Anda di halaman 1dari 17

PROSES PENELITIAN

MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI


DOSEN: Dr. Made Gede Wirakusuma, S. E., M.Si., Ak., CA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Ida Ayu Cahaya Dewanti 1807531081
Gusti Ayu Putu Agung Mahadewi 1807531120
Ni Komang Nanda Denada Pande 1807531139
Nadia Hermawaty 1807531154

JURUSAN SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
I. Proses Penelitian
McMillan dan Schumacher (1989) dalam Wiersma (1991:7) mendefinisikan
penelitian sebagai “suatu proses sistematik pengumpulan dan penganalisisan informasi (data)
untuk berbagai tujuan.” Sementara Kerlinger (1990 : 17) mendefenisikan penelitian ilmiah
sebagai “penyelidikan sistematik, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena sosial yang
dibimbing oleh teori dan hipotesis tentang dugaan yang berhubungan dengan fenomena
tersebut.” Dapat disimpulkan bahwa proses penelitian merupakan suatu proses yang saling
berkaitan satu sama lain dan juga berurutan secara sistematis untuk mengambil suatu
keputusan.
Penelitian pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian cenderung
berangkat dari masalah. Pengidentifikasian masalah ini merupakan langkah awal yang
dilakukan oleh peneliti untuk nantinya dapat menghasilkan data hasil penelitian. Tahapan dari
proses penelitian dijelaskan secara lebih terperinci sebagai berikut:
I. 1 Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah penelitian
1. Kuantitatif
Proses pengidentifikasian dan juga pemilihan masalah penelitian merupakan
langkah awal dalam proses penelitian. Masalah dapat diartikan sebagai
penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara
teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan
pelaksanaan. Sumber masalah dapat ditemukan antara lain dengan menganalisa
hal-hal sebagai berikut:
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c. Adanya pengaduan
d. Adanya kompetisi
Setiap masalah pada proposal penelitian harus ditujunkan oleh data yang up to
date, lengkap dan akurat. Data masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan
pendahuluan terhadap hasil penelitian orang lain yakni antara lain dalam bentuk
buku teks, jurnal, text database, skripsi, tesis, disertasi, paper atau makalah-
makalah seminar.
Setelah masalah telah dipilih dan diidentifikasikan maka langkah selanjutnya
yakni perumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang
akan dicarikan jawabannya melalui pengempulan data. Rumusan masalah

1
penelitian harus didasarkan pada masalah penelitian. Terdapat 3 bentuk rumusan
masalah penelitian yakni:
a. Rumusan masalah Deskriptif: suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pernyataan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variable
atau lebih
b. Rumusan masalah Komparatif: rumusan masalah yang membandingkan
keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda,
atau pada waktu yang berbeda.
c. Rumusan masalah Asosiatif: suatu rumusan masalah yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variable atau lebih. Terdapat 3 bentuk hubungan yakni:
i. Hubungan Simetris: suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama.
ii. Hubungan Kausal: suatu hubungan yang bersifat sebab akibat yang di mana
terdapat variable independent (variable yang mempengaruhi) dan variable
dependen (yang dipengaruhi)
iii. Hubungan Interaktif: suatu hubungan yang saling mempengaruhi.
2. KUALITATIF
Masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentative dan akan
berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Terdapat tiga
kemungkinan terhadap masalah yang akan dibawa dalam penelitian, antara lain
yang pertama ialah masalah dari awal hingga akhir penelitian adalah sama, yang
kedua yakni masalah berkembang yaitu dengan memperluas atau memperdalam
masalah yang telah disiapkan dan yang terakhir yakni saat memasuki lapangan
masalah yang dibawa oleh peneliti berubah total sehingga peneliti harus
mengganti masalahnya.
Dalam melakukan penelitian kualitatif, peneliti harus membatasi penelitian
dengan fokus penelitian. Penentuan fokus penelitian pada proposal dapat lebih
didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi social
(lapangan). Spradley dalam Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan empat
alternatif untuk menentukan fokus yaitu:
a. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan
b. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain
c. Menetapkan fokus yang memilki nilai temuan untuk pengembangan iptek

2
d. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori
yang sudah ada.
Bentuk rumusan masalah pada penelitian kualitatif berdasarkan level of
explanation dibagi menjadi 3 yakni:
a. Rumusan masalah Deskriptif: rumusan masalah yang memandu peneliti
untuk mengeksplorasi dana tau memotret situasi social yang akan diteliti
secara menyeluruh, luas dan mendalam.
b. Rumusan masalah Komparatif: rumusan masalahh yang memandu peneliti
untuk membandingkan antara konteks social atau domain satu dibandingkan
dengan yang lain.
c. Rumusan masalah Asosiatif: rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
mengkontruksi hubungan antara masalah asosiatif.
I. 2 Kajian pustaka dan hipotesis
1. KUANTITATIF
Langkah kedua pada proses penelitian yakni mencari teori-teori, konsep-
konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai
landasan teoritis untuk pelakanaan penelitian. Landasan teori ini perlu ditegakkan
agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan tidak sekedar perbuatan coba-
coba. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian adalah relevan, mutakhir dan
asli. Teori ini didapatkan dari sumber-sumber bacaan seperti buku teks, kamus,
ensiklopedia, journal ilmiah dan hasil-hasil penelitian. Langkah selanjutnya yakni
membuat kerangka berpikir. Uma Sekaran dalam bukunya Business Research
(1992) mengemukakan bahwa kerangkan berpikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.
Setelah landansan teori dikemukakan maka langkah selanjutnya perumusan
hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang
relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual). Tidak semua
penelitian harus merumuskan hipotesis, seperti penelitian yang bersifat eksploratif
dan deskriptif.
Bentuk dari hipotesis penelitian berkaitan dengan rumusan masalah penelitian
yakni yang terbagi menjadi 3 bentuk yakni hipotesis deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
3
Hipotesis yang baik memiliki ciri-ciri antara lain:
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandiri, perbandingan
keadaan variable pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang
hubungan antara dua variable atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.
2. KUALIATIF
Pada penelitian kualitatif, kajian pustaka atau teori yang digunakan masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau
konteks social. Jumlah teori pada penelitian kualitatif akan jauh lebih banyak
karena harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di lapangan. Fungsi
dari teori adalah untuk memandu peneliti dalam mengenali berbagai aspek dari
obyek yang diteliti dan menganalisis data yang terkumpul untuk menemukan
makna, keunikan, membuat kategorisasi dan mengkontruksi hubungan antar
kategori.
I. 3 Populasi dan sampel
A. Populasi
1. Kuantitatif
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang ,
tetapi juga obyek dan benda – benda alam yang lain. populasi bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari , tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Contoh dari populasi
adalah populasi mahasiswa jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2. Kualitatif
Perlu diketahui dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan isilah populasi ,
tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi social yang terdiri
dari tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity)
yang berinteraksi secara sinergis. Namun obyek penelitian kualitatif bukan semata
– mata pada situasi social yang terdiri atas tiga elemen tersebut , tetapi juga bisa
berupa peristiwa alam , tumbuh – tumbuhan , binatang, kendaraan dan lain- lain
4
B. Sampel
1. Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif , sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar , dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi baik itu karena
keterbatasan dana , tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul – betul representatif ( mewakili ). Contoh dari sampel adalah
misalkan peneliti akan melakukan penelitian dengan populasi mahasiswa jurusan
akuntansi Universitas Udayana, jadi peneliti hanya akan mengambil data 50
mahasiswa akuntansi Universitas Udayana untuk meneliti motivasi belajar
mahasiswa akuntansi. Data 50 mahasiswa akuntansi dari seluruh mahasiswa
akuntansi ini lah yang disebut sebagai sampel.
2. Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif sampel bukan dinamakan responden , tetapi
sebagai nara sumber atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian.
sampel dalam penelitian kualitatif , juga bukan disebut sampel statistik, tetapi
sampel teoritis , karena tujuan penelitian kualitatif adalah menghasilkan teori.
I. 4 Metode pengumpulan data
Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan
instrumen pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan, namun dua istilah ini
memiliki arti yang berbeda. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan data merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen
pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga
kamera untuk foto atau untuk merekam gambar. Ada beberapa metode pengumpulan
data diantaranya :
1. Wawancara ( Interview )
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring
5
perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-
media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua
kategori, yakni :
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai Teknik pengumpulan data , bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akan diperoleh. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat
daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai
instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
instrumen-instrumen lain.
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan
spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin
digali dari responden.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan
berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak
hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi
cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan
pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data
observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a. Obervasi Berperanserta (Participant Observation)
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Dengan
observasi ini , maka data yang akan diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan
sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang Nampak karena
peneliti ikut merasakan suka dukanya.
b. Observasi Non - Partisipan
Observasi non – partisipan merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut
secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

6
Pengumpulan data dengan observasi non – partisipan ini tidak akan mendapat
makna yang mendalam , dan tidak sampai pada tingkat makna.
3. Kuesioner ( Angket)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila
jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua
jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah
kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab.
Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan
pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan
perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner
yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah
diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk
menjawab sesuai dengan kemauan mereka.

I. 5 Rencana analisis data


1. Kuantitatif
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data, meyajikan data, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah
atau melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam
penelitian kuantitaif, analisis data pada umumnya mengikuti langkah – langkah
sebagai berikut:
a. Editing merupakan kegiatan mengedit data yang dilakukan dengan tujuan
untuk mengevaluasi kelengkapan, konsistensi, dan kesesuaian antara kriteria
data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan
penelitian.

7
b. Coding merupakan proses pemberian kode pada data yang dilakukan dengan
tujuan merubah data kualitatif menjudi data kuantitatif (kuantifikasi data) atau
membedakan aneka karakter.
c. Tabulasi data merupakan proses memasukkan data ke dalam tabel – tabel yang
telah disediakan, baik tabel untuk data mentah maupun tabel kerja untuk
melindungi data tentu secara statistik.
d. Pembahasan atau diskusi hasil penelitian. Pada tahap ini peneliti
mengabstraksikan hasil uji hipotesis, membahas hasil penelitian tersebut serta
mengkonsultasikannya dengan hasil penelitian sebelumnya (bila
memungkinkan).
2. Kualitatif
Sedangkan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif, fokus masalah penelitian
menuntut peneliti melakukan pengkajian secara sistematik, mendalam, dan
bermakna sebagaimana ditegaskan oleh Burgess berikut ini. “Dalam penelitian
kualitatif, semua investigator atau peneliti memfokuskan diri pada permasalahan
yang dikaji, dengan dipandu oleh kerangka konseptual atau teoritis” (Sudarwan
Danim dan Darwis, 2003 : 262).
Prinsip-prinsip Analisis Data menurut Bogdan dan Biklen serta Lincoln dan Guba,
Sudarwan Danim dan Darwis mengemukakan prinsip – prinsip analisis data pada
penelitian kualitatif sebagai berikut:

a. Peneliti menjadi instrumen utama, peneliti melakukan wawancara kepada


responden dan mengamati sejumlah fenomena fokus penelitian yang tampak
dan terjadi di lapangan sebagaimana adanya.
b. Data penelitian yang dikumpulkan bersifat deskriptif. Peneliti mengumpulkan
data dan mencatat fenomena yang terkait langsung atau tidak langsung dengan
fokus penelitian.
c. Proses kerja penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif etik, yaitu
dengan mengutamakan pandangan dan pendirian responden terhadap sistuasi
yang dihadapinya.
d. Verifikasi data dan fenomena dilakukan dengan cara mencari kasus yang
berbeda atau bertentangan dengan menggunakan metoda dan subjek yang
berbeda.

8
e. Kegiatan penelitian lebih mengutamakan proses dari pada hasil dan data
penelitian dianalisis secara induktif untuk mendapatkan makna kondisi alami
yang ada.
f. Pemberian makna merupakan dasar utama dalam memahami situasi, di mana
pemaknaan itu selain dilakukan sendiri oleh peneliti juga didasari atas
interpretasi bersama dengan sumber data.

I. 6 Penulisan laporan
Laporan penelitian merupakan tahap akhir dari proses penelitian dimana
peneliti menyampaikan dan mengkomunikasikan kepada audiens hasil akhir dari riset
yang telah dilakukannya melalui tulisan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
format laporannya diantaranya, laporan harus ditulis dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh pembaca dan harus mencantumkan proses dan metode riset secara jelas
sehingga pembaca dapat menguji hasil penelitian tersebut di kemudian hari jika
menghendaki. Berikut contoh penulisan atau format laporan atau kerangka laporan
pada umumnya yaitu :
1. Kuantitatif (Format contoh laporan kuantitatif)
JUDUL
Judul harus tegas, lugas, jelas dan mencerminkan isi dari laporan penelitian.
ABSTRAK
Seperti rangkuman yang menggambarkan secara akurat menyeluruh mengenai
informasi topik, rumusan masalah, metode, analisis hasil penelitian dan
kesimpulan.
DAFTAR ISI
Berisi daftar setiap bab dan sub bab dimana para pembaca bisa membaca sesuai
halaman mana bagian tersebut ditulis.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Penegasan Istilah
4. Rumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
7. Keterbatasan Penelitian

9
BAB II LANDASAN TEORI
1. Kajian Pustaka
2. Kajian teori
3. Kerangka berpikir hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
2. Populasi Dan Sampel Penelitian
3. Instrumen Penelitian
4. Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
BAB IV PEMBAHASAN
1. Deskripsi Data
2. Pengujian Hipotesis
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Kualitatif (format contoh laporan kualitatif)
JUDUL
Judul harus tegas, lugas, jelas dan mencerminkan isi dari laporan penelitian.
ABSTRAK
Seperti rangkuman yang menggambarkan secara akurat menyeluruh mengenai
informasi topik, rumusan masalah, metode, analisis hasil penelitian dan
kesimpulan.
DAFTAR ISI
Berisi daftar setiap bab dan sub bab dimana para pembaca bisa membaca
sesuai halaman mana bagian tersebut ditulis.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
2. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Landasan Teori
5. Kegunaan Penelitian
10
BAB II METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
2. Kehadiran Peneliti
3. Lokasi Penelitian
4. Sumber Data
5. Prosedur Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis Data
7. Pengecekan Keabsahan Data
8. Tahap – Tahap Penelitian
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka merupakan kumpulan literatur-literatur yang digunakan sebagai
acuan alam proses penulisan laporan penelitian.
LAMPIRAN
I. 7 Proposal penelitian
A. Pengertian Proposal Penelitian
Proposal berasal dari kata propose (bahasa Inggris) yang berarti mengajukan
atau bisa diartikan sebagai permohonan. Sedangkan proposal penelitian adalah
suatu dokumen yang mana dihasilkan dari proses penelitian oleh seseorang secara
rinci terstruktur, ilmiah dan mampu dipertanggung jawabkan kemurnian atau
keabsahannya dengan legal dan benar. Jadi tidak mengherankan kalau setiap
proposal penelitian yang dibuat harus menyertakan referensi yang valid.
Membuat proposal penelitian dan skripsi tentunya mempunyai maksud
tersendiri diantaranya adalah, menyajikan secara gamblang tentang masalah yang
diteliti. Membuktikan secara persuasif bahwa apa yang menjadi objek penelitian
tersebut memang dibutuhkan. Memberikan alasan yang logis dengan penjelasan
metodologi yang rinci sehingga hasil penelitian yang dikaji bisa bermanfaat dan
penelitian dikategorikan layak.
B. Sistematika Penulisan Proposal Penelitian

11
Secara umum dan dasar, sistematika penulisan sebuah proposal penelitian
terdiri dari 7 kumpulan informasi di bawah ini :
1. Nama atau judul dari proposal
2. Pendahuluan yang memuat Tujuan, Rumusan Masalah dan Manfaat Penelitian
3. Dasar- dasar teori
4. Metode penelitian yang digunakan
5. Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian
6. Daftar orang- orang yang terlibat dalam pembuatan atau penyusunan proposal
7. Rincian seluruh kegiatan
Sistematika penulisan proposal penelitian yang digunakan bisa saja tidak sama
di antara satu dan yang lainnya. Hal ini karena setiap proposal penelitian
mempunyai beragam kebutuhan dan jenisnya tersendiri.
C. Langkah-langkah Menyusun Proposal Penelitian dan Skripsi yang Benar
Perlu diketahui, sebelum membuat proposal penelitian dan skripsi, mahasiswa
haruslah memahami jenis penelitian yang akan mereka lakukan dengan baik. Dari
beragam macam penelitian ilmiah dan penelitian lainnya seperti penelitian
kualitas yang cenderung mengedepankan cerita dan ulasan namun tidak poin
statistika, penelitian kuantitatif yang cenderung pada perhitungan dengan
menggunakan rumus hingga penelitian pustaka yang membedah suatu buku.
1. Halaman JudulSebagai halaman pertama yang akan dibaca. Halaman judul
dalam membuat proposal penelitian dan skripsi berada sebagai acuan dari
keseluruhan isi proposal. Sebaiknya gunakan judul yang menarik dan yang
sekiranya dapat membuat predisksi dari tema yang diangkat atau digunakan.
2. Latar BelakangJelaskan kenapa Anda mengambil dan menggunakan judul ini
beserta latar belakang yang membuat buku ini bisa dicetak dan diedarkan.
Jangan gunakan penjelasan bersifat opini melainkan melampirkan sumber
yang valid dan scientific sehingga akan lebih membuat ketegasan yang baik.
3. Rumusan MasalahRumusan masalah dapat diambil dari permasalahan atau
tema yang akan diteliti. Mahasiswa harus mampu membuat proposal
penelitian dan skripsi dengan pertimbangan tahap- tahap rumusan masalah
karena adanya satu variable dan variable lainnya yang berhubungan.
4. Batasan MasalahProposal penelitian dan skripsi juga harus mempunyai dan
menetapkan batasan masalah yang akan diteliti untuk menghindarinya dari
terlalu bertele- tele. Batasan ini juga mencakup ruang lingkup penelitian atau
12
dimana ruang lingkup penelitian dilakukan agar tidak begitu meluas kepada
hal yang tidak relevan.
5. Tujuan PenelitianSetiap penelitian mempunyai tujuan tersendiri yang harus
dibuat secara rasional dan persuasif agar apa yang menjadi tujuan bisa
menarik khususnya untuk pembaca. Karena mahasiswa yang membuat
penelitian mampu memahami dan mengetahui dengan betul sejarah penemuan
ilmiah yang ada maupun keabsahan dari hasil sejarah penemuan tersebut.
6. Manfaat PenelitianMembuat proposal penelitian dan skripsi harus
mempunyai manfaat yang jelas serta penelitian dilakukan dengan sebaik
baiknya. Ini bermakna penilitian dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca
sebagai pengetahuan yang baru serta dapat mempraktekkannya dalam
keseharian.
7. Landasan TeoriPada bagian landasan teori ini berisi tentang landasan yang
digunakan sebagai rujukan dalam membuat proposal penelitian dan skripsi ini.
Penjelasan dan detail yang dikemukakan harus masuk akal serta menyertakan
sumber- sumber rujukan yang memang telah terbukti dan resmi.
8. Metode PenelitianMemilih metode penelitian yang sesuai merupakan suatu
cara yang ditempuh untuk mempermudah dalam melakukan sebuah penelitian.
Mengungat semua akan disajikan secara rinci dari proses pengumpulan data,
pengolahan data sampai pada tahap penyelesaian dari rumusan masalah yang
diteliti. Mengenai metode setiap orang bisa memilih sesuai dengan kesesuaian
dan kemampuan mahasiswa masing-masing. Metode ini seharusnya disertai
dengan perancangan yang maksimal agar penelitian berjalan dengan baik dan
hasil dari penelitian pun juga memuaskan serta bermanfaat.
9. Struktur Kerangka LaporanPada struktur penulisan dari kerangka laporan
ini berisi tentang poin- poin penting yang menjadi pokok bahasan dalam
proposal penelitian ini. Disertakan dengan semua aspek dasar yang menjadi
sebab atau alasan kenapa penelitian ini dipilih dari proses awal hingga ke
tahapan akhir.
10. Daftar PustakaHalaman daftar pustaka dalam membuat proposal penelitian
dan skripsi tentunya sama saja dengan daftar pustaka pada makalah pada
umumnya. Semua sumber data yang menjadi rujukan dicantumkan dalam
daftar pustaka sebagai penguat pada sidang akhir. Semua sumber dari buku,
jurnal, internet, majalah dan sumber lainnya disertakan dengan penulisan
13
daftar pustaka sesuai kaidahnya. Contoh penulisan daftar pustaka yang benar
yaitu nama pengarang dibalik, kemudian titik, tahun dicetaknya buku titik,
judul buku ditulis miring titik, buka kurung kota terbit dan nama penerbit.
 
D. Kesimpulan dalam Pembuatan Proposal Penelitian
Mencari referensi sebanyak- banyaknya merupakan tips terbaik yang bisa dicoba.
Cara ini akan menambah dan menghasilkan proposal penelitian yang tidak hanya
lebih baik dan serius namun juga bisa memberikan kesan bahwa memang
memahami tema penelitian yang Anda pilih. Sehingga Anda akan mampu semua
pertanyaan yang bisa saja tidak diprediksi pada sidang akahir nanti.
Menemui dosen pembimbing untuk mendapatkan pandangan, pendapatan dan
bimbingan dalam menyempurnakan proposal penilitian. Dari cara ini, bisa
didapatkan masukan dan koreksi kesalahan jika memang ada atau bahkan
mungkin memerlukan tambahan. Catat dan teliti kembali semua data dan
informasi yang Anda punya sebelum mengajukan naskah proposal penilitian dan
skripsi sebelum mengajukannya lagi.
I. 8 Cara sitasi yang benar dan legal
Sitasi adalah cara kita memberitahu pembaca bahwa bagian-bagian tertentu
dari tulisan kita berasal dari sumber yang ditulis penulis lain. Tujuan dilakukannya
sitasi untuk menjunjung kejujuran akademik/intelektual dan menghindari plagiarisme.
Sitasi atau citation di dalam penulisan ilmiah sangat penting. Telah dimaklumi
bersama dalam penulisan ilmiah penulis memerlukan bahan pustaka pendukung bagi
tulisannya. Kegunaan bahan pustaka pendukung antara lain untuk menunjukkan
antara kebijakan di bidang kajiannya, menerangkan suatu teori, pengartian atau
definisi, memperlihatkan kepada pembaca apa yang pernah ditemukan oleh ilmuan
lain, untuk memperkuat temuannya, untuk memanfaatkan metode, sebagai
pembanding, dalam hal ini mungkin memperlihatkan beda atau kesamaan pendapat
dengan ilmuan lain, dan banyak lagi alasan lain yang dapat memperkuat kesahihan
penelitian yang dilakukan.
Pengacuan sitasi pustaka dilakukan dengan sistem nama-tahun. Untuk
pencantuman pustaka yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua
digunakan nama belakang penulis pertama diikuti dengan dkk. atau et al. (pilih salah
satu secara konsisten). Jika artikel ditulis oleh dua orang, nama belakang kedua
penulis harus dicantumkan. Contoh:
14
1. Penulis tunggal
Ross (1984) menyatakan ……
Menurut Ross (1984) …..
Himpunan A subset nR kompak jika dan hanya jika ..... (Lang, 1997).
2. Penulis dua orang
Brauer dan Castillo-Chavez (2001) menyatakan bahwa ………
Jika titik ekuilibrium sistem non linear hiperbolik, maka ............. (Nayfeh dan
Balachandra, 1995) .
3. Penulis lebih dari dua orang/hanya ditulis nama penulis pertama saja
Nagle et al. (2004) menyatakan bahwa ....
Nagle dkk. (2004) menyatakan bahwa ....
4. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli
Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat
fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium,
maka ...........
5. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli
Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat
fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium,
maka ...........

15
REFERENSI

Ardiansyah.tif.uad.ac.id. 2014. Menulis Sitasi | Ardiansyah. [online] Tersedia di:


<http://ardiansyah.tif.uad.ac.id/menulis-sitasi/> [Diakses pada: 25 September 2020].
Hidayat, A., 2012. Analisis Data. [online] Uji Statistik. Tersedia di:
<https://www.statistikian.com/2012/10/rancangan-analisa-data.html> [Diakses pada: 24
September 2020].
Kahfi, L., n.d. Contoh Laporan Dan Format Penulisannya Yang Benar. [online]
TheMoonDoggies.Tersedia di: <https://moondoggiesmusic.com/contoh-laporan/#gsc.tab=0>
[Diakses pada: 24 September 2020].
Rahyuda, K. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Udayana University Press. Bali
Ridha, N. 2017. PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA
PENELITIAN. Jurnal Hikmah 14(1): 62.
Sugiyono. 2019. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi Kedua. Penerbit
Alfabeta. Bandung.
Universitas Ciputra Entrepreneurship Online. 2016. Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian —
Universitas Ciputra Entrepreneurship Online. [online] Tersedia di:
<http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian> [Diakses
pada22 September 2020].

16

Anda mungkin juga menyukai