Anda di halaman 1dari 3

makalah klasifikasih mahluk hidup

BAB 1
PENDAHULUANA
Latar Belakang
Menurut Sulistyorini, klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan
dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat atau ciri-ciri. Demikian
pula sebaliknya, makhluk hidup dalam takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat atau ciri-ciri. Semakin banyak perbedaan ciri
makhluk hidup maka semakin jauh hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhluk hidup maka semakin dekat hubungan
kekerabatannya. Oleh karena itu, manusia mengelompokkan makhluk hidup agar dapat diatur dan mudah dipahami oleh orang lain dengan menggunakan
penamaan ilmiah dan pengklasifikasian makhluk hidup.Adapun latar belakang dalam pemilihan materi klasifikasi makhkluk hidup selain untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah kapita selekta yaitu untuk mengetahui seberapa besarkah hubungan kekerabat makhluk hidup jika dilihat dari persamaan dan
perbedaan sifat maupun ciri-ciri morfologi lainnya.
B. Perumusan Masalah
1. Apa tujuan dan manfaat klasifikasian makhluk hidup?
2. Bagaimana proses pengklasifikasian makhluk hidup?
3. Bagaimana tata nama binomial pada pengklasifikasian makhluk hidup?
4. Apa saja macam sistem klasifikasian makhluk hidup?
C. Tujuan
1. Mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasian makhluk hidup?
2. Mengetahui proses pengklasifikasian makhluk hidup?
3. Mengetahui tata nama binomial pada pengklasifikasian makhluk hidup?
BAB II
PEMBAHASANA
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Ragam makhluk hidup di bumi ini bermacam-macam. Setiap jenis makhluk hidup memiliki ciri-ciri tersendiri sehingga terbentuk keanekaragaman makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup mempunyai keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, habitat, dan tingkah laku berbeda yang menyebabkan kekayaan makhluk hidup sulit dipahami. Klasifikasi
makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi.
Penyederhanaan ini sangat membantu untuk mengenali dan mendalami keanekaragaman sifat dan cirinya agar kekayaan dan keragamanan makhluk hidup tersebut
dapat dikenal dan disadari potensinya agar dapat diambil manfaatnya. Adapun manfaat dari pengklasifikasian ini adalah untuk memudahkan mempelajari organisme yang
beraneka ragam dan untuk melihat hubungan kekerabatan anatara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.Oleh karena itulah pengklasifikasian makhluk hidup sangat
penting dilakukan dan membantu dalam mengenali makhluk hidup yang beragam.
B. Proses Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi adalah peneglompokkan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam golongan-golongan tertentu. Golongan ini digunakan
secara runtut sesuai dengan tingkatannya, yaitu mulai dari yang terkecil sampai yang lebih besar. Prinsip pengelompokkan ini menurut ilmu taksonomi adalah dengan
membentuk takson. Takson dilakukan dengan cara meneliti, baik dengan pengenalan, pencirian, mencari persamaan ciri maupun perbedaan, penamaan, dan
pengelompokkan secara rinci. Semakin banyak persamaan maka hubungan kekerabatan semakin dekat dan semakin sedikit persamaan maka hubungan kekerabatan
semakin jauh. Hal ini juga dikemukakan oleh Pratiwi D.A, bahwa dasar dari pengklasifikasian makhluk hidup adalah persamaan dan perbedaan ciri-ciri pada berbagai
makhluk hidup.Menurut Dirjosoemanto, dasar pengelompokkan digunakan kesamaan berdasarkan beberapa tinjauan. Ada tinjauan berdasarkan susunan bentuk luar
(morfologi), struktur dalam (anatomi), fungsi alat-alat (fisiologi), dan genetik. Ada dua metode klasifikasi makhluk hidup Sulistyorini. Metode pertama yaitu metode
empiris. Metode ini berdasarkan pada persamaan alphabet, tanpa melihat ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya. Metode kedua yaitu
metode rasional yang berdasarkan hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem, yaitu:
1. Sistem praktis, yaitu makhluk hidup dibedakan berdasarkan kegunaannya. Misalnya, makhluk hidup dibedakan dapat dimakan atau tidak, dapat dijadikan obat atau
tidak, dll.
2. Sistem artifisia, sistem pengelompokkan makhluk berdasarkan persamaan dan perbedaan yang ditetapkan oleh peneliti. Misalnya, berdasarkan ukuran, bentuk, dan
habitat makhluk hidup. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan kemudian dibagi lagi berdasarkan ciri dan
ukuran tubuhnya. Misalnya tumbuhan pohon, perdu, dan tumbuhan semak. Sedangkan hewan dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu, hewan air, darat, dan udara.
3. Sistem natural (Carolus Linnaeus abad ke-18), pengelomokkan makhluk hidup berdasarkan struktur tubuh eksternal (morfologi), dan struktur tubuh internal (anatomi).
BAB III
Kesimpulan
1. Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi dan bermanfaat untuk memudahkan mempelajari
organisme yang beraneka ragam dan untuk melihat hubungan kekerabatan anatara makhluk hidup yang satu dengan yang
lainnya.
2. Proses pengklasifikasiaan yaitu dengan cara meneliti, baik dengan pengenalan, pencirian, mencari persamaan ciri maupun
perbedaan, penamaan, dan pengelompokkan secara rinci.
3. Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan Linnaeus disebut sistem binomial nomenklatur dan bahasa yang
digunakan yaitu bahasa latin. Pemberian nama ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan
dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur)
4. Macam-macam sistem klasifikasi yaitu, sistem dua kingdom, sistem tiga kingdom, sistem empat kingdom, dan sistem lima
kingdom.

Anda mungkin juga menyukai