PRAKTIKUM FARMAKOKINETIKA “BIOAVAILABILITAS DAN BIOEKIVALENSI”
OLEH : STIFA C 2020
ASISTEN : RAMANDA RIZAR SYAIFULLAH
LABORATORIUM FARMAKOLOGI DAN KLINIK
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR MAKASSAR 2022 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Beberapa obat dibuat dan dipasarkan oleh lebih dari satu pabrik farmasi. Dari studi biofarmasetik menyatakan bahwa metode fabrikasi dan formulasi mempengaruhi bioavailabilitas obat tersebut. Karena kebanyakan produkproduk obat mengandung jumlah bahan obat aktif yang sama, maka dokter dan farmasis memilihkan produk yang memberi efek terapetik yang ekivalen. Untuk memudahkan mengambil keputusan tersebut, suatu pedoman telah dikembangkan oleh oleh FDA. Bioavailabilitas menunjukkan suatu pengukuran laju dari jumlah obat yang aktif terapetik dalam mencapai sirkulasi umum. (Shargel, 2012). Bioavaliabilitas (ketersediaan hayati) menunjukan suatu pengukuran laju dan jumlah bahan aktif atau bagian aktif yang diabsorpsi dari suatu produk obat dan tersedia pada site aksi. Pproduk obat yang tidak ditujukan diabsorpsi ke dalam aliran darah, bioavailabilitas dapat ditetapkan dengan pengukuran yang ditunjukkan untuk mencermikan laju dan jumlah bahan aktif atau bagian aktif tersedia pada site aksi (Shargel, 2012). Bioavailabilitas, dapat dibagi menjadi dua yaitu bioavailabilitas absolut dan bioavailabilitas relatif. Availabilitas absolute obat adalah availabilitas sistemik suatu obat setelah pemakaian ekstravaskuler misalnya oral, rectal, transderma, subkutan. Dibandingkan terhadap dosis i.v. availabilitas absolute suatu obat biasanya diukur dengan membandingkan AUC produk yang bersangkutan setelah pemberian ekstravaskuler dan i.v. pengukuran dapat dilakukan sepanjang VD dan k tidak bergantung pada rute pemberian (Shargel, 2012). Dua produk obat disebut bioekivalen jika keduanya mempunyai ekivalensi farmasetik atau merupakan alternatif farmasetik. Pada pemberian dengan dosis molar yang sama akan menghasilkan bioavailabilitas yang sebanding, sehingga efeknya akan sama dalam hal efikasi maupun keamanan. Studi bioekivalensi (BE) adalah studi bioavailabilitas (BA) komparatif yang dirancang untuk menunjukkan bioekivalensi antara produk uji dengan produk obat inovator /pembandingnya. Caranya dengan membandingkan profil kadar obat dalam darah atau urin antara produk obat yang dibandingkan pada subyek manusia. Karena itu desain dan pelaksanaan studi BE harus mengikuti Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB), termasuk harus lolos Kaji Etik (Tjay, 2015). Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang banyak dipakai untuk meredakan sakit kepala ringan akut, nyeri ringan hingga sedang, serta demam. Sanmol adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan demam, sakit kepala, atau sakit gigi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan cairan infus. Sanmol mengandung paracetamol, yang memiliki efek analgetik dan antipiretik (Tjay, 2015). Pada praktikum ini menggunakan metode uji spektrofotometer, dimana sampel yang telah di berikan perlakukan nantinya akan di sentrifugasi dulu lalu dilanjutkan dengan proses terakhir yaitu spektrofotometer. I.2 Maksud dan Tujuan I.2.1 Maksud Percobaan Adapun maksud dari percobaan ini yaitu : 1. Memahami prinsip farmakokinetika dan ketersediaan hayati produk obat yang berbeda. 2. Memahami cara simulasi data klinis farmakokinetika dan ketersediaan hayati produk obat yang berbeda. 3. Memahami cara menentukan nilai bioavailbilitas dan bioekuivalensi obat yang diuji. I.2.2 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu : 1. Untuk mengetahui prinsip farmakokinetika dan ketersediaan hayati produk obat yang berbeda. 2. Untuk mengetahui cara simulasi data klinis farmakokinetika dan ketersediaan hayati produk obat yang berbeda. 3. Untuk mengetahui cara menentukan nilai bioavailbilitas dan bioekuivalensi obat yang diuji. I.3 Prinsip Percobaan Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu, bioavaibilitas adalah ketersediaan hayati atau suatu pengukuran laju dan jumlah obat yang mencapai sirkulasi umum atau persentase obat yang diabsorbsi tubuh dari dosis yang diberikan untuk melakukan efek terapetisnya. Bioekuivalensi adalah sediaan yang laju dan jumlah absorbsinya apabila diberikan dalam dosis dan kondisi percobaan yang sama atau suatu proses dengan innovator produk yang telah dipasarkan dan memiliki data valid tentang etikasi dan keamanannya.