Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI

ACARA II
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN

Oleh :
Ami Nurhidayah
NIM A1F018037
Rombongan 1
PJ Acara : 1. Zulfa Zakiyah
2. Nabila Nurhuda

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia.

Tumbuhan juga berperan penting dalam perkembangan makhluk hidup. Dalam

bidang morfologi mempelajari keadaan tumbuhan yang sebenarnya dengan

menggunakan teknik-teknik yang teliti dan pengamatan yang cermat dengan

menelaah dan membandingkan bagian- bagian tumbuhan dari segi bentuk, struktur

dan reproduksinya. Materi perbandingan yang luas mengenai berbagai persamaan

(homologi) antara organ tumbuhan sangat penting untuk dapat memahaminya.

Makhluk hidup di berbagai belahan dunia memiliki banyak jenis. Dalam

lingkungan yang berbeda, maka berbeda pula keanekaragaman tumbuhannya.

Misalnya di daerah yang subur memiliki tingkat keaneka ragaman yang lebih tinggi

dibandingkan dengan daerah yang kurang subur. Penggolongan dan klasifikasian atau

identifikasi makhluk hidup dapat memudahkan mempelajari makhluk hidup.

Identifikasi didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri bentuk luar (morfologi),

susunan tubuh bagian dalam (anatomi), dan faal tubuh (fisiologi), tingkah laku dan

kromosom.

Penentuan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi disebut

identifikasi tumbuhan. Banyak tumbuhan yang belum banyak dikenal dalam dunia

ilmu pengetahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus

30
mengikuti semua aturan yang ada dalam KITT. Untuk mengidentifikasi tumbuhan

yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana seperti bantuan

dari orang lain, spesimen, herbarium, buku-buku flora, dan monografi kunci

identifikasi serta lembar identifikasi jenis.

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup menjadi

golongan-golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan atau perbedaan

cirinya. Tujuan dari proses klasifikasi ini adalah untu mempermudah dalam

mengenal, mempelajari, dan mengetahui hubungan antar makhluk hidup.

Prosesnya dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang memiliki

persamaan ciri kedalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari

hasil pengklasifikasian makhluk hidup ini disebut takron. Takron pada tingkat yang

lebih rendah memiki persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak. Sedangkan taron

pada tingkat yang lebih tinggi memiliki persamaa ciri dan sifat yang sedikit. Ilmu

yang mempelajari tentang makhluk hidup disebut dengan takronomi.

Makhluk hidup dipermukaan bumi ini beraneka ragam bentuk, warna, ukuran,

kebiasaan hidup, habitat, kelengkapan organ tubuh, dan tingkah lakunya. Makhluk

hidup dengan sifat sama di kelompokkan dalam golongan yang sama. Makhluk hidup

yang dapat melakukan perawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile ortilnya

mampu berkembang biak dan menghasilkan keturunan baru.

Identifikasi merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh orang

biologi, terutama bagi yang mengambil taksonomi. Praktikum kali ini merupakan

31
salah satu latihan untuk melakukan identifikasi dan membuat spesimen awetan.

Selain itu juga untuk berlatih menggunakan beberapa metode identifikasi.

B. Tujuan

1. Mengenal nama jenis tumbuhan dengan melakukan identifikasi atau

determinasi untuk tanaman tingkat rendah dan tinggi dengan menggunakan

kunci determinasi.

2. Dari hasil identifikasi mahasiswa dapat mengklasifikasi tumbuhan yang

dioeroleh dari hasil eksplorasi sesuai dengan ciri-ciri yang ada.

32
II. TINJAUAN PUSTAKA

Keanekaragaman organisme yang ditunjukkan oleh keseluruhan variasi

gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah dapat disebut keanekaragaman

hayati (biodivdrsitas). Keanekaragaman hayati dapat melingkupi berbagai

perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan berbagai sifat yang

terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, spesies, maupun

ekosistem. Terdapat kata serapan dari bahasa Belanda classificatie, yang

sendirinya berasal dari bahasa Prancis classification dan dalam bahassa

Indonesia disebut keaneka klasifikasi yang menunjuk kepada sebuah metode

untuk menyusun data secara sistematis atau menurut beberapa aturan atau

kaidah yang telah ditetapkan. Yang secara harfiah dapat dikatakan bahwa

klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas (Lovadi, 2013).

Keanekaragaman hayati merupakan suatu pernyataan tentang adanya berbagai

macam bentuk, variasi, jumlah, penampilan, dan sifat yang terlihat pada tingkatan-

tingkatan persekutuan makhluk hidup, yaitu tingkatan ekosistem, jenis, dan genetika.

Keanekaragaman dapat ditunjukkan oleh persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang

terdapat pada makhluk satu dengan yang lainnya, pada semua tingkat organisasi

kehidupan mulai dari tingkat molekul hingga tingkat komunitas (Nugroho, 2004).

Kata Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa

dengan. Identifikasi tumbuhan adalah penentuan nama dan tempat yang tepat dan

33
benar dalam klasifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifikasi, mungkin belum dikenal

oleh dunia ilmu pengehtahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat

takson harus mengikuti semua aturan yang ada dalam KITT. Untuk mengidentifikasi

tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuaan, memerlukan sarana

antara lain bantuan dari orang lain, spesimen, herbarium, buku-buku flora, dan

monografi kunci identifikasi serta lembar identifikasi jenis (Kusumawati, 2016).

Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan

makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup

dari tingkat tertinggi ke terendah adalah Kingdom (Kerajaan), Divisio (tumbuhan),

Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).

Tujuan makhluk hidup diklasifikasi adalah untuk mempermudah dalam mengenali,

membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari

persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup (Kusumawati, 2016).

Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh

tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur

mengikuti suatu hierarki ragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk

hidup. Pengklasifikasian makhluk hidup didasarkan pada banyaknya persamaan dan

perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan

di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan

makhlik hidup dikatakan makin jauh kekerabatannya (Sastrapradja, 2010).

Determinasi ataupun identifikasi sangat perlu dilakukan agar tumbuhan dapat

diklasifikasikan. Determinasi merupakan upaya untuk membandingkan antara suatu

34
tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sebelumnya sudah diketahui (dicocokkan

atau dipersamakan). Penggunaan istilah determinasi dianggap lebih tepat daripada

istilah identifikasi karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau persis

sama, (Barus, 2008).

Untuk dapat mendeterminasi tumbuhan, yang pertama sekali yang perlu

dilakukan adalah dengan Mempelajari sifat morfologi tumbuhan merupakan langkah

awal tersebut. Ciri-ciri morfologis yang digunakan dalam klasifikasi tumbuhan ialah

bagian vegetatif atau bagian yang ada kaitannya dengan reproduksi. Contoh bagian

vegetatif antara lain yaitu ada tidaknya jaringan pembuluh, macam serta kedudukan

daun, dan cirri-ciri organ lainnya. Pada umumnya, struktur reproduktif lebih luas

penggunaannya dibandingkan dengan struktur vegetatif. Banyak studi tentang

morfologi tumbuhan memperlihatkan bahwa struktur yang berhubungan dengan alat

reproduktif ternyata hanya sedikit yang mengalami perubahan selama evolusi

dibandingkan dengan struktutr vegetatif(Tjitrosomo, 1984). Pengamatan terhadap

cirri-ciri morfologi, langkah selanjutnya adalah membandingkan atau

mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tadi dengan tumbuhan lainnya yang sudah

dikenal identitasnya, dengan menggunakan salah satu cara berikut diantaranya yaitu

ingatan, bantuan ahli, specimen acuan, pustaka, computer (Mulyani, 2006):

proses determinasi biasanya akan lebih mudah jika menggunakan kunci

determinasi. Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk

memperlancar pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci determinasi

dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya.

35
Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si

pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang

bertentangan,begitu seterusnya hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa

identitas tumbuhan yang diinginkan(Lestari, 2014).

Klasifikasi tumbuhan pada dasarnya merupakan pembentukan kelompok-

kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun ke dalam

takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang dijadikan dasar

dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan

klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu. Takson yang

terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat

lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya.

Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan

adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori

yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki

tertentu (Mardiana, 2012).

Manfaat klasifikasi dapat membantu dalam mengetahui jenis-jenis organisme,

mengetahui hubungan antar organisme dan mengetahui kekerabatan antar makhluk

hidup yang beraneka ragam (Tim Biologi Umum Jurusan BDP, 2012).

36
III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum biologi materi identifikasi dan

klasifikasi tanaman adalah : pisau, jarum, lup, penggaris dan buku kunci

determinasi. Sedangkan untuk bahan yang digunakan dalam acara ini yaitu

tumbuhan hasil eksplorasi.

B. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum acara dua yaitu:

1. Bagian vegetati dan generative dari tumbuhan yang telah dikoleksi diamati

2. Tumbuhan dicandra dengan menggunakan kunci determinasi , sehingga dapat

diketahui family. Table ini dibuat dichotomis (menggarpu), pada setiap nomor

selalu disusun 2 pertanyaan a dan b setiap kali merupakan pertanyaan

kebalikan.

3. Beberapa karakter diamati, dapat diketahui sesuai dengan pertanyaan a atau b.

Pada akhir pertanyaan didapatkan nomor yang baru yang menunjukkan arah

berikutnya dan seterusnya, pada akhirnya akan ditemukan sebuah famili yang

bernomor.

37
4. Uraian dan deskripsi dari familinya dibaca dengan teliti dan dibandingkan

uraian tersebut dengan tanamannya untuk meneliti apakah uraian itu cocok.

5. Mulai dengan tabel untuk menentukan genus, dan seterusnya sehingga

ditemukan nama spesies.

6. Pada akhir kegiatan, dicantumkan tempat asal tumbuhan, tempat tumbuh dan

letak ketinggian dan nama daerah.

7. Hasil identifikasi diklasifikasikan untuk divisi Bryiophyta, Pterydophyta, dan

Spermatophyta, sampai tingkat spesies.

38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

N
Gambar Foto Keterangan
o

Nama : jambu air

Nama latin : Syzgium

aqueum

1 Morfologi :

a. Daun : menyirip

b. Batang : berkambium

c. Akar : tunggang

2 Nama : kelapa

Nama latin :Cocos

nucifera

Morfologi :

a. Daun : sejajar

b. Batang : tidak

berkambium, beruas-

ruas

39
c. Akar : serabut

Nama : lada

Nama latin :Piper ningrum

Morfologi :

3 a. Daun : melengkung

b. Batang : tidak

berkambium

d. Akar : serabut

Nama : durian

Nama latin :Durio

zibethinus

Morfologi :
4
a. Daun : menyirip

b. Batang : berkambium

c. Akar : tunggang

Tabel 2.1 Identifikasi Tumbuhan

Kunci determinasi
Famili : Piperaceae : 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9a, 41b, 42b, 43b, 54b, 59b, 61b,
62b, 63a, 64a.
Genus : Piper
Species : Piper ningrum : 1b, 2a

40
Deskripsi : Tumbuh tumbuhan memanjat, batang panjang 5-15 m, daun

berseling/ tersebar, bertangkai, dengan daun penumpu yang cepat rontok,

dan meninggalkan bekas yang berbentuk cincin. Helaian daun bulat, telur,

sampai memanjang dengan ujung meruncing, 8-20 kali 5-15 cm, bagian

bawah berisi kelenjar kecil, tenggelam, dan rapat. Bulir berdiri sendiri

diujung, berhadapan dengan daun, menggantung, tangkai 1-3,5 sumbu

3,5-22 cm. Daun pelindung memanjang, panjang 4-5 mm. Tangkai sari

panjang lk 1 mm, kepala putik 2-5, kebanyakan 3-4 buah buni Ik bentuk

bola. Tumbuh-tumbuhan yang berubah-ubah. Dari India, di Jawa

terutama dipelihara; 1-1500 m. Piper, N, Marica. Ind, J, S, Pedes, S,

Sokang.

B. PEMBAHASAN

Tumbuhan yang tergolong tingkat tinggi yaitu berbiji, karena tumbuhan tingkat

tinggi memiliki pengertian yaitu tumbuhan dimana sudah memiliki organ yang

lengkap seperti akar, batang, cabang, daun, dan bunga (putik dan tepung sari), buah

dan biji (kulit biji, dan embrio), masing-massing alat tersebut mempunyai fungsi

khusus, salah satunya adalah untuk memperbanyak diri atau untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya melalui tunas dan biji (Rumana, 2004).

Sedangkan untuk tumbuhan tingkat rendah adalah kelompok tumbuhan

yang struktur tumbuh dan perkembangan organ tubuhanya masih sangat

41
sederhana,contoh tumbuhan belah (Schizophta), tumbuhan halus

(thallophyta), tumbuhan lumut (bryophyta) (Campbell,2002). Tumbuhan

tingkat rendah yaitu salah satu jenis tumbuhan yang tidak pernah

menghasilkan bunga. Tumbuhan tingkat rendah tidak mempunyai jaringan

pembuluh (tidak memiliki jaringan pengangkut, dan tidak memiliki daun,

batang, dan akar sejati), sehingga materi disalurkan dengan cara difusi

antarsel (Kimball, 2012).

Identifikasi tumbuhan merupakan penentuan nama yang benar dan

tempatnya yang tepat dalam klasifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifikasi,

mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan. Penentuan nama baru

dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti semua aturan yang ada

dalam KITT. Untuk mengidentifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia

ilmu pengehtahuaan, memerlukan sarana antara lain bantuan dari orang lain,

spesimen, herbarium, buku-buku flora, dan monografi kunci identifikasi serta

lembar identifikasi jenis (Campebell, 2010).

Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenali ciri-ciri taksonomi

individu yang beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson.prosedur

identifikasi berdasarkan pemikiran yang bersifat deduktif .pengertian identifikasi

berbeda sekali dengan klasifikasi.sering kali kedua pengerian itu dicampur

aduakan,padahal prosedur klasifikasi bersifat induktif. Identifikasi berkaitan dengan

ciri-ciri taksonomi dalam jumlah sedikit (idealnya satu ciri),akan membawa spesimen

42
kedalam satu urusan kunci identifikasi,sedangkan klasifikasi berhubungan dengan

upaya mengevaluasi jumlah besar ciri-ciri (Indramawan et al,2010).

Identifikasi tanaman adalah suatu proses pengenalan tanaman untuk mengetahui

jenis tanaman secara detail dan lengkap serta dapat dipertanggung jawabkan secara

ilmiah (Ekosari, 2009). Tujuan identifikasi adalah untuk mengetahui sifat-sifat

penting dari spesies tanaman yang berasal dari berbagai habitat tumbuh, sehingga

dapat dipergunakan sebagai sumber keragaman genetic dalam membantu kegiatan

pemuliaan tanaman dan sebagai sumber benih yang berkualitas (Dewi, 2013).

Identifikasi bagian-bagian tumbuhan secara morfologi adalah ; 1)

Dilakukan pengukuran terhadap bentuk,ukuran dan jumlah dari karakter-

karakter yang diamati dari perubahan tersebut; 2) Bagian-bagian yang

diamati; akar, batang, daun, bunga, dan buah; a)Akar akan membentuk

perakaran berbentuk cabang-cabang akar yang berakhir sampai ujung akar; b)

Batang akan membentuk tajuk melingkupi percabangan yang berakhir sampai

daun; c) Daun merupakan alat hara yang hanya terletak pada batang,daun

terbagi antara daun menyirip,daun menjari,daun bangun kaki,dan daun

majemuk campuran (Darsini, 2013).

Identifikasi anatomi yaitu kegiatan yang dimaksudkan untuk mengkaji

perbedaan struktur anatomi pada bagian tumbuhan pada aksesi yang diambil

dari lokasi penelitian, Bagian-bagian tumbuhan yang dapat diidentifikasi

secara anatomi yaitu; 1) Akar dapat mengalami pertumbuhan primer dan

43
sekunder; 2) Kambium pada batang dapat menghasilkan kayu; 3) Bagian-

bagian daun terdiri dari epidermis atas(penebalan tidak

merata),mesofil(parenkim yang berdiperensia menjadi jaringan palisade

slindris dan spons/bunga karang) serta epidermis bawah (Nuraeni, 2015).

Klasifikasi adalah pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan

kesamaan struktur dan fungsi. Beberapa ciri makhluk hidup atau hal-hal yang

dianggap dapat membuat organisme hidup adalah tersusun dari sel,

membutuhkan energy, tumbuh dan berkembang, bereproduksi, memberikan

rerspon, dan beradaptasi. Jadi jika sesuatu hanya memiliki satu atau beberapa

karakter tersebut maka tidak dapat digolongkan sebagai makhluk hidup.

Dengan kata lain, semua ciri tersebut mutlak dibutuhkan untuk dapat hidup

(Sutriyan, Y. 2011).

Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan

mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Tujuan

klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah, mengenali,

membandingkan dam mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti

mencari persamaan dan perbedaaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri

yang dimiliki mankhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat

tubuhnya. Makhluk hidup yang sama dikelompokkan dalam satu golongan

(Aries, 2009).

44
Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan

mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Tujuan

klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah, mengenali,

membandingkan dam mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti

mencari persamaan dan perbedaaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri

yang dimiliki mankhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat

tubuhnya. Makhluk hidup yang sama dikelompokkan dalam satu golongan

(Aries, 2009).

Tumbuhan berbiji atau sprematophyta merupakan kelompok tumbuhan

yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji

merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung

calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi

penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Spermatiphyta

berasal dari bahasa yunani, sperma artinya biji dan photon artinya tumbuhan

(Khristiyono . 2013).

Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki amil

khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang

berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu

lembaga.Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik

dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa

45
pohon dengan tinggi melebihi 100 m. Spermatophyta dapat dikelompokkan

menjadi 2 kelompok besar yaitu berbiji tertutup dan berbiji terbuka (Nugroho,

H, 2006).

Tumbuhan berbiji di bagi menjadi dua yaitu tumbuhan dikotil dan

monokotil. Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji

berkeping dua. Tumbuhan berbiji dua ini memiliki sepasang daun

lembagadaun lembaga tersebut berbentuk sudah sejak tahapan biji dengan

demikian sebagian besar anggotanya memiliki biji yang mudah sekali terbelah

menjadi dua bagian ( Sutriyan, 2011).

Sedangkan tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang bagian biji nya

tunggal atau mono atau tidak terbelah. Sistem perakaran pada tumbuhan

monokotil membentuk akar serabutyang terbentuk dari akar samping.

(Gembong, 2001).

Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan satu

tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau

dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau

persis sama, maka istilah determinasi dianggap lebih tepat daripada istilah

identifikasi.Kunci Determinasi merupakan cara analitis buatan yang

memungkinkan pengenalan tumbuh-tumbuhan berdasarkan sifat-sifat yang

penting dengan jalan memilih di antara sifat-sifat yang dipertentangkan, mana

46
yang sesuai (digunakan) dan mana yang tidak sesuai (tidak digunakan) (Sam,

2008).

Buku kunci determinasi merupakan sebuah buku panduan untuk

melakukan identifikasi tumbuhan. Buku kunci determinasi dapat dicari kelas,

ordo, famili, genus, dan spesies tumbuhan. Dasar menggunakan buku kunci

determinasi adalah kunci dikotomi. Dalam menggunakan buku determinasi ini

kita tidak boleh keliru mengenai jawaban yang ada karna hasilnya nya nanti

akan berbeda (Jusuf, 2015).

Cara menggunakan buku determinasi meliputi beberapa tahapan

berikut ini; 1) Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan

yaitu nomer 1 a; 2) Cocokan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan

ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang diamati; 3) Jika ciri-ciri kunci

tidak sesuain sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati,harus beralih

pada penyataan yang ada dibawahnya dengan nomer yang

sesuai.Misalnya,pernyataan 1a tidak sesuain beralih pada pernyataan 1b; 4)

Jika ciri-cirinyang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang

dimiliki organime yang diamati,catatlah nomernya.Lanjutkan pembacaan

kunci pada nomer yang sesuai dengan nomer yang ditulis dibelakang setiap

peernyataan pada kunci; 5) Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau

sesuai dengan makhluk hidup yang diamati,alternatif lainnya akan gugur

(Rosanti,2013).

47
Hasil yang didapatkan dari praktikum ini yaitu yang pertama morfologi

tanaman yang dapat dilihat dan diamati secara langsung oleh praktikan.

Praktikan menggambarkan tanaman lengkap (akar, batang, daun, daun) untuk

membedakan morfologi tanaman dengan jenis tanaman yang berbeda. Pada

tumbuhan pohon jambu air memiliki daun yang menyirip, batang

berkambium, dan akar tunggang. Pada rumbuhan kelapa, mempunyai daun

yang sejajar, batang yang tidak berkambium dan beruas-beruas dan akarnya

serabut. Tanaman lada memiliki daun yang melengkung, batang yang tidak

berkambium, serta akar serabut.dan tumbuhan durian memiliki daun menyirip,

batang yang berkambium serta berakar tunggang.

Kedua Kedua yaitu klasifikasi tanaman lada dengan menggunakan buku

determinasi. Hasil dari klasifikasi tanaman lada adalah famili : Piperaceae,

Genus : Piper, dan Spesies : Piper ningrum. Tanaman lada memiliki deskripsi

sebagai berikut : Tumbuhan memanjat, batang panjang 5-15 m, daun

berseling/ tersebar, bertangkai, dengan daun penumpu yang cepat rontok, dan

meninggalkan bekal yang berbentuk cincin. Helaian daun bulat, telur, sampai

memanjang dengan ujung meruncing, 8-20 kali 5-15 cm, bagian bawah berisi

kelenjat kecil, tenggelam, dan rapat. Bulir berdiri sendiri diujung, berhadapan

dengan daun, menggantung, tangkai 1-3,5 sumbu 3,5-22 cm. Daun pelindung

memanjang, panjang 4-5 mm. Tangkai sari panjang lk bentuk bola. Tumbuhan

yang berubah-ubah. Dari India, di Jawa terutama dipelihara; 1-1500 m.

48
Hal ini sesuai dengan Utami (2011) yang menyatakan bahwa lada

merupakan tanaman tahunan yang memanjat dari keluarga Piperaceae.

Tanaman lada memiliki akar tunggang dengan akar utama dapat menembus

tanah sampai kedalaman 1-2 m. Batang tanaman lada berbuku-buku dan

berbentuk sulur yang dapat dikelompokkan menjadi empat macam sulur, yaitu

sulur gantung, sulur panjat, sulur buah, dan sulur tanah. Daun lada merupakan

daun tunggal dengan duduk daun berseling dan tumbuh pada setiap buku.

49
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum acara 3 adalah identifikasi

tumbuhan merupakan penentuan nama yang benar dan tempatnya yang tepat

dalam klasifikasi. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan

mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Tujuan

klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah, mengenali,

membandingkan dam mempelajari makhluk hidup.

B. Saran

Sebaiknya praktikan dalam mencandra tumbuhan harus teliti dan

mengerjakan dengan serius agar tidak terjadi kesalahan iddentifikasi. Praktikan

harus melakukan identifikasi tumbuhan dahulu sebelum melakukan klasifikasi

tumbhan tersebut.

50
DAFTAR PUSTAKA

Aries, Tom. 2009. How to Classification and Identificateof Magnolipsida. Botany

Journals Australia. 8: 235-244.

Barus, E. 2003. Pengendalian gulma di perkebunan. Yogyakarta. Kanisius.

Campbell, 2002. Biologi, Edisi Kedelapan.Jakarta: Erlangga.

Darsini, 2013. Identifikasi Tumbuhan. Jurnal Biology Education,3(1): 100-105.

Gembong, T. 2004 Morfologi Tumbuhan : Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Indramawan,A Nuryanto,D.Bagawati,M.N.Abudilis. 2010. lecture’s notes mata

kuliah taksonomi hewan. Fakultas biologi. Vol 5 (2) : 39-41.

Kimbal, 2012. Fisiologi Tumbuhan. Jakart: Erlangga.

Kusumawati, Sukarni Hidayati, Ratnawati. 2016. Identifikasi kesulitan belajar materi

struktur fungsi jaringan. Jurnal biologi. Vol 5 (7) : 28-33.

Lestari, V., Hadi Sasongko. 2014. Keanekaragaman Jenis Suku Leguminosae di

Kawasan Plawangan Taman Nasional Gunung Merapi. Jurnal Biologi. Vol 1

(1) : 129-132.

Lovadi, Meliki., Riza Linda. 2013. Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak

Iban Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang.

Jurnal protobiont. Vol 2 (3) : 115-116.

Mardiana, L., 2012. Daun ajaib tumpas penyakit. Jakarta. Penebar swadaya.

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisinus.

51
Nugroho, H., 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Tumbuhan. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Nugroho, L., Hartanto dan Issinep Sumardi. 2004. Biologi Dasar. Jakarta. Penebar

Swadaya.

Nuraeni, E., Sri Redjeki. 2015. Perkembangan literasi kuantitatif mahasiswa biologi

dalam perkuliahan anatomi tumbuhan berbasis dimensi belajar. Jurnal ilmu

pendidikan. Vol 21 (2) : 144-145.

Rosanti,Dewi, 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Sam, Freud. 2008. Identificate Keys. London. Wisley

Suhartini, T., I.H. Soemamntri dan B. Abullah. 2010. Karakteristik Plasma Nutfah

Padi Liar dan Ketersediaannyasebagai Sumber Genetik. Prosiding Kongres IV

dan Simposium Nasional Peripi , 274-282.

Sutriyan, Y. 2011. Anatomi Tumbuh-tumbuhan,Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Biologi Umum Jurusan Budidaya Pertanian. 2013. Penuntun Praktikum Biologi

Umum. Fakultas Pertanian. Vol 2 (5) : 122-130

Tjirosoepomo, G. 1978. Taksonomi Umum, Dasar-dasar Taksonomi Tumbuhan.

Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Yusuf, M. 2007. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.

Lestari, V., Hadi Sasongko. 2014. Keanekaragaman Jenis Suku Leguminosae di

Kawasan Plawangan Taman Nasional Gunung Merapi. Biologi. Vol 1 (1) : 129-

132.

52
LAMPIRAN

Pohon jambu pohon kelapa

Tanaman lada pohon durian

53

Anda mungkin juga menyukai