KEANEKARAGMAN HAYATI
KELAS X
Disusun oleh
Wiwi Rahmawati (3061724003)
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan konsep keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman
tingkat jenis, dan keanekaragaman tingkat ekosistem melalui pengamatan.
C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis, dan
keanekaragaman tingkat ekosistem suatu makhluk hidup berdasarkan hasil
pengamatan lingkungan.
2. Mengetahui jenis organisme khas daerah/wilayah dan mendeskripsikan
keanekaragaman gennya.
3. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Keanekaragaman Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom.
Gen setiap makhluk hidup mempunyai bahan dasar kimia yang sama, namun
susunannya berbeda, perbedaan susunan inilah yang menyebabkan terjadinya
keanekaragaman gen. Jadi, keanekaragaman gen adalah keaneka-ragaman yang
timbul karena adanya variasi susunan gen dalam dalam suatu spesies. Variasi dalam
satu spesies makhluk hidup disebut varietas. Suatu mahluk hidup dikatakaan satu
spesies apabila terjadi perkawinanan antar dua individu dan menghasilkan keturunan
yang fertil.
Keanekaragaman tingkat gen dapat kita pelajari pada pola-pola bentuk daun
pada tumbuhan. Pada tumbuhan Dahlia memiliki bentuk daun yang berbeda-beda
antara daun semasa kecambah, semasa muda, dan semasa dewasanya atau semasa
akan menghasilkan bunga. Pada bagian-bagian bunga, sekalipun memiliki genotip
sama pada kelopak, mahkota, benang sari, dan putiknya, kesemuanya memiliki bentuk
yang berbeda-beda. Demikian pula bentuk daun Ranunculus aquatalis, Salvinia, dan
Myriophyllum adalah berbeda antara daun yang berada di atas permukaan air dengan
daun yang berada dibawah permukaan air. Daun yang berada di bawah permukaan air
memiliki bentuk serupa akar, tetapi daun yang berada di atas permukaan air memiliki
bentuk yang lebih lebar. Hal ini berarti faktor lingkungan mempengaruhi penampakan
sifat genotip yang sama pada suatu bagian organisme sejenis di tempat tertentu.
Contoh lain tentang keanekaragaman gen misalnya pada kucing, bunga
mawar, ataupun manusia. Keanekaragaman tingkat gen dapat anda amati pada
Gambar 1 berikut.
A B C
Gambar 1. Keanekaragaman Tingkat Gen pada Mawar
Setelah Anda mengamati gambar di atas, diskusikan dengan temanmu dan jawab
pertanyaan berikut.
1. Variasi apa yang tampak? Apa yang menyebabkan hal tersebut?
2. Samakah fenotip individu satu spesies yang hidup pada tempat yang berbeda?
Jika Anda telah menemukan menjawabnya, maka cocokkan jawaban Anda dengan
jawaban berikut ini.
1. Dari gambar tersebut diketahui bahwa variasi yang tampak adalah variasi warna dan
variasi bentuk mahkota bunganya. Pada gambar A tampak mahkota bunganya lebih
besar berwarna orange. Pada gambar B memperlihatkan mahkota bunga yang berwarna
merah dan putih pada helaian mahkotanya. Gambar C menunjukkan lembaran mahkota
bunganya bertumpuk lebih banyak dan berwarna putih.
2. Fenotip individu pada satu spesies yang hidup pada tempat yang berbeda akan
mempunyai fenotip yang berbeda pula karena dipengaruhi oleh gen dan lingkungan.
Kemudian Anda amati Gambar 2 berikut ini, dan diskusikan dengan teman Anda!
Temukan perbedaan ciri-ciri antara kedua wanita berikut!
A B
Gambar 2. Keanekaragaman Tingkat Gen pada Manusia
No Ciri-ciri Wanita A Wanita B
1
2
3
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistem adalah keanekaragaman yang timbul
karena adanya interaksi antara lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan
makhluk hidup tertentu. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan
adanya variasi dari ekosistem di biosfir. Misalnya: ekosistem gurun yang di-dalamnya
terdapat unta, kaktus, serta ekosistem hutan tropis yang di dalamnya terdapat harimau.
Akibat perputaran bola dunia pada porosnya menyebabkan pembagian iklim,
siang dan malam, arah angin, dan kondisi air di tiap bagian dunia adalah berbeda-
beda. Iklim adalah menunjukkan pukul rata tentang keadaan suhu, sinar matahari,
cuaca, curah hujan, tekanan udara dan kelembaban udara di suatu daerah. Pengaruh
iklim terhadap bentang alam menyebabkan terbentuknya berbagai Bioma seperti:
Gurun, Kutub, Tundra, Savana, Stepa, Hutan Berdaun Jarum (Pinus), Hutan Tropis,
dan Hutan Berdaun Gugur. Kondisi seperti itu berdampak ada daerah yang
berpenghuni dan daerah tidak berpenghuni, baik dihuni oleh jenis tumbuhan, hewan
maupun manusia.
Ekosistem hutan merupakan habitat hewan-hewan liar, sehingga rusaknya
hutan berakibat terganggunya kehidupan hewan-hewan tersebut, bahkan mungkin
kehilangan habitat mereka. Kehidupan hewan-hewan yang tidak sesuai dengan
habitatnya dapat berakibat semakin merana, bahkan mungkin menyebabkan kematian
dan punahnya suatu hewan. Ekosistem hutan memiliki fungsi ekologis bagi kehidupan
hewan, yaitu untuk berlangsungnya rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan bagi
mereka, serta menjamin berlangsungnya daur ulang materi dan aliran energi bagi
kehidupan di bumi. Dengan demikian akibat rusaknya berbagai ekosistem
menyebabkan punahnya beberapa jenis spesies. Sekali jenis makhluk hidup itu punah,
jangan harap ia dapat muncul kembali di dunia ini. Hutan yang berfungsi untuk
melindungi kehidupan hewan-hewan disebut Hutan Suaka Margasatwa. Disinilah
pentingnya memelihara kelestian suatu ekosistem dan adanya distribusi tumbuhan dan
hewan yang berbeda-beda pada setiap jenis Ekosistem maupun Bioma.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu
melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk tak
hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini
menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Hubungan timbal balik apa
saja yang terdapat pada makhluk hidup?
Gambar 4 berikut ini merupakan gambar keanekaragaman ekosistem, yaitu
ekosistem laut dan ekosistem hutan.
A B
Gambar 4. Ekosistem Laut (A) dan Ekosistem Hutan (B)
Setelah Anda mempelajari uraian di atas, jawab pertanyaan berikut. Sebutkan hewan
dan tumbuhan khas Indonesia?
RANGKUMAN
Keanekaragaman hayati terdiri dari 3 tingkat yaitu tingkat gen, jenis dan ekosistem.
Adanya perkawinan dua individu yang satu spesies akan menyebabkan terjadinya perbedaan
susunan gen yang menimbulkan keanekaragaman gen. Keanekaragaman tingkat jenis adalah
perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu tempat. Misalnya
perbedaan dalam tingkat takson familia. Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam satu
familia, akan menimbulkan keanekaragaman jenis, misalnya dalam familia felidae, familia
palmae. Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai
bentuk ekosistem. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim
menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan
lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan
fauna (hewan) yang menempati suatu wilayah, sehingga akan menimbulkan keanekaragaman
ekosistem. Aktivitas manusia untuk melestarikan keanekaragaman hayati, dapat dilakukan
dengan pembiakan in situ dan pembiakan ex situ.
Daftar PustakaX