Anda di halaman 1dari 42

TUGAS KELOMPOK 3

JENIS JENIS PENELITIAN

DISUSUN OLEH:

RUDIYANTO (210203502020) HAL: 1-17

SYAFRI ANUGRAH ADYAKSA (210203501009) HAL: 18-29

ABDUL MUHSIN ZULBARSYAH (210203501011) HAL: 30-43

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FEBRUARI, 2023

I
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah Swt. Yang sebesar besarnya berkat
petunjuk dan hidayah-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
berjudul Jenis Jenis penelitian disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan


mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan metodologi penelitian deskriptif,
eksperimen, dan eksplanatori sehingga mahasiswa dapat menentukan jenis
penelitian yang tepat (relevan) digunakan dalam penyusunan skripsinya dan
bagaiamana penelitian itu seharusnya dilakukan.

Penyusunan makalah ini tidak sedikit menemukan hambatan dan kesulitan,


namun berkat dorongan serta doa restu dari berbagai pihak, maka penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

Namun, diharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua


pihak yang memerlukannya. Amin

Makassar 27 february 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................II

DAFTAR ISI..........................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Penelitian Kualitatif........................................................................................3

2.2 Penelitian Kuantitatif.................................................................................5

2.3 Penelitian Eksperimen...............................................................................8

2.4 Penelitian Deskriptif................................................................................13

2.5 Penelitian Campuran...............................................................................20

2.6 Penelitian Empiris...................................................................................29

BAB III...................................................................................................................37

PENUTUP..............................................................................................................37

3.1 Kesimpulan..............................................................................................37

3.2 Saran........................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39

III
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan penelitian merupakan upaya yang paling komprehensif untuk


melatih mahasiswa berpikir kritis dan bertindak sistematis. Penelitian
didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian fakta-fakta dari
sebuah realita yang bertujuan untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan atau
menguji serta membandingkan sebuah teori atau pengetahuan sehingga dapat
menentukan konsep yang paling tepat sebagai solusi pemecahan masalah yang
ada.
Penelitian dapat dilakukan di segala bidang study ilmiah, baik ilmu statis
maupun dinamis. Penelitian pada dasarnya adalah salah satu tugas dan tanggung
jawab mahasiswa untuk memeperbaiki dan mengembangkan berbagai sistem di
Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
Dalam dunia pendidikan, seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin maju oleh globalisasi dan modernisasi teknologi (IPTEK) maka
timbulah gejala-gejala dan permasalahan baru dalam proses penyesuaian
perubahan yang membutuhkan sebuah kegiatan penelitaian baru yaitu penelitian
pendidikan.

Menurut (Ali, 1985), penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai


suatu upaya untuk memahami permsalahan yang dihadapi dalam bidang
pendidikan, baik pendidikan formal, non formal, maupun informal serta
masalah yang bertautan dengannya dengan mencari bukti yang muncul dan
dilakukan dengan menempuh langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah,
sistematis, dan logis sehingga ditemukan jawaban atau pemecahan terhadap
masalah tersebut.

Penelitian pendidikan dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu dan


kualitas pendidikan nasional. Melalui penelitian pendidikan dapat
diidentifikasi kekurangan dan kesalahan-kesalahan dari system, metode,
model, prosedur, dan sarana pendidikan bahkan kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan yang dapat menghambat tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?


2. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif?
3. Apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimen?
4. Apa jenis-jenis penelitian deskriptif?
5. Apa yang dimaksud dengan penelitian campuran?
6. Apa yang dimaksud dengan penelitian empiris?

1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian penelitian kualitatif.


2. Memahami pengertian penelitian kuantitatif.
3. Memahami pengertian penelitian eksperimen.
4. Memahami pengertian penelitian deskriptif
5. Memahami pengertian penelitian campuran
6. Memahami pengertian penelitian empiris

1.4 Manfaat

1. Membantu mahasiswa dalam menentukan jenis penelitian yang akan


digunakan dalam penelitian dan penyusunan skripsi atau tugas akhir.
2. Dapat dijadikan pertimbangan Dosen dalam menilai tugas mahasiswa
secara objektif.
3. Memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca mengenai penelitian deskriptif, eksperimen, dan
eksplanatory.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif merupakan jenis-jenis penelitian yang bersifat


deskriptif dan cenderung menggunakan analisis yang mendalam. Proses dan
makna yang ditonjolkan dalam penelitian kualitatif ini memiliki landasan teori
yang dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan.
Jenis-jenis penelitian ini melibatkan peneliti di dalam peristiwa atau situasi
yang sedang diteliti. Oleh sebab itu, diperlukan kedalaman analisis oleh peneliti
ketika melakukan riset dan proses menemukan hasil penelitian. Karena secara
umum, penelitian kualitatif ini nantinya bertujuan memeroleh data utama dari
wawancara dan observasi.
Penelitian kualitatif merupakan filsafat postpositivisme, di mana peneliti
akan meneliti suatu kondisi objek yang alamiah dan peneliti menjadi instrumen
kuncinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian kualitatif
dilakukan secara triangulasi atau gabungan dan analisis datanya bersifat induktif
atau kualitatif.
Penelitian dengan metode kualitatif cenderung menekankan pada
pengamatan fenomena dan penelitian substansi makna fenomena tersebut.
Analisis penelitian kualitatif yang tepat dan akurat akan sangat berpengaruh pada
kekuatan kata dan kalimat yang digunakan.
 Desain pada penelitian kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan berkembang
serta muncul dalam penelitian.
 Tujuan penelitian kualitatif adalah menemukan pola hubungan yang bersifat
interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, serta
memperoleh pemahaman makna.
 Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif adalah observasi
partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, dan triangulasi.
 Instrumen pada metode penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri (human
instrument), buku catatan, kamera, dan lain-lain.
 Data yang digunakan di penelitian kualitatif bersifat deskriptif kualitatif,
seperti dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden,
dan sebagainya.
 Hasil penelitian kualitatif cenderung bersifat makna daripada generalisasi.
Dapat dikatakan, penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi
terhadap suatu hal, namun menekankan makna dari suatu hal. (Basmathulana,
22)
Penelitian kualitatif ini juga dibagi-bagi berdasarkan jenis-jenis penelitian
nya, di antaranya sebagai berikut.
a. Fenomenologi.
Penelitian fenomenologi ini artinya peneliti yang melakukan penelitian akan
melakukan pengumpulan data melalui observasi partisipan untuk dapat
mengetahui fenomena esensial partisipan apa yang ada di dalam hidupnya atau
sepanjang pengalaman hidupnya.
b. Penelitian Grounded Theory.
Jenis penelitian grounded theory yang mana peneliti dapat menggeneralisasi
apa saja yang ia amati atau ia analisis secara induktif. Teori abstrak mengenai
proses, tindakan, atau interaksi dapat dilakukan dan didapat berdasarkan
pandangan partisipan yang diteliti.
c. Penelitian Etnografi.
Di dalam jenis-jenis penelitian etnografi, peneliti akan melakukan studi
terhadap budaya suatu kelompok dalam kondisi yang alamiah dan dilakukan
melalui proses observasi dan atau wawancara.
d. Penelitian Studi Kasus.
Penelitian studi kasus di dalam jenis-jenis penelitian kualitatif ini akan
mengenal lebih dalam atau memahami secara mendalam mengenai alasan
suatu fenomena atau kasus tersebut bisa terjadi. Kemudian dari situ akan
dikembangkan menjadi riset selanjutnya. Jenis penelitian ini nantinya akan
dijadikan bahan untuk menguji hipotesis.

4
e. Penelitian Narrative Research.
Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan sebuah studi terhadap seseorang
individu atau lebih untuk dapat mendapatkan data mengenai sejarah
perjalanan kehidupannya yang kemudian disusun menjadi laporan naratif yang
kronologis.
Biasanya, penelitian ini mengangkat pola mengenai bagaimana situasi atau
kondisi tersebut bisa terjadi dan bagaimana upaya untuk menjaga atau
memperbaiki situasi yang terjadi tersebut dengan data yang valid dan disusun
secara ilmiah.

2.2 PENELITIAN KUANTITATIF

Arti dari jenis-jenis penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang


merupakan investasi sistematis mengenai sebuah fenomena atau situasi dengan
mengumpulkan data yang dapat diukur menggunakan teknik statistik,
matematika, atau komputasi.
Pada jenis-jenis penelitian kuantitatif, peneliti memiliki tujuan untuk
mengembangkan dan menggunakan berbagai model sistematis, berbagai teori,
dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam yang sedang terjadi. Pada
intinya, penelitian kuantitatif merupakan suatu proses pengukuran.

Proses pengukuran yang dilakukan dapat memberikan hubungan antara


pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari adanya hubungan-hubungan
kuantitatif. Biasanya penelitian kuantitatif ini digunakan dan diterapkan baik
dalam ilmu alam maupun ilmu fisika.
Berbeda dengan penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, penelitian kuantitatif ini berlandaskan filsafat positivisme yang
dipakai untuk meneliti sekumpulan populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan
data yang dilakukan biasanya menggunakan alat ukur atau instrumen penelitian
dan analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik.
Mengutip buku Metodologi Penelitian Pendidikan oleh Iwan Hermawan,
pengamatan pada penelitian kuantitatif mencakup hal-hal yang berkaitan

5
dengan objek penelitian, fenomena, dan korelasi di antara keduanya. Metode
penelitian ini disebut kuantitatif karena data-data yang digunakan berupa angka
dan menggunakan statistik. Umumnya, bagian kesimpulan penelitian kuantitatif
disertai tabel, grafik, dan sebagainya.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam melakukan penelitian kuantitatif yaitu:
 Desain pada penelitian kuantitatif bersifat spesifik, jelas, dan rinci,
ditentukan dengan matang di awal proses penelitian, dan menjadi panduan
pada setiap tahap penelitian.
 Tujuan penelitian kuantitatif adalah menunjukkan hubungan antar variabel,
menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.

 Teknik pengumpulan data di pengumpulan kuantitatif yang dapat dilakukan


adalah kuesioner, observasi, dan wawancara terstruktur.

 Instrumen penelitian kuantitatif berupa tes, angket, dan lain-lain.

 Data yang digunakan bersifat kuantitatif dan merupakan hasil pengukuran


variabel yang dioperasikan. (Basmathulana, 22)
Tujuan dilakukannya jenis-jenis penelitian kuantitatif ini adalah agar
peneliti dapat menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat atau
ditetapkan. Sama halnya seperti penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif juga
dibagi menjadi beberapa jenis-jenis penelitian.
Berikut jenis-jenis Metode Penelitian Kuantitatif:
a. Korelasi
Metode Korelasional merupakan salah satu dari macam-macam metode
penelitian kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi. Terutama untuk
mendeteksi sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefesian korelasi.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti korelasional adalah
penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi tingkat kaitan variasi-variasi
yang ada dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam faktor yang lain
dengan berdasarkan pada koefisien korelasi.

6
b. Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode penelitian
kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara
menyeluruh, luas, dan mendalam. Macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara
sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu
secara faktual dan cermat.
c. Kausal Komparatif
Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-
macam metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam
metode penelitian kuantitatif ini adalah ex-post facto. Metode Kausal
komperatif digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui kemungkinan
hubungan sebab-akibat.
d. Komparatif
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif
berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable,
atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti komparatif ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih
situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.
Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen
penelitian terkait antara satu sama lain. Perhitungan yang digunakan
macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif adalah
berupa persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta
faktor pendukung hasil.
e. Inferensial
Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian
kuantitatif yang melakukan analisis hubungan antar variable dengan
pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian
data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial dapat membahas tentang
besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan. (Murni, 2022)

7
f. Metode Survei
Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian survei yang
artinya metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan
suatu data yang terjadi, baik pada masa lampau atau saat ini mengenai
keyakinan, pendapat, karakteristik, dan hubungan variabel yang dapat
digunakan untuk menguji beberapa hipotesis.
Biasanya, hipotesis yang diuji bisa berupa variabel sosiologis dan atau
psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik
pengumpulan data yang digunakan melalui pengamatan yang diambil dari
wawancara atau kuesioner dan dari hasil penelitian yang cenderung
digeneralisasikan.
g. Metode Eksperimen.
Jenis-jenis penelitian di dalam penelitian kuantitatif selanjutnya adalah
metode eksperimen. Di dalam metode eksperimen, metode penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel
independen yang berupa treatment atau perlakuan terhadap hasil atau
variabel dependen dan kondisi yang tak terkendalikan.
Agar kondisi hasil atau variabel dependen dapat dikendalikan, maka di
dalam penelitian eksperimen bisa menggunakan kelompok kontrol. Salah
satu cara yang sering dilakukan pada metode eksperimen ini adalah
melakukan penelitian di laboratorium. Penelitian Eksperimen
.
2.3 PENELITIAN EKSPERIMEN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen


Menurut (Arikunto, 2013) eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua factor yang
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi
atau menyisihkan factor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu
dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.
Contohnya, seorang guru ingin memperbaiki cara mengajar. Maka
factor-faktor lain seperti materi, lingkungan, buku, dan sebagainya tidak

8
diubah, tetapi tetap seperti sediakala, dan hanya metode atau cara
mengajarlah yang diubah. Dalam hal ini, guru dengan sengaja mengajar
dengan metode tertentu secara sempurna dalam satu periode tertentu,
kemudian setelah selesai hasilnya dinilai. Peneliti mengamati akibat
perubahan metode mengajar.
Menurut (Mardalis, 2003), Penelitian eksperimen merupakan suatu
metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti,
maka apa yang akan terjadi? Dalam hubungan ini peneliti memanipulasikan
suesuatu stimuli, evens atau kondisi-kondisi eksperimen, kemudian
mengobservasi pengaruh, atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi
secara sengaja dan sistematis tadi.

Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian pengujian hipotesa yang


menguji hubungan sebab akibat diantara variabel yang diteliti.

Contohnya, hipotesa yang berbunyi “menggunakan metode diskusi


dalam mengajarkan X, hasil belajar siswa lebih baik dari pada menggunakan
metode ceramah”. Kebenaran hipotesa tersebut perlu diuji dengan
menggunakan metode penelitian eksperimen. Setelah dilakukan penelitian
dan hasilnya apakah dapat membenarkan hipotesa tersebut setelah diuji, atau
hasilnya menolak hipotesa tersebut.
Menurut (Ali, 1985), experiment merupakan kegiatan percobaan
untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi
tertentu, dan setiap gejala yang muncul diamati dan dikontrol secermat
mungkin, sehingga dapat diketahui hubungan sebab-akibat munculnya gejala
tersebut.
Menurut W.H. Wermeister dalam “An Introduction to Critical
Thinking”, percobaan merupakan modfikasi kondisi yang dilakukan secara
disengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri.

9
Menurut (Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2014) penelitian eksperimen
merupakan satu-satunya metdoe penelitian yang benar-benar dapat menguji
hipotesis hubungan sebab akibat. Suatu metode yang sistematis dan logis
untuk menjawab pertanyaan: “Jika penyelidikan dilakukan pada kondisi-
kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?” di sini,
peneliti memanipulasi variabel bebas (sesuatu stimuli, treatment, atau
kondisi-kondisi eksperimental), kemudian mengobservasi pengaruh atau
perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan. Penelitian
eksperimen memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Variabel bebas yang dimanipulasi,
b. Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan,
c. Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat diamati
secara langsung oleh peneliti.
Dari beberapa pendapat para ahli, penulis menyimpulkan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat antara dua variabel secara sistematis dan logis dengan
memanipulasi suatu keadaan atau variabel bebas secara sempurna, terkontrol,
dan teliti, kemudian mengobservasi hasil manipulasi atau perngaruh dan
perubahannya terhadap variabel terikat. Contoh : metode belajar adalah
variabel bebas (X), dan tingkat prestasi belajar siswa adalah variabel terikat
(Y), jika guru ingin meningkatkan prestasi belajar siswa, maka guru harus
memanipulasi variabel X terhadap Y kemudian mengobservasi hasil
manipulasi/perubahan tersebut.
B. Desain Eksperimen
1. Desain tanpa kelompok perbandingan
Dalam desain ini, pembandingan dilakukan hanya terhadap satu kelompok,
yakni kelompok eksperimen, dengan cara menganalisis X melalui skor yang
diperoleh dari pelaksanaan pretest (Ti) dan posttest (T2).
2. Desain dengan kelompok pembanding
pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan kelompok pembanding,
dilakukan dengan cara mengadakan eksperimen terhadap dua kelompok

10
adatau lebih dengan tujuan untuk meningkatkan kontrol dan mempertinggi
validitas.
3. Desain Counterbalance
Desain Counterbalance/crossofer/swicthvhover) digunakan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan desain yang pengambilan S untuk sample dilakukan
secara tak acak terutama jika anggota sampel terbatas, tidak menggunakan
pretest, dan yang ditest lebih dari satu variasi X.
4. Desain factorial
Pada desain factorial memungkinkan dapat digunakan, diamati serta
dianalisis berbagai pengaruh dari dua atau lebih variabel secara bersamaan.
Dari penelitian ini dapat dilihat suatu proses lebih mendekati keadaan yang
sebenarnya, sehingga dapat dinilai secara serentak berbagai akibat dari setiap
X (variable eksperimen).

C. Langkah-langkah Eksperimen
Menurut (Ali, 1985) dalam melakukan experiment, agar dapat diperoleh
hasil yang optimal, harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Meneliti lietratur yang berhubungan dengan masalah penelitian.
2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah.
3. Merumuskan hipotesis.
4. Menyusun rencana experiment secara lengkap dan operasional, meliputi: 1)
Menentukan variabel bebas dan terikat, 2) Memilih desain experiment yang
digunakan, 3) Menentukan sample, 4) Menyusun alat experiment, 5)
Membuat outline prosedur pengumpulan data, 6) Merumuskan hipotesis
statistic (hipotesis nol).
5. Melaksanakan eksperimen (pengumpulan data)
6. Menyusun data untuk memudahkan pengolahan.
7. Menentukan taraf arti (level Of Significant) yang akan digunakan dalam
menguji hipotesis.
8. Mengolah data dengan metode statistika (menguji hipotesis berdasarkan data
yang terkumpul).

11
Menurut (Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2014) langkah penelitian eksperimen
pada prinsipnya sama dengan jenis penelitian lainnya yang secara eksplisit dapat
dilihat seperti berikut:
1. Melakukan kajian induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan.
2. Mengidentifikasi permasalahan.
3. Melakukan studi literature dari beberapa sumber yang relevan,
memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan
variabel.
4. Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan:
a. Mengidentitikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan
terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b. Menentukan cara untuk mengontrol mereka;
c. Memilih desain riset yang tepat;
d. Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (assign)
sejumlah subjek penelitian;
e. Membagi subjek ke dalam kelompok control maupun kelompok eksperimen.
f. Membuat instrument yang sesuai, memvalidasi instrument dan melakukan
pilot study agar memperoleh instrument yang diperlukan.
g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis.
5. Melakukan eksperimen
6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen.
7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai denegan variabel yang telah
ditentukan.
8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan.
9. Membuat laporan penelitian.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa


menurut penulis, langkah-langkah penelitian eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Menentukan dan merumuskan masalah yang akan diteliti.

12
2. Mengadakan pembatasan masalah.
3. Melakukan studi pendahuluan (literature).
4. Menyusun rencana experiment secara lengkap dan operasional, meliputi:1)
Menentukan variabel bebas dan terikat,2) Memilih desain experiment yang
digunakan,3) Menentukan sample, 4) Menyusun alat experiment,5) Membuat
outline prosedur pengumpulan data,6) Merumuskan hipotesis statistic
(hipotesis nol).
5. Melakukan eksperimen.
6. Menentukan taraf arti (level Of Significant) yang akan digunakan dalam
menguji hipotesis.
7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan teknik yang
relevan, dan
8. Membuat laporan penelitian

2.4 PENELITIAN DESKRIPTIF

A. Pengertian Penelitian Deskriptif

Menurut (Ali, 1985), metode penelitian deskriptif adalah metode


penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi
dewasa ini baik dengan megadakan penelaahan terhadap masalah yang mencakup
aspek banyak, menelaah suatu kasus tunggal, mengadakan perbandingan antara
suatu hal dengan hal lain, ataupun untuk melihat hubungan antara suatu gejala
dengan gejala lain.

Menurut (Mardalis, 2003) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang


memaparkan atau menggambarakan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi,
situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk
laporan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti hanya memotret yang terjadi pada
diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi
dalam bentuk laporan penelitian secara lugas seperti apa adanya.

Menurut (Arikunto, 2013) mendefinisikkan penelitian deskriptif sebagai


penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku.

13
Di dalamnya terdapat upaya menggali infomarsi-informasi dari suatu kondisi atau
keadaan kemudian mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan
menginterpretasikan serta melihat kaitan antara variable-variabel yang ada.

Menurut Best dalam (Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2014) penelitian


deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.

Dari beberapa pengertian di atas menurut para ahli, penulis menyimpulkan


bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan suatu fenomena atau kejadian yang berlaku saat ini dan atau
mencarikan solusi untuk memecahkan masalah dengan cara menggali informasi
atau fakta-fakta, menganalisis, membandingkan, atau mencari hubungan korelasi
dari suatu gejala, kemudian memaparkannya dalam bentuk laporan.

B. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

(Arikunto, 2013) menyebutkan bahwa ada lima jenis penelitian deskriptif,


antara lain sebagai beriut:

1. Penelitian Deskriptif Murni atau Survei.


Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang benar-benar hanya
memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau
wilayah tertentu. Penelitian deskriptif murni yang dilaksanakan dalam kancah
yang luas disebut survey. Jenis penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan
data sebanyak-banyaknya, biasanya dimaksudkan sebagai penelitian pendahuluan
yang akan ditindaklanjuti dengan upaya lain. Contohnya,
ketika seorang pengusaha akan mendirikan sebuah pambrik plastik, maka
perlu dilakukan survey berupa AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) untuk
mengetahui kelayakan suatu tempat untuk pembangunan pabrik tersebut.

2. Penelitian Korelasi atau Korelasional atau Penelitian Hubungan


Penelitian korelasi ataua penelitian korelasional adalah penelitian yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variable

14
atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data
yang memang sudah ada. Penelitian korelasi dibagi menjadi dua, yaitu
a. Penelitian Korelasi Sejajar
Penelitian korelasi sejajar adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
adanya hubungan (korelasi) antara dua variabel yang jika diteliti tidak
kemanfaatannya sama sekali. Contoh: seorang peneliti misalnya guru atau
mahasiswa yang meneliti apakah ada korelasi antara kepandaian siswa dalam
matematika dengan ipa atau antara usia dengan kesehatan penduduk
b. Penelitian Korelasi Sebab Akibat
Penelitian korelasi sebab akibat adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui adanya hubungan (korelasi) antara dua variabel yang saling
mempengaruhi dimana variabel satu merupakan sebab dan variabel dua
merupakan akibat serta hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi upaya
lain. Contoh : penelitian tentang korelasi antara tingkat pendidikan penduduk
dengan tingginya penghasilan.
3. Penelitian Komparasi
Penelitian komparasi adalah penelitian yang bermaksud mengadakan
perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah kedua kondisi tersebut
sama, atau ada perbedaan dan kalau ada perbedaan, kondisi di tempat mana
yang lebih baik. Contoh: penelitian yang bermaksud membandingkan
penghasilan penduduk perempuan dengan penduduk laki-laki di suatu daerah.
4. Penelitian Penelusuran (Tracer Study)
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui hal-hal yang
terjadi di masa lalu dan apa akibat masa lalu tersebut pada masa kini.
Contohnya, sebuah lembaga pendidikan yang melakukan tindakan terhadap
peserta didik pada masa tertentu, kemudian ingin mengetahui apakah
tindakan yang diberikan pada masa itu bermanfaat bagi lulusan sudah
menempati tempat bekerja di masyarakat. Penelitian ini sangat diperlukan
untuk menilai ketepatan kurikulum yang diberikan apakah relevan dengan
tugas atau pekerjaan yang diampu lulusan.

15
Menurut (Ali, 1985), jenis-jenis penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:

1. Survey
Survey merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah besar unit atau
individu dalam waktu atau jangka waktu yang bersamaan, dengan tujuan
untuk membuat penilaian terhadap suatu praktek penyelenggaraan dan
menyusun perencanaan pengembangan suatu bidang. Contoh : survey
sekolah, survey analisis jabatan, survey masyarakat, survey pendapat umum.
2. Studi kasus
Studi kasus adalah menganalisis terhadap kasus tunggal sebagai sample yang
dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan generalisasi berupa pola
kasus yang bersifat typist.
3. Studi perbandingan
Studi perbandingan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan dan persamaan berbagai gejala untuk mencari
faktor penyebabab timbulnya gejala tersebut.
4. Studi korelasi
Studi korelasi adalah yaitu penelaahan hubungan antara dua variabel dalam
satu atau sekelompok subyek.
5. Studi prediksi
Studi prediksi adalah penelitian yang dilakukan untuk membuat perkiraan
(prediksi) tentang kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala
lain yang sudah muncul sebelumnya.
6. Studi pertumbuhan
Studi pertumbuhan adalah penelitian tentang pertumbuhan suatu hal.
7. Studi Kecenderungan
Penelitian kecenderungan munculnya suatu gejala berdasarkan hasil survey
atau suatu teori.

Sedangkan menurut (Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2014) dilihat dari aspek
bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian
deskriptif minimal dapat dibedakan menjadi:

16
1. Penelitian Laporan Diri (Self Report Research)
Dalam penelitian self report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang
juga berfungsi sebagai peneliti. Peneliti dianjurkan menggunakan teknik
observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat
kegiatannya dalam situasi yang alami dengan tujuan mendapatkan informasi
yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
2. Studi Perkembangan (Development Study)
Studi perkembangan banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan
atau psikologi. Sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut
variabel tingkah laku secara individual maupun kelompok dengan variabel
utamnya yang membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan, atau
kedewasaan objek yang diteliti. Misalnya: semua kelas dalam satu sekolah
dicermati secara intensif perkembangannya secara kontinu dalam jangka
waktu tertentu 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.
3. Studi Kelanjutan (Follow Up Study)
Studi kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden
setelah beberapa periode waktu tertenu, memperoleh perlakuan, misalnya
program pendidikan. Studi kelanjutan ini dilakukan untuk melakukan
evaluasi internal dan evaluasi eksternal, setelah subjek atau responden
menerima program di suatu lembaga pendidikan. Contohnya, Badan
Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni
dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya.
4. Studi Sosiometrik (Sociometric Study)
Sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok
individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar kesukaan atau penolakan
seseorang terhadap orang lain dapat ditentukan. Prinsip ini pada dasarnya
menanyakan pada masing-masing anggota kelompok yang diteliti untuk
menentukan dengan siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam
kelompok

17
Dengan sosiogram, kedudukan seseorang dapat terlihat dalam
kelompoknya. Contoh istilah dalam sosiometri :
a. “bintang” diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para
anggotanya.
b. “terisolasi” diberikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para
anggota dalam kelompok.
c. “KLIK” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang paling banyak
memilih masing-masing orang dalam kelompoknya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menurut


penulis jenis-jenis penelitian descriptive, adalah sebagai berikut:

1. Suvey
Survey merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah besar unit atau
individu dalam jangka waktu yang bersamaan, dengan tujuan untuk membuat
penilaian terhadap suatu praktek penyelenggaraan dan menyusun
perencanaan pengembangan suatu bidang.
2. Penelitian Studi Kasus
Penelitian yang bertujuan menelaah suatu kasus tunggal sebagai sample
secara mendalam untuk generalisasi dan menemukan manfaat dari penelitian
tersebut.
3. Penelitian Perkembangan/Pertumbuhan
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan, pertumbuhan,
kelanjutan dari sesuatu yang diteliti.
4. Penelitian Korelasi
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel, yaitu
variabel x dan y yang saling mempengaruhi.
5. Penelitian Komparasi
Penelitain yang bertujuan untuk membandingkan suatu gejala dengan gejala
lain dan menemukan alternative pemecahan masalah yang lebih baik.
6. Penelitian Prediksi

18
Penelitian yang bermaksud menganalisis gejala-gejala yang ada untuk
meramalkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan.
7. Penelitian Sosiometri
Penelusuran kesukaan dan ketidaksukaan dari setiap individu terhadap suatu
hal di dalam sebuah komunitas atau populasi untuk mengambil suatu
keputusan.
C. Langkah-langkah Penelitian Deskriptif
Menurut (Ali, 1985), secara umum langkah-langkah yang ditempuh dalam
mengadakan penelitian deskriptif adalah:
1. Memilih masalah yang akan diteliti
2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian melakukan
studi pendahuluan untuk menghimpun data sebagai dasar menyusun teori.
3. Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis.
4. Perumusan hipotesis
5. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.
6. Menentukan kategori untuk mengadakan klasifikasi data
7. Menetapkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan.
8. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji hipotesis.
9. Mengadakan analisis data (menguji hipotesis)
10. Menarik kesimpulan atau generalisasi
11. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian.

Menurut (Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2014) penelitian deskriptif memiliki


langkah-langkah mengidentifikasi permasalahan yang signifikan untuk
dipecahkan melalui metode deskritptif sebagai berikut :

1. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.


2. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
3. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
4. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis
penelitian.

19
5. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk, menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrument pengumpul data,
dan menganalisis data.
6. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan.
7. Membuat laporan penelitian.
Menurut penulis, dapat dipahami bahwa terdapat langkah-langkah
penelitian deskriptif, diantaranya sebagai berikut:
1. Menemukan masalah yang akan diteliti.
2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
4. Membuat kerangka berpikir, merumuskan hipotesis.
5. Memilih dan merancang metode, sample, dan instrument penelitian.
6. Melakukan penelitian (mengumpulkan data, mengidentifikasi,
mengorganisasi, menganalisis informasi yang diperoleh).
7. Menarik kesimpulan, melakukan generalisasi.
8. Membuat laporan penelitian.

2.5 PENELITIAN CAMPURAN

A. PENGERTIAN
Penelitian campuran ini sama seperti namanya, yakni menggunakan dua
jenis penelitian. Dua jenis-jenis penelitian yang biasanya digunakan adalah
penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Kedua penelitian tersebut
digunakan di dalam satu penelitian.
Penggunaan dua jenis-jenis penelitian ini dianggap akan mendapatkan hasil
pemahaman yang lebih lengkap dan mendetail mengenai sebuah masalah yang
akan diteliti oleh peneliti. Jenis penelitian ini juga biasanya melibatkan berbagai
asumsi filosofis, asumsi mengenai aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan
kuantitatif, serta pencampuran kedua pendekatan tersebut.
Tercampurnya pendekatan atau penelitian kualitatif dan kuantitatif di dalam
satu penelitian akan menjadi lebih kompleks daripada hanya sekadar

20
mengumpulkan suatu data, karena kemudian, hasil analisis akan mengumpulkan
dan menganalisis dua jenis data.
Dilakukannya penelitian campuran yang mengolaborasikan antara penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif ini berfungsi untuk mengeksplorasi pandangan
partisipan melalui penelitian kualitatif yang kemudian digunakan untuk
menganalisis suatu sampel yang luas dengan penelitian kuantitatif.
Biasanya langkah pertama yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Setelah melakukan penelitian kuantitatif, akan didapatkan data seputar
interpersonal difficulties. Selanjutnya dilanjutkan dengan langkah kedua yang
menggunakan jenis-jenis penelitian kualitatif untuk dapat memberi validasi
mengenai penelitian kuantitatif yang dilakukan.
Langkah atau fase terakhir yang dilakukan pada penelitian campuran ini
adalah kembali menggunakan penelitian kuantitatif agar dapat memberikan
pengembangan hipotesis bagi penelitian kualitatif lebih lanjut.
Penelitian campuran atau yang juga disebut penelitian gabungan atau mixed
methods ini pada dasarnya terdiri atas penggabungan, perpaduan, hubungan, dan
kelekatan dari kedua penelitian yang digunakan. Penelitian ini jika dilihat dari
sejarahnya sudah mulai dikenal sejak tahun 1950-an ketika Campbell dan Fiske
menggunakan metode multimethods.
Alasan dilakukan jenis-jenis penelitian campuran ini di antaranya adalah
yang akan dijelaskan di bawah ini.
a. Untuk dapat lebih memahami berbagai masalah penelitian dengan
mentriangulasi data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif
yang berupa perincian-perincian deskriptif.
b. Jenis-jenis penelitian campuran atau penelitian gabungan ini dilakukan untuk
mengeksplorasi suatu pandangan partisipan secara kualitatif dan kemudian
dapat dianalisis kembali berdasarkan sampel yang luas yakni secara
kuantitatif.
c. Agar hasil yang didapatkan kompleks, maka untuk memeroleh hasil-hasil
statistik yang kuantitatif dalam suatu sampel diperlukan tindak lanjut dengan
melakukan metode wawancara atau melakukan observasi terhadap sejumlah

21
individu agar dapat membantu menjelaskan lebih jauh mengenai hasil
statistik yang sudah diperoleh.
d. Dlakukannya penelitian campuran atau penelitian gabungan ini guna untuk
mengungkap berbagai kecenderungan dan hak-hak dari suatu kelompok atau
individu-individu yang tertindas.
Sementara itu, tujuan keseluruhan penelitian campuran atau penelitian
gabungan yang terdapat pada jenis-jenis penelitian ini adalah meneliti secara
keseluruhan mengenai informasi yang meliputi berbagai unsur penelitian, baik
kualitatif dan kuantitatif dan ada alasan rasional mengapa dilakukan penelitian
campuran seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Untuk membedakan jenis-jenis penelitian campuran dengan jenis-jenis
penelitian yang lain, maka diperlukan karakteristik atau ciri-ciri seperti di bawah
ini.
 Peneliti harus mengungkapkan atau memberi kerangka dan alasan yang jelas
mengapa memilih desain penelitian campuran atau penelitian gabungan.
 Metode penelitian menggabungkan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif
sehingga datanya disajikan berupa data numerik dan data berupa teks atau
kata-kata dan gambar.
 Penentuan prioritas pada penelitian ini tergantung pada tujuan penelitian yang
akan dilakukan.
 Penggunaan jenis-jenis penelitian di dalam jenis-jenis penelitian campuran ini
memungkinkan adanya data pengurutan di dalam penggunaan kedua jenis
data.

B. TUJUAN MENGGUNAKAN METODE PENELITIAN CAMPURAN

Secara umum penggunaan metode campuran bertujuan agar hasil


penelitian yang didapatkan lebih mendalam dan memperkecil kesalahan data.
Tujuan penggunaan metode campuran didasarkan pada topik penelitian dan data
yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Hal ini

22
dikarenakan ada banyak rumusan masalah yang tidak dapat dijawab hanya
menggunakan satu metode penelitian saja, sehingga diperlukan metode campuran.

Sebagai contoh, peneliti akan mengumpulkan data tentang jenis


pendekatan yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Jika
pengumpulan data hanya menggunakan metode kuantitatif saja, maka akan
banyak kekurangan informasi yang akan dialami peneliti. Hal ini dikarenakan
ketika siswa menyelesaikan soal fisika, tidak seluruh informasi ditulis di dalam
lembar jawaban, oleh karena itu perlu diterapkan metode kualitatif untuk
menggali lebih dalam informasi dari siswa. Sedangkan, jika pengumpulan data
hanya menggunakan metode kualitatif saja, maka proses penelitian memerlukan
waktu yang lebih lama.

Jika tujuan penggunaan ingin dilihat dari beberapa sudut pandang


penelitian, maka terdapat lima tujuan dilakukan pengabungan metode kuantitatif
dan kualitatif dalam satu penelitian (Schoonenboom & Johnson, 2017), yaitu:

1. Triangulasi, yaitu mencari konvergensi, pembuktian, korespondensi hasil dari


metode yang berbeda;
2. Complementaritas, yaitu mengupayakan elaborasi perbaikan, ilustrasi,
klarifikasi hasil dari satu metode dengan hasil dari metode lainnya;
3. Pengembangan, yaitu berupaya menggunakan hasil dari satu metode untuk
membantu mengembangkan atau menginformasikan metode lain, di mana
pengembangan secara luas diartikan untuk memasukkan pengambilan sampel
dan implementasi, serta keputusan pengukuran;
4. Inisiasi, yaitu mencari kontradiksi, perspektif baru, kerangka kerja,
penyusunan kembali pertanyaan atau hasil dari satu metode dengan
pertanyaan atau hasil dari metode lain;
5. Ekspansi, yaitu berusaha untuk memperluas kedalaman dan jangkauan
penyelidikan dengan menggunakan metode yang berbeda untuk komponen
penyelidikan yang berbeda.

23
C. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA DALAM METODE PENELITIAN
CAMPURAN

Dalam menggunakan metode campuran, terdapat beberapa sudut pandang


dalam menentukan prosedur pengumpulan data dalam metode penelitian
campuran. Berdasarkan proses, pengumpulan data dalam metode penelitian
campuran dapat dibagi menjadi tiga, antara lain:

1. Menggabungkan atau menyatukan dua metode secara bersamaan (Gambar


2.1). Dalam proses ini metode kuantitatif dan kualitatif digunakan pada waktu
bersamaan selama penelitian, selain itu kedua metode memiliki besar
pengaruh yang sama dalam penelitian.
2. Menghubungkan dua metode dengan syarat satu metode sebagai data utama,
dan metode lain sebagai pendukung. Proses ini terdiri dari dua bentuk, yaitu
pengumpulan data kuantitatif dilakukan terlebih dahulu sebelum
pengumpulan data kualitatif (Gambar 2.2) atau pengumpulan data kualitatif
dilakukan terlebih dahulu sebelum data kuantitatif (Gambar 2.3).
3. Menanamkan satu metode pada metode yang lain, sehingga satu jenis data
yang didapatkan dapat mendukung data lainnya. Dalam cara ini,
pengumpulan data Kuantitatif dan Kualitatif dilakukan secara bersamaan
(Gambar 2.4).

Gambar 2.1. Menggabungkan atau Menyatukan Dua Metode

24
Gambar 2.2. Menghubungkan Dua Metode, di Mana Pengumpulan Data
Kuantitatif Dilakukan Terlebih Dahulu Sebelum Data Kualitatif

Gambar 2.3. Menghubungkan Dua Metode, di Mana Pengumpulan Data Kualitatif


Dilakukan Terlebih Dahulu Sebelum Data Kuantitatif

Gambar 2.4. Menanamkan Satu Metode pada Metode yang Lain

Selain dilihat dari proses, pengumpulan data dalam metode penelitian campuran
perlu juga dikaji dari kecenderungan data terbanyak yang diambil. Oleh sebab itu,
berdasarkan besarnya data terdapat tiga bentuk dalam proses pengumpulan data,
antara lain:

1. Data Kuantitatif sebagai data utama, dan data kualitatif sebagai data
pendukung (Gambar 2.5).
2. Data Kualitatif sebagai data utama, dan data kuantitatif sebagai data
pendukung (Gambar 2.6).
3. Data Kuantitatif dan Kualitatif memiliki besar yang sama (Gambar 2.7).

25
Gambar 2.5. Data Kuantitatif sebagai Data Utama

Gambar 2.6. Data Kualitatif sebagai Data Utama

Gambar 2.7. Data Kuantitatif dan Kualitatif Memiliki Besar yang Sama

D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE PENELITIAN CAMPURAN

Pada dasarnya jika dibandingkan dengan metode lain, metode campuran


lebih banyak kelebihan dibandingkan kelemahan. Hal ini dikarenakan, metode
campuran bertujuan untuk menutupi kelemahan atau kekurangan dari metode
kuantitatif dan kualitatif. Secara umum dalam penerapan metode campuran,
penulis menemukan beberapa keunggulan, yaitu:

1. Metode campuran menyediakan bukti yang lebih komprehensif dalam


mempelajari masalah penelitian dibandingkan dengan penelitian kuantitatif
dan kualitatif saja.
2. Hasil penelitian menggunakan metode campuran tidak bersifat umum, tetapi
memberikan hasil yang lebih mendalam. Hal ini dikarenakan instrumen
penelitian digunakan dapat dikembangkan berdasarkan hasil data penelitian
salah satu metode utama yang telah digunakan.

26
3. Metode ini memberikan kemudahan kepada peneliti, karena menyediakan
banyak desain penelitian yang sesuai dengan masalah penelitian pada
berbagai bidang penelitian.
4. Dengan menggunakan metode campuran, peneliti dapat menemukan temuan
lain di luar dugaan peneliti yang akan mendukung hasil penelitian.

Sedangkan, jika dilihat dari kekurangannya, metode ini memiliki kekurangan


dari hal-hal kecil saja. Sebagai contoh, dalam hal instrumen penelitian.
Peneliti perlu menyiapkan instrumen yang lebih banyak dibandingkan dengan
metode lainnya, karena dampak dari gabungan dua metode. Dalam hal waktu,
penelitian campuran membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan
metode kuantitatif. Dalam hal penerapan, peneliti diwajibkan memahami
jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif.

E. MEMILIH DESAIN YANG TEPAT DALAM MENGGUNAKAN


METODE PENELITIAN CAMPURAN

Pemilihan rancangan metode yang tepat sangat mempengaruhi hasil suatu


penelitian. Ketika seorang peneliti ingin menggunakan suatu metode, seperti
kuantitatif, kualitatif atau campuran tidak bisa hanya didasarkan pada metode
yang disukai. Pemilihan suatu metode yang tepat harus didasarkan pada banyak
pertimbangan, sebab kebutuhan dalam proses pengumpulan data harus sangat
diperhatikan sehingga menghasilkan data penelitian yang berkualitas.

Dalam metode campuran ada beberapa desain penelitian yang telah


ditawarkan oleh pakar-pakar metode penelitian. Setiap desain memiliki prosedur-
prosedur yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan banyak kasus yang terjadi
dan kebutuhan peneliti. Para pakar metode penelitian campuran telah
mengemukakan beberapa pertimbangan yang harus dilihat dalam menentukan
desain yang akan digunakan. Secara ringkas dapat dibagikan sebagai berikut:

1. Memilih Desain Berdasarkan Tujuan Penelitian

27
Tujuan penelitian perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menentukan
desain yang digunakan. Hal ini dikarenakan kebutuhan dari setiap masalah yang
ingin dipecahkan dalam suatu penelitian akan berbeda-berbeda.

Sebagai contoh pertama, seorang peneliti ingin membandingkan pendapat


para guru-guru di Indonesia tentang kendala yang dialami dalam melakukan
pembelajaran daring selama Covid-19 yang dilihat dari dua perspektif, yaitu
kuantitatif dan kualitatif. Dilihat dari tujuan penelitian tersebut, desain yang
paling tepat digunakan adalah desain triangulasi, alasannya adalah data prespektif
yang ingin dikumpulkan dilihat dari metode kuantitatif dan kualitatif, sehingga
kedua bobot dari dua metode tersebut harus sama. Contoh kedua, misalkan
seorang peneliti ingin mengumpulkan data terkait pengaruh suatu intervensi
pembelajaran terhadap pemahaman konsep siswa. Dilihat dari tujuan tersebut,
desain yang paling tepat adalah desain embedded. Hal ini dikarenakan dalam
melihat pengaruh intervensi suatu pembelajaran, seorang peneliti perlu melihat
pembelajaran yang biasanya dilakukan secara kualitatif. Selain itu, peneliti perlu
melakukan kajian secara kualitatif sebagai panduan dalam mengembangkan
perangkat pembejaran dan instrumen penelitian.

2. Memilih Desain Berdasarkan Proses Penyiapan Instrumen Penelitian

Dalam proses pengumpulan data dengan metode penelitian campuran,


sering sekali kita menemukan kasus di mana,

a. Seorang peneliti menyiapkan instrumen untuk mengumpulkan data dengan


metode kuantitatif dan kualitatif dari awal sebelum penelitian dimulai.
b. Seorang peneliti menyiapkan instrumen tahap pertama terlebih dahulu, seperti
instrumen untuk metode kuantitatif sedangkan instrumen untuk tahap kedua
untuk metode kualitatif dapat disiapkan setelah pengumpulan data kuantitatif
dilakukan. Hal ini dikarenakan proses pengumpulan data kualitatif
bergantung pada hasil yang didapatkan pada metode kuantitatif.
c. Seorang peneliti menyiapkan instrumen tahap pertama terlebih dahulu, seperti
instrumen untuk metode kualitatif sedangkan instrumen untuk tahap kedua

28
untuk metode kuantitatif dapat disiapkan setelah pengumpulan data kualitatif
dilakukan. Hal ini dikarenakan proses pengumpulan data kuantitatif
bergantung pada hasil yang didapatkan pada metode kualitatif.

Untuk kasus pertama, semua desain penelitian dapat digunakan. Akan


tetapi peneliti perlu memperhatikan apakah kedua jenis metode memiliki bobot
yang sama atau salah satu metode menjadi metode utama, sedangkan metode lain
menjadi metode pendukung. Pada kasus kedua, desain yang paling tepat adalah
desain eksplanatori. Hal ini dikarenakan dalam pengumpulan data, peneliti
terlebih dahulu mengumpulkan data kuantitatif, sedangkan pengumpulan data
kualitatif setelah pengumpulan dan analisis data kuantitatif dilakukan. Pada kasus
ketiga merupakan kebalikan dari kasus kedua, hal ini dikarenakan dalam
pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data kualitatif,
sedangkan pengumpulan data kuantitatif setelah pengumpulan dan analisis data
kualitatif dilakukan.

2.6 PENELITIAN EMPIRIS

Penelitian empiris merupakan metode penelitian atau pengumpulan data


yang dilakukan dengan proses logis untuk dapat mendapatkan jawaban dari
pertanyaan atau masalah yang diajukan. Pengertian empiris sendiri merupakan
suatu istilah dalam filsafat untuk menjelaskan mengenai pengalaman atau sumber
pengetahuan.
Artinya, penelitian empiris yaitu jenis-jenis penelitian yang pengumpulan
datanya diambil dari data-data lapangan sebagai sumber data utama, seperti hasil
wawancara dan juga hasil observasi.
Penelitian empiris ini digunakan untuk menganalisis perilaku masyarakat
yang berpola dalam kehidupan sosial masyarakat yang selalu berinteraksi dan
berhubungan dengan masyarakat.
Selain itu, penelitian empiris ini juga digunakan untuk mengamati hasil
dari perilaku manusia yang berupa peninggalan baik peninggalan fisik maupun

29
arsip. Penelitian empiris ini juga biasanya menjelaskan tentang sebuah penelitian
hukum yang berfungsi dalam melihat hukum sebagai arti yang nyata dan meneliti
cara kerja di lingkungan masyarakat.
Biasanya, jenis-jenis penelitian ini atau jenis penelitian empiris ini
berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara dalam. Sehingga tak heran jika
banyak orang menyebutnya sebagai hukum sosiologis. Penelitian empiris ini juga
biasanya diambil dari berbagai fakta yang ada di masyarakat, badan pemerintah,
dan di instansi lainnya.
Untuk mengumpulkan data pada jenis-jenis penelitian empiris, bisa
dilakukan dengan tiga teknik yang bisa dilakukan sendiri-sendiri maupun
dilakukan bersamaan sekaligus. Ketiga teknik pengumpulan data yang bisa
dilakukan adalah melalui wawancara, angket atau kuesioner, atau observasi.

A. PENGERTIAN EMPIRIS MENURUT PARA AHLI


Adapun definisi empiris menurut para ahli, antara lain;
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Empiris adalah kajian yang
berdasarkan pengalaman terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan,
dan sekaligus pengamatan yang telah dilakukan
2. Merriam Webster, Definisi empiris adalah proses pengujian hasil penelitian
yang berdasarkan pengamatan atau pengalaman. Sehingga dalam hal ini
mengandalkan pengalaman atau pengamatan saja seringkali tanpa
memperhatikan sistem dan teori, meskipun demikian mampu diverifikasi atau
disangkal dengan pengamatan atau eksperimen dari empirisme itu sendiri.
3. Sugiyono (2013), Studi empiris adalah teknik yang dilakukan seorang peneliti
dalam tahapan mengamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui prosedur yang dipergunakan.
4. Amiruddin dan Zainal Asikin (2004)
Menurut Amiruddin dan Zainal Asikin, penelitian empiris berfokus meneliti
suatu fenomena atau keadaan dari objek penelitian secara detail dengan
menghimpun kenyataan yang terjadi dan mengembangkan konsep yang ada.
5. Yesmil Anwar dan Adang (2005)

30
Yesmil Anwar dan Adang mengatakan bahwa penelitian empiris merupakan
suatu ilmu pengetahuan yang didasarkan pada akal sehat, tidak spekulatif dan
berdasarkan observasi terhadap kenyataan.
6. Hilman Hadikusuma (1995)
Menurut Hilman Hadikusuma, penelitian empiris merupakan suatu penelitian
yang sifatnya menjelajah (eksplorator), melukiskan (deskriptif), dan
menjelaskan (eksplanatori).
7. Izzatur Rusuli (2015)
Izzatur Rusuli mengatakan penelitian empiris ini merupakan suatu gagasan
yang sifatnya rasional dengan cara dibentuk serta diperoleh individu melalui
pengalaman. Jadi kesimpulannya, empiris ini merupakan suatu ilmu
pengetahuan berdasarkan kejadian atau peristiwa nyata yang pernah dialami
oleh panca indra manusia yang diperoleh dari pengamatan, pengalaman serta
eksperimen yang sudah dilakukan. Empiris ini juga tidak terlepas dari
empirisme.

B. CIRI-CIRI PENELITIAN EMPIRIS


Penelitian empiris memiliki dua ciri-ciri, yakni makna dan pengetahuan
yang penjelasannya seperti berikut.
1. Makna
Teori makna ini merupakan teori yang menyatakan asal mula suatu
pengetahuan, seperti asal-usul ide atau konsep. Menurut teori makna, asal-
usul suatu ilmu pengetahuan berasal dari konsep sejarah yang sudah diketahui
dan ditemukan sejak dahulu. Jadi, ilmu pengetahuan yang sekarang diperoleh
berasal dari asal usul masa lalu yang pernah terjadi.
2. Pengetahuan
Teori pengetahuan merupakan teori yang menyatakan bahwa kebenaran
sesuatu berasal dari kebenaran yang diperoleh melalui posteriori atau
observasi. Sehingga, kebenaran tentang sesuatu hal diperoleh berdasarkan
fakta. Seseorang tidak dapat mengandalkan opini semata tanpa adanya
observasi atau pengamatan nyata menggunakan panca indera.

31
Karena, empiris dianggap sebagai suatu sifat dari kebenaran yang diperoleh
secara objektif berdasarkan pengamatan menggunakan panca indera. Jika
suatu kebenaran hanya berdasarkan pada praduga, maka hal itu tidak bisa
disebut sebagai kebenaran yang bersifat empiris.

C. TUJUAN PENELITIAN EMPIRIS


Sebelum masuk era filsafat, orang hanya meyakini praduganya
berdasarkan pengalaman yang tidak dibuktikan. Informasi tersebut diwariskan
secara turun-temurun tanpa membuktikan kebenaran atau
ketepatannya. Kemudian, orang-orang membuktikan hal-hal yang selama ini
diyakini setelah ilmu filsafat mulai menunjukkan perkembangan di kawasan
Yunani.Pembuktian data-data ini tidak hanya terbatas pada informasi lama,
tetapi juga hal-hal baru. Misalnya, saat para ilmuwan menduga bahwa bumi itu
bulat tetapi mereka juga tidak serta-merta meyakininya. Para ilmuwan itu tetap
akan membuktikan dugaannya itu seiring berkembangnya ilmu pengetahuan.
Dugaan-dugaan inilah yang disebut hipotesis dalam penelitian. Adapun tujuan
penelitian empiris termasuk:
1. Membuktikan Dugaan
Penelitian empiris bertujuan membuktikan sebuah dugaan dengan
melakukan pengamatan atau observasi dan percobaan untuk menemukan
kebenarannya. Observasi untuk membuktikan dugaan ini bisa dilakukan
berdasarkan peristiwa yang sedang berlangsung atau mempelajari
dokumen-dokumen lama untuk menemukan pola yang membentuk sebuah
masalah. Sedangkan, percobaan dalam penelitian empiris bertujuan
menemukan informasi baru guna membuktikan dugaan tersebut benar atau
salah.
2. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Penelitian empiris juga bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Karena, ilmu oengetqhuan bisa saja sudah tidak relevan seiring
berkembangnya zaman atau salah, meskipun hal itu diperoleh melalui
penelitian dan percobaan. Contohnya, alkohol yang digunakan untuk

32
mensterilkan peralatan medis pada zaman dahulu sudah dianggap sebagai
teknik yang tidak cocok lagi sekarang ini.

Ilmu pengetahuan memang membutuhkan pembaharuan melalui penelitian-


penelitian baru. Karena itu, data empiris sangat penting sebagai informasi
terkini yang berdampak positif pada masyarakat. Informasi inilah yang
akan menggantikan pengetahuan lama yang sudah tidak relevan.

D. Contoh Penelitian Empiris


Ada beberapa contoh penelitian empiris dalam berbagai bidang, antara
lain:
1. Sosial
Beberapa contoh penelitian empiris dalam bidang sosial, meliputi:
a. Penelitian untuk mencari tahu penyebab dan solusi dari kesulitan
mendapatkan air bersih di suatu desa. Kepala desa dan perangkat desa
bisa melakukan peninjauan langsung di lapangan ke sumber mata air
warga untuk menemukan faktor penyebab permasalahan desa tersebut.
b. Penelitian untuk menyelesaikan permasalahan kepala suku dari kedua
suku yang saling berselisih. Penelitian ini bertujuan mencari solusi yang
adil dari masalah tersebut, caranya mencari tahu akar permasalahan
secara langsung melalui wawancara warga. 
2. Ekonomi
Ada beberapa contoh penelitian empiris di bidang ekonomi, termasuk:
a. Penelitian untuk mencari tahu penyebab harga jual cabai yang tinggi di
pasar tradisional. Dalam hal ini, pemerintah bisa meninjau langsung
jumlah ketersediaan bahan pangan di pasar dan lokasi penghasil
komoditas cabai untuk mencari tahu penyebab kenaikan harga cabai
naik. Sehingga, peninjauan langsung ke lapangan ini bisa menemukan
penyebab naiknya harga cabai dan solusi yang tepat untuk
menanggulangi permasalahan tersebut.

33
b. Penelitian atau observasi yang dilakukan oleh pemasok susu kedelai
untuk melihat langsung proses pembuatan susu kedelai yang dibelinya
berkualitas baik dan higienis dari pabrik pembuatannya.
3. Sains
Beberapa contoh penelitian empiris di bidang sains, antara lain:
a. Penelitian untuk mengetahui golongan darah seseorang dengan cara
melakukan tes darah langsung menggunakan alat khusus. Contoh ini
merupakan penelitian empiris menggunakan metode percobaan secara
langsung untuk mendapatkan hasil akurat.
b. Penelitian untuk mengetahui kandungan emas dalam tanah dengan cara
riset atau observasi langsung ke lokasinya. Observasi langsung ini
bertujuan menentukan banyaknya kadar emas dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk menggali emas dalam tanah agar keseimbangan alam
tetap terjaga.
c. Peninjauan langsung posisi bulan atau hilal menjelang Hari Raya Idul
Fitri untuk umat Islam juga termasuk contoh penelitian empiris di
bidang sains. Proses penentuan hilal ini dilakukan menggunakan alat
khusus yang dirancang untuk melihat benda luar angkasa dan dilakukan
oleh orang yang ahli di bidang tersebut.  Peninjauan ini akan
menghasilkan data empiris mengenai penetapan Hari Raya Idul Fitri
bagi umat islam.
4. Kesehatan
Ada beberapa contoh penelitian empiris dalam bidang kesehatan, antara
lain:
a. Penelitian untuk mengetahui penyebab seorang pasien mengalami gejala
mual dan pusing. Dalam hal ini, seorang dokter bisa membuktikan
kebenarannya dengan melakukan tes laboratorium pada darah pasien
yang menderita penyakit tersebut.
b. Penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan asuransi
kesehatan terhadap para pelanggannya. Penelitian ini dilakukan dengan
cara observasi atau survey langsung ke rumah sakit yang bekerjasama

34
dengan jasa asuransi tersebut. Selain itu, pihak asuransi juga bisa
menanyakan langsung beberapa hal kepada pengguna jasa asuransi
tersebut sehingga diperoleh data yang bersifat empiris.

E. RUMUS EMPIRIS
Rumus empiris adalah sebuah rumus yang diperoleh dari hasil observasi
dan percobaan yang telah melalui uji validitas sehingga dapat diterapkan pada
kondisi-kondisi lain yang masih sehaluan. Rumus empiris adalah teori yang kerap
kita temukan pada bidang sains seperti fisika, matematika dan kimia. Dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, maka akan lahir rumus-rumus baru guna
menunjang kebutuhan hidup manusia. Nah, rumus baru tersebut haruslah bersifat
empiris yang bukan hanya dugaan tapi betul-betul merupakan sebuah data valid.
Rumus empiris adalah sebuah teori yang harus memenuhi dua unsur berikut ini:
 Teori makna
yaitu teori asal pengetahuan yang meliputi asal-usul dan konsep.
 Teori pengetahuan.
yaitu sebuah teori yang berasal dari observasi dan memenuhi kebenaran.

F. KEKURANGAN EMPIRIS
Meskipun berasal dari pengamatan yang mendalam dan percobaan, namun
sebuah informasi yang berasal dari bukti empiris juga bisa keliru. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
 Keterbatasan indera manusia.
Indera manusia yang digunakan untuk meraba data empiris adalah tidak
selalu benar. Penilaian indera manusia ini bisa sangat variatif sehingga data
yang didapat dari pembuktian indera ini pun tidak selalu tepat.
 Fatamorgana
adalah sebuah tipuan yang bisa berasal dari indera atau objek yang sedang
diteliti. Misalnya, rasa gula memang manis, tapi tingkat manisnya ini bisa
berbeda tergantung siapa yang mencicipi dan darimana diproduksi.

35
36

36
37

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis
dan terkontrol dalam menemukan fakta-fakta atau gejala yang ada untuk
tujuan tertentu seperti menguji hipotesis/teori, mencari korelasi, melakukan
komparasi, mencari hubungan sebab akibat, dsb. Penelitian memiliki beberapa
macam jenis atau tipe penelitian. Jenis penelitian yang sering digunakan
dalam bidang pendidikan adalah penelitian deskriptif, penelitian eksperimen,
dan penelitian eksplanatory.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan suatu fenomena atau kejadian yang berlaku saat ini dan atau
mencarikan solusi untuk memecahkan masalah yang ada. Jenis penelitian
deskriptif adalah survey, studi kasus, penelitian korelasi, penelitian komparasi,
penelitian perkembangan, penelitian prediksi, dan penelitian sosiometri.

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk


mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara sistematis dan
logis. Penelitian ini digunakan untuk bidang ilmu eksak. Desain penelitian
eksperimen ada empat, yaitu Desain tanpa kelompok perbandingan, desain
dengan kelompok pembanding, desain counterbalance, dan desain factorial.

Penelitian campuran adalah penelitian yang menggunakan dua jenis


penelitian yakni kualitatif dan penelitian kuantitatif. Kedua penelitian tersebut
digunakan di dalam satu penelitian.

Secara umum langkah-langkah penelitian dalam semua tipe penelitian


adalah sama, yaitu mulai dari perencanaan dan persiapan, pelaksanaan dan
pengolahan data, sampai pelaporan hasil penelitian.

37
3.2 Saran

Penelitian merupakan kewajiban seroang mahasiswa yang harus


dilakukan untuk menyelesaikan studi nya di sebuah perguruan tinggi.
Penelitian merupakan bukti fisik yang dapat menunjukan bahwa seorang
mahasiswa telah ekspert dengan apa yang ia pelajari atau teliti. Penelitian
harus terus dilakukan sebagai upaya pemecahan masalah, perbaikan dan
pengembangan system dalam semua bidang untuk mewujudkan Indonesia
yang lebih maju. Melalui makalah ini kta dapat menambah wawasan tentang
macam jenis penelitian dan bagaimana kegiatan penelitian dilakukan, dengan
harapan dapat mempermudah para pembaca yang akan mengadakan
penelitian.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam


penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik
dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Terimakasih.

38
DAFTAR PUSTAKA

Ali, D. M. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:


Angkasa.

Arikunto, P. D. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Ciptaa.

Dr. Uber SIlalahi, M. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika


Aditama.

Mardalis, D. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Prof. Dr. Hamid Darmadi, M. P. (2014). Dimensi-Dimensi Metode Penelitian


Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta.

https://penerbitdeepublish.com/jenis-jenis-penelitian/

Supardi, metodologi Penelitian Ekonomi Bisnis, (Yogyakarta, UII Press, 2005)


hal 73

Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi, (bandung, ALFABETA, 2012) hal 10-15

Murni. (2022, 1 22). ketahui tujuh jenis metode penelitian kuantitatif dan
penjelasannya. Retrieved from profesi UNM:
https://profesi-unm.com/2022/01/22/ketahui-tujuh-jenis-metode-
penelitian-kuantitatif-dan-penjelasannya/

39

Anda mungkin juga menyukai