Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

METODE PENELITIAN

“Jenis-Jenis Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif (Studi Kasus, Historis dan


Grounded Research)”

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Firman, M.Pd., Kons.

Dr. Netrawati, M.Pd., Kons.

Kelompok 5 :

Elvira Linanda Putri (23151051)


Ice Desvikayati (23151053)
Marpren Karunia (23151055)

PRODI S2 BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

‫الر ِحيم‬
ّ ‫ن‬ ِِ ‫الرحْ َم‬ ِِّ ‫ِبس ِِْم‬
ّ ‫َللا‬
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan topik pembahasan “Jenis Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif
(Studi Kasus, Historis, dan Grounded Research”.ِMakalah ini penulis ajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian. Penulis mengucapkan terimakasih
terutama kepada :

1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Metode Penelitian yaitu Prof. Dr. Firman,
M.Pd., Kons., dan Ibu Dr. Netrawati., M.Pd., Kons.
2. Penulis buku dan sumber sebagai acuan dan bahan referensi teori untuk
menyempurnakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik
materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai
kesempurnaan sebagaimana mestinya.Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi yang membaca khususnya terhadap penulis. Atas kritik dan saran
yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.

Padang, Maret 2024

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. LatarِBelakang ............................................................................................. 3
B. BatasanِMasalah........................................................................................... 4
C. Tujuan........................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
A. StudiِKasus .................................................................................................. 5
B. PenelitianِHistoris ........................................................................................ 9
C. Grounded Research .................................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................ 19
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
D. Saran ........................................................................................................... 19
DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada


kondisi objek alamiah, Dimana peneliti merupakan instrument kunci (Sugiyono,
2007). Menurut Saryono (Nasution, 2023) penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat
dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Peneliti dalam
penelitian kualitatif mencoba mangerti makna suatu kejadian atau peristiwa dengan
mencoba berinteraksi dengan orangorang dalam situasi/fenomena tersebut.
Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiry yang menekankan
pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol, maupun
deskripsi tentang suatu fenomena; fokus dan multimetode, bersifat alami dan
holistik; meng utamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan
secara narratif. Dari sisi lain dan secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan
penelitian kualitatif ada lah untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena
atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan
menggunakan pendekatan kulitatif.
Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, pada prinsipnya
ingin memberikan, menerangkan, mendeskripsikan secara kritis, atau
menggambarkan suatu fenomena, suatu kejadian, atau suatu peristiwa interaksi
sosial dalam masyarakat untuk mencari dan menemukan makna (meaning) dalam
konteks yang sesungguhnya (natural setting). Oleh karena itu, semua jenis
penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dengan mengumpulkan data lunak (soft
data), bukan hard data yang akan diolah dengan statistik.
Banyak tipe dan strategi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif,
an tara lain: Case Study Research, Historical Research, Grounded Theory
Methodology, Phenomenology, Ethnomethodology, dan Ethnography, namun

3
kadang-kadang hanya memberi label dengan kualitatif, tetapi menggunakan teknik
analisis yang berbeda seperti analisis isi (content analysis), analisis wacana, seperti
dalam penelitian baha sa yang meneliti hasil karya (buku) seseorang) dan surat
kabar yang meneliti tajuk rencana surat kabar.
Pada saat akan memilih metodologi yang akan digunakan, peneliti perlu
memperhatikan: Pertanyaan pene litian; Tujuan penelitian; Kepercayaan dan
nilainilai (Beliefs dan values) peneliti; Ketrampilan peneliti; serta Waktu dan biaya.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, berikut Batasan masalah


yang akan dikaji dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana karakteristik penelitian Studi Kasus dan penerapannya?
2. Bagaimana karakteristik penelitian Historis dan penerapannya?
3. Bagaimana karakteristik penelitian Grounded Research dan penerapannya?

C. Tujuan

Berdasarkan Batasan masalah yang akan dikaji, tujuan di dalamnya yaitu


untuk mengetahui bagaimana Karakteristik dan Penerapan dari Penelitian Kualitatif
dengan Pendekatan Studi Kasus, Historis dan Grounded Research.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Studi Kasus

1. Konsep Dasar
Penelitian kasus (Yusuf, 2014) adalah suatu proses pengumpulan data dan
informasi secara men dalam, mendetail, intensif, holistik, dan sistematis tentang
orang, kejadian, social setting (latar sosial), atau kelompok dengan menggunakan
berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi untuk memahami
secara efektif bagaimana orang, kejadian, latar alami (social setting) itu beroperasi
atau berfungsi sesuai dengan konteksnya.
Penelitian kasus memperhatikan semua aspek yang penting dari suatu kasus
yang diteliti. Dengan menggunakan tipe penelitian ini akan dapat diungkapkan
gambaran yang mendalam dan mendetail tentang suatu situasi atau objek. Kasus
yang akan diteliti dapat berupa satu orang, keluarga, satu peristiwa, kelompok lain
yang cukup terbatas, sehingga peneliti dapat menghayati, memahami, dan
mengerti bagaimana objek itu beroperasi atau berfungsi dalam latar alami yang
sebenarnya.
Dalam penelitian kasus, setiap peneliti mempunyai tujuan yang berbeda
dalam mempelajari kasus yang ingin diungkapkannya. Sehubungan dengan itu,
Stake (Nasution, 2023) mengemukakan tiga tipe penelitian kasus, yaitu:
a. Studi kasus intrinsik dilaksanakan apabila peneliti ingin memahami lebih
baik tentang suatu kasus biasa, seperti sifat, karakteristik, atau masalah
individu. Peran an peneliti tidak untuk mengerti atau menguji abstrak teori
atau mengembangkan penjelasan baru secara teoretis. Ini berarti juga bahwa
perhatian peneliti terfokus dan ditujukan untuk mengerti lebih baik
aspekaspek intrinsik dari suatu kasus, seperti anakanak, kriminal, dan
pasien.
b. Studi kasus instrumental digunakan apabila peneliti ingin memahami atau
me nekankan pada pemahaman tentang suatu isu atau merumuskan kembali

5
(redefine) suatu penjelasan secara teoretis. Studi kasus tipe ini sebagai
instrumen, sebagai pe nolong untuk menjelaskan kembali suatu konsep,
kejadian, atau peristiwa secara teoretis, dan kejadian aktual bukan sesuatu
yang sangat esensial. Studi kasus ini le bih mendalam, dan mencakup semua
aspek serta kejadian secara terperinci. Namun perlu disadari bahwa tidak
mudah mengelaborasi perkasus secara perinci.
c. Studi kasus kolektif merupakan studi beberapa kasus instrumental (bukan
me lalui sampling) dan menggunakan beberapa instrumen serta sejumlah
peneliti se bagai suatu tim. Hal itu dimaksudkan untuk lebih mengerti
tentang suatu isu atau memperkaya kemampuan teori tentang sesuatu, dalam
konteks yang lebih luas.

2. Karakteristik Studi Kasus


Beberapa karakteristik utama yang terdapat pada penelitian kasus (Yusuf,
2014) , yaitu :
a. Penelitian kasus merupakan suatu tipe penelitian yang mengkaji secara
menda lam mengenai suatu unit (particularistic) seperti unit sosial, keadaan
individu, keadaan masyarakat, interaksi individu dalam kelompok, keadaan
lingkungan, keadaan gejolak masyarakat, serta memperhatikan semua aspek
penting dalam unit itu sehingga menghasilkan hasil yang lengkap dan
mendetail.
b. Penelitian kasus membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan
dari penelitian historis. Hal itu diperlukan karena untuk dapat
mengungkapkan suatu kasus secara utuh dan lengkap dibutuhkan waktu
yang relatif lama dan kemampuan serta keteram pilan yang cukup.
c. Penelitian kasus bersifat deskriptif.
d. Penelitian kasus bersifat heuristik artinya dengan menggunakan penelitian
kasus dapat menjelaskan alasan untuk suatu masalah atau isu (apa yang
terjadi, me ngapa terjadi, dan bagaimana kejadiannya).
e. Penelitian kasus berorientasi pada disiplin ilmu. Dua orang peneliti yang
berbeda melakukan penelitian kasus terhadap fenome na yang sama.

6
Perbedaan latar belakang peneliti akan membawa dampak bahwa tujuan
penelitian yang dirumuskan oleh kedua peneliti itu akan berbeda pula.

3. Penerapan Studi Kasus


Dalam penelitian Studi kasus, berikut beberapa Langkah utama yang perlu
diperhatikan dalam penerapannya :
a. Tentukan masalah yang akan diteliti dan rumuskan tujuan yang akan dicapai
secara jelas. Untuk menentukan tujuan itu dapat dibantu dengan pertanyaan,
antara lain: Apakah unit penelitiannya? Bagaimanakah sifat sifat, saling
hubungan, dan proses manakah yang akan menuntun penelitian ini?
b. Rumuskan kasus yang akan dipelajari. Dalam konteks ini, kasus yang akan
diteliti hendaklah diperinci dengan sebaikbaiknya, sehingga jelas tampak
subsubkasus dan ketersinggungannya dengan aspek-aspek yang lain.
Bagaimanakah sifat sifat kasus, saling hubungan, dan proses manakah yang
akan menuntun penelitian ini?.
c. Tetapkan peran teori dalam pemilihan kasus.
d. Tentukan kerangka penelitian kasus secara konseptual dan teoretis.
e. Tetapkan secara jelas bentuk/tipe penelitian kasus yang akan dilakukan.
Apakah penelitian kasus tunggal atau penelitian kasus multiple ataukah
penelitian kasus kolektif?.
f. Tetapkanlah cara pendekatan yang akan digunakan. Bagaimanakah unitunit
itu akan dipilih? Sumbersumber data manakah yang tersedia? Tetapkan
metode pengumpulan data manakah yang akan digunakan?.
g. Persiapan pengumpulan data.
h. Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan rancangan menurut unit kegiatan
yang telah ditetapkan.
i. Data-data yang telah dikumpulkan dievaluasi dan diorganisasikan menjadi
rekonstruksi unit studi yang koheren, serta dianalisis sejak awal kegiatan.
j. Susunlahِ laporanِ penelitianِ denganِ menghindarkanِ “bias”ِ dariِ pribadiِ
peneliti.

7
4. Kelebihan dan Kekurangan Studi Kasus
1. Kelebihan Studi Kasus :
a. Studi kasus mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik dan hal-hal
yang amat mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi yang lain. Studi
kasus mampu mengungkap makna di balik fenomena dalam kondisi apa
adanya atau natural.
b. Studi kasus tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi
nuansa, suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam
kasus yang menjadi bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian
kuantitatif yang sangat ketat.
2. Kelemahan Studi Kasus :
Dari kacamata penelitian kuantitatif, studi kasus dipersoalkan dari segi
validitas, reliabilitas dan generalisasi. Namun studi kasus yang sifatnya unik
dan kualitatif tidak dapat diukur dengan parameter yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk mencari generalisasi.

8
B. Penelitian Historis

1. Konsep Dasar
Penelitian historis merupakan salah satu tipe dan pendekatan dalam
penelitian kualitatif yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali secara
sistematis, akurat, dan objektif kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi dimasa
lampau dengan menggunakan pendekatan normatif dan interpretatif. Melalui tipe
penelitian historis, peneliti membuat rekonstruksi masa lampau dengan
mengumpulkan, memverifikasi, dan menganalisis serta menyintesiskan bukti atau
fakta yang ada dengan teliti, se hingga memungkinkan gambaran yang tepat pada
masa lampau, memberikan latar masa sekarang, dan perspektif masa datang.
Cohen (Yusuf, 2014) Penelitian sejarah didefinisikan sebagai lokasi,
evaluasi, dan sintesis bukti yang sistematis dan obyektif untuk menetapkan fakta
dan menarik kesimpulan tentang peristiwa masa lalu. Kutipan ini menunjukkan
bahwa jika seseorang menggunakan tipe penelitian historis, berarti ia melakukan
penyelidikan, penilaian, mengintensiskan bukti, dan menetapkan lokasi secara
sistematik dan objektif untuk mendapatkan fakta dan mengambil kesimpulan yang
tepat tentang objek yang telah terjadi di masa lalu.

Adapun beberapa alasan peneliti menggunakan tipe penelitian historis yaitu:

a. Seseorang menyadari apa yang terjadi di masa lampau, sehingga seseorang


dapat belajar dari kegagalan dan keberhasilan masa lampaunya.
b. Belajar bagaimana sesuatu dikerjakan di masa lampau dan melihat
kemungkin an apakah hal itu masih merupakan suatu kepedulian dan dapat
digunakan dewasa ini.
c. Membantu seseorang dalam membuat prediksi.
d. Menguji hipotesis hubungan atau kecenderungan.

2. Karakteristik Penelitian Historis


Beberapa ciri khusus penelitian historis menurut Isaac dan Michael dalam
(Yusuf, 2014) sebagai berikut :

9
a. Penelitian historis lebih banyak tergantung pada data yang ditulis, dicatat atau
diobservasi oleh orang lain daripada yang diobservasi oleh peneliti sendiri.
Data yang baik hasil kerja yang teliti dengan menganalisis keautentikan, kete
patan, dan kebermaknaan sumbersumbernya.
b. Berlainan dengan anggapan populer, peneliti historis haruslah tertib, ketat,
sistematis, dan tuntas. Sering kali penelitian dikatakan sebagai penelitian
historis, hanyalah koleksi informasi yang tidak layak atau tidak dipercayai
atau tidak reliabel atau informasi yang berat sebelah. Pandangan itu keliru dan
merusak citra penelitian historis.
c. Penelitian historis tergantung pada dua macam data; primer dan sekunder.
Data primer di mana peneliti langsung melakukan observasi atau dari sumber
primer, sedangkan data sekunder apabila peneliti mengumpulkan data dari
orang lain, bukan dari sumber pertamanya.
d. Untuk menentukan nilai data, biasanya dilakukan dua macam kritik, yaitu
kritik eksternal dan internal.
e. Meskipun penelitian historis mirip dengan penelaahan kepustakaan,
mendahului rancangan penelitian yang lain, namun pendekatan historis lebih
tuntas mencari informasi dari sumber yang lebih luas.

3. Penerapan Penelitian Historis


Penelitian ini usaha untuk menemukan data sampai menyusun cerita yang
bermakna dilakukan melalui metodologi sejarah oleh (Kuntowijoyo, 2003) yaitu:
a. Pemilihan topik
Pemilihan topik merupakan tahap pada penelitian sejarah untuk
mengetahui topik yang akan diteliti. Dalam pemilihan topik penelitian,
sebaiknya berdasarkan:
1) Kedekatan Emosional adalah bahwa topik yang kita pilih dalam
melakukan penelitian adalah topik yang kita senangi
2) Kedekatan Intelektual adalah kita telah menguasai topik yang kita pilih,
kalau belum menguasainya maka perlu membaca literatur yang berkaitan
dengan topik pilihan kita.

10
b. Heuristic
Heuristik yaitu langkah awal bagi penulis dalam proses mencari dan
mengumpulkan bahan-bahan informasi yang diperlukan serta berhubungan
dengan permasalahan penelitian. Tahap heuristik yaitu kegiatan sejarawan
untuk mengumpulkan sumber, jejak-jejak
c. Kritik
Kritik yaitu kegiatan untuk menyelidiki apakah sumber sejarah itu sejati
atau otentik dan dapat dipercaya atau tidak. Pada tahap ini kritik sumber
dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Kritik ekstern yaitu kritik terhadap otentisitas sumber, apakah sumber
yang dikehendaki asli atau tidak, utuh atau turunan (Salinan). Kritik
ekstern dilakukan terhadap sumber yang diperoleh berdasarkan bentuk
fisik atau luarnya berupa bahan (kertas atau tinta) yang digunakan dari segi
penampilan yang lain. Kritik ekstern dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara melihat kapan sumber dibuat, siapa pengarangnya dan
bagaimana latar belakang pendidikan pengarang.
2) Kritik intern dilakukan dengan membandingkan antara isi sumber yang
satu dengan isi sumber yang lain sehingga data yang diperoleh dapat
dipercaya dan dapat memberikan sumber yang dibutuhkan. Hal ini
dilakukan agar dapat mengetahui bagaimana isi sumber sejarah dan
relevansinya dengan masalah yang dikaji.
d. Interpretasi
Interpretasi yaitu penafsiran dan analisis terhadap data dan fakta,
menghubungkan berbagai data dan fakta serta membuat tafsirnya. Peneliti
memberikan penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan
selama penelitian berlangsung. Kemudian dalam tahap ini, peneliti membuat
deskripsi, analisis kritis serta pemilihan fakta-fakta.
e. Historiografi
Historiografi yaitu langkah akhir dari metode sejarah. Historiografi yaitu
kegiatan menyusun fakta sejarah menjadi satu kisah. Dalam kegiatan ini
peneliti menyajikan hasil temuan sejarah pada tahap heuristik, kritik, dan

11
interpretasi yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan cara
menyusunnya menjadi sebuah tulisan yang jelas dalam bahasa yang mudah
dimengerti dan dipahami dalam kaidahkaidah ilmiah serta kaidah penulisan
yang baik dan benar.

4. Kelemahan dan Keuntungan Penelitian Historis


a. Kelemahan
Beberapa kelemahan penelitian historis yang selalu menjadi sorotan sebagai
berikut:
1) Problem/masalah dinyatakan terlalu luas.
2) Kecenderungan menggunakan cara yang mudah, dengan mengambil data
dari sumber kedua. Keadaan ini akan membawa hasil yang kurang tepat,
sebab ke tetapan dan keautentikan data akan menentukan bentuk analisis
yang akan di lakukan.
3) Kritik internal maupun eksternal kurang dilakukan secara tajam dan tepat
ter hadap data yang ditemukan.
4) Kegagalan dalam menginterpretasikan katakata dan ekspresi dalam
konteks yang diterima sesuai dengan keadaan semula (periode terdahulu
pada saat ber langsungnya kejadian itu).
5) Kegagalan dalam membedakan fakta yang berarti dalam satu situasi itu,
sehingga kadang-kadang menjadi fakta yang tidak relevan dan tidak
penting.
b. Keuntungan
Di samping kelemahan tersebut, penelitian historis mempu nyai pula beberapa
keuntungan:
1) Topik yang ingin diteliti tidak dapat diungkapkan melalui tipe penelitian
yang lain.
2) Penelitian historis memungkinkan untuk penggunaan cara yang
berbedabeda dan menunjukkan bukti yang lebih bervariasi.
3) Dapat menyadarkan seseorang atau sekurangkurangnya membuat
seseorang mengetahui tentang kejadian apa yang terjadi di masa lampau,

12
serta memungkinkan seseorang dapat belajar dari keberhasilan dan
kegagalan masa lampau itu.
4) Dapat membantu dalam memprediksi untuk masa datang.
5) Dapat lebih memahami dan mengerti tentang kebijaksanaan dan praktik
kehidupan yang sedang terjadi dengan memperhatikan akar kehidupan dan
keadaan masa lampau.

13
C. Grounded Research (Penelitian Pengembangan)

1. Konsep Dasar
Sebagaimana jenis penelitian kualitatif lainnya,grounded research juga
berangkat dari kasus yang unik, berskala mikro, berlatar alami, dengan tujuan
akhir untuk menghasilkan teori (generating theory) berdasarkan data,bukan untuk
membuktikan teori (verifying theory). Grounded theory adalah suatu metodologi
umum untuk mengembangkan teori melalui penelitian kualitatif yang dilakukan
secara sistematis dan mendasar. Teori dibangun berdasarkan data yang
dikumpulkan tentang suatu fenomena yang menjadi fokus pe nelitian. Para
ahli/peneliti membangun teori secara induktif dari penelitian fenomena yang
tampak di lapangan.
Teori dibangun berdasarkan data empiris, dari berbagai area yang lebih
substantif. Dalam penelitian ini peneliti mulai dari suatu teori yang bersumber dari
berbagai pedoman yang telah ada. Teori perlu disusun berdasarkan logika yang
konsisten, jelas masalah dan rumusannya, serta mengikuti pola dan proses yang
benar, dan bukan hasil berpikir deduktif. Lebih jauh Glasser dan Strauss (1980)
mengemukakan ada dua cara dalam menemukan teori berdasar kan data, yaitu
teori formal dan teori substantif.
Penelitian model grounded menawarkan pendekatan yang berbeda dari jenis
penelitian kualitatif yang lain, seperti fenomenologi, etnografi, etnometodologi,
dan studi kasus.Grounded researchtidak berangkat dari teori untuk menghasilkan
teori baru (from a theory to generate a new theory), melainkan berupaya
menemukan teori berdasar data empirik, bukan membangun teori secara deduktif
logis.Teori yang dihasilkan lewat kerja yang sistematik dan sistemik itu disebut
grounded theory, dan model penelitiannya disebut grounded research.
Sudira dalam (Bernabas, 2012) menyimpulkan bahwa Grounded Research
adalah sebuah metodologi penelitian kualitatif yang menekankan penemuan teori
dari data observasi empirik di lapangan dengan metode induktif (menemukan teori
dari sejumlah data), generatif yaitu penemuan atau konstruksi teori menggunakan
data sebagai evidensi, konstruktif menemukan konstruksi teori atau kategori lewat
analisis dan proses mengabstraksi, dan subjektif, yaitu merekonstruksi penafsiran

14
dan pemaknaan hasil penelitian berdasarkan konseptualisasi masyarakat yang
dijadikan subjek studi. Secara lebih ringkas, Nazir dalam (Bernabas, 2012)
berpendapat bahwa Grounded Research merupakan suatu metode penelitian yang
mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan
untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep,
membuktikan teori dan mengembangkan teori di mana pengumpulan data dan
analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan.

2. Tujuan Grounded Research


Pada dasarnya, tujuan Grounded Research adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi di mana
individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai
respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan ini adalah pengembangan
suatu teori yang berhubungan erat dengan konteks peristiwa yang dipelajari atau
teoretisasi data. Teoretisasi data adalah sebuah metode penyusunan teori yang
berorientasi tindakan/interaksi. Grounded Research tidak bertolak dari suatu teori
atau untuk menguji teori seperti paradigma penelitian kuantitatif, melainkan
bertolak dari data menuju suatu teori. Hal yang diperlukan untuk mencapai semua
itu adalah prosedur yang terencana dan teratur.

3. Karakteristik Grounded Research


Nazir (Bernabas, 2012) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
karakteristik dari Grounded Research, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan data sebagai sumber teori,
b. Peranan data dalam penelitian sangat menonjol,
c. Pengumpulan data dan analisis dilakukan dalam waktu yang bersamaan, dan
d. Perumusan hipotesis berdasarkan kategori.

4. Penerapan Grounded Research


Berikut Langkah-langkah dalam penerapan Grounded Research (Bernabas, 2012)
yaitu:

15
a. Merumuskan masalah penelitian
Perumusan masalah pada penelitian grounded research dilakukan secara
bertahap, yakni pada tahap awal atau sebelum pengumpulan data, rumusan
masalah dikemukakan secara garis besar yang berfungsi sebagai panduan
dalam mengumpulkan data data, kemudian data-data yang bersifat umum
tersebut dikumpulkan, setelah itu rumusan masalah dipersempit dan
difokuskan sesuai sifat data yang dikumpulkan. Rumusan masalah yang kedua
ini digunakan peneliti sebagai panduan dalam menyusun teori.
b. Penjaringan data
Data dalam penelitian grounded research digali dari berbagai fenomena atau
perilaku yang sedang berlangsung yang digunakan utnuk melihat prosesnya
serta untuk menangkap hal-hal yang bersifat kausalitas/ sebab akibat.
c. Analisis data
Tahap-tahap analisis data yakni:
1) open coding, peneliti membentuk beberapa kategori awal informasi
tentang fenomena yang diteliti dengan memilah-milah data ke dalam jenis
yang relevan;
2) axial coding, peneliti memilih salah satu kategori dan memposisikannya
sebagai inti fenomena yang sedang diteliti;
3) selective coding, peneliti menulis teori dari berbagai hubungan dari
seluruh kategori dalam tahap axial coding sebelumnya.
d. Penyusunan teori
Dalam proses penyusunan teori meliputi analisa dari hubungan yang
terjadi pada keseluruhan kategori yang telah ditemukan sebelumnya. Menurut
Creswell (Bernabas, 2012) mengemukakan bahwa teori dapat dituliskan
dalam bentuk narasi yang menggambarkan kesalingterkaitan seluruh kategori.
e. Validasi teori
Proses validasi ini dilakukan setelah teori selesai dirumuskan, dengan
cara membandingkannya dengan proses-proses sejenis yang terdapat dalam
penelitian sebelumnya. Penilai luar, seperti partisipan juga daapt dimintai
untuk memeriksa keabsahan teori maupun validitas dan kredibilitas data.

16
f. Menyusun laporan penelitian
Struktur laporan dalam penelitian Grounded Research sangat tergantung
pada desain yang digunakan. Jika desain yang digunakan adalah pendekatan
sistematik, laporan penelitian relatif mirip dengan struktur laporan penelitian
kuantitatif, yang mencakup bagian-bagian perumusan masalah, metode
penelitian, analisis dan diskusi, dan hasil penelitian. Jika desain yang
digunakan adalah pendekatan emerging atau konstruktivis, struktur laporan
penelitikan bersifat fleksibel.

5. Kelebihan dan Kekurangan Grounded Research


a. Kelebihan
1) Probabilitas kesalahan pengukuran dapat dikurangi. Hal ini karena konsep
merupakan cermin dari data yang diobservasi secara empiris.
2) Merupakan desain penelitian kualitatif yang memungkinkan peneliti untuk
menurunkan konstruk dan membangun teori dari data yang langsung
dikumpulkan oleh peneliti, bukan dari teori yang sudah ada. Antara
pengumpulan data dan analisis data memiliki hubungan kontinyu.
3) Memiliki sifat komprehensif dari perspektif yang diperoleh peneliti
dengan cara terjun langsung ke dalam fenomena sosial dan
mengobservasinya selengkap mungkin sehingga peneliti dapat
mengembangkan pengertian yang lebih dalam dan menyeluruh.
4) Peneliti dengan Grounded Research dapat mengenali berbagai nuansa
sikap dan perilaku yang tidak diperoleh peneliti yang menggunakan
metode lain.
b. Kekurangan
1) Secara umum dapat disimpulkan bahwa teori yang diperoleh tidak
didasarkan atas langkah-langkah sistematis melalui siklus empiris dari
metode ilmiah. Spekulasi dan sifat impresionistis menjadi kelemahan
utamanya sehingga diragukan adanya representativitas, validitas, dan
reliabilitas dari data.

17
2) Grounded Research dapat disamakan dengan pilot studi atau exploratory
research belaka.
3) Karena dalam memberikan definisi banyak sekali digunakan aksioma atau
asumsi mereka sendiri, maka sukar sekali dinilai dengan metode-metode
umum lainnya yang sering dilakukan dalam penelitian kemasyarakatan.
4) Akhir suatu penelitian bergantung pada subjektivitas peneliti. Apakah
hasilnya suatu teori atau hanya satu generalisasi saja, tidak ada seorang
pun yang tahu kecuali peneliti itu sendiri.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Studi Kasus merupakan salah satu dari sekian banyak metode pencarian
kebenaran yang tentu saja hasilnya juga berupa kebenaran tentatif, yang tidak lepas
dari kelemahan dan kekurangan. Terlepas dari kekurangannya, Studi Kasus
dianggap sebagai metode penelitian yang cukup menantang dan sangat tepat untuk
mengungkap hal-hal yang tersembunyi dalam fenomena sosial dan budaya untuk
selanjutnya diangkat ke permukaan sehingga menjadi pengetahuan publik.
Penelitian historis merupakan penelitian yang secara khusus memfokuskan
kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merekonstruksi apa yang telah terjadi di
masa lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal
itu terjadi. Dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan,
dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.
Grounded Research merupakan varian lain dalam tradisi penelitian
kualitatif dengan ciri-ciri model kerja yang berbeda dengan model penelitian-
penelitian kualitatif yang lain pada umumnya. Perbedaan mencolok terletak pada
posisi dan peran teori yang dikembangkan. Jika penelitian kualitatif pada umumnya
berangkat dari perspektif teoretik tertentu untuk dikembangkan menjadi teori baru,
maka penelitian grounded justru menyingkirkan teori dan langsung ke lapangan
untuk mengumpulkan data. Dari data akan dihasilkan teori baru.

D. Saran

Uraian makalah di atas masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis
berharap kepada pembaca untuk dapat memberikan saran atau kritik yang dapat
membangun, agar kita dapat menyempurnakan makalah ini.

19
DAFTAR RUJUKAN

Bernabas,ِB.ِ(2012).ِMetode Penelitian Grounded.ِ12.ِ


https://www.academia.edu/8363807/Grounded_Research_Grounded_Theory
_Metode_Penelitian_Grounded_oleh_Baren_Barnabas

Kuntowijoyo,ِK.ِ(2003).ِMetodologi Sejarahِ(M.ِYahyaِ(ed.);ِEdisiِKedu).ِPT.ِ
TiaraِWacanaِYogya.

Nasution,ِA.ِF.ِ(2023).ِMetode Penelitian Kualitatifِ(M.ِAlbinaِ(ed.);ِEdisiِPert).ِ


CV.ِHarfaِCreative.

Sugiyono.ِ(2007).ِPENELITIAN KUALITATIF.ِ
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/d5d469abf744acb440e
83e203501bccd.pdf

Yusuf,ِA.ِM.ِ(2014).ِMetode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian


Gabunganِ(EdisiِPert).ِKENCANA.ِ2014.

20

Anda mungkin juga menyukai