Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP”

Disusun Oleh:

Nama : Nyoman Ayu Niken Pertiwi

NPM : A1D021017

Laporan Ke- : 4 (Empat)

Dosen Pengampu :1. Neni Murniati, M.Pd

2. Irwandi Ansori, M.Si

Asisten Dosen :1. Meina Elsa Putri Kurniawati (A1D019001)

2. Zahrotin Saleha (A1D019013)

3. Lonni Bubdah (A1D019016)

4. Dinda Triski Oktaria HA (A1D020001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021

I. LatarBelakang
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang
menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada
dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar.
Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi
organisme. Keanekaragaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan
kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki
kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup
yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan
terancam punah.
Untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat
beragam, para ahli biologi mengadakan pengklasifikasian, yang didasarkan pada
persamaan dan perbedaan ciri-ciri dan sifatnya. Dalam klasifikasi ( bagian dari
taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari identifikasi klasifikasi, dan tata nama
makhluk hidup) dikenal dengan urutan takson atau golongan, yang dimulai dari
takson yang terbesar ke yang terkecil, dan masing-masing diberi batasan kedudukan
dan tingkat tertentu yaitu: Kingdom (kerajaan) ,phylum/devisio (divisi) , classis
(kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga), spesies (jenis). Makhluk
hidup dapat dikelompokkan atas protista, tumbuhan dan hewan.
Adapun yang menjadi dasar dari dilakukannya percobaan pada praktikum
ini yaitu untuk menambah wawasan kita dan mengetahui lebih dalam lagi mengenai
struktur jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan dan mengenal struktur jaringan
yang menyusun tubuh hewan.

II. Tujuan
1. Mengenal keanekaragaman protista
2. Mengenal keanekaragaman tumbuhan
3. Mengenal keanekaragaman hewan

III. TinjauanPustaka

Makhluk hidup yang beraneka ragam bentuk, jenis dan jumlahnya didunia ini
oleh ahli biologi dilakukan pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang dimilik hal
ini lebih dikenal dengan klasifikasi. Dimana dasar dari klasifikasi tersebut adanya
persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam makhluk hidup. Sebeleum
klasifikasi dilakukan terlebih dahulu di lakukan pencandraan atau identifikasi
identifikasi ini disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup
antara lain dari morfologi (bentuk luar tubuh, anatomi (susunan tubuh ), fisiologi
(faal tubuh), perilaku dan kromosom. ( Wardhani, 2019: 91)
Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman hayati
atau biodiversitas. Istilah keanekaragaman hayati atau “biodiversitas”
menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan
tertentu. Dengan kata lain, biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan
perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu. Keanekaragaman
makhluk hidup dapat terjadi karena adanya proses evolusi yang sangat lama.
Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya faktor adaptasi, batas geografi, dan
rekayasa genetik. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini merupakan
hasil proses evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan bermacam-macam
makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman
gen, jenis dan ekosistem (Winchester : 1958).
Keanekaragaman adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau
populasi. Dengan adanya sifat beda akan terjadi variasi atau keanekaragaman dari
organisme dalam suatu spesies. Keanekaragaman makhluk hidup adalah
keseluruhan variasi, berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat
ditemukan pada makhluk hidup. Jika kita mengamati sifat-sifat yang ada pada
makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan maupun manusia akan terlihat adanya
persamaan dan perbedaan. Hal ini terjadi karena adanya sifat-sifat menurun dan
adanya pengaruh lingkungan. Hewan, tumbuhan dan manusia juga mempunyai
variasi antara lain dalam bentuk, warna dan ukuran. (Jafrianti, 2020 : 53)
Keanekaragaman Tingkat Gen. Makhluk hidup tersusun atas unit satuan
terkecil yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat
yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang
berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah
sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga menampilkan
sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai
species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang
termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. Misalnya: Variasi dalam satu
famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu
famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan
habitat.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari
ekosistem di biosfir. misalnya : Ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus,
dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau. Di dalam ekosistem, seluruh
makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal
balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk tak hidup dengan lingkungnnya
atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian
hidup di dalam suatu ekosistem (Susanto, Agus : 2011).
Hewan adalah kelompok besar organisme yang multiseluler, mampu
menanggapi rangsangan dengan aktif, dan memperoleh nutrien dengan memakan
organisme lain (heterotrof). Keanekaragaman pada hewan merupakan variasi dari
struktur, bentuk, jumlah, dan sifat lainnya pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Hewan termasuk dalam Kingdom Animalia. Berdasarkan ada atau
tidaknya tulang belakang, hewan dibagi menjadi dua yaitu: Hewan Invertebrata
adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan ini memiliki struktur
morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan
bertulang punggung/belakang. Selain itu, sistem pencernaan, pernapasan dan
peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.
Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan
Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat
terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi
kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran
darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya
(Stansfield : 1983).
Morfologi dari Euglena yaitu memiliki tubuh yang menyerupai
gelondongan dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis.Ukuran tubuh Euglena
sekitar 35-60 mikron dimana ujung tubunya meruncing dengan satu bulu cambuk.
Hewan ini memiliki stigma(bintik mata berwarna merah ) yang digunakan untuk
membedakan gelap dan terang. (Rohmimotarto, 2007)
Miselium Rhizopus terdiri dari dua jenis, satu tertanam dalam lapisan dan
yang lainnya seperti antena membentuk stolon. Sporangiofor yang dibentuk
biasanya berkelompok dua, tiga, atau lebih tetapi bisa juga hanya satu. Sporangia
berbentuk sama, bundar atau hampir bundar dengan bagian tengah yang agak rata.
Rhizopus sp pada tempe berperan sebagai pengepak butiran kacang
kedelai menjadi bentuk padat dengan anyaman miselium. Selain itu peranan
penting dalam proses enzimatik yang berfungsi dalam mengubah senyawa
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah diserap oleh
tubuh yaitu mengandung semua asam amino esensial, kalsium, asam lemak,
vitamin isoflavon serta menurunkan kandungan zat anti gizi asam fitat.
Kandungan senyawa aktif pada tempe yang dihasilkan dari proses metabolisme
jamur Rhizopus sp ini dapat juga digunakan sebagai fermentor. (Gandjar, 2006)

Sargassum sp. adalah rumput laut yangtergolong divisi Phaeophyta


(ganggang coklat). Spesies ini dapat tumbuh sampai panjang 12 meter. Tubuhnya
berwarna cokelat kuning kehijauan, dengan struktur tubuh terbagi atas sebuah
holdfast yang berfungsi sebagai struktur basal, sebuah stipe atau batang semu, dan
sebuah frond yang berbentuk seperti daun. Sargassum sp. Memiliki bentuk thallus
gepeng, banyak percabangan yang menyerupai pepohonan di darat, bangun daun
melebar, lonjong seperti pedang, memiliki gelembung udara yang umumnya
soliter, batang utama bulat agak kasar, dan holdfast (bagian yang digunakan untuk
melekat) berbentuk cakram, pinggir daun bergerigi jarang, berombak, dan ujung
melengkung atau meruncing. (Lutfiawan dkk , 2015)
) Adiantum polyphyllum termasuk famili Pteridaceae dan dikenal dengan
nama daerah paku suplir. Tumbuhan paku memiliki ukuran, bentuk, struktur, dan
fungsi tubuh yang bervariasi. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini
bervariasi, ada berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti
tanduk rusa.
Fungsi utama suplir yakni sebagai tanaman hias yang dapat ditanam di
dalam atau di luar ruang. Tingginya dapat mencapai 15 hingga 80 sentimeter.
Tanaman ini sangat menyukai tanah gembur, kaya bahan organik (humus), dan
pemupukan nitrogen yang tinggi. (Elsifa dkk, 2019)
IV. Alat dan Bahan
a. Alat

1. Gelas benda
2. Mikroskop
3. Pinset
4. Mikroskop Streo
5. Kaca pembesar (loupe)
6. Bak parafin

b. Bahan

a. Untuk Keanekaragaman Protista


1. Protista : Euglena viridis

b. Untuk Keanekaragaman Tumbuhan


1. Alga (Sargassum sp.)
2. Makroskopis : Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
3. Lumut (Marchantia polymorpha)
4. Jagung (Zea mays)
5. Suplir (Adiantum sp)
6. Gymnospermae : Melinjo (Gnetum gnemon L.)
7. Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima)
8. Jamur tempe ( Rhizopus oryzae )

c. Untuk Keanekaragaman Hewan


1. Spesimen cacing tanah (Lumbricus terretris)
2. Cangkang siput (Achantina fullicia)
3. Spesimen udang (Panaeus merguiensis)
4. Spesimen ikan: ikan mas (Cyprinus sp.)
5. Spesimen amphibia: Katak (Rana sp.)
6. Spesimen reptilia: Cecak (Cosymbotus plathyurus)
7. Spesimen burung: Merpati (Columba sp.)
8. Spesimen mamalia: Kucing (Felis catus)

V. LangkahKerja
a. Untuk Keanekaragaman Protista
1. Diambil setetes air kolam yang sudah lama tidak diganti.
2. Diletakkan di atas gelas benda dan tutup dengan gelas penutup.
3. Diamati dibawah mikroskop .
4.Diperhatikan bentuk selnya, nukleus, kloroplas, bintik pigmen, dan
flagelanya.
5. Digambar dan diberi keterangan bagian-bagiannya.
6. Ditulis klasifikasinya.

b. Untuk Keanekaragaman Tumbuhan

Pengamatan sargassum
1. Diperhatikan morfologi talusnya ( warna, bentuk aksis dan gelembung
udara "holdfast" tempat melekat pada habitatnya).
2. Digambar dan diberi keterangan bagian-bagiannya.
3. Dituliskan klasifikasinya.
Pengamatan jamur Rhizopus dan mucor
1. Diambil jamur tempe dengan pinset.
2. Diletakkan di atas gelas benda, ditetesi dengan air dan ditutup dengan gelas
penutup.
3. Diamati dibawah mikroskop.
4. Diperhatikan hifa stolon, rizoid, dan sporangium dengan sporangiofor dan
spora-spora nya.
5. Digambar dan diberi keterangan bagian-bagiannya.
6. Dituliskan klasifikasinya.
Pengamatan Marchantia polymorpha
1. Diperhatikan morfologi gametofit (bentuk, warna talus dan rizoid) dan
gametangiumnya ( gametangiofor, bentuk cakra, gametangium)
2. Digambar dan diberi keterangan bagian-bagiannya
3. Dituliskan klasifikasinya

Pengamatan adiantum sp
1. Diperhatikan morfologinya: rhizoma, akar, batang bentuk dan letak sorus
pada daun.
2. Digambar yang di beri keterangan bagian-bagiannya.
3. Ditulis klasifikasinya.
Pengamatan Caesalpinia dan Zea mays
1. Diperhatikan morfologinya: batang, tipe akar, bentuk dan pola pertulangan
daun, jumlah bagian kelopak dan mahkota bunga
2. Digambar dan di beri keterangan bagian-bagiannya dan dituliskan
klasifikasinya

c. Untuk Keanekaragaman Hewan

Pengamatan cacing tanah


Digambar morfologi hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagian tubuhnya
sebagai berikut:
a. Prostomim : semacam belalai yang dapat dijulurkan dan pada bagian ini
terdapat mulut.
b. Peristomium: segmen pertama tubuh dan terletak setelah prostomium.
c. Satae : semacam duri yang terdapat pada setiap segmen tubuh kecuali pada
segmen pertama dan terakhir ( digunakan mikroskop stereo untuk melihat
bagian ini).
d. Klitelium : bagian yang menebal dari segmen tubuh dan berbentuk seperti
cincin dan berfungsi untuk memproduksi kokon.
e. Anus: terletak di bagian ujung posterior.

Pengamatan ikan emas


1. Diperhatikan tubuh bagian luar ikan, dipelajari kepala (caput), badan
(truncus), dan ekor (kauda)
2. Digambar yang sama dengan memberikan keterangan seperlunya.
a. Pada bagian kepala terdapat:
 Rima Oris (celah mulut)
 Fovea nasalis (cekung hidung)
 Organo ficus (mata)
 Apparatus apercularis (tutup insang)
b. Pada bagian badan terdapat
 Squama (sisik)
 Linea lateralis
 Anus, porus genitalia
 Pinna pectoralis/ P.Thoracalis (sirip dada)
 Pinna abdomeniales
 Pinna analis (sirip anal)
 Pinna doralis (sirip punggung)
c. bagian pada ekor terdapat:
 Pinna caudalis (sirip ekor)

Pengamatan katak (Rana sp)


1. Di gambar morfologi hewan tersebut
2. Ditulis bagian-bagiannya: kepala (cabut), truncus, dan kaki (ekstremitur
anterior) serta kaki belakang (ekstremitur belakang.
3. Ditulis pula organ-organnya: alat penglihatan, celah mulut, rongga mulut,
alat pendengaran (membran tipani), cekung hidung, dan anus dalam bahasa
latin.

Pengamatan cicak (Cosymbotus platyurus)


1. Digambar morfologi hewan tersebut
2. Ditulis bagian-bagiannya: kepala (cabut), truncus, dan kaki (ekstremitur
anterior) serta kaki belakang (ekstremitur belakang.
3. Ditulis pula organ-organnya: alat penglihatan, celah mulut, rongga mulut,
alat pendengaran (membran tipani), cekung hidung, dan anus dalam bahasa
latin.

Pengamatan kucing
1. Di gambar morfologi hewan tersebut.
2. Dituliskan bagian-bagiannya: kepala (caput), ekor, kaki depan, serta kaki
belakang
3. Ditulis pula organ-organ nya: mata, hidung, lubang lepasan dalam bahasa
latin

Pengamatan merpati
1. Digambar morfologi hewan tersebut.
2. Dituliskan bagian-bagiannya : cervix (leher), sayap,ekor , dan kaki
3. Dituliskan pula organ-organnya : alat penglihatan, paruh (rostrum) lubang
pendengaran (porus acusticus), lubang hidung (sudah berhubungan dengan
tenggorokan dalam bahasa latin)

VI. Hasil

No. Foto Pengamatan Gambar Keterangan Klasifikasi


1. 1. Domain:
1. Gelembung
Eukaryota
udara
2.Kerajaan:
2. Tulang tengah
Chromalveolat
3. Holdfast
a
(menempel pada
3.Filum:
substrat)
Heterokontoph
4. Talus
yta
4.Kelas:
Alga Coklat Phaeophyceae
(Sargassum sp.) 5.Ordo:
Fucales
6.Famili:
Sargassaceae
7.Genus:Sargas
sum
Sumber :
(https://
id.m.wikipedia.
org/wiki/
Sargassum)

2. 1. Pileus (tudung) 1.Kerajaan:


2. Kulit tudung fungi.
3. Hymenium 2.Kelas:
(lamella/bilah) homobasidiom
4. Annulus ycetes
(cincin) 3.Ordo:
5. Sterm (batang) agaricales
6. Volva (Cawan) 4.Famili:
7. Miselium tricholomatace
ae.
Jamur Tiram
5.Genus:
(Pleurotus ostreatus)
pleurotus.
6.Spesies:
P.ostreatus
Sumber :
(https://
id.m.wikipedia.
org/wiki/
Jamur_tiram)
3. 1. Kapsul 1.Superdomain
2. Tangkai :Biota
3. Daun 2.Superkerajaa
4. Batang n:
5. Rizoid Eukaryota
3.Kerajaan :
Plantae
4.Subkerajaan :
Viridiplantae
5.Infrakerajaan
:
Streptophyta
6.Superdivisi :
Embryophyta
Lumut (Marchantia 7.Divisi
polymorpha) Marchantiophy
ta
Sumber :
(https://
id.m.wikipedia.
org/wiki/
Lumut_hati)
4. 1. Bunga 1.Divisi:
2. Daun Tracheophyta
3. Buah 2. Upadivisi:
4. Batang Spermatophyti
5. Akar na
3.Klad:
Angiosperms
4.Klad:
Monocots
Jagung (Zea mays)
5.Klad:
Commelinids
6.Ordo: Poales
7.Famili:
Poaceae
8.Upafamili:
Panicoideae
9.Genus: Zea
10.Spesies:Zea
Mays
Sumber :
(https://
id.m.wikipedia.
org/wiki/
Jagung)
5. 1. Sorus 1.Kingdom :Pl
2. Daun antae
3. Batang 2.Sub
4. Rhizoma Kingdom :
5. Akar Tracheobionta
3.Divisi :
Pteridophyta
4.Kelas :

Suplir (Adiantum sp) Filicopsida


5.Sub Kelas :
Polypoditae
6.Ordo :
Polypodiales
7.Famili :
Pteridaceae
8.Genus :
Adiantum
9.Spesies :
Adiantum sp
(Langs. Dan
Fisch)
Sumber :
(https://
agrotek.id/
klasifikasi-dan-
morfologi-
tanaman-
suplir/)
6. 1. Bunga 1.Divisi :
2. Buah Gymnosperma
3. Daun e
4. Batang 2.Kelas:
5. Akar Gnetopsida
3.Famili:
Gnetaceae
4.Genus :
Gnetum
5.Bagian:
Gnetum sect.
Melinjo (Gnetum Gnetum
gnemon) 6.Upabagian:
Gnetum
subsect.
Gnetum
7.Spesies :
Gnetum
gnemon

Sumber :
https://id.m.wi
kipedia.org/wi
ki/Melinjo

7. 1. Putik 1.Kingdom :
2. Benang sari plantae
3. Kelopak bunga 2.Famili:
4. Tangkai bunga Caesalpiniacea
5. Batang e
6. Daun 3..Ordo :
7. Akar Fabales
4.Kelas:
Bunga merak
Magnoliopsida
(Caesalpinia
5.Spesies:
pulcherrima)
Caesalpinia
pulcherrima
6.Divisi:
Magnoliophyta
7.Subdevisi:
spermatophyta
Sumber :
http://
eprints.umm.ac
.id/36804/3/
jiptummpp-
gdl-arasti2011-
50219-3-babii.

8. 1. Prostemim .Kerajaan:
2. Peristomium Animalia
3. Satae 2.Filum:
4. Klitelium annelida
5. Anus 3.Kelas:
Oligochaeta
4.Subkelas:
haplotaxida
5.Ordo:
megradilacea
6.Subordo:
Lumbracina +
moniligastrida
Sumber :
https://

Cacing (Lumbriccus id.m.wikipedia.

terretris) org/wiki/
Cacing_tanah

9. 1. Ujung puncak 1.Nama ilmiah:


2. Mata Achatina fulica
3. Cangkang 2.Spesies: A.
4. Tangkai mata fulica
5. Lingkaran 3.Klasifikasi
cangkang lebih tinggi:
6. Mulut. Achatina
7. Alat peraba 4.Kelas:
tentakel Gastropoda
8. Kaki 5.Filum:
9. Anus Mollusca
6.Famili:
Achatinidae
Sumber :
https://
Siput (Achatina fulica)
id.m.wikipedia.
org/wiki/
Bekicot
10. 1.Antenula 1.Kerajaan:
2.Carapace animalia
(tempurung) 2.Filum:
3.Mata arthropoda
4.Abdomen 3.Subfilum:
5.Antena crustacea
6.Kaki renang 4.Kelas:
7.Kaki jalan malacostrata
8.Telson 5.Ordo:
Udang (Panaeus 9.Uropod decapoda
merguiensis) 6.Subordo:
pleocyemata
7.Infraordo:
caridea
Sumber :
https://id.m.wi
kipedia.org/wi
ki/Udang
11. 1. Mulut 1.Kerajaan:
2. Mata Animalia
3. Tutup insang 2.Filum:
4. Sirip dada Chordata
5. Sisik 3.Kelas:
6. Sirip perut Actinopteri
7. Sirip dorsal 4.Ordo:
8. Anus Cypriniformes
9. Sirip belakang 5.Famili:
10. Ekor Cyprinidae
6.Genus:
Cyprinus
7.Spesies:
Cyprinus
Ikan mas (Cyprinus carpio
sp) Sumber :
(https://
id.m.wikipedia.
org/wiki/
Ikan_mas)

12. 1.Mata 1.Kerajaan:


2.Lubang hidung Animalia
3.Punggung 2.Divisi:
4.Perut Chordata
5.Kaki depan 3.Kelas:
6.Kaki belakang Amfibi
7.Jari 4.Clade :
Salientia
5.Memesan:
Katak (Rana sp)
Anura
6.Subordo:
Archaeobatrac
hia
Mesobatrachia
Neobatrachia
Sumber :
(https://
translate.googl
eusercontent.co
m/translate_c?
client=srp&dep
th=1&hl=id&n
v=1&prev=sear
ch&rurl=transl
ate.google.com
&sl= )
13. 1. Mulut 1.Kingdom:
2. Hidung Animalia
3. Mata 2.Filum :
4. Kaki depan Chordata
5. Badan 3.Kelas :
6. Jari kaki Reptilia
7. Kaki belakang 4.Ordo :
8. Anus Squamata
9. Ekor 5.Famili :
Gekkonidae
6.Sub famili :
Aeloroscalboti
nae,
Cicak (Cosymbotus Eublepharinae,
platyurus) Gekkoninae,
Teratoscincina
e,Diplodactylin
ae.
Sumber :
(http://
fredikurniawan
.com/
klasifikasi-dan-
morfologi-
cicak/)
14. 1. Mata 1.Kerajaan:
2. Rostrum Animalia
3. Cervix 2.Filum:
4. Sayap Chordata
5. Kaki 3.Kelas: Aves
6. Ekor 4.Ordo:
Columbiformes
5.Famili:
Columbidae
6.Genus:
Columba
7.Spesies: C.
Livia
Sumber :
Merpati (Columba sp.) (https://
id.m.wikipedia.
org/wiki/
Merpati_karan
g)
15. 1. Kepala 1.Kingdom: :
2. Mata Animalia
3. Hidung 2.Filum :
4. Mulut Chordata
5. Kaki depan 3.Kelas :
6. Kaki belakang Mamalia
7. Ekor 4.Ordo :
Karnivora
5.Famili :
Felidae
6.Genus : Felis
7.Spesies :
Felis catus atau
felis silvestris
catus
Sumber:
(https://
tantobloggspot.
blogspot.com/
2019/12/
lengkap-
klasifikasi-dan-
morfologi-
kucing.html)
16. 1.Hifa stolon 1.Kingdom :
2.Sporangiofor Fungi.
3.Rizoid 2.Divisi :
4.Spora Mycota.
5.Sporangium 3.Sub Divisi :
Zygomycota.
4.Class : .Zygo
mycetes.
6.Ordo :
Mucorales.
7.Family :
Mucoraceae.
Jamur tempe 8.Genus :

(Rhizopus sp) Rhizopus.


9.Spesies :
Rhizopus sp.
Sumber :
(https://
alponsin.wordp
ress.com/
2019/01/05/
jamur-
mikroskopis-
pada-
makanan/)
17. 1. Kroloplas Kingdom:
2. Sitostom Excata Filum:
3. Flagella Euglenozoa
4. Fotoreseptor Kelas :
5. Stigma Euglenophycea
6. Pelikel e Ordo:
Euglena viridis
7. Nucleus Euglenales
8. Nucleolus Famili:
9. Mitokondria Euglenaceae
10. Paramilon Genus :Euglen
a Spesies :
Euglena viridis
Sumber:
(https://id.wiki
pedia
.org/wiki/Eugle
na_ viridis)

VII. Pembahasan
Seperti pengamatan yang telah dilakukan terhadap berbagai macam
keberagaman makhkuk hiduo didalam percobaa ini maka dapat dikatakan bahwa
definisi keanekaragaman makhluk hidup adalah sifat beda variasi yang dimiliki
oleh makhluk hidup dapat berupa perbedaab bentuk, penampilan, jumlah dan sifat
yang ada pada makhluk hidup tersebut. Definisi ini sejalan dengan literatur yang
juga menjelaskan, Keanekaragaman adalah sifat beda dari organisme dalam satu
spesies atau populasi. Dengan adanya sifat beda akan terjadi variasi atau
keanekaragaman dari organisme dalam suatu spesies. Keanekaragaman makhluk
hidup adalah keseluruhan variasi, berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat
yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Jika kita mengamati sifat-sifat yang
ada pada makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan maupun manusia akan terlihat
adanya persamaan dan perbedaan. Hal ini terjadi karena adanya sifat-sifat menurun
dan adanya pengaruh lingkungan. Hewan, tumbuhan dan manusia juga mempunyai
variasi antara lain dalam bentuk, warna dan ukuran.
(Jafrianti, 2020 : 53)
Yang dimana juga dikatakan bahwa, Keanekaragaman makhluk hidup disebut
juga dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Istilah keanekaragaman
hayati atau “biodiversitas” menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk
hidup di suatu lingkungan tertentu. Dengan kata lain, biodiversitas dapat diartikan
sebagai persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat
tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi karena adanya proses
evolusi yang sangat lama. Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya faktor adaptasi,
batas geografi, dan rekayasa genetik. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi
kita ini merupakan hasil proses evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan
bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan
atas keanekaraman gen, jenis dan ekosistem (Winchester : 1958).

 Pengamatan Protista (Euglena viridis)

Pada percobaan pertama kali ini, kami mengamati objek protista yaitu
Euglena viridis. Setelah melakukan pengamatan tersebut didapati bagian
bagian yang terdapat pada Euglena yaitu Flagela, bintik hitam, kloroplas,
nukleus, dan vakuola kontraktil. Dimana setiap bagian ini memilki fungsi
tersediri bagi Euglena viridis, Seperti flagela yang mana flagela ini berfungsi
sebagai alat gerakan, senasi, dan transduksi. Sedangkan bintik mata pada
Euglena viridis berfungsi sebagai pengatur gerakan cahaya, Kloroplas
berfungsi sebagai fotosintesis sehingga Euglena viridis mampu membuat
makanannya sendiri dengan bantuan kloroplas. Vakuola kontraktil pada
Euglena berfungsi untuk mengumpulkan air (ekspansi) dan mengeluarkan air
(kontraksi) sedangkan nukleus sendiri berfungsi sebagai pengatur aktivitas sel
pada Euglena viridis dan pembawa materi genetik.

Sebagaimana struktur yang terdapat pada Euglena viridis in sesuai


dengan pernyataan yang menyatakan bahwa morfologi dari Euglena yaitu
memiliki tubuh yang menyerupai gelondongan dan diselimuti oleh pelikel
Euglena viridis.Ukuran tubuh Euglena sekitar 35-60 mikron dimana ujung
tubunya meruncing dengan satu bulu cambuk. Hewan ini memiliki
stigma(bintik mata berwarna merah yang digunakan untuk membedakan gelap
dan terang. (Rohmimotarto, 2007)

 Keanekaragaman Tumbuhan
a. Alga ( Sargassum sp)
Dari pengamatan dalam percobaan terhadap alga coklat atau Sargassum
sp terdapat bagian-bagian yaitu gelembung udara, tulang Tengah,holdfast
(menempel pada substrat) dan talus. Alga termasuk organisme berklorofil,
tubuhnya merupakan thalus (uniselular dan multiselular), alat reproduksi
pada umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang alat
reproduksinya tersusun dari banyak sel. Bagian-bagian Sargassumsp
secara umum terdiri dari “holdfast” yaitu bagian dasar dari Sargassum sp
yang berfungsi untuk menempel pada substrat.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menjelaskan bahwa Sargassum sp.
adalah rumput laut yangtergolong divisi Phaeophyta (ganggang coklat).
Spesies ini dapat tumbuh sampai panjang 12 meter. Tubuhnya berwarna
cokelat kuning kehijauan, dengan struktur tubuh terbagi atas sebuah
holdfast yang berfungsi sebagai struktur basal, sebuah stipe atau batang
semu, dan sebuah frond yang berbentuk seperti daun. Sargassum sp.
Memiliki bentuk thallus gepeng, banyak percabangan yang menyerupai
pepohonan di darat, bangun daun melebar, lonjong seperti pedang,
memiliki gelembung udara yang umumnya soliter, batang utama bulat
agak kasar, dan holdfast (bagian yang digunakan untuk melekat) berbentuk
cakram, pinggir daun bergerigi jarang, berombak, dan ujung melengkung
atau meruncing. (Lutfiawan dkk 2015),

b. Jamur tempe (Rhizopus sp)


Hasil pengamatan terhadap keanekaragaman tumbuhan dengan objek
jamur tempe (Rhizopus sp), terlihat bagian-bagian yaitu hifa stolon ,
sporangiofor, rizoid, spora dan sporangium. Jamur ini masuk ke dalam
kelas Zygomycete. Pada pengamatan mikroskopik jamur tempe
mempunyai hifa yang tipis tidak berseptat, terdapat hifa horizontal berupa
stolon yang dari stolon tersebut merupakan tempat munculnya
percabangan sporangiofor dimana terbentuk juga rizoid (seperti akar),
warna hifa putih transparan. Struktur reproduksi berupa sporangium yang
ditopang oleh sporangiofor, spora berwarna abu kehitaman berbentuk bulat
berisi spora.
Hasil yang diuraikan tersebut sejalan dengan literatur Gandjar (2006),
miselium Rhizopus terdiri dari dua jenis, satu tertanam dalam lapisan dan
yang lainnya seperti antena membentuk stolon. Sporangiofor yang
dibentuk biasanya berkelompok dua, tiga, atau lebih tetapi bisa juga hanya
satu. Sporangia berbentuk sama, bundar atau hampir bundar dengan bagian
tengah yang agak rata.
Rhizopus sp pada tempe berperan sebagai pengepak butiran kacang
kedelai menjadi bentuk padat dengan anyaman miselium. Selain itu
peranan penting dalam proses enzimatik yang berfungsi dalam mengubah
senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga
mudah diserap oleh tubuh yaitu mengandung semua asam amino esensial,
kalsium, asam lemak, vitamin isoflavon serta menurunkan kandungan zat
anti gizi asam fitat. Kandungan senyawa aktif pada tempe yang dihasilkan
dari proses metabolisme jamur Rhizopus sp ini dapat juga digunakan
sebagai fermentor.

c. Lumut (Marchantia polymorpha)


Dari hasil pengamatan pada lumut, terdapat bagian-bagian yaitu
anteridium, arkegonium, anteridiofor, arkegoniofor, talus, gemma, dan
rizoid.Tumbuhan lumut memiliki struktur tubuh pipih mmenyerupai pita
dan ada juga menyerupai batang dengan daun-daun yang tumbuh tegak
ataupun mendatar menempel pada substrat menggunakan rhizoid.
Tumbuhan lumut memiliki alat reproduksi berupa arkegonium yang
memproduksi ovum dan anteridium yang memproduksi spermatozoid.
Anteridium memiliki tangkai yang disebut anteridiofor, arkegoniofora
dalah tangkai dari arkegonium. Dari letak alat reproduksi (gametangia),
tumbuhan lumut dapat di golongkan menjadi dua, yaitu apabila anteridium
dan arkegonium berada pada individu yang sama di sebut lumut berumah
satu, dan apabila anteridium dan juga arkegonium berada pada individu
yang berbeda dapat disebut lumut berumah dua.
Hal ini sesuai dengan literatur, Perbedaan mendasar antara ganggang
dengan lumut dan tumbuhan berpembuluh telah beradaptasi dengan
lingkungan darat yang kering dengan mempunyai organ reproduksi
(gametangium dan sporangium), selalu terdiri dari banyak sel
(multiselluler) dan dilindungi oleh lapisan sel-sel mandul, zigotnya
berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam gametangium
betina. Oleh karena itu lumut dan tumbuhan berpembuluh pada umumnya
merupakan tumbuhan darat tidak seperti ganggang yang kebanyakan
aquatik. Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan berpembuluh terutama
karena lumut (kecuali Polytrichales) tidak mempunyai sistem pengangkut
air dan makanan. Selain itu lumut tidak mempunyai akar sejati, lumut
melekat pada substrat dengan menggunakan rhizoid.
(Ariyanti dan Hasan ,2004)

d. Kembang merak (Caesalpinia sp)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman tumbuhan dengan
objek kembang merak terlihat bagian-bagian morfologinya yaitu putik,
benang sari kelopak, tangkai bunga, batang, tangkai anak daun, daun,
tangkai daun dan akar. Kembang merak ini termasuk dalam kelas
magnoliopsida. Putik dan benang sari disini sebagai alat reproduksi.
Dimana putik adalah alat reproduksi betina sedangkan benang sari adalah
alat reproduksi jantan. Tangkai daun berfungsi untuk menghubungkan
pelepah atau batang dengan helai daun serta akar berfungsi untuk
menyerap air dan unsur hara yang ada di dalam tanah.
Hal ini sesuai dengan literatur Bambang dkk (2011) yang mengatakan
bahwa habitus pada kembang merak berupa perdu tahunan, Tinggi 2
sampai 4 meter batang berkayu, bulat, bercabang-cabang, berwarna coklat
keputih-putihan. Daunnya majemuk, pertulangan menyirip anak daun
berbentuk bulat telur ujung dan pangkal dan daun membulat. Tepi daunnya
rata, pertulangan menyirip daun berwarna hijau. Bunga pada kembang
merak ini majemuk, bentuk tandan, dan terletak di ujung batang serta
bunganya berkelamin dua. Kelopak bunga berbentuk tabung, pendek,
bertajuk 5 dan berwarna merah. Benang sarinya sepuluh dan berlepasan
serta pangkal tangkai Sari berambut, kepala sari coklat, daun mahkota
berbentuk seperti terompet, berwarna merah. Buahnya itu berupa buah
polong berbentuk pipih berwarna hitam berbiji kecil berbentuk jarum dan
berwarna coklat kehitaman. akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat.
Kembang merak bisa mempercantik pekarangan sebagai tanaman hias
titik tanaman kembang marah juga berhasiat sebagai obat, mulai dari
bunga hingga akarnya masing-masing bisa digunakan untuk mengatasi
berbagai penyakit seperti kolera asma, menstruasi yang tidak lancar, mata
merah, diare sariawan, perut kembung dan kejang panas pada anak dan
bahkan malaria. Selain sebagai obat Kembang Baru juga dapat membunuh
serangga karena adanya hidrogen sianida atau gas beracun yang
dimilikinya.

e. Jagung (Zea mays)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman tumbuhan objek
jagung Zea mays terlihat morfologinya yaitu bunga daun, buah, batang dan
akar. Tanaman jagung memiliki akar serabut dengan tiga macam akar
yaitu akar seminal akar adventif dan akar kait atau penyangga. Batang
batang Zea mays tidak berkambium, tidak bercabang dan kaku, cabangnya
silinder dan terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Biji jagung
berkeping satu berbentuk pipih dengan permukaan atas yang cembung atau
cekung dan dasar runcing. Bunga jagung juga termasuk bunga tidak
lengkap karena tidak memiliki petal dan sepal. Alat kelamin jantan dan
betina juga berada pada bunga yang berbeda sehingga disebut bunga tidak
sempurna. Bunga jantan terdapat di ujung batang, dan bunga betina
terdapat di bagian daun ke-6 atau ke-8 dari bunga jantan.
Hal ini sesuai dengan literatur Warrier dan Tripathi (2011) jagung (Zea
mays) merupakan tanaman serealia termasuk family poaceae, ordo poales
yang merupakan tanaman berumah satu ( monoius) dimana letak bunga
jantan terpisah dengan bunga betina tetapi masih dalam satu tanaman.
Jagung adalah tanaman protandrus, yaitu mekarnya bunga jantan
pelepasan tepung sari biasanya terjadi satu atau dua hari sebelum
munculnya bunga betina.
Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga dimanfaatkan sebagai
pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya). Selain untuk pangan dan
pakan, biji jagung dapat diekstrak sebagai minyak dan dibuat tepung
(maizena), serta bahan baku industri (tepung biji ataupun tepung tongkol).
Jagung juga mengandung vitamin B12, asam folat, dan zat besi yang bisa
menghindarkan dari anemia atau kekurangan darah.

f. Suplir (Adiantum sp)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman tumbuhan objek
suplir (adiantum sp) trelihat morfologinya yaitu ada sorus, daun, batang,
rhizoma dan akar. Tumbuhan ini masuk ke dalam kelas filicopsida.
Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak menghasilkan bunga dalam
daur hidupnya. Bentuk daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi
cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun
pada bagian tepi. sporanya terlindungi oleh sporangium yang dilindungi
oleh indusium. Tangkai entalnya khas berwarna hitam mengkilap kadang-
kadang bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain,
daunnya tumbuh dari rhizoma dalam bentuk melingkar ke dalam seperti
tangkai biola dan perlahan membuka. Akarnya serabut dan tumbuh dari
rhizoma.
Hal ini sesuai dengan literatur Elsifa dkk (2019) Adiantum polyphyllum
termasuk famili Pteridaceae dan dikenal dengan nama daerah paku suplir.
Tumbuhan paku memiliki ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh yang
bervariasi. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada
berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa.
Fungsi utama suplir yakni sebagai tanaman hias yang dapat ditanam di
dalam atau di luar ruang. Tingginya dapat mencapai 15 hingga 80
sentimeter. Tanaman ini sangat menyukai tanah gembur, kaya bahan
organik (humus), dan pemupukan nitrogen yang tinggi. Sebab,
pembentukan spora memerlukan tambahan fosfor dan kalium.

g. Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman tumbuhan dengan
objek jamur tiram dapat dilihat morfologinya yaitu ada pileus (kulit
tudung) ,hymenium (lamella/bilah), annulus (cincin), stearm (batang),
volva (cawan) dan miselium. Jamur ini memiliki tubuh buah yang tumbuh
mekar membentuk corong dangkal seperti kulit kerang (tiram). Tubuh
buah ini memiliki tudung (pileus) dan tangkai (stipe/stalk). Pileus
berbentuk mirip cangkang tiram dan permukaan bagian bawah berlapis –
lapis seperti insang berwarna putih dan lunak. Sedangkan tangkainya dapat
pendek atau panjang tergantung pada kondisi lingkungan dan iklim yang
mempengaruhi pertumbuhannya.
Hal ini sesuai dengan literatur Chang dan Miles (1989) Pleurotus sp
disebut oyster mushroom karena mempunyai tudung seperti tiram, dengan
bagian atas lebih lebar, bagian bawah agak runcing, dan bentuknya seperti
lidah. Secara umum oyster mushroom memiliki tudung berdiameter 5-30
cm, pada bagian bawah tudung terbentuk lapisan seperti insang, disebut
gills, berwarna keputih-putihan atau abu-abu. Penempelan tangkai pada
tudung biasanya tidak tepat di tengah melainkan menyamping.
Jamur tiram putih mempunyai manfaat bagi kesehatan manusia, jamur
ini mengandung protein nabati dan tidak mengandung kolesterol sehingga
dapat mencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan jantung serta untuk
mengurangi berat badan dan diabetes. Kandungan asam folat (vitamin B
komplek) yang tinggi dapat menyembuhkan anemia dan obat antitumor.
Jamur tiram putih dapat digunakan untuk mencegah dan menanggulangi
kekurangan gizi serta pengobatan kekurangan zat besi.

h. Melinjo (Gnetum gnemon)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman tumbuhan objek
melinjo dapat dilihat morfologinya yaitu terdapat bunga, buah, daun
batang dan akar. Melinjo ini termasuk ke dalam kelas gnetopsida. melinjo
memiliki akar tunggang, merayap ke permukaan dan berwarna kecoklatan
hingga abu-abu gelap. Perakaran ini bermanfaat untuk menyokong
tanaman agar lebih kuat dan membantu menyerap unsur air dalam tanah.
Batang melinjo berbentuk bulat memanjang dan memiliki percabangan
monopodial yaitu batang terlihat jelas, besar dan panjang pertumbuhan
cabangnya. Daun melinjo itu tunggal berbentuk bulat oval dan terdiri dari
berbagai helai daun dan memiliki pertulangan menyirip. Pada melinjo
bunga tidak sempurna, terpisah antara bunga jantan dan betina. Sedangkan
pada biji melinjo memiliki biji terbuka, lapisan luar keras, selaput dalam
dilindungi dengan tandan buah yang berdaging. Biji berwarna hijau muda
kalau belum matang dan sudah matang akan berwarna kemerahan tua.
Hal ini sesuai dengan literatur Suci Panji (2015) Biji melinjo berbentuk
oval, pada saat masih muda, kulit buah berwarna hijau, dan seiring dengan
pertambahan usia kulit buah melinjo berubah menjadi kuning, oranye, dan
merah, setelah tua bijinya berwarna kuning gading. Sama halnya dengan
daun dan kulit biji, biji melinjo diduga juga mempunyai kandungan
likopen dan karoten.
Melinjo kaya antioksidan, yang sangat dibutuhkan tubuh untuk
menangkal radikal bebas dan mencegah kanker, penuaan dini, dan
penyakit jantung. Kayu dari melinjo dapat digunakan sebagai bahan papan
dan alat rumah tangga sederhana, kemudian daun dan juga bunga (jantan
maupun betina) dapat digunakan untuk sayuran, kemudian biji melinjo
dapat menjadi bahan utama emping dan kulit melinjo dapat dijadikan abon
kulit melinjo.

 Keanekaragaman Hewan
a. Cacing tanah (Lumbricus terretris)
Berdasarkan hasil pengamatanan pada keanekaragaman hewan
dengan objek cacing terdapat bagian-bagian tubuhnya yaitu prostamin,
peristomium, satae, klitelium dan anus. Cacing tanah memiliki struktur
tubuh lunak. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) salah satu hewan yang
masuk dalam golongan filum Annelida karena tubuhnya tersusun atas
segmen-segmen berbentuk cincin, serta setiap bagian segmen memiliki
rambut pendek yang disebut setae. Cacing tanah ini memiliki ukuran
tubuh yang kecil dan gerakannya relatif lambat. Bagian punggung
memiliki warna cokelat cerah hingga ungu kemerahan, perut berwarna
krem, dan ekor berwarna kekuningan. Bentuk tubuhnya membulat
dengan panjang agak memipih. Sementara itu, pada bagian tubuh
belakang terdapat anus yang berfungsi sebagai alat sekresi untuk
membuang sisa pencernaan dan metabolisme.
Selain sebagai obat-obatan, cacin dijadikan campuran kosmetik,
campuran dalam makanan ternak seperti ayam, kambing, sapi dan banyak
lagi. Cacing juga berperan sebagai dekomposer dan membantu
pengolahan tanah dan taman. Sebagai obat-obatan, cacing diyakini
ampuh menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti tifus, demam,
antitrombosis, hipotensi, hiperlipidemia, diabetes, hipertensi, antipiretik,
dan analgesik. Pemanfaatan cacing tanah untuk antipiretik lebih aman
karena komponen kimia cacing tanah tidak menimbulkan efek toksik
bagi manusia sehingga aman dikonsumsi.

b. Siput (Achatina fulica)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman hewan
dengan objek siput terdapat bagian-bagian yaitu ujung Puncak, mata,
cangkang, tangkai mata, lingkaran cangkang, mulut, alat peraba
tentakel, kaki dan anus. Bagian tubuhnya yang lunak terlindung oleh
cangkang dan pada waktu tertentu dapat bersembunyi di dalamnya.
Tubuh lunak ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala
yang disebut caput dan bagian perut atau badan. Bekicot merupakan
hewan invertebrata dengan tubuh lunak dari kelas Gastropoda. Bekicot
mempunyai cangkang yang besar runcing berwarna coklat dan
mempunyai pola garis, padat berbentuk pyramid (seperti kerucut)
dengan pola spiral (lilitan seperti sekrup) dan dasar cangkang yang
membulat.
Hal ini sesuai dengan literatur Hironymus ( 2011) yang
mengatakan bagian tubuh bekicot terdiri dari mulut, lidah, lambung,
hati, anus, kaki, penutup cangkang, alat peraba dan paru-paru. Kepala
bekicot terdapat di bagian depan tubuh, pada bagian kepala ada sebuah
mulut yang dilengkapi dengan gigi parur (radula). Bekicot mempunyai
sepasang tentakel sebagai indera peraba dan perasa yang bergerak
dengan perut, tentakel berguna untuk merasakan perubahan suhu
tubuhnya, sebagai petunjuk jalan dan sebagai petunjuk adanya
makanan. dua tanduk yang lain mempunyai dua bintik hitam yang
berfungsi sebagai mata untuk membedakan keadaan gelap terang.
Kandungan antioksidan dan asam hialuronat yang terdapat pada
lendir siput diklaim dapat memberikan berbagai manfaat untuk
kesehatan dan kecantikan kulit, seperti menjaga melembapkan kulit dan
mencegah munculnya kerutan di wajah. Hewan ini juga sangat baik
dikonsumsi oleh orang yang sedang diet dan berusaha membentuk otot
tubuh. Menurut ahli, protein dalam tubuh hewan ini memiliki
kandungan kalori yang rendah

c. Udang (Panaeus merguiensis)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman hewan
dengan objek udang terdapat bagian-bagian yaitu antenula,carapace
(tempurung), mata, abdomen,antena, kaki renang, kaki jalan, telson dan
uropod. Secara morfologi, udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
kepala yang menyatu dengan dada (cephalothorax) dan bagian badan
(abdomen) yang terdapat ekor di belakangnya .Udang memiliki tubuh
yang beruas-ruas dan seluruh bagian tubuhnya tertutup kulit kitin yang
tebal dan keras. Semua bagian badan beserta anggota-anggotanya terdiri
atas ruas-ruas (segmen). Seluruh tubuhnya tertutup oleh kerangka luar
yang disebut eksoskeleton yang terbuat atas chitin.
Hal ini sejalan dengan literatur Haliman dan Adijaya (2005).
Kepala udang terdiri dari antenula, antena, dan mandibula. Genus
penaeus ditandai dengan adanya gigi pada bagian atas dan bawah
rostrum serta hilangnya bulu cambuk (setae) pada tubuhnya.
Udang merupakan salah satu makanan boga bahari (seafood)
dengan beragam kandungan nutrisi. Udang sudah banyak dikenal
sebagai sumber protein, yang penting untuk pembentukan sel-sel tubuh.
Selain itu, ada beragam manfaat udang bagi kesehatan, termasuk untuk
mencegah penyakit, membantu produksi hormon tiroid, menjaga
kesehatan tulang dan gigi dan menyehatkan jantung.

d. Ikan: ikan mas (Cyprinus sp)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman hewan
dengan objek ikan mas, terdapat bagian-bagian yaitu celah mulut,
mulut, lubang hidung, mata, tutup insang, sirip dada, Sisi, sirip perut,
sirip dorsal, anus, sirip belakang, dan ekor. Ikan mas merupakan jenis
ikan air tawar, badan berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke
samping (compresed). Mulutnya terletak di ujung tengah (terminal). Di
bagian mulut terdapat dua pasang sungut, selain itu di dalam mulut
terdapat tiga baris gigi berbentuk geraham. Warna tubuhnya bermacam-
macamada yang merah, hijau, biru keperakan, hitam, kuning muda,
coklatkeemasan, dan berbelang-belang campuran dari beberapa warna.
Hal ini sesuai dengan literatur Khairuman dan Amri (2011),
secara umum, hampir semua tubuh ikan mas tertutupi sisik, kecuali
beberapa strain yang hanya memiliki sisiksedikit dan tipe sisiknya
adalah sisik tipe sikloid (lingkaran). Sirip punggungnya
(dorsal)memanjang dengan bagian belakang berjari keras dan bagian
akhir (sirip ketigadan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung
berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip duburnya
(anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung,yakni berjari keras dan
bagian akhirnya bergerigi. Garis rusuknya (linea lateralisatau gurat sisi)
tergolong lengkap, berada di pertengahan permukaan tubuhdengan
bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal
ekor.
Salah satu kandungan yang dimiliki oleh ikan mas adalah omega 3
omega 3 sangat baik untuk kesehatan jantung. Fungsi lainnya adalah
mampu mengontrol detak jantung agar normal Ketika seseorang
mengonsumsi dua porsi seminggu ternyata dapat mengurangi resiko
gagal jantung. Ikan mas juga dapat membantu mencerdaskan otak,
membantu pertumbuhan mencegah kanker dan menyehatkan mental.

e. Amphibia: katak (Rana SP)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman hewan
dengan objek katak terlihat morfologinya yaitu mata, lubang hidung,
punggung, perut, kaki depan kaki belakang dan jari. Secara morfologi
katak mudah dikenal karena tubuhnya seperti berjongkok di mana ada
empat kaki untuk melompat, bentuk tubuh pendek, leher yang tidak
jelas, tanpa ekor, mata melotot dan memiliki mulut yang lebar. Katak
mempunyai dua buah anggota penggerak, yaitu sepasang kaki depan
dan sepasang kaki belakang. Kaki depan ukurannya lebih pendek dan
lebih kecil dibandingkan kaki belakang. Katak berperan dalam
ekosistem pada rantai makanan sebagai pemangsa atau dimangsa. jika
populasi katak menurun maka jumlah populasi nyamuk akan meningkat
karena pemangsanya menurun. Jadi katak berperan dalam suatu
ekosistem sebagai penyeimbang pada rantai makanan.

f. Reptilia: cicak (Cosymbotus platyurus)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman hewan
dengan objek cicak dengan morfologinya yaitu mulut, hidung mata,
gendang telinga, jari kaki, kaki depan, badan sama kaki belakang, anus
dan ekor. Pada bagian kepala dengan moncong lebih panjang dari jarak
mata ke lubang telinga. Tubuhnya pipih dorsoventral dengan sisik kecil
pada bagian dorsal dan melebar di bagian kepala. C. platyurus memiliki
pelebaran kulit dari aksila hingga pangkal tungkai belakang. Warna
tubuh pada umumnya coklat abu-abu dengan corak marmer yang
bervariasi dari terang hingga gelap di bagian dorsal.
Hal ini sejalan dengan literatur Kastawi dkk (1992) Cicak dari
ordo Squamata ini termasuk ke dalam ovipar (berkembang biak dengan
cara bertelur). Cicak yang merupakan kelompok reptil adalah hewan
yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat
ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Pada cicak, organ genitalia
masculine terdiri atas testis yang berbentuk oval, relatif kecil, berwarna
keputih-putihan, berjumlah sepasang, terletak di dorsal rongga abdomen
yang di gantung oleh mesorchium.
Selama jumlahnya tidak berlebihan, cicak membantu kita
menghilangkan nyamuk dan serangga. Terutama di musim penghujan
yang banyak didominasi nyamuk-nyamuk berbahaya. Namun, kita pun
harus menghindari bakteri yang dibawanya agar terhindar dari penyakit.

g. Burung: merpati (Columba sp)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman hewan
dengan objek merpati terlihat bagian-bagiannya yaitu sayap, mata,
telinga, rostrum, cervix, ekor dan kaki. Bulunya yang khas berwarna
abu-abu, cokelat atau merah muda, dengan bercakbercak kontras
berwarna lebih cerah. Kepala burung merpati memiliki batok kepala
yang relatif kecil dengan paruh berada di bagian depan, memiliki mata
berwarna kemerahan dan di kepalanya dilapisi oleh lapisan kulit,
bermata bulat, berparuh keras dan berwarna kecoklatan maupun
kehitaman tergantung jenisnya. Burung merpati termasuk ke dalam
kelas aves. Leher pada Aves berbentuk silindris, memanjang dilindungi
oleh bulu. Badan leher disusun dan dilalui oleh sistem otot, saluran
pencernaan, buluh syaraf, pembuluh darah, dan rangka dalam.
Hal ini sesuai dengan literatur Mukayat (1990) kelas Aves adalah
kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan memiliki bulu dan
sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota gerak
belakang beradaptasi untuk berjalan, berenang dan bertengger. Mulut
sudah termodifikasi menjadi paruh, punya kantong hawa, jantung terdiri
dari empat ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi karena gigi-
giginya telah menghilang yang digantikan oleh paruh ringan dari zat
tanduk dan berkembang biak dengan bertelur.
Daging burung merpati ini bermanfaat untuk membantu
mengoptimalkan fungsi hati dan ginjal, membantu menurunkan tekanan
darah, membantu meningkatkan memori serta embantu mengatur kadar
gula darah.

h. Mamalia: kucing (Carvia sp)


Berdasarkan hasil pengamatan pada keanekaragaman hewan
dengan objek kucing terlihat morfologinya yaitu kepala, ekor, mata,
hidung, anus, kaki belakang dan kaki depan. Kucing memiliki bentuk
yang sangat beragam. Kumis pada kucing sangat sedikit dan terdapat di
bagian bawah hidung. Kaki kucing memiliki 2 pasang, q pasang bagian
depan dan 1 pasang bagian belakang. Ekor kucing berbentuk bulat
memanjang. Kucing termasuk ke dalam kelas mamalia.
Hal ini sejalan dengan literatur Radiopuetro (1996), Adapun ciri-
ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi bulu
atau rambut yang lepas secara periodik, kulitnya banyak mengandung
kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu .Ekor biasanya
panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau kaki
(kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang,
masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-
macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat,
membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau
berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging.
Kucing berperan sebagai hewan peliharaan. memelihara kucing
mampu menurunkan tingkat stres. Kucing juga dapat dipelihara untuk
mengurangi tikus dirumah.
VIII. Penutup
a. Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan,
atau fungus. ... Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan,
kecuali pengelompokan yang mudah—baik yang bersel satu atau bersel
banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua
lingkungan yang mengandung air. Protista dikelompokan menjadi tiga
kelompok yaitu Protista mirip jamur (jamur lender), Protista mirip
tumbuhan (alga), dan Protista mirip hewan (protozoa).
2. Keanekaragaman Tumbuhan menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk,
struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lain dari tumbuhan di suatu
daerah. Sumber alam hayati merupakan bagian dari mata rantai tatanan
lingkungan hidup, yang menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu
menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.
3. Keanekaragaman pada hewan merupakan variasi dari struktur, bentuk,
jumlah, dan sifat lainnya pada suatu waktu dan tempat tertentu. ... Hewan
ini memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan
dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang.

b. Saran
Adapun saran pada praktikum mengenai jaringan pada tumbuuhan dan hewan
ini adalah:
1. Dalam melakukan percobaan diharapkan untuk lebih memahami
terlebih dahulu mengenai langkah kerja yang akan dilakukan, serta
tujuan dilaksanakannya praktikum, sehingga memudahkan kita dalam
melakukan percobaan.
2. Untuk melakukan pengamatan terhadap ojek tiap percobaan
hendaknya harus teliti dalam mengamati morfologi pada objek
keanekaragaman protista, hewan dan tumbuhan, agar data yang
didapatkan mencapai hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, S.T. and P.G. Miles. 1989. Edible Mushroom and Their Cultivation. Florida : CRC
Ress.
Elsifa, Armelia dkk.2019. Eksplorasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Di Stl Ulu
Terawas, Musi Rawas, Sumatera Selatan.Jurnal Tadris Biologi.Vol.10 (1), 47-55.
Dapat diakses pada https://doi.org/10.24042/biosfer.v10i1.4277 Diakses tanggal 16
November 2021

Gandjar, I. 2006. Mikologi dasar dan terapan. Yogyakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Hyranimus, Budi Santoso. 2011. Bisnis cacing Tahan Banting Tanpa Pusing. Jakarta :
Agromedia pustaka
Hasan, M dan Ariyanti, N. S. (2004). Mengenal Bryophyta (Lumut).Jawa Barat : Penerbit
Mizan
Jafrianti. 2020. Praktis Belajar Biologi Untuk Mahasiswa Kesehatan. Jawa Timur :
Ahliamedia Press.
Kastawi dkk. 1992. Macam-macam dan Jenis Cicak. Jakarta : Laporan Tahunan
Khairuman dan K. Amri. 2011. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan konsumsi. Jakarta : Agromedia
Pustaka

Lutfiawan M. Dkk. 2015. Analisis Pertumbuhan Sargassum Sp. Dengan Sistem Budidaya
Yang Berbeda Di Teluk Ekas Lombok Timur Sebagai Bahan Pengayaan Mata Kuliah
Ekologi Tumbuhan. Jurnal Biologi Tropis. Vol. 5(2). 135-144. Dapat diakses pada
Dapat diakses pada https://dx.doi.org/10.29303/jbt.v15i2.202 Diakses tanggal 16
November 202
Mukayat, D. 1990. Zoologi Vertebrata. Jakarta. Erlangga
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta : Erlangga
Rohmimotarto. 2007. Zoologi Invertebrata. Jakarta : Pustaka

Sujiono Bambang, Dkk. 2011 Modul Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka

Susanto, Agus H. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu

Suci, Panji, Ratih. 2015. Pengaruh Proses Pengolahan Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Terhadap Kadar Total Likopen dan Karoten Dengan Metode Spektrofotometri-Vis.
Junral Wiyata Vol. 2(2), 151-156. Dapat diakses pada
http://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/53 Diakses pada 16 November 2021

Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.


Warrier, Ranjini and Tripathi, K.K. 2011. Biology Of Zea mays (Maize). India. : Departmen
Of Biotechnology Government Of India

Wiardani, isnaeni. 2010. Budi Daya Jamur Konsumsi. Yogyakarta: Lily Publisher

Winchester. A. M., 1958. Genetics A Survey of the Principles of Heredity Second Edition.

Amerika Serikat : The Riberside Press.


LAMPIRAN

Alga Coklat Jamur Tiram Lumut (Marchantia


(Sargassum sp) (Pleurotus ostreatus) polymorpha)

Jagung Suplir Melinjo


(Zea mays) (Adiantum sp) (Gnetum gnemon)
Bunga merak Cacing (Lumbriccus Siput
(Caesalpinia terretris)
(Achatina fulica)
pulcherrima)

Ikan mas Katak


Udang
(Cyprinus sp) (Rana sp)
(Panaeus merguiensis)
Cicak Merpati Kucing (Carvia sp)
(Cosymbotus platyurus)
(Columba sp.)

Jamur tempe Euglena viridis


(Rhizopus sp)

Anda mungkin juga menyukai