Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN MAGANG

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN APEL (Mallus sylvestris)


DI PT. KUSUMA AGROWISATA MALANG
Ngaglik Kota Batu, Jawa Timur

Oleh:

Nama : Masriani Rajagukguk


NPM : E1J016081

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
LEMBAR PENGESAHAN

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN APEL (Mallus sylveltris)


DI PT. KUSUMA AGROWISATA MALANG
Ngaglik Kota Batu, Jawa Timur

Oleh

Masriani Rajagukguk
E1J016081

Laporan ini disusun berdasarkan hasil Magang Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu dan telah diuji pada tanggal…
bulan… tahun 2018

Mengetahui ,
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Dosen Pembimbing Magang/
Penguji

Dr. Hesti Pujiwati, SP. M.Si Dr. Ir. Prasetyo, M.S


NIP. 1977121 200604 2 001 NIP. NIP 195807261986011001
RINGKASAN

MASRIANI RAJAGUKGUK. E1J016081. Teknik Budidaya Tanaman Apel (Mallus


sylveltris) Di PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa, Batu Malang, Jawa Timur. Dibawah
Bimbingan Dr. Ir. Prasetyo, M.S Sebagai Pembimbing Utama Dan Agustinus Aribowo
Sebagai Pembimbing Lapangan.

Kegiatan magang bertujuan agar penulis dapat meningkatkan pengetahuan tentang


budidaya tanaman apel sekaligus pengolahannya, memperoleh pengalaman dan keterampilan
kerja dalam pengelolaan kebun apel baik teknis maupun manajerial. Tujuan khusus kegiatan
magang ini adalah mengetahui teknik budidaya apel. Kegiatan magang telah dilaksanakan di PT.
Kusumasatria Agrobio Taniperkasa, Batu Malang, Jawa Timur. Kegiatan magang dilaksanakan
selama 45 hari kerja mulai dari 20 Juni sampai 10 Agustus 2018. Metode yang digunakan dalam
kegiatan magang adalah bekerja langsung di lapangan sebagai pekerja harian lepas (PHL) dan
didampingi oleh pembimbing lapang.
Pengumpulan data dan informasi magang dilakukan dengan metode langsung dan tidak
langsung dalam mencari data primer maupun data sekunder. Data primer merupakan informasi
yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan penulis di lapangan meliputi teknik
budidaya tanaman apel dan diskusi langsung dengan pekerja harian lepas (PHL) dan
pembimbing lapang.
Data sekunder tentang pelaksanaan teknis di lapangan adalah kondisi umum perusahaan,
kondisi iklim, peta, kondisi tanaman, organisasi manajemen dan data produksi dari areal
perkebunan tersebut, juga data yang terkait dengan teknik budidaya tanaman apel.
Teknik budidaya sangat mempengaruhi kualitas dan produktivitas tanaman apel. Teknik
budidaya yang baik dan tepat akan menghasilkan hasil yang baik juga. Teknik budidaya yang
telah dilakukan terdiri dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman (penjarangan dan
penyulaman, penyiangan, perompesan, pelengkungan cabang, pengairan dan penyiraman,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman , penjarangan buah) sampai ke
pemanenan.
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang ini. Magang merupakan salah
satu tugas yang harus dipenuhi mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya di Program Studi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Tujuan dari kegiatan ini yaitu:
1. Mengenal secara langsung kondisi, organisasi, dan kegiatan utama di PT. Kusuma Satria

Agrobio Tani Perkasa Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

2. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung tentang teknik budidaya tanaman Apel

sehingga dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh terhadap permasalahan di lapangan

Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan penghargaan

dan rasa terimakasih yang mendalam kepada :

1. Bapak Edy Antoro dan keluarga besar PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa, Batu
Malang, Jawa Timur yang telah memberikan izin penulis melakukan Praktek
Lapang/Magang di PT. Kusuma Agrowisata.
2 Bapak Dr. Ir. Prasetyo, M.S selaku Dosen Pembimbing Magang, yang telah membantu
mengoreksi dalam pembuatan laporan magang.
3 Ibu Dr. Hesti Pujiwati, SP. M.Si Selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas
Pertanian dan Ibu Dr. Ir. Uswatun Nurjanah, M.P Selaku Ketua Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
4 Bapak Dr. Ir. Supanjani, M.Sc selaku Koordinator Praktek Kerja Lapang/magang
5 Bapak Agustinus Aribowo selaku pembimbing lapangan di PT. Kusuma Agrowisata yang
telah memberikan bimbingan dalam kegiatan magang di lapangan.
Demikian penulis berharap semoga laporan magang ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebagaimana mestinya.
Bengkulu, September 2018

(Masriani Rajagukguk)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................2
RINGKASAN...........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................2
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................2
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………………8
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………………………2
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………………………………….....................2
1.3 Manfaat……………………………………………………………………………………………………………………………….2
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG.....…………………………………2
2.1 Sejarah Perusahaan ……………………………………………………………………………………………………………….2
2.2 Struktur Organisasi………………………………………………………………………………………………………………..2
2.3 Sistem Manajemen Produksi…………………………………………………………………………………………………2
2.4 Sistem Tata Kelola Tenaga Kerja…………………………………………………………………………………………….2
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................23
BAB IV METODE MAGANG.............................................................................................22
4.1 Waktu Dan Tempat………………………………………………………………………………………………………………..22
4.2 Tahapan pelaksanaan…………………………………………………………………………………………………………….22
4.3 Mekanisme pelaksanaan……………………………………………………………………………………………………….23
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN MAGANG...........................................................25
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................243
6.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………………………….23
6.2 SARAN……………………………………………………………………………………………………………………………………23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA PERUSAHAAN.................................................245
LAMPIRAN............................................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR

Gambar . Struktur Organisasi Depatemen Budiyaya Tanaman Tahunan...............................18


Gambar 1. Pembibitan....................................................................................................35
Gambar 2. Pemupukan....................................................................................................37
Gambar 3. Perompesan.....................................................................................................38
Gambar 4. Pemangkasan…………………………………………………………………... ……39
Gambar 5 Penelungan/ pelengkungan cabang …………………………………………………..40
Gambar 6. Penyemprotan ……………………………………………………………………41
Gambar 7 pemanenan……………………………………………………………………………42
DAFTAR TABEL

21
22
22
23
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alamat Kantor Perusahaan......................................................................46


Lampiran 2. Foto Kegiatan Budidaya Tanaman Apel.................................................47
Lampiran 3. Rangkuman Kegiatan Harian dan Logbook ...............................................
Lampiran 4. Setifikat.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman buah yang banyak dikembangkan di Indonesia terutama di Kota Batu adalah
apel (Malus sylvestris Mill.). Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah
Asia Barat dengan iklim sub tropis. Apel adalah salah satu kekayaan hayati Indonesia yang
tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Apel pertama kali dikenalkan oleh bangsa
Eropa pada masa kolonialisasi, dan saat ini dapat dikatakan telah ternaturalisasi menjadi tanaman
apel tropis. Namun tidak semua daerah di Indonesia dapat memenuhi syarat tumbuh tanaman
apel yaitu pada suhu rendah dengan kelembaban juga rendah sehingga ketika tanaman apel
ditanam pada daerah yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh tersebut maka tanaman apel tidak
akan berbunga sehingga tidak berproduksi dengan baik. Salah satu daerah yang telah dikenal
memiliki wilayah pengembangan tanaman apel yang cukup luas adalah Kota Batu, Propinsi Jawa
Timur.
Ketinggian tempat Tanaman Apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700
-1200 m dpl, dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl. Hasil penelitian di daerah Malang
menunjukkan bahwa hasil buah yang tinggi diperoleh pada ketinggian 800-1000 m dpl. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata suhu dan kelembaban udara pada tengah hari berkisar
secara berturut-turut diantara 22,3-27,7°C dan 62,0-76,3%. Ini berarti suhu dan kelembaban pada
pertanaman Apel saat ini masih dalam kisaran yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman Apel.
Tanaman apel merupakan salah satu tanaman yang berperan penting bagi pemenuhan gizi
masyarakat. Menurut Kusumo dan Verheij (1997) dalam 100 g buah apel terkandung 85 g air,
10-13.5 g karbohidrat (terutama fruktosa), 10 mg kalsium, 10 mg fosfor, 0.2 mg besi, 150 mg
kalium, 10 mg vitamin C, sedikit sekali vitamin A, B1, B2, dan B6, kandungan lemaknya sangat
rendah, dan nilai energinya 165-235 kJ/100g. Senyawa fitokimia pada apel yang berfungsi
sebagai antioksidan primer adalah senyawa fenolik, golongan flavonoid, turunan asam sinamat,
kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional Apel juga mengandung betakaroten.
Betakaroten memiliki aktivitas sebagai provitamin A yang berguna untuk menangkal serangan
radikal bebas penyebab berbagai penyakit degeneratif. Vitamin C dan vitamin A merupakan
antioksidan sekunder.
Buah apel sebagai salah satu buah-buahan yang memiliki ketergantungan pada impor
merupakan komoditas yang paling banyak dibutuhkan masyarakat, hal ini bisa dilihat dari
tingginya nilai impor buah apel dibandingkan dengan buah impor lainnya seperti jeruk mandarin,
pir, anggur, jeruk, durian dan buah segar lainnya. Pengembangan apel di Indonesia belum begitu
pesat sebagaimana yang diharapkan, bahkan pada beberapa tempat justru mengalami penurunan
yang serius. Beberapa faktor penyebabnya selain minimnya produksi dan mutu, tingginya
organisme pengganggu tanaman, keterbatasan kemampuan sumber daya manusia serta
keterbatasan wilayah agroklimat yang sesuai (Sellitasari, 2013).
Berdasarkan karakteristik dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengembangan apel di
Indonesia, Jawa Timur merupakan salah satu sentra produksi apel yang utama. Dalam rangka
peningkatan produksi tanaman apel khususnya di wilayah Jawa Timur, salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan memperluas areal penanaman (Ekstensifikasi), mengingat
populasi tanaman apel di Jawa Timur saat ini masih terkonsentrasi di kabupaten Malang yang
mencapai 80 % dari jumlah seluruh tanaman apel yang ada di JawaTimur. Namun sesungguhnya,
pengembangan apel masih dapat ditingkatkan mengingat wilayah Jawa Timur khususnya dan
Indonesia pada umumnya yang masih luas dengan sumberdaya alam yang mendukung.
Alasan saya memilih perusahaan PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa, Batu Malang,
Jawa Timur sebagai tempat lokasi magang yaitu pada awalnya karena rekomendasi dari kakak
senior yang sebelumnya pernah melakukan kegitan magang disitu, selain itu juga perusahaan itu
sangat mendukung judul dan tujuan kegiatan magang yang akan saya laksanakan, yang mana
judul yang saya angkat adalah tentang teknik budidaya tanaman apel. Seperti yang kita ketahui
bahwa Kota malang sangat terkenal dengan apel, yang mana salah satu perusahaan yang
perkebunan apelnya sangat luas adalah PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa, Batu Malang.
Akhir-akhir ini, apel Indonesia masih diminati oleh konsumen di luar negeri, misalnya

Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka menyukai apel Indonesia, karena apel tropis dari

Indonesia rasanya lebih enak, lebih segar, lebih renyah, dan lebih banyak mengandung vitamin B

dan vitamin C. Apel sebagai komoditas ekspor belum sepenuhnya dapat dipenuhi karena kualitas

produksinya belum sesuai dengan standar yang ditentukan. Karena penggunaan pestisida yang
kurang bijaksana, buah apel dari Indonesia sering dicurigai masih banyak mengandung bahan

kimia yang membahayakan (Pramono dan E. Siswanto. 2007).

1.2 Tujuan
1. Mengenal secara langsung kondisi, organisasi, dan kegiatan utama di PT. Kusuma Satria

Agrobio Tani Perkasa Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

2. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung tentang teknik budidaya tanaman Apel

sehingga dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh di perkuliahan terhadap

permasalahan di lapangan.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat setelah pelaksaan praktek lapangan/magang adalah:
1. Memahami teori maupun praktek dalam kegiatan budidaya dan pasca panen tanaman
apel.
2. Memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam usaha budidaya buah apel.
3. Mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan profesi mahasiswa melalui
latihan kerja dan pengamatan secara langsung kedunia kerja.
BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG

2.1 Sejarah Perusahaan


Kusuma Agrowisata mulai dirintis pada tahun 1988 oleh Ir. Edy Antoro dengan
menanam (berkebun) Apel di lahan seluas 4 hektar yang berlokasi di Kelurahan Ngaglik,
Kecamatan Batu. Sebelum mengawali usahanya tersebut, Bapak Ir. Edy Antoro pernah bekerja
di PT. Perkebunan XXVI (sekarang PTPN XII). Pengalaman saat bekerja di perkebunan XXVI
tersebut, beliau gunakan untuk mengelola kebun apelnya sehingga diperoleh hasil produksi yang
baik. Pada saat panen pertama, buah apel yang didapatkan sangat banyak tetapi mengalami
kendala dalam pemasaran hasil panen tersebut. Hal ini dikarenakan panen pertamanya bersamaan
dengan panen raya di kota Batu sehingga harga apel di pasaran rendah. Kemudian, beliau
mencoba menjual hasil panennya ke Surabaya dengan harapan harga yang diperoleh lebih baik.
Akan tetapi, hasil penjualan yang diperoleh tidak sesuai harapan, dimana ternyata harga apel di
kota tersebut lebih rendah dibandingkan harga di tingkat pengepul di Batu. Berdasarkan
pengalaman tersebut, beliau memilih untuk menjual hasil panen apel secara langsung ke
konsumen dengan memetik sendiri di kebun. Pada tahun 1990, Ir. Edy Antoro menambah areal
kebunnya seluas 4 hektar untuk ditanami Apel dan Jeruk. Setelah itu, beliau membentuk badan
usaha yang diberi nama Kusuma Agrowisata.
Pada tanggal 29 Mei 1990, badan usaha Kusuma Agrowisata resmi didirikan oleh Ir. Edy
Antoro. Nama “Kusuma Agrowisata” berasal dari nama PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
(KSDW). Total areal kebun yang dimiliki saat itu yaitu seluas 8 hektar yang terdiri dari 6 ha
perkebunan apel dan 2 ha perkebunan jeruk. Peresmian tersebut ditandai dengan adanya
peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 1990 oleh Jacob
Djojosubagyo, mertua Ir. Edy Antoro. Sedangkan pada tahun 1991 dilakukan peletakan batu
pertama juga untuk kawasan Hotel yang berupa bangunan Cottage. Pada tanggal 21 Mei 1992,
Kusuma Agrowisata resmi melakukan pengoperasian pada bagian penginapan (Hotel) dan objek
wisata kebun. Hotel yang sudah selesai dibangun memiliki kamar sejumlah 16 kamar. Pada
bagian objek wisata kebunnya, Kusuma Agrowisata menyediakan buah segar yang berada di
kawasan wisata petik apel dan jeruk untuk khalayak umum. Dengan demikian, para pengunjung
dapat melihat secara langsung proses pemeliharaan dan dapat menikmati buahnya dengan
memetiknya secara langsung. Pada tahun 1993, kamar hotel yang ada ditambah menjadi 66
kamar serta dilengkapi dengan fasilitas lain yaitu kolam renang, restoran, dan ruang pertemuan.
Pada tahun 1994 melakukan pengembangan hotel dengan menambah jumlah kamar menjadi 84
kamar.
Pada tahun 1994 juga dilakukan pembentukan divisi Agrowisata dan divisi hotel Kusuma
Agrowisata yang bertujuan supaya kinerja dan pengelolaan usahanya lebih baik. Agrowisata
dikelola oleh Divisi Kusuma Agrowisata dan bidang perhotelan dikelola oleh Divisi Hotel
Agrowisata. Pada tahun 1995, dilakukan pengembangan Hotel dengan menambah jumlah kamar
hingga menjadi 150 kamar dan melengkapi lobby menjadi lebih representatif, 3 restaurant, 8
ruang pertemuan, dan 2 lapangan tenis. Pada tahun 1996, pihak Kusuma Agrowisata melengkapi
fasilitas Agrowisata dengan membangun rumah kaca (green house) untuk tanaman hias dan
menanam kopi di sekitar lereng kebun. Pada tahun 1998, melakukan penambahan jenis tanaman
yang dibudidayakan untuk Agrowisata, yaitu stroberi, sayur tanah, dan sayur hidroponik serta
sayur substrat. Kawasan tersebut diberi nama Kawasan Agro Sayur dan Stroberi. Kawasan
tersebut sekarang sudah bergabung kembali dengan divisi agrowisata. Tanaman yang ada di
kebun tersebut dibudidayakan secara konvensional dan hidroponik. Pertanaman seluas 9,7 ha
tersebut ditanami berbagai macam komoditas seperti brokoli, sawi putih, tomat, pare, buncis, dan
lain-lain. Sampai dengan tahun 2002, luas areal keseluruhan Kusuma Group sudah mencapai ±50
ha.
Kusuma Agrowisata Group memiliki 5 divisi dengan nama perusahaan masing-masing
yaitu sebagai berikut:
1. Divisi Agrowisata (PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa)
2. Divisi Hotel (Kusuma Agrowisata Resort and Convention Hotel)
3. Divisi Estate (PT Kusumantara Graha Jayatrisna)
4. Divisi Industri (PT Manna Satria Kusuma Jaya Perkasa)
5. Divisi SKE (Sindu Kusuma Edu Park)
Komoditas utama yang dijual di kawasan petik di Kusuma Agrowisata ialah buah apel.
Dengan pertimbangan untuk mempertahankan buah lokal dan melestarikan kota Batu sebagai
kota Apel. Apel merupakan tanaman tidak bermusim sehingga pembuahan dapat diatur menurut
selera kebutuhan. Oleh karena itu, Kusuma Agrowisata mencoba memanfaatkan hasil
perkebunan yang telah dikelola dengan baik dan dapat dinikmati oleh pengunjung.
Produk-produk unggulan dari PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya, Batu, antara lain :
a) Apel segar meliputi apel Ana, apel Wanglin, apel Manalagi, apel Rome Beauty.
b) Jeruk meliputi jeruk Baby Jova, jeruk Valensia, jeruk Keprok Batu 55, dan jeruk Keprok
Siem.
c) Jambu meliputi jambu Pink Guava (jambu Biji)
d) Buah naga meliputi jenis buah naga merah yang memiliki rasa lebih manis dan harga jual
yang lebih tinggi dari pada buah naga putih.
Selain dalam bentuk buah segar, PT Kusuma Agrowisata bekerjasama dengan salah satu
group perusahaan yaitu PT Manna Satria Kusumajaya Perkasa (Agro Industri) untuk mem-
produksi buah olahan yaitu :
1. Jenang apel, sari apel, cuka apel, dan wingko apel
2. Selai strawberry dan pulp
3. Berbagai macam yogurt dengan bermacam rasa sepertiapel, strawberry, jeruk, danleci
4. Berbagai macam makanan olahan apel dan strawberry di kedai apel dan kedai
strawberry.
Kusuma Agrowisata Resort and Convention Hotel terletak sekitar 30 menit dari kota
Malang dan sekitar 2 jam dari ibu kota Jawa Timur, Surabaya. Kusuma Agrowisata Resort dan
Hotel ini memiliki 150 kamar yang didesain secara unik dan bernuansa alam yang dilengkapi
dengan teras pribadi, sambungan telepon internasional, kabel tv, bath up, dan berbagai fasilitas
kelas satu lainnya. Fasilitas lainnya adalah sport andrecreation seperti lapangan sepak bola,
kolam renang, fitnes center, lapangan tenis, jogging track, dan sarana bermain anak. Kusuma
Agrowisata Resort and Convention Hotel juga memiliki Bar dan Restaurant yang menyajikan
masakan Oriental dan Eropa baik Carte maupun Buffet. Dan juga fasilitas hall untuk kegiatan
meeting, gathering, dan wedding dengan kapasitas mulai 20 sampai 800 orang.
Kusuma Estate berdiri tahun 1996 yang disyahkan dengan Akte Pendirian nomer 241
tertanggal 21 November 1996 dihadapan notaris Eko Handoko. PT. Kusumantara Graha
Jayatrisna beralamat di Jl. Abdul Gani Atas, Desa Ngaglik, Kota Batu dan berbadan hukum yang
telah di syahkan oleh Menteri Kehakiman dengan nomor C-201.HT01.01.TH.2000 tertanggal 6
Januari 2000.
PT. Kusumantara Graha Jayatrisna bergerak di bidang pembangunan gedung dan rumah
real estate. Dengan susunan pengurus Ir. Edy Antoro sebagai Direktur Utama, Susana
Siulanawati selaku Komisaris, Stefanus Sutrisno selaku Komisaris dan Jakub Djojosubagio
selaku Komisaris Utama. Pembangunan pertama perumahan Real Estate berwawasan villa
dengan konsep taman terbuka tanpa pagar, terletak di sisi kiri Jl. Abdul Gani Atas tepatnya Desa
Sisir dengan luas lahan 20.353 m2 menjadi KUSUMA ESTAT 1 sejumlah 34 unit, tahun 1997
mulai membuka lahan diatas tahap 1 kerjasama dengan Bp. Djatmiko pemilik lahan dengan luas
lahan 12.120 m2 menjadi KUSUMA ESTATE 2 sejumlah 20 unit. Tahun 1998 kerjasama dengan
Bp. Handoko dengan luas lahan 21.583 m2 terpecah menjadi 37 unit.
Dengan perkembangan real estat di Kota Batu yang semakin pesat, PT. Kusumantara
Graha Jayatrisna tidak menutup diri membuka kerjasama dengan yang lain. Tahun 2000
kerjasama dengan Ibu Nanik Simiati membuka lahan perumahan dengan nama Villa Kusuma
Agro atau Estate Tahap IV dengan luas lahan 48.990 m2 masih dengan konsep yang sama seperti
tahap sebelumnya terpecah menjadi 80 unit di wilayah Desa Sisir sebelah atas Klub Bunga Butik
and Resort . Tahun 2002 kembali membuka lahan seluas 5.735 m 2 kerjasama dengan Ibu Slamet
menjadi 20 unit dengan nama Villa Edelweis atau Tahap VI berlokasi di Barat jalan berhadapan
dengan Kusuma Estate 1 (Tahap I).
Masih di tahun 2002 membuka lahan seluas 5 ha diatas Hotel Kusuma Agrowisata yang
terletak di Desa Pesanggrahan kerjasama dengan Panji Motor Group dengan nama Kusuma
Pinus terpecah kavling sejumlah 140 unit. Dimana dengan pembangunan perumahan Kusuma
Pinus akan menjadi Puncak Karya Perumahan yang paling elit diantara pembangunan perumahan
sebelumnya. Ditahun 2008 membuka lahan di Desa Pesanggrahan tepatnya Jl. Suropati IX seluas
12.174 m2 dengan nama Pesanggrahan Kusuma Cluster I membidik pasar kelas menengah,
Pesanggrahan Kusuma berkembang hingga Cluster V.
Kerjasama pengembangan perumahan dan gedung olahraga juga di lakukan oleh PT.
Kusumantara Graha Jayatrisna, seperti Perumahan Tasik Madu, Gedung Olah Raga Pasuruan,
Gedung Kedokteran Universitas Jember. Di tahun 2011 kembali membuka lahan seluas 7.639
m2 di jalan Abdul Gani dengan nama Kusuma Estate dengan konsep Rumah Kantor sejumlah 7
unit Ruko dan 28 unit rumah hunian.
Industri rumah tangga (home industry) dibangun pada tahun 1996 dengan produk olahan
berupa sari buah apel, selai apel, dan jenang apel. Home industry tersebut masih beroperasi
hingga sekarang, namun sejak tahun 2002 agroindustri diresmikan dengan nama PT. Manna
Satria Kusuma Jaya Perkasa yang dibuat di Notaris dengan Akte Pendirian nomor dihadapan
Notaris Eko Handoko Widjaja, S.H. dan disahkan Menteri Kehakiman Nomor C-12154
HT.01.01.TH.2003, tanggal 2 Juni 2003. Produk olahan yang dihasilkan tidak hanya berbahan
baku apel tetapi juga berkembang mengolah buah stroberi, sirsak, jeruk, dan jambu. Pengelolaan
agroindustri terus dikembangkan dengan pengolahan menggunakan mesin-mesin modern yang
menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Produk tersebut sudah dipasar ke pulau Jawa, Bali, dan
Kalimantan. Kusuma Industri bergerak dalam bidang industri pengolahan buah, sebelum
terbentuk nama PT. Manna Satria Kusuma Jaya Perkasa, produksi olahan buah ini tergabung
dalam Kusuma Agrowisata dan pengolahannya dimulai tahun 1997 dibawah bendera PT.
Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dengan hasil olahan produk Sari buah Apel, Jenang Apel,
Wingko Apel dan Brem Apel. Pengolahan produksi tanaman apel ini terinspirasi dari hasil kebun
apel Kusuma Agrowisata yang banyak, dan sudah memenuhi kebutuhan wisata petik yang masuk
ke Kusuma Agrowisata, sehingga daripada terbuang begitu saja maka dilakukan pengolahan
berbahan buah apel menjadi bentuk makanan yang lain yang lebih menarik.
Sindu Kusuma Edupark (SKE) diresmikan pembukaannya tanggal 20 Desember 2014
yang bertempat di Yogyakarta tepatnya di Kabupaten Sleman. SKE adalah wahana permainan,
baik untuk anak-anak maupun dewasa. SKE berdiri diatas lahan seluas 7 Hektar, merupakan unit
usaha dari Kusuma Agrowisata yang berpusat di Kota Wisata Batu Jawa Timur, dan sudah
berpengalaman dalam pembangunan daya tarik wisata. Pengelolaan SKE ditangani oleh
Manajemen yang sudah mengelola beberapa wahana Waterpark / Themepark dan atau Edupark
di Indonesia. Dengan mengandalkan konsep edukasi, SKE tampil sebagai wahana wisata
keluarga yang mampu memberikan pengalaman dan kesan tersendiri bagi setiap pengunjungnya.

B. Tujuan Perusahaan

Tujuan didirikannya Kusuma Agrowisata terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus yaitu:
1. Tujuan Umum
Tujuan Agrowisata adalah menerima devisa Negara dari sektor non-migas, kesempatan
berusaha dan lapangan pekerjaan melalui pemanfaatan yang optimal potensi agrowisata
sebagai kunjungan wisatawan. Agar pembangunan pertanian di masa mendatang sesuai
dengan yang digariskan dalam garis-garis besar haluan negara tahun 1993, dengan demikian
tujuan umum Kusuma Agrowisata adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.
b. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
c. Mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam negri maupun pasar luar negri.
d. Menunjang perkembangan wilayah.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada wisatawan untuk berkunjung ke
objek wisata.
b. Menciptakan iklim usaha yang baik pada pengusaha dibidang agro dan pariwisata di
dalam menyelenggarakan dan pelayanan wisuda.
c. Menciptakan pemasaran terpadu.
d. Mengamankan dan melestarikan citra produk perkebunan sebagai salah satu diversifikasi
produk wisata.
e. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di kawasan usaha pertanian lainnya
berupa akomodasi pertokoan, souvenir, pemandu dan lain-lain.
Motto PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya adalah “We Serve Better Than The Other” yaitu
dengan menganjurkan karyawan tiap divisi untuk bersikap ramah, berpakaian rapi, dan
bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya.

3. Visi Dan Misi Perusahaan


Adapun visi dan misi perusahaan PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa Sebagai berikut
a. Visi :
Membangun Kusuma Agrowisata Group menjadi perusahaan terpercaya, terkemuka,
yang tangguh dan mampu bersaing di pasar global.
b. Misi :
1. Menghasilkan produk dan jasa yang dapat diterima serta dapat
memberikan kepuasan konsumen.
2. Mendapatkan keuntungan untuk kelangsungan dan pengembangan usaha
serta kesejahteraan karyawan.
2.2 Struktur Organisasi Departemen Budidaya Tanaman Tahunan
Dalam pengelolaan operasionalnya, divisi Agrowisata di Kusuma Agrowisata dibagi
menjadi 7 departemen atau 7 unit kerja, yaitu :
1. Departemen Accounting
Sebagai Departemen Control untuk pengendalian biaya dan monitoring pelaksanaan
operasional terhadap anggaran yang sudah dibuat. Setiap bulan membuat Laporan
managemen ( Neraca , Laba Rugi , Cash Flow ) dan menjadi alat evaluasi kegiatan
operasional Divisi Agrowisata.
2. Departemen Personalia
Bertanggungjawab terhadap administrasi kepegawaian , kebersihan area tehnik dan
keamanan.
3. Departemen Marketing
Bertanggungjawab terhadap pemasaran semua produk yang dihasilkan departemen produksi
( BTT, BTS, Adv dan Pangan pertanian )
4. Departemen Budidaya Tanaman Tahunan dan Budidaya Tanman Semusim
Bertanggungjawab terhadap perawatan tanaman tahunan agaa menghasilkan produk yang
prima (apel, jambu, jeruk, buah naga, dan kopi ) serta bertanggungjawab terhadap perawatan
tanaman Semusim agar menghasilkan produk yang prima (Stroberi, tomat buah, tomat cerry,
paprika, dan sayuran hidroponik)
5. Departemen Food and Beverage
Bertangggungjawab terhadap operasional restaurant dan minishop
6. Departemen Adventure and Water Park
Bertanggungjawab terhadap operasional outbound, kolam water park
7. Departemen Produksi Pangan dan Pertanian
Bertanggung jawab terhadap hasil produksi yogurt, kompos, agen hayati dan diklat
Pimpinan merupakan orang yang memiliki wewenang untuk mengatur perusahaan
sehingga kapabilitasnya perlu dikembangkan supaya dapat membawa perusahaan kearah yang
lebih baik.
2.3 Sistem Manajemen Produksi
Kusuma Agrowisata ini bergerak dalam bidang pariwisata, perhotelan, perkebunan,
perindustrian. Seperti yang telah diuraikan bahwa PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu
ini wisata agro yang menyediakan fasilitas hotel dimana para pengunjung dapat bermalam serta
menikmati sarana yang telah disediakan selain itu juga dapat membeli produk dari industri
kusuma agro. Adapun bentuk badan hukum dari Kusuma Agrowisata adalah Perseroan Terbatas
dengan SIUP : 91-92/13-24/PM/VII/97/P.I dan TDP 13241600145 dibawah naungan
Departemen Perindustrian. Hotel Kusuma Agrowisata mempunyai legalitas badan usaha yang
baik didirikan berdasarkan ijin prinsip yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah tingkat II
Malang disertai surat ijin lokasi yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional.
Selain adanya ijin tersebut, juga dilakukan rapat koordinasi tingkat PEMDA bertempat di
Badan Pertanahan Nasional Malang yang dihadiri oleh Kepala Desa, Camat, Disbun-Pariwisata,
Wakil Pemda: Bapeda, Dispenda, dan wakil dari Badan Pertanahan kemudian disusul dengan
rapat koordinasi tingkat propinsi dimana semuanya mengacu pada rencana umum tata ruang kota
(RUTRK) dan RDTRK yang disesuaikan dengan lokasi untuk tahun 1986/1987-2008/2009.

2.4 Sistem Tata Kelola Tenaga Kerja


Pengembangan sumber daya manusia perlu juga dilakukan untuk para karyawan. Tenaga
kerja yang ada di Kusuma Agrowisata, mayoritas diambil dari masyarakat sekitar. Untuk
meningkatkan kualitasnya, pembinaan telah dilakukan untuk mengembangkan sumberdaya
manusia tersebut dengan mengadakan kursus bahasa inggris, pengetahuan tentang leadership,
melakukan training, kursus guide, mengikuti seminar baik lokal maupun internasional, menjadi
anggota Paguyuban Petani Apel Bagus, melakukan studi banding guna menambah wawasan,
melakukan pembinaan langsung dalam aktifitas sehari-hari.
Kusuma Agrowisata Group memiliki tenaga kerja dengan jumlah 246 orang. Karyawan
tetap berjumlah 41 orang, karyawan kontrak 1 Tahun berjumlah 26 orang, karyawan kontrak 3
bulan berjumlah 37 orang, karyawan outsourcing berjumlah 3 orang, karyawan harian lepas
berjumlah 139 orang. Kusuma Agrowisata Group beroperasi selama enam hari, yaitu selama 24
jam dari hari Senin hingga Jumat, dan selama 6 jam pada hari Sabtu. Karyawan staff bekerja dari
hari Senin hingga Sabtu pada jam kerja mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Karyawan bagian
produksi bekerja dari hari Senin hingga Jumat.
. Karyawan yang bekerja di perkebunan memiliki jam kerja yang berbeda, yaitu mulai
pukul 06.00-14.00 WIB. Waktu kerja standar yang ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja
adalah 40 jam kerja selama seminggu. Karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan akan dihitung sebagai jam lembur.
Tenaga kerja di Kusuma Agrowisata Group secara garis besar diklasifikasikan menjadi
empat kelompok, yaitu :
1) Tenaga kerja bulanan
Tenaga kerja bulanan adalah tenaga kerja yang telah diangkat menjadi karyawan dan
menadapat gaji bulanan. Tenaga kerja bulanan umumnya berasal dari tenaga kerja
harian yang kemudian dikontrak selama dua tahun. Karyawan yang dianggap
memiliki kinerja yang baik akan diangkat sebagai tenaga kerja bulanan.
2) Tenaga kerja kontrak
Tenaga kerja kontrak adalah tenaga kerja yang dikontrak untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu dalam jangka waktu tertentu, minimal satu tahun.Tenaga kerja
kontrak biasanya berasal dari tenaga kerja harian yang dipromosikan menjadi tenaga
kerja bulanan atau tenaga kerja baru yang dibutuhkan keahliannya untuk jangka
waktu tertentu.
3) Tenaga kerja harian
Tenaga kerja harian dibagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja harian tetap dan tenaga
kerja harian lepas.Tenaga kerja harian di tempatkan ada bagian budidaya atau
produksi.
4) Tenaga kerja musiman
Tenaga kerja musiman adalah tenaga kerja yang dibutuhkan pada waktu-waktu
tertentu.
Tingkat pendidikan karyawan untuk tenaga kerja tetap bulanan dan tenaga kerja kontrak
satu tahun terdiri dari SMP, SMA dan S1. Tenaga kerja harian tetap maupun tenaga kerja harian
lepas rata-rata memiliki tingkat pendidikan SD, SMP, dan jarang yang tingkat pendidikannya
hingga jenjang SMA. Jumlah hari kerja tenaga kerja tetap dan tenaga kerja kontrak yaitu enam
hari kerja efektif dengan satu hari libur. Setiap tenaga kerja tetap dan tenaga kerja kontrak yang
bekerja memiliki daftar hadir yang harus diisi ketika masuk dan keluar perusahaan menggunakan
sistem check clock.
2.4.1 Data karyawan divisi Agrowisata
Data karyawan divisi Agrowisata terdiri atas karyawan tetap, karyawan kontrak 1 tahun,
karyawan kontrak 3 tahun, karyawan outsourcing, dan karyawan harian lepas,untuk jumlah dapat
kita lihat dalam table.
Tabel 1. Data karyawan divisi Agrowisata, 2018

Jenis Kelamin
No Keterangan
L P Jumlah
1 Karyawan Tetap 37 4 41
2 Karyawan Kontrak 1 Tahun 19 7 26
3 Karyawan Kontrak 3 Bulan 26 11 37
4 Karyawan Outsourcing 3 0 3
5 Karyawan Harian Lepas 108 31 139
Jumlah 193 53 246

2.4.2 Menurut data umur karyawan (Tidak termasuk harian lepas dan PKWT 3 bulan)

Menurut data umur karyawan dimulai dari umur 20 tahun hingga 55 tahun tidak termasuk
harian lepas dan PKWT 3 bulan, seperti pada tabel berikut.
Tabel 2. Data umur karyawan (tidak termasuk harian lepas dan PKWT 3 bulan)

No Umur Jumlah
1 Umur 20 -30 tahun 17 orang
2 Umur 31 -40 tahun 42 orang
3 Umur 41 -50 tahun 10 orang
4 Umur 51 -55 tahun 1 orang
5 Umur 56 -60 tahun 0 orang
Total 70

2.4.3 Menurut Jenis kelamin


Menurut jenis kelamin karyawan laki-laki terdiri dari 59 orang dan karyawan perempuan
11 orang, tampak pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. Data karyawan menurut jenis kelamin, 2018

1 Laki – Laki 59 orang


2 Perempuan 11 orang
2.4.4 Menurut Pendidikan terakhir karyawan

Pendidikan terakhir karyawan mulai dari SD (4%), SLTP (10%), SLTA (51%), D1
(6%),D2 (7%), D3 (9%), S1/S2 (13%), jadi rata-rata pendidikan terakhir karyawan adalah
lulusan SMA yaitu 51% daris seluruh jumlah karyawan 70 0rang.

Tabel 4 . Data karyawan menurut pendidikan terakhir karyawan, 2018

No Pendidikan Jumlah Persentase


1 SD 3 Orang 4%
2 SLTP 7 Orang 10%
3 SLTA 36 Orang 51%
4 D1 4 Orang 6%
5 D2 5 Orang 7%
6 D3 6 Orang 9%
7 S1/S2 9 Orang 13%
Jumlah 70 Orang

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Klasifikasi Tanaman Apel


Menurut Soelarso (1997), kedudukan apel ini dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai
berikut:
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Malus
Spesies : Malus sylvestris Mill

Gambar. Apel (Malus sylveltrys )


Morfologi dari tanaman apel umumnya tidak jauh berbeda antara varietas yang satu dengan
varietas yang lain. Morfologinya seperti berikut:
1. Akar

Pohon apel yang berasal dari biji dan anakan akan membentuk akar tunggang, yaitu akar
yang tumbuhnya lurus atau vertikal ke dalam tanah. Akar ini berfungsi sebagai penegak
tanaman, penghisap air dan unsur hara dalam tanah, serta untuk menembus lapisan tanah yang
keras. Kedalaman dan luas penyebaran akar sangat tergantung pada kesuburan dan tekstur tanah.
Pada tanah yang tidak subur akar akan menembus jauh ke dalam tanah untuk mencari makanan.
Sedangkan batang bawah yang kebanyakan berasal dari stek dan rundukan tunas akar yang
berkembang baik adalah akar cabang/akar serabut dan tidak mempunyai akar tunggang, sehingga
batangnya kurang kuat dan rentan terhadap kekurangan air.
2. Batang

Pohon apel berkayu keras dan cukup kuat. Cabang-cabangnya yang dibiarkan atau tidak
dipangkas akan tumbuh lurus dan tidak beranting. Kulit kayunya tebal.
3. Daun

Daun apel dibagi menjadi enam kategori, yakni oval, broadly oval, narrow oval, acute,
broadly acute dan narrow acute. Permukaan daun bisa datar atau bergelombang. Sisi daun ada
yang melipat ke bawah dan ada yang melipat ke atas. Bagian bawah daun apel umumnya
diselimuti oleh bulu-bulu halus.
4. Bunga

Bunga apel bertangkai pendek, menghadap ke atas, bertandan dan pada tiap tandannya
terdapat 7 sampai 9 bunga. Bunga apel penyerbukannya secara silang. Saat pembungaan ini
banyak dipengaruhi oleh temperatur, namun setiap varietas memberikan respon yang berbeda
terhadap temperatur. Temperatur yang sesuai untuk pembungan antara 12-18oC.
5. Buah

Buah apel terbagi menjadi 15 bagian, mulai dari kulit sampai bijinya. Kelima belas bagian itu
berbeda setiap jenisnya. Namun, perbedaan yang paling mencolok dilihat hanya dibeberapa
bagiann ya seperti bentuk buah, benang sari, biji dan lekukan di ujung buah. Ada delapan macam
bentuk buah apel yaitu flat, flat-round, round, round-conical, conical, long conical,oblong dan
oblong-conical. Bentuk buah tersebut dipengaruhi oleh iklim dan tanah tempat tumbuh.
(Soelarso, 1997).

3.2 Syarat Tumbuh Tanaman Apel

Setiap tanaman memiliki persyaratan tumbuh sendiri supaya dapat tumbuh dan

berkembang dengan baik serta menghasilkan secara optimal. Syarat tumbuh tanaman apel adalah

sebagai berikut:

1. Iklim

Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150

hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan.

Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat

menjadi buah. Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap
harinya, terutama pada saat pembungaan. Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27oC. Kelembaban

yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85% (Yulianti, 2006).

2. Media Tanam
Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan

organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan

porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan unsur hara dan kemampuan

menyimpanan airnya optimal. Tanah yang cocok adalah latosol, andosol, dan regosol. Derajat

keasaman (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang

dibutuhkan adalah air tersedia. Dalam pertumbuhannya, tanaman apel membutuhkan kandungan

air tanah yang cukup. Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman,

sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami

(Kusumo, 1974).

3. Ketinggian Tempat

Tanaman apel merupakan tanaman yang tumbuh di daerah subtropis. Indonesia


merupakan negara yang beriklim tropis dan hanya daerah yang berada di dataran tinggi yang
memiliki iklim yang cocok untuk pertumbuhan tanaman apel. Oleh karena itu tanaman apel
dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl dengan ketinggian optimal
1000-1200 m dpl (Barus dan Syukri, 2008).

3.3 Budidaya Tanaman Apel

1. Pembibitan

Bibit bisa dipilih dan ada beberapa tipe bibit yang bisa ditemukan. Pertama, yaitu dari

anakan yang merupakan tunas dari tanaman apel. Tunas tersebut haruslah dari pohon apel yang
produktif dan mencapai tinggi 30 cm. Anakan bisa dicabut lalu dipotong-potong cabangnya dan

segera ditanam pada bendengan yang memiliki lebar 60cm dan dalam 40cm. Kedua, yaitu

rundukan dimana tanaman apel yang memiliki batang memanjang ditempelkan pada tanah dan

ditimbun sampai akhirnya memunculkan tunas baru. Setelah 4 bulan, rundukan bisa dipotong.

Ketiga, yaitu stek yakni memperoleh bibit apel dengan melalui stek. Caranya adalah dengan

memotong salah satu dahan apel dengan panjang 20cm dan lalu dicelupkan bagian bawahnya ke

dalam larutan Roton F yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dengan lebih cepat

dan juga lebih baik tentunya (Untung, 1994).

2. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur dan porositas tanah sehingga

peredaran air dan udara menjadi optimal. Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna yaitu

pembajakan 2 kali dan penyisiran satu kali. Sebelum dilakukan pengolahan tanah dilakukan

pembersihan gulma dengan tujuan meminimalisir terjadinya persaingan dalam mengambil unsur

hara dari dalam tanah antara apel yang ditanam dan tanaman pengganggu. Lahan yang akan

digunakan untuk menanam apel adalah lahan dengan kandungan nutrisi yang baik. Biasanya

sebelum dilakukan penanaman apel, lahan diolah dahulu dengan mencampurkan pupuk kandang

agar tanah menjadi lebih baik kondisinya yaitu tanah dengan pH yang sedang yakni tidak lebih

dari 6. Penyiraman juga diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah agar lebih baik untuk bibit

tanaman apel (Hardjowigeno, 1987).

3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan menentukan jarak tanam terlebih dahulu.Jarak tanam yang

ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas manalagi dan Prices Moble adalah

3-3,5 x 3,5 m. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Shelvi (2013), penggunaan jarak tanam

yang digunakan petani Kecamatan Bumiaji, Kota Batu lebih pendek atau rapat daripada di

Kecamatan Poncokusumo yaitu 2,0x2,0- 2,5x2,5 m, sedangkan di Kecamatan Poncokusumo

menggunakan jarak tanam 3x3 m. Jarak tanam yang rapat mengakibatkan persaingan dalam

mendapatkan sinar matahari dan unsur hara. Jarak tanam yang cenderung rapat mengakibatkan

tanaman membutuhkan pupuk yang lebih banyak karena perakaran antar tanaman bersinggungan

sehingga menyebabkan terjadi kompetensi antar tanaman dalam mendapatkan unsur hara.

Setelah penentuan jarak tanam, dilakukan pembuatan lubang tanam. Ukuran lubang tanamnya

antara (50 x 50 x 50 cm) sampai (1 x 1 x 1 m). Tanah atas dan tanah bawah di pisahkan, masing-

masing di campur pupuk kandang kurang lebih 20 kg, Kemudian tanah di biarkan selama 2

minggu, dan menjelang tanam tanah galian di kembalikan sesuai dengan asal mulanya. Cara

penanamannya sendiri dimulai dengan memasukkan tanah bagian bawah ke dalam lubang tanam

lalu bibit dimasukkan ke tengah lubang sambil diatur perakarannya agar menyebar. Kemudian

tanah bagian atas dimasukkan ke dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian

lubang tersebut.Apabila semua tanah sudah masuk, tanah ditekan secara perlahan dengan tangan

agar bibit tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin, bibit dapat ditanam pada ajir dengan

ikatan longgar (Debbie, 2010).

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman apel ini diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.

Pemeliharaan yang dapat dilakukan yaitu penyulaman untuk tanaman yang mati atau dimatikan

kerena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman baru menggantikan tanaman lama.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan. Selanjutnya dilakukan penyiangan

yang hanya bila disekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat

mengganggu tanaman. Pada kebun yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat,

penyiangan hampir tidak perlu dilakukan karena tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga

rumput-rumput tidak dapat tumbuh.Untuk pemangkasan, bagian yang perlu dipangkas adalah

bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung

beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang

berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang

menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang

diinginkan (4-5 tahun). Pemeliharaan yang penting yaitu pemupukan dimana pemupukan ini

berguna untuk menunjang pertumbuhan tanaman apel itu sendiri. Cara pemupukan disebar di

sekeliling tanaman sedalam kurang lebih 20 cm sejauh lebar daun, lalu ditutup tanah dan diairi.

Setiap tanaman membutuhkan air untuk tumbuh, untuk tanaman apel sendiri memerlukan

pengairan yang memadai sepanjang musim.Pada musim penghujan, masalah kekurangan air

tidak ditemui, tetapi harus diperhatikan jangan sampai tanaman terendam air. Sedangkan pada

musim kemarau masalah kekurangan air harus diatasi dengan cara menyirami tanaman sekurang-

kurangnya dua minggu sekali. Tanaman apel memiliki pemeliharaan lain yang berbeda dari

tanaman lain yaitu perompesan daun dan pelengkungan cabang. Perompesan dilakukan untuk

mematahkan masa dorman didaerah sedang. Di daerah tropis perompesan dilakukan untuk

menggantikan musim gugur di daerah iklim sedang baik secara manual oleh manusia (dengan

tangan) 10 hari setelah panen maupun dengan menyemprotkan bahan kimia seperti Urea 10%

+Ethrel 5000 ppm 1 minggu setelah panen 2 kali dengan selang satu minggu. Setelah dirompes

dilakukan pelengkungan cabang untuk meratakan tunas lateral dengan cara menarik ujung
cabang dengan tali dan diikatkan ke bawah. Tunas lateral yang rata akan memacu pertumbuhan

tunas yang berarti mamacu terbentuknya buah (Pramono dan Siswanto, 2007).

3.4 Pengendalian Hama dan Penyakit

Menurut Susniahti (2005), hama-hama yang menyerang tanaman apel antara lain:

a. Kutu Daun (Aphis pomi Geer)

Hama ini menyerang bagian daun muda, tangkai, cabang, serta bunga. Hama ini akan

menghisap cairan sari pati yang ada di dalam daun sehingga menyebabkan daun yang

menguning, menggulung, layu, dan mati. Jika dibiarkan, penyerangan dapat hingga ke buah

ataupun bunga sehingga buah gugur serta bunga yang mati. Hama ini dapat dikendalikan

dengan menggunakan musuh alaminya seperti Coccinellidae dan Lycosa.

b. Kutu Sisik (Lepisdosaphes beckii)

Hama ini menyerang bagian buah tanaman. Terlihat gejalanya berupa bercak-bercak merah

pada buah yang lama-kelamaan dapat mematikan dan menggugurkan buah. Hama ini dapat

dikendalikan dengan pengecatan batang tanaman dengan bubur kalifornia guna pencegahan,

atau menggunakan insektisida berbahan aktif abemektin dan imidakloprid.

c. Ulat Daun (Spodoptera litura)

Hama ini menyerang bagian daun tanaman apel. Terlihat gejalanya pada bagian daun yang

berlubang-lubang. Jika dibiarkan akan menyebabkan daun tidak sehat yang menguning,

kemudian layu. Hama ini dapat dikendalikan dengan sanitasi lahan, membuang telur-telur atau

ulat secara manual dengan tangan. Dalam serangan yang parah, anda dapat menggunakan

insektisida berbahan aktif metamidofos.

d. Penggerek Buah Apel (Aegiserthia conjugella)


Hama ini menyerang buah tanaman. Melubangi buah sebesar 1 – 2 mm, biasa menyerang

secara berkelompok yang dapat menyebabkan kegagalan panen. Hama ini dapat dikendalikan

dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif asefat seminggu sekali.

Menurut Lestari (2013), penyakit-penyakit yang menyerang tanaman apel antara lain:

a. Powdery Mildew

Gejalanya pada permukaan daun yang terlihat pucat dan tunas abnormal, kondisi buah

juga terlihat tidak sehat. Pengendaliannya dengan memangkas bagian yang terserang atau

terkontaminasi kemudian membuangnya agar tidak menyebarkan penyakit.

b. Bercak Daun

Terlihat gejalanya pada daun yang berbercak putih dan abnormal. Muncul juga warna

kecoklatan serta bintik-bintik hitam. Pengendaliannya dengan sanitasi lahan secara rutin saat

penanaman serta penyemprotan fungisida agrisan 60 WP.

c. Busuk Buah

Penyakit ini disebabkan oleh organisme Gloeosporium sp. Terlihat gejalanya pada

bercak-bercak kecil di buah serta perubahan warna menjadi jingga pucat. Pengendaliannya

dengan pemanenan tepat pada waktunya atau dapat juga dengan mencelupkan buah pada

Benomyl.

5. Panen

Umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung

pada varietas dan iklim. Tanaman Apel dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar.

Tetapi, pada musim hujan dan tempat lebih tinggi, umur buah lebih panjang. Pemanenan paling
baik dilakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (ripening), yaitu tingkat

dimana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak  normal setelah dipanen. Ciri masak

fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak

cerah segar dan bila ditekan terasa kres (Satuhu, 1996).

BAB IV

METODE MAGANG
4.1 Waktu Dan Tempat
Kegiatan magang/praktek lapang ini dilaksanakan tanggal 20 Juni 2018 sampai 10
Agustus 2018 di PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa ( Kusuma Agrowisata) yang
berlokasi di Jl. Abdul Gani Atas PO BOX 36 RT 004/14, Batu, Malang, Jawa Timur.

4.2 Tahapan pelaksanaan


Metode yang dilakukan secara keseluruhan di Kusuma Agrowisata yaitu:
a. Mengadakan pengamatan mengenai keadaan lapang dan praktek kerja langsung dengan
mengikuti seluruh rangkaian di perusahaan, meliputi kegiatan di Divisi Agrowisata, yaitu di
departemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT) (45 hari kerja efektif),

b. Mengumpulkan data primer dengan mewawancarai pihak-pihak yang berhubungan dalam


kegiatan magang.

c. Mengumpulkan data luas lahan, , jumlah tenaga kerja, serta struktur organisasi perusahaan

d.. Melakukan pengamatan harian dengan mempersiapkan logbook. Kegiatan yang diikuti secara
langsung adalah kegiatan pembibitan, pemeliharaan ( pemupukan, perompesan,
pemangkasan, pelengkungan cabang, penyikatan batang, penyaputan) dan pemanenan.
e. penyusunan laporan magang
Penyusunan laporan dilakukan pada saat kegitan magang telah selesai dilaksanakan, sehingga
dapat hasil dari kegatan magang selama 45 hari .

4.3 Mekanisme pelaksanaan

 Pemberitahuan magang kepada instansi


Menghubungi selaku bagian personalia untuk memberitahukan bahwa akan magang di
Kusuma Agrowisata setelah disetujui kemudian mengirimkan surat pengantar dari Jurusan
kepada pimpinan perusahaan.

 Pembuatan kerangka acuan magang (KAM)


Setelah menghubungi tempat magang maka tahap selanjutnya adalah menentukan judul
magang dan dituangkan dalam bentuk kerangka acuan magang (KAM). KAM ini lah yang nanti
akan dijadikan pedoman/dasar pelaksanaan magang, namun KAM ini bersifat fleksible artinya
dapat berubah dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan. Setelah KAM selesai
kemudian dikirim ke bagian personalia
 Pengenalan area kerja oleh kepala personalia
Setelah sampai di perusahaan kami diajak untuk pengenalan area kerja yang akan kami
lakukan saat magang dan sesuai fokus komoditi masing – masing.
 Pengenalan pembimbing lapangan
Setelah selesai pengenalan area kerja kemudian dikenalkan kepada pembimbing lapangan
masing-masing komoditi.
 Penyikatan batang dan penyaputan batang tanaman apel
Penyikatan batang dilakukan untuk mengendalikan kutu sisik yang ada di batang dan ranting
kemudian batang dan ranting di saputan dengan fungsida.
 Penjelasan tentang pembibitan tanaman apel sampai pemindahan bibit apel ke lahan
Pembibitan dijelaskan langsung dengan pembimbing lapangan tentang bagaimana
pembibitan yang dilakukan para petani apel.
 Perompesan tanaman apel
Perompesan adalah kegiatan menggugurkan daun apel dengan menggunakan tangan agar
tumbuh tunas baru tanaman apel dan merangsang pembungaan.
 Pemangkasan tanaman apel
Pemangkasan dilakukan untuk menbuang cabang apel yang tidak produktif, kering, mati,
atau terserang hama penyakit, dan juga untuk merangsang pembungaan apel.
 Pengapuran tanaman apel
Pengapuran tanaman apel dilakukan menjelang musim hujan atau dilakukan 2 kali dalam
setahun dan diletakkan di areal tanaman apel sebanyak 5 kg, untuk memperbaiki Ph tanah, Ph
yang ideal untuk tanaman apel yaitu 6-7.
 Pemupukan tanaman apel
Pemupukan organik dilakukan satu musim satu kali dan pupuk anorganik dilakukan dua kali
satu musim.
 Panen
Panen dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada lokasi petik dilakukan oleh pengunjung atau
wisatawan kemudian sisa dari petikan wisatawan dipanen oleh pekerja, selain itu ada pula lokasi
kebun produksi di Junggo.
 Pembuatan laporan akhir
Hasil kegiatan selama magang/kerja praktek berlangsung dituangkan dalam bentuk laporan
akhir sehingga dari laporan tersebut bisa dievaluasi bagaimana kesesuaian antara ilmu yang
didapatkan dikampus dengan pelaksanaan magang/kerja praktek dilapangan. laporan akan
direvisi oleh dosen pembimbing magang.
 Evaluasi akhir
Pelaksanaan evaluasi hasil dalam hal ini akan dilaksanakan ujian magang yang akan dihadiri
oleh dosen pembimbing. Setelah pelaksanaan ujian magang saran dan masukan yang diberikan
oleh dosen pembimbing dan penguji akan diterapkan dalam revisi laporan akhir, terakhir adalah
penilaian akhir oleh dosen pembimbing. Laporan yang sudah direvisi dikrim kembali ke
perusahaan.

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN MAGANG

Apel (Mallus Silveltrys) merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia
Barat dengan iklim sub tropis, yang tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi.
Beberapa jenis apel yang dibudidayakan di kusuma agrowisata, yaitu
(1). Apel Manalagi Bentuk buah round, kulit buah tipis berwarna hijau muda kekuningan,
daging buah berwarna putih agak liat kuning (kandungan air pada buah sedikit).
(2). Apel Rome Beauty Bentuk buah round dan round conical,kulit buah tebal berwarna merah
pudar apabila terkena sinar matahari secara langsung dan akan tetap hijau bila terlindungi.
(3). Apel Anna Bentuk buah conical, kulit buah halus tipis dan berwarna merah tua dengan
semburat hijau kekuningan, daging buah berwarna putih sampai kekuningan, rasanya asam
manis dan berair banyak.
(4). Apel Huanglin Bentuk buah round, pangkal buah datar, kulit buah agak kasar liat dan
berwarna hijau muda. Daging buah berwarna putih, bertekstur renyah, berair, rasanya manis
menyegarkan.
Budidaya apel yang dilakukan di kusuma agrowisata terdiri dari:
a. Pembibitan
Departemen BTT Kusuma Agrowisata (KA) tidak melakukan kegiatan pembibitan apel
namun bibit yang ditanam diperoleh dari mitra Kusuma, yaitu tempat pembibitan yang berada di
Desa Bumiaji. Bibit dibeli dengan harga Rp 25.000/bibit dan bibit tersebut merupakan hasil
perbanyakan dengan cara okulasi. Bibitnya dibeli karena di Kusuma Agrowisata tidak tersedia.
Pemeliharaan yang dilakukan selama pembibitan meliputi penyiraman, pemupukan dan
pengendalian hama dan penyakit. Di PT Agro Kusuma bibit hasil okulasi dapat dipindah
(transplanting) setelah 7-8 bulan setelah okulasi.

Gambar 1. Pembibitan tanaman apel


b. Penanaman
Penanaman dilakukan setelah bibit berumur kurang lebih 3 bulan dengan Jarak tanam
apel di Kusuma Agrowisata adalah 2,5 m x 2,5 m untuk semua jenis apel. Hal ini sesuai dengan
pendapat Shelvi (2013) yang menyatakan bahwa jarak tanam yang digunakan petani di Kota
Batu lebih pendek atau rapat yaitu 2,0 x 2,0 m – 2,5 x 2,5 m. Jarak tanam dibuat seideal mungkin
agar dapat dilalui oleh wisata petik. Setelah menentukan jarak tanam, kemudian dibuat lubang
tanam yang berukuran 60 x 80 cm. Jarak tanam yang lebar dapat memberikan ruang tumbuh
yang cukup bagi tanaman. Selain itu untuk mempermudah dalam perlakuan pemeliharaan
terhadap tanaman. Kelembaban lingkungan tumbuh pun dapat terjaga, sehingga dapat mencegah
penyakit menyerang tanaman. Tanaman apel dikatakan sebagai Tanaman Menghasilkan (TM )
setelah berumur 6 tahun. Sebelumnya tanaman apel adalah Tanaman Belum Menghasilkan
(TBM).
c. Pemeliharaan
1. Pemupukan
Pemupukan merupakan suatu tindakan yang diberikan kepada tanaman melalui tanah
maupun daun sebagai pengganti unsur yang terbawa oleh buah yang dipanen atau unsur hara
yang terserap oleh tanaman apel selama fase produktif (Klinik Agribisnis, 2009). Dalam
kegiatan pemupukan perlu diperhatikan beberapa hal antara lain unsur hara yang diberikan
sesuai dengan kebutuhan, takaran tepat, tepat cara, dan tepat waktu. Pemupukan dilakukan
berdasarkan umur tanaman apel dan kondisi tanaman. Pemupukan terdiri atas pupuk organik
dan anorganik. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang yaitu sebanyak 10
kg/pohon, sedangkan untuk pupuk anorganik yang digunakan yaitu urea/ ZA sebanyak 200 gr/
pohon, TSP 100 gr/pohon, ZK sebanyak 100 gr/pohon. Selama masa TBM (Tanaman Belum
Menghasilkan) dosis pupuk anorganik yang diberikan akan terus meningkat dengan
meningkatnya umur tanaman apel, tetapi setelah tanaman memasuki masa TM ( Tanaman
Menghasilkan) maka dosis yang diberikan akan tetap. Pada lahan tanpa pengairan pemupukan
dilakukan 2 kali dalam satu tahun atau satu kali dalam satu musim yaitu pada awal atau akhir
musim hujan. Sedangkan pada lahan berpengairan pemupukan dapat dilakukan 4 kali dalam
satu tahun atau 2 kali dalam satu musim dengan selang waktu 2,5-3 bulan setelah pemupuka
pertama. Sedangkan untuk pemberian pupuk kandang cukup sekali dalam satu tahun yaitu
pada musim kemarau. Persiapan pemupukan, dilakukan pada satu minggu sebelum
pemupukan. Persiapannya adalah dengan membuat alur pupuk berbentuk segi empat
mengelilingi pohon. Jarak alur pupuk dari batang pohon apel adalah kurang lebih satu meter,
sedangkan untuk tanaman apel belum menghasilkan (TBM ) jarak alur pupuk yang dibuat
adalah setengah meter dari batang pohon.
Gambar 2. Pemupukan tanaman apel

2.Perompesan
Perompesan daun merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan pada setiap musim
tanam. Perompesan daun bertujuan untuk memutus dormansi mata tunas pada tanaman apel.
Tanaman apel yang merupakan tanaman asli daerah temperate, akan mengalami masa
dormansi setelah setiap akhir musim tanam. Menurut Hardianto (1991) perkembangan
tanaman apel di Indonesia sangat pesat terutama setelah ditemukannya teknik perompesan
daun dan pelengkungan cabang untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Perompesan
daun dapat mengurangi pembentukkan zat penyebab dorman, yaitu ABA. Hal tersebut
dikarenakan daun merupakan tempat yang paling peka untuk mensintesa zat penyebab
dorman apabila menerima rangsangan dari luar. Perompesan daun di Kusuma Agrowisata
dilakukan 1-2 bulan setelah panen musim sebelumnya dan dilakukan secara manual dengan
tangan. Dengan dilakukan perompesan daun, pembungaan apel dapat serempak dan teratur.
Kegiatan perompesan dilakukan setiap bulan pada blok yang berbeda. Hal tersebut bertujuan
agar ketersediaan buah apel bagi pengunjung dapat terus terjaga. Kegiatan rompes di Kusuma
Agrowisata dilakukan bersamaan dengan kegiatan pangkas. Hal tersebut bertujuan untuk
efektifitas pekerjaan. Tenaga kerja perompesan adalah tenaga kerja wanita dan pria. Standar
prestasi kerja untuk perompesan adalah 8-10 pohon/HK.
Gambar 3 perompesan daun

3. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman apel dilakukan dengan tujuan pembentukan tanaman serta
merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru (Untung, 1994). Pemangkasan yang dilakukan di
Kusuma Agrowisata terdiri atas empat jenis pangkasan, yaitu pangkasan bentuk, pangkasan
pemeliharaan, dan pangkasan produksi dan pangkas ringan atau disebut pewiwilan.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan tujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang
baik. Bentuk tanaman apel yang ada di Kusuma Agrowisata dibuat menjadi kerdil dengan
tajuk yang sedikit melebar. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan wisatawan dalam
pemetikan buah. Pemangkasan untuk pembentukan pohon dilakukan saat tanaman berada
pada fase TBM. Pada pemangkasan ini dipertahankan 2-3 cabang primer dan membuang
cabang primer lain pada batang utama. Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk
mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbentuk. Pemangkasan pemeliharaan
dilakukan pada cabang sakit atau tua, cabang yang tidak produktif (tunas air), cabang yang
berlekuk-lekuk atau disebut juga cabang cacing, cabang yang mati, cabang yang tumbuh
terlalu rapat dan padat sehingga saling menutupi dan cabang yang ditumbuhi oleh benalu.
Pada pemangkasan pemeliharaan dilakukan juga pemangkasan berat bila diperlukan.
Pemangkasan berat merupakan pemangkasan terhadap lebih dari 50% bagian cabang
tanaman. Pemangkasan berat dilakukan apabila kondisi tanaman rusak akibat penyakit.
Pemangkasan produksi bertujuan untuk memicu atau merangsang pertumbuhan bunga dan
buah. Pemangkasan produksi dilakukan setelah perompesan. Pemangkasan produksi
dilakukan dengan memotong cabang sampai mata tunas terbesar. Pemangkasan ringan
dilakukan pada saat buah apel masuk pada fase pentil atau 1-2 bulan setelah pembungaan.
Pemangkasan dilakukan terhadap tunas-tunas air yang tumbuh di batang dan cabang primer,
daun yang menutupi buah, cabang serta daun-daun yang saling menutupi, sehingga penetrasi
cahaya terhadap tanaman menjadi lebih baik. Pada pemangkasan ringan juga dilakukan
kegiatan penjarangan buah. Alat yang digunakan dalam kegiatan pemangkasan adalah gergaji
pangkas dan gunting pangkas. Gergaji pangkas digunakan untuk memangkas cabang-cabang
yang besar sedangkan gunting pangkas digunakan untuk cabang-cabang yang kecil. Gergaji
serta gunting pangkas yang digunakan harus tajam agar tidak menyebabkan sobekan pada
kulit batang sehingga tidak merusak tanaman.Tanaman memerlukan waktu yang lama untuk
memulihkan bagian yang terluka, akibatnya pertumbuhan generatif tertunda. Bantalan yang
rusak dapat berpengaruh terhadap produksi. Oleh karena itu cara pemangkasan yang baik
harus diketahui oleh tenaga pangkas. Hasil pangkasan sangat rentan terhadap serangan
penyakit. Oleh karena itu setiap kali pemangkasan, dilakukan juga upaya pengendalian
penyakit pada tanaman, yaitu dengan mengoleskan fungisida dalam bentuk cair pada bagian
bekas pangkasan. Fungsida yang digunakan adalah Nordox (Tembaga Oksida 56%) dengan
konsentrasi 3-6 ml/L. Standar pretasi untuk kegiatan pemangkasan produksi, bentuk dan
pemeliharaan adalah 12 pohon/HK, sedangkan standar prestasi untuk pemangkasan ringan
adalah 35-40 pohon/HK. Tenaga kerja pemangkasan adalah tenaga kerja pria dan wanita.
Tenaga kerja pemangkasan tersebut merupakan tenaga kerja yang telah terampil melakukan
pemangkasan.

Gambar 4. Pemangkasan cabang pada tanaman apel


4. Pelengkungan Cabang (Penelungan)
Pelengkungan cabang merupakan salah satu cara dalam pembentukan tanaman.
Pelengkungan cabang dilakukan agar letak dan arah ranting menjadi berjauhan, sehingga sinar
matahari dapat diterima sepenuhnya. Pelengkungan cabang dilakukan setelah perompesan
daun dan sebelum keluarnya bunga. Pelengkungan cabang pada tanaman apel bertujuan untuk
menumbuhkan tunas-tunas lateral yang ada di sepanjang cabang yang akan dilengkungkan.
Selain itu, pelengkungan cabang pun bertujuan agar tanaman menjadi pendek. Tunas yang
tumbuh tegak lurus cenderung tidak menghasilkan bunga. Menurut Untung (1994) hal
tersebut dikarenakan zat tumbuh atau auksin yang ada di tanaman merangsang pertumbuhan
vegetatif secara terus menerus. Agar hal tersebut tidak terjadi maka cabang atau ranting pada
tanaman apel dilengkungkan sampai posisi mendatar. Dalam posisi cabang yang mendatar,
peranan auksin diambil alih oleh etilen yang bisa merangsang pembungaan. Apabila cabang
melengkung sampai ujungnya merunduk maka tunas lateral hanya tumbuh di pangkal dan
ujung cabang. Sebaliknya apabila bentuk cabang yang dilengkungkan itu masih mengarah ke
atas, tunas lateral hanya tumbuh di ujung cabang.
Pelengkungan cabang hanya dilakukan terhadap TBM. Selain dikarenakan cabangnya
yang masih muda sehingga masih lentur dan mudah dilengkungkan, tetapi juga agar dapat
diproduksi secara optimal. Pada cabang yang tua, cabang telah keras sehingga sulit untuk
dibengkokan. Selain itu tunas lateral pun sulit tumbuh meskipun telah dilengkungkan. Akan
tetapi pelengkungan yang dilakukan terhadap cabang yang terlalu muda pun tidak baik
dilakukan, sebab tunas lateral yang tumbuh menjadi terlalu banyak dan kecil, sehingga tidak
begitu bagus. Cabang yang paling sesuai untuk dilengkungkan adalah yang tidak terlalu muda
ataupun tua, yaitu yang telah berwarna cokelat dan mudah melengkung.

Gambar 5. Penelungan/ pelengkungan cabang


5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (PHPT)
Pengendalian hama dan penyakit bertujuan untuk mengendalikan populasi dan serangan
hama atau penyakit, khususnya untuk meningkatkan produksi tanaman apel. Oleh karena itu
Departemen BTT melakukan monitoring hama dan penyakit setiap 2-3 hari agar hama
maupun penyakit yang menyerang dapat segera teratasi.
Pengendalian hama dan penyakit di Kusuma Agrowisata dilaksanakan secara kimiawi.
Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan menggunakan alat EPS (Engine Power
Sprayer). EPS dilengkapi dengan drum (tempat pencampuran bahan), selang 200 m dan mesin
pompa. Waktu penyemprotannya adalah satu sampai dua minggu setelah perompesan, setelah
muncul tunas, pada saat pembungaan, pada saat muncul buah muda, dan pada saat menjelang
panen. Penyemprotan dilakukan oleh tenaga kerja pria dan mendapat pengawasan langsung
dari pengawas PHPT, terutama saat pembuatan larutan. Prestasi kerja untuk kegiatan
penyemprotan mencapai 300 pohon/HK. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman
apel di antaranya adalah ulat buah, ulat jengkal, ulat grayak, lalat buah (Rhogoletis
pomonella), kutu daun hijau (Aphis porni), bercak daun, kanker batang serta busuk akar. Ulat
menyerang daun serta buah apel. Gejalanya adalah daun dan buah akan tampak berlubang.
Bagian dalam buah merupakan tempat disimpannya telur yang akan berkembang menjadi
larva. Kutu hijau (Aphis porni) menyerang pada bagian daun apel. Kutu tersebut biasanya
berada pada bagian bawah daun dan tersamar karena warnanya sama dengan daun. Penyakit
bercak daun disebabkan oleh cendawan Marssonina coronaria dan merupakan penyakit yang
banyak menyerang tanaman apel. Gejala bercak daun di kebun Kusuma Agrowisata mulai
terlihat pada 4 minggu setelah pemangkasan. Gejala serangan kanker batang adalah kulit
batang busuk, basah, dan mengeluarkan getah merah dan perkembangannya sangat cepat.
Kanker batang disebabkan oleh cendawan Botryosphaeria. Upaya pencegahan penyakit
kanker batang dilakukan dengan mengoleskan fungisida Nordox atau Bucali pada batang.

Gambar 6. Penyemprotan tanaman apel


d.Pemanenan.

varietas yang berbeda, memiliki umur panen yang berbeda pula. Untuk dijadikan lokasi
petik apel, apel dengan varietas manalagi dikusuma agrowisata dapat dipanen ketika berumur
4,5-5 bulan setelah bunga mekar, varietas rome beauty 5-5,5 bulan setalah bunga mekar, varietas
ana 4-4,5 bulan setelah bunga mekar dan varietas wanglin 5-5,5 bulan setelah bunga mekar.

Gambar 7. Pemanenan buah apel

Ada beberapa kegiatan yang tidak saya lakukan disana misalnya penananaman. Karena
pada saat itu penanaman belum bisa dilakukan karena bibit yang telah diperoleh belum siap
tanam, dan bibitnya baru akan bisa ditanam 6 bulan kemudian. Selain itu Pemanenan juga jarang
dilakukan karena Kusuma Agrowisata dijadikan sebagai lokasi petik apel, yang mana para
wisatawan yang berkunjung kesanalah yang langsung melakukan pemetikan di kebun apel,
sehingga pemanenan hanya dilakukan jika dalam blok kebun tersebut ada sisa yang tidak habis
dipanen wisatawan. Namun selain itu kusuma agrowisata juga memiliki kebun produksi apel di
desa Junggo yang mana kebun tersebut tidak dilakukan sebagai lokasi petik, sehingga tetap
dilakukan pemanenan oleh pekerja. Selama kegiatan magang di Kusuma Agrowisata, kegiatan
yang paling sering saya dilakukan adalah pemeliharaan tanaman yang terdiri dari: perompesan
daun, pemangkasan, sanitasi lahan, penyaputan batang, dan penyikatan batang.

Berdasarkan kegiatan magang yang telah saya lakukan di PT. kusuma agrowisata,
pelaksanaan teknik budidaya untuk tanaman apel yang dilakukan dilapangan sesuai dengan teori
yang ada.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tentang hasil kegiatan praktik kerja lapangan di PT. Kusuma Satria
Agrobio Taniperkasa, Kota Batu, Jawa Timur dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

agrowisata. Perusahaan ini dipimpin oleh direktur sekaligus pemilik perusahaan. Perusahaan

ini dibagi menjadi 5 divisi yaitu divisi agrowisata, hotel, estate, industri, dan SKE (Sindu

Kusuma Edupark). Produk unggulan dari divisi agrowisata sendiri yaitu apel.

2. Teknik budidaya apel yang dilaksanakan di PT. Kusuma Satria Agrobio Tani Perkasa

meliputi kegiatan pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan

panen . Penanaman apel manalagi di PT. Kusuma Satria Agrobio Tani Perkasa semakin

menurun akibat tingginya intensitas serangan hama dan patogen sehingga dilakukan

pengendalian secara mekanik dan penyemprotan. Serangan paling tinggi yaitu hama kutu

sisik dan patogen penyebab busuk buah. Sehingga dilakukan penyikatan dan penyemprotan

insektisida yang dicampur fungisida sehingga akan lebih efektif. Kegiatan pemeliharaan

yang dilakukan meliputi pelengkungan cabang, pemupukan, pengapuran, perompesan daun,

pemangkasan, dan pengendalian hama dan penyakit.

6.2 SARAN

Pengendalian hama dan penyakit terlalu menggunakan pestisida kimia hal ini tidak sesuai

anjuran bahwa pengendalian sebaiknya Pengendalian hama dan penyakit tidak telalu

menggunakan pestisida kimia namun dapat dilakukan pengendalian secara terpadu dan juga

dalam penggunaannya dosisnya lebih teliti supaya tidak terjadi kesalahan.


DAFTAR PUSTAKA

Barus, A. dan Syukri. 2008. Agroteknologi Tanaman Buah-Buahan. Medan: USU Press.

Debbie. 2010. Budidaya Tanaman Apel. Bandung:CV. Habsa Jaya.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Edisi Pertama. Jakarta: Pt Mediyatama Sarana Prakasa.

Kusumo . 1997. Malus domestica Borkh, p. 250-255. In E.W.M.


Verheij and R.E Coronel (Eds.). Prosea Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-
buahan yang Dapat Dimakan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Lestari, F. W., Suharjono dan E. L. Arumingtyas. 2013. Phylogenetic Identification of


Pathogenic Fungi from Apple in Batu City, Malang, Indonesia. Advances in
Microbiology Vol 3 (1):69-75.

Pramono dan E. Siswanto. 2007. Budidaya Apel Organik. Temu Pakar Pertanian Organik Buah-
Buahan. Bukittinggi, Sumatera Barat

Satuhu, S. 1996. Penanganan dan Pengelolaan Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sellitasari, S., Ainurrasyi, dan Suryanto. 2013. Perbedaan Produksi Tanaman Apel (Malus
sylvestris mill.) pada Agroklimat yang Berbeda. Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1 No.1.
Universitas Brawijaya. Malang.

Shelvi. 2013. Perbedaan Produksi Tanaman Apel (Malus sylvestris mill.) pada Agroklimat yang
Berbeda.Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1 (1): 1-8.

Soelarso. R. B. 1996. . Analisis Daya Saing Apel (Malus sylvestris Mill.) di Sentra Produksi Kota
batu, Propinsi Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 120 hal.
Susniahti, N., Sumeno, H., Sudarjat. 2005. Bahan Ajar Ilmu Hama Tumbuhan. Jurusan Hama
dan Penyakit Tumbuhan. Bandung: Faperta Unpad.

Untung, O. 1994. Jenis dan Budidaya Apel. Penebar Swadaya. Jakarta. 117 hal.

Yulianti, S., Irlansyah, E. Junaedi. 2006. Khasiat dan Manfaat Apel. Jakarta: Agromedia
Pustaka.
UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA PERUSAHAAN

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Kami mengucapkan terimakasih kepada
perusaan PT. Kusuma Satria Dinasasri ( Kusuma Agrowisata) telah menerima kami untuk
melakukan kegiatan magang disana. Ucapan terima kasih ini kami tujukan untuk :
1. Bapak Ir. Edy Antoro selaku Direktur Utama PT. Kusuma Satria Dinasasri (Kusuma
Agrowisata) yang telah bersedia menerima kami magang di perusahaan dan rela berbagi
ilmu.
2. Seluruh Staf dan Kepala Divisi Budidaya Tanaman Tahunan yang selalu memberikan
ilmunya kepada kami.
3. Bapak Agustinus Aribowo yang telah bersedia memberikan ilmu tentang budidaya apel dan
mengarahkan kami melakukan praktik dengan baik di lapangan.
4. Bapak dan Ibu pekerja BTT tanaman apel yang ramah dan memberikan ilmu di lapangan.
5. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran magang kami.
Semoga ilmu yang diberikan oleh bapak dan ibu sangat berguna kedepannya.

Bengkulu, September 2018

(Masriani Rajagukguk)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alamat Kantor Perusahaan
Nama Perusahaan : Pt. Kusuma Agrowisata
Alamat : Jalan Abdul Gani Atas PO BOX 36 Kec. Ngalik Kab. Batu Malang,
Jawa Timur Telp (0341) 593333 Fax. (0341) 599418
Lampiran 2. Foto-Foto Kegiatan Budidaya Tanaman Apel

1. Kegiatan pembibitan 2. Pemupukan pada TBM

3. kegiatan perompesan 4. Penyaputan menggunakan nordox


5. Penyikatan pada batang apel 6. Penyiangan gulma

7. Penghidupan mesin untuk penyemprotan. 8. Penyemprotan pupuk serta pestisida

9. Pemupukan pupuk urea pada TM 10. Pemberian kapur


11. Kegiatan penyaputan batang 12. Sanitasi lahan (mengumpulkan cabang bekas
pangkas

13. Sanitasi lahan (buah yang jatuh) 14. Kunjungan ke Junggo

15. Foto bersama bapak Ir. Edi Antoro 16. Kegitan pemanenan

Anda mungkin juga menyukai