Anda di halaman 1dari 13

MATERI

KEANEKARAGMAN HAYATI
KELAS X

Disusun oleh
Wiwi Rahmawati (3061724003)

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) BANJARMASIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami keanekaragaman hayati dan keberadaannya di alam

B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan konsep keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman
tingkat jenis, dan keanekaragaman tingkat ekosistem melalui pengamatan.

C. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis, dan
keanekaragaman tingkat ekosistem suatu makhluk hidup berdasarkan hasil
pengamatan lingkungan.
2. Mengetahui jenis organisme khas daerah/wilayah dan mendeskripsikan
keanekaragaman gennya.
3. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati.
KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Konsep Keanekaragaman Hayati


Konsep keanekaragaman hayati didasari pada prinsip bahwa tidak ada makhluk hidup
yang sama persis didunia ini. Setiap makhluk hidup memilki sifat, wujud, dan perilaku
yang berbeda. Dengan demikian, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman
makhluk hidup yang menunjukan seluruh variasi gen, spesies, dan ekosistem disuatu
tempat. Keanekaragaman hayati dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal yaitu faktor genetik, yang bersifat stabil atau konstan pengaruhnya
terhadap morfologi (fenotipe organisme), sedangkan faktor eksternal yaitu misalnya
lingkungan relatif stabil dan pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme.
Keanekaragaman tersebut diketahui berdasar-kan perbedaan ciri yang dapat diketahui
melalui observasi atau pengamatan.
Keanekaragaman terjadi karena adanya variasi yang terjadi karena adanya:
1. Keanekaragaman gen
2. Keanekaragaman spesies (jenis)
3. Keanekaragaman Ekosistem

1. Keanekaragaman Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom.
Gen setiap makhluk hidup mempunyai bahan dasar kimia yang sama, namun
susunannya berbeda, perbedaan susunan inilah yang menyebabkan terjadinya
keanekaragaman gen. Jadi, keanekaragaman gen adalah keaneka-ragaman yang
timbul karena adanya variasi susunan gen dalam dalam suatu spesies. Variasi dalam
satu spesies makhluk hidup disebut varietas. Suatu mahluk hidup dikatakaan satu
spesies apabila terjadi perkawinanan antar dua individu dan menghasilkan keturunan
yang fertil.
Keanekaragaman tingkat gen dapat kita pelajari pada pola-pola bentuk daun
pada tumbuhan. Pada tumbuhan Dahlia memiliki bentuk daun yang berbeda-beda
antara daun semasa kecambah, semasa muda, dan semasa dewasanya atau semasa
akan menghasilkan bunga. Pada bagian-bagian bunga, sekalipun memiliki genotip
sama pada kelopak, mahkota, benang sari, dan putiknya, kesemuanya memiliki bentuk
yang berbeda-beda. Demikian pula bentuk daun Ranunculus aquatalis, Salvinia, dan
Myriophyllum adalah berbeda antara daun yang berada di atas permukaan air dengan
daun yang berada dibawah permukaan air. Daun yang berada di bawah permukaan air
memiliki bentuk serupa akar, tetapi daun yang berada di atas permukaan air memiliki
bentuk yang lebih lebar. Hal ini berarti faktor lingkungan mempengaruhi penampakan
sifat genotip yang sama pada suatu bagian organisme sejenis di tempat tertentu.
Contoh lain tentang keanekaragaman gen misalnya pada kucing, bunga
mawar, ataupun manusia. Keanekaragaman tingkat gen dapat anda amati pada
Gambar 1 berikut.

A B C
Gambar 1. Keanekaragaman Tingkat Gen pada Mawar

Setelah Anda mengamati gambar di atas, diskusikan dengan temanmu dan jawab
pertanyaan berikut.
1. Variasi apa yang tampak? Apa yang menyebabkan hal tersebut?
2. Samakah fenotip individu satu spesies yang hidup pada tempat yang berbeda?
Jika Anda telah menemukan menjawabnya, maka cocokkan jawaban Anda dengan
jawaban berikut ini.
1. Dari gambar tersebut diketahui bahwa variasi yang tampak adalah variasi warna dan
variasi bentuk mahkota bunganya. Pada gambar A tampak mahkota bunganya lebih
besar berwarna orange. Pada gambar B memperlihatkan mahkota bunga yang berwarna
merah dan putih pada helaian mahkotanya. Gambar C menunjukkan lembaran mahkota
bunganya bertumpuk lebih banyak dan berwarna putih.
2. Fenotip individu pada satu spesies yang hidup pada tempat yang berbeda akan
mempunyai fenotip yang berbeda pula karena dipengaruhi oleh gen dan lingkungan.

Kemudian Anda amati Gambar 2 berikut ini, dan diskusikan dengan teman Anda!
Temukan perbedaan ciri-ciri antara kedua wanita berikut!
A B
Gambar 2. Keanekaragaman Tingkat Gen pada Manusia
No Ciri-ciri Wanita A Wanita B
1
2
3

Setelah Anda memahami tentang konsep keanekaragaman gen, mari kita


pelajari tentang keanekaragaman berikutnya yaitu keanekaragan tingkat spesies
(jenis).

2. Keanekaragaman Spesies (Jenis)


Keanekaragaman tingkat jenis adalah keanekaragaman yang timbul karena
adanya perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup disuatu tempat.
Variasi pada keanekaragaman tingkat gen adalah bukan disebabkan oleh
keanekaragaman gen, melainkan perbedaan pengaruh interaksi antar gena-gena pada
genotip dengan lingkungan yang berbeda.
Individu yang satu dengan individu yang lainnya memiliki persamaan dan
perbedaan. Makin banyak persamaannya atau makin sedikit perbedaannya, makin
dekat kekerabatannya, dan sebaliknya. Untuk melihat jauh dekatnya kekerabatan
suatu organisme satu dengan organisme lainnya, para hali membuat sistem
pengelompokan-pengelompokan atau klasifikasi yang disebut tingkatan takson. Ilmu
yang khusus mempelajari pengelompokan atau klasifikasi organisme ini disebut
Taksonomi. Pembagian kelompok takson dari kelompok besar sampai ke kelompok
yang lebih khusus atau tingkat jenis, secara garis besar dan berurutan ditulis sebagai
berikut:
Kingdom - Divisi – Kelas – Bangsa – Suku – Marga – Jenis
Setiap takson diberi nama ilmiah tertentu. Sistem penamaan takson untuk
klasifikasi tumbuhan lebih teratur daripada klasifikasi hewan, karena setiap nama
golongannya memiliki akhiran tertentu. Perbedaan nama ilmiah untuk setiap takson
adalah didasarkan kepada banyak sedikitnya karakter persamaan dan perbedaan dalam
identifikasi dan deskripsi dari organisme itu. Karakter organisme mencakup warna,
bentuk, tekstur, alat reproduksi, dan ciri lainnya.
Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka
macam jenis makhluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan
mikroba. Misalnya: Variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka
termasuk dalam satu family (famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik,
tingkah laku dan habitat. Untuk melihat keanekaragaman hayati tingkat jenis
perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Berbagai Hewan Famili Felidae

Setelah Anda mengamati gambar diatas, diskusikan dengan temanmu dan


jawablah pertanyaan berikut. Perbedaan-perbedaan apa saja yang terlihat dari gambar
tersebut? Buatlah dalam bentuk tabel.

3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistem adalah keanekaragaman yang timbul
karena adanya interaksi antara lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan
makhluk hidup tertentu. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan
adanya variasi dari ekosistem di biosfir. Misalnya: ekosistem gurun yang di-dalamnya
terdapat unta, kaktus, serta ekosistem hutan tropis yang di dalamnya terdapat harimau.
Akibat perputaran bola dunia pada porosnya menyebabkan pembagian iklim,
siang dan malam, arah angin, dan kondisi air di tiap bagian dunia adalah berbeda-
beda. Iklim adalah menunjukkan pukul rata tentang keadaan suhu, sinar matahari,
cuaca, curah hujan, tekanan udara dan kelembaban udara di suatu daerah. Pengaruh
iklim terhadap bentang alam menyebabkan terbentuknya berbagai Bioma seperti:
Gurun, Kutub, Tundra, Savana, Stepa, Hutan Berdaun Jarum (Pinus), Hutan Tropis,
dan Hutan Berdaun Gugur. Kondisi seperti itu berdampak ada daerah yang
berpenghuni dan daerah tidak berpenghuni, baik dihuni oleh jenis tumbuhan, hewan
maupun manusia.
Ekosistem hutan merupakan habitat hewan-hewan liar, sehingga rusaknya
hutan berakibat terganggunya kehidupan hewan-hewan tersebut, bahkan mungkin
kehilangan habitat mereka. Kehidupan hewan-hewan yang tidak sesuai dengan
habitatnya dapat berakibat semakin merana, bahkan mungkin menyebabkan kematian
dan punahnya suatu hewan. Ekosistem hutan memiliki fungsi ekologis bagi kehidupan
hewan, yaitu untuk berlangsungnya rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan bagi
mereka, serta menjamin berlangsungnya daur ulang materi dan aliran energi bagi
kehidupan di bumi. Dengan demikian akibat rusaknya berbagai ekosistem
menyebabkan punahnya beberapa jenis spesies. Sekali jenis makhluk hidup itu punah,
jangan harap ia dapat muncul kembali di dunia ini. Hutan yang berfungsi untuk
melindungi kehidupan hewan-hewan disebut Hutan Suaka Margasatwa. Disinilah
pentingnya memelihara kelestian suatu ekosistem dan adanya distribusi tumbuhan dan
hewan yang berbeda-beda pada setiap jenis Ekosistem maupun Bioma.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu
melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk tak
hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini
menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Hubungan timbal balik apa
saja yang terdapat pada makhluk hidup?
Gambar 4 berikut ini merupakan gambar keanekaragaman ekosistem, yaitu
ekosistem laut dan ekosistem hutan.
A B
Gambar 4. Ekosistem Laut (A) dan Ekosistem Hutan (B)

Setelah Anda mengamati gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.


Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem sehingga ada
ekosistem laut dan ada ekosistem hutan? Apa yang terjadi jika ekosistem mengalami
kehancuran atau kerusakan?

B. Keanekaragaman Hayati Indonesia


Indonesia memiliki keanekargaman hayati yang sangat tinggi. Tingginya
keanekaragaman hayati di Indonesia terlihat dari berbagai ekosistem yang ada di
Indonesia.
1. Keanekaragaman Flora di Indonesia
Flora adalah semua jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan alam suatu
tempat. Indonesia sebagai negara yang merupakan kekayaan alam suatu tempat.
Indonesia sebagai negara yang dilintasi oleh garis katulistiwa memiliki
keanekargaman hayati yang sangat kaya. Berdasarkan pendekatan biogeografinya,
keanekaragaman flora di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu wilayah
timur, tengah dan barat. Ketiga daerah memiliki karakteristik flora yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
a. Flora Indonesia Bagian Barat
Flora Indonesia bagian barat atau disebut wilayah Indo-malayan mencangkup
wilayah Indonesia meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Jenis
flora yang ada diketiga pulau ini sama, misalnya Raflesia Arnoldi yang ditemukan
di Sumatera. Karakteristik flora Indonesia Bagian Barat secara umum:
1) Memiliki kawasan mangrove yang luas
2) Jenis tumbuhan beragam
3) Tidak memiliki hutan putih
4) Terdapat sedikit tumbuhan matoa dan sagu
b. Flora Indonesia Bagian Barat
Flora Indonesia bagian tengah, meliputi Sulawesi dan Kepulauan Nusa
Tenggara, Flora Indonesia bagian barat memilki jenis flora yang homogen. Jenis
floranya didominasi oleh tumbuhan pinus, cemara, dan palma. Terdapat beberapa
flora endemik, yaitu eboni dan gaharu.
c. Flora Indonesia Bagian Timur
Flora Indonesia bagian timur atau disebut juga kelompok Indo-australian meliputi
Pulau Maluku dan Papua. Karakteristik flora Indonesia bagian timur sebagai
berikut:
1) Tetdapat banyak semak belukar
2) Terdapat hutan putih
3) Banyak terdapat pohon sagu
4) Tidak terdapat jenis nangka
Di wilayah Indonesia Bagian Timur juga terdapat flora endemik yaitu tumbuhan
Matoa yang terdapat di Papua.
2. Keanekaragaman Fauna Indonesia
Pesebaran fauna di Indonesia dibagi berdasarkan garis wallace dan garis
webber. Kedua garis ini membagi Indonesia menjadi tiga bagian, yaitu bagian
oriental, peralihan, dan bagian australian. Pembagian ini dilihat berdasarkan kesamaan
jenis karakteristik hewan yang ada di daerah tersebut dengan daerah yang lain.
a. Fauna Daerah Oriental
Daerah oriental meliputi Pulau Jawa, ali, Sumatera, dan Kalimantan. Fauna
oriental memilki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Banyak mamalia yang berukuran besar, contoh gajah, banteng, harimau, dan
badak sumatera
2) Terdapat berbagai macam kera, contoh bekantan dan orang utan.
b. Fauna Daerah Peralihan
Wilayah peralihan adalah wilayah dimana hewan yang mendiaminya memilki ciri
yang berbeda dengan daerah oriental dan daerah australia wilayah peralihan
melipiti Sulawesi Selatan hingga Kepulauan Aru. Hewan yang berada di wilayah
ini dapat dikatakan sebagai hewan endemik Indonesia, contohnya Komodo, Anoa,
dan Burung Maleo.
c. Fauna Daerah Australian
Berdasarkan wilayah persebaran fauna yang dibagi oleh Wallace maka Pulau
Papua dan Kepulauan kecil disekitarnya merupakan daerah persebaran fauna
Australian . ciri-ciri fauna daerah Australian sebai berikut:
1) Terdapat mamalia yang berukuran kecil
2) Banyak hewan berkantong, misal kangguru pohon, dan kuskus
3) Terdapat burung-burung dengan warna kurang menarik tetapi dapat berkicau
misalnya, jalak bali.

Setelah Anda mempelajari uraian di atas, jawab pertanyaan berikut. Sebutkan hewan
dan tumbuhan khas Indonesia?

C. Manfaat Keanekaragaman Hayati


1. Sarana pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan wisata.
2. Sebagai sumber plasma nutfah.
3. Produktivitas ekosistem
4. Perlindungan air dan tanah
5. Pengolahan sampah
6. Nilai sosial dan budaya
7. Pengatur iklim

D. Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati


1. Hilangnya Habitat dan fragmentasi
Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi pada tempat yang sesuai (cocok) untuk
hidup. Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu habitat menjadi lebih kecil lagi.
2. Spesies-spesies eksotik (introduksi spesies)
Introduksi spesies adalah suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah
yang telah memiliki spesies lokal. Misal: di Indonesia, penggunaan padi unggul telah
menyebabkan punahnya padi tradisional.
3. Degradasi habitat
Degradasi habitat adalah kerusakan habitat karena polusi, misalnya hujan asam,
eutrofikasi, efek rumah kaca.
4. Eksploitasi secara berlebihan
5. Industrialisasi Kehutanan dan perikanan
6. Perubahan Iklim Global

E. Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati


Aktivitas manusia yang menurunkan keanekaragaman hayati, yaitu:
 Perusakan habitat dan perubahan tipe tumbuhan
 Penggunaan pestisida dan pencemaran lingkungan
 Penebangan dan pembukaan hutan
 pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati yang berlebihan
 Pertambangan dan perburuan liar
Aktivitas manusia untuk melestarikan keanekaragaman hayati, yaitu:
o Pembiakan in situ, yaitu pembiakan makhluk hidup langka dalam habitat aslinya, misal
mendirikan cagar alam.
o Pembiakan ex situ, yaitu pembiakan makhluk hidup langka di luar habitat aslinya,
misal: penangkaran hewan di Kebun Binatang.

F. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Usaha pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan berbagai cara,
salah satunya melalui konservasi. Beberapa bentuk konservasi yaitu:
1. Cagar Alam yaitu kawasan suaka alam yang memiliki tumbuhan, hewan, ekosistem
yang khas sehingga perlu dilindungi. Contoh cagar alam: Cagar Alam Hutan Pinus
janthoi di Aceh, Cagar Alam Lembah Anai di Sumatra Barat.
2. Suaka Margasatwa yaitu kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa
keanekaragaman dan keunikan jenis satwa (hewan) yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
3. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang
dikelola dengan sistem zonasi. Taman ini biasanya dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi alam.
4. Taman Wisata Alam yaitu kawasan pelestarian alam dengan tujuan untuk kepentingan
pariwisata dan rekreasi alam.
5. Taman Baru yaitu kawasan yang didalamnya terdapat potensi satwa buru yang
diperuntukkan untuk rekreasi berburu. Contoh: Taman Buru Pulau Pini di Sumatra
Utara, Taman Buru Semidang Bukit Kelabu di Bengkulu.
Setelah Anda mempelajari uraian di atas, carilah satu contoh hewan dan tumbuhan
disekitar anda. Setelah itu carilah manfaat dari hewan dan tumbuhan tersebut!

RANGKUMAN

Keanekaragaman hayati terdiri dari 3 tingkat yaitu tingkat gen, jenis dan ekosistem.
Adanya perkawinan dua individu yang satu spesies akan menyebabkan terjadinya perbedaan
susunan gen yang menimbulkan keanekaragaman gen. Keanekaragaman tingkat jenis adalah
perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu tempat. Misalnya
perbedaan dalam tingkat takson familia. Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam satu
familia, akan menimbulkan keanekaragaman jenis, misalnya dalam familia felidae, familia
palmae. Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai
bentuk ekosistem. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim
menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan
lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan
fauna (hewan) yang menempati suatu wilayah, sehingga akan menimbulkan keanekaragaman
ekosistem. Aktivitas manusia untuk melestarikan keanekaragaman hayati, dapat dilakukan
dengan pembiakan in situ dan pembiakan ex situ.
Daftar PustakaX

Muhammad Luthfi Hidayat, D. R. (2012). BIOLOGI Kelas X. Klaten: Intan Pariwara.

Anonim, 2017, Keanekaragaman Hayati


http://sman78-jkt.sch.id/sumberbelajar/bahanajar/Biodiversity_1.pdf
Diakses tanggal 6 Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai