Anda di halaman 1dari 54

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup


Klasifikasi mahluk hidup adalah pengelompokan mahluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang
klasifikasi mahluk hidup disebut dengan Taksonomi, atau bisa juga diartikan
Klasifikasi adalah cara yang digunakan untuk mengelompokkan atau
menggolongkan mahluk hidup satu dengan mahluk hidup lainnya yang memilki
sifat atau ciri yang sama. Pengelompokkan atau klasifikasi dilakukan untuk
memudahkan mengenal organisme yang beraneka ragam. Klasifikasi dilakukan
menurut keperluannya. Mahluk hidup yang memiliki ciri berbeda tidak
dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
2.2 Sejarah Klasifikasi Mahluk Hidup
Sebenarnya manusia telah lama mengelompokan makhluk hidup, walaupun
dengan cara yang berbeda-beda. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manusia frimitif mengelompokan makhluk hidup menjadi kelompok makhluk
hidup beracun dan makhluk hidup predator (pemangsa hewan lain).
2. Manusia mengelompokan makhluk hidup berdasarkan tempat hidupnya, yaitu
organisme darat dan organisme air.
3. Pengelompokan mkhluk hidup berdasarkan kegunaanya, baik makhluk hidup
yang menguntungkan ataupun yang merugikan.
4. Pengelompokan tumbuhan berdasarkan besar kecilnya. Kita kenal kelompok
tumbuhan rumput-rumputan, tumbuhan semak atau perdu, dan kelompok
tumbuhan pepohonan.
Beberapa abad SM, Aristoteles, yaitu filusuf Yunani (384-422) adalah orang yang
pertama merintismengadakan klasifikasi hewanberdasarkan ciri-cirinya. Dia
berhasil mengelompokan seribu jenis hewan tang dikenalnya. Oleh sebab itu, dia
dijuluki bapa zoologi. Aristoteles mengelompokan makhluk hidup menjadi hewan
dan tumbuhan. hewan kemudian dikelompokan lagi menjadi hewan yang
memiliki darah dan tidak memiliki darah. Sementara itu, berdasarkan tempat
hidupnya, hewan yang hidup di darat, air, dan udara (hewan yang dapat terbang).

3
Pada abad ke-17 muncullah tokoh yang melahirkan konsep moderntentang
spesies dan mencoba melanjutkan klasifikasi makhluk hidup ke arah grup-grup
yang lebih kecil. Orang tersebut adalah, John Ray dari Inggris (1627-1705).

Pada pertengahan abad ke-18, Carollus Linnaeus (1707-1778), yaitu


seorang ahli biologi berkebangsaan Swedia, memperkenalkan cara
mengelompokan atau klasifikasi baru, berdasarkan kesamaan struktur dan
menciptakan Binonium Nomenclatur.

Carollus Linnaeus
Kemudian penemuan itu berkembang lagi pada tahun 1866 yang dipelopori
oleh ahli Biologi dari Jerman bernama Ersnt Haeckel Mengelompokkan semua
jenis mahkluk hidup yang bersel satu dan tidak dapat dilihat dengan mata biasa
(hanya dapat dilihat dengan mikroskop) menjadi kerajaan Protista.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pada tahun 1950 telah ditemukan
mikroskop dengan susunan yang lebih canggih.Mikroskop ini dikenal dengan
nama Mikroskop elektron. Denagn ditemukannya mikroskop elektron ini maka
diketahui ada suatau makhluk hidup yang inti sel nya tidak mempunyai selaput.
Makhluk hidup jenis ini sekarang dikenal dengan nama organisme prokariotik.
Sementara itu, makhluk hidup yang inti sel nya dilindungi oleh selaput dikenal

4
dengan nama organisme eukarioik. Semua organisme prokariotik kemudian
dikelompokkan menjadi kerajaan tersendiri yaitu Kerajaan Monera.

Kemudian pada tahun 1967, seorang ilmuwan yang bernama R. H,


Whittaker mengelompokan organisme eukarotik menjadi kerajaan tersendiri yaitu
kerajaan Fungi atau jamur, dengan demikan Whittaker telah mengelompokan
makhluk hidup menjadi lima kerajaan, yaitu kerajaan Monera, Protista, Fungi,
Plantae, dan Animalia.

2.3 Tujuan klasifikasi makhluk hidup.

Dasar pengelompokan makhluk hidup antara sistem klasifikasi yang satu


dengan yang lain mungkin saja berbeda. Namun, pada umumnya klasifikasi
makhluk hidup tersebut mempunyai tujuan dan manfaat yang hampir sama.
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
 Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki.
 Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.
 Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
 Memberi nama (Bionium Nomenclature) makhluk hidup yang belum diketahui
namanya.
Melihat hubungan kekerabatan antar anggota kelompok makhluk hidup dalam
klasifikasi tersebut. Makin banyak persamaan satu golongan dengan golongan lain
artinya kedua golongan tersebut memiliki hubungan kekerabatan makin dekat.
Mengurutkan proses evolusi/ perkembangan suatu makhluk hidup berdasarkan
hubungan kekerabatan dengan golongan lain.

Selain memiliki tujuan, klasifikasi juga bermanfaat untuk kepentingan


manusia. Adapun manfaat klasifikasi antara lain sebagai berikut :
a. Menyederhanakan objek studi.
Apabila kita akan mempelajari sesuatu tidak perlu semua makhluk hidup
yang ada di muka bumi diteliti satu persatu, tetapi cukup dengan sampel atau

5
perwakilan dari objek tersebut yang dianggap sudah mewakili semua. Misalnya
untuk mempelajari serangga atau lebah dengan karekteristik yang mewakili
serangga tersebut.
b. Diketahui hubungan kekerabatan.
Dengan melihat hubungan pengelompokan\klasifikasi tersebut dapat
diketahui hubungan kekerabatannya. Misalnya, ayam lebih dekat hubungan
kekerabatannya dengan bebek daripada dengan
2.4 Dasar-dasar pengelompokan makhluk hidup

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang
dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya.
Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu
golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:

 Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan


menjadi pohon, perdu, dan semak.
 Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan
dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering
(xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan
yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
 Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan
dan sebagainya
 Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi
hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan
(herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
 Kesamaan struktur tubuh, yang meliputi kesamaan morfologi, dan
kesamaan anatomi,
 Kesamaan biokimia,
 Kesamaan genetik, khususnya kesamaan struktur bahan genetiknya, yaitu
DNA

6
Dalam melakukan klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam suatu
kategori tertentu secara bertingkat yang disebut takson. Semakin tinggi
tanksonnya, semakin sedikit persamaan ciri yang dimiliki anggota-anggotanya.
Penggunaan takson-takson dari kategori besar ke kategori kecil pada tumbuhan
dan hewan sebagai berikut:

2.5 Tata Nama Binomial Nomenclature.


Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu
daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus
diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature.
Binomial nomenclature Tatanama binner/ dwi tatanama adalah pemberian nama
dengan dua nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu selalu menggunakan
dua kata nama genus dan nama species.
Ketentuan penamaan dengan tata nama ganda ( Binomial nomenclature ) adalah
sebagai berikut :
1) Nama suatu species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus
dan kata kedua merupakan penunjuk jenis.
2) Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf
pertama nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
3) Nama species menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
Misalnya: Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya).
4) Nama species dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang
berbeda dengan teks lain.

7
5) Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Misalnya: Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
6) Apabila nama hewan terdiri atas tiga kata dan nama tersebut bukan nama
species melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah
tingkat species maka ditulis terpisah,
contohnya Felis maniculata domestica (kucing rumah/piaraan).
7) Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama species tersebut,
contohnya Zea mays L.
Huruf L merupakan inisial penemunya. dimana L tersebut adalah inisial Linnaeus

2.6 Klasifikasi Menurut Kingdom

Taksonomi merupakan cabang biologi yang mengkhususkan dalam


klasifikasi makhluk hidup yang mengalami perkembangan. Sebagai contoh adalah
jumlah kingdom atau kerajaan kehidupan.

1. Semula manusia hanya membedakan makhluk hidup ini menjadi dua kingdom
sebagai berikut:
a. Kingdom plantae atau kerajaan tumbuhan, yang termasuk kerajaanini adalah,
bakteri, cendawan atau jamur, ganggang, lumut, paku-paku, dan tumbuhan berbiji.
b. Kingdom animalia atau kerajaan hewan, yang termasuk kerajaan ini adalah
hewan bersel satu, porifera, coelenterata, cacing, moluska, echinodermata,
arthropoda, dan kardata.
2. Selanjutnya manusia membagi makhluk hidup menjadi tiga kingdom sebagai
berikut:
a. Kingdom plantae, yang termasuk dalam kerajaan ini adalah ganggang (kecuali
ganggana biru), jamur, lumut, paku-pakuan, dan tumbuhan berbiji.
b. Kingdom Animalia, yang termasuk pada kerajaan ini adalah porifera, colenterata,
vermes, moluska, echinidermata, arthtropoda, kordata.
c. Kingdom Monera atau kerajaan makhluk hidup yang sel-selnya tidak
mempunyai selaput inti sel.

8
3. Menurut klasifikasi mutakhir dari Whitaker (1969), makhluk hidup
dikelompokan menjadi lima kingdom sebagai berikut:
a. Kingdom Plantae, yang termasuk kedalamnya adalah ganggang bersel banyak,
lumut, paku-pakuan. Dan tumbuhan berbiji.
b. Kingdom Animalia, yang tetrmasuk kedalamnya adalah, porifera, colenterata,
vermes, achinidermata, moluska,
c. Kingdom Protista, meliputi organisme bersel satu dan bersifat eukariotik.
d. Kingdom Fungi atau jamur, meliputi kapang, cendawan, dan jamur.
e. Kingdom Monera, meliputi makhluk hidup bersel satu dan bersifat prokariotik,
yaitu ganggang biru dan bakteri.
2.7 Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

Klasifikasi Makhluk Hidup


5 Kingdom

Pengelompokan makhluk hidup menjadi lima kingdom pertama kali


dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Pengelompokan pada
tingkat kingdom memiliki persamaa ciri yang lebih sedikit. Dengan demikian
spesies yang terdapat dalam kelompok tersebut berjumlah banyak.

9
Pengelompokan makhluk hidup menjadi lima kingdom menurut whittaker
meliputi: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

1. Kingdom Monera

Monera merupakan mahluk hidup ber sel satu (unisel) dengan inti sel tidak
dilapisi dengan membran inti (prokariotik). Kerajaan monera dibagi menjadi dua
divisi yaitu bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)

Bakteri merupakan mahluk hidup yang berkembang biak dengan membelah diri
dan mempunyai habitat di air, tanah dan udara. Bakteri mempunyai ukuran yang
sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.

Berdasarkan bentuknya, bakteri ada yang berbentuk bulat (coccus), batang


(basil), spiral dan koma (vibrio)

Bakteri mempunyai peranan yang besar bagi kehidupan manusia, diantaranya :

 Sebagai pengurai (saprovor), bersama-sama dengan jamur, bakteri


menguraikan mahluk hidup yang sudah mati untuk diubah menjadi zat
anorganik.
 Penghasil antibiotik untuk pengobatan penyakit.
 Penghasil bahan pangan, misalnya pemanfaatan bakteri untuk pembuatan
cuka, yoghurt, nata de coco.
 Pengikat N2 bebas di udara

Selain itu, ada pula bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia karena
bakteri tersebut merupakan penyebab penyakit pada manusia, diantaranya :

10
 Salmonella thyphosa, penyebab penyakit tifus
 Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC
 Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra
 Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis
 Shigella dysentriae , penyebab penyakit disentri basile
 Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru
 Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera

2. Kingdom Protista

Protista merupakan organisme eukariotik (mempunyai lapisan membran inti sel),


uniseluler (bersel satu) yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat
digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan
(alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold).

Protista mirip hewan (protozoa)

Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu:

 Flagellata atau Mastigophora

Flagellata umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan
manusia. Mempunyai buluh cambuk dan bentuk tubuh tetap. Berkembangbiak
dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara
konjugasi. contoh : Euglena viridis, Volvox globator, Tripanosoma cruci.

11
 Ciliata

Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar.
Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima
rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Contoh :
Paramecium sp., Balantidium coli.

 Rhizopoda/Sarcodina

Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua
macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar.
Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh : Amoeba sp., Entamoeba
histolytica.

12
 Sporozoa

Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan
mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit.
Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri
berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung
dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada
tubuh nyamuk). Contoh : Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium
ovale penyebab penyakit malaria.

3. Kingdom Fungi

Merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara


menguraikan sisa makhluk hidup lain. Menyerupai tumbuhan namun tidak
memiliki klorofil. Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, memilki
dinding sel yang jelas, contoh: jamur dan ragi/khamir. Jamur multiseluler
tersusun atas rangkaian sel-sel yang membentuk benang dengan atau tanpa sekat
melintang, disebut hifa. Hifa dapat berfungsi sebagai penyerap makanan yang
dilakukan oleh miselium (kumpulan hifa ). Fungi pada umumnya bersifat saprofit
(organisme yang hidup dan makan dr bahan organik yg sudah mati atau yg sudah

13
busuk) dan parasit (organisme yg hidup dan mengisap makanan dr organisme lain
yg ditempelinya).
Jamur dibagi menjadi 6 divisi, yaitu Myxomycotina (jamur lendir), Oomycotina,
Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotin.

4. Kingdom Plantae

 Tumbuhan adalah : organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki


dinding sel, autotrop
 Dunia tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh
atau non- tracheophyta ( tumbuhan lumut), dan tumbuhan berpembuluh
atau tracheophyta (tumbuhan paku dan timbuhan berbiji) yaitu xilem dan
floem.
 Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam dari akar ke daun
 Floem berfungsi mengangkut hasil-hasil fotosintesis
 Tumbuhan terbagi menjadi tiga (3) Divisi :

1. Bryophyta (tumbuhan lumut)


2. Pteridophyta (tumbuhan paku)

3. Spermatophyta (tumbuhan berbiji

 Untuk lebih jelasnya perhatikan skema klasifikasi tumbuhan di bawah ini

14
A. Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)

1. Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di


darat dan masih menyukai tempat lembab, tidak memiliki akar, batang dan
daun sejati, serta tidak memiliki pembuluh pengangkut (xilem dan floem),
merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan ber-talus (Talofita)
dengan tumbuhan ber-kormus (kormofita) dan mengalami pergiliran
keturunan

15
 Talofita adalah tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang
dan daun.
 Kormofita adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun
 Disebut tumbuhan peralihan karena ada tumbuhan yang masih berupa
talus (lembaran, yaitu lumut hati), tetapi ada juga yang sudah memiliki
struktur tubuh mirip akar, batang dan daun sejati (lumut daun). Perhatikan
gambar antara lumut hati dan lumut daun di bawah ini :
 tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang
tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh

2. Ciri-ciri tubuh Tumbuhan Lumut :

- ukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada yang mencapai 40 cm.


- Bentuk tubuh : memiliki dua bentuk generasi, yaitu generasi Gametofit dan
generasi Sporofit.

 Gametofit adalah lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin )


 Sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora, letak menunpang pada
gametofit, perhatikan gb di bawah ini :

16
-Struktur dan fungsi tubuh :

 Generasi gametofit :

- Merupakan generasi penghasil gamet


- Terdiri dari sel dengan kromosom yang tidak berpasangan (haploid)

- Memiliki alat perkembangbiakan yang disebut gametangium

- Gametangium terdiri dari gametangium jantan dan betina

- Gametangium jantan disebut anteridium menghasilkan spermatozoid

- Gametangium betina disebut arkegonium menghasilkan sel telur (ovum)

- Gamet dihasilkan dari pembelahan meosis (reduksi), yaitu pembelahan 2 kali


pada satu untu gamet menjadi 4 inti gamet haploid
- merupakan tumbuhan lumut yang tampak sehari-hari berwarna hijau
- Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium, lumut terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Lumut berumah satu (monoceus), jika anteridium dan arkegonium terdapat


pada satu gametofit

17
2. Lumut berumah dua (dioceus) ; jika antridium dan arkegonium , terpisah
pada 2 gametofit.

 Generasi Sporofit (sporogonium) :

- Terdiri dari sel-sel gengan kromosom yang berpasangan (diploid)


- Merupakan generasi penghasil spora

- Spora dihasilkan di dalam kotak spora (sporangium)

- Letak sporofit menumpang pada gametofit

- Sporofit menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama


(homospora/isospora).

3. Cara Hidup : autotrof artinya mengolah makanan sendiri dengan melakukan


fotosintesis.

4. Habitat : tanah, bebatuan, dan pohon yang lembab dan teduh


5. Reproduksi : terjadi secara aseksual dan seksual

 Aseksual : dilakukan dengan spora, prosesnya adalah sporogonium (lumut


sporofit) membentuk sporangium, di dalam sporangium terjadi
pembelahan membentuk spora haploid, spora tumbuh jadi protonema,
kemudian tumbuh jadi gametof haploid (n).
 Seksual : terjadi penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dengan gamet
betina (ovum). prosesnya adalah , fertilisasi antara sperma dan ovum
menghasilkan zigot (2n). Zigot membelah menjadi embrio yang kemudian
tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
 Reproduksi lumut menunjukan adanya metagenesis pada lumut, yaitu
pergiliran antara generasi gametofit (n) dengan generasi sporofit (2n).
 Dalam daur hidupnya generasi gametofit merupakan generasi yang
dominan dibandingkan generasi sporof.

18
 Perhatikan skema siklus hidup/ metagenesis lumut di bawah ini : Spora-
protonema-tumbuhan lumut-zigot-sporofit

6. Klasifikasi :

Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan talus, hidup ditempat lembab dan


autotrof.
Terbagi menjadi 3 kelas: Lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.

1. Hepaticopsida (lumut hati)

- tubuh berbentuk talus, berlobus seperti hati


manusia

19
- merupakan lumut berumah dua (deoceus)

- Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, pembentukan gemmacup

(kuncup) dan spora

- Gemmacup adalah struktur khas yang terdapat pada gametofit

berupa mangkok yang mengandung kumpulan lumut kecil.

- Gemma dapat lepas dan tersebaroleh air kemudian tumbuh menjadi

lumut baru.

- Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara spema dan ovum

membentuk zigot.

- Contoh Marchantia polimorpha

2. Anthocerotopsida (lumut tanduk)

- Anthoceropsida sering disebut lumut tanduk.

- Gametofitnya mirip dengan lumut hati, perbedaannya terletak pada

sporofitnya.

- Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh

20
seperti tanduk dari gametofit.

- Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis (lumut tanduk).

3. Bryopsida (lumut daun)

- Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya mirip tumbuhan kecil


yang memiliki bagian akar (rizoid), batang dan daun.
- hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti beludru
- contoh Polytrihcum dan Spagnum.

7. Manfaat Tumbuhan lumut.


 Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan
mata.
 Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan dapat digunakan
sebagai penahan erosi dan menyerap air.
 Dapat digunakan sebagai ornamen tata ruang.
 Marchantia sebagai obat penyakit hati.

---------------------------------------------------------------------------------------------
Divisi Pterydophyta (Tumbuhan Paku)

1. Tumbuhan Paku adalah : tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang dan daun
sejati, berkembang biak dengan spora (kormofita berspora), dan memiliki
pembuluh angkut xilem dan floem, memiliki klorofil, berakar serabut dan
mengalami pergiliran keturunan.

21
2. Ciri Tubuh

- Ukuran : bervariasi , 2 cm (paku air), 5 m (paku tiang), 15m (paku purba)

- Bentuk : lembaran, perdu (pohon), seperti tanduk rusa


- Struktur dan fungsi : memiliki dua generasi yaitu sporofit dan gametofit.

 Generasi Sporofit

- Merupakan generasi penghasil spora


- Umumnya sporofit tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun sejati

- Batang ada yang tumbuh tegak , ada yang di bawah tanah, yang disebut rizom

- Memiliki dua macam ukuran daun mikrofil (daun kecil seperti sisik) dan
makrofil (daun besar)

- Memiliki dua jenis daun, yaitu :

 daun steril (tropofil ) : daunyang tidak menghasilkan spora


 daun fertil (sporofil) : daun yang menghasilkan spora

22
- Pada daun fertil terdapat kotak spora (sporangium)
- Sporangium berkelompok membentuk sorus, yang dilindungi selaput indusium
- Pada paku yang berdaun kecil sporangium berupa strobilus di ujung cabang
- Generasi sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang memiliki ukuran
lebih besar dan lebih dominan dibandingkan generasi gametofit

 Generasi Gametofit

Generasi Gametofit Merupakan


generasi penghasil gamet.

- Hanya berukuran beberapa


milimeter saja.

- Berbentuk seperti hati berupa


lembaran, memiliki rizoid yang
disebut protalus (protalium).

23
- Protalus ada yang tidak memiliki klorofil, untuk mendapatkan nutrisi
bersimbiosis dengan jamur.

- Gametofit menghasilkan gamet : gamet jantan (anteridium) menghasilkan


sperma berflagel, dan gamet betina.

(anteridium) menghasilkan ovum

- Memiliki dua jenis gametofit :

1. Gametofit biseksual : jika dalam satu gametofit terdapat dua jenis gamet,
merupakan paku homospora
2. Gametof ualam satu gametofit uniseksual : jika dalam satu gametofit
hanya terdapat satu jenis gamet saja, merupakan paku heterospora

- Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku terbagi menjadi 3 :

1. Paku homospora (isospora) : paku yang hanya mengasilkan satu jenis


spora yang sama besar
2. Paku heterospora : paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda
ukurannya (makrospora/spora betina) dan mikrospora/spora jantan
3. Paku peralihan : paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran
yang sama dan sudah diketahui gamet jantan dan gamet betina . contoh
paku ekor kuda

3. Cara Hidup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan cara


fotosintesis
4. Habitat : Terestrial (di darat), dan di air (contoh : semanggi)

5. Reproduksi : terjadi secara aseksual dan seksual

 Aseksual : diawali dari spora (n) yang tumbuh menjadi protalus


/protalium (generasi gametofit) yang menghasilkan gamet jantan (sperma)
dan gamet betina Ovum), selanjutnya terjadi fertilisasi

24
 Seksual : terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum yang menghasilkan
zigot (2n), yang tumbuh menjadi embrio , selanjutnya berkembang
menjadi tumbuhan paku (sporofit), kemudian menghasilkan spora (n).
 Mengalami metagenesis (pergiliran antara generasi sporofit dan
gametofit).
 Perhatikan skema metagenesis tumbuhan paku di bawah ini : spora-
protalium- zigot-tumbuhan paku- sporangium

6. Klasifikasi : Tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :

1. Paku purba (Psilopsida)


2. Paku kawat (Lycopsida)
3. Paku ekor kda (Spenopsida)
4. Paku sejati (Pteriopsida)

25
 Paku purba (Psilopsida)

- Spesiesnya hampir punah, tersisa


10 - 13 spesies
- menghasilkan satu jenis spora
(homospora)

- gametofitnya tidak memiliki


klorofil, nutrisi diperoleh dari
simbiosis dengan jamur

- contoh : Rynia dan psilotum

 Paku kawat (Lycopsida)

jumlah lebih kurang 1000 spesies


menghasilkan dua jenis spora (heterospora)

Sporangium terdapat pada strobilus yang


berbentuk kerucut

- Gametofit tidak berklorofil

- Gametofit ada yang uniseksual dan


biseksual

- contoh : Selaginela dan Lycopodium

26
 Paku ekor kuda (Spenopsida)

- jumlah lebih kurang 15 spesies

- habitat di tempat lembab daerah subtropis

-disebut ekor kuda karena bentuk batang seperti ekor


kuda

- sporangium berupa strobilus

- merupakan paku homospora

- gametofit memiliki klorofi

- Gametofit biseksual

- contoh : Equisetum.

 Paku sejati ( Pteriopsida)

- Jumlah paling banyak, kurang lebih 12.000 spesies

- Memiliki akar, batang dan daun sejati

- Daun muda tumbuh menggulung (circinnatus)

- Contoh : semanggi (Marsilea crenata) , suplir (Adiantum cuneatum)

27
7. Manfaat Tumbuhan Paku.

1. Untuk tanaman hias


2. Untuk sayur-sayuran
3. Sebagai pupuk hijau tanaman padi
4. Selaginella plana sebagai obat luka

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan.

1. Tumbuhan berbiji adalah kelompok tumbuhan yang hidup di darat, memiliki


akar, batang dan daun sejati, tracheophyta, autotrof, serta menghasilkan biji.

2. Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat


bervariasi.
Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m.
misalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum di taman Nasional
Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan diameter 14 m.
3. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu :
- Pohon, misalnya : jati, duku, kelapa, beringin, cemara.

28
- Perdu, misalnya : mawar, kembang merak, kembang sepatu.
- semak , misalnya : arbei.

- Herba, misalnya : sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.


4. Cara hudup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan bantuan
cahaya matahari.

5. Habitat :

Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada


yang hidup mengapung di air, misalnya teratai.

6. Reproduksi : Terjadi secara aseksual/ vegetatif dan seksual/generatif

1. Vegetatif : yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului peleburan dua sel
gamet. Dibedakan menjadi 2 macam yaitu vegetatif alami ( rhizoma/akar
tingal, stolon/geragih, umbi batang,umbi lapis, umbi akar,tunas, tunas dan
adventif), dan vegetatif buatan ( mencangkok, stek, okulasi, mengenten,
merunduk).

29
2. Generatif/ Seksual adalah:
Terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet,yang
disebut pembuahan (fertilisasi). Pembuahan akan terjadi kalau didahului adanya
proses penyerbukan (Persarian/polenasi).

 Penyerbukan
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada
tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan,
sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari
adalah kepala putik.

 Pembuahan

Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan,


yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada
tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal
pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada Angiospermae.

30
a. Pembuahan tunggal

Contoh proses pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae)

Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.

Prosesnya adalah : Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian
dengan mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya
akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil.Serbuk sari ini
sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel
vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini kemudian
tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang
arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di

31
antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan terlarut.
Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi dua dan
menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau calon
spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel
permatozoid. Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua
sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga
spermatozoid dapat berenang di dalamnya. Pada ruang arkegonium terdapat
sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid,
sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu mengasilkan zigot yang
kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti
ini misalnya terjadi pada pohon Pinus.

b. Pembuahan ganda

Terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup.

1. Perkembangan serbuk sari

Serbuk sari yang jatuh di kepala putik terdiri atas satu sel dengan dua dinding
pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah,
kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari

32
ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk
sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai
penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti generatif
membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif
1 dan inti generatif 2.

2. Pembentukan sel telur

Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam
ruang bakal biji sel induk megaspora (megasporosit/makrosporosit) membelah
secara meiosis menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh
menjadi sel megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel
megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-
8 inti tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran sehingga
menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering
disebut multigamet.

Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga
sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian
bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. Yang tengah
adalah ovum, sedang mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel
yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti
kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n).

Jika terjadi pembuahan, inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot,


sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan
endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan
pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal
biji.

 inti generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)


 inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm
(3n)

7. Klasifikasi

33
Divisi tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua subdivisi , yaitu :

1. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)


2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

 Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae) adalah tumbuhan yang bijinya


tidak ditutup oleh bakal buah.

Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah:

1. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan
akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
2. Bentuk perakaran tunggang
3. Daun sempit, tebal dan kaku
4. Tulang daun tidak beraneka ragam
5. Tidak memiliki bunga sejati
6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau
runjung.
7. Bakal biji tersusun dalam strobilus
8. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel
telur terdapat dalam strobilus betina.
9. bakal biji tidak dilindungi daun buah/berbiji terbuka
10. Terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :

a. Cycadinae.

Ciri khas adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai
tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, artinya memiliki
strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contoh: Zamia furfuracea,
Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)

34
b. Ginkgoinae

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat
mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal
biji dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu
species yaitu Ginkgo biloba.

c. Coniferinae

Coniferales berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat perkembangbiakan


jantan dan betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk
kelompok ini memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen).

35
Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp.,Araucaria
sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.

d. Gnetinae

Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun
berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun
menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring.
Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”. Contoh
yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).

 Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

36
Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal
buah. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:

1. Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau herba/terna


2. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari,
melengkung atau sejajar
3. Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan
mahkota bunga dan alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang
sari

Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:

1. Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)


2. Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae)

 Tumbuhan Monokotil

Ciri-ciri adalah :

1. Memiliki satu daun lembaga (kotiledon)


2. Batang tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas
3. Daun biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal
4. Memiliki tulang daun sejajar ataumelengkung
5. Tidak berkambium, jaringan xilem dan floem pada akar dan batang
tersusun tersebar
6. Memiliki sistem akar serabut
7. Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah berkelipatan 3, bentuk tidak
beraturan, warna tidak mencolok

37
Contoh tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut :

1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu,


rumput, tebu, gandum
2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit,
aren, salak
3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas
4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanass
5. Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: anggrek bulan, anggrek
macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya

 Tumbuhan Dikotil

Ciri-cirinya adalah :

1. Memiliki dua daun lembaga ( dikotiledon)


2. Batang umumnya bercabang
3. Tulang daun menjari atau menyirip
4. Memiliki kambium sehingga akar dan batang bertambah besar, jaringan
ikat pembuluh xilem dan floem pada akar dan batang tersususn dalam
lingkaran
5. Memiliki sistem akar tunggang
6. Bunga memiliki bagian - bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk
beraturan dengan bunga yang mencolok

Contoh tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut :

1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet,


puring
2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai,
flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah
3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat,
cabai, kecubung

38
4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali
5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas
6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu
air, jambu monyet, jamblang
7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia,
bunga krisan

Perbedaan Tumbuhan dikotil dan monokotil seperti pada gambar dan tabel di
bawah ini :

5. Kingdom Animalia.

Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik


(organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan,
hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk
membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus mencari makanannya
sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam
tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
sebagai zat sisa.

39
Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak
mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk
merespon setiap rangsang.

A. CIRI – CIRI KINGDOM ANIMALIA


Ciri Utama Kingdom Animalia Adalah :

 Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)


 Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
 Memerlukan Oksigen
 Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
 Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan
reproduksi aseksual
 Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)

Selain ciri-ciri yang disebutkan di atas, terdapat beberapa cir-ciri lain yang akan di
uraikan di bawah ini:

1. Bentuk Tubuh
Bentuk Tubuh hewan dibedakan atas:

BENTUK TUBUH

a. Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi bagian yang
sama jika ditarik bidang melewati garis tengah tubuh, contohnya pada anemone

40
laut. Pada gambar dibawah, jika garis tengah di bagian oral ditarik ke bagian
aboral, maka terbentuklah bidang simetri radial.

b. Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu bidang
pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama
persis, contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah pada bagian
tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang sama persis
yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut itulah yang dinamakan simetri
bilateral.

2. Jaringan Dasar
Berdasarkan jaringan dasar penyusun tubuh hewan terbagi atas:

a. Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan jaringan
dasar diantaranya yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm),
contohnya pada porifera.

b. Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan tubuh
diantaranya yaitu ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan endoderm, contohnya
Acelomata, pseudocelomata dan celomata.

3. Rongga Tubuh (Selom)


Kelompok hewan bilateria berdasarkan selomnya terdiri atas aselomata dan
selomata.

41
RONGGA TUBUH

Hewan aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga tubuh, contohnya
Plathyhelminthes (cacing pipih). Selomata terbagi lagi berdasarkan tipe selomnya
yaitu Pseudoselomata dan selomata.

Hewan pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga tubuh semu (rongga
tubuh yang tidak terbungkus mesoderm). Hewan yang termasuk dalam kelompok
ini yaitu Porifera dan Nemathelminthes (cacing gilig), dan
Hewan selomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh yang secara
keseluruhan dibatasi oleh mesoderm. Contohnya Annelida sampai Chordata

3. Cara Reproduksi
Hewan dapat bereproduksi secara seksual, aseksual maupun keduanya.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan peleburan gamet jantan dan gamet
betina yang akan menghasilkan zigot, contohnya yaitu tikus, kucing, anjing dan
hewan mamalia lain.

Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembelahan, regenerasi dan


pembentukan tunas, contohnya pada hydra, amoeba dan hampir seluruh hewan
invertebrate. Selain itu, ada pula organisme yang bereproduksi secara
parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi
oleh sel sperma), contohnya pada lebah dan semut.

42
B. KLASIFIKASI KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrate yaitu kelompok hewan
yang tidak mempunyai tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki
tulang belakang.

1. IVERTEBRATA
Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata,
Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan
Echinodermata.

 Porifera ( hewan berpori )

(Latin: porus = pori,fer = membawa) atau spons atau hewan berpori adalah sebuah
filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.

Ciri-ciri morfologinya antara lain:

 tubuhnya berpori (ostium)


 multiseluler
 tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri
radial.
 berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
 warnanya bervariasi
 tidak berpindah tempat (sesil)

Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton.


Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut
juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.

Contoh : Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia

43
 Coelenterata (Hewan Berongga)

Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata


yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat
pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa
yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel
penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.

Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata


sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf
sederhana.
Contoh: hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.

 Platyhelminthes (cacing pipih)

Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh


simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan.
Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai
parasit pada binatang / hewan atau manusia.

Contoh dari cacing pipih antara lain :

 cacing getar : planaria

44
 cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing
pita babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
 cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)

 Nemathelminthes (Cacing gilig)

Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh
simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem
peredaran darah.

Contoh : cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris


vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing filaria
(Wuchereria bancrofti).

45
 Annelida (Cacing Gelang)

Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen
dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah
tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu
tubuh atau hermafrodit.

Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo, lintah
(Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)

46
 Mollusca (Hewan bertubuh lunak)

Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak
dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok
yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan
gangguan lainnya. Hidup di air laut, air tawar dan di darat.

Contoh : kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

 Echinodermata (Hewan berkulit duri)

Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan
jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh
echinodermata sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang tersusun
atas zat kapur, memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut, berkembang
biak secara kawin yang pembuahannya diluar tubuh.

Contoh :
Bintang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea),
lili laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).

47
 Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)

Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan
organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-
segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.

Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :

a. Insecta (Serangga)
Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai
enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa
Yunani yang berarti “berkaki enam”)

Contoh : kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat

b. Crustaceae (Udang-udangan)

Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa
kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.

48
Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat
parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri
dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di
sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.
Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian
ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga
berfungsi untuk menyimpan telurnya.

Contoh : kepiting, ketam, udang

c. Arachnoidea (Laba-laba)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku
(arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak
memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora),
bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.

Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi
semuanya mampu menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang
tipis namun kuat– dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian
belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan
laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat
kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Contoh : kalajengking, laba-laba, kutu buku.

49
d. Myriapoda (Lipan)

Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya.
Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal
(beraktivitas di malam hari).
Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)

2.VERTEBRATA
Setelah kemarin kita belajar mengenal hewan yang tak bertulang belakang
(avertebrata) dengan berbagai jenis mahluk hidup yang termasuk di dalamnya,
sekarang saya akan mengenalkan pada kalian hewan yang bertulang belakang
(vertebrata).

Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang


belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau
notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa
embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem
penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).

50
Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata.
Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.


Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang
sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
 Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord,
dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
 Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
 Memiliki celah faring.

Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam
dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi
oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa
kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit
vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.

Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam
suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap,
yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang
memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah
mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan
berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta
sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.

Vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amphibia, reptile, aves dan
mammalia.

1. Pisces
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini
mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan
memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah
dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces
berkembang biak dengan bertelur (ovipar).

51
Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

1) Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan
cucut.

2) Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan
tongkol.

2. Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan
air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa
jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang
hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat
yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan
insang dan paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang biak
dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal).

Contoh : katak sawah, salamander, kodok

3. Reptilia

52
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat
dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang
dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah : anggota tubuh berjari lima, bernapas
dengan paru-paru, jantung beruang tiga tau empat, menggunakan energi
lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan
poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong
ovipar dengan telur bercangkang.

Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines (reptilia
bercangkang), Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik) , dan
Crocodilia (bangsa buaya). Bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai) yang
keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).

53
4. Aves

Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu
lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan bulu yang
membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan.
Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh. Telur
aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Bernafas dengan paru-
paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang.

Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa.

5. Mammalia

Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh
kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada. Mammalia disebut
juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.

54
Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang
memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara
lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai
penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri
kelamin.

Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini


memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-
paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan
hewan vertebrata yang lain.

2.8 KUNCI DETERMINASI

Para ahli taksonomi telah menemukan alat bantu untuk mengidentifikasi


suatu jenis atau kelompok makhluk hidup. Alat tersebut dinamakan kunci
determinasi. Kunci determinasi memuat sejumlah keterangan mengenai ciri-ciri
suatu jenis atau kelompok makhluk hidup. Kunci determinasi paling sederhana
yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis atau kelompok makhluk hidup
disebut kunci dikotom. Kunci dikotom adalah kunci determinasi yang terdiri atas
dua keterangan yang berlawanan dari ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu jenis atau
kelompok makhluk hidup.

Cara menggunakan kunci determinasi

Perhatikanlah kunci dikotom berikut ini!

1. a. Bertulang belakang
b. Tidak bertulang belakang
2. a. Bergerak dengan sirip
b. Tidak bergerak dengan sirip
3. a. Kulitnya selalu basah
b. Kulitnya tidak selalu basah
4. a. Tubuhnya ditutupi bulu
b. Tubuhnya tidak ditutupi bulu
5. a. Menyusui anaknya
b. Tidak menyusui anaknya
6. a. Mempunyai rangka luar
b. Tidak mempunyai rangka luar
Perhatikanlah gambar berikut ini!.

55
I II III

Dengan menggunakan kunci dikotom, kamu dapat menentukan kelompok hewan


dari I sampai III. Kita mulai dari hewan I.

Langkah 1 : melihat kunci dikotom pada nomor 1. Setelah mengamati ciri


hewan I, ternyata hewan tersebut cocok dengan keterangan 1a, yaitu bertulang
belakang.

Langkah 2 : melihat keterangan nomor 2. Setelah mengamati ciri hewan I,


ternyata hewan tersebut tidak cocok dengan keterangan 2a. Lanjutkan keterangan
2b, ternyata cirinya cocok dengan keterangan 2b, yaitu tidak bergerak dengan
sirip.

Langkah 3 : melihat keterangan nomor 3. Setelah mengamati ciri hewan I,


ternyata hewan tersebut tidak cocok dengan keterangan 3a. Lanjutkanlah ke
keterangan 3b. Ternyata hewan tersebut cocok dengan keterangan 3b, yaitu
kulitnya tidak selalu basah.

Langkah 4 : melihat keterangan nomor 4. Setelah mengamati ciri hewan I,


ternyata hewan tersebut cocok dengan keterangan 4a, yaitu tubuhnya ditutupi
bulu. Pada langkah keempat ini telah diketauhi bahwa hewan I termasuk aves.

Jadi, untuk menentukan kelompok hewan I menggunakan kunci dikotom, kamu


harus mengamati ciri-ciri hewan tersebut. Kemudian mencocokkannya dengan
keterangan pada kunci dikotom. Ternyata ciri-ciri hewan I cocok dengan
keterangan nomor 1a-2b-3b-4a. Dengan cara yang sama kamu dapat menentukan
kelompok II.

Urutan kunci dikotomnya adalah 1a-2a. Jadi, hewan II termasuk kelompok Pisces.
Urutan kunci dikotom hewan III adalah 1a-2b-3b-4b-5a. Jadi, hewan III termasuk
kelompok Mammalia.

Kunci determinasi yang banyak digunakan di Indonesia untuk mengidentifikasi


suatu jenis atau kelompok tumbuhan adalah Flora untuk sekolah di Indonesia
karangan Dr. C. G. G. J. Van Steenis dan kawan-kawan.

56

Anda mungkin juga menyukai