NIM : 1820500022
JURUSAN : PGMI
Penelitian murni adalah sebuah bentuk dari penelitian yang dimana hanyalah
akan diberikan kepad asebuah pengembangan terhadap sebuah ilmu pengetahuan
yang dimana kemudian akan dilakukan pengarahan kepada sebuah bentuk akan
pengembangan dari berbagai macam bentuk teori yang dimana sebelumnya telah
diciptakan dan juga akan menciptakan sebuah bentuk teori yang dimana baru saja
akan diciptakan dalam penelitian yang dimana akan dilakukan.
Penelitian terapan merupakan sebuah bentuk dari penelitian yang dimana telah
dilakukan dan juga dipekerjakan dengan sebuah maksud untuk melakukan
penerapan, pengujian dan melakukan sebuah bentuk akan kemampuan untuk
melakukan evaluasi pada sebuah teori yang dimana telah diterapakan di dalam
pemecahan pada sebuah permasalahan yang bersifat praktis.
Variabel Orang :
Survey
survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap
sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu
tertentu.
Tujuan
survey adalah untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan
penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan
untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.
Survey bukan hanya dilaksanakan untuk membuat deskripsi tentang
suatu keadaan saja, tetapi juga untuk menjelaskan hubungan antara
berbagai variabel yang diteliti.
Mutu / kualitas desain survey tergantung dari :
Jumlah sampel,
terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa
F. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Variabel merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena
sangat tidak memungkinkan bagi seorang peneliti melakukan penelitian tanpa
variabel.
I. INSTRUMEN PENILAIAN
nstrumen penelitian merupakan aspek dalam teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam metode riset tertentu. Dimana hasil pembuatan instrumen penelitian
ini kemudian dikembangkan atau dianalisa sesuai dengan metode penelitian
sosial yang akan diambil. Sehingga dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif
memiliki perbedaan yang cukup signifikan, misalnya dalam penelitian kualitatif
menggunakan instrumen penelitian wawacara, sedangkan dalam penelitian kuantitatif
menggunakan instrumen penelitian angket atau kuesioner.
Jenis Instrumen Penelitian
Adapun untuk macam-macam bentuk dalam instrumen penelitian secara
umum, adalah sebagai berikut;
Kuesioner/Angket
Wawancara
Observasi
Dokumentasi
Tes
Kuesioner
Apalagi, kini era digital memunculkan peluang bahwa riset orang mati bisa
dilakukan. Banyak penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi data dari orang mati
melalui penelusuran jejak digital. Dengan kata lain, orang mati diperlakukan sebagai
subjek penelitian. Misal, riset tentang bagaimana ekspresi duka cita di platform digital
yang bisa diteleusuri melalui jejak status dan postingan orang mati di Facebook,
misalnya.
Pengumpulan Data
Sebagai peneliti, hal yang harus kamu lakukan pada tahap ini adalah
mengumpulkan seluruh catatan lapangan berdasarkan pertanyaan yang telah
dilakukan. Masih ingat kan, bagaimana cara mengumpulkan data kualitatif? Jangan
lupa, kamu bisa mengumpulkan data kualitatif dengan cara observasi, wawancara
mendalam, kajian dokumen, dan focus group discussion, ya.
Reduksi dan Kategorisasi Data
Sesuai dengan namanya, dengan melakukan reduksi data berarti kamu
memilih data mana saja yang relevan digunakan untuk memperkuat laporan
penelitianmu. Menurut Miles, reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang
muncul dari data-data lapangan. Kamu perlu melakukan reduksi data karena pada
umumnya, data kualitatif sangat banyak, terutama dari hasil wawancara dan
observasi. Setelah melakukan reduksi data, kamu harus melanjutkannya ke
kategorisasi data. Data tersebut bisa kamu kategorikan sesuai dengan kebutuhanmu,
misalnya data berdasarkan tanggal, karakteristik informan, atau lokasi penelitian.
Sebagai peneliti kualitatif, kamu juga harus bisa melakukan interpretasi data dengan
baik, ya!
Display data
Kamu juga harus bisa melakukan teknik display data, nih. Masih menurut
Miles, display data merupakan analisis merancang deretan dan kolom sebuah metriks
untuk data kualitatif dan menentukan jenis serta bentuk data yang dimasukkan ke
dalam kotak-kotak metriks tersebut. Kamu bisa menampilkan data tersebut ke dalam
bentuk naratif, bagan, flow chart, dan lain-lain. Ada yang sudah pernah melakukan
teknik display data? Kamu menampilkannya dalam bentuk apa, nih?
Penarikan kesimpulan
Setelah kamu melakukan tahap pengolahan data di atas, hal selanjutnya yang
harus kamu lakukan adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan yang kamu tuliskan
harus mencakup informasi-informasi penting dalam penelitianmu secara garis besar.
Kesimpulan tersebut juga harus ditulis dalam bahasa yang mudah dimengerti pembaca
dan tidak berbelit-belit.
L. MENARIK KESIMPULAN
Menarik kesimpulan adalah mencari dan mengetahui akibat atau konklusi dari
suatu eksperimen atau kejadian yang kita lakukan agar dapat lebih mengerti alasannya
bisa terjadi begitu
M. SUMBER PERMASALAHAN
Seperti telah dikemukakan bahwa pada dasarnya penelitian itu dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk
memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu
berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh Emory (1985) bahwa, baik penelitian
murni maupaun terapan, semuanya berangkat dari masalah, hanya untuk penelitian
terapan, hasilnya langsung dapat digunakan unruk membuat keputusan.
Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari
masalah, walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering merupakan hal
yang paling sulit dalam proses penelitian (Tuckman, 1985). Bila dalam penelitian
telah dapat menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya
pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Oleh karena itu menemukan masalah dalam
penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi setelah masalah dapat
ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan. (Prof. Dr.
Sugiyono: 52)
Masalah berhubungan dengan kesenjangan (gap) yang harus diisiatau
sekurangnya dipersempit. Masalah menimbulkan celah (void) ruang ketidaktahuan.
Masalah adalah kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das
sein), antara keebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should
be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60). Penelitian dimaksudkan
untuk menutup kesenjangan (what can be).
Kesenjangan masalah menimbulkan kebutuhan untuk menutupnya dengan
mencari jawaban atas pertanyaan yang menimbulkan kesenjangan. Kegiatan menutup
kesenjangan dilakukan dengan penelitian. Dengan kata lain, penelitian mencari
sesuatu jawaban yang belum diketahui, memenuhi kebutuhan yang belum tersedia,
dan menyediakan yang belum ada. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah
atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan. (Purwanto, M. Pd : 108-109).
Masalah dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan
dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber dari observasi,
dedukasi dari teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi
praktis dan pengalaman pribadi. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian.
Kebanyakan keputusan praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung
oleh data empiris. Masalah penelitian dapat diangkat dari hasil
observasi terhadap hubungan tertentu yang belum mempunyai dasar
penjelasan yang memadai dan cara-cara rutin yang dalam melakukan
suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi. Penyelidikan
mungkin menghasilkan teori baru, rekomendasi pemecahan masalah
praktis dan mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam bahasan
litelatur.
b. Dedukasi dari teori
Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-
prinsip umum yang penerapannya belum dapat diketahui selama belum
diuji secara empiris. Penyelidikan terhadap masalah yang diangkap
dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan empiris praktik
tentang teori.
c. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya
dilakukan penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi.
Replikasi dapat meningkatkan validitas hasil penelitian dan
kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian
sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang
apa yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk
menentukan masalah yang menentukan masalah yang perlu diangkat
untuk diteliti.
d. Masalah social
Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian.
Misalnya: seringnya menjadi perkelahian siswa antar sekolah dapat
memunculkan pertanyaan tentang efektivitas pelaksanaan pendidikan
moral dan agama serta pembinaan sikap disiplin. Banyaknya
pengangguran lulusan perguruan tinggi menimbulkan pertanyaan
tentang kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat.
e. Situasi praktis
Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk
dilakukan penelitian evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan
dasar pembuatan keputusan lebih lanjut.
f. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang
memerlukan jawaban empiris untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam.(Purwanto, M.pd:109-111)
Menurut Suryabrata (1994:61-63), sumber-sumber masalah
yang dapat diidentifikasi meliputi:
a) Bacaan terutama hasil penelitian
Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dapat
menjadi sumber identifikasi masalah. Tidak pernah ada
penelitian yang tuntas. Penelitian selalu menampilkan
masalah yang lebih banyak dari pada yang dijawabnya,
karena dengan demikian ilmu pengetahuan selalu
mengalami kemajuan.
b) Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah
Diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah dapat
menjadi sumber masalah penelitian karena para peserta
dapat melihat hal-hal yang dipersoalkan secara
profesional sehingga muncul masalah.
c) Pernyataan pemegang otoritas (dalam pemerintahan
dan ilmu pengetahuan).
Pernyataan pemegang otoritas dapat menjadi
sumber masalah, baik otoritas pemerintahan maupun
ilmu pengetahuan. Contoh pernyataan pemegang
otoritas pemerintahan adalah pernyataan menteri
pendidikan mengenai daya serap siswa SMU. Contoh
pernyataan otoritas ilmu pengetahuan adalah pernyataan
ahli pendidikan mengenai penjurusan di SMU.
d) Pengamatan sepintas
Pengamatan sepintas dapat menjadi sumber
masalah. Misalnya, ahli kesehatan menemukan masalah
ketika menyaksikan dari mana penduduk mendapatkan
air minum.
e) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi sebagai sumber masalah
penelitian berkaitan dengan sejarah perkembangan dan
kehidupan dengan sejatah perkembangan dan kehidupan
pribadi atau profesional.