Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG

PENGAMATAN PROSES PENGOLAHAN DAN LABA/RUGI USAHA


KERIPIK IKAN BILIS (Mystacoleucus padangensis bleeker) DI UMKM.
DEKET PEKEN REMBANG, JAWA TENGAH

IDA ROHMAWATI
19.4.04.039

TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2021

i
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG
PENGAMATAN PENGOLAHAN DAN LABA/RUGI USAHA KERIPIK
IKAN BILIS (Mystacoleucus padangensis bleeker) DI UMKM DEKET
PEKEN REMBANG, JAWA TENGAH

IDA ROHMAWATI
19.4.04.039
Sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke semester selanjutnya

TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2021

ii
JUDUL : Pengamatan Proses Pengolahan dan Laba/Rugi Usaha Keripik Ikan Bilis
(Mystacoleucus padangensis bleeker) di UMKM. Deket Peken,
Rembang Jawa Tengah
NAMA TARUNA : Ida Rohmawati
NIT : 19.4.04.039

Disetujui oleh:
Komisi Pembingbing

Tina Fransiskha C. Panjaitan, M.Si. Pola S.T. Panjaitan, A.Pi., M.M.

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi Direktur


Tekhnik Pengolahan Produk Perikanan Politekhnik KP Karawang

Sukma Budi Prasetyati,S.Pi., M.Tr.Pi Dr. Moch Nurhudin,A.Pi,M.Sc


NIP.19810926 201 101 2 002 NIP.19621210 198 903 1 004

iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Proposal
Praktik Kerja Lapang (PKL) yang berjudul “Pengamatan Proses Pengolahan dan Laba/Rugi
Usaha Keripik Ikan Bilis (Mystacoleucus padangensis bleeker) di UMKM. Deket Peken,
Rembang Jawa Tengah” dapat diselesaikan sesuai dengan target dan waktu yang
direncanakan.
Proses persiapan pelaksanaan, dan penyusunan proposal ini telah melibatkan kontribusi
pemikiran dan saran konstruktif banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Moch Nurhudah, A.Pi.,M.Sc selaku direktur Politeknik Kelautan
dan Perikanan Karawang
2. Ibu Tina Fransiskha C Panjaitan,M.Si. selaku dosen pembimping I yang telah
memberikan arahan mengenai “Pengamatan Proses Pengolahan dan Laba/Rugi
Usaha Crispy Ikan Bilis (Mystacoleucus padangensis Bleeker) di UMKM.
Deket Peken, Rembang Jawa Tengah”
3. Bapak Pola S.T. Panjaitan, A.Pi., MM selaku pembimbing II atas kesediaan
waktu yang telah diberikan untuk mengoreksi dan revisi terhadap sejumlah
data dan informasi
4. Ibu Sukma B. Prasetyati, S.Pi., M.Tr.Pi selaku ketua Program Studi Teknik
Pengolahan Produk Perikanan
5. Pemimpin UMKM. Deket Peken yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapang.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan selama proses
pembuatan proposal Praktik Kerja Lapang
7. Rekan-rekan sekalian yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat
selama penyusunan proposal ini

Penulis menyadari bahwa proposal Praktik Kerja Lapang (PKL) ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan kesempurnaan proposal ini.Semoga proposal ini memberikan informasi dan
manfaat bagi semua pihak.

Rembang, Juli 2021

Ida Rohmawati

iv
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................vii
1. PENDAHULUAN.............................................................................................................8
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................8
1.2 Tujuan........................................................................................................................9
1.3 Manfaat......................................................................................................................9
2. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................10
2.1 Tinjauan Umum Ikan Bilis.....................................................................................10
2.2 Ikan Krispi...............................................................................................................11
2.2.1 Bahan Penunjang................................................................................................11
2.3 Proses Pengolahan Keripik Ikan............................................................................12
3. Metode Praktik...............................................................................................................14
3.1 Waktu dan Tempat..................................................................................................14
3.2 Bahan dan Alat........................................................................................................14
3.2.1 Bahan..................................................................................................................14
3.2.2 Alat.....................................................................................................................14
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................................14
3.4 Analisis Laba/Rugi..................................................................................................14
3.4.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)...................................................................................14
3.4.2 Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)....................................................................15
3.4.3 Laba/Rugi...........................................................................................................15
4. Segmentasi Pasar............................................................................................................15
5. Rencana Kegiatan..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

v
DAFTAR TABEL

1. Rencana kegiatan...........................................................................16

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Ikan Bilis (Mystacoleucus padangensis Bleeker).............................11
2. Tempat pelaksanaan praktik.............................................................15
3. Diagram alir proses pembuatan keripik ikan....................................15

vii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan bilis (Mystacoleucus padangensis bleeker) merupakan salah satu ikan endemik
yang hidup di air tawar. Ikan bilis mempunyai nama ilmiah (Mystacoleucus padangensis
bleeker). Ikan bilis termasuk ikan benthopelogis, yaitu jenis ikan yang dapat memanfaatkan
jenis makanan yang berada di dasar perairan (benthic) maupun di lapisan tengah dan
permukaan air (pelagic). Ikan bilis merupakan ikan endemik ono dikenal hidup di Danau
Singkarak, Sumatera Barat (Kartamihardja dan Sarnita, 2008). Ikan bilis merupakan hasil
tangkap di daerah sekitar muara-muara sungai, misalnya: sungai Sipiso-piso (Tongging),
sungai Naborsahan (Ajibata), sungai Sisodang (Tomok), sungai Simangira dan sungai Silang
(Bakara), sungai di Hatinggian (Balige) dan sungai di daerah Silalahi II. Menurut
Kartamihardja, E.S., (2009), Penangkapan ikan bilis di daerah yang dekat dengan pemukiman
dapat dilakukan dengan mengambil tindakan pengaturan dengan jumlah dan jenis alat
tangkap yang boleh digunakan. Ikan bilis mempunyai nilai ekonomis penting yang
mempunyai pasar lokal dan ekspor ke Malaysia sehingga jenis ikan ini dijadikan ikan
primadona. Berdasarkan Tempat dan cara penangkapan ikan Bilih yang mudah didapatkan
sehingga ikan bilis dapat diolah lebih lanjut. Namun ikan bilis biasanya diolah dengan cara
dikeringkan dan digoreng. Kebanyakan Industri di Indonesia hanya mengolah ikan bilis
menjadi ikan kering kemudian diekspor, Pada ikan bilis yang berukuran kecil dapat
dikonsumsi semua bagian tubuhnya termasuk tulang karena ikan bilis banyak mengandung
protein.
Keripik ikan adalah ikan yang digoreng dengan lapisan tepung, dan dapat di nikmati
dengan rasa asin dari dagingnya. Keripik ikan diolah dari ikan kering, sehingga dapat
meningkatkan nilai ekonomis dari ikan itu sendiri. Peningkatan nilai tambah pada produk
perikanan dapat ditingkatkan dengan melakukan inovasi pada produk. Nilai tambah produk
perikanan dapat ditingkatkan melalui perubahan produk olahan (Mulyani, Florina dan
Hendrayana, 2019). Menurut Rosita, Hidayat, dan Maflahah (2018) pada nilai tambah yang
dihasilkan dari olahan ikan krispi yaitu sebesar 37,32 %. Menurut Cholifah, dkk (2013)
olahan ikan keripik dapat dijadikan sebagai alternatif sumber protein hewani yang disukai
masyarakat. Pada era modern saat ini banyak masyarakat yang menyukai makanan cepat saji,
sehingga olahan keripik ikan menjadi olahan yang tepat untuk dikonsumsi pada era sekarang.
UMKM. Deket Peken merupakan usaha mikro yang bergerak dibidang pengolahan ikan
dengan memanfaatkan potensi hasil tangkap didaerah Rembang. Dengan menggunakan bahan
baku yang masih segar dan mudah didapatkan membuat produk yang dihasilkan oleh
UMKM. Deket Peken memiliki mutu yang baik. Selain itu produk yang dihasilkan oleh
UMKM. Deken Peken berupa snack atau camilan kekinian.
Melihat uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan praktek kerja lapang di
UMKM Deket Peken Rembang, dengan mengambil judul: “Pengamatan Proses Pengolahan
dan Laba/Rugi Usaha Keripik Ikan Bilis (Mystacoleucus padangensis Bleeker) di UMKM.
Deket Peken Rembang Jawa tengah”.

8
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktik Kerja Lapang (PKL) yaitu:
1. Mengetahui alur proses pembuatan keripik ikan bilis
2. Mengetahui laba/rugi usaha keripik ikan bilis di UMKM. Deket Peken Rembang
Jawa Tengah
3. Menganalisis segmentasi pasar produk keripik ikan bilis di UMKM. Deket Peken
Rembang Jawa Tengah
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari Praktik Kerja Lapang (PKL) yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan taruna/i dalam melakukan kegiatan proses
pengolahan dan penanganan keripik ikan bilis mulai dari penerimaan bahan baku
hingga menjadi produk akhir
2. Menambah pengetahuan mengenai analisis segmentasi pasar olahan keripik ikan
bilis di UMKM.Deket Peken Rembang Jawa Tengah
3. Menambah pengetahuan terkait perhitungan laba/rugi olahan keripik ikan bilis di
UMKM. Deket Peken Rembang Jawa Tengah

9
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Ikan Bilis
Ikan Bilis hidup dalam geografis yang terbatas sehingga didunia hanya ditemukan di
danau, muara maupun sungai. Ikan bilis dalam bahasa ilmiah disebut Mystacoleucus
padangensis bleeker merupakan ikan endemik yang hidup di Danau Singkarak, Sumatera
Barat (Kartamihardja dan Sarnita, 2008).

2.1.1 Klasifikasi Ikan Bilis


Secara sistematik, ikan bilis termasuk ke dalam klasisfikasi sebagai berikut
(Kartamihardja dan Sarnita, 2008):

Kerajaan : Animalia
Kelas : Actinopterygi
Ordo : Cypriniformes
Keluarga : Cyprinidae
Sub Keluarga : Cyprininae
Marga : Mystacoleucus
Jenis : Mystacoleucus padangensis blekeer

2.1.2 Morfologi Ikan Bilis


Ikan bilis memiliki badan bulat panjang dan pipih, tinggi badan 2-3 cm, panjang badan
maksimum 11,6 cm , Panjang ikan bilis dewasa adalah 58,00-107,00 mm, dengan panjang
rata-rata 89,00 mm. Berat ikan Bilis berkisar antara 3,00-10,50 gram, dengan rata-rata
6,80 gram. Tinggi rata-rata adalah 18,50 mm, dan tipe ekornya "homocercal", sirip dada
dan sirip perut masing-masing terdiri dari 1 sirip keras dan 8-9 jari sirip lemah. Ada 35
tepi cycloid di sideline (linea literalis) dan 5 di sideline. Sisik dari perut ke ekor bawah
berwarna putih keperakan. Sisik pada gurat sisi atau punggung atas berwarna agak gelap
(coklat). Ikan bilis tidak memiliki sunggut (Jafnir, 1989).

Gambar 1.Ikan Bilis (Mystacoleucus padangensis bleeker)


Sumber: melekperikanan. 2020

10
Ikan bilis (Mystacoleucus padangensis bleeker) memiliki pola pemijahan (spawning
migration) yaitu ikan melakukan pemijahan secara teratur dan berkala ke daerah atau
tempat dimana ikan-ikan tersebut dilahirkan dan selanjutnya melakukan ruaya ke
daerah feeding ground untuk mendapatkan makanan. Reproductive homing yaitu
dimana ikan kembali dan menempati daerah asal kelahirannya untuk melangsungkan
proses reproduksi, Ikan bilis hidup secara berkelompok, ikan bilis masuk ke danau
dengan kondisi air yang jernih, berarus, dengan dasar perairannya berbatu kerikil atau
pasir. Induk-induk ikan akan mulai masuk sungai pada sore hari secara bergerombol
untuk memijah di muara sungai. Puncak pemijahan terjadi pada malam hari menjelang
pagi, sekitar jam 3 sampai 5 pagi. Telur yang transparan hasil pemijahan yang telah
dibuahi akan bergerak terbawa arus air masuk ke danau dan menetas di perairan muara,
sedangkan larva dan benihnya tumbuh di danau sampai dewasa (Purnomo et al. 2006).
Menurut Lowe Mc Connel (1975), pemijahan ikan yang bersifat partial merupakan
adaptasi ikan terhadap lingkungan perairan sungai yang kondisinya relatif labil.

2.2 Keripik Ikan


Menurut Dewi, Amalia, dan Purnamayati (2017), keripik ikan merupakan ikan
yang dilumuri adonan tepung dan bumbu rempah kemudian digoreng. Olahan keripik
ikan banyak dikenal dengan olahan baby fish (ikan yang mungil) kemudian di goreng
hingga kering. Keripik ikan produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku ikan
yang mengalami penambahan bumbu dengan dan atau tanpa tepung dan digoreng
hingga renyah ( SNI 7760:2013). Olahan keripik ikan merupakan olahan ikan yang
sudah populer dikalangan masyarakat baik anak anak maupun dewasa. Olahan keripik
ikan memiliki cita rasa yang khas sehingga banyak digemari oleh banyak kalangan
sehingga cocok untuk dijadikan sebuah camilan.

2.2.1 Bahan Penunjang


Bahan yang ditambahkan dalam proses pembuatan keripik ikan yaitu tepung beras,
telur, bawang putih, merica, dan garam. Bahan-bahan tersebut dapat menjadi nilai
tambah gizi, dan dapat mempengaruhi bentuk keripik ikan serta menambah cita rasa
krispi ikan.

1) Tepung Beras
Tepung beras merupakan tepung yang diperoleh dari penggilingan atau
penumbukan beras dari tanaman padi (Oryza sativa Linn). Tepung beras memiliki
tujuan dapat memberikan tekstur pada olahan, mudah digigit dan renyah. Tepung beras
tidak membentuk jaringan gluten dalam sistem adonannya ,sehingga dapat menahan air
rendah dibandingkan dengan tepung terigu (Anwar, Windrati, dan Diniyah, 2016).

2) Telur
Telur merupakan salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging,
ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti
ayam, bebek, dan angsa. Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak
keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan
makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain. Telur mempunyai
citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam
aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan

11
sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang
membutuhkan telur (Suhanda, 2006).

3) Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan rempah yang digunakan sebagai
bumbu atau penyedap masakan sehari-hari. Bawang putih terdiri dari siung-siung
bernas, kompak dan masih terbungkus oleh kulit luar, utuh, segar, sehat dan bersih.
Bawang putih ternyata salah satu tumbuhan yang memiliki banyak manfaat mulai dari
antoibakteri, antivirus, anti jamur, anti thrombotik, antibiotik, antikanker, antioksidan,
immunomodulator, antiinflasi, dan efek hiploglikemik (Prasonto, Riyanti, dan Gartika,
2017).

4) Merica
Salah satu rempah rempah yang sering digunakan dalam masakan bertujuan
sebagai penyedap masakan merica sangat digemari mebnjadi bumbu masakan karena
menghasilkan rasa pedas dan aroma yang khas (Kurnia, 2018).

5) Garam
Garam merupakan salahsatubahan tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan
pengawet makanan dan penegas rasa. Pada penggunaan garam tidak boleh digunakan
terlalu banyak karena dapat menyebabkan penggumpalan (salting out) dan rasa
makanan menjadi terlalu asin. Selain itu tidak boleh terlalu sedikit yaitu konsentrasi
garam kurang dari 0,3 persen dari makanan akan menyebabkan makanan terasa hambar
dan tidak disukai. (Kurnia, 2018).

2.3 Proses Pengolahan Ikan Crispy


Pengolahan ikan crispy mengacu pada SNI 7760:2013
1) Penerimaan bahan baku
Bahan baku yang didapat dari UMKM. Deket Peken di peroleh dari UD. Berkah
Sedulur, Ds. Tanjungsari, Rembang Jawa Tengah. Penerimaan bahan baku dan bahan
tambahan lainnya ditangani dengan cepat, cermat, saniter sesuai dengan teknik
penangan dengan baik dan benar. Dengan penanganan yang baik dan benar bertujuan
agar mendapatkan bahan baku dan bahan tambahan lainnya sesuai dengan spesifikasi
mutu dan keamanan pangan.

2) Pencucian
Ikan yang telah disiangi kemudian dicuci dengan menggunakan air yang mengalir
yang dilakukan secara cepat, cermat dan saniter dalam kondisi suhu dingin (0 °C – 5
°C), Tujuannya agar mendapatkan ikan yang bersih.

3) Pencampuran
Bumbu yang telah dihaluskan kemudian dicampurkan dengan ikan dan dilaburi
tepung secara cepat, cermat dan saniter sesuai spesifikasi.

4) Penggorengan
Ikan digoreng dalam minyak yang telah panas dilakukan secara cermat dan saniter.
Teknik menggoreng dilakukan dalam satu tahap dan atau dua tahap.Bertujuan untuk
mendapatkan mutu ikan crispy sesuai spesifikas.

12
5) Penirisan
Ikan ditiriskan dengan menggunakan alat peniris dan didinginkan pada suhu ruang
secara cermat dan saniter. Bertujuan untuk mendapatkan produk keripik ikan yang
kering sesuai spesifikasi.

6) Pengemasan dan penimbangan


Pengemasan dan penimbangan ikan dikemas dan ditimbang sesuai spesifikasi serta
dilakukan secara cepat, cermat dan saniter. Bertujuan untuk melindungi ikan dari
kerusakan dan kontaminasi mikroba serta mendapatkan ikan yang sesuai spesifikasi.

7) Penyimpanan
Penyimpanan produk disimpan dalam wadah yang kering, tertutup dan saniter.
Penyimpanan pada produk bertujuan untuk mempertahankan mutu dan menghindari
pertumbuhan bakteri patogen.

8) Pemuatan
Produk keripik ikan yang sudah dikemas dimuat dalam alat transportasi, agar
terhindar dari penyebab yang dapat merusak atau menurunkan mutu produk.

13
3. METODE PRAKTIK
3.1 Waktu dan Tempat
Praktek kerja lapang ini dilaksanakan di UMKM. Deket Peken, Rembang Jawa
Tengah. Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini yaitu mulai tanggal 6 Juli – Juli
2021

Gambar 2 Peta lokasi UMKM. Deket Peken


Sumber:www.google.com/maps
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
Bahan-bahan yangdigunakan dalamproses pembuatan keripik ikan yaitu ikan,
tepung beras, merica, bawang putih, garam, jeruk nipis, ketumbar, kunyit, air, dan
minyak goreng.

3.2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan keripik ikan yaitu alat pemotong,
pengayak, pengemas, penggoreng, peniris,spinner, meja proses, talenan, timbangan,
dan wadah.

3.3 Alur Proses Pengolahan


Alur proses pengolahan crispy ikan dapat dilihat pada Gambar 2.

Penerimaan bahan baku

Pencucian

Pencampuran

Penggorengan

Penirisan

Pengemasan dan penimangan

Penyimpanan

Pemuatan
Gambar 2 Diagram Alur Proses Pembuatan Keripik Ikan

14
3.4 Analisis Laba/Rugi
1) Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tidak berubah atau tidak terpengaruhi
oleh banyaknya produksi. Biaya tetap yaitu biaya pajak pembangunan, biaya investasi,
dan biaya penyusutan sarana dan prasarana (Rahma,2015).

BEP Unit = FC/ (P-V)

2) Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)


Biaya variabel merupakan biaya yang dapat berubah sesuai dengan jumlah produksi
yang dihasilkan.Biaya Yang termasuk kedalam biaya variabel yaitu, biaya tenaga
kerga, biaya bahan baku, biaya listrik, biaya air, dan biaya transportasi (Rahma, 2015).

BEP Rupiah = FC/ (1-VC/p)

3) Laba/Rugi
Laba/rugi dapat disebut juga pendapatan yang merupakan hasil total yang didapatkan
dari pengurangan total penerimaan terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan selama
produksi (Rahma, 2015).

Laba/ Rugi ( Rupiah) = Total Pendapatan = Total Biaya

4. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan kegiatan untuk mengelompokkan atau membagi
konsumen kedalam bentuk terperinci. Menurut Munanjar (2017). Segmentasi pasar
merupakan kegiatan sebagai suatu proses memilah suatu pasar menjadi grup-grup yang
berisikan konsumen sejenis dan memilih grup yang paling tepat untuk dilayani produsen.
Hapsari dan Iqbal (2018). Segmentasi pasar adalah kegiatan mengkotak-kotakkan pasar
yang heterogen menjadi pasar homogen yang memiliki kesamaan kebutuhan atau
kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya
menurut Nuriyanti (2017).

15
5. Rencana Kegiatan

No Kegiatan Juli Agustus


I II II IV I

1 Melakukan proses
pengolahan keripik ikan
bilis
2 Melakukan analisis
laba/rugi
3 Melakukan analisis
segmentasi pasar
4 Penyusunan laporan

5 Pelaksanaan seminar
PKL

16
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. (2013b). ‘SNI 7760:2013 Ikan Renyah’. Badan


Standardisasi Nasional, Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. (2009). "SNI 3549:2009 Tepung Beras". Badan Standarisasi
Nasional,Jakarta
Hapsari, A, D, dan Iqbal, M. (2018). ‘Analisis Segmentasi Pasar Fashion Wanita Berdasarkan
Motif Pembelian dan Shopping Lifestyle’. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 62 No 4.
Hal 27-35.

Juliadmi,D,Roesmai, D dan D.H TJong (2015)." Ploidisasi Ikan Mystacoleucus Padangensis


Bleeker 1852: ( psces : (Prinidae) Melalui Kejutan Panas Heat Shock)".Jurnal Biologi
Universitan Andalas.
Katriono, E, Junaidi, E dan Fifi Sastra.( 2010).Fekunditas Ikan Bilis (Mystacoleučus
Padangensis Bleeker) di Muara Sekitar Danau Singkarak". Jurnal Penelitian
Sains.Volume 13 No 3 CD).
Prasonto, D, Riyanti, E, dan Gartika, M. (2017). ‘Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bawang
Putih (Alium sativum)’. ODONTO Dental Journal. Vol 4 No 2. Hal 122-128
Sajidil, Putri, D, P, S, dan Kurnia, D. (2019). ‘Analisis Finansial Untuk Kelayakan Usaha
UD. Prima Bakery’. Jurnal Ilmiah Teknik Dan Manajemen Industri. Vol 2 No 1. Hal
68-74.
Suryanti, A dkk.(2007)."Habitat pemejahan dan Asuhan lkan Bilis (mystacoleucus
Padangensis Bleeker, 1852) Disungai naborsahan , Danau toba, Sumatera Utara ".
Ejournal Laleitbang kkp. Dapat di akses di http://ejournal-
balitbang.kkp.go.id/index.php/bawal.
Kajian Ekologis Habitat dan Sumberdaya Bagi Konservasi Ikan Bilih (Mystacoleucus
padangensis) di Danau Singkarak, Sumatera. Dapat di akses
dihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62760rat.
Munanjar, A. (2017). 'Analisis Segmentasi Pasar dan Manajemen SDM Pada Program
Gebyar BCA NET TV'. Jurnal Komunikasi. Vol 8 No1. Hal 56-63.

17

Anda mungkin juga menyukai