) SECARA IN VITRO
DI BALAI PENELITIAN TANAMAN HIAS (BALITHI)
CIANJUR JAWA BARAT
Disetujui oleh
Pembimbing Lapang :
NIP. 195809101983032002
Mahasiswa :
dhyjytkuykjgfdhgg
J3G818117
I
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan praktik kerja
lapangan ini dengan baik, laporan praktik kerja lapangan ini berjudul Produksi
Lili ( Lilium sp.) Secara In Vitro di Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI)
Cianjur Jawa Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Abdul Qadir, M.Si
selaku koordinator Program Studi Teknologi Industri Benih dan kepada selaku
dosen pembimbing ibu Dr. Ir. Megayani Sri Rahayu. MS, kepada ibu Dr. Ir. Liaw
Lia Sanjaya. MS. selaku pembimbing lapang yang telang membantu dan
membimbing saya selama melakukan praktik keraja lapang di Balai Penelitian
Tanaman Hias (BALITHI). Ungkapan terima kasih pun penulis sampaikan
kepada kedua orangtua dan teman temen yang telah membatu dalam penulisan
laporan praktik kerja lapang
II
Daftar ISI
1. PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................1
2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................2
2.1 Lili......................................................................................................................2
2.2 Kultur Jaringan...................................................................................................2
2.3 Tahapan Kultur Jaringan Lili..............................................................................3
2.3.1 Pembuatan Media.......................................................................................3
2.3.2 Sterilisasi Eksplan......................................................................................4
2.3.3 Multiplikasi................................................................................................5
2.3.4 Aklimatisasi................................................................................................5
3. METODOLOGI.........................................................................................................6
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................................6
3.2.1 Pengenalan Keadaan Umum Perusahaan/Instansi.......................................6
3.2.2 Praktik Langsung........................................................................................6
3.2.3 Wawancara.................................................................................................7
3.2.4 Pengumpulan Data Primer dan Sekunder...................................................7
3.2.5 Analisis data...............................................................................................7
4. KEADAAN UMUM.......................................................................................................7
4.2. Visi dan Misi......................................................................................................8
4.3. Sarana Kerja.......................................................................................................9
4.3.1. Kebun Percobaan Segunung.......................................................................9
4.3.2. Kebun Percobaan Cipanas..........................................................................9
4.3.3. Kebun Percobaan Serpong........................................................................10
4.4. Tugas Pokok dan Fungsi..................................................................................11
4.5. Struktur Organisasi...........................................................................................11
5. Produksi Lili Secara In Vitro....................................................................................12
5.1. Kegiatan Produksi............................................................................................12
5.2. Hasil dan Pembahasan......................................................................................13
6. SIMPULAN.............................................................................................................16
Daftar Pustaka..................................................................................................................16
III
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
IV
1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
Praktik kerja lapangan ini bertujuan memahami dan menambah
keterampilan dalam kegiatan produksi benih tanaman hias lili secara in
vitro, keterampilan, dan pengalaman kerja sesuai di bidang perbenihan
khususnya dibidang produksi secara in vitro
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lili
Tanaman lili merupakan tanaman yang dikenal sebagai bunga
potong dan sering digunakan dalam rangkaian bunga maupun dekorasi
ruangan. Klasifikasi botani tanaman lily adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiosperma
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Lilium
Spesies : Lilium spp
Bunga lili tersusun atas perhiasan bunga yang terdiri dari mahkota
dan kelopak bunga. Mahkota dan kelopak bunga lili tidak dapat
dibedakan, maka dari itu lebih lazim disebut sebagai tenda bunga dan
organ reproduksi yaitu pistil dan stamen. Pistil merupakan bagian fertil
dari bunga pada tumbuhan berbiji yang tersusun atas 3 bagian yaitu
bagian basal yang fertil disebut bakal buah atau ovarium, bagian tengah
yang steril berbentuk seperti pita panjang seperti tangkai disebut tangkai
putik atau stilus dan paling ujung dengan bentuk membulat dengan ukuran
lebih besar seperti kepala disebut kepala putik atau stigma. Putik tersusun
atas stigma dan stilus (Harianti, 2014).
2
2.3 Tahapan Kultur Jaringan Lili
Tt
Tabel 2 Komposisi Unsur Hara Mikro untuk 500 ml
3
6. CoCl2 6H2O 0.0025
7. CuSO4 5H2O 0.0025
4
3 menit, lalu dibilas dengan aquadest 6-7 kali. Langkah selanjutnya sisik
umbi dikocok dalam larutan natrium hipoklorid 30% selama 15 menit.
Setelah 15 menit sisik umbi kembali dibilas dengan aquadest 6-7 kali
hingga bersih. Eksplan sisik umbi yang telah steril, selanjutnya dilukai
dibagian samping dan tengahnya untuk merangsang pertumbuhan.
Eksplan yang telah dilukai lalu dtanam pada media inisiasi tunas dan
disimpan pada ruangan inkubasi.
2.3.3 Multiplikasi
Multiplikasi merupakan tahap perbanyakan eksplan dengan
subkultur. Subkultur merupakan usaha untuk mengganti media tanaman
kultur jaringan dengan media yang baru, sehingga kebutuhan nutrisi
untuk pertumbuhan eksplan terpenuhi. Eksplan yang tumbuh akan
menjadi kalus. Kalus merupakan massa sel yang terbentuk di permukaan
eksplan atau pada irisan eksplan. Kalus akan tumbuh jika eksplan
ditanam pada media padat. Eksplan yang ditanam pada media cair aka
tumbuh Protocorm Like Bodies (PLB). Media yang digunakan untuk
subkultur tanaman lili adalah media padat.
2.3.4 Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah proses pengkondisian planlet dilingkungan
baru yang aseptik dengan media tanah steril, arang sekam dan humus
bambu sehingga planlet dapat pengakaran secara ex vitro bertahan dan
terus tumbuh menjadi bibit yang siap ditanam dilapang. Aklimatisasi
merupakan kegiatan terakhir dari perbanyakan tanaman lii secara in
vitro. Sebelum dilakukan aklimatisasi planlet diberi perlakuan
hardening. Hardening adalah penempatan planlet pada suhu ruang
selama 2-3 minggu. Hardening bertujuan untuk mengadaptasikan planlet
dari suhu terkendali ke suhu rumah kaca.
5
sebagai berikut:
Organ planlet lengkap (daun, batang dan akar)
Warna pucuk batang hijau mantap artinya tidak tembus pandang
Akar memenuhi media
Pertumbuhan kekar
Ukuran tinggi tanaman ± 3-5 cm
3. METODOLOGI
6
3.2.3 Wawancara
Wawancara dilakukan bersama semua pihak yang terlibat
seperti pembimbing lapang dan seluruh pegawai yang terlibat dalam
kegiatan lapangan. Wawancara dilakukan dengan memberikan
sejumlah pertanyaan berkaitan dengan kultur jaringan tanaman lili.
4. KEADAAN UMUM
7
Balai Penelitian Tanaman Hias terus berkembang, hasilnya telah
dilakukan melalui komersialisasi hasil penelitian dengan bekerja sama
diantara Dinas, Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi serta Perusahaan
Swasta lainnya. Berpindah tempat ke Segunung yaitu Jl. Raya Ciherang
Pacet Cianjur. Kegiatan penelitian terus berjalan seiring dengan
perubahan-perubahan tugas pokok dan fungsi sebagai unit pelaksana
teknis. Ditetapkan tugas pokok dan fungsi Balithi sebagai unit pelaksana
teknis di bidang penelitian dan pengembangan berada di bawah
tanggung jawab langsung Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura (Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor:
63/Kpts/OT.210/1/2002 tanggal 29 Januari 2002). Struktur Organisasi
Balai Penelitian Tanaman Hias tahun 2002 terdapat perubahan menjadi 1
eselon III, 3 eselon IV serta kelompok jabatan fungsional lainnya
didukung 3 Kebun Percobaan antara lain : 1. Kebun Percobaan Tanaman
Hias Cipanas (eks Instalasi Tanaman Hias Cipanas), 2. Kebun Percobaan
Tanaman Hias Segunung (eks Instalasi Tanaman Hias Segunung) dan 3.
Kebun Percobaan Tanaman Hias Pasar minggu Jakarta (eks Balai
Penelitian Tanaman Hias Jakarta). Dalam rangka optimalisasi
pelaksanaan tugas dan fungsi, Keputusan Menteri Pertanian nomor
63/Kpts/OT.210/1/2002 telah disempurnakan dengan diterbitkannya
Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 31/Permentan/OT.140/3/2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Tanaman Hias yang
ditetapkan pada tanggal 11 Maret 2013. Sumber informasi Sub Bagian
Tata Usaha Balithi.
8
paradigma scientific recognition dan impact recognition, dan yang
terakhir yaitu mengembangkan jejaring kerjasama nasional melalui
penguatan LITKAJIBANGLUHRAP dan kerjasama internasional
menuju peningkatan kompetensi yang mampu menghasilkan inovasi
terobosan, untuk pengembangan bioindustri tanaman hias nasional.
9
nutfah (PN) ex situ dan sebagai bank sumber daya genetic (SDG).
PN/SDG mempunyai peran strategis dalam menyediakan materi
genetic dan sangat menunjang kegiatan penelitian pemuliaan untuk
mendapatkan varietas unggul baru yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi. Instalasi Penelitian berada di kawasan daerah wisata, jenis
tanah Andosol yang terletak pada ketinggian 1.100 mdpl, tipe iklim
tinggi basah. Kebun Percobaan Cipanas digunakan juga sebagai
Konservasi Plasma Nutfah. Lokasi Tanaman Induk Krisan dan
sebagai Lokasi Unit Pengembangan Benih Sumber (UPBS).
Sarana Instalasi Penelitian terdiri dari bangunan gedung dan
bangunan sarana penelitian yang diperlukan untuk menunjang
operasional kebun dan kegiatan penelitian, meliputi Kantor kebun,
Ruang Diskusi, Ruang Tamu, Mess, Gudang Pupuk, Gudang benih,
Fasilitas pengolah benih, Laboratorium, Rumah kaca, Rumah kaca
khusus, Rumah sere, Rumah plastik, Rumah polycarbonate, Rumah
solar tuff, Rumah fiber, Ruang pengakaran, Tunnel.
10
4.4. Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Balai
Dr. Ir. Muhammad Thamrin, M.Si
Kelompok Jabatan
Fungsional
11
5. Produksi Lili Secara In Vitro
12
gambar 1 persiapan produksi
13
saat proses penanaman, lingkungan ruangan tidak steril dan eksplan
yang belum steril.
14
3 1.2 1.8 1.5
4 1.3 2 2
Rata-rata ±1.3 ±1.9 ±1.9
Tabel 7 Pertumbuhan tanaman botol
Dari data hasil pengamatan tanaman dalam botol yang dimulai
dari tanggal kemunculan kalus 3 Maret 2021 – 30 Maret 2021.
Pengamatan dilakukan selama 4 minggu dengan masing- masing 16
tanaman botol pada setiap varietas. Pengamatan dilakukan setiap hari
dengan metode menghitung jumlah dari pertumbuhan. Data pada tabel 7
telah dirata-ratakan perminggu. Pertumbuhan pada varietas SDR 19
pembentukan tertinggi yaitu bagian kalus rata-rata ± 5,2 kalus yang
terbentuk tiap minggu. Pertumbuhan pada varietas salem pembentukan
tertinggi yaitu pada bagian kalus dan tunas rata-rata ±1,9 kalus dan tunas
yang terbentuk tiap minggu. Berikut grafik pertumbuhan tanaman botol
dari tiap varietas.
10
9
8
7
6
5 Ʃ akar
4 Ʃ Kalus
Ʃ Tunas
3
2
1
0
1 2 3 4
15
2.5
1.5
Ʃ akar
Ʃ Kalus
1 Ʃ Tunas
0.5
0
1 2 3 4
6. SIMPULAN
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistika, Statistika Tanaman Hias 2017 [internet].
[diunduh pada 2021 Maret 2] Tersedia
pada
:https://www.bps.go.id/publication/2018/10/05/d1f1f00e73b215b
4118fa9e0/statistik-tanaman-hias-indonesia-2017.html.
16
Harianti S, Susanti S. (2014) . Struktur Anatomis dan Perkembangan
Putik Lili (Lilium longiflorum Thunb.).Skripsi.Universitas
Gadjah Mada.
Rice, LJ, Finnie, JF & van Staden 2011, ‘In vitro bulblet production of
Brunsvigia undulata from twin scale’, Science Direct. S. Afr. J.
Bot., vol. 77, pp. 305- 12.
17