Anda di halaman 1dari 17

RAGAM PENELITIAN

OLEH :

Kelompok D

Nama-nama kelompok :

1. Irwan Krisman Gulo (212117034 )


2. Alpian Hulu (212117004 )
3. Marlinus Telaumbanua (212117050 )

Dosen pengampu : Netti Kariani Mendrofa

UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PNDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul “ RAGAM PENELITIAN”. Atas
terselesainya makalah ini penulis mengucapkan terimakasi kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan motifasi dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan
yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini, semoga
makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Gunungsitoli, 29 September 2023


Penulis,

Kelompok D
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Karakteristik dan jenis penelitian kuantitatif


B. Karakteristik dan jenis penelitian kualitatif
C. Karakteristik dan jenis penelitian tindakan
D. Karakteristik dan jenis penelitian pengembangan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Melakukan penelitianadalah suatu kegiatan yang dapat mengembangkan


kemampuanberfikir serta akanmengerti tentang perkembangan
ilmupengatahuandalam menjalani aktivitas kehidupan.Apabila kita
mengandalkan pengetahuan yang terpercaya untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi maka hendaklah memahami tentang penelitian yang
dilakukanterlebih dahulumelalui perencanaan penelitian yang akurat dan teliti.
Hasil Penelitian dibutuhkan keshahihan dan ketepatan informasi melalui
suatu proses dan prosedur penelitian yang tepatdan secara
kontinyu,berkesinambungandanselalu disempurnakan (re-to search) Data yang
tersedia dengan berbagai kemungkinan interpretasi,beragam atauberbeda-
beda.Alat analisis atau teknik analisis yang ada secara tersendiri dan terpisah
tidak dapat dipergunakan dengan hanya mengandalkan pengetahuan yang
dimiliki, karena alat atau teknikanalisis itu tidak memiliki kemampuan untuk
melakukan sesuatu selain yang telah ditentukan sejak awal penelitian ditetapkan
secara spesifik.
Dalam pembentukan suatu teori keilmuan, biasanya fondasi dibangun
oleh seorang atau beberapa ilmuwan, sedangkan pengembangannya biasanya
dilakukan oleh banyak ilmuwan. Semua ini dimungkinkan karena adanya
deseminasiilmu hasil penelitian melalui dokumen (proceedings ) atau dalam
bentuk lainnya seperti makalah( paper ), jurnal, buku, dan publikasi lainnya yang
diterbitkanoleh berbagai penerbit dan media ilmiah lainnya
Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitiandan penulisan hasil
penelitian sangat diperlukan. Dalam penulisan hasil penelitianperlu diperhatikan
berkaitan dengan kepercayaan,mengenai suatu kebenaran (truth) atau yang
dianggap sebagai suatu kebenaran yang diungkapkan olehnya

B. Rumusan masalah

a. Apa karakteristik dan jenis penelitian kuantitatif


b. Apa karakteristik dan jenis penelitian kualitatif
c. Apa karakteristik dan jenis penelitian tindakan
d. Apa karakteristik dan jenis penelitian pengembangan
C. Tujuan

a. Dapat mengetahui karakteristik dan jenis penelitian kuantitatif


b. Dapat mengetahui karakteristik dan jenis penelitian kualitatif
c. Dapat mengetahui karakteristik dan jenis penelitian tindakan
d. Dapat mengetahui karakteristik dan jenis penelitian pengembangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik dan jenis penelitian kuantitatif

Menurut Sarmanu dalam Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan


Statistika (2017), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menguji teori
yang selama ini berlaku apakah benar atau salah. Sedangkan penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bertujuan bukan untuk menguji teori, tetapi menemukan konsep atau
teori.

Cresswell (1994) Penelitian kuantitatif adalah metode-metode untuk menguji


teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Biasanya, variabel
tersebut diukur dengan instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka
dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.

Hermawan (2005) Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang


bersifat objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta
menggunakan metode pengujian statistik.

Priyono (2008) Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis


terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.

udaryana, dkk. (2022) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan


pada analisis data-data numerik (angka) yang diolah dengan metode statistik.

1. Karakteristik penelitian kuantitatif

Mengutip buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (2020), karakteristik


penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut.
1) Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional-empiris atau top-down) yang
berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-
konsep umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena tertentu yang bersifat
khusus.
2) Logika yang dipakai adalah logika positivistik atau positivisme.
3) Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
4) Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyusun ilmu nomotetik,
yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum-hukum dari generalisasinya.
5) Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang
telah direncanakan sebelumnya.
6) Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran-pengukuran dengan alat
yang objektif dan sudah baku.
7) Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
8) Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian. Artinya,
dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
9) Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
10) Dalam analisis data, peneliti dituntut untuk memahami teknik-teknik
statistik.
11) Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu
dan situasi.
12) Penelitian kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah.

2. Jenis-jenis penelitian kuantitatif

Creswell dalam Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches


(1994) membedakan dua jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian survei dan
eksperimen.

1. Penelitian Survei Penelitian survei dilakukan dengan cara mengambil sampel


satu populasi untuk meneliti gejala-gejala suatu kelompok atau perilaku individu.
Umumnya, survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Semakin besar
suatu sampel, maka hasilnya semakin mencerminkan populasi. Penelitian survei
mencakup penelitian cross-sectional dan longitudinal. Penelitian cross-sectional
seringkali disebut penelitian sekali bidik atau one snapshot, yaitu penelitian yang
menggunakan pengumpulan data pada suatu titik waktu tertentu. Sedangkan penelitian
longitudinal adalah pengumpulan data yang dilakukan selama suatu periode waktu
tertentu yang relatif lama dan dilakukan secara terus menerus.

2. Penelitian Eksperimen Eksperimen merupakan suatu rancangan penelitian


yang mengidentifikasi hubungan kausal. Tujuannya untuk mengisolasi dan melakukan
kontrol terhadap setiap kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti. Dalam
pelaksanaannya, peneliti melakukan pengamatan terhadap suatu efek atau pengaruh
ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Perubahan atau manipulasi dilakukan
terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terikat. Eksperimen
dibedakan menjadi eksperimen murni (true experiment) dan kuasi eksperimen (quasi
experiment). eksperimen murni menggunakan rancangan random, sedangkan kuasi
eksperimen menggunakan rancangan non-random
B. Karakteristik dan jenis penelitian kualitatif

Menurut Sukmadinata (2009) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme


yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu
pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu.
Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan
hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan
situasi sosial mereka.

Berikut definisi dan pengertian penelitian kualitatif dari beberapa sumber buku:

 Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud


untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.
 Menurut Basrowi dan Sukidin (2002), penelitian kualitatif merupakan usaha
mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok,
masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh,
rinci, dalam dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
 Menurut McMillan dan Schumacher (2010), penelitian kualitatif merupakan
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahanya.
 Menurut Creswell (1998), penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. Peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden dan
melakukan studi pada situasi yang alam

Karakteristik Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis, metode


impresionistik dan metode post positivistic. Menurut Moleong (2005), penelitian
kualitatif memiliki beberapa karateristik, yaitu sebagai berikut:

1. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris - rasional atau bottomup). Metode


kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori
yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas
dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan
berupa teori substansif.
2. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti
banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang
partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai
fakta fenomenologis.
3. Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan pene-litian berkembang selama proses penelitian.
4. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik
data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris
logis, dan empiris logis.
5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan
alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
6. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan
memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
7. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya
tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
8. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
9. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta
situasi tertentu.

Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

Menurut Tobing dkk (2017), berdasarkan pendekatan yang digunakan penelitian


kualitatif dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Studi Kasus
 Intrinsik case study, yaitu pendekatan yang ditempuh oleh peneliti agar lebih
memahami sebuah kasus tertentu. Kasus ini menarik minat peneliti sehingga
diperlukan penggalian data untuk memahaminya secara detail. Tujuannya bukan
untuk memahami konstruk abstrak atau fenomena umum tertentu, namun untuk
merumuskan suatu teori.
 Instrumental study, yaitu pendekatan yang digunakan untuk meneliti suatu
kasus tertentu agar tersaji sebuah perspektif tentang isu atau perbaikan suatu
teori. Dalam hal ini kasus bukan minat utama; kasus memainkan peranan
suportif yang memudahkan pemahaman kita tentang sesuatu yang lain. Sering
digunakan untuk mencari kesamaan/pola dari sebuah peristiwa yang sering
muncul/berulang.

b. Etnografi
Etnografi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memahami cara
orang-orang dalam satu komunitas berinteraksi dan yang teramati dalam
kehidupan sehari-hari. Etnografi digunakan untuk meneliti perilaku-perilaku
manusia berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi dalam seting
sosial dan budaya tertentu. Tujuan penelitian etnografi adalah:

 Untuk memahami rumpun manusia. Dalam hal ini, etnografi berperan


dalam menginformasikan teori-teori ikatan budaya; menawarkan suatu
strategi yang baik untuk menemukan teori grounded.
 Etnografi ditujukan guna melayani manusia yakni menyuguhkan
problem solving bagi permasalahan di masyarakat, bukan hanya sekadar
untuk ilmu.
c. Grounder Teory
Pendekatan grounder theory bertujuan menghasilkan atau menemukan suatu
teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi dimana individu saling
berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon
terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah
pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari. Pendekatan ini digunakan oleh peneliti yang tidak ingin memiliki
asumsi/dugaan awal terhadap pertanyaan penelitiannya, terkendala oleh
keterbatasan referensi/acuan serta digunakan untuk mengembangkan sebuah
teori berdasarkan hasil temuannya nanti.

Prosedur Penelitian kualitatif

Menurut Sugiyono (2007), terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, peneliti mendeskripsikan
apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti baru mendata sepintas tentang
informasi yang diperolehnya.
2. Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang
diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
3. Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan
menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang
fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang
diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.

Menurut Sudjana (2000), berdasarkan tiga tahap tersebut, selanjutnya dapat dijabarkan
dalam tujuh langkah penelitian kualitatif, yaitu:

a. Mengidentifikasi masalah
Suatu masalah merupakan suatu keadaan yang menyebabkan seseorang
bertanya-tanya, berpikir, dan berupaya menemukan kebenaran yang ada. Fenomena
masalah tersebut terjadi karena adanya sesuatu yang diharapkan, dipikirkan, dirasakan
tidak sama dengan kenyataan, sehingga timbul pertanyaan yang menantang untuk
ditemukan jawabannya. Atas dasar prinsip masalah tersebut, dalam mengidentifikasi
masalah dapat muncul pertanyaan yang terkait dengan apakah, mengapa, dan
bagaimana. Di dalam penelitian sebaiknya seorang peneliti melakukan identifikasi
masalah dengan mengungkapkan semua permasalahan yang terkait dengan bidang yang
akan ditelitinya.

b. Pembatasan masalah
Dalam penelitian kualitatif sering disebut fokus penelitian. Sejumlah masalah yang
diidentifikasi dikaji dan dipertimbangkan apakah perlu direduksi atau tidak.
Pertimbangannya antara lain atas dasar keluasan lingkup kajian. Pembatasan masalah
merupakan langkah penting dalam menentukan kegiatan penelitian. Pembatasan
masalah dapat dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan antara lain:
 Dapatkah masalah tersebut dikembangkan untuk diteliti?
 Adakah data atau informasi yang dapat dikumpulkan untuk menemukan jawaban
atas masalah yang dipilih?
 Apakah masalah dan pemecahannya cukup bermanfaat?
 Apakah masalah tersebut baru dan aktual?
 Sudah adakah orang yang melakukan pemecahan masalah tersebut?
 Apakah masalah tersebut layak diteliti dengan melihat kemampuan peneliti,
akses memperoleh informasi, serta ketersediaan dana dan waktu?

c. Penetapan fokus penelitian


Penetapan fokus berarti membatasi kajian. Dengan menetapkan fokus masalah
berarti peneliti telah melakukan pembatasan bidang kajian, yang berarti pula membatasi
bidang temuan. Menetapkan fokus berarti menetapkan kriteria data penelitian. Peneliti
dapat mereduksi data yang tidak relevan dengan fokus penelitian. Sebagai catatan
bahwa dalam penelitian kualitatif dapat terjadi penetapan fokus penelitian baru
dilakukan dan dipastikan pada saat peneliti berada di lapangan. Hal itu dapat terjadi bila
fokus masalah yang telah dirumuskan secara baik, namun setelah di lapangan tidak
mungkin dilakukan penelitian sehingga diubah, diganti, disempurnakan atau dialihkan.
Peneliti memiliki peluang untuk menyempurnakan, mengubah, atau menambah fokus
penelitian.

d. Pengumpulan data
Pada tahap ini yang perlu dipenuhi antara lain rancangan atau skenario
penelitian, memilih dan menetapkan seting (latar) penelitian, mengurus perijinan,
memilih dan menetapkan informan (sumber data), menetapkan strategi dan teknik
pengumpulan data, serta menyiapkan sarana dan prasarana penelitian. Pengumpulan
data dilakukan dengan menemui sumber data. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
melakukan pengumpulan data adalah menciptakan hubungan yang baik antara peneliti
dengan sumber data. Hal ini terkait dengan teknik pengumpulan data yang akan
digunakan, misalnya observasi, wawancara atau pengamatan.

e. Pengolahan dan pemaknaan data


Analisis data kualitatif yang meliputi pengolahan dan pemaknaan data dimulai
sejak peneliti memasuki lapangan. Selanjutnya, hal yang sama dilakukan secara
kontinyu pada saat pengumpulan sampai akhir kegiatan pengumpulan data secara
berulang sampai data jenuh (tidak diperoleh lagi informasi baru). Dalam hal ini, hasil
analisis dan pemaknaan data akan berkembang, berubah, dan bergeser sesuai
perkembangan dan perubahan data yang ditemukan di lapangan.

f. Pemunculan teori
Peran teori dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian kualitatif, teori tidak dimanfaatkan untuk membangun kerangka pikir
dalam menyusun hipotesis. Penelitian kualitatif bekerja secara induktif dalam rangka
menemukan hipotesis. Teori berfungsi sebagai alat dan berfungsi sebagai fungsi tujuan.
Teori sebagai alat dimaksudkan bahwa dengan teori yang ada peneliti dapat melengkapi
dan menyediakan keterangan terhadap fenomena yang ditemui. Teori sebagai tujuan
mengandung makna bahwa temuan penelitian dapat dijadikan suatu teori baru.

g. Pelaporan hasil penelitian


Laporan hasil penelitian merupakan bentuk pertanggungjawaban peneliti setelah
melakukan kegiatan pengumpulan data penelitian dinyatakan selesai. Dalam konteks
yang seperti ini, pelaporan hasil penelitian secara tertulis memiliki nilai guna setidaknya
dalam empat hal, yaitu:

 Sebagai kelengkapan proses penelitian yang harus dipenuhi oleh para peneliti
dalam setiap kegiatan penelitian.
 Sebagai hasil nyata peneliti dalam merealisasi kajian ilmiah.
 Sebagai dokumen autentik suatu kegiatan ilmiah yang dapat dikomunikasikan
kepada masyarakat ataupun sesama peneliti.
 Sebagai hasil karya nyata yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan
bergantung pada kepentingan peneliti.

C. Karakteristik dan Jenis Penelitian Tindakan

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Arikunto (Suyadi,2012:18), PTK adalah gabungan pengertian dari kata


“penelitian, tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu
objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan
data yang bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain demi kepentingan
bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang sengaja diterapkan
kepada objek dengan tujuan tertentu yang dalam penerapannya dirangkai
menjadi beberapa periode atau siklus. Dan kelas adalah tempat di mana
sekolompok siswa belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode
yang sama.

Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan


bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang
menerapkan tindakan didalam kelas yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu atau dengan menggunakan aturan sesuai dengan
metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus agar
dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran yang
dilakukan bersama dikelas secara professional sehingga diperoleh peningkatan
pemahaman atau kualitas atau target yang telah ditentukan.

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-


penelitian lainya. Adapun beberapa karakteristik tersebut adalah:
1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran
perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan
tertentu untuk membenah masalah dalam proses pembelajaran dengan cara
melakukan kolaborasi. Menurut Usman (dalam Daryanto,2011:2) guru dengan
kompetensi tinggi merupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian
serta keterampilan dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan
tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal.

2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling
esensial. Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya
yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam
PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri. (Tahir,2012:80)

3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi


antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang
dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan “tempat”
berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan murid. (Suyadi,2012:6)

4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus.


PTK dilaksanakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus
mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan
patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang
paling baik. (Daryanto,2011:6)

5. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru,


karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis,
membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana
semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran.
(Daryanto,2011:6)

6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas.


Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.
(Tahir,2012:81)11

7. PTK menggunakaan metode kontekstual. Artinya variable-variable yang akan


dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang
diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan
dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)

8. PTK dalam pelaksanaannya terbagi dalam beberapa pembagian waktu atau


siklus. (Sukardi,2011:212)

9. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian


semata. Melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang
sedang berjalan di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)

10. Menurut Ibnu (dalam Aqib, 2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki
karakteristik dasar yaitu:
a. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru;

b. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;

c. Penelitian sebagai media yang melakukan refleksi;

d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional;

e. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.

Karakteristik Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas

a. Problema yang diangkat adalah problema yang dihadapi guru di kelas.

b. Adanya tindakan (Aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar


di kelas.

c. PTK harus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan


peningkatan secara positif.

d. Penelitian PTK tidak untuk digeneralisasikan sebab hanya dilakukan di kelas


tertentu dan waktu tertentu

Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata
yang terjadi di dalam kelas. Kegitan penelitian ini tidak saja bertujuan memecahkan
masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat
dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan
kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan pokok Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah:

 planning,
 acting,
 observing,
 reflecting.

Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah. Apabila
satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan
mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya, sampai peneliti
merasa puas.
D. karakteristik dan jenis penelitian pengembangan
1. Karakteristik penelitian pengembangan

Menurut Santyasa, penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan kualitas


pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan
upaya inovatif dan penerapan teknologi dalam pembelajaran.
 Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran
 Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji coba
 Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran

Ciri-ciri penelitian pengembangan

a) Investigasi
b) Penetapan landasan pemikiran teoritis
c) Uji empiris
d) Dokumentasi
e) Pemanfaatan oleh pengguna

Jenis jenis penelitian Pengembangan

a. Penelitian formatif; adalah proses penelitian yang berupaya untuk


mengembangkan secara lebih rinci dan mendetail
b. Penelitian rekontruksi; adalah upaya untuk menganalisa penelitian yang
diangkat, bisa berbentuk pengembangan atau intervensi pengembangan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://katadata.co.id/iftitah/ekonopedia/6295749c7fdd7/pengertian-penelitian-
kuantitatif-karakteristik-dan-jenisnya

https://www.kajianpustaka.com/2019/04/karakteristik-jenis-dan-prosedur-penelitian-
kualitatif.html

https://etheses.uinsgd.ac.id/31676/1/Metodologi%20Penelitian.pdf

Anda mungkin juga menyukai