Oleh :
STIE INDOÇAKTI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JULI 2023
BAB I
PERSPEKTIF METODE PENELITIAN
KUANTITATIF DAN KUALITATIF
D. Variable Penelitian
1. Pengertian
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
2. Macam-macam variable
a. Variabel Independen
Disebut variable bebas yang merupakan variable yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perusahaan atau timbulnya variable dependen
b. Variabel Dependen
Disebut Variabel Output variable yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variable bebas.
c. Variable Moderator
Variabel yang mempengaruhi hubungan antara variable independent
dengan Dependen.
d. Variable intervening
Variabel ini merupakan variable penyela yang terletak antara
independent dengan dependen.
e. Variable control
Variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi factor luar
yang tidak diteliti. Variabel ini sering digunakan untuk bersifat
membandingkan.
E. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola piker yang menunjukan
hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan
jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu diperlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan
jumlah hipotesis dan Teknik analisis statistic yang akan digunakan.
F. Menemukan Masalah
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan
analisis masalah yaitu dengan pohon masalah, maka dapat diketahui mana
masalah yang penting, kurang penting, dan tidak penting. Misalnya dalam
suatu organisasi produktivitasnya rendah atau banyak pengaduan dari
masyarakat. Maka selanjutnya dilakukan analisis, apakah penyebab
produktivitas kerja menurun. Menurut paradigma rendahnya produktivitas
orang dapat diakibatkan oleh job performance dan teknologi.
BAB III
METODE PENELITIAN KUALITATIF
B. Fokus Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan
fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Ada tiga sifat
yang melekat pada masalah yaitu : penting, urgen dan feasible. Dan suatu
masalah dikatakan penting apabila masalah tersebut tidak dipecahkan
melalui penelitian, maka akan semakin menimbulkan masalah baru.
Masalah dikatakan urgen (mendesak) apabila masalah tidak segera
dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin kehilangan berbagai
kesempatan untuk mengatasi. Dan masalah dikatakan feasible apabila
terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut.
Sedangkan untuk menilai masalah tersebut apakah bersifat penting, urgen
atau feasible maka perlu diuji melalui proses yang disebut analisis
masalah.
Dalam menetapkan fokus masalah diperlukan beberapa alternatif seperti
diungkapkan Spradley dalam Sanapiah yang dikutip Sugiyono, yaitu :
1). Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan
diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Contoh : Bagaimana
konsep pendidikan Islam berbasis Anti Korupsi?
3). Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang
memandu untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau
domain satu dengan lainnya. Contoh : adakah relevansi konsep akhlak
Imam al Ghazali dengan pendidikan karakter yang diterapkan pada
madraash-madrasah?
D. Judul Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif yang telah dirumuskan masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah memasuki lapangan. Judul
penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan
variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan
fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta
menemukan hipotesis dan teori. Contoh Judul penelitian kualitatif adalah :
Model Pendidikan Islam Berwawasan Kesetaraan Gender pada Madrasah
Aliyah Al Wathoniyah Cikedung Kab. Indramayu.
i. Instrumen Penelitian
Ada dua hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu, kualitas
instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif,
yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Karena
itu seorang peneliti harus divalidasi. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen
meliputi :
1). Validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif,
2) penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, dan
3). Kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian baik akademiknya
maupun logistiknya.
b. Manfaat Observasi
Menurut Patton dalam Nasution, sebagaimana dikutip Sugiyono,
beberapa manfaat observasi adalah :
1. Dengan observasi peneliti akan lebih mampu memahami konteks
sehingga dapat diperoleh pandangan yang menyeluruh,
2. Dengan observasi peneliti akan mendapatkan pengalaman langsung
3. Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau
yang tidak diamati orang lain,
4. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak
diungkapkan responden,
5. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak
dipersepsi responden,
6. Melalui observasi peneliti tidak hanya memperoleh data tapi juga
mendapatkan kesan-kesan pribadi dan merasakan situasi sosial
yang diteliti.
c. Obyek Observasi
Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif, menurut Spradley,
dinamakan situasi sosial yang terdiri dari tiga komponen, yaitu : place
(tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).
d. Tahapan Observasi
Tahapan observasi ada tiga ; 1) Observasi deskriptif, 2) observasi
terfokus, dan 3) observasi terseleksi.
a. Observasi Deskriptif
a. Macam-macam Interview
2. Wawancara Semiterstruktur
Jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in-depth interview.
Pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan wawancara terstruktur.
Tujuan jenis wawancara ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka.
1. Pertanyaan hipotesis
D. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Triangulasi ada dua macam, triangulasi teknik
dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama. Dan triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan
data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
III. TEKNIK ANALISIS DATA
a. Pengertian
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
A. Pengertian
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan
validitas eksternal.
1). Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian
dengan hasil yang dicapai.
1. Uji Kredibilitas
member check.
2. Pengujian Transferability
Pengujian Transferability dimaksudkan untuk menguji derajat ketepatan
atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel itu
diambil.
3. Pengujian Dependability
Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika proses penelitian tidak
dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel atau
dependable.
4. Pengujian Konfirmability
Pengujian Konfirmability dalam penelitian kualitatif mirip dengan
pengujian dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian,
dikaitkan dengan proses yang dilakukan.
V. PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
B. ...............
C. ..............
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
B. Jadwal Penelitian
1. PENDAHULUAN
B. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi
pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing
atau orang yang dipandang ahli.
C. Rumusan Masalah
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bisa bersifat teoritis dan praktis. Untuk
penelitian kualitatif manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk
pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk
memecahkan masalah.
2. STUDI KEPUSTAKAAN
Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang
terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang diteliti. Dan ada tiga kriteria terkait teori yang digunakan
sebagai landasan penelitian, yaitu : relevansi, kemutakhiran dan keaslian.
3. METODE PENELITIAN
A. Metode dan Alasan Menggunakan Metode Penelitian
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena
permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh
makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut
dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti
test, kuesioner atau pedoman wawancara. Salain itu peneliti bermaksud
memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis
dan teori.
B. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut
akan diteliti.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti
sendiri atau anggota tim peneliti.
A. Organisasi
Organisasi penelitian perlu dikemukakan apabila penelitian dilakukan
oleh tim.
B. Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu relatif lama
antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal
pelaksanaan penelitian.
C. Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu relatif lama
antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal
pelaksanaan penelitian.
5. PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya
yang diperlukan disesuaikan dengan penelitian itu sendiri.
BAB IV
METODE PPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Pengertian
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam Bahasa
inggrisnya Research dan Development adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi
dimasyarakat luas.
B. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan
Langkah-Langkah penelitian dan pengembangan dapat
diberikan penjelasan sebagai berikut :
1. Potensi dan masalah.
Penelitian dapat berangkat dari adanya otensi atau masalah.
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan
memiliki nilai tambah. Sebagai contoh., dipantai selatan pulau Jawa,
terdapat potensi angin dan sinar matahari, kedua potensi tersebut
dapat dikembangkan menjadi energy mekanik yang dapat digunakan
untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit
tenaga listrik atau turbin air.
2. Mengumpulkan Informaasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual
dan update, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk
tertentu yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk
tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Reserch and
Development, bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi
produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik
harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda.
(Contoh computer yang canggih bisa berfungsi untuk pengetikan;
gambar, analisis, berfungsi sebagai TV, Tape, Camera, Telpon dll)
Dalam bidang administrasi produk-produk yang dihasilkan
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
efektivitas kerja, kenyamanan dan kepuasan pegawai yang
melaksanakan tugas, serta kepuasan pihak-pihak yang dilayani.
Sistem kerja baru diciptakan agar pelaksanaan kerja lebih mudah,
cepat, hemat, nyaman dan dapat meningkatkan kepuasan pihak-
pihak yang dilayani.
Sesuai dengan contoh diatas, maka untuk menghasilkan system
kerja baru maka peneliti harus membuat rancangan kerja baru.
Rancangan kerja baru ini dibuat berdasarkan penilaian terhadap
system kerja lama sehingga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan
terhadap system tersebut. Selain itu peneliti juga harus melakukan
penelitian kepada unit lain yang dipandang system kerjanya bagus.
Selain itu juga harus mengkaji referensi mutakhir yang terkait
dengan system kerja yang modern berikut indicator system kerja
yang baik.
4. Informasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
apakah rancangan produk, dalam hal ini system kerja baru secara
rasional akan lebih yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional,
karena masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional
lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk
menilai produk baru yang dirancang setiap pakar diminta untuk
menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya uraian kekuatannya.
Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi peneliti.
Mempresentasikan desain tersebut, berikut keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar
dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan
memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah
penelitian yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Uji Coba
Seperti telah dikemukakan, kalua dalam bidang Teknik.
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsing diuji coba dulu,
tetapi harus dibuat terlebih dulu, menghasilkan barang, dan barang
tersebut yang diuji coba. Misalnya desain mesin pengolah sampah,
setelah divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya mesin tersebut
dapat dibuat dalam bentuk prototipe. Prototipe inilah yang
selanjutnya diuji coba. Dalam bidang administrasi atau sosial desain
produk seperti system kerja baru dapat langsung diuji coba, setelah
divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi
penggunaan system kerja tersebut setelah disimulasikan, maka dapat
diuji cobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah system kerja
yang baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan system
lama atau system yang lain.
7. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut
menunjukkan bahwa kinerja system kerja baru ternyata yang lebih
baik dari system lama.
Perbedaan sangat signifikan, sehingga system kerja baru
tersebut dapat diberlakukan pada tempat kerja yang lebih luas di
mana sampel tersebut diambil, atau diberlakukan pada tempat kerja
yang sesungguhnya. Namun dari hasil pengujian terlihat bahwa
kenyamanan pegawai dalam menggunakan system tersebut baru
mendapatkan nilai 60% dari yang. Untuk itu maka desain produk
perlu direvisi agar kenyamanan pegawai dalam menggunakan
produk tersebut dapat meningkat pada gradasi yang tinggi. Setelah
direvisi, maka perlu diujicobakan lagi pada kerja yang
sesungguhnya. Cara pengujian seperti contoh diatas. Setelah system
dipakai.
Selama setengah tahun atau satu tahun perlu dicek Kembali,
mungkin ada kelemahannya kalau ada perlu segera diperbaiki lagi.
Setelah diperbaiki maka dapat doproduksi masal, atau digunakan
pada system kerja yang lebih luas.
8. Ujicoba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada
revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang
berupa system kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata
untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya system kerja baru
tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul
guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang
telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.
Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sasmpah menjadi
bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan
studi kelayakan riset teknologi, ekonomi, dan lingkungan
memenuhi: Untuk dapat produksi masal, maka peneliti perlu bekerja
sama dengan perusahaan.
C. Laporan Peneliti dan Pengembangan (R&D)
Seperti telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development) merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan
produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut.
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu
dilampiri dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi daln
penjelasannya. Lampiran berupa produk yang dihasilkan tersebut
dibuat dalam buku tersendiri, dan diberikan penjelasan tentang
kehebatan produk tersebut.