Anda di halaman 1dari 10

Permasalahan terjadi akibat adanya kesenjangan.

Masalah terjadi apabila


terdapat kesenjangan apa yang seharusnya dengan apa yang sekarang ada. Tidak
semua masalah Kesehatan/ keperawatan dapat diangkat menjadi masalah
penelitian. Misalnya pasien dengan tirah baring mendapatkan luka tekan setelah
dikaji ternyata perawat yang tidak melakukan mobilisasi, hal ini tidak perlu
dilakukan riset karena sudah jelas penyebabnya.
Syarat masalah penelitian yang diperlukan yaitu (1) feasible, kemampu
laksaan melakukan penelitian dengan tersedianya subyek, dana, sarana, waktu dan
keahlian namun jika terdapat banyak kendala bisa diatasi dengan modifikasi
sampling atau yang lainnya jika modifikasi dapat mengurangi nilai penelitian
ditinjau ulang bisa dilakukan atau tidak. (2) interesting, penelitian harus menarik
bagi pembaca, peneliti juga harus tertarik pada subtansi yang diteliti sehingga
peneliti tidak mudah menyerah jika ada kendala serta menaati azas penelitian (3)
novel, memberi nilai baru atau originalitas. Jika penelitian sudah pernah dilakukan
sebelumnya atau replikatif penelitian harus menguji konsistensi pada penelitian
yang baru, misalnya perbedaan usia atau rasa atau peneliti melihat kekurangan
dari penelitian sebelumnya. (4) etik, penelitian tidak boleh bertentangan dengan
etik yang ada. Jik berkaitan dengan uji coba ke manusia harus dilakukan uji etik
pada lembaga uji etik yang independen (5) relevan, hal utama yang harus
difikirkan oleh peneliti. Kegunaan hasil penelitian terhadap kemajuan ilmu,
tatalaksana asas dasar riset selanjutnya.
Sumber masalah penelitian yaitu :
1. Pengalaman klinik , salah satu sumber ide untuk masalah penelitian
2. Nursing literature, ide – ide penelitian sering muncul saat membaca jurnal
– jurnal penelitian. Saat membaca jurnal penelitian dapat dikaitkan dengan
trend atau issue yang terjadi
3. Sosial isu, masalah global / politik yang terjadi di komunitas. Misalnya
KDRT, pelecehan seksual
4. Teori merupakan konseptual sehingga harus diuji dalam penerapan pada
lingkungan perawatan lainnya baik itu RS, komunitas ataupun klinik
belum tentu bisa ditetapkan status keperawatan di Indonesia.

1
5. Sumber eksternal
Pertanyaan penelitian merupakan komponen penting dari penelitian,
rumusan harus menarik, jelas, mampu membangkitkan tujuan penelitan menjawab
hasil penelitian. Misalnya metode penanganan nyeri epidural / non epidural
berhubungan dengan lama waktu Kala II persalinan.
Setelah melakukan pertanyaan penelitian selanjutnya penliti melakukan
hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang
berasal dari masalah, dugaan yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian.
Tidak semua jenis penelitian menggunakan hipotesis didasarkan masalah dan
tujuan penelitian. Contoh tidak menggunakan hipotesis adalah penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang mengeksplorasi sebanyak mungkin data atau info
untuk mengukur fenomena yang diteliti. Penelitian yang menggunakan hipotesis,
yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variable yang membutuhkan
hipotesis. Hipotesis yang baik harus memiliki kalimat hipotesis jelas sederhana
dan tidak bermakna ganda, mempunyai landasan teori yang kuat, dapat
menyatakan hubungan antara satu variable atau lebih variable bebas,rumusan
hipotesis menggambarkan variable – variable yang diteliti, diperlukan instrument
sehingga memungkinkan diuji secara empiris menggunakan variable yang diteliti
dan hipotesis dikemukakan sebelum penelitian dimulai.
Design penelitian berhubungan dengan hipotesis. Hipotesis sendiri
merupakan jawaban sementara dari penelitian. Hipotesis membutuhakan design
penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang mencakupi logika
berfikir, ketersediaan sumber daya yang ada,design penelitian merupakan peta
jalan secara benar dan tepat untuk melakukan penelitian.

2
Gambar kesimpulan masalah penelitian
Masalah penelitian terdiri dari perumusan masalah, pertanyaan penelitian,
hipotesis, design penelitian, hasil simpulan yang dilakukan secara generalisasi.
Deduksi, peneliti menerapkan apa yang ada dalam teori kepada masalah khusus.
Induksi, hasil penelitian yang khusus digeneralisasi sebagai pernyataan umum.

Kerangka teoritis memberikan suatu rasional untuk memprediksi


bagaimana hubungan antar variable. Kerangka teoritis membutuhkan dasar
teoritis/ kerangka konseptual. Formulasi teoritis memberikan arah evaluasi
penelitian dan arah pertanyaan penelitian.

3
Teori merupakan suatu set yang saling berinteraksi struktur, definisi dan
porposi yang menggambarkan sistematis dari fenomene hubungan spesifik antar
variable dengan tujuan memprediksi fenomena tersebut.konstruktur merupakan
konsep adaptasi yang bersifat ilmiah. Seorang peneliti dapat mengembangkan,
memodifikasi atau mengevaluasi teoritis. Teori diformulasikan untuk menjelaskan
dan memahami fenomena yang merupakan tantangan untuk mengembangkan
pengetahuan dalam batas tertentu atau mengkritik pada asumsi yang membatasi
teori sebelumnya.

Kerangka teori merupakan struktur yang dapat mendorong sebuah teori


dalam sebuah study. Kerangka teori menjelaskan mengapa ada
masalah/pertanyaan penelitian. Teori dikembangkan dalam proses induksi.
Sedangkan proses deduksi digunakan untuk mengevaluasi atau memodifikasi teori
sebelumnya dengan menguji prediksi tersebur dengan hubungan – hubungan
anatara fenomena yang diobservasi.

Sebuah teori sangat penting dikarenakan kerangka teori terdiri darikonsep,


definisi, rujukan – rujukan yang relevan terhadap teori sebelumnya yang
digunakan untuk study tertentu. Kerangka teori serimg kali ditemukan dalam
literatur itu sendiri. Teori yang baik dalam ilmu sosial adalah nilai nilai yang
memenuhi satu tujauan utama yang dapat menjelaskan makna ilmiah yang bersifat
atau tantangan suatu fenomena yang dialami atau yang belum dijelaskan di dunia.
Teori tersebut digunakan untuk memahami serta melakukan suatu Tindakan atau
metode efektif utuk memenuhi pertanyaaan tersebut.

Kerangka teori dapat memperkuat study dengan cara :

1. Pendapat yang explesit dari asumsi teoritis membuat perbedaan


sehingga pembaca dapat memberikan eveluasi dan memberikan kritik
2. Menghubungkan peneliti dengan pengetahuan sebelumnya
3. Mengartikulasi dari teori yang mengharuskan dan menjawab
pertanyaan mengapa dan bagaimana
4. Dengan memiliki teori akan membantu mengidentifikasi berbagai
keterbatasan yang dapat dievaluasi.

4
Kerangka teori memberikan konteks untuk menetukan masalah untuk
menyebabkan hipotesis. Sebuah kerangka dari sumber untuk bagaimana di
observasi, definisi, konsep, design penelitian, interpretasi dan generalisasi.
Kerangaka teori memberikan pedoman yang sistematis untuk mengidentifikasi
secara logis dan posisi hubungan antar variable.

Strategi untuk mengembangkan kerangka teori ada 2 yaitu (1).


kembangkan kerangka atau frame work, (2) tujuan dari teori.
Mengembangkan suatu kerangka ada berbagai jenis :
1. Misalnya kita menentukan tesis menetukan statement apa sih maunya
tujuan penelitian, topik lalu masalah penelitian yang dapat
mengarahkan yang mengarahkan bentuk kostruk.
2. Melakukan curah pendapat dengan tentang variabel kunci dengan
menjawab pertanyaan apa faktor yang berkontribusi terhadap efek
yang ada pada pernyataan tersebut.
3. Menelaah hubungan literatur dengan bagaimana seorang ilmuwan
peneliti menjawab pertanyaan yang mengidentifikasi asumsi dari
faktor yang sebelumnya.
4. Membuat daftar konstruk dan variabel yang relevan sehingga dapat
menjadi variabel independen
5. Meriview teori-teori kunci yang akan menggambarkan serta
mengarahkan pada bacaan atau memilih teori
6. Membahas asumsi dari kelompok yang berkaitan dengan penelitian
yang akan dilakukan.

Melakukan telaah dikaitkan dengan masalah penelitian. Kerangka teori ini


digunakan untuk membatasi cakupan data yang relevan dengan memfokuskan
pada variabel spesifik sehingga nantinya teori yang digunakan tidak melenceng
dari penelitian.

5
Strategi lainnya yaitu (1) Memilih konsep yang digunakan. Definisi
konsep itu sendiri merupakan gambaran atau representasi dari gagasan. Misalnya
Kesehatan, nyeri, intelegensia. (2) Mengidentifikasi hubungan antar konsep
tersebut. Rigrid artinya jelas serta tidak ada kontradiksi, tentatif jadi hubungan
tersebut belum jelas. (3). Memformulasikan definisi untuk mengembangkan suatu
kerangka teori yang dapat menerangkan atau menghasilkan dan menguji hipotesis
atau konsep yang harus didefinisikan. (4). Memformulasi kan rasional dari teori
melalui telaah literatur seorang peneliti seseorang mampu melihat koneksi antara
variable. Dalam penelitian kuantitatif harus jelas hubungan antar variable. Asumsi
harus berdasarkan literatur. Hubungan variable tersebut berdasarkan tujuan dari
kerangka teori.

Tujuan dari kerangka teori antara lain

1. Pedoman pengembangan dari kerangka kerja suatu penelitian


misalnya data yang sudah ada sebelumnya serta pengaruhnya lalu
bagaimana menginterpretasi serta bagaimana apa sih arahnya nanti
kedepannya.
2. Merespon masalah baru yang mungkin tidak ada sebelumnya.
3. Mengidentifikasi atau mendefinisikan masalah penelitian serta
mengevaluasi solusinya atau jawaban dari pertanyaan penelitian.
4. Menunjukkan cara untuk menjelaskan serta menentukan fakta antara
pengetahuan.
5. Memberikan interpretasi data yang sudah ada atau jika ada data yang
sebelumnya serta makna barunya
6. Mengidentifikasi isu-isu penting untuk dikembangkan dalam
penelitian.
7. Memberikan seorang profesional bahasa yang umum digunakan.
Misalnya seorang pearwat harus memahami Bahasa – Bahasa nursing
yang digunakan.

Proses menghasilkan suatu hipotesis

6
Teori itu terdiri dari beberapa konsep, dimana konsep-konsep tersebut ada
proporsi dan hipotesisnya. Hipotesis harus diungkapkan hubungannya antara
variabel dalam pendapat yang jelas ambigu.

Melakukan uji hipotesis terdapat Langkah – Langkah sebagai berikut : (1).


Menseleksi subjek yang akan berpartispasi dalam study. (2). Menggunakan
instrument, (3) mengembangkan metode sistematik untuk mengumpulkan data
dan (4) memilih metode analisis.

Penggunaan kerangka teori sebagai pedoman dalam sebuah studi


penelitian. Hasil studi harus dilihat dalam konteks untuk mendukung atau kurang
mendukung dari rasional teori dipilih. Kerangka teori memainkan peran penting
dalam pedoman proses secara keseluruhan. Jika kerangka teori secara logis isinya
juga merupakan studi sebelumnya maka akan mendapatkan prediksi yang kuat
atau hipotesis yang dihasilkan dari kerangka tersebut. Dalam beberapa kasus,
rasional dari teori kurang digunakan secara tepat misalnya teori desain untuk
merencanakan atau menjelaskan perilaku tertentu dalam pada bayi tujuannya
menjelaskan perilaku bayi tapi digunakan di study untuk dewasa jadi teori tidak
dapat digunakan.

Beberapa jenis teori atau jenis dari penelitiannya. Teori adalah


menjelaskan fenomena tertentu mempengaruhi fenomena yang lain. Teori
deskriptif teori yang menjelaskan secara spesifik karakter tertentu atau individu,
kelompok, kejadian tertentu. Untuk melakukan test deskriptif teori digunakan
pendekatan study deskripsi. Teori explanatory menentukan hubungan antara

7
berbagai dimensi, karakteristik, individu ataupun situasi. Teori explanatory diuji
dengan penelitian korelasi. Teori prediktif menghubungkan antara dimensi atau
karakteristik atau fenomena serta perbedaan diantara kelompok. Teori prediktif
ini menggunakan pendekatan eksperimen.

Kontribusi teori keperawatan dalam kerangka teori untuk riset. Saat


mengembangkan kerangka teori menggunakan studi keperawatan sebelumnya
maka pengetahuan yang diperoleh dapat melalui disiplin ilmu lainnya selain
keperawatan untuk tujuan dari study tersebut. Mengidentifikasi menjawab
pertanyaan tentang fenomena yang unik di keperawatan. Fenomena sentral dari
dari area keperawatan penting karena berkaitan dengan individu, lingkungan,
Kesehatan dan keperawatan.

Gambar contoh kerangka teori .

Kritik untuk kerangka teori (1) apakah kerangka teori jelas


mengidentifikasi? terkadang-kerangka teori berbeda dengan kerangka konsep. (2)
Apakah kerangka teoritis itu konsisten dengan study yang dilakukan?(3) apakah
kerangka konsep jelas dan didefinisikan operasionalnya? (4) apakah literatur yang
ditelaah cukup untuk mendukung dari bahwa ada hubungan tersebut (5) apakah
dasar teori dapat memformulasikan hipotesis dengan jelas ( 6) Apakah hubungan
hubungan antara proporsi jelas (7) jika teori pinjam dari disiplin ilmu lain apakah
ada hubungan spesifik dengan keperawatan. Misalnya teori Maslow dipinjam dari
psikologi apa ada data yang berhubungan dengan keperawatan (8) Apakah
instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel itu konsisten sesuai dengan

8
konsep yang digunakan (9) Apakah penemuan studi penelitian berhubungan
dengan rasional? Studi penelitian tidak terlepas dari kerangka teori yang
digunakan.

PERTANYAAN
1. Jika masalah penelitian sudah pernah dilakukan penelitian sebelumnya
bolehkah menggunakan instrument yang sudah ada dari peneliti
sebelumnya atau membuat instrument baru?
2. Dalam pembuatan kerangka teoritis salah satunya membutuhkan literatur,
jurnal atau artikel yang ada, pertanyaannya semua yang dikemukakan
dalam kerangka teori apakah dimasukan dalam tinjauan teoritis?
Terima kasih

9
Resume Kuliah bu Imami
Tidak ada aturan untuk mengambil literatur dari berbagai disiplin ilmu
Dalam rist kuanti kerangka teori tdk dapat diubah
Kerangka konsep harus 1, prediktif misalnya utk hubungan factor2,

Resume kuliah bu debie

Keterbatasan penelitian bisa di improve dg penelitian selanjutnya bisa dikurangi


atau dihilangi
Bedakan masalah penelitian atau masalah. Ada tidaknya intervensi
Penelitian jk dengan opini dilakukan secara benar.
Dsign sesuai dengan tujuan penelitian

1
0

Anda mungkin juga menyukai