Anda di halaman 1dari 2

PAKTA MILAN

 Lokasi : Curitiba, Brazil (kota kecil di Brazil)


 Informasi tentang Pakta Milan secara umum:
1. Kebijakan PM ditanda tangani oleh 100 kota di dunia pada 15 Oktober 2015 di Milan.
2. Kebijakan bersifat terbuka sehingga anggotanya terus bertambah hingga mencapai 184
kota yang mengikuti gerakan tersebut.
3. Tujuh komitmen yang ditanda tangani oleh anggota PM (DITAMPILKAN DI PPT –
BACA SAJA)
(1) mengembangkan sistem pangan berkelanjutan yang inklusif, tangguh, aman, dan
beragam, yang menyediakan makanan sehat dan terjangkau bagi semua orang dalam
kerangka kerja berbasis HAM, yang meminimalkan limbah dan melestarikan
keanekaragaman hayati sambil beradaptasi dan mengurangi dampak dari perubahan
iklim.
(2) mendorong koordinasi antardinas dan lintas sektor di tingkat kota dan masyarakat,
bekerja mengintegrasikan pertimbangan kebijakan pangan perkotaan ke dalam
kebijakan, program dan inisiatif sosial, ekonomi, dan lingkungan, seperti pasokan dan
distribusi makanan, perlindungan sosial, nutrisi, pemerataan, produksi pangan,
pendidikan, keamanan pangan, serta pengurangan limbah;
(3) mengembangkan keselarasan antara kebijakan, program terkait pangan kota, dan
kebijakan serta proses subnasional, nasional, regional, dan internasional yang relevan.
(4) melibatkan semua sektor dalam sistem pangan (termasuk pimpinan wilayah
tetangga, organisasi teknis dan akademik, masyarakat sipil, produsen skala kecil, sektor
swasta) dalam perumusan, implementasi, dan penilaian semua kebijakan, program, dan
inisiatif terkait pangan;
(5) meninjau dan mengubah kebijakan, rencana, dan peraturan perkotaan yang ada
untuk mendorong terciptanya sistem pangan yang adil, tangguh, berkelanjutan.
(6) menggunakan kerangka tindakan sebagai titik awal bagi setiap kota mengatasi
pengembangan sistem pangan perkotaan mereka sendiri dan akan berbagi
perkembangan dengan kota-kota yang berpartisipasi dan pemerintah nasional dan
lembaga internasional jika diperlukan;
(7) mendorong kota-kota lain bergabung dengan aksi kebijakan pangan ini.
4. Curitiba mengurangi limbah makanan melalui sumbangan makanan dan menciptakan
bank makanan kota yang mengumpulkan 170 ton makanan.
5. Kategori yang didapatkan oleh Curitiba yaitu “Keadilan Sosial dan Ekonomi”.
6. Judul program Curitiba yaitu “Memfasilitasi Rumah Tangga yang Berpendapatan
Rendah untuk Memperoleh Makanan Sehat”.

PAKTA MILAN DI CURITIBA


 Nama proyeknya:
1. Armazem de Familia
2. Nossa Feira (tahun 2014)
3. Family Sacolao Programme (tahun 1997)
 Armazem de Familia:
- Tujuannya yaitu mengurangi kerawanan pangan.
- Mencakup 33 toko yang menjual makanan, kebersihan, dan produk pembersih (sekitar
242 item).
- Keluarga yang mendaftar memiliki akses ke makanan yang lebih murah dan dapat
mencapai penghematan sekitar 30% dibandingkan dengan pasar umum.
- Program ini melayani rata-rata 130.000 keluarga/bulan.
- Membantu menurunkan harga pangan di pasar dan menjadi contoh yang baik untuk
ekonomi berbasis solidaritas.
 Nossa Feira:
- Program ini menyediakan 30 buah & sayuran yang harganya lebih murah 40%
dibandingkan harga pada umumnya.
- Dijalankan oleh Koperasi Pertanian Keluarga dan diawasi oleh Balai Kota.
- Karena volume penjualan yang tinggi, program ini mengumpulkan lebih dari 9.000
produsen dari berbagai negara.
- Dalam waktu kurang dari 2 tahun, program ini memiliki 10 pameran lokal yang terjadi
pada waktu yang strategis untuk memungkinkan akses bagi populasi umum.
 Family Sacolao:
- Program ini sebagai bentuk perlindungan sosial.
- Tujuannya yaitu memberikan akses kepada populasi manusia dengan buah-buahan dan
sayuran segar melalui proses kebijakan harga tunggal.
- Saat ini ada 15 unit yang dioperasikan oleh pemegang izin untuk mendistribusikan
buah-buahan dan sayuran dengan harga tunggal  USD 0,59/kg.

- Ada lebih dari 50 buah & sayuran yang ditawarkan. Penghematan harganya 40% dari
pasar biasa.
- Program ini mengikuti logika dan skema harga yang sama dari program “Nossa Feira”.

KESIMPULAN
 Dapat mengurangi Food Loss karena hasil pertaniannya dijual dengan harga yang murah
sehingga masyarakat yang berpendapatan rendah dapat mengakses makanan sehat secara
maksimal.
 Hasil pertanian dipakai secara maksimal sehingga meminimalisir terjadinya Food Loss.

Anda mungkin juga menyukai