (1995)
Menurut Hilman Hadikusuma, penelitian empiris merupakan suatu penelitian
yang sifatnya menjelajah (eksplorator), melukiskan (deskriptif), dan
menjelaskan (eksplanatori).
7. Izzatur Rusuli (2015)
Izzatur Rusuli mengatakan penelitian empiris ini merupakan suatu gagasan
yang sifatnya rasional dengan cara dibentuk serta diperoleh individu melalui
pengalaman. Jadi kesimpulannya, empiris ini merupakan suatu ilmu
pengetahuan berdasarkan kejadian atau peristiwa nyata yang pernah dialami
oleh panca indra manusia yang diperoleh dari pengamatan, pengalaman serta
eksperimen yang sudah dilakukan. Empiris ini juga tidak terlepas dari
empirisme.
31
Karena, empiris dianggap sebagai suatu sifat dari kebenaran yang diperoleh
secara objektif berdasarkan pengamatan menggunakan panca indera. Jika
suatu kebenaran hanya berdasarkan pada praduga, maka hal itu tidak bisa
disebut sebagai kebenaran yang bersifat empiris.
32
mensterilkan peralatan medis pada zaman dahulu sudah dianggap sebagai
teknik yang tidak cocok lagi sekarang ini.
33
b. Penelitian atau observasi yang dilakukan oleh pemasok susu kedelai
untuk melihat langsung proses pembuatan susu kedelai yang dibelinya
berkualitas baik dan higienis dari pabrik pembuatannya.
3. Sains
Beberapa contoh penelitian empiris di bidang sains, antara lain:
a. Penelitian untuk mengetahui golongan darah seseorang dengan cara
melakukan tes darah langsung menggunakan alat khusus. Contoh ini
merupakan penelitian empiris menggunakan metode percobaan secara
langsung untuk mendapatkan hasil akurat.
b. Penelitian untuk mengetahui kandungan emas dalam tanah dengan cara
riset atau observasi langsung ke lokasinya. Observasi langsung ini
bertujuan menentukan banyaknya kadar emas dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk menggali emas dalam tanah agar keseimbangan alam
tetap terjaga.
c. Peninjauan langsung posisi bulan atau hilal menjelang Hari Raya Idul
Fitri untuk umat Islam juga termasuk contoh penelitian empiris di
bidang sains. Proses penentuan hilal ini dilakukan menggunakan alat
khusus yang dirancang untuk melihat benda luar angkasa dan dilakukan
oleh orang yang ahli di bidang tersebut. Peninjauan ini akan
menghasilkan data empiris mengenai penetapan Hari Raya Idul Fitri
bagi umat islam.
4. Kesehatan
Ada beberapa contoh penelitian empiris dalam bidang kesehatan, antara
lain:
a. Penelitian untuk mengetahui penyebab seorang pasien mengalami gejala
mual dan pusing. Dalam hal ini, seorang dokter bisa membuktikan
kebenarannya dengan melakukan tes laboratorium pada darah pasien
yang menderita penyakit tersebut.
b. Penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan asuransi
kesehatan terhadap para pelanggannya. Penelitian ini dilakukan dengan
cara observasi atau survey langsung ke rumah sakit yang bekerjasama
34
dengan jasa asuransi tersebut. Selain itu, pihak asuransi juga bisa
menanyakan langsung beberapa hal kepada pengguna jasa asuransi
tersebut sehingga diperoleh data yang bersifat empiris.
E. RUMUS EMPIRIS
Rumus empiris adalah sebuah rumus yang diperoleh dari hasil observasi
dan percobaan yang telah melalui uji validitas sehingga dapat diterapkan pada
kondisi-kondisi lain yang masih sehaluan. Rumus empiris adalah teori yang kerap
kita temukan pada bidang sains seperti fisika, matematika dan kimia. Dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, maka akan lahir rumus-rumus baru guna
menunjang kebutuhan hidup manusia. Nah, rumus baru tersebut haruslah bersifat
empiris yang bukan hanya dugaan tapi betul-betul merupakan sebuah data valid.
Rumus empiris adalah sebuah teori yang harus memenuhi dua unsur berikut ini:
Teori makna
yaitu teori asal pengetahuan yang meliputi asal-usul dan konsep.
Teori pengetahuan.
yaitu sebuah teori yang berasal dari observasi dan memenuhi kebenaran.
F. KEKURANGAN EMPIRIS
Meskipun berasal dari pengamatan yang mendalam dan percobaan, namun
sebuah informasi yang berasal dari bukti empiris juga bisa keliru. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
Keterbatasan indera manusia.
Indera manusia yang digunakan untuk meraba data empiris adalah tidak
selalu benar. Penilaian indera manusia ini bisa sangat variatif sehingga data
yang didapat dari pembuktian indera ini pun tidak selalu tepat.
Fatamorgana
adalah sebuah tipuan yang bisa berasal dari indera atau objek yang sedang
diteliti. Misalnya, rasa gula memang manis, tapi tingkat manisnya ini bisa
berbeda tergantung siapa yang mencicipi dan darimana diproduksi.
35
36
36
37
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis
dan terkontrol dalam menemukan fakta-fakta atau gejala yang ada untuk
tujuan tertentu seperti menguji hipotesis/teori, mencari korelasi, melakukan
komparasi, mencari hubungan sebab akibat, dsb. Penelitian memiliki beberapa
macam jenis atau tipe penelitian. Jenis penelitian yang sering digunakan
dalam bidang pendidikan adalah penelitian deskriptif, penelitian eksperimen,
dan penelitian eksplanatory.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan suatu fenomena atau kejadian yang berlaku saat ini dan atau
mencarikan solusi untuk memecahkan masalah yang ada. Jenis penelitian
deskriptif adalah survey, studi kasus, penelitian korelasi, penelitian komparasi,
penelitian perkembangan, penelitian prediksi, dan penelitian sosiometri.
37
3.2 Saran
38
DAFTAR PUSTAKA
https://penerbitdeepublish.com/jenis-jenis-penelitian/
Murni. (2022, 1 22). ketahui tujuh jenis metode penelitian kuantitatif dan
penjelasannya. Retrieved from profesi UNM:
https://profesi-unm.com/2022/01/22/ketahui-tujuh-jenis-metode-
penelitian-kuantitatif-dan-penjelasannya/
39