Oleh:
Oleh
Masriani Rajagukguk
E1J016081
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Magang Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu dan telah diuji pada tanggal…
bulan… tahun 2018
Mengetahui ,
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Dosen Pembimbing Magang/
Penguji
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang ini. Magang merupakan salah
satu tugas yang harus dipenuhi mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di Program Studi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Tujuan dari kegiatan ini yaitu:
1. Mengenal secara langsung kondisi, organisasi, dan kegiatan utama di PT. Kusuma Satria
2. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung tentang teknik budidaya tanaman Apel
sehingga dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh terhadap permasalahan di lapangan
Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan penghargaan
1. Bapak Edy Antoro dan keluarga besar PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa, Batu
Malang, Jawa Timur yang telah memberikan izin penulis melakukan Praktek
Lapang/Magang di PT. Kusuma Agrowisata.
2 Bapak Dr. Ir. Prasetyo, M.S selaku Dosen Pembimbing Magang, yang telah membantu
mengoreksi dalam pembuatan laporan magang.
3 Ibu Dr. Hesti Pujiwati, SP. M.Si Selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas
Pertanian dan Ibu Dr. Ir. Uswatun Nurjanah, M.P Selaku Ketua Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
4 Bapak Dr. Ir. Supanjani, M.Sc selaku Koordinator Praktek Kerja Lapang/magang
5 Bapak Agustinus Aribowo selaku pembimbing lapangan di PT. Kusuma Agrowisata yang
telah memberikan bimbingan dalam kegiatan magang di lapangan.
Demikian penulis berharap semoga laporan magang ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebagaimana mestinya.
Bengkulu, September 2018
(Masriani Rajagukguk)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................2
RINGKASAN...........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................2
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................2
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………………8
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………………………2
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………………………………….....................2
1.3 Manfaat……………………………………………………………………………………………………………………………….2
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG.....…………………………………2
2.1 Sejarah Perusahaan ……………………………………………………………………………………………………………….2
2.2 Struktur Organisasi………………………………………………………………………………………………………………..2
2.3 Sistem Manajemen Produksi…………………………………………………………………………………………………2
2.4 Sistem Tata Kelola Tenaga Kerja…………………………………………………………………………………………….2
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................23
BAB IV METODE MAGANG.............................................................................................22
4.1 Waktu Dan Tempat………………………………………………………………………………………………………………..22
4.2 Tahapan pelaksanaan…………………………………………………………………………………………………………….22
4.3 Mekanisme pelaksanaan……………………………………………………………………………………………………….23
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN MAGANG...........................................................25
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................243
6.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………………………….23
6.2 SARAN……………………………………………………………………………………………………………………………………23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA PERUSAHAAN.................................................245
LAMPIRAN............................................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR
21
22
22
23
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka menyukai apel Indonesia, karena apel tropis dari
Indonesia rasanya lebih enak, lebih segar, lebih renyah, dan lebih banyak mengandung vitamin B
dan vitamin C. Apel sebagai komoditas ekspor belum sepenuhnya dapat dipenuhi karena kualitas
produksinya belum sesuai dengan standar yang ditentukan. Karena penggunaan pestisida yang
kurang bijaksana, buah apel dari Indonesia sering dicurigai masih banyak mengandung bahan
1.2 Tujuan
1. Mengenal secara langsung kondisi, organisasi, dan kegiatan utama di PT. Kusuma Satria
2. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung tentang teknik budidaya tanaman Apel
permasalahan di lapangan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat setelah pelaksaan praktek lapangan/magang adalah:
1. Memahami teori maupun praktek dalam kegiatan budidaya dan pasca panen tanaman
apel.
2. Memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam usaha budidaya buah apel.
3. Mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan profesi mahasiswa melalui
latihan kerja dan pengamatan secara langsung kedunia kerja.
BAB II
B. Tujuan Perusahaan
Tujuan didirikannya Kusuma Agrowisata terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus yaitu:
1. Tujuan Umum
Tujuan Agrowisata adalah menerima devisa Negara dari sektor non-migas, kesempatan
berusaha dan lapangan pekerjaan melalui pemanfaatan yang optimal potensi agrowisata
sebagai kunjungan wisatawan. Agar pembangunan pertanian di masa mendatang sesuai
dengan yang digariskan dalam garis-garis besar haluan negara tahun 1993, dengan demikian
tujuan umum Kusuma Agrowisata adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.
b. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
c. Mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam negri maupun pasar luar negri.
d. Menunjang perkembangan wilayah.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada wisatawan untuk berkunjung ke
objek wisata.
b. Menciptakan iklim usaha yang baik pada pengusaha dibidang agro dan pariwisata di
dalam menyelenggarakan dan pelayanan wisuda.
c. Menciptakan pemasaran terpadu.
d. Mengamankan dan melestarikan citra produk perkebunan sebagai salah satu diversifikasi
produk wisata.
e. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di kawasan usaha pertanian lainnya
berupa akomodasi pertokoan, souvenir, pemandu dan lain-lain.
Motto PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya adalah “We Serve Better Than The Other” yaitu
dengan menganjurkan karyawan tiap divisi untuk bersikap ramah, berpakaian rapi, dan
bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya.
Jenis Kelamin
No Keterangan
L P Jumlah
1 Karyawan Tetap 37 4 41
2 Karyawan Kontrak 1 Tahun 19 7 26
3 Karyawan Kontrak 3 Bulan 26 11 37
4 Karyawan Outsourcing 3 0 3
5 Karyawan Harian Lepas 108 31 139
Jumlah 193 53 246
2.4.2 Menurut data umur karyawan (Tidak termasuk harian lepas dan PKWT 3 bulan)
Menurut data umur karyawan dimulai dari umur 20 tahun hingga 55 tahun tidak termasuk
harian lepas dan PKWT 3 bulan, seperti pada tabel berikut.
Tabel 2. Data umur karyawan (tidak termasuk harian lepas dan PKWT 3 bulan)
No Umur Jumlah
1 Umur 20 -30 tahun 17 orang
2 Umur 31 -40 tahun 42 orang
3 Umur 41 -50 tahun 10 orang
4 Umur 51 -55 tahun 1 orang
5 Umur 56 -60 tahun 0 orang
Total 70
Pendidikan terakhir karyawan mulai dari SD (4%), SLTP (10%), SLTA (51%), D1
(6%),D2 (7%), D3 (9%), S1/S2 (13%), jadi rata-rata pendidikan terakhir karyawan adalah
lulusan SMA yaitu 51% daris seluruh jumlah karyawan 70 0rang.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Pohon apel yang berasal dari biji dan anakan akan membentuk akar tunggang, yaitu akar
yang tumbuhnya lurus atau vertikal ke dalam tanah. Akar ini berfungsi sebagai penegak
tanaman, penghisap air dan unsur hara dalam tanah, serta untuk menembus lapisan tanah yang
keras. Kedalaman dan luas penyebaran akar sangat tergantung pada kesuburan dan tekstur tanah.
Pada tanah yang tidak subur akar akan menembus jauh ke dalam tanah untuk mencari makanan.
Sedangkan batang bawah yang kebanyakan berasal dari stek dan rundukan tunas akar yang
berkembang baik adalah akar cabang/akar serabut dan tidak mempunyai akar tunggang, sehingga
batangnya kurang kuat dan rentan terhadap kekurangan air.
2. Batang
Pohon apel berkayu keras dan cukup kuat. Cabang-cabangnya yang dibiarkan atau tidak
dipangkas akan tumbuh lurus dan tidak beranting. Kulit kayunya tebal.
3. Daun
Daun apel dibagi menjadi enam kategori, yakni oval, broadly oval, narrow oval, acute,
broadly acute dan narrow acute. Permukaan daun bisa datar atau bergelombang. Sisi daun ada
yang melipat ke bawah dan ada yang melipat ke atas. Bagian bawah daun apel umumnya
diselimuti oleh bulu-bulu halus.
4. Bunga
Bunga apel bertangkai pendek, menghadap ke atas, bertandan dan pada tiap tandannya
terdapat 7 sampai 9 bunga. Bunga apel penyerbukannya secara silang. Saat pembungaan ini
banyak dipengaruhi oleh temperatur, namun setiap varietas memberikan respon yang berbeda
terhadap temperatur. Temperatur yang sesuai untuk pembungan antara 12-18oC.
5. Buah
Buah apel terbagi menjadi 15 bagian, mulai dari kulit sampai bijinya. Kelima belas bagian itu
berbeda setiap jenisnya. Namun, perbedaan yang paling mencolok dilihat hanya dibeberapa
bagiann ya seperti bentuk buah, benang sari, biji dan lekukan di ujung buah. Ada delapan macam
bentuk buah apel yaitu flat, flat-round, round, round-conical, conical, long conical,oblong dan
oblong-conical. Bentuk buah tersebut dipengaruhi oleh iklim dan tanah tempat tumbuh.
(Soelarso, 1997).
Setiap tanaman memiliki persyaratan tumbuh sendiri supaya dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik serta menghasilkan secara optimal. Syarat tumbuh tanaman apel adalah
sebagai berikut:
1. Iklim
hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan.
Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat
menjadi buah. Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap
harinya, terutama pada saat pembungaan. Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27oC. Kelembaban
2. Media Tanam
Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan
organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan
porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan unsur hara dan kemampuan
menyimpanan airnya optimal. Tanah yang cocok adalah latosol, andosol, dan regosol. Derajat
keasaman (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang
dibutuhkan adalah air tersedia. Dalam pertumbuhannya, tanaman apel membutuhkan kandungan
air tanah yang cukup. Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman,
sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami
(Kusumo, 1974).
3. Ketinggian Tempat
1. Pembibitan
Bibit bisa dipilih dan ada beberapa tipe bibit yang bisa ditemukan. Pertama, yaitu dari
anakan yang merupakan tunas dari tanaman apel. Tunas tersebut haruslah dari pohon apel yang
produktif dan mencapai tinggi 30 cm. Anakan bisa dicabut lalu dipotong-potong cabangnya dan
segera ditanam pada bendengan yang memiliki lebar 60cm dan dalam 40cm. Kedua, yaitu
rundukan dimana tanaman apel yang memiliki batang memanjang ditempelkan pada tanah dan
ditimbun sampai akhirnya memunculkan tunas baru. Setelah 4 bulan, rundukan bisa dipotong.
Ketiga, yaitu stek yakni memperoleh bibit apel dengan melalui stek. Caranya adalah dengan
memotong salah satu dahan apel dengan panjang 20cm dan lalu dicelupkan bagian bawahnya ke
dalam larutan Roton F yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dengan lebih cepat
2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur dan porositas tanah sehingga
peredaran air dan udara menjadi optimal. Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna yaitu
pembajakan 2 kali dan penyisiran satu kali. Sebelum dilakukan pengolahan tanah dilakukan
pembersihan gulma dengan tujuan meminimalisir terjadinya persaingan dalam mengambil unsur
hara dari dalam tanah antara apel yang ditanam dan tanaman pengganggu. Lahan yang akan
digunakan untuk menanam apel adalah lahan dengan kandungan nutrisi yang baik. Biasanya
sebelum dilakukan penanaman apel, lahan diolah dahulu dengan mencampurkan pupuk kandang
agar tanah menjadi lebih baik kondisinya yaitu tanah dengan pH yang sedang yakni tidak lebih
dari 6. Penyiraman juga diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah agar lebih baik untuk bibit
3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan menentukan jarak tanam terlebih dahulu.Jarak tanam yang
ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas manalagi dan Prices Moble adalah
3-3,5 x 3,5 m. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Shelvi (2013), penggunaan jarak tanam
yang digunakan petani Kecamatan Bumiaji, Kota Batu lebih pendek atau rapat daripada di
menggunakan jarak tanam 3x3 m. Jarak tanam yang rapat mengakibatkan persaingan dalam
mendapatkan sinar matahari dan unsur hara. Jarak tanam yang cenderung rapat mengakibatkan
tanaman membutuhkan pupuk yang lebih banyak karena perakaran antar tanaman bersinggungan
sehingga menyebabkan terjadi kompetensi antar tanaman dalam mendapatkan unsur hara.
Setelah penentuan jarak tanam, dilakukan pembuatan lubang tanam. Ukuran lubang tanamnya
antara (50 x 50 x 50 cm) sampai (1 x 1 x 1 m). Tanah atas dan tanah bawah di pisahkan, masing-
masing di campur pupuk kandang kurang lebih 20 kg, Kemudian tanah di biarkan selama 2
minggu, dan menjelang tanam tanah galian di kembalikan sesuai dengan asal mulanya. Cara
penanamannya sendiri dimulai dengan memasukkan tanah bagian bawah ke dalam lubang tanam
lalu bibit dimasukkan ke tengah lubang sambil diatur perakarannya agar menyebar. Kemudian
tanah bagian atas dimasukkan ke dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian
lubang tersebut.Apabila semua tanah sudah masuk, tanah ditekan secara perlahan dengan tangan
agar bibit tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin, bibit dapat ditanam pada ajir dengan
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman apel ini diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.
Pemeliharaan yang dapat dilakukan yaitu penyulaman untuk tanaman yang mati atau dimatikan
kerena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman baru menggantikan tanaman lama.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan. Selanjutnya dilakukan penyiangan
yang hanya bila disekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat
mengganggu tanaman. Pada kebun yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat,
penyiangan hampir tidak perlu dilakukan karena tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga
rumput-rumput tidak dapat tumbuh.Untuk pemangkasan, bagian yang perlu dipangkas adalah
bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung
beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang
berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang
menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang
diinginkan (4-5 tahun). Pemeliharaan yang penting yaitu pemupukan dimana pemupukan ini
berguna untuk menunjang pertumbuhan tanaman apel itu sendiri. Cara pemupukan disebar di
sekeliling tanaman sedalam kurang lebih 20 cm sejauh lebar daun, lalu ditutup tanah dan diairi.
Setiap tanaman membutuhkan air untuk tumbuh, untuk tanaman apel sendiri memerlukan
pengairan yang memadai sepanjang musim.Pada musim penghujan, masalah kekurangan air
tidak ditemui, tetapi harus diperhatikan jangan sampai tanaman terendam air. Sedangkan pada
musim kemarau masalah kekurangan air harus diatasi dengan cara menyirami tanaman sekurang-
kurangnya dua minggu sekali. Tanaman apel memiliki pemeliharaan lain yang berbeda dari
tanaman lain yaitu perompesan daun dan pelengkungan cabang. Perompesan dilakukan untuk
mematahkan masa dorman didaerah sedang. Di daerah tropis perompesan dilakukan untuk
menggantikan musim gugur di daerah iklim sedang baik secara manual oleh manusia (dengan
tangan) 10 hari setelah panen maupun dengan menyemprotkan bahan kimia seperti Urea 10%
+Ethrel 5000 ppm 1 minggu setelah panen 2 kali dengan selang satu minggu. Setelah dirompes
dilakukan pelengkungan cabang untuk meratakan tunas lateral dengan cara menarik ujung
cabang dengan tali dan diikatkan ke bawah. Tunas lateral yang rata akan memacu pertumbuhan
tunas yang berarti mamacu terbentuknya buah (Pramono dan Siswanto, 2007).
Menurut Susniahti (2005), hama-hama yang menyerang tanaman apel antara lain:
Hama ini menyerang bagian daun muda, tangkai, cabang, serta bunga. Hama ini akan
menghisap cairan sari pati yang ada di dalam daun sehingga menyebabkan daun yang
menguning, menggulung, layu, dan mati. Jika dibiarkan, penyerangan dapat hingga ke buah
ataupun bunga sehingga buah gugur serta bunga yang mati. Hama ini dapat dikendalikan
Hama ini menyerang bagian buah tanaman. Terlihat gejalanya berupa bercak-bercak merah
pada buah yang lama-kelamaan dapat mematikan dan menggugurkan buah. Hama ini dapat
dikendalikan dengan pengecatan batang tanaman dengan bubur kalifornia guna pencegahan,
Hama ini menyerang bagian daun tanaman apel. Terlihat gejalanya pada bagian daun yang
berlubang-lubang. Jika dibiarkan akan menyebabkan daun tidak sehat yang menguning,
kemudian layu. Hama ini dapat dikendalikan dengan sanitasi lahan, membuang telur-telur atau
ulat secara manual dengan tangan. Dalam serangan yang parah, anda dapat menggunakan
secara berkelompok yang dapat menyebabkan kegagalan panen. Hama ini dapat dikendalikan
Menurut Lestari (2013), penyakit-penyakit yang menyerang tanaman apel antara lain:
a. Powdery Mildew
Gejalanya pada permukaan daun yang terlihat pucat dan tunas abnormal, kondisi buah
juga terlihat tidak sehat. Pengendaliannya dengan memangkas bagian yang terserang atau
b. Bercak Daun
Terlihat gejalanya pada daun yang berbercak putih dan abnormal. Muncul juga warna
kecoklatan serta bintik-bintik hitam. Pengendaliannya dengan sanitasi lahan secara rutin saat
c. Busuk Buah
bercak-bercak kecil di buah serta perubahan warna menjadi jingga pucat. Pengendaliannya
dengan pemanenan tepat pada waktunya atau dapat juga dengan mencelupkan buah pada
Benomyl.
5. Panen
Umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung
pada varietas dan iklim. Tanaman Apel dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar.
Tetapi, pada musim hujan dan tempat lebih tinggi, umur buah lebih panjang. Pemanenan paling
baik dilakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (ripening), yaitu tingkat
dimana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah dipanen. Ciri masak
fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak
BAB IV
METODE MAGANG
4.1 Waktu Dan Tempat
Kegiatan magang/praktek lapang ini dilaksanakan tanggal 20 Juni 2018 sampai 10
Agustus 2018 di PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa ( Kusuma Agrowisata) yang
berlokasi di Jl. Abdul Gani Atas PO BOX 36 RT 004/14, Batu, Malang, Jawa Timur.
c. Mengumpulkan data luas lahan, , jumlah tenaga kerja, serta struktur organisasi perusahaan
d.. Melakukan pengamatan harian dengan mempersiapkan logbook. Kegiatan yang diikuti secara
langsung adalah kegiatan pembibitan, pemeliharaan ( pemupukan, perompesan,
pemangkasan, pelengkungan cabang, penyikatan batang, penyaputan) dan pemanenan.
e. penyusunan laporan magang
Penyusunan laporan dilakukan pada saat kegitan magang telah selesai dilaksanakan, sehingga
dapat hasil dari kegatan magang selama 45 hari .
BAB VI
Apel (Mallus Silveltrys) merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia
Barat dengan iklim sub tropis, yang tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi.
Beberapa jenis apel yang dibudidayakan di kusuma agrowisata, yaitu
(1). Apel Manalagi Bentuk buah round, kulit buah tipis berwarna hijau muda kekuningan,
daging buah berwarna putih agak liat kuning (kandungan air pada buah sedikit).
(2). Apel Rome Beauty Bentuk buah round dan round conical,kulit buah tebal berwarna merah
pudar apabila terkena sinar matahari secara langsung dan akan tetap hijau bila terlindungi.
(3). Apel Anna Bentuk buah conical, kulit buah halus tipis dan berwarna merah tua dengan
semburat hijau kekuningan, daging buah berwarna putih sampai kekuningan, rasanya asam
manis dan berair banyak.
(4). Apel Huanglin Bentuk buah round, pangkal buah datar, kulit buah agak kasar liat dan
berwarna hijau muda. Daging buah berwarna putih, bertekstur renyah, berair, rasanya manis
menyegarkan.
Budidaya apel yang dilakukan di kusuma agrowisata terdiri dari:
a. Pembibitan
Departemen BTT Kusuma Agrowisata (KA) tidak melakukan kegiatan pembibitan apel
namun bibit yang ditanam diperoleh dari mitra Kusuma, yaitu tempat pembibitan yang berada di
Desa Bumiaji. Bibit dibeli dengan harga Rp 25.000/bibit dan bibit tersebut merupakan hasil
perbanyakan dengan cara okulasi. Bibitnya dibeli karena di Kusuma Agrowisata tidak tersedia.
Pemeliharaan yang dilakukan selama pembibitan meliputi penyiraman, pemupukan dan
pengendalian hama dan penyakit. Di PT Agro Kusuma bibit hasil okulasi dapat dipindah
(transplanting) setelah 7-8 bulan setelah okulasi.
2.Perompesan
Perompesan daun merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan pada setiap musim
tanam. Perompesan daun bertujuan untuk memutus dormansi mata tunas pada tanaman apel.
Tanaman apel yang merupakan tanaman asli daerah temperate, akan mengalami masa
dormansi setelah setiap akhir musim tanam. Menurut Hardianto (1991) perkembangan
tanaman apel di Indonesia sangat pesat terutama setelah ditemukannya teknik perompesan
daun dan pelengkungan cabang untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Perompesan
daun dapat mengurangi pembentukkan zat penyebab dorman, yaitu ABA. Hal tersebut
dikarenakan daun merupakan tempat yang paling peka untuk mensintesa zat penyebab
dorman apabila menerima rangsangan dari luar. Perompesan daun di Kusuma Agrowisata
dilakukan 1-2 bulan setelah panen musim sebelumnya dan dilakukan secara manual dengan
tangan. Dengan dilakukan perompesan daun, pembungaan apel dapat serempak dan teratur.
Kegiatan perompesan dilakukan setiap bulan pada blok yang berbeda. Hal tersebut bertujuan
agar ketersediaan buah apel bagi pengunjung dapat terus terjaga. Kegiatan rompes di Kusuma
Agrowisata dilakukan bersamaan dengan kegiatan pangkas. Hal tersebut bertujuan untuk
efektifitas pekerjaan. Tenaga kerja perompesan adalah tenaga kerja wanita dan pria. Standar
prestasi kerja untuk perompesan adalah 8-10 pohon/HK.
Gambar 3 perompesan daun
3. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman apel dilakukan dengan tujuan pembentukan tanaman serta
merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru (Untung, 1994). Pemangkasan yang dilakukan di
Kusuma Agrowisata terdiri atas empat jenis pangkasan, yaitu pangkasan bentuk, pangkasan
pemeliharaan, dan pangkasan produksi dan pangkas ringan atau disebut pewiwilan.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan tujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang
baik. Bentuk tanaman apel yang ada di Kusuma Agrowisata dibuat menjadi kerdil dengan
tajuk yang sedikit melebar. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan wisatawan dalam
pemetikan buah. Pemangkasan untuk pembentukan pohon dilakukan saat tanaman berada
pada fase TBM. Pada pemangkasan ini dipertahankan 2-3 cabang primer dan membuang
cabang primer lain pada batang utama. Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk
mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbentuk. Pemangkasan pemeliharaan
dilakukan pada cabang sakit atau tua, cabang yang tidak produktif (tunas air), cabang yang
berlekuk-lekuk atau disebut juga cabang cacing, cabang yang mati, cabang yang tumbuh
terlalu rapat dan padat sehingga saling menutupi dan cabang yang ditumbuhi oleh benalu.
Pada pemangkasan pemeliharaan dilakukan juga pemangkasan berat bila diperlukan.
Pemangkasan berat merupakan pemangkasan terhadap lebih dari 50% bagian cabang
tanaman. Pemangkasan berat dilakukan apabila kondisi tanaman rusak akibat penyakit.
Pemangkasan produksi bertujuan untuk memicu atau merangsang pertumbuhan bunga dan
buah. Pemangkasan produksi dilakukan setelah perompesan. Pemangkasan produksi
dilakukan dengan memotong cabang sampai mata tunas terbesar. Pemangkasan ringan
dilakukan pada saat buah apel masuk pada fase pentil atau 1-2 bulan setelah pembungaan.
Pemangkasan dilakukan terhadap tunas-tunas air yang tumbuh di batang dan cabang primer,
daun yang menutupi buah, cabang serta daun-daun yang saling menutupi, sehingga penetrasi
cahaya terhadap tanaman menjadi lebih baik. Pada pemangkasan ringan juga dilakukan
kegiatan penjarangan buah. Alat yang digunakan dalam kegiatan pemangkasan adalah gergaji
pangkas dan gunting pangkas. Gergaji pangkas digunakan untuk memangkas cabang-cabang
yang besar sedangkan gunting pangkas digunakan untuk cabang-cabang yang kecil. Gergaji
serta gunting pangkas yang digunakan harus tajam agar tidak menyebabkan sobekan pada
kulit batang sehingga tidak merusak tanaman.Tanaman memerlukan waktu yang lama untuk
memulihkan bagian yang terluka, akibatnya pertumbuhan generatif tertunda. Bantalan yang
rusak dapat berpengaruh terhadap produksi. Oleh karena itu cara pemangkasan yang baik
harus diketahui oleh tenaga pangkas. Hasil pangkasan sangat rentan terhadap serangan
penyakit. Oleh karena itu setiap kali pemangkasan, dilakukan juga upaya pengendalian
penyakit pada tanaman, yaitu dengan mengoleskan fungisida dalam bentuk cair pada bagian
bekas pangkasan. Fungsida yang digunakan adalah Nordox (Tembaga Oksida 56%) dengan
konsentrasi 3-6 ml/L. Standar pretasi untuk kegiatan pemangkasan produksi, bentuk dan
pemeliharaan adalah 12 pohon/HK, sedangkan standar prestasi untuk pemangkasan ringan
adalah 35-40 pohon/HK. Tenaga kerja pemangkasan adalah tenaga kerja pria dan wanita.
Tenaga kerja pemangkasan tersebut merupakan tenaga kerja yang telah terampil melakukan
pemangkasan.
varietas yang berbeda, memiliki umur panen yang berbeda pula. Untuk dijadikan lokasi
petik apel, apel dengan varietas manalagi dikusuma agrowisata dapat dipanen ketika berumur
4,5-5 bulan setelah bunga mekar, varietas rome beauty 5-5,5 bulan setalah bunga mekar, varietas
ana 4-4,5 bulan setelah bunga mekar dan varietas wanglin 5-5,5 bulan setelah bunga mekar.
Ada beberapa kegiatan yang tidak saya lakukan disana misalnya penananaman. Karena
pada saat itu penanaman belum bisa dilakukan karena bibit yang telah diperoleh belum siap
tanam, dan bibitnya baru akan bisa ditanam 6 bulan kemudian. Selain itu Pemanenan juga jarang
dilakukan karena Kusuma Agrowisata dijadikan sebagai lokasi petik apel, yang mana para
wisatawan yang berkunjung kesanalah yang langsung melakukan pemetikan di kebun apel,
sehingga pemanenan hanya dilakukan jika dalam blok kebun tersebut ada sisa yang tidak habis
dipanen wisatawan. Namun selain itu kusuma agrowisata juga memiliki kebun produksi apel di
desa Junggo yang mana kebun tersebut tidak dilakukan sebagai lokasi petik, sehingga tetap
dilakukan pemanenan oleh pekerja. Selama kegiatan magang di Kusuma Agrowisata, kegiatan
yang paling sering saya dilakukan adalah pemeliharaan tanaman yang terdiri dari: perompesan
daun, pemangkasan, sanitasi lahan, penyaputan batang, dan penyikatan batang.
Berdasarkan kegiatan magang yang telah saya lakukan di PT. kusuma agrowisata,
pelaksanaan teknik budidaya untuk tanaman apel yang dilakukan dilapangan sesuai dengan teori
yang ada.
BAB VI
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tentang hasil kegiatan praktik kerja lapangan di PT. Kusuma Satria
Agrobio Taniperkasa, Kota Batu, Jawa Timur dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
agrowisata. Perusahaan ini dipimpin oleh direktur sekaligus pemilik perusahaan. Perusahaan
ini dibagi menjadi 5 divisi yaitu divisi agrowisata, hotel, estate, industri, dan SKE (Sindu
Kusuma Edupark). Produk unggulan dari divisi agrowisata sendiri yaitu apel.
2. Teknik budidaya apel yang dilaksanakan di PT. Kusuma Satria Agrobio Tani Perkasa
panen . Penanaman apel manalagi di PT. Kusuma Satria Agrobio Tani Perkasa semakin
menurun akibat tingginya intensitas serangan hama dan patogen sehingga dilakukan
pengendalian secara mekanik dan penyemprotan. Serangan paling tinggi yaitu hama kutu
sisik dan patogen penyebab busuk buah. Sehingga dilakukan penyikatan dan penyemprotan
insektisida yang dicampur fungisida sehingga akan lebih efektif. Kegiatan pemeliharaan
6.2 SARAN
Pengendalian hama dan penyakit terlalu menggunakan pestisida kimia hal ini tidak sesuai
anjuran bahwa pengendalian sebaiknya Pengendalian hama dan penyakit tidak telalu
menggunakan pestisida kimia namun dapat dilakukan pengendalian secara terpadu dan juga
Barus, A. dan Syukri. 2008. Agroteknologi Tanaman Buah-Buahan. Medan: USU Press.
Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Edisi Pertama. Jakarta: Pt Mediyatama Sarana Prakasa.
Pramono dan E. Siswanto. 2007. Budidaya Apel Organik. Temu Pakar Pertanian Organik Buah-
Buahan. Bukittinggi, Sumatera Barat
Sellitasari, S., Ainurrasyi, dan Suryanto. 2013. Perbedaan Produksi Tanaman Apel (Malus
sylvestris mill.) pada Agroklimat yang Berbeda. Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1 No.1.
Universitas Brawijaya. Malang.
Shelvi. 2013. Perbedaan Produksi Tanaman Apel (Malus sylvestris mill.) pada Agroklimat yang
Berbeda.Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1 (1): 1-8.
Soelarso. R. B. 1996. . Analisis Daya Saing Apel (Malus sylvestris Mill.) di Sentra Produksi Kota
batu, Propinsi Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 120 hal.
Susniahti, N., Sumeno, H., Sudarjat. 2005. Bahan Ajar Ilmu Hama Tumbuhan. Jurusan Hama
dan Penyakit Tumbuhan. Bandung: Faperta Unpad.
Untung, O. 1994. Jenis dan Budidaya Apel. Penebar Swadaya. Jakarta. 117 hal.
Yulianti, S., Irlansyah, E. Junaedi. 2006. Khasiat dan Manfaat Apel. Jakarta: Agromedia
Pustaka.
UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA PERUSAHAAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Kami mengucapkan terimakasih kepada
perusaan PT. Kusuma Satria Dinasasri ( Kusuma Agrowisata) telah menerima kami untuk
melakukan kegiatan magang disana. Ucapan terima kasih ini kami tujukan untuk :
1. Bapak Ir. Edy Antoro selaku Direktur Utama PT. Kusuma Satria Dinasasri (Kusuma
Agrowisata) yang telah bersedia menerima kami magang di perusahaan dan rela berbagi
ilmu.
2. Seluruh Staf dan Kepala Divisi Budidaya Tanaman Tahunan yang selalu memberikan
ilmunya kepada kami.
3. Bapak Agustinus Aribowo yang telah bersedia memberikan ilmu tentang budidaya apel dan
mengarahkan kami melakukan praktik dengan baik di lapangan.
4. Bapak dan Ibu pekerja BTT tanaman apel yang ramah dan memberikan ilmu di lapangan.
5. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran magang kami.
Semoga ilmu yang diberikan oleh bapak dan ibu sangat berguna kedepannya.
(Masriani Rajagukguk)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alamat Kantor Perusahaan
Nama Perusahaan : Pt. Kusuma Agrowisata
Alamat : Jalan Abdul Gani Atas PO BOX 36 Kec. Ngalik Kab. Batu Malang,
Jawa Timur Telp (0341) 593333 Fax. (0341) 599418
Lampiran 2. Foto-Foto Kegiatan Budidaya Tanaman Apel
15. Foto bersama bapak Ir. Edi Antoro 16. Kegitan pemanenan