Anda di halaman 1dari 11

A.

Ruang Lingkup Taksonomi Tumbuhan Rendah

1.Tatanama Tumbuhan
1. Unsur utama yang menjadi ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan
(identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi.
2. Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan
pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.
3. Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan
sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya.
4. Setiap individu tumbuhan termasuk dalam sejumlah taksa yang jenjang tingkatnya
berurutan.
5. Tingkat jenis (species) merupakan dasar dari seluruh takson yang ada.
6. Nama-nama takson di atas tingkat suku (familia) diambil dari ciri khas yang berlaku
untuk semua warga dengan akhiran yang berbeda menurut tingkatnya.
7. Nama suku (familia) merupakan satu kata sifat yang diperlakukan sebagai kata benda
berbentuk jamak. Nama tersebut diambil dari nama salah satu marga yang termasuk
dalam suku tadi ditambah dengan akhiran -aceae.
8. Nama marga merupakan kata benda berbentuk mufrad atau suatu kata yang
diperlakukan demikian. Kata ini dapat diambil dari sumber mana pun, dan dapat
disusun dalam cara sembarang.
9. Nama ilmiah untuk jenis harus bersifat ganda, artinya terdiri atas dua suku kata yang
berbentuk mufrad yang diperlakukan sebagai bahasa Latin.
10. Nama takson tingkat suku ke bawah diikuti nama orang yang memberikan nama
ilmiah dalam bentuk singkatan.

2.Klasifikasi

1. Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh


tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur
mengikuti suatu hierarki.
2. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda
tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan
pengklasifikasian itu.
3. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai
kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson
(kategori) di atasnya.
4. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan
adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang
ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu.
5. Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama
takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).
6. Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem klasifikasi buatan,
sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.
7. Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi
menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode
sistem alam, dan periode sistem filogenetik.
8. Sistem klasifikasi yang tinjauannya didasarkan modifikasi dari sistem yang telah ada
dengan penambahan data yang baru, disebut sistem kontemporer.
9. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap
perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan.
10. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi
empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan
sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia
tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum) baru atau regnum yang lain.

TAKSONOMI TUMBUHAN
Identifikasi
1. Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang
tepat dalam sistem klasifikasi.
2. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia
ilmu pengetahuan.
3. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan
yang ada dalam KITT.
4. Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia
ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.
5. Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan,
memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora
dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis.
6. Flora adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis
tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu.
7. Monografi adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis
tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu. baik yang terbatas pada suatu
wilayah tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh dunia.
8. Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus
ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasi.
9. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi ditemukan jawabnya,
berarti nama serta tempatnya dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang akan
diidentifikasi dapat diketahui.
10. Lembar Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai
dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan.

Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan


mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern
berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut sifat fisik
yang dimiliki bersama. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk
menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.

Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah
sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup
adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit
tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (kepastian
terakhir) adalah Kingdom(kerajaan), Phylum atau Filum (tumbuhan)/Divisio (hewan), Classis
(Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).Tujuan klasifikasi
makhluk hidup adalah untuk mempermudah untuk mengenali,membandingkan,dan
mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat
atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki
makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang
memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan.
Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :

 Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon,


dan semak.
 Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan
menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di
lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
 Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-
obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
 Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan
pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan
pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).

Sistem Klasifikasi Lima Kingdom


Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu
kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup
menjadi 2 kerajaan :
1.Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
2.Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel
sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah
tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur
(fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian
mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi
(jamur), dan Animalia (hewan)

Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran
inti disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.

Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima
kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini
berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan
makhluk hidup.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Lima Kingdom:
Kingdom Monera
Para makhluk hidup di Kingdom Monera berupa makhluk hidup sel tunggal
(uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel
prokariotik (sel sederhana yang mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel
didalamnya). Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita mengenalnya
sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada habitat ekstrim).

Kingdom Protista

Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik.
Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak
berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini
terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan
Protista menyerupai hewan Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan).

Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu


Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma,
dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium),
Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat
gerak, contoh Plasmodium).

Kingdom Fungi (Jamur)


Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara
makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga
hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur
lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:

a.kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya [[Physarum policephalius]].


b.kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopusorizae, mucor
mue
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat
makanannya sendiri (bersifat autotrof). Sel tumbuhan juga mempunyai dinding sel, plastida,
dan ukuran vakuola yang cenderung besar (melebihi ukuran nukleus/inti). Tumbuhan terdiri
dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Kingdom Animalia (Hewan)


Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri
sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak
bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

Pada tahun 1970-an seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari
university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan
berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan
Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan
bakteri lain yang merupakan prokraiot.Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6
kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang
kemudaian disebut Eubacteria.

B.Pengelompokkan Organisme menurut beberapa ahli


a.Menurut Aristoteles
Aristoteles (384-322 SM) Adalah Filosof pertama yang mengadakan sistem
klasisfikasi,Aristoteles mengelopokkan mahkluh hidup menjadi dua kelompok yaitu
tumbuhan dan hewan,Tumbuhan di kelompokkan menjadi herba,dan pohon.Hewan di
Bedakan ke dalam dua kelompok yaitu vertebrata dan invertebrata.Aristoteles di jukuli Bapak
zoologi karena dialah orang pertama yang mampu mengelompokkan hewan berdasarkan
kesamaan karakter .

b.Menurut John Ray

Jhon Ray (1627-1708) merupakan ahli biologi pertama yang memiliki konsep modern
tentang spesies dan mengadakan berbagai usaha untuk mengklasifikasi beberapa kelompok
makhluk hidup

c.Menurut Cuiver

Pada tahun 1829.Cuiver membagi hewan menjadi 4 cabang yaitu vertebrata(mamalia


sampai dengan pisces)mollusca,artuculata,
(anelida,crustaceae,daninsecta)radiata(echinodermata,nematoda dan coelenterata)
d.Menurut R.H.Whittaker

Pada tahun 1969.R.H .Whittaker membagi mahkluk hidup ke dalam 5 kerajaan


(kingdom atau regnum)yaitu kerajaan monera,kerajaan protista,kerajaan jamur(fungi)kerajaan
tumbuhan(plantae)kerajaan hewan

e.Menurut Linnaeus

Mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi dua kelompok yaitu klasifikasi


animalia(hewan)dan klasifikasi vegetabelia(tumbuhan)dan C.linnaeus memperkenalkan
klasifikasi makhluk hidup dari urutan tertinggi ke terendah

F.Menurut Ernest Haeckel

Pada tahun 1866 seorang ilmuwan yang bernama Ernest Haeckel mencetuskan sistem
klasifikasi 3 kingdom yaitu dari kingdom animalia(hewan)kingdom plantae(tumbuhan)dan
kingdom protista(organisme bersel satu atau multiseluler)

C.Konsep-Konsep Taksonomi
dalam lingkup taksonomi tumbuhan seperti identifikasi, tatanama, dan klasifikasi
serta konsep-konsep dasar mengenai taksonomi tumbuhan diuraikan sebagai berikut :

1. Identifikasi

1. Selain mengadakan penggolongan atau klasifikasi, unsur utama dalam taksonomi


salah satunya adalah pengenalan atau identifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan
berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas (jati diri) suatu tumbuhan (meliputi
: menentukan nama yang benar, tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi)
2. Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang
tepat dalam sistem klasifikasi.
3. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia
ilmu pengetahuan.
4. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan
yang ada dalam KITT (Kode Internasional Tatanama Tumbuhan).
5. Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia
ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.
6. Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan,
memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora
dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis.

2. Tatanama

Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan
pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud. Nama
ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa
Latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya.

Tujuan dari tatanama tumbuhan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai media untuk komunikasi


2. Menunjukkan identitas tumbuhan
3. Menunjukkan adanya kekerabatan

- Sistem pemberian nama

Ada 2 sistem dalam taksonomi untuk sistem pemberian nama antara lain :

1. Nama daerah/nama lokal/nama umum

Pada awalnya nama suatu tumbuhan menggunakan bahasa induk orang yang member
nama, dengan demikian satu jenis tumbuhan dapat mempunyai nama yang berbeda-beda
sesuai dengan bahasa orang yang memberikannya.

Misal : orang Indonesia menyebut pisang, orang Inggris menyebut banana, orang Jawa Timur
menyebut gedang, orang Sunda menyebut cauk.

Nama daerah atau nama lokal ini dasar pemberian nama berbeda- beda dan mempunyai sifat
khusus, bersifat tidak universal artinya tanpa metode penamaan dan penggunaannya sangat
terbatas. Beragamnya sebutan atau bahasa untuk satu jenis tumbuhan dalam taksonomi
dikategorikan nama nama daerah/nama lokal/nama umum.

2. Nama ilmiah

Berkembangnya ilmu taksonomi tumbuhan, maka muncul nama ilmiah (scientific


name). Dimana sistem pemberian nama ilmiah ini bersifat netral dan dapat diterima semua
pihak, dimana setiap jenis memiliki satu nama ilmiah dan bahasa ilmiah yang dilatinkan
sehingga dapat diterima dan digunakan oleh seluruh ilmu taksonomi di seluruh dunia.
- Sistem Penamaan Binomial

Tatanama binomial (binomial = dua nama) merupakan aturan penamaan baku bagi semua
organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan
mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan
dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Oleh penyusunnya yaitu Carolus Linnaeus
aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan, namun kemudian
dikembangkan dan diterapkan juga untuk bakteri. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah
'nama ilmiah' (scientific name). Nama ilmiah seringkali disebut sebagai "nama latin" meskipun istilah
ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam
bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi deskripsi
(deskriptor) kemudian dilatinkan.

- Aturan Penulisan :

Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama genus di awal
dan nama spesies mengikutinya.

1. Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama
spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
2. Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya, artinya: suatu teks yang
semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak
menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal
berikut: Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf
miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh : Cyprinus carpio, Marsilea crenata, Pada
teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan
nama spesies.
3. Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor boleh
diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis
bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda
dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung. Contoh : Glycine
max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) (Merr. adalah singkatan dari deskriptor
(dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan
Glycine max.
4. Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya
menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh : PENGUJIAN AKTIVITAS
PROTEIN ANTIMIKROBIA DARI BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) TERHADAP
BEBERAPA MIKROBIA PATOGENIK TANAMAN.
5. Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya
cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara
lengkap. Contoh : salah satu penyebab penyakit penting pada tanaman cabai adalah
Fusarium oxysporum, karena menyebabkan rendahnya produksi. Kehilangan produksi
akibat F. oxysporum ini berkisar 5-30% .
6. Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat
atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk
jamak. Contoh : Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti
jenis-jenis Adiantum

- Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa, Famili dan Spesies

1.Nama kelas : nama genus + nae;


contoh : Psilophti + nae sehingga menjadi kelas Psilophtinae
Kelas : Psilophtinae;
Ordo : Psilotales;
Famili : Psilotaceae;
Spesies : Psilotum nudum
2.Nama ordo : nama genus + ales;
contoh : Lycopodi + ales sehingga menjadi ordo Lycopodiales
Kelas : Lycopodiinae;
Ordo : Lycopodiales;
Famili : Lycopodineae;
Spesies : Lycopodium cernum
3.Nama famili : nama genus + aceae;
contoh : Marchantia + ceae sehingga menjadi family Marchantiaceae
Kelas : Hepaticeae;
Ordo : Marchantiales;
Famili : Marchantiaceae;
Spesies : Marchantia polymorpha
Sumber
https://www.inirumahpintar.com/2016/09/klasifikasi-makhluk-hidup-menurut-para-ahli.html?
m=1
https://biologi-indonesia.blogspot.com/2015/02/penjelasan-mengenai-konsep-
taksonomi.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/massofa.wordpress.com/2008/01/28/taksonomi-tumbuhan-
rendah/amp/

Anda mungkin juga menyukai