Anda di halaman 1dari 55

KEANEKARAGAMAN

HAYATI
Iwan Hadiqul Fuad, M.Pd
 Istilah biologi berasal dari Bahasa Yunani
yaitu “bios” yang berarti “hidup” dan “logos” yang
berarti “ilmu”. Jadi dapat disimpulkan bahwa biologi
merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup
dan kehidupannya. Dengan menggali biologi lebih
jauh, kita akan mampu memahami betapa
berharganya ciptaan Tuhan serta mampu bertindak
untuk dapat menjaga dan melestarikan alam tempat
kita hidup
Biologi sebagai sains
 Sains berasal dari bahasa latin scientia yang artinya pengetahuan. Sains
merujuk pada sistem untuk mendapatkan pengetahuan melalui
pengamatan dan eksperimen. Sains memiliki karateristik, yaitu sebagai
berikut.
 Rasional, artinya sains merupakan hasil kegiatan berpikir secara logis
dengan menggunakan nalar (rasio) yang hasilnya dapat diterima nalar
manusia.
 Objektif, sains merupakan kebenaran apa adanya karena didasarkan
adats data-data dan tanpa pengaruh pendapat atau pandangan pribadi
 Empiris, sains dapat dibuktikan dengan pengamatan, penelitian, dan
eksperimen
 Akumulatif, sains dapat dibentuk berdasarkan teori lama yang
disempurnakan, ditambah, atau diperbaiki sehingga semakin sempurna.
Tingkatan pada ruang lingkup biologi yang harus
kamu ketahui

 Molekul adalah gabungan dari dua atau lebih unsur atom. Molekul juga
merupakan partikel terkecil dari suatu unsur atau senyawa.
 Sel merupakan suatu unit struktural dan fungsional dari makhluk hidup.
 Jaringan terbentuk dari beberapa sel dimana sel-sel tersebut memiliki
fungsi dan bentuk yang sama, misalnya, jaringan pada hewan, jaringan
otot, jaringan pada tumbuhan.
 Organ terbentuk dari jaringan-jaringan yang memiliki fungsi tertentu
misalnya daun, batang, dan akar yang ada pada tumbuhan, atau organ
yang ada pada hewan.
 Sistem organ terdiri dari organ-organ yang saling bekerja dan
berinteraksi secara sinergis ,misalnya sistem peredaran darah, sistem
gerak, sistem pencernaan, dan sistem pernapasan
 Organisme merupakan kumpulan dari seluruh sistem organ yang
saling bekerja sama menjalankan fungsi kehidupan
 Populasi adalah kumpulan dari individu yang sejenis yang menempati
suatu daerah tertentu misalnya populasi manusia atau hewan tertentu
 Komunitas merupakan suatu kumpulan populasi-populasi atau
beberapa populasi yang menempati suatu wilayah tertentu misalnya
populasi dalam suatu kebun.
 Ekosistem merupakan kesatuan antara komunitas dengan lingkungan
tempat hidupnya yang di dalamnya terdapat hubungan timbal
balik ,misalnya ekosistem pantai, ekosistem danau, ekosistem hutan
 Bioma adalah suatu kumpulan dari berbagai ekosistem yang
membentuk suatu kesatuan ekosistem dunia atau global
Keanekaragaman hayati
 Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada
makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk,
penampilan, habitat, ukuran, serta ciri-ciri lainnya di suatu
tempat. Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas
(biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi yang
terdapat pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu
daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh
faktor genetik dan faktor lingkungan yang memengaruhi
fenotip (ekspresi gen).
 Jadi keanekaragaman adalah semua spesies tumbuhan, hewan,
mikroorganisme serta proses ekosistem di suatu tempat.
Keanekaragaman Gen
 Gen adalah substansi kimia sebagai factor pembawa dan
penentu sifat-sifat keturunan yang terdapat dalam lokus
kromosom, kromosom ada dalam inti sel. Pada dasarnya gen
yang dimiliki makhluk hidup mengandung perangkat yang
sama tetapi susunannya berbeda. Karena susunanya berbeda
setiap makhluk hidup memiliki sifat fisiologi, anatomi, yang
berbeda pula. Setiap makhluk hidup memiliki gen yang sangat
banyak dengan susunan yang beragam sehingga apabila
terjadi perkawinan makhluk hidup terjadi rekombinasi gen
dan terbentuk gen yang baru.
 Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam
satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen
menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga
berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip (penampakan
luar) suatu makhluk hidup. Keanekaragaman gen
mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk
hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran
daun, tinggi pohon, jengger ayam dan sebagainya. Variasi
dalam spesies ini disebut varietas.
 Setiap individu tersusun atas banyak gen, bila terjadi hibridasi
(persilangan) antar individu yang karakternya berbeda akan
menghasilkan keturunan yang semakin banak variasinya.
Perhatikan gambar tanaman mawar di bawah dengan warna
merah, putih dan kuning. Tanaman mawar ini merupakan
contoh keanekaragaman gen.
Contoh keanekaragaman Gen

Contoh pada jengger ayam, kita mengenal beberapa bentuk pial atau
jengger pada ayam antara lain pial mawar, pial ercis, pial warlud, dan
pial tunggal. Semua pial tersebut dimiliki spesies yang sama yaitu
ayam (galus2). Meskipun spesies sama tetapi setiap ayam memiliki gen
yang berbeda beda sehingga bentuk pial berbeda, tegantung induknya.
Keanekaragaman gen juga terjadi
pada manusia. Keanekaragaman ini
menunjukkan perbedaan antara
laian sifat berbeda, ukuran badan,
warna kulit, warna mata serta
bentuk rambut

Selain itu cangkang-cangkang


keong atau kerang. Cangkang
tersebut memiliki motif dan warna
yang berbeda hal itu menujukkan
keanekaragaman tingkat gen. Motif
dan warna keong merupakan sifat
yang nampak dari luar (fenotip).
 ∙ Durio zibethimus (durian), ada yang berkulit tebal ada yang
tipis, ada yang berbiji besar ada yang berbiji kecil
 ∙ Musa paradisiaca (pisang), ada berbagai varietas
diantaranya pisang raja sereh, pisang raja jambe, pisang rojo
molo
 ∙ Mangifera indica (mangga), ada berbagai varietas
diantaranya mangga manalagi, mangga golek, mangga
gedong
 ∙ Felis catus (kucing), ada yang berwarna hitam, putih, abu-
abu , cokelat
Keanekaragaman Jenis
 Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai
persamaan morfologis, anatomis, fisiologis dan memiliki
kemapuan untuk melakukan perkawinan dengan sesamanya
sehingga meghasilkan keturunan yang subur (fertile) untuk
melanjutkan generasinya.
 Untuk mengetahui tingkat spesies kalian harus mengtahui ciri
fisiknya bentuk dan ukuran tubuh, warna dan kebiasaan hidup.
 Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang
terdapat pada mahluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis
pada mahluk hidup yang termasuk pada satu keluarga (family)
lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada
perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh
keanekaragaman jenis dapat dilihat dari keluarga kacang-
kacangan antara kacang kapri, kacang tanah, kacang hijau,
kacang merah, kaang kedelai dan kacang panjang. Hal ini
disebabkan ciri-ciri yang berbeda antara satu dan lainnya. ciri-
tersebut bisa dilihat dari ukuran batang, kebiasaan hidupnya,
bentuk biji, jumlah biji serta rasanya.
kacang-kacangan. Ada kacang
kapri, kacang tanah, kacang hijau,
kacang merah, kaang kedelai dan
kacang panjang

Meskipun termasuk keluarga yang


sama (family) yang sama tetapi
memiliki ciri-ciri dan sifat yang
berbeda dilihat dari bentuk daun,
bentuk buah, bentuk bunga, tinggi
batang, dan tempat tumbuhnya.
Pohon kelapa (Cocos Nucifera),
pohon pinang (Aracea catechu), Aren
(Arenga pinnata)
Contoh lain dari keluarga panthera
Hewan dari genus Panthera, harimau
(Panthera tigris), singa
(Panthera leo), macan tutul (Panthera
pardus) dan jaguar (Panthera onca).
diantara meraka terdapat perbedaan
perbedaan yang mecolok dari bentuk
tubuh, warna tubuh, tingkah laku dan
lingkungan hidupnya
kedalam keanekaragaman tingkat jenis.
 Dapat disimpulkan keanekaragaman tingkat jenis
(spesies) hewan atau tumbuhan memiliki family atau
genus yang sama tetapi memiliki spesies yang
berbeda.
Keanekaragaman Ekosistem
 Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik
antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam aktivitas
kehidupannya makhluk hidup selalu berinteraksi dan bergantung pada
lingkungan sekitarnya. Ketergantungan ini berkaitan dengan kebutuhan
akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan faktor abiotik
lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan
cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Hal ini
menunjukkan adanya keanekragaman ekosistem

 Semua jenis makhluk hidup (komponen biotik) akan saling


berinteraksi dalam lingkungannya (komponen abiotik) membentuk suatu
ekosistem
 Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman
suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem
ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan
keanekaragaman jenis (spesies).contoh keanekargaman
ekosistem : sawah, hutan, pantai.
 Dapat disimpulkan Keanekaragaman ekosistem Terbentuk
karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, hingga ada hubungan timbal balik antara
faktor biotik dan abiotik.
Beberapa macam ekosistem menunjukkan adanya
keanekaragaman tingkat ekosistem
 Dapat disimpulkan keanekragaman tingkat Gen
dapat ditemukan pada makhluk hidup satu spesies.
 Kenakearagaman spesies dapat ditemukan pada
komunitas
 Keanekaragaman ekosistem dapat ditemukanpada
satu wilayah
3 Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri dengan


lingkungannya. Satu spesies dengan spesies lainnya saling memengaruhi. Interaksi juga terjadi
antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidupnya.

Ekosistem alami Ekosistem buatan

• Ekosistem alami, misalnya hutan, rawa, • Ekosistem buatan, misalnya agroekosistem


mangrove, sungai, dan padang rumput. dalam bentuk sawah, ladang, dan kebun.
• Memiliki keanekaragaman spesies lebih • Memiliki keanekaragaman spesies lebih
tinggi, tetapi keanekaragaman genetik lebih rendah, tetapi keanekaragaman genetik yang
rendah dibandingkan ekosistem buatan. lebih tinggi dibandingkan ekosistem alami.
Kemarin kita mempelajari bahwa
keanekaragaman hayati dibagi
menjadi tiga, yakni
keanekaragaman tingkat gen,
tingkat spesies/jenis dan tingkat
ekologi.
Tipe-Tipe ekosistem
 Ekositem Perairan (Akuatik)
Ekosistem perairan adalah komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas
air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi
menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.
Plaknton terdiri atas fitoplanktoon dan zooplankton. Organisme ini dapat
berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus arus air, misalnya
ganggang uniseluler dan protozoa
Nekton merupakan organisme yang bergerak aktif (berenang) misalnya ikan
dan katak
Neuston merupakan organisme yang mengapung dipermukaan air misalnya
serangga, air, teratai, eceng gondok dan ganggang.
Bentos merupakan organisme yang berada didasar perairan misalnya, udang,
kepiting, cacing, dan ganggang.
Perifiton merupakan organisme yang melekat pada organisme lain misalnya
ganggang dan siput.
Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri sebagai berikut:
 Memiliki kadar garam(salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah
daripada cairan sel yang makhluk hidup.
 Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
 Penetrasi atau masuknya cahaya matahari dibagi menjadi beberapa zona
yaitu :
 Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari
hingga kedasar perairan.
 Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai kedalaman
yang masih dapat di tembus cahaya matahari.
 Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus cahaya
matahari. Di daerah ini tidak ditemukan organisme fotosintetik (produsen), tetapi
dihuni oleh hewan pemangsa dan organisme pengurai.
Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ketengah
laut, yaitu :
 Zona litoral (pasang surut), merupakan daerah yang terendam saat terjadi
dan seperti daratan saat air laut surut.
 Zona neritik, merupakan daerah laut dangkal, kurang dari 200 meter.
Zona ini dapat ditembus cahaya matahari dan dihuni ganggang laut dan ikan.
 Zona batial, merupakan memiliki kedalam air 200-2.000 meter dan
keadaannya remang-remang. Di zona ini tidak ada produsen, melainkan
dihuni oleh nekton (organisme yang aktif berenang), misalnya ikan.
 Zona abisal, merupakan daerah palung laut yang keadaannya gelap.
Kedalaman air di zona abisal lebih dari 2.000 meter. Zona ini dihuni oleh
hewan predator, detritivor (permakan sisa organisme), misalnya pengurai.
Ekosistem Air
Ekosistem Air laut Ekosistem air laut memiliki ciri sebagai
berikut :
 Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.
 Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
 Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu
dengan laut yang lain.
 Memiliki variasi perbedaan suhu dibagian permukaan dengan
di kedalaman.
 Terdapat arus air laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi
oleh arah angin, perbedaan densitas (masa jenis) air, suhu,
tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi
Macam-macam ekosistem air laut
 Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau palung laut
yang gelap karena tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari.
Pada ekosistem laut dalam tidak ditemukan produsen.
Organisme yang dominan, yaitu predator dan ikan yang pada
penutup kulitnya mengandung fosfor sehingga dapat bercahaya
di tempat yang gelap.
 Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu Karang terdapat di laut yang dangkal dengan air
yang jernih. Organisme yang hidup di ekosistem ini, antara lain hewan
terumbu karang (Coelenterata), hewan spons (Porifera), Mollusca
(kerang, siput), bintang laut, ikan, dan ganggang. Ekosistem terumbu
karang di Indonesia yang cukup terkenal di antaranya Taman Nasional
Bawah Laut Bunaken.
 Ekosistem Estuari
Ekosistem estuari terdapat di daerah percampuran air laut
dengan air sungai. Salinitas air di estuari lebih rendah daripada
air laut, tetapi lebih tinggi daripada air tawar, yaitu sekitar 5 – 25
ppm. Di daerah estuari dapat ditemukan tipe ekosistem yang
khas, yaitu padang lamun (seagrass) dan hutan mangrove.
 Ekosistem pantai pasir
Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena
deburan ombak air laut. Di tempat ini angin bertiup kencang dan cahaya
matahari bersinar kuat pada siang hari. Hewan yang hidup di pantai pasir,
misalnya kepiting dan burung. Pantai pasir antara lain terdapat di Bali,
Lombok, Papua, Bengkulu, dan Bantul (Yogyakarta)
Ekosistem Daratan

 Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya


berupa daratan. Ekosistem darat meliputi area yang sangat
luas yang disebut bioma. Tipe bioma sangat dipengaruhi oleh
iklim sedangkan iklim dipengaruhi oleh letak geografis garis
lintang dan ketinggian tempat dari permukaan air laut.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem
darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai
berikut
2 Ekosistem Darat Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas
yang disebut bioma.

Hutan Hujan
Tropis

1) Terdapat di wilayah khatulistiwa


2) Curah hujan sangat tinggi.
3) Matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu lingkungan
21–30°C.
4) Flora terdiri atas pohon tinggi berkanopi, semak belukar,
herba, tanaman merambat (liana), dan tanaman epifit.
5) Fauna terdiri atas hewan yang dapat terbang dan memanjat,
serta Mammalia.
2 Ekosistem Darat

Sabana

Sabana merupakan padang rumput yang diselingi


pohon-pohon

1) Terdapat di daerah tropis.


2) Curah hujan 90–150 cm/tahun.
3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana campuran.
4) Flora terdiri atas rumput, gebang, Eucalyptus, dan Acacia.
5) Fauna terdiri atas serangga dan berbagai jenis Mammalia.
2 Ekosistem Darat

Padang Rumput

1) Terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang.


2) Curah hujan 25–50 cm/tahun.
3) Daerah bercurah hujan tinggi ditumbuhi oleh rumput
berukuran tinggi dan subur, sedangkan daerah bercurah hujan
rendah ditumbuhi oleh rumput yang pendek.
4) Fauna terdiri atas serangga, hewan pengerat, reptil, burung,
dan berbagai jenis Mammalia.
5) bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah,
kangguru, serangga, tikus dan ular.
2 Ekosistem Darat

Gurun

1) Suhu lingkungan ekstrim (siang hari mencapai 60°C,


sedangkan malam hari mencapai 0°C).
2) Curah hujan sangat rendah (kurang dari 25 cm/tahun).
3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana campuran.
4) Flora terdiri atas tumbuhan xerofit (seperti kaktus), kurma,
dan semak belukar.
5) Fauna terdiri atas semut, kalajengking, kadal, ular, tikus,
burung, dan unta.
2 Ekosistem Darat

Hutan Gugur

1) Terdapat di daerah yang memiliki empat musim.


2) Curah hujan antara 75–100 cm/tahun.
3) Tumbuhan hutan gugur seperti elm, beech, oak, dan maple.
4) Pada musim dingin, beberapa hewan mengalami hibernasi,
menyimpan makanan, membentuk lemak di bawah kulit,
maupun melakukan migrasi ke daerah yang lebih hangat.
5) rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon
(sebangsa luwak).
2 Ekosistem Darat

Taiga

1) Terdapat di daerah antara subtropis dan kutub.


2) Curah hujan antara 75–100 cm/tahun.
3) Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer).
4) Fauna terdiri atas moose, ajak, beruang hitam, lynx, serigala,
serangga, dan burung.
2 Ekosistem Darat

Tundra Bioma tundra dibedakan menjadi tundra arktik (a)


dan tundra alpin (b).
1) Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara dan
sekitarnya. Vegetasi yang dominan di bioma ini
adalah lumut Sphagnum, liken “reindeer”, serta
pohon willow dan birch. Hewan-hewan yang
hidup di bioma tundra, antara lain caribou,
muskox, rubah, dan burung ptarmigan.
2) Tundra alpin terdapat di puncak pegunungan
yang tinggi. Vegetasi didominasi oleh rumput
alang-alang, perdu, lumut daun, dan liken.

Hewan yang menetap memiliki rambut atau


bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub,
beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk
dan lalat hitam

Anda mungkin juga menyukai