Pertumbuhan tidak akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya,
atau sebelum dikenakan suatu perlakuan khusus terhadap benih tersebut
Penyebab dormansi dapat terletak pada kulit benih dan
bagian dalam benih
Faktor – faktor penyebab dormansi benih (terletak pada kulit benih) :
1. Embrio yang rudimenter
2. Embrio yang dorman
3. Kulit benih yang kedap terhadap air dan udara
4. Adanya zat penghambat perkecambahan
Dormansi pada benih dapat disebabkan (berada pada dalam benih) :
1. Keadaan fisik (morfologis) dari kulit biji, contoh : kulit biji yang
impermeable terhadap air dan gas pada benih dari famili
Leguminosae
2. Keadaan fisiologis dari embrio, contoh : Im-maturity pada embrio
benih wortel (Daucus carota L.)
3. Kombinasi dari kedua keadaan tersebut, contoh : pada benih
Fraxinus excelsior, dormansinya disebabkan oleh kombinasi dari
keadaan pericarp yang membatasi masuknya oksigen, im-maturity
embrio dan kebutuhan akan perlakuan chilling
Benih dikatakan quisence yaitu bila benih tidak mau berkecambah karena
menghadapi lingkungan kering
Artinya bila ditempatkan pada lingkungan yang basah, kemampuan
berkecambahnya akan timbul
Periode dormansi, yaitu waktu rata-rata antara waktu panen sampai benih
mampu berkecambah dalam keadaan normal
E. H. ROBERTS dalam “Viability of Seeds”, sehubungan dengan dormansi
benih ini telah dibagi sebagai berikut :
1. Dormansi sebagai sifat keturunan atau primer
2. Dormansi sekunder
3. Dormansi karena lingkungan
Dormansi dapat dipecahkan dengan perlakuan
1. Biji berkulit tipis disiapkan diantaranya biji kacang hijau dan biji kacang tanah dengan masing-masing 6 butir biji/ perlakuan
2. Media tanam dibuat dengan memasukkan kapas kedalam gelas plastik lalu dilembabkan dengan diberikan sedikit air.
3. Biji diberikan 3 perlakuan dengan 2 ulangan yang meliputi : perlakuan 1 : dengan media kapas kering, perlakuan 2 : dengan
media kapas lembab dan perlakuan 3 : dengan media kapas tergenang.
4. Sebelum biji dimasukkan kedalam media tanam, biji direndam terlebih dahulu
5. Biji ditanam dalam media kapas dengan berbagai perlakuan tadi, kemudian biji yang telah ditanam pada media diberi
keterangan sampel.
• bawang putih, perlakuan 1 : dengan tanpa perlakuan (hanya dikupas dari kulit); perlakuan 2 : dengan disimpan dalam kulkas
selama 1 hari 1 malam; perlakuan 3 : dengan disimpan dalam kulkas 1 hari 1 malam dengan direndam air kelapa
• Bawang merah, perlakuan 1 : hanya dengan memotong ¼ bagian atas umbi bawang; perlakuan 2 : dengan disimpan dalam
kulkas selama 1 hari 1 malam; perlakuan 3 : dengan disimpan dalam kulkas 1 hari 1 malam dengan direndam air kelapa
2 HST I
II
4 HST I
II
6 HST I
II
Keterangan : T=Tanpa Perlakuan, K=Disimpan dalam kulkas, R= Disimpan dalam kulkas + Air kelapa