Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

DISUSUN OLEH :

EPHYVANIA FADY BONIK SUSUEN MOOY

PEMERINTAH KOTA KUPANG


UPTD SMP NEGERI 5 KOTA KUPANG
TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu dalam proses penyusunan makalah mengenai “Klasifikasi Makhluk
Hidup” untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dari


pembaca mengenai “Klasifikasi Makhluk Hidup”.

Saya menyadari masih terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini,


sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan untuk
penyusunan makalah selanjutnya.

Kupang, 27 Februari 2024

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen
biotik (makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam.
Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk
hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya
banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam
mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam
mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara. Cara untuk
mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut
Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).
Adapun ilmu yang secara khusus mempelajari tentang klasifikasi
makhluk hidup dinamakan ilmu taksonomi. Ilmu taksonomi ini bertujuan
untuk mempermudah pengenalan dan pembelajaran terhadap makhluk hidup
serta mempermudah dalam mengkomunikasikannya kepada orang lain. Ilmu
taksonomi ini senantiasa berkembang dari masa ke masa, sehingga muncul
tokoh – tokoh baru dalam taksonomi dan pendapat – pendapat serta teori –
teori tentang taksonomi. Ilmu taksonomi ini melahirkan berbagai sistem
klasifikasi yang berbeda – beda sesuai dengan dasar yang digunakan dalam
kegiatan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan permasalahan yaitu:
a) Apakah yang dimaksud dengan sistem klasifikasi makhluk hidup?
b) Apakah tujuan dan manfaat dari klasifikasi makhluk hidup?
c) Bagaimanakah sejarah dan dasar-dasar klasifikasi?
d) Bagaimanakah proses klasifikasi?
e) Bagaimanakah sistem klasifikasi makhluk hidup?
f) Bagaimanakah tingkatan dalam sistem klasifikasi makhluk hidup?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalam
suatu herarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi
makhluk hidup secara individual yang menggambarkan kekerabatan. Menurut
Rideng (1989) klasifikasi adalah pembentukan takson-akson dengan tujuan
mencari materi keseragaman dalam keanekaragaman. Dikatakan pula bahwa
klasifikasi adalah penempatan organisme secara berurutan pada kelompok
tertentu (takson) yang didasarkan pada perbedaan dan persamaan. Sedangkan
Tjitrosoepomo (1993) mengatakan bahwa dasar pengadaan klasifikasi adalah
keseragaman kesamaan-kesamaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi.
Semua ahli biologi mrnggunakan suatu sistem kasifikasi untuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan
struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang
memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh
John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl
Von Linne ( 1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang
dikenal pada masa sekarang denga Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena
sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap
dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang
digunakan dalam sistem klasifikasi. Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin
karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk
pendidikan resmi.
2.2 Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
 Adapun tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabtan makhluk hidup.
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama.
5. Membandingkan dan mempelajari makhluk hidup, membandingkan berarti
mencari perbedaan dan persamaan ciri atau sifat makhluk hidup.
 Adapun manfaat klasifikasi bagi manusia, antara lain:
1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang
sangat beraneka ragam.
2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis
makhluk hidup.
3. Klasifikasi memudahkan komunikasi.

2.3 Sejarah dan Dasar-dasar Klasifikasi


 Sejarah Klasifikasi
Beberapa abad SM, Aristoteles, yaitu filusuf Yunani (384-422)
adalah orang yang pertama merintis mengadakan klasifikasi
hewanberdasarkan ciri-cirinya. Dia berhasil mengelompokan seribu jenis
hewan tang dikenalnya. Oleh sebab itu, dia dijuluki bapak zoologi.
Pada abad ke-17 muncullah tokoh yang melahirkan konsep modern
tentang spesies dan mencoba melanjutkan klasifikasi makhluk hidup ke arah
grup-grup yang lebih kecil. Orang tersebut adalah, John Ray dari Inggris
(1627-1705).
Pada pertengahan abad ke-18, Carollus Linnaeus (1707-1778),
yaitu seorang ahli biologi berkebangsaan Swedia, memperkenalkan cara
mengelompokan atau klasifikasi baru, berdasarkan kesamaan struktur dan
menciptakan Binonium Nomenclatur.
 Dasar-dasar Klasifikasi

Sebenarnya manusia telah lama mengelompokkan makhluk


hidup, walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Pengelompokan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manusia firmitif mengelompokkan makhluk hidup menjadi
kelompok makhluk hidup beracun dan makhluk hidup predator
(pemangsa hewan lain).
2. Manusia mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan tempat
hidupnya, yaitu organisme darat dan organisme air.
3. Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kegunaanya, baik
makhluk hidup yang menguntungkan ataupun yang merugikan.
4. Pengelompokan tumbuhan berdasarkan besar kecilnya. Kita kenal
kelompok tumbuhan rumput-rumputan, tumbuhan semak atau
perdu dan kelompok tumbuhan pepohonan.

Pada perkembangan selanjutnya, ternyata mengklasifikasikan


makhluk hidup yang hanya berdasarkan kesamaan struktur, mengalami
kesulitan. Maka pada sistem klasifikasi terbaru cara pengklasifikasian
makhlik hidup didasarkan pada:
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan
yang dimilikinya.
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh
(morfologi) dan alat dalam tubuh ( anatomi).
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat
hidup, dan cara hidupnya.
 Kesamaan biokimia, misalnya jenis-jenis enzim dan jenis-jenis
protein yang dikandung makhluk hidup tersebut.
 Kesamaan genetik, khususnya kesamaan struktur bahan
genetiknya, yaitu DNA.
2.4 Proses Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang
berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai
dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup, yaitu:
1. Pencandraan (identifikasi),
Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan
dalam proses ini adalah melakukan identifikasi makhluk hidup satu
dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati dan mengelompokkan
berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.
2. Pengelompokan
Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian
dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa.
Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit
yang disebut takson.
3. Pemberian Nama
Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting
dalam klasifikasi. Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara
lain pemberian nama dengan sistem tata nama ganda (Binomial
Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya nama makhluk hidup maka
ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.

2.5 Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup


Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Namun ternyata
setelah dipelajari lebih lanjut terdapat jenis makhluk tertentu yang umumnya
memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Hal ini yang kemudian membuat
para ahli taksonomi mengelompokkan makhluk hidup kedalam 3 kelompok
yaitu: protista, plantae dan animalia.
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti,
makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Monera,
protista, Plantae, dan Animalia. Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker
mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera,
Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan
makhluk hidup.

2.6 Tingkatan Klasifikasi


Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi
suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi
lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk
kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk
hidup.
Tingkat takson sangat penting karena tanpa adanya tingkat-tingkat
takson maka faedah dari sistem klasifikasi tidak dapat dihasilkan. Takson
dinyatakan sebagai unit taksonomi tingkat yang manapun. Bila setiap bagian
yang lebih kecil pada takson itu disebut dengan istilah yang sama dan diberi
awalan anak (sub), kita dapat memilah 25 takson termasuk yang terkecil yaitu
individu. Berikut ini urutan 25 takson tersebut dari yang paling besar ke yang
kecil:

Dunia = Marga = genus


regnum/kingdom Anak marga = sub genus
Anak dunia = sub regnum/kingdom Seksi = sectio
Divisi = division/filum Anak seksi = sub sectio
Anak divisi = sub division/filum Seri = series
Kelas = classis Anak seri = sub series
Anak kelas = sub classis Jenis = spesies
Bangsa = ordo Anak jenis = sub spesies
Anak bangsa = sub ordo Varitas = varietas
Suku = familia Anak varitas = sub varietas
Anak suku = sub familia Bentuk = forma
Rumpun = tribus Anak bentuk = sub forma
Anak rumpun = sub tribus Individu = individu
Disebabkan karena tingkatan takson yang terlalu banyak, maka untuk
mempermudah hal tersebut didalam kehidupan sehari-hari kita hanya
menggunakan 7 tingkatan takson utama. Adapun tingkatan takson utama yang
sering kita kenal sehari-hari yaitu:
a) Kingdom, merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.
Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker
tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain: Monera, Proista,
Fungi, Plantae, dan Animalia
b) Filum/divisio (keluarga besar), Nama filum digunakan pada dunia
hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau
division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua
persamaan ciri.
c) Classis (kelas), Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari
filum atau divisio
d) Ordo (bangsa), Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia
tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
e) Family (keluarga), Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo.
Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk
hewan biasanya diberi nama idea.
f) Genus (marga), genus adalah takson yang lebih rendah dariada family.
Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf
capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring
atau dibedakan dari huruf lainnya.
g) Species (jenis). Spesies adalah suatu kelompok organism yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan
keturunan yang fertile (subur).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Klasifikasi adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalam
suatu herarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi
makhluk hidup secara individual yang menggambarkan kekerabatan.
2. Adapun tujuan klasifikasi makhluk hidup yaitu untuk mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, mengetahui
ciri-ciri untuk mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup tersebut.
Kemudian untuk manfaat dari sistem klasifikasi yaitu untuk memudahkan
mempelajari setiap makhuk hidup yang beraneka ragam.
3. Klasifikasi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf Yunani bernama
Aristoteles (384-422), kemudian dikembangkan oleh John Ray dan
Carollus Linnaeaus. Kemudian dasar-dasar pengklasifikasian terdiri dari
persamaan dan perbedaan yang dimiliki, ciri morfologi dan anatomi,
manfaat, ukuran, habitat, dan cara hidupnya, biokimia serta kesamaan
genetiknya.
4. Proses klasifikasi terdiri dari tiga tahap, yaitu pencandraan, (Identifikasi),
pengelompokan dan pemberian nama menggunakan tata nama Binomial
Nomenclature.
5. tingkatan takson pada makhluk hidup terdiri dari 25, namun yang umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu hanya tujuh, yaitu
kingdom/regnum, filum/divisio, classis, ordo, family, genus dan species.
6. Sistem klasifikasi makhluk hidup telah mengalami perkembangan
sebanyak lima kali, mulai dari sistem klasifikasi dua kingdom, tiga
kingdom, empat kingdom, lima kingdom dan enam kingdom yang terdiri
dari kingdom animalia, kingdom plantae, kingdom protista, kingdom
fungi, kingdom archaebacteria, dan kingdom eubacteria. Namun yang
terbaru terdapat klasifikasi tujuh kingdom dengan penambahan satu
kingdom yaitu kingdom chromista.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.

Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Lumowa, sonja V.T. 2012 . Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi. Universitas
Mulawarman: Samarinda.

Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia pustaka


Utama

Fried, dkk. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga

Karmana Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas XII SMA/MA
program IPA. Bandung : Grafindo

Anda mungkin juga menyukai