Tujuan dari nomernklature code, yaitu untuk mengidentifikasi data secara unik,
meringkas data, mengklasifikasi , dan menyampaikan makna tertentu. adapun tujuan dasar
adanya nomenclatur. uniquennes berarti keunikan dimana dasar dari pengklasifikasian ini
adalah menggunakan ciri yang dimiliki oleh masing-masing individu. universality berarti
keuniversalan maksudnya adalah karena dengan menggunakan nomenclature (penamaan
ilmiah pada suatu organisme) dapat sangat memudahkan orang lain mengetahui organisme
mana yang kita maksud, karena kita menggunakan nama yang sama (latin) dan telah
disepakati berasarkan aturan-aturan tertentu. sedangkan stability berarti kestbilan yang
bermakna penggunaan bahasa latin adalah merupakan bahasa yang stabil karena tidak
mudah berubah.
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup sehingga bisa dibedakan dengan
makhluk hidup lainnya
Carolus Linnaeus (Karl Von Linnae), seorang naturalis Swedia yang hebat,
merancang sistem nomenklatur binomial dalam bukunya Philosophia Botanica (1751).
Menurut nomenklatur binomial Linnaeus, nama ilmiah suatu organisme yang terdiri dari dua
kata Latin, kata pertama disebut genus dan kata kedua disebut spesies hint. Contohnya :
Ixora paludas (soka).
Memberi nama suatu spesies, sebagian besar hewan, ke tingkat sub-spesies disebut
nomenklatur trinomial. Dalam zoologi penamaan ini disebut "trinomen" sedangkan di
bidang botani penamaan ini disebut "trinomial". Contonhya Buteo jamaicensis borealis
(Elang berekor merah).
4. Denifinis klasifikasi
Dapat memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
Kita dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang
lain.
a. Klasifikasi buatan
Sistem artifisial atau buatan adalah sistem pengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan pada persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri. Artinya, peneliti
membuat sendiri kriteria apa saja yang akan diperbandingkan dari makhluk hidup satu
dengan lainnya, seperti misalnya pada bentuk, ukuran, atau habitat makhluk hidup. Ini
adalah sistem pengelompokan makhluk hidup yang dapat dikatakan paling sederhana dan
telah dilakukan sejak lama (370 SM), yang telah digunakan oleh ilmuwan seperti
Aristoteles da Carolus Linnaeus.
Contoh : Aristoteles yang membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu
tumbuhan (plantae) dan hewan (animalia).
b. Klasifikasi alami
Sistem natural atau alami telah mulai mengembangkan pola pengelompokkannya
berdasarkan pada persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh
internal (anatomi) secara alamiah. Artinya, para peneliti lebih menganut pada struktur
alami makhluk hidup dan bukan membuat sendiri perbandingannya. Sistem ini telah
digunakan oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18.
Contoh : pengelompokan hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan
bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, bersisik, berambut dan lain-lain. Pada
tumbuhan, ada kelompok tumbuhan berkeping biji satu, berkeping biji dua.
c. Klasifikasi filogeni
Klasifikasi filogeni adalah sistem klasifikasi makhluk hidup terkini yang digunakan.
Sistem ini berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Sistem ini
menggunakan beberapa parameter yang lebih kompleks seperti melalui: