Anda di halaman 1dari 21

Manusia, hewan dan tumbuhan memerlukan

komponen lingkungan untuk mempertahankan


hidupnya

Bernafas

Rumah Udara
Minum
tangga dan air

Kebutuhan
lainnya
Sumber makanan

Tumbuhan

Manusia

Hewan
Sumber makanan

Tumbuhan Hewan

Hewan Hewan
Proses

O2

Tumbuhan Manusia

Gas CO2
Proses
Air Radiasi
Matahar
Gas i
CO2

Zat-zat Fotosin Tumbuh,


hara berkembang
tesis , regenerasi
dalam
tanah
1.1. KONSEP EKOLOGI DAN
EKOLOGI HUTAN
1.1.1. Sejarah perkembangan ilmu ekologi

• Peristiwa ekologis telah terjadi sejak mulainya


sejarah kehidupan di alam semesta ini.
Perkembangannya sepanjang sejarah tapi tidak
begitu jelas.
• Abad 16 dan 17 yg timbul dari natural history,
berkembang menjadi ilmu yg sistematik obyektif
dan analitik mengenai hubunagn organisme dan
lingkungan. Maka dikenal dengan istilah ekologi.
• Nama ekologi dikemukan oleh Earnes Haecel (ahli
biologi Jerman) pd th 1869.
• Th 1900 ekologi diakui sebagai ilmu dan
berkembang cepat.
1.1.2. Definisi ekologi umum
• Ekologi adalah salah satu cabang dari
biologi
• Ekologi berasal dari bahasa Yunani,
oikos yang berarti rumah/tempat
tinggal/tempat hidup/habitat
dan
logos yang baerarti ilmu
• Secara harfiah: ilmu yang mempelajari
tempat tinggal mahluk hidup
• Kendeigh (1980):
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara organisme yang satu dengan
organisme yang lain serta lingkungannya.

• Soerianegara dan indrawan (1982):


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.

• Irwan (1992):
Ekologi adalah ilmu pengetahuan mengenai
hubungan antara organisme dengan lingkungannya.
Ekologi adalah Ilmu yang mencoba mempelajari
hubungan antara tumbuhan,binatang, dan manusia
dg lingkungan tempat mereka hidup, bagaimana
kondisi kehidupanya, dan mengapa mereka ada
atau hidup dilingkungan itu.
• Odum (1993):
Ekologi adalah studi yg mempelajari
struktur dan fungsi ekosistem/alam
dimana manusia adl bagian dari alam
• Struktur ekosistem berkaitan dengan:
keadaan densitas organisme, biomassa,
penyebaran unsur hara, energi, faktor
fisik, kimia, dsb.
• Fungsi ekosistem berkaitan dengan:
hubungan sebab akibat antar komponen
yang terjadi.
• Ekologi adalah ilmu tempat mempertanyakan dan
meyelidiki:

1. Bagaimana alam bekerja?


2. Bagaimana suatu spesies beradaptasi dalam
habitatnya?
3. Apa yang mereka perlukan dari habitatnya untuk
dapat dimanfaatkan guna kelangsungan hidupnya
4. Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya
akan unsur hara (materi) dan energi?
5. Bagaimana mereka berintraksi dengan spesies
lainya?
6. Bagaimana individu-individu dalam spesies itu
diatur dan berfungsi sebagai populasi?
7. Bagaimana keindahan ekosistem ini tercipta?
1.2. Pembagian ekologi
• 1.2.1. Berdasarkan atas komposisi jenis
organisme yang dikaji:
• Autekologi: ekologi yang mempelajari
suatu spesies organisme atau organisme
secara individu yang berinteraksi dengan
lingkungannya atau
pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap
hidup dan tumbuhnya satu atau lebih jenis-
jenis pohon (atau mahluk hidup lainnya)=
fisio-ekologis = fisiologis tumbuh2an
e.g: Hubungan jenis pohon Gaharu jenis
Gyrinops dengan lingkunganya.
• Sinekologi: ekologi yang mempelajari
kelompok organisme yang tergabung
dalam satu kesatuan dan saling
berinteraksi dalam daerah tertentu.
Mempelajari hutan sebagai masyarakat
atau ekosistem
Mempelajari berbagai jenis tumbuhan
sebagai suatu komunitas
E.g: pengaruh keadaan tempat tumbuh
terhadap komposisi dan produksi
hutan
• 1.2.2. Berdasarkan atas habitat suatu species
atau kelompok species organisme:
• Ekologi daratan (terestrial)
mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme lainnya serta
dengan semua komponen lingkungan yang ada
di wilayah daratan. (e.g. tegalan, kebun, ladang,
hutan lahan kering)
• Ekologi air tawar (freshwater)
E.g. danau, sungai, kolam, sumur, rawa atau
sawah.
• Ekologi bahari (perairan asin/lautan)
• Ekologi estuarin (perairan payau)
• E.g. muara sungai, daerah perairanpantai, teluk
dan laguna
• Ekologi hutan (ekosistem hutan)
• Ekologi padang rumput (ekosistem padang
rumput)
• 1.2.3. Berdasarkan taksonomi atau
sistematika makhluk hidup:
• Ekologi tumbuhan
• Ekologi serangga
• Ekologi burung
• Ekologi vertebrata
• Ekologi mikroba
1.3. Hubungan Ekologi Hutan dengan Ilmu Lain
1. Taksonomi Tumbuh-tumbuhan
– Taksonomi tumbuhan (floristik dan dendrologi) sangat
diperlukan untuk dapat mengenal jenis-jenis pohon dan
tumbuhan lainnya di dalam hutan
– Pengenalan jenis termasuk secara generatif dan vegetatif.

2. Geologi dan Geomorfologi


– Keadaan geologi dan morfologi mempengaruhi pembentukan
dan sifat-sifat tanah serta penyebaran dan hidup tumbuh-
tumbuhan
– Pada keadaan iklim yang sama, sementara jenis batuan
berbeda, maka akan menghasilkan tanah yang berbeda,
sehingga type hutan yang ada diatasnya berbeda pula.
– Keadaan topografi juga mempengaruhi komposisi dan
kesuburan tegakan hutan melalui perbedaan pada kesuburan
dan air tanah.
– Perbedaan letak tinggi mempengaruhi penyebaran tumbuh-
tumbuhan, melalui perbedaan iklim yang ditimbulkan.

3. Ilmu Tanah
– Perbedaan jenis tanah, sifat-sifat serta keadaanya seringkali
mempengaruhi penyebaran tumbuh-tumbuhan,
menyebabkan terbentuknya tipe-tipe vegetasi yang berlainan
serta mempengaruhi kesuburan dan produktivitas hutan.
4. Klimatologi
– Iklim adalah faktor terpenting yang mempengaruhi
penyebaran tumbuh-tumbuhan
– Faktor iklim seperti suhu (temperatur), curah hujan,
kelembaban dan defisit tekanan uap air besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan pohon.
– Iklim mikro suatu tempat yang dipengaruhi
keadaan topografi dapat mempengaruhi
penyebaran dan pertumbuhan pohon.

5. Geografi Tumbuh-Tumbuhan
– Ekologi tumbuhan cabang dari geografi tumbuh-
tumbuhan (phytogeografi)– berkembang sosiologi
tumbuhan dan ekologi tumbuh-tumbuhan
– Ekologi masih memerlukan informasi dari geografi
tumbuhan untuk dapat mengerti pola penyebaran
berbagai jenis pohon dalam hubungan dengan
keadaan fisik bumi, terutama iklim dan
geomorfologi atau fisiografi – mempelajari susunan
serta penyebaran formasi-formasi hutan.
6. Fisiologi dan Biokimia
– Ekologi ---autekologi berkaitan dengan kegiatan
yang mendekati fifiologi tumbuh-tumbuhan,
sehingga untuk mengetahui proses-proses hidup
tumbuh-tumbuhan diperlukan pengetahuan
tentang proses-proses kimia yang terjadi (biokimia)
– Contoh: pengaruh faktor-faktor lingkungan
terhadap produksi getah pinus– diperlukan
pengetahuan proses pembentukan getah

7. Genetika tumbuh-tumbuhan
– Penebaran suatu jenis secara luas seringkali
diperlihatkan hanya berdasarkan perbedaan
menurut geografis dan keadaan lingkungannya,
akan tetapi lebih jauh dari itu bahwa penyebaran
dipenngaruhi oleh adaptasi dan persyaratan
terhadap keadaan tempat tumbuhnya, yang
berakar pada sifat-sifat genetis.
1.4. Peran Ekologi Hutan dalam
Pengelolaan Hutan

• Ekologi hutan merupakan ilmu dasar


terpenting dari pengetahuan silvikultur,
sementara silvikultur/silviks adalah
jantungnya ilmu pengelolaan hutan.
• Perbedaanya terletak pada lawasnya
(scope), dimana Ekologi hutan
mempunyai lawas lebih luas dan umum
yaitu mempelajari hutan sebagai
ekosistem, sementara silviks lebih
terarah pada silvikultur atau lebih
mendekati autekologi.
• Aspek-aspek ekologi hutan yang penting untuk
kehutanan adalah:
1. Mempelajari komposisi dan struktur hutan-hutan alam
2. Mempelajari hubungan keadaan tempat tumbuh
dengan:
– Komposisi dan Struktur Hutan
– Penyebaran suatu jenis pohon
– Permudaan hutan dan permudaan pohon
– Tumbuh dan riap pohon
– Fenologi Pohon
3. Mempelajari syarat-syarat keadaan tempat tumbuh
untuk penanaman atau permudaan alam jenis-jenis
pohon kehutanan.
4. Mempelajari siklus hara mineral, siklus air dan
metabolisme
5. Mempelajari hubungan antara kesuburan tanah, iklim
dan faktor-faktor lain dengan produkstivitas hutan

Sehingga dengan pengetahuan ekologi hutan dan fifiologi


tumbuhan yang cukup dapatlah ditentukan tindakan-
tindakan silvikultur yang tepat – produktivitas hutan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai