Anda di halaman 1dari 20

KERANGKA BERPIKIR

(KERANGKA PEMIKIRAN)
KERANGKA BERPIKIR

• kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang


bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

• Kerangka pikir merupakan inti dari teori yang telah


dikembangkan yang mendasari perumusan hipotesis. Yaitu
teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban
terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan
hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis.
• Kerangka konseptual yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi
secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel
moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan,
mengapa variabel itu ikut perlu dilibatkan dalam penelitian.
Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan
ke dalam bentuk paradigma penelitian.

• Kerangka konseptual dalam suatu penelitian perlu


dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan
dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas
sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang
dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis
untuk masing- masing variabel, juga argumentasi terhadap
variasi besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryako, 1999).
• kriteria utama agar suatu kerangka konseptual bisa
menyakinkan sesama ilmuan, adalah alur-alur pikiran yang
logis dalam membangun suatu kerangka konseptual yang
membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis
(Suriasumantri(1986)

• Jadi konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar


variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis,
dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang
hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang
hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk
merumuskan hipotesis.
KERANGKA PEMIKIRAN MENURUT PARA AHLI
1. Sapto Haryoko
sebuah penelitian yang di mana variabel yang digunakan ada dua atau lebih. Maka dari itu, kerangka berpikir tersebut
terdiri dari beberapa variabel yang kemudian akan dijelaskan dalam penelitian yang akan dilakukan.
2. Eecho
suatu dasar pemahaman yang akan memengaruhi dasar dari pemahaman orang lain. Oleh karena itu, kerangka berpikir
dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran yang akan dituangkan ke dalam bentuk penelitian atau dalam bentuk karya tulis.
3. Sugiyono
kerangka berpikir adalah sebuah model konseptual yang kemudian dimanfaatkan sebagai teori yang berkaitan dengan
beberapa faktor dalam penelitian atau yang sudah diidentifikasi sebagai suatu masalah penting.
4. Polancik
suatu diagram yang memiliki peran sebagai alur logika sistematika dari tema yang akan ditulis nantinya. Menurut
Polancik, kerangka berpikir ini dibikin berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan pada penelitian.
Kemudian, dari pertanyaan-pertanyaan penelitian itu menghasilkan suatu konsep yang saling terhubung, sehingga dapat
menggambarkan alur penelitian.
5. Suriasoemantri
suatu penjelasan yang berfungsi untuk memaparkan serta menyusun semua gejala yang sudah ada di dalam suatu
penelitian untuk diselesaikan yang sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya.
MANFAAT KERANGKA BERPIKIR

1. Membantu peneliti dalam mendapatkan suatu konsep yang matang yang


kemudian dimanfaatkan untuk menjelaskan setiap masalah dalam penelitian.
2. Memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.
3. Menghubungkan setiap bagian yang ada di dalam penelitian.
4. Memberikan kemudahan kepada pembaca untuk memahami isi dari karya
tulis ilmiah.
5. Karya ilmiah menjadi mudah diperiksa karena adanya gambaran dari alur
penelitian.
6. Membantu peneliti dalam menjelaskan dan menjawab rumusan masalah
yang ada di dalam penelitian.
Kerangka konseptual yang baik memuat hal-hal sebagai berikut:
 Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
 Diskusi dalam kerangka konseptual harus dapat menunjukkan
dan menjelaskan pertautan atau hubungan antar variabel yang
diteliti dan ada teori yang mendasari.
 Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan
apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif,
berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik).
 Kerangka konseptual tersebut selanjutnya perlu dinyatakan
dalam bentuk diagram (paradigma penelitian) sehingga pihak
lain dapat memahami kerangka konseptual yang dikemukakan
dalam penelitian.
Uma Sekaran (1992)
• Kerangka pemikiran atau kerangka pikir adalah dasar
pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta,
observasi, dan telaah kepustakaan-tinjauan pustaka dan
landasan teori.
• Ada 2 bentuk penyusunan kerangka pemikiran, yakni :
1. Memuat teori, dalil, konsep-konsep yang dijadikan dasar
dalam penelitian
2. Tidak memuat dalil- teori dan konsep-konsep tetapi hanya
memuat sintesis dari teori
Perbedaan antara 2 bentuk kerangka pikir

• Bentuk 1 : Variabel-variabel penelitian dijelaskan


secara mendalam dan relevan dengan permasalahan
penelitian, shg dapat dijadikan dasar untuk
menjawab permasalahan penelitian
• Bentuk 2 : digambarkan dalam hubungan variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian, namun
variabelnya tidak dijelaskan secara mendalam
KERANGKA BERPIKIR

keterkaitan antar variabel


yang dibangun berdasarkan
tinjauan pustaka/penelitian pendahuluan

dalam bentuk
persamaan matematis
atau gambar keterkaitan antar variabel
kerangka pemikiran.docxContoh kerangka pemikiran.docx
CARA MEMBUAT KERANGKA PEMIKIRAN

1. Membuat atau Menemukan Variabel/ Melakukan Identifikasi


Setiap Variabel
2. Mencari Tahu Hubungan Antar Variabel
3. Mencari Referensi
4. Memberikan Argumen Teoritis/ Melakukan Pembahasan Teori
5. Menggambarkan Kerangka Berpikir
MEMBUAT ATAU MENEMUKAN VARIABEL/ MELAKUKAN IDENTIFIKASI
SETIAP VARIABEL

• melakukan identifikasi setiap variabel yang sudah ada. Dalam


hal ini, variabel yang dimaksud bisa ditemukan dan bisa juga
dibuat. Sederhananya, bagi seorang peneliti harus
mengidentifikasi atau menentukan variabel yang akan
digunakan untuk penelitian.
• Variabel sendiri adalah proses pengelompokan secara logis
terhadap dua atau lebih dari atribut dalam penelitian
• Variabel yang sudah ditemukan dan sudah diteliti bisa
diterapkan pada judul karya tulis ilmiah.
MENCARI TAHU HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
• mencari keterkaitan antar variabel yang satu dengan variabel lainnya. Hal ini perlu
dilakukan karena umumnya penelitian yang sedang dilakukan biasanya membutuhkan
beberapa variabel yang saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, dalam satu
penelitian bisa terdiri dari dua variabel atau lebih.
• Hubungan variabel ditentukan berdasarkan hubungan langsung di lapangan.
• Misalnya saat meneliti topik angka pengangguran di daerah X, maka ditemukan dua
variabel yang berhubungan dengan topik tersebut. Pertama, pekerjaan orang dewasa
di daerah X tersebut dan kedua adalah akses layanan pendidikan.
Masyarakat dengan pekerjaan kasar dan berpenghasilan minim sudah kesulitan
untuk menyekolahkan anak-anaknya. Kondisi ini diperparah dengan akses layanan
pendidikan yang susah, misalnya karena lokasi yang jauh.
Dua variabel ini tentunya saling berhubungan, karena sama-sama mempengaruhi
pemahaman masyarakat tentang tingkat pendidikan yang rendah. Hubungan ini
perlu dicari tahu dulu setelah memiliki dua variabel atau lebih.
MENCARI REFERENSI

• Kegiatan penelitian membutuhkan referensi yang cukup untuk


menguatkan topik penelitian secara teori dan bukti dari hasil
penelitian yang relevan.
• Kerangka pemikiran akan menjadi lebih bagus lagi jika menggunakan
sumber literatur yang sesuai dengan topik pembahasan.
• mencari sumber literasi yang kemudian dijadikan sebagai referensi
atau acuan. Sumber literasi ini dapat memperkuat topik pembahasan
penelitian melalui hasil-hasil dari penelitian sebelumnya (yang
berkaitan) dan melalui teori yang digunakan dalam penelitian.
MELAKUKAN PEMBAHASAN TEORI

• Tahapan ini juga dapat diartikan sebagai tahapan membuat kerangka pemikiran untuk
menjelaskan pendapatnya terkait dengan sumber-sumber literatur yang telah dibaca dan
dipahami sebelumnya. Pendapat yang yang dijelaskan harus bersifat logis, jelas, dan
bersifat teoritis.
• Pada langkah ini juga membuktikan bahwa dengan adanya teori, maka dapat memperkuat
topik penelitian, sehingga penelitian pun dapat dilaksanakan dengan optimal.
• topik yang dibahas dan semua variabel yang sudah ditentukan hubungannya kemudian
dikaji ulang menggunakan seluruh informasi dari referensi yang ditemukan. Lalu, ditarik
kesimpulan untuk mengetahui topik tersebut punya landasan kuat atau sebaliknya.
• Sebuah topik penelitian membutuhkan sejumlah teori yang membuatnya semakin kuat
untuk dijadikan topik penelitian dan dilaksanakan langsung. Dibutuhkan argumen dari
peneliti agar bisa meyakinkan pihak lain untuk ikut mendukung penelitian yang dilakukan
MENGGAMBARKAN KERANGKA BERPIKIR

• Tahap akhir dalam pembuatan kerangka pemikiran adalah


menggambarkan kerangka berpikir itu sendiri. Jadi, seperti definisi yang
dipaparkan di awal kerangka berpikir berbentuk bagan atau diagram.
• Maka di tahap akhir tinggal dibuat diagram yang menyebutkan seluruh
variabel dalam penelitian. Kemudian diberi keterangan mengenai
hubungan semua variabel tersebut, lalu menyebutkan teori yang
memperkuat topik, dan sebagainya.
• Sehingga secara keseluruhan akan membentuk bagan alir yang
menunjukan proses penelitian dari awal sampai akhir. Bagan alir inilah
yang disebut sebagai susunan kerangka berpikir.
MACAM-MACAM KERANGKA PEMIKIRAN

1. Kerangka Operasional
Kerangka operasional adalah jenis kerangka berpikir yang biasa digunakan untuk menjelaskan suatu
variabel yang sudah ditentukan serta sesuai dengan topik penelitian. Dengan kerangka operasional,
maka variabel satu dengan variabel lainnya dapat dijelaskan hubungannya.
2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah jenis kerangka pemikiran yang berfungsi untuk menjelaskan alur
pemikiran yang terhubung antara konsep yang satu dengan konsep lainnya, serta bertujuan untuk
memberikan suatu ilustrasi atau gambaran berupa asumsi yang terkait dengan variabel-variabel yang
akan diteliti nantinya.
3. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah jenis kerangka pemikiran yang memberikan penegasan terhadap suatu teori
yang akan dipakai atau digunakan sebagai landasan teori serta untuk memberikan penjelasan terhadap
fenomena yang sedang diteliti.
contoh

PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHATANI AGROFORESTRY: Studi Kasus
di Desa Cukangkawung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat
Tingkat Kebutuhan KUT
X1

Luas Lahan Usahatani


Y
X4
SIKAP
Penyuluhan PETANI
Jumlah Tenaga-kerja TERHADA
KUT
Keluarga P KUT

X2
Kemudahan Proses
X3
Memperoleh KUT

Waktu (Lamanya)
Realisasi KUT

X1
X1

X2 X Y

Y
X3
X2
X3
X4

Xn

Anda mungkin juga menyukai