OLEH:
UTIA MUFLIHA
I4041181031
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
PROTOKOL UJI BIOAVAILABILITAS DAN BIOEKIVALENSI TABLET
KASUS
“PT INDOFARMA, sedang merencanakan produk baru berupa obat copy (jenis branded
generic) dengan bahan aktifnya Diazepam. Untuk itu, bagian R&D melakukan kajian yaitu
pengembangan metode analisis dan uji bioekivalen. Sebagai apoteker di bagian R&D
tersebut, saudara melaksanakan tugas di atas sesuai bidang masing-masing.”
INSTRUKSI
Merancang protokol uji bioekivalem tablet Diazepam
PENDAHULUAN
STRUKTUR
TUJUAN
Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai bioavailabilitas dan bioekivalensi dari tablet
Diazepam 5 mg dibandingkan terhadap produk inovatornya (Valium®, roche).
Ruang lingkup mengenai penelitian ini akan dijelaskan kepada semua sukarelawan dan
masing-masing sukarelawan menandatangani informed consent sebelum penelitian dilakukan
dan disediakan kompensasi atas partisipasinya. Penelitian akan dilakukan sesuai dengan
Good Clinical Practice (GCP). Protokol akan diajukan ke Komisi Etik FK-UNTAN,
Pontianak, Indonesia untuk mendapatkan ethical clereance.
Uji disolusi menggunakan alat aparatus tipe I dengan media disolusi 900 ml asam
hidroklorida. Pada masing-masing basket diletakkan 1 tablet diazepam dari nomor batch yang
sama. Penetapan jumlah diazepam yang terlarut, menggunakan spektrofotometri UV-VIS,
dilakukan dengan mengukur serapan filtrat larutan uji dan serapan larutan baku diazepam
dengan media yang sama pada panjang gelombang serapan 242 nm. Penetapan jumlah
diazepam yang terlarut dilakukan dengan mengambil alikot dari tiap basket. Dalam waktu 30
menit tidak boleh larut kurang dari 80% diazepam dari jumlah yang tertera pada etiket.(1)
VII. PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
Sampel darah diambil pada 15 titik yaitu pada saat :
a. Sebelum obat diberikan (t0)
b. 15 menit setelah pemberian obat
c. 30 menit setelah pemberian obat
d. 1 jam setelah pemberian obat
e. 1 jam 30 menit setelah pemberian obat
f. 2 jam setelah pemberian obat
g. 3 jam setelah pemberian obat
h. 4 jam setelah pemberian obat
i. 6 jam setelah pemberian obat
j. 9 jam setelah pemberian obat
k. 12 jam setelah pemberian obat
l. 24 jam setelah pemberian obat
m. 36 jam setelah pemberian obat
n. 72 jam setelah pemberian obat
VIII. PENGAMBILAN SAMPEL URIN
Sampel urin hanya digunakan jika kadar obat dalam darah terlalu kecil untuk dapat
dideteksi dan eliminasi obat dalam bentuk utuh melalui ginjal cukup besar > 40%.(3)
1. U.S. Pharmacopeia. The united states pharmacopeia, USP 30/The national formulary, NF
25. Rockville, MD: U.S. Pharmacopeia Convention, Inc; 2007. 96, 1915.
2. Roche. Pharmaceuticals. USA: Roche Laboratories Inc; 2008. 2.
3. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. No.
HK.00.05.3.1818. Tentang Pedoman Uji Bioekivalensi; 2005. 11-28.
4. Najib NM, Salem I, Hasan R, Idkaidek NM. Effect of truncated AUC method on drug
bioequivalence in humans. 2009 Dec; 1(4): 112-4.
5. Agarwal SK, Kriel RL, Brundage RC, Ivaturi VD, Cloyd JC. A pilot study assessing the
bioavailability and pharmacokinetics of diazepam after intranasal and intravenous
administration in healthy volunteers. Epilepsy Research. 2013 Apr; 105: 362-7.
6. Lee SJ. Clinical application of CYP2C19 pharmacogenetics toward more personalized
medicine: A Review. Functional Genetics of CYP2C19. 2013 Feb; 3: 1-7.
7. Katzung BJ. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. San Fransisco: Lange; 2006.
8. National Highway Traffic Safety Administration: Drugs and Human Performance Fact
Sheets. US Department of Transportation.
9. Kim DH, dkk. Development of a simple and sensitive HPLC-MS/MS Method for
determination of diazepam in human plasma and its application to a bioequivalence study.
TCP. 2017 Dec; 25(4): 173-8.