Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PRAKTIKUM FARMAKOKINETIK DAN BIOFARMASETIK

PERCOBAAN VI

UJI BIOAVAILIBILITAS DAN BIOEKIVALENSI OBAT

Disusun Oleh :

Nama : Melisa Pujiandini

Kelompok : 3C

NIM : 200106104

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Januari 2024

Dosen Pengampu : apt. Rizky Dwi Larasati, M.S.Farm

Asisten Dosen : Herlina Eka Sari

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2023
I. Tujuan Praktikum
1.1 Menentukan status bioekivalensi dari suatu produk obat yang diuji
1.2 Merancang penelitian uji bioavalibilitas dan bioekivalensi suatu
produk obat

II. Dasar Teori

Obat merupakan salah satu komponen penting dalam


pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersediaan obat baik jenis,
jumlah dan kualitasnya menjadi faktor penting dalam pembangunan
nasional khususnya dibidang kesehatan. Saat ini selain mendapatkan
obat melalui resep, masyarakat juga dapat melakukan swamedikasi
terhadap penyakit ringan dengan obat-obat bebas dan bebas terbatas
yang bisa dibeli di apotek (Rachmawati & Holidah, 2011).
Bioavalibilitas merupakan presentase dan kecepatan zat aktif
dalam suatu produk obat yang mencapai atau tersedia dalam sirkulasi
sistemik dalam bentuk utuh atau aktif setelah pemberian produk obat
tersebut, diukur dari kadar dalam darah terhadap waktu atau dari
eksresinya dalam urin. Bioavailabilitas merupakan istilah
farmakokinetik yang menyatakan jumlah obat, dalam persen terhadap
dosis, yang mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh atau aktif.
Dalam hal ini, bioavailabilitas menggambarkan kecepatan dan jumlah
relatif obat yang terabsorbsi dari produk obat dengan yang tersedia
pada tempat dimana obat bekerja. Bioavailabilitas obat dapat
diketahui melalui percobaan in vivo atau in vitro. Melalui in vitro
dengan menguji kelarutan obat tersebut karena terdapat korelasi yang
signifikan antara kelarutan dan ketersediaan obat dalam tubuh.
Bioavalibilitas relatif adalah kelompok dalam sistemik suatu produk
obat dibandingkan terhadap suatu standar yang diketahui.
Bioavalibilitas relatif dari dua produk yang diberikan pada rute
pemberian (Shargel & Andrew, 2005).
Uji bioekivalensi merupakan sebuah uji bioavailabilitas
komparatif yang digunakan untuk membandingkan produk obat copy
dengan produk obat inovator, yaitu dengan membandingkan profil
kadar obat dalam darah atau urin pada subyek manusia. Pengujian
bioekuivalensi dilakukan melibatkan manusia sebagai objek percobaan.
Sukarelawan akan diberikan obat uji dan obat standar dalam waktu
yang bersamaan. Kemudian sampel darah akan diuji. Hasil yang
diperoleh dari obat uji dan obat standar dibandingkan. Jika hasil
pengujian sama maka obat uji dinyatakan bioekuivalen dengan obat
standarnya dan akan memberikan efek yang sama ketika digunakan.
Pengujian bioavailabilitas merupakan jumlah obat dan kecepatan obat
yang diabsorpsi mencapai sirkulasi darah dalam bentuk utuh dan aktif
setelah pemberian produk obat. Bioavailabilitas diukur dari kadar
dalam darah terhadap waktu atau ekskresi urin terhadap waktu
(BPOM,2005).
III. Pelaksanaan Praktikum

3.1 Alat dan Bahan


Alat Bahan
Laptop/Komputer Microsoft Excel

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1. Cara Kerja

Nilai AUC

- Disusun data AUC dari masing masing obat yang telah diuji
berdasarkan percobaan modeling dan analisis data
farmakokinetika menggunakan software Microsoft Excel

- Ditentukan obat yang akan dijadikan sebagai standar

- Dihitung Frel dan FABS

Status bioekivalensi
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM). (2005).


Pedoman Uji Bioekivalensi. Badan Pengawas Obat dan Makan RI.
Jakarta

Rachmawati, Ema ; Holiday, Diana. (2011). Uji bioavailabilitas dan


bioekivalensi. Jurnal Saintifika. Universitas Jember : Vol.13 No 1 hal.
91-97

Shargel, L., Andre. (2005). Biofarmasetika Dan Farmakokinetika


Terapan. Airlangga University Press: Surabaya

Anda mungkin juga menyukai