Nim : 1884205012
Kelas : 5.2 Pendidikan Biologi
Uts Mikrobiologi Analitik
Springer
Kedua ujung kaleng dapat cembung atau bila bagian yang cembung ditekan, bagian
lain akan menjadi cembung. Flipper dan Springer terjadi karena ada sedikit tekanan
didalam kaleng. Penyebabnya adalah proses exhausting yang tidak sempurna,
pengisian yang tidak terlalu penuh, perubahan temperatur dan adanya penyok pada
kaleng.
Soft Swell
Kedua ujung kaleng cembung tetapi tekanan gas cukup rendah sehingga masih dapat
dipenyokkan dengan tekanan secara manual.
Hard Swell
Tekanan gas yang tinggi dalam kaleng sehingga tidak dapat dipenyokkan dengan
tangan. Pada tekanan tinggi ini akan menekan solderan kaleng sehingga kaleng
menjadi pecah.
Breather
Kaleng dengan kebocoran singkat (satu menit) sehingga udara masuk atau keluar
tetapi mikroba tidak masuk.
Kerusakan lain secara umum dapat diamati dari penampakan kaleng yaitu penyok
yang dapat menyebabkan flipper, perforasi atau kebocoran, korosi, kerusakan
solderan dan karat.
3. Deep Freezing
a. Saat kultur didinginkan, beberapa sel mati selama proses pendinginan.
b. Selama penyimpanan dalam keadaan dingin sebagian sel akan tahan dan lainnya
akan mati meskipun laju kematian berkurang dengan rendahnya suhu pendinginan
c. Misal : bakteri asam laktat pada penyimpanan suhu -7ºC persen sel hidup setelah 24
jam 49 % dan setelah 15 hari 2 % sementara pada penyimpanan suhu -30ºC setelah 24
jam sel hidup 52 % dan setelah 15 hari = 41 %).
4. Liofilisasi
a. Pada cara ini sel-sel disuspensikan pada medium pembawa (suspending medium)
untuk melindungi sel.
b. Hasil liofolisasi ini berupa tepung yang terdiri atas sel mikroba yang liofilik, sangat
mudah mengikat air.
c. Kultur Yersenia pestis yang diliofolisasi pada keadaan hampa dalam ampul gelas
pada suhu 4ºC selama 25 tahun lebih dari 25 % sel masih hidup.
5. Kultur Tanah
a. Teknik ini digunakan untuk mikroba pembentuk spora seperti Penicillium,
Aspergillus, Bacillus dan Sterptomyces.
b. Suspensi spora pertama diperoleh dengan menggunakan medium khusus.
c. Campuran tanah (20%), pasir (78%) dan kalsium karbonat (2%), beberapa gram
dimasukkan dalam tabung dan sisterilkan selama 8 – 15 jam pada suhu 130ºC.
d. Setelah dingin, sejumlah suspensi spora ditambahkan, kelebihan air diuapkan
dalam desikator pada keadaan hampa dan tabung ditutup.
c. Spora dengan cara ini dapat bertahan beberapa tahun tanpa berkecambah
5. Jelaskan perbedaan Nitrifikasi dan denitrifikasi dan sebutkan golongan bakteri yang
berperan!
Jawab : Perbedaan utama antara bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi adalah bakteri
nitrifikasi mampu mengoksidasi amonia yang tersedia menjadi nitrat dan nitrit
sedangkan bakteri denitrifikasi mampu mengurangi nitrat dan nitrit menjadi gas
nitrogen bentuk diatomik yang terjadi secara alami.
Nitritasi: oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dilakukan oleh
kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
Nitratasi: oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Proses ini
dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrobacter.