DISUSUN OLEH :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya kami dapatkan
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar tanpa hambatan yang berarti Makalah ini
kami susun untuk menambah pengetahuan, menambah wawasan dan menyelesaikan tugas
kelompok Perencanaan Pembelajaran Makalah ini berjudul"Konsep Dasar Penelitian
Kualitatif."
Ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yaitu Bapak Dr. Salim,
M.Pd yang telah menyampaikan tugas ini. tidak lupa kami pula mengucapkan terima kasih
pada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran serta kritik dari semua pihak
sangat kami harapkan apabila terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja
dalam tulisan ini.
Medan, 10 Oktober2023
Kelompok3
RESUME
Mengacu kepada Strauss dan Corbin (1990) penelitian kualitatif adalah suatu
jenis penelitian yang prosedur penemuan yang dilakukan tidak menggunakan
prosedur statistik atau kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian kualitatif adalah
penelitian tentang kehidupan seseorang, cerita, perilaku, dan juga tentang fungsi
organisasi, gerakan sosial atau hubungan timbal balik". Selanjutnya Faisal (1990)
berpendapat bahwa dalam mempelajari perilaku manusia diperlukan penelitian
mendalam sampai ke perilaku intinya (inner behavior) secara holistik dan bertolak
dari sudut pandang manusia perilaku manusia.
B. Penelitian Naturalistik
Istilah lain yang sering digunakan dengan makna penelitian kualitatif adalah
penelitian naturalistik. Guba (1985) mempergunakan nama Naturalistic Inquiry
(inkuiri narutalistik), oleh karena ciri yang menonjol dari penelitian kualitatif adalah
cara mengamati dan pengumpulan data yang dilakukan dalam latar/setting alamiah,
artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti (sebagaimana adanya, natur).
Pendekatan penelitian dengan menggunakan inkuiri naturalistik bukanlah sesuatu
yang baru. Metode ini telah mem- punyai sejarah yang lama, hanya perhatian pada
pend- ekatan ini belum lama berkembang dalam pengkajian pendidikan. Barulah
dalam dekade-dekade terakhir, diskusi-diskusi mengenai kekuatan metode-metode
kualitatif dan kuantitatif mendapat cukup perhatian, dan secara aktual mempengaruhi
para peneliti dan evaluator.
Menurut Mulyana (2001:157), penelitian naturalistik (naturalistic inquiry)
juga disebut etnografi dalam antro- pologi kognitif yang berusaha memahami
bagaimana orang-orang mempersepsi dunia dengan menelaah bagai- mana mereka
berkomunikasi".
Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa inkuiri naturalistik adalah inkuiri
yang dilakukan dalam latar/ setting alamiah (dalam bidang/lapangan yang menjadi
perhatian, tidak dalam laboratorium), dengan meng- gunakan metode-metode alamiah
(observasi, wawancara, berfikir, membaca, menulis), dengan cara-cara yang
alamiah/wajar, oleh orang-orang yang mempunyai minat yang wajar dalam apa yang
sedang mereka kaji (para praktisi, seperti guru, konselor, dan adminitrator, maupun
peneliti dan evaluator).
Untuk mengetahui kapan paradigma naturalistik paling tepat digunakan perlu
dipegang prinsip Kebum Harus Menentukan Metode. Cukup jelas diketahui bahwa
sebuah palu adalah alat yang berguna untuk menghancurkan tembok-tembok yang
tua. Akan tetapi palu tersebut tidak berguna untuk memperbaiki alat- alat elektronik
atau mencabut gigi. Alat-alat seperti palu didisain untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tertentu, akan tetapi tidak semua kebutuhan secara esensial dapat
menggunakan palu. Kebutuhan dan jenis pekerjaanlah yang menentukan alat yang
paling baik untuk menanggulanginya.
Begitu pula dalam melakukan penelitian pendidikan atau masalah sosial
lainnya, metode yang kita gunakan tidak dapat dipakai dengan efektif untuk
menanggulangi semua masalah. Pertanyaan-pertanyaan dan isu-isu pendidikan harus
dikaji dengan menggunakan alat- alat yang paling tepat sesuai dengan paradigma dan
metode yang tersedia. Analogi ini menyarankan bahwa inkuiri naturalistik, seperti
juga desain eksperimental, penelitian survey dan sebagainya tidak selalu merupakan
cara yang paling tepat untuk melakukan studi. Metode- metode tidak menentukan
kebutuhan-kebutuhan yang ditanggulanginya, kebutuhan-kebutuhan yang seharusnya
menentukan metode yang akan digunakan.
C. Kapan Menggunakan Penelitian Naturalis
Dalam menentukan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
masing-masing situasi penelitian memerlukan analisis yang seksama sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan yang spesifik dan tipe-tipe informasi yang dibutuhkan. Berikut
ini disajikan beberapainformasi yang membedakan dan dapat dipertimbangkanoleh
para peneliti diwaktu memutuskan apakah suatupendekatan inkuiri naturalistik
(paradigma manapunjuga) tepat dipergunakan atau tidak.
1. Yang dicari/diteliti adalah makna-makna yangdidasari perilaku dari peserta-
peserta (subyek yangditeliti), maksudnya apa latar belakang atau hakikatperilaku
yang diamati.
2. Yang diingini adalah deskripsi dari latar (setting)yang kompleks dan interaksi dari
peserta.
3. Usaha-usaha penelitian bertujuan untuk mengidentifikasikan serta mengumpulkan
tipe-tipe informasi baru.
4. penelitian berfokus pada hal-hal yang dalam danrinci pada sejumlah hal-hal yang
terbatas.
5. Penelitian bermaksud membuat deskripsi darigejala-gejala yang diamati untuk
digunakan dalammenghasilkan suatu teori.
6. Yang diinginkan dicari adalah pandangan-pandangan dan definisi dari variabel-
variabel yang berasal darimasyarakat (subjek yang diteliti).
7. Yang ingin dihasilkan adalah deskripsi dan kesimpulan
8. berfokus pada interaksi-interaksi dari orang-orangyang diteliti dan proses-proses
yang mereka pakai.
Terdapat kondisi yang kurang tepat ditanggulangi oleh Inkuiri naturalistik, yaitu:
Berlainan dengan bentuk bentuk lain dari inkuiri, maka inkuiri naturalistik
menggunakan suatu proses siklus dan bukan linier. Siklus penelitian naturalistik
(Spadle menggunakan istilah yang sejenis etnografik). Ada beberapa persoalan di
sekitar penelitian naturalistik yang sering dimunculkan para peminat dan meragukan
metode ini dalam menemukan kebenaran ilmiah. Karena itu, banyak pertanyaan yang
umumnya diajukan orang mengenai inkuiri naturalistik.
1. Artikel C.Geertz tentang adu ayam dibali:”Deep play :Notes on the Balinese
cockfight”.
2. Laporan penelitian Janet Davis yang berjudul “Teacher,kids and Conflicts :
Ethnography of junior High school”
3. Daftar isi karya ogbu,yang berjudul “The next Generalitation : An Ethnography of
Education in an urban Neighbourhood”.Sherlock dan kawan-kawan.