Anda di halaman 1dari 31

RESUME BUKU

Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan


Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D

Pengarang : Prof. Dr. Sugiyono

Oleh :

YOLANDA SHERLY DIVANA


NIM. 201910100043

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM INDOCAKTI

STIE INDOÇAKTI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JULI 2023
BAB I
PERSPEKTIF METODE PENELITIAN
KUANTITATIF DAN KUALITATIF

A. Pengertian Metode Penelitian


Metode penelitian pada daasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data tujuan,
dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-
cara yang dilakukan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian
itu menggunakan Langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang
diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai
kriteria tertentu yang valid.

B. Jenis-Jenis Metode Penelitian


Jenis-jenis metode penelitian dapat diklarifikasi berdasarkan tujuan, dan
tingkat kealamiahan (natural setting) objek yang diteliti. Berdasarkan tujuan,
metode penelitian dapat diklasifikasi menjadi penelitian dasar (basic research),
penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and
development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahannya, metode
penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen, survey,
dan naturalistic.

C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Metode Kuantitatif dan kualitatif sering dipangkan dengan nama
metode yang tradisional, dan metode baru ; metode positivistic dan metode
postpositivistik. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode
ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah lama mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode kualitatif dinamakan metode postpositivistik karena
berlandaskan kepada filsafat postpositivistik.
Penelitian kuantitatif menggunakan instrument (alat pengumpul data)
yang menghasilkan data numerical (angka). Analisis data dilakukan menggunakan
Teknik statistic untuk mereduksi dan mengelompokkan data, menentukan
hubungan serta mengidentifikasi perbedaan antar kelompok data. Kontrol,
instrument, dan analisis statistic digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan
penelitian secara akurat. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang
diperoleh melalui penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan postpositivistik, digunakan untuk meneliti kondisi objek yang
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, Teknik pengumpulan
data dilakukan secara gabungan.
BAB II
METODE PENELITIAN KUANTITATIF

A. Proses Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah
jelas, sedangkan penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.
Setelah masalah diidentfikasi dan dibatasi selanjutnya masalah
tersebut dirumuskan. Rumusan masalah digunakan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian tersebut.
Hipotesis yang masih jawaban sementara tersebut selanjutnya akan
dibuktikan kebenarannya secara nyata. Untuk itu dilakukan pengumpulan
data. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas, sedangkan
penelitian memiliki keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, maka peneliti
dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi tersebut.
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dan akan diarahkan
untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Penelitian
kuantitatif menggunakan statistic yang berupa statistic deskriptif dan
statistic induktif. Penelitian menggunakan induktif bila penelitian dilakukan
pada sample yang diambil random.
Dari hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.
Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan maka selanjutnya dapat
disimpulkan. Kesimpulan berarti jawaban singkat terhadap setiap rumusan
masalah berdasarkan data yang telah terkumpul.
B. Masalah
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data untuk
memecahkan masalah. Emory (1985) bahwa, baik penelitian murni maupun
terapan, semuanya berangkat dari masalah, hanya untuk penelitian terapan
hasilnya langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan.
1. Sumber Masalah
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
b. Terdapat penyimpangan apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c. Ada Pengaduan
d. Ada Kompetisi
C. Rumusan Masalah
Merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data.
1. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian
a. Rumusan masalah Deskriptif
Adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variable mandiri, tidak hanya pada satu variable
atau lebih. Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak hanya membuat
perbandingan variable itu pada sample yang lain, dan mencari hubungan
variable itu dengan variable yang lain.
b. Rumusan Masalah Komparatif
Adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan
satu variable atau lebih pada dua tau lebih sample yang berbeda atau
waktu yang berbeda.
c. Rumusan Masalah Asosiatif
Adalah rumusan masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara
dua variable atau lebih.
1). Hubungan Simetris
Adalah suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang kebetulan
munculnya bersamaan.
2). Hubungan Kausal
Adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, ada variable independent
dan dependen.
3). Hubungan Interaktif
Adalah hubungan saling mempengaruhi

D. Variable Penelitian
1. Pengertian
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
2. Macam-macam variable
a. Variabel Independen
Disebut variable bebas yang merupakan variable yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perusahaan atau timbulnya variable dependen
b. Variabel Dependen
Disebut Variabel Output variable yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variable bebas.
c. Variable Moderator
Variabel yang mempengaruhi hubungan antara variable independent
dengan Dependen.
d. Variable intervening
Variabel ini merupakan variable penyela yang terletak antara
independent dengan dependen.
e. Variable control
Variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi factor luar
yang tidak diteliti. Variabel ini sering digunakan untuk bersifat
membandingkan.
E. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola piker yang menunjukan
hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan
jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu diperlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan
jumlah hipotesis dan Teknik analisis statistic yang akan digunakan.
F. Menemukan Masalah
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan
analisis masalah yaitu dengan pohon masalah, maka dapat diketahui mana
masalah yang penting, kurang penting, dan tidak penting. Misalnya dalam
suatu organisasi produktivitasnya rendah atau banyak pengaduan dari
masyarakat. Maka selanjutnya dilakukan analisis, apakah penyebab
produktivitas kerja menurun. Menurut paradigma rendahnya produktivitas
orang dapat diakibatkan oleh job performance dan teknologi.
BAB III
METODE PENELITIAN KUALITATIF

I. MASALAH, FOKUS, JUDUL PENELITIAN, DAN TEORI


DALAM PENELITIAN KUALITATIF
A. Masalah dalam Penelitian Kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif selalu berangkat dari
masalah. Dan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara,
tentatif, dan akan berkembang atau berganti setelah penelitian berada di
lapangan. Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan
terhadap masalah. Pertama, masalah yang dibawa peneliti tetap, sehingga
sejak awal sampai akhir penelitian tetap sama. Kedua, masalah ketika
memasuki penelitian menjadi berkembang dan meluas. Ktiga, masalah
ketika memasuki penelitian berubah total.

B. Fokus Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan
fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Ada tiga sifat
yang melekat pada masalah yaitu : penting, urgen dan feasible. Dan suatu
masalah dikatakan penting apabila masalah tersebut tidak dipecahkan
melalui penelitian, maka akan semakin menimbulkan masalah baru.
Masalah dikatakan urgen (mendesak) apabila masalah tidak segera
dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin kehilangan berbagai
kesempatan untuk mengatasi. Dan masalah dikatakan feasible apabila
terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut.
Sedangkan untuk menilai masalah tersebut apakah bersifat penting, urgen
atau feasible maka perlu diuji melalui proses yang disebut analisis
masalah.
Dalam menetapkan fokus masalah diperlukan beberapa alternatif seperti
diungkapkan Spradley dalam Sanapiah yang dikutip Sugiyono, yaitu :

1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.

2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing


domain.
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan
Iptek.
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-
teori yang telah ada.

C. Bentuk Rumusan Masalah


Ada tiga bentuk rumusan masalah yaitu rumusan masalah
deskriptif, komparatif dan asosiatif.

1). Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan
diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Contoh : Bagaimana
konsep pendidikan Islam berbasis Anti Korupsi?

2). Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah untuk


membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan
dengan yang lain. Contoh : adakah perbedaan motivasi belajar siswa yang
diajar dengan metode ceramah dengan metode diskusi?

3). Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang
memandu untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau
domain satu dengan lainnya. Contoh : adakah relevansi konsep akhlak
Imam al Ghazali dengan pendidikan karakter yang diterapkan pada
madraash-madrasah?
D. Judul Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif yang telah dirumuskan masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah memasuki lapangan. Judul
penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan
variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan
fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta
menemukan hipotesis dan teori. Contoh Judul penelitian kualitatif adalah :
Model Pendidikan Islam Berwawasan Kesetaraan Gender pada Madrasah
Aliyah Al Wathoniyah Cikedung Kab. Indramayu.

E. Teori Dalam Penelitian Kualitatif


Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa
oleh peneliti masih berssifat sementara, maka teori yang digunakan dalam
penyusunan proposal penelitian kualitatif juga bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks sosial.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menemukan teori. Penelitian kualitatif
lebih sulit bila dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, ini karena data
yang terkumpul bersifat ssubyektif dan instrumen sebagai alat pengumpul
data adalah peneliti itu sendiri. Dan untuk menjadi instrumen penelitian
yang baik, peneliti kualitatif dituntut untuk memiliki wawasaan yang luas.
Peneliti kualitatif juga dituntut mampu mengorganisasikan semua teori
yang dibaca dan dituntut untuk melakukan grounded research yaitu
menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi
sosial.
II. INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

i. Instrumen Penelitian
Ada dua hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu, kualitas
instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif,
yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Karena
itu seorang peneliti harus divalidasi. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen
meliputi :
1). Validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif,
2) penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, dan
3). Kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian baik akademiknya
maupun logistiknya.

ii. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat
dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting). Jika dilihat dari
sumber datanya maka mengumpulkan data dapat menggunakan sumber
primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Selanjutnya jika dilihat dari segi cara atau tekniknya, maka teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan),
interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan
dari keempatnya.

A. Pengumpulan Data dengan Observasi


a. Macam-macam Observasi
Sanafiah Faisal mengklasifikasi observasi menjadi : 1) observasi
partisipatif, 2. Observasi terang-terangan dan samar, dan 3) observasi
yang tak berstruktur. Berikut adalah penjelasan masing-masing
klasifikasi tersebut :
1. Observasi Partisipatif
Dalam observasi jenis ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-
hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian. Observasi jenis ini kemudian digolongkan
menjadi empat, yaitu :
1.1. Partisipasi pasif, yaitu peneliti datang ke tempat kegiatan
orang yang diamati tetapi tidak terlibat dalam kegiatan
tersebut.
1.2. Partisipasi moderat, yaitu peneliti terlibat dalam kegiatan
orang yang diamati tetapi tidak dalam semua kegiatan
1.3. Partisipasi aktif, yaitu peneliti ikut melakukan apa yang
dilakukan nara sumber tetapi belum sepenuhnya lengkap
1.4. Partisipasi lengkap, yaitu peneliti terlibat sepenuhnya
dengan apa yang dilakukan narasumber.

2. Observasi Terus Terang dan tersamar


Dalam observasi jenis ini peneliti dalam melakukan pengumpulan
data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang
melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak
terus terang atau tersamar.

3. Obervasi Tidak Terstruktur


Observasi jenis ini adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan
karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.

b. Manfaat Observasi
Menurut Patton dalam Nasution, sebagaimana dikutip Sugiyono,
beberapa manfaat observasi adalah :
1. Dengan observasi peneliti akan lebih mampu memahami konteks
sehingga dapat diperoleh pandangan yang menyeluruh,
2. Dengan observasi peneliti akan mendapatkan pengalaman langsung
3. Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau
yang tidak diamati orang lain,
4. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak
diungkapkan responden,
5. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak
dipersepsi responden,
6. Melalui observasi peneliti tidak hanya memperoleh data tapi juga
mendapatkan kesan-kesan pribadi dan merasakan situasi sosial
yang diteliti.

c. Obyek Observasi
Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif, menurut Spradley,
dinamakan situasi sosial yang terdiri dari tiga komponen, yaitu : place
(tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).

d. Tahapan Observasi
Tahapan observasi ada tiga ; 1) Observasi deskriptif, 2) observasi
terfokus, dan 3) observasi terseleksi.
a. Observasi Deskriptif

Pada tahap ini peneliti, ketika memasuki lapangan, belum


membawa masalah yang diteliti. Maka peneliti melakukan
penjelajahan umum dan menyeluruh serta melakukan deskripsi
terhadap semua yang dilihat, didengar dan dirasakan.
b. Observasi terfokus

Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observation,


yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan
pada aspek tertentu. Observasi ini disebut juga observasi terfokus,
karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi
sehingga dapat menemukan fokus.
c. Observasi Terseleksi

Pada tahap ini peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan


sehingga datanya lebih rinci.
B. Pengumpulan Data dengan Wawancara/Interview
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

a. Macam-macam Interview

Esterberg, sebagaimana dikutip Sugiyono, mengemukakan beberapa


macam wawancara, yaitu : 1) wawancara terstruktur, 2) wawancara
semi terstruktur, dan 3) wawancara tidak terstruktur.

1. Wawancara Terstruktur (Structured Interview)


Wawancara jenis ini dilakukan sebagai teknik pengumpulan data
bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh.

2. Wawancara Semiterstruktur
Jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in-depth interview.
Pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan wawancara terstruktur.
Tujuan jenis wawancara ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka.

3. Wawancara Tak Berstruktur


Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan yang ditanyakan.
b. Langkah-langkah Wawancara

Lincoln dan Guba dalam Sanapiah Faisal, sebagaimana dikutip


Sugiyono, mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan
wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif,
yaitu :
1. Menetapkan siapa yang akan diwawancarai

2. Menyiapkan pokok-pokok masalah

3. Mengawali atau membuka alur wawancara

4. Melangsungkan alur wawancara

5. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya

6. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan

7. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah


diperoleh

c. Jenis-jenis Pertanyaan dalam Wawancara


Patton dalam Moleong, sebagaimana dikutip Sugiyono,
menggolongkan enam jenis pertanyaan yang saling berkaitan yaitu :
1. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman

2. Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat

3. Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan

4. Pertanyaan tentang pengetahuan

5. Pertanyaan yang berkenaan dengan indera

6. Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi


Guba dan Lincoln dalam Moleong, mengklasifikasikan jenis-jenis
pertanyaan untuk wawancara sebagai berikut :

1. Pertanyaan hipotesis

2. Pertanyaan yang mempersoalkan sesuatu yang ideal

3. Pertanyaan yang menantang informan untuk merespon dengan


memberikan hipotesis alternatif
4. Pertanyaan interpretatif

5. Pertanyaan yang memberikan saran

6. Pertanyaan untuk mendapatkan suatu alasan

7. Pertanyaan untuk mendapatkan argumentasi

8. Pertanyaan untuk meengungkapkan kepercayaan terhadap


sesuatu
9. Pertanyaan untuk mengungkap sumber data tambahan

10. Pertanyaan yang mengarahkan


d. Alat-alat Wawancara
Alat-alat wawancara dapat berupa buku catatan, tape recorder dan
camera.

C. Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen


Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif.

D. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Triangulasi ada dua macam, triangulasi teknik
dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama. Dan triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan
data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
III. TEKNIK ANALISIS DATA
a. Pengertian
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis


berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan
tertentu atau menjadi hipotesis.

b. Proses Analisis Data


Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
Namun analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan
dengan pengumpulan data.

i. Analisis Sebelum di Lapangan


Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data
sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
ii. Analisis selama di lapangan model Miles dan Huberman

Miles dan Huberman, sebagaimana dikutip Sugiyono, mengemukakan


bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Adapun aktivitas dalam analisis data antara lain data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dalam mereduksi data, setiap peneliti
akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari
penelitian kualitatif adalah temuan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah difahami tersebut.

3. Conclusion Drawing / Verification

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat


menjawab rumusan yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

iii. Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley


Spradley membagi analisis data menjadi empat macam, yaitu :
1. Analisis Domain, analisis ini berupaya untuk
memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh
dari obyek/penelitian atau situasi social. Ditemukan
berbagai domain atau kategori. Diperoleh dengan
pertanyaan grand dan minitour. Peneliti menetapkan
domain tertentu sebagai pijakan untuk penelitian
selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih, maka
akan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk
penelitian.
2. Analisis Taksonomi. Domain yang telah dipilih
selanjutnya dijabarkan menjadi rinci, untuk mengetahui
struktur internalnya. Dilakukan dengan observasi
terfokus.
3. Analisis Komponensial. Analisis ini ditempuh untuk
mencari cirri spesifik pada setiap struktur internal
dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan
melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan
pertanyaan yang mengkontraskan.

4. Analisis tema cultural. Untuk mencari hubungan di


antara domain, dan bagaimana hubungan dengan
keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan ke dalam
tema/judul penelitian.
IV. VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan
validitas eksternal.
1). Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian
dengan hasil yang dicapai.

2). Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil


penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana
sampel tersebut diambil.

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau


temuan. Objektivitas berkenaan dengan derajat kesepakatan atau
interpersonal agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Dalam
penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabia tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti.

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif


Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi 1) uji
credibility (validitas internal), 2) transferability (validitas eksternal), 3)
dependability (reliabilitas), dan 4) confirmability (obyektivitas).

1. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian


kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan

member check.

1. Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke


lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi
dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang
baru.
2. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.
Dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat
memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis
tentang apa yang diamati.

3. Sedangkan triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini


diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
4. Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau
berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat
tertentu. Analisis kasus negatif berarti peneliti mencari
data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan
data yang telah ditemukan.

5. Sementara yang dimaksud dengan bahan referensi


adalah adanya pendukung untuk membuktikan data
yang telah ditemukan oleh peneliti.
6. Dan yang dimaksud dengan member check adalah
proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
pemberi data. Tujuan member check adalah untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai
dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

2. Pengujian Transferability
Pengujian Transferability dimaksudkan untuk menguji derajat ketepatan
atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel itu
diambil.
3. Pengujian Dependability
Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika proses penelitian tidak
dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel atau
dependable.
4. Pengujian Konfirmability
Pengujian Konfirmability dalam penelitian kualitatif mirip dengan
pengujian dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian,
dikaitkan dengan proses yang dilakukan.
V. PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

Dalam metode kualitatif, realitas dipandang sebagai sesuatu yang holistik,


kompleks, dinamis, penuh makna, dan berpola fikir induktif, sehingga
permasalahan belum jelas. Hal ini menyebabkan proposal penelitian yang
dibuat masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
memasuki obyek penelitian/sistuasi sosial.

Adapaun sistematika dan komponen Proposal Kualitatif, menurut Sugiyono,


adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Fokus Penelitian

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

II. STUDI KEPUSTAKAAN


A. ..............

B. ...............

C. ..............

III. PROSEDUR PENELITIAN


A. Metode, dan alasan menggunakan metode

B. Tempat Penelitian

C. Instrumen Penelitian

D. Sampel Sumber Data

E. Teknik Pengumpulan Data


F. Teknik Analisis Data

G. Rencana Pengujian keabsahan Data

IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A. Organisasi Penelitian

B. Jadwal Penelitian

V. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Penjelasan masing-masing komponen di atas adalah sebagai berikut :

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam latar belakang masalah perlu dikemukanan gambaran keadaan yang
sedang terjadi, selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan,
perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya
kesenjangan yang merupakan masalah, dan masalah ini perlu
dikemukakan dalam bentuk data.

B. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi
pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing
atau orang yang dipandang ahli.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk


penjelajahan pada obyek yang diteliti.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan,
mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara
khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan.
Tujuan penelitian dalam penelitian kualitatif juga masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
Dalam proposal, tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu
untuk mengetahui segala sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab
melalui pengumpulan data.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bisa bersifat teoritis dan praktis. Untuk
penelitian kualitatif manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk
pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk
memecahkan masalah.

2. STUDI KEPUSTAKAAN
Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang
terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang diteliti. Dan ada tiga kriteria terkait teori yang digunakan
sebagai landasan penelitian, yaitu : relevansi, kemutakhiran dan keaslian.

3. METODE PENELITIAN
A. Metode dan Alasan Menggunakan Metode Penelitian
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena
permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh
makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut
dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti
test, kuesioner atau pedoman wawancara. Salain itu peneliti bermaksud
memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis
dan teori.
B. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut
akan diteliti.

C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti
sendiri atau anggota tim peneliti.

D. Sampel Sumber Data


Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih secara

purposive dan bersifat snowball sampling.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant,


wawancara mendalam, studi dokumentasi dan gabungan ketiganya
atau triangulasi

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data banyak dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data. Tahapannya adalah tahap pertama memasuki
lapangan dengan teknik pengumpulan data grand tour dan minitour
question, analisis datanya dengan analisis domain. Tahap kedua
adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour
question, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi.
Selanjutnya pada tahap selection, pertanyaan yang digunakan adalah
pertanyaan struktural, analisis data dengan analisis komponensial
kemudian dilanjutkan dengan analisis tema.
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data, uji dependabilitas
data, uji transferabilitas data dan uji konfirmabilitas data. Namun yang
utama adalah uji kredibilitas data.

4. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN

A. Organisasi
Organisasi penelitian perlu dikemukakan apabila penelitian dilakukan
oleh tim.

B. Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu relatif lama
antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal
pelaksanaan penelitian.

C. Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu relatif lama
antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal
pelaksanaan penelitian.

5. PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya
yang diperlukan disesuaikan dengan penelitian itu sendiri.
BAB IV
METODE PPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Pengertian
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam Bahasa
inggrisnya Research dan Development adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi
dimasyarakat luas.
B. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan
Langkah-Langkah penelitian dan pengembangan dapat
diberikan penjelasan sebagai berikut :
1. Potensi dan masalah.
Penelitian dapat berangkat dari adanya otensi atau masalah.
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan
memiliki nilai tambah. Sebagai contoh., dipantai selatan pulau Jawa,
terdapat potensi angin dan sinar matahari, kedua potensi tersebut
dapat dikembangkan menjadi energy mekanik yang dapat digunakan
untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit
tenaga listrik atau turbin air.
2. Mengumpulkan Informaasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual
dan update, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk
tertentu yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk
tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Reserch and
Development, bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi
produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik
harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda.
(Contoh computer yang canggih bisa berfungsi untuk pengetikan;
gambar, analisis, berfungsi sebagai TV, Tape, Camera, Telpon dll)
Dalam bidang administrasi produk-produk yang dihasilkan
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
efektivitas kerja, kenyamanan dan kepuasan pegawai yang
melaksanakan tugas, serta kepuasan pihak-pihak yang dilayani.
Sistem kerja baru diciptakan agar pelaksanaan kerja lebih mudah,
cepat, hemat, nyaman dan dapat meningkatkan kepuasan pihak-
pihak yang dilayani.
Sesuai dengan contoh diatas, maka untuk menghasilkan system
kerja baru maka peneliti harus membuat rancangan kerja baru.
Rancangan kerja baru ini dibuat berdasarkan penilaian terhadap
system kerja lama sehingga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan
terhadap system tersebut. Selain itu peneliti juga harus melakukan
penelitian kepada unit lain yang dipandang system kerjanya bagus.
Selain itu juga harus mengkaji referensi mutakhir yang terkait
dengan system kerja yang modern berikut indicator system kerja
yang baik.

4. Informasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
apakah rancangan produk, dalam hal ini system kerja baru secara
rasional akan lebih yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional,
karena masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional
lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk
menilai produk baru yang dirancang setiap pakar diminta untuk
menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya uraian kekuatannya.
Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi peneliti.
Mempresentasikan desain tersebut, berikut keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar
dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan
memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah
penelitian yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Uji Coba
Seperti telah dikemukakan, kalua dalam bidang Teknik.
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsing diuji coba dulu,
tetapi harus dibuat terlebih dulu, menghasilkan barang, dan barang
tersebut yang diuji coba. Misalnya desain mesin pengolah sampah,
setelah divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya mesin tersebut
dapat dibuat dalam bentuk prototipe. Prototipe inilah yang
selanjutnya diuji coba. Dalam bidang administrasi atau sosial desain
produk seperti system kerja baru dapat langsung diuji coba, setelah
divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi
penggunaan system kerja tersebut setelah disimulasikan, maka dapat
diuji cobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah system kerja
yang baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan system
lama atau system yang lain.
7. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut
menunjukkan bahwa kinerja system kerja baru ternyata yang lebih
baik dari system lama.
Perbedaan sangat signifikan, sehingga system kerja baru
tersebut dapat diberlakukan pada tempat kerja yang lebih luas di
mana sampel tersebut diambil, atau diberlakukan pada tempat kerja
yang sesungguhnya. Namun dari hasil pengujian terlihat bahwa
kenyamanan pegawai dalam menggunakan system tersebut baru
mendapatkan nilai 60% dari yang. Untuk itu maka desain produk
perlu direvisi agar kenyamanan pegawai dalam menggunakan
produk tersebut dapat meningkat pada gradasi yang tinggi. Setelah
direvisi, maka perlu diujicobakan lagi pada kerja yang
sesungguhnya. Cara pengujian seperti contoh diatas. Setelah system
dipakai.
Selama setengah tahun atau satu tahun perlu dicek Kembali,
mungkin ada kelemahannya kalau ada perlu segera diperbaiki lagi.
Setelah diperbaiki maka dapat doproduksi masal, atau digunakan
pada system kerja yang lebih luas.
8. Ujicoba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada
revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang
berupa system kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata
untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya system kerja baru
tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul
guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang
telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.
Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sasmpah menjadi
bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan
studi kelayakan riset teknologi, ekonomi, dan lingkungan
memenuhi: Untuk dapat produksi masal, maka peneliti perlu bekerja
sama dengan perusahaan.
C. Laporan Peneliti dan Pengembangan (R&D)
Seperti telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development) merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan
produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut.
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu
dilampiri dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi daln
penjelasannya. Lampiran berupa produk yang dihasilkan tersebut
dibuat dalam buku tersendiri, dan diberikan penjelasan tentang
kehebatan produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai