Anda di halaman 1dari 21

193

I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan Kadar Vitamin C dengan Cara Titrasi

II. TINJAUAN PUSTAKA


A.Pengertian Vitamin C
Vitamin C mempunyai rumus molekul C₆H₈O₆ dengan kandungan
utama adalah asam askorbat. Dalam bentuk murni merupakan kristal
putih,tidak berwarna,tidak berbau,dan mencair pada suhu 190°C -
192°C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa
asam,selain itu senyawa ini juga mudah teroksidasi yang dikatalis oleh
beberapa logam,terutama Cu dan Ag ( Patricia, 1983 ).

Vitamin C merupakan vitamin yang paling penting bagi nutrisi


manusia yang dapat disediakan oleh buah-buahan dan sayur-sayuran,
dimana dianjurkan untuk mengonsumsi nya sebesar 30mg - 60mg per-
hari. Asam L-askorbat (AA) merupakan bentuk vitamin C yang utama
yang aktif secara biologis. Asam L-askorbat dapat dioksidasi secara
bolak-balik menjadi bentuk asam L-dehidro askorbat (DHA) yang juga
menunjukkan aktivitas biologis. Oksidasi lebih lanjut akan
menghasilkan asam diketogulonat yang tidak memepunyai aktivitas
biologis ( Rohman, 2007).

Kandungan vitamin C dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain


yaitu varietas, tingkat kemasakan, lama penyimpanan serta musim.
Buah yang masak mengandung vitamin C lebih rendah daripada buah
yang kurang masak ( Trenggono, 1989).

Rumus bangun vitamin C adalah sebagai berikut ( Trenggono,


1989) :

Gambar 1. Rumus bangun vitamin C

193
194

Vitamin C adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat


dibutuhkan oleh ttubuh manusia, karena berfungsi untuk membantu
pengaturan tubuh atau proses kegiatan tubuh. Selain itu vitamin
jugamerupakan oksidan bagi tubuh untuk memperkecil peluang
terkena penyakit. Vitamin berdasarkan kelarutannya dibedakan
menjadi 2 yaitu vitamin yang larut dalam air seperti vitamin A, D, E
dan K, serta vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin B dan C (
Agus, 2009).

B. Cara Analisis Kadar Vitamin C


Beberapa metode yang digunakan dalam mengukur kadar vitamin
C adalah (Trenggono, 1989) :

1.Metode Spektofotometri
Kadar vitamin C dalam larutan dapat diukur menggunakan metode
spektofotometri dan titrasi asam basa. Karena alasan biaya,titrasi asam
basa lebih banyak digunakan. Namun titrasi asam basa mempunyai
kelemahan yaitu mencata hasil setiap penambahan titer yang
ditambahkan hingga mencapai titik jenuh.

Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam


dengan berat molekul 176 gram/mol. Derajat asam vitamin C dapat
diukur menggunakan elektroda yang digunakan dalam system ini
adalah Eutech Instrumen model EOFE, 7252101 B yang mempunyai
persamaan kelarutan v = 0,0591 pH = +0,414 volt.

2.Metode Potensiometri
Metode Potensiomertri adalah metode yang melakukan titrasi
terhadap vitamin C (bersifat asam) menggunakan larutan bersifat basa
seperti NaOH. Pengaruh titrasi tersebut akan menyebabkan larutan
yang bersifat asam akan berubah menjadi basa. Setelah larutan jenuh,
maka data titrasi dibuat grafik hingga di dapat titik kesetimbangan
asam-basa seperti persamaan sebagai berikut ( Trengggono, 1989) :

M . vit C . V.vit C = M NaOH . V NaOH


Massa vit C/BM vit C . vit C . V vit C = M NaOH . V NaOH
Massa vit C = ( M.V) NaOH . BM vit C . . . . . . .. . . . . . . . ( 1 )

Alat ukur vitamin C akan mencatat potensial setiap titrasi dan


merubahnya menjadi pH serta menghitung perbedaan potensial antara
195

titrasi. Perbedaan potensial dibandingkan dengan toleransi perubahan


untuk menentukan titik perubahan potensial pertama dan titik jenuh (
Trenggono, 1989).
Bila titik awal perubahan potensial secara cepat adalah ( vi . ei )
dan titik akhir perubahan potensial secara cepat adalah ( v₂ . e₂ ) maka
titik ekivalen ( e₂ . v₂ ) akan berada ditengah-tengah garis lurus yang
menghubungkan titik ( v₁ . e₁ ) dan ( v₂ . e₂ ) dengan persamaan (
Trenggono, 1989) :

et = e₁ + e₂ / ₂ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 2 )

vt = [ v₂ - v ₁ / e₂ - e₁ (e₂ - e₁) + v₁ . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .( 3 )

3. Metode Iodometri
Kadar vitamin C yang diterapkan secar Iodometri menggunakan
iod sebagai penitran. Vitamin C bersifat reduktor kuat akan
dioksidasikan oleh I₂ dalam suasana asam dan I₂ tereduksi menjadi
ioda Iodida. Indikator yang digunakan adalah kanji dengan titikk akhir
titrasi biru, reaksi yang terjadi:

C₆H₈O₆+I₂ C₆H₆O₆ + 2 HI ………………( 4 )

4. Metode Sintesis Vitamin C


Secara teknik, suntesis vitamin C dimulai dengan D-glukosa yang
dengan katalis tembaga akan dihidrasi menjadi D-scorbit dan akhirnya
dengan cara mikrobiologi acetobacter subcydrons,kultur bawah
permukaan dioksidasi secara selektif menjadi L-sarbosa, dengan
pengentalan, berikutnya dengan aseton pelindung dan dibentuk
diasetonid bentuk turonoid dengan oksidator seperti Kalium
Permanganat akan memberikan asam diaseton 2-okso-L-glusonat.

C. Reaksi Yang Berlangsung Saat Analisis


Pada analisis kadar vitamin C, digunakan metode titrasi Iodometri
dengan menggunakan KIO3 dan larutan yang mengandung KI dalam
suasana asam (Agus,2009).
Reaksi yang terjadi saat analisis,yaitu ( Agus,2009 ) :

KIO₃(aq) + 6 H⁺(aq) + 5I⁻ (aq) 3I₂(aq) + 3H₂O(l) + K⁺(aq) . . .( 5 )


196

D. Kadar Vitamin C pada Berbagai Buah-buahan


Vitamion C terdapat dalam dua bentuk,yaitu bentuk yang
teroksidasi (asam askorbat) dan tereduksi (asam hidroaskorbat). Kedua
nya memiliki kereaktifan sebagai vitamin C. Sumber Vitamin C
sebagian besar berasal dari syur-sayuran berwarna hijau dan buah-
buahan terutama yang masih segar (Prawirokusumo,1991)

E. Pengaruh Suhu Terhadap Kadar Vitamin C


Vitamin C mudah rusak yakni oleh Oksidasi, Suhu
Tinggi,Pengeringan,Medium Basah. Panas adalah salah dari hal-hal
tersebut karena panas dikenal untuk menghancurkan vitamin C
(Prawirokusumo,1991).

Makanan yang mengandung vitamin C umumnya adalah buah-


buahan dan sayur-sayuran. Buah yang mengandung vitamin C tidak
selalu berwarna kuning, missal nya pada jambu biji yang merupakan
buah dengan kandungan vitamin C paling tinggi yan dapat di
konsumsi. Bahkan pada beberapa buah, kulit nay mengandung vitamin
C lebih tinggi daripada buah nya. Missalnya pada kulit buah apel dan
jeruk, walaupun tidak semua kulit buah bisa dimakan (
Prawirokusumo, 1991).

Untuk mengetahui kandungan vitamin C pada buah, berikut adalah


tabel kandungan pada buah-buahan yang umum ditemui dalam 100
gram (Prawirokusumo, 1991).

Tabel 1. Kadar vitamin C pada berbagai buah-buahan


(Prawirokusumo, 1991) :

No Nama Buah Kadar vit C (mg/100 gram)


1 Jambu Biji 183
2 Kiwi 100
3 Kelengkeng 84
4 Pepaya 62
5 Jeruk 53
6 Melon 42
7 Anggur 34
8 Jeruk Mandarin 31
9 Buah Sukun 29
10 Mangga 28
197

11 Nanas 15
12 Pisang 9
13 Alpukat 8

E. Pengaruh Suhu Terhadap Kadar Vitamin C


Vitamin C penting untuk kesehatan manusia dan banyak spesies
memerlukan sumber makanan untuk tetap sehat, namun vitamin C
mudah rusak yakni oleh oksidasi, suhu tinggi, pengringan, medium
basah. Panas adalah salah satu dari hal-hal tersebut karena panas
dikenal untuk menghancurkan vitamin C. saat suhu dinaikkan maka
kandungan vitamin C pada tingkat yang berbeda. Struktur kimia dari
vitamin C dapat dengan midah terurai oleh paparan cahaya, tercampur
unsure loga dalampengemasan ataupun penyimpanannya dan
teroksidasi oleh panas (Prawirokusumo, 1991).
198

III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

Tabel 2. Alat yang digunakan dalam Analisis Kadar Vitamin C

No Nama Alat Ukuran (ml) Jumlah


1 Beker Glass 100;250 2;1
2 Buret 50 1
3 Cawan - 1
4 Corong Gelas - 1
5 Erlenmeyer 100;200 3;3
6 Kaca Arloji - 1
7 Karet Hisap - 1
8 Labu Ukur 50;100;500;1000 1;3;1;1
9 Mortal dan Pestle - 1
10 Pengaduk Kaca - 1
11 Pipet Tetes - 1
12 Pipet Ukur 5 1
13 Pipet Volum 5;10 1;1

B. Bahan

Tabel 3. Bahan yang digunakan dalam analisis kadar vitamin C

Volume Kadar
No Nama Bahan Massa (g) ρ (g/ml)
(ml) (%)
1 Aquades - Secukupnya - -
2 HCl 3,65 3,067 1,19 37
3 KI 9,96 100 - -
4 KIO₃ 0,214 1000 - 99,7
5 Larutan Kanji 0,25 50 - -
6 Na₂S₂O₃ 0,794 100 - 99,5
7 Sari Jambu - 10 - -
8 Tablet Vit. C - - - -

198
199

C. Gambar Alat

Gambar 2. Serangkaian Alat Titrasi


200

IV. CARA KERJA


1. Membuat Larutan HCl
Langkah pertama yaitu 3,0672 ml HCl pekat menggunakan
pipet ukur 5 ml kemudian masukkan HCl tersebut pada labu ukur
100 ml yang telah berisi sedikit aquades. Kemudian menambahkan
aquades sampai tanda batas serta di kocok hingga homogen.

2. Membuat Larutan KI 0,6 M


Menimbang KI sebanyak 9,96 gram pada neraca analisis
dengan kaca arloji. Kemudian melarutkan KI tersebut dengan
aquades ke dalam gelas beker, lalu memasukkam larutan KI pada
labu ukur 100 ml dan menambahkan aquades samapi tanda batas
serta dikocok hingga homogeny.

3. Membuat Larutan Na₂S₂O₃ 0,1 N


Menimbang Na₂S₂O₃ sebanyak 0,794 gram pada neraca
analis dengan menggunakan kaca arloji kemudian melarutkan
Na₂S₂O₃ tersebut dengan aquades ke dalam gelas beker, lalu
menambahkan larutan Na₂S₂O₃ pada labu ukur 100 ml dan
menambahkan aquades sampai tanda batas dan mengocoknya
higga homogeny.

4. Membuat Larutan Tablet Vitamin C


Langkah pertama menghaluskan satu tablet vitamin C, lalu
melarutkan satu tablet vitamin C yang telah halus dengan aquades
ke dalam gelas beker. Langkah selanjutnya memasukkan larutan ke
dalam labu ukur 200 ml, tambahkan aquades hingga tanda batas,
lalu kocok hingga homogeny

5. Membuat Indikator Kanji


Menimbang 0,25 gram tepung kanji, kemudian
memanaskan aquades 50 ml pada gelas beker dengan hot plate,
setelah aquades mendidih, selanjut nya memasukkan 0,25 gram
tepung kanji tersebut ke dalam aquades panas, kemudian
mengaduk tepung kanji tersebut sampai larut merata.

6. Standarisasi Larutan Na₂S₂O₃ dengan KIO₃ 0,1 N


Langkah pertama mengambil Na₂S₂O₃ 10 ml,kemudian
memasukkan ke dalam Erlenmeyer, lalu menambah 10 ml HCl.
Selanjut nya menuang KIO₃ 0,1 N dalam buret dan menitrasi

200
201

campuran tersebut dengan KIO₃ 0,1 N tersebut sampai perubahan


warna menjadi kuning cerah. Lakukan hal tersebut sebanyak 3
kalidan mencatat volume KIO₃ 0,1 N yang diperlukan.

7. Menitrasi Sampel ( tablet vit C dan jus buah jambu )


Langkah pertama yang dilakukan adalah mengambil
sebanyak 10 ml sampel tablet vitamin C tersebut ke erlenmeyer.
Kemudian tambahkan 5 ml HCl + 1 ml kanji. Selanjutnya
menitrasi larutan tersebut dengan KIO₃ 0,002 N sampai terjadi
perubahan warna menjadi biru gelap. Lakukan titrasi sampai 3
kali, catat volume KIO₃ 0,002 N yang diperlukan. Langkah ini
juga dilakukan untuk sampel buah jambu yang telah di panaskan
dalam suhu 50 °C dan 70 °C.
202

V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Percobaan

Dari percobaan analisis kadar vitamin C yang telah dilakukan,


maka dapat diperoleh hasil percobaan sebagai berikut:

Tabel 4. Kadar Vitamin C pada sampel

No Sampel Kadar Vitamin C (%)


1. Tablet Vit. C 17,03
2. Jus Jambu 50ºC 0,528
3. Jus Jambu 70ºC 0,151

B. Pembahasan

Vitamin C merupakan suatu kelompok senyawa organic yang tidak


termasuk dalam golongan karbohidrat,protein maupun lemak dan
terdapat dalam jumlah yang kecil dalam bahan makanan tetapi sangat
pentig peranannya bagi beberapa fungsi tubuh tertentu untuk menjaga
pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Vitamin C atau asm askorbat
sendiri bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton atau
alcohol yang mempunyai berat molekul rendah.

Pada percobaan ini dilakukan penentuan kadar vitamin C pada


sampel dengan menggunakan metode titrasi iodimetri. Metode
iodimetri biasanya juga disebut dengan metode titrasi langsung.
Penggunaan metode ini berdasarkan pada sifat vitamin C yang dapat
bereaksi dengan iodine. Dimana penentuan ini dilakukan dengan
menggunakan larutan KIO₃ 0,002 N sebagai titrannya. Pada
percobaan ini digunakan sampel tablet vitamin C dan jus buah jambu.

Pada penentuan kadar vitamin C dengan sampel tablet


vitamin,untuk mempercepat proses pelarutannya maka digunakan air
sebagai pelarutnya. Maka sampel sampel tersebut harus digerus
terlebih dahulu sehingga permukann bidang sentuhnya besar. Adapun
air yang digunakan sebagai pelarut karena vitamin C mudah terlarut
didalamnya. Sebelum dititrasi dengan KIO₃,sampel diambil beberapa
ml dan ditambahkan larutan HCl serta indicator kanji. Penambahan
larutan HCl bertujuan untuk menghindari oksidasi vitamin C terhadap
cahaya,selain itu asam tersebut juga berfungsi untuk member suasana
asam karena proses oksidasi vitamin C pada suasana tersebut dapat
maksimal. Sedangkan pada penentuan kadar vitamin C pada sampel

202
203

jus buah ditambahkan KI yang mngandung iod. Iodium mengoksidasi


vitamin C ekivalen dengan jumlah total vitamin C yang terdapat
dalam sampel. Reaksi antara asam askorbat dengan Iodium
menghasilkan asam dehidroaskorbat.

Titrasi Iodimetri melakukannya denangan cara menggunakan


larutan kanji sebagai indikator. Iod merupakan oksidator yang tidak
terlalau kuat,sehingga zat-zat yang merupakan reduktor yang cuup
kuat yang dapat dititrasi. Proses titrasi dilakukan samapsi larutan
sampel dalam Erlenmeyer berubah warna menjadi biru hitam
gelap,dimana warna biru yang dihasilkan merupakan iod-amilum yang
menendakan bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir titrasi.

Pada percobaan analisis kadar vitamin C koni mendapatkan kadar


vitamin C sebagai berikut:

Tabel 5. Perbandingan kadar vitamin C dalam sampel larutan dengan


literature

Kadar Vit. C Kadar Vit. C


Perbedaan
No Sampel hasil percobaan dalam literature
(%)
(%) (%)
1 Tablet Vit. C 17,03 0,02 17,01
Jus Jambu
2 0,528 0,02 0,508
50 ºC
Jus Jambu
3 0,151 0,02 0,131
70 ºC

Suhu atau temperature sangat mempegaruhi kadar vitamin C pada


suatu produk. Karena vitamin C ini merupakan vitamin yang mudah
rusak akibat pemanasan dan pengolahan. Sehingga mempengaruhi
kadar vitamin pada sampel buah jambu dimana dilakukan pemanasan
pada suhu 50 ºC,dan 70 ºC. didapat dari hasil perhitungan kadar
vitamin C buah jambu pada suhu 50 ºC sebesar 0,528 % danpada suhu
70 ºC sebesar 0,151 %. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi suhu maka
kadar vitamin C pada sampel menjadi turun karena akibat
pemanasan,vitamin C pada sampel menjadi rusak.

Dari tabel 5 perbandingan kadar vitamin C dalam sampel larutan


dengan literature diatas terdapat selisih sebesar 17,01 %,sedangkan
pada jus buah jambu dengan suhu 50 ºC memiliki selisih sebesar
204

0,508 %,pada suhu 70 ºC selisi sebesar 0,131 %. Dari hasil tersebut,


terdapat perbedaan yang cukup besar, hal tersebut dikarenakan
beberapa factor yaitu sebagai berikut:

1. Ketidak-aturan dalam mengamati hasil percobaan.


2. Adanya sebagian vitamin C yang teroksidasi oleh udara saat
penggerusan dan penimbangan.
3. Validitas alat yang digunakan pada saat percobaan.
205

VI. KESIMPULAN

Dari percobaan Vitamin C yang telah di lakukan,maka dapat


diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kadar Vit.C pada tablet Vit.C adalah sebesar 17,03 %


2. Kadar Vit.C pada 10 ml larutan jambu dengan suhu 50 ºC adalah
sebesar 0,528 %
3. Kadar Vit.C pada 10 ml larutan jambu denga suhu 70 ºC adalah
sebesar 0,151 %

205
206

DAFTAR PUSTAKA

Agus, S. 2009.”Penentuan Kadar Vitamin C Pada Buah.” Jakarta: Erlangga

Patricia, W. 1983.”Penuntun Biokimia.” Jakarta: Erlangga

Prawirokusumo, S. 1991.”Biokimia Nutrisi (Vitamin).” Yogyakarta:


Universitas Gadjah Mada

Rohman , dkk. 1991.”Metode Kromatografi Untuk Analisis Makanan.”


Yogyakarta : Pustaka Belajar

Trenggono, dkk. 1989.”Biokimia Pangan.” Bandung: ITB

206
207

Surakarta,04 Oktober 2013

Asisten Pembimbing Praktikan

1. Hendra Purnama
2. M. Saifur Rachman

Indra Setiawan

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Rois Fathoni, Ph.D


208

VII. LAMPIRAN
A. Data Percobaan
Tabel 6. Data analisis vitamin C pada tablet vitamin C
Volume (ml) Volume rata-rata
No Larutan
I II III (ml)
1. Vitamin C 10 10 10 10
2. HCl 5 5 5 5
3. Kanji 1 1 1 1
4. KIO3 0,002 M 41 40 40 40,33

Tabel 7. Data analisis vitamin C pada buah jambu (suhu 50oC)


Volume (ml) Volume rata-rata
No Larutan
I II III (ml)
1. Jus jambu 10 10 10 10
2. KI 5 5 5 5
3. Kanji 1 1 1 1
4. KIO3 0,002 M 5 5 5 5

Tabel 8. Data analisis vitamin C pada buah jambu (suhu 70oC)


Volume (ml) Volume rata-rata
No Larutan
I II III (ml)
1. Jus jambu 10 10 10 10
2. KI 5 5 5 5
3. Kanji 1 1 1 1
4. KIO3 0,002 M 13 15 15 14,33

B. Perhitungan

1. Membuat larutan HCl 1 M dalam 100 ml


Diketahui : konsentrasi = 0,1 M
Volume = 100 ml
BM = 36,5
Densitas = 1,19 g/ml
Ditanya : volume HCl ?
gram 1000
Jawab :m = x
BM v
M x BM x v
gram = 1000

208
209

0,1 x 36,5 x 100


= 1000

= 3,65 gram
m
V HCl = densitas

3,65
= 1,19

= 3,0672 ml

2. Membuat larutan KI 0,6 M dalam 100 ml


Diketahui : konsentrasi = 0,6 M
Volume = 100 ml
BM = 166
Ditanya : m KI ?

M x BM x v
Jawab : gram = 1000

0,6 x 166 x 100


= 1000

= 9, 96 gram

3. Membuat larutan Na2S2O3 0,1 M dalam 100 ml


Diketahui : Normalitas = 0,1 N
Volume = 100 ml
BM = 158
Valensi =2
Kadar = 99,5 % = 0,995
Ditanya : m Na2S2O3 ?
V BM N
Jawab : gram = 1000 x x
Valensi Kadar
100 158 0,1
= 1000 𝑥 𝑥
2 0,995
= 0, 794 gram
210

4. Mencari kadar vitamin C pada tablet vitamin C


Diketahui : 1 mol C6 H8 O6 = 3 mol KIO3
V KIO3 = 40,33
mmol KIO3 =mxv
= 0,002 x 40,33
= 0,0806 mmol
mmol C6 H8 O6 = 3 x mmol KIO3
= 3 x 0,0806
= 0,2419 mmol
mg C6 H8 O6 = mmol x BM
= 0,2419 x 176
= 42,5884 mg
= 0,0425 gram
Ditanya : kadar vitamin C ?
m C6H8O6
Jawab : kadar % = 𝑥 100 %
m vitamin C
0,0425
= 𝑥 100 %
0,25
= 17,03 %

5. Mencari kadar vitamin C dalam sampel jus jambu 50oC


Diketahui : 3 mol KIO3 = 1 mol C6 H8 O6
V KIO3 = 5 ml
mmol KIO3 =mxv
= 0,002 x 5
= 0,01 mmol
mmol C6 H8 O6 = 3 x mmol KIO3
= 3 x 0,01
= 0,03 mmol
mg C6 H8 O6 = mmol x BM
= 0,03 x 176
= 5,28 mg
= 0,0528 gram
Ditanya : kadar vitamin C ?
m C6H8O6
Jawab : kadar % = 𝑥 100 %
m sampel
0,0528
= 𝑥 100 %
10
= 0,528 %
211

6. Mencari kadar vitamin C dalam sampel jus jambu 70oC


Diketahui : 3 mol KIO3 = 1 mol C6 H8 O6
V KIO3 = 14,33 ml
mmol KIO3 =mxv
= 0,002 x 14,33
= 0,0286 mmol
mmol C6 H8 O6 = 3 x mmol KIO3
= 3 x 0,0286
= 0,0859 mmol
mg C6 H8 O6 = mmol x BM
= 0,0859 x 176
= 15,1324 mg
= 0,01513 gram
Ditanya : kadar vitamin C ?
m C6H8O6
Jawab : kadar % = 𝑥 100 %
m sampel
0,01513
= 𝑥 100 %
10
= 0,151 %
212

LAPORAN SEMENTARA
ANALISIS KADAR VITAMIN C

Kelompok : 24
Nama : 1. Hendra Purnama D500120061
2. M.Saifur Rachman D500120066
Hari / Tanggal Percobaan : Jum’at, 4 Oktober 2013
Asisten Pembimbing : Indra Setiawan

Hasil Percobaan
Tabel 1. Standarisasi KIO3 0,1 N dengan Na2S2O3 + HCL
Volume (ml)
No Larutan Volume rata-rata (ml)
I II III
1. KIO3 0,1 N 1,5 1,5 1,5 1,5
2. Na2S2O3 + HCl 20 20 20 20

Tabel 2. Standarisasi KIO3 0,1 N dengan Na2S2O3 + HCL+Kanji


Volume (ml)
No Larutan Volume rata-rata (ml)
I II III
1. KIO3 0,1 N 6 5,5 5,5 5,67
2. Na2S2O3 + HCl +
25 25 25 25
Kanji

Tabel 3. Standarisasi KIO3 0,002 N dengan Vitamin C + HCL + kanji


Volume (ml)
No Larutan Volume rata-rata (ml)
I II III
1. KIO3 0,002 N 41 40 40 40,33
2. Vit C+HCl+kanji 16 16 16 16

Tabel 4. Analisis kadar vitamin C pada jambu dengan standarisasi


KIO3 0,002 N
Volume (ml)
No Suhu Larutan Volume rata-rata (ml)
I II III
1. 50 KIO3 5 5 5 5
2. 70 KIO3 13 15 15 14,33
213

Surakarta,04 Oktober 2013

Asisten Pembimbing Praktikan

1. Hendra Purnama
2. M. Saifur Rachman

Indra Setiawan

Mengetahui,

Laboran

Hartini, ST

Anda mungkin juga menyukai