Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR TAKSONOMI

TUMBUHAN

Dosen Pengampu: Raudah Awal, M.Pd


Nama kelompok 1:

Dea Xcy Aqualita 2084205003


Putri Fajar Robi 2084205022
Sri Utami 2084205034
TAKSONOMI TUMBUHAN

Taksonomi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi


yang mempelajari tentang klasifikasi dan penamaan
tumbuhan. Tumbuhan memiliki banyak kegunaan bagi
kehidupan kita antara lain untuk bahan
pangan,sandang,papan, bahan bangunan, dan obat, oleh
karena itu penting bagi kita untuk mengenali tumbuhan.
PENCIRIAN DAN KONSEP SIFAT

A. Pencirian Taksonomi
Ciri adalah sesuatu yang melekat Contoh sifat:
● tinggi pohon, - Tinggi pohon 5m
pada diri makhluk hidup
● pinggir daun. - pinggir daun rata, beringgit
Sifat secara umum dapat diartikan
sebagai petanda yang mengacu pada bentuk,
susunan atau kelakuan tumbuhan yang dapat
digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi,
menginterpretasi atau memisahkan suatu tumbuhan
dari yang lainnya.
Azas-azas taksonomi

1. Pencirian dan identifikasi


2. Penamaan
3. Penggolongan
4. Mengamati jalannya evolusi

Pencirian dan identifikasi


Ciri taksonomi adalah setiap atribut yang dimiliki oleh makhluk hidup seperti
bentuk, struktur yang dianggap terpisah dari makhluk hidup secara keseluruhan.
a) Macam ciri taksonomi

1. Morfologi ( struktur luar)


Data morfologi berupa organ vegetatif yang sering dipakai antara lain: habit, akar
banir, penyebaran bulu pada bagian-bagian tumbuhan.

Penggunaan: Melastomataceae ditentukan berdasarkan bentuk morfologi


daunnya Cucurbitaceae ditentukan berdasarkan sulurnya

2. Anatomi (struktur dalam)


Data anatomi ini banyak sering digunakan untuk mendeterminasi kayu-kayu
ekonomis.

Beberapa contoh pemakaian data anatomi dalam taks onomi:

Orang menyimpulkan keprimitifan suku-suku Ranales diperkuat dengan tidak adanya


pembuluh tapis; sifat ini juga dimiliki Gymnospermae dan Pteridophyta.
3. Palinologi (serbuksari)
Palinologi adalah studi tentang serbuk sari dan spora.
Serbuk sari menjadi sumber taksonomi yang penting.

4. Sitologi (sel- sel)


Sitologi adalah ilmu tentang seluk beluk sel. Meskipun istilah
sitologi menyangkut semua aspek sel, namun bila dikaitkan
dengan taksonomi, pembahasan difokuskan pada kromosom dan
berbagai atributnya.
5. Embriologi (embrio)
Banyak macam data embriologi yang digunakan untuk memecahkan masalah taksonomi.

Data tersebut berasal dari beberapa sumber baik yang berkaitan dengan struktur maupun proses,
seperti: kepala sari, gametofit jantan, gametofit betina, bakal biji, pembuahan, endosperma, kulit biji,
apomiksis dan poliembrio.

6. Fisiologi ( fungsi organ) 7. Fitokimia ( kandungan zat kimia )


Data-data fisiologi tidak Penggolongan ganggang didasarkan pada pigmen
dipakai secara langsung untuk dalam plastidanya serta susunan kimia senyawa cadangan
keperluan bukti-bukti taksonomi. makanan.
B. KONSEP SIFAT TAKSONOMI

1. Sifat kuantitatif dan Sifat Kualitatif

2. Sifat analisis dan Sifat sintetis

3. Sifat Mikro Dan Sifat Makro

4. Sifat Biologik

5. Sifat Baik Dan Sifat tidak Baik Untuk Taksonomi


KONSEP KATEGORI DAN TAKSON
Takson adalah kesatuan atau kelompok tumbuhan pada tingkat manapun. Dalam Kode
Internasional Tanaman Tumbuhan (KITT), telah diatur penulisan nama setiap takson pada kategori
tertentu.
Menurut Lumowa (2012), kategori adalah tingkat-tingkat atau strukturstruktur atau hirarki
taksonomi dari yang tertinggi sampai yang terendah. Dalam menuliskan klasifikasi tumbuhan, kategori
merupakan kerangkanya dan kemudian nama-nama kelompok tumbuhan dituliskan.
Aturan penulisan nama takson pada setiap kategori ditetapkan pada pemberian akhirnya untuk masing-
masing kategori dengan ketentuan sebagai berikut:
Kategori bila dituliskan secara lengkap
sesungguhnya ada 24 kategori. Dari 24 kategori
tersebut dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu:

1. Kategori mayor (kategori besar) yaitu kategori yang


dimulai dari dunia/kingdom/kerajaan sampai pada
kategori di atas marga atau genus. Secara lengkap
dituliskan berikut:

2. Kategori minor (kategori kecil) yang dimulai dari marga


sampai kategori jenis. Secara lengkap dituliskan
sebagai berikut:

3. Kategori infraspesifik (kategori di bawah jenis) yang


dimulai dari anak jenis sampai anak forma dan terdiri
dari:
Menurut Saktiyono (2008), takson merupakan tingkatan klasifikasi. Anggota takson yang lebih
rendah memiliki lebih banyak persamaan sifat dibandingkan anggota takson yang lebih tinggi.

1. Kingdom (Kerajaan)

Kingdom adalah tingkatan paling atas dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Khusus dalam
sistem tiga domain, kingdom adalah satu tingkat di bawah domain. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom:
Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom
ketiga, yaitu Protista .

2. Divisi
Divitio merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki kesamaan
ciri.

Misalnya : seluruh hewan bersel satu dimasukkan kedalam filum Protozoa, tumbuhan berbiji dimasukan
kedalan divisi Spermatophyta.
3. Class (Kelas)
Divisi dibagi menjadi kelas-kelas menurut ciri-ciri yang masih umum, misalnya tumbuhan
berbunga (magnoliophyta) dibagi menjadi monokotil dikotil

Kelas magnoliopsida tersebut masih bisa dibagi lagi menjadi subkelas, seperti magnoliidae dan
rosidae ada kelompok hewan, kelas terdiri dari semua hewan yang terbentuk atas adanya perbedaan sekunder
dari prinsip dasar filumnya.

4. Ordo (Bangsa)
Ordo atau bangsa (Bahasa Latin: ordo, jamak ordines) adalah suatu tingkat atau takson antara
kelas dan familia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Jerman Augustus Quirinus Rivinus
dalam klasifikasi tumbuhannya.
5. Famili (Suku)
Familia adalah suatu takson yang berada antara ordo dan genus. Pengindonesiaan takson ini
adalah suku (dipakai dalam banyak pustaka ilmiah), famili, atau keluarga.

6. Genus (Marga)
Genus /marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang
lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat.

Dalam sistem tatanama binomial, nama suatu spesies makhluk hidup terdiri atas dua kata,
yaitu: nama genusnya (diawali dengan huruf kapital) dan nama penunjuk spesiesnya dengan ditulis atau
cetak miring. Misalnya, Homo sapiens, nama ilmiah untuk spesies manusia modern, menandakan
bahwa manusia modern tergolong ke dalam genus Homo.
7. Spesies (Jenis)
Spesies adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa
kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam
kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain.

Spesies, jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. —
berarti “sejenis Phalaenopsis“, jika jamak disingkat dengan spp.).

Pada taksonomi hewan terdapat satu tingkat takson di bawah spesies:


subspesies (disingkat ssp. (namun biasanya tidak ditulis pada nama ilmiah hewan). Pada taksonomi
tumbuhan, fungi, dan bakteri terdapat takson lain di bawah subspesies: varietas, subvarietas, dan forma.
KONSEP SPESIES (JENIS)

Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain:

• Spesies biologi adalah unit populasi terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi dan
terisolasi secara genetik dari populasi lain semacamnya.

• Konsep spesies pengenalan menekankan pada adaptasi perkawinan yang telah tetap dalam suatu
populasi.

• Konsep spesies kohesi berfokus pada mekanisme yang mempertahankan spesiesnya sebagai
bentuk fenotip tersendiri.

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


• Konsep by Flaticon, and infographics
spesies ekologis mendefinisikan spesies&padaimages by Freepik.
tempat dimana mereka hidup dan apa yang
mereka lakukan dan bukan dari penampakan mereka.
Beberapa pengertian spesies menurut pandangan para ahli biologi antara lain:

1. Species taksonomi, populasi-populasi yang terdiri atas individu-individu dengan ciri-ciri morfologi yang
sama, dan dapat dipisahkan dari spesies lainnya oleh adanya ketidaksinambungan ciri-ciri morfologi yang
berkolerasi.

2. Species biologi, populasi-populasi yang disatukan sama lain oleh kemungkinan untuk saling kawin
mengawini secara bebas, dan terpisah atau terisolasi dari species-species lainnya oleh penghalang
reproduksi.

3. Species genetik, membatasi spesies dengan suatu ukuran dari perbedaan genetik atau jarak di antara
populasi atau kelompok dari populasi.

4. Species paleontologik, didasarkan pada aliran gen dan isolasi reproduksi.

5. Species kladistik, sesuatu keturunan dari populasi organisme yang dianggap sebagai nenek moyang yang
tetap mempertahankan identitasnya dari keturunan tadi, dan mereka mempunyai kecenderungan secara
evolusi dan kenyataan historik.

6. Species biosistematik, mencerminkan suatu unit-unit yang mencerminkan keanekaragaman hubungan


kekerabatan reproduktif diluar pembatasan yang diberikan oleh hierarki Linnaeus.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai