Anda di halaman 1dari 12

Nama : Zyahratul Fitri

Nirm : 05.03.19.1867
Kelas : 3D
Prodi :Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan hewan

Tugas Meriview 5 jurnal mengenai Pengolahan hasil ternak

1.
Judul jurnal
KUALITAS SUSU PADA
BERBAGAI PENGOLAHAN
DAN PENYIMPANAN (The
Quality of Milk and its Products
on Several Processing and
Storage)

Volume dan Halaman Volume 6, 2020,Hal 497-502


Tahun 2020
Penulis HETI RESNAWATI
Review Zyahratul Fitri 05.03.19.1867
Tanggal 02 November 2021

Landasan Teori Jurnal ini menjelaskan Perkembangan


peternakan sapi perah yang semakin
meningkat menyebabkan terjadinya perubahan
variasi kemampuan produksi dan kualitas
susu. Susu adalah bahan pangan yang
mengandung zat-zat nutrisi yang utama untuk
kehidupan manusia, antara lain protein,
lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan
faktor- faktor pertumbuhan. Selain itu susu
merupakan medium untuk beberapa
mikroorganisme yang dapat merubah
komposisi kimia susu selama penyimpanan.
Penelitian melaporkan bahwa pertumbuhan
bakteri pada susu dapat dihambat dengan cara
pengolahan dan penyimpanan yang tepat.
Upaya untuk memperpanjang waktu simpan
produk susu adalah dengan cara sterilisasi
menggunakan pasteurisasi,
penganekaragaman produk susu seperti
penambahan teh hijau pada yoghurt dan
pembuatan dali mampu mempertahankan
kualitas susu dan meningkatkan daya
kesukaan konsumen.
Tujuan Penelitian uk menginformasikan kualitas susu segar dan
beberapa produk susu olahan dalam hal
perbedaan proses pengolahan dan
penyimpanannya.
Metode Penelitian Metode penelitian ini berdasarkan
pengamatan bahwa Kriteria air susu sapi yang
baik setidak- tidaknya memenuhi hal-hal
sebagai berikut (AAK, 1995): (i) bebas dari
bakteri pathogen, (ii) bebas dari zat-zat yang
berbahaya ataupun toksin seperti insektisida,
(iii) tidak tercemar oleh debu dan kotoran, (iv)
zat gizi yang tidak menyimpang dari codex air
susu, dan (v) memiliki cita rasa normal. Zat-
zat gizi yang terkandung dalam susu sapi
segar.
. Selama proses pasteurisasi, susu akan terus
mengalami kontaminasi baik langsung
maupun tidak langsung. Organisme dapat
masuk pada saat pengemasan susu dengan
daya virulensinya (ECKLES et al., 1960).
Pada dasarnya dalam pembuatan yoghurt,
susu yang akan difermentasikan perlu
dipanaskan dulu untuk menurunkan populasi
mikroba untuk memberikan kondisi yang baik
bagi pertumbuhan biakan dan mengurangi
airnya agar diperoleh yoghurt yang lebih
padat. Beberapa penelitian melaporkan bahwa
pemanasan susu dilakukan sampai 85-900C
selama 10-15 menit atau 80-850C selama 15-20
menit, kemudian didinginkan sampai 480C,
selanjutnya diinokulasi biakan (starter)
sebanyak 2-3% dan diinkubasikan pada suhu
450C sampai keasaman mencapai 0,85-0,90%
asam laktat (DEWIPADMA, 1978).
Proses pengolahan susu kerbau menjadi dadih
masih tradisional, belum memperhatikan
faktor sanitasi dan higienis guna mendapat
produk yang bermutu. Produk susu olahan
yang sudah menggunakan teknologi maju
dapat menghasilkan hasil yang bermutu,
seperti yoghurt, keju, yakult dan lain-lain.
Hasil Penelitian Jumlah kuman susu yang ditentukan dengan
codex susu adalah 3 x 106 sel/ml. Jumlah
bakteri dalam susu yang diproduksi dapat
dihambat dengan penanganan susu yang baik.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah
higenitasnya dengan cara melindungi susu
dari kontak langsung ataupun tidak langsung
dengan sumber-sumber yang dapat mencemari
air susu selama pemerahan, pengumpulan dan
pengangkutan. Selain itu perlu penanganan
yang tepat dalam proses pengolahan dan
penyimpanan (EVERITT et al., 2002)
Pengemasan susu yang telah dipasteurisasi
sebaiknya dilakukan dengan segera setelah
suhu dingin dibawah 100C tercapai, ditempat-
kan dalam wadah yang tertutup untuk
menghindari kontaminasi dan pencemaran
dari luar (TULL, 1987). Jumlah mikroba
dalam susu segar sebagai bahan baku
mempengaruhi kualitas susu pasteurisasi yang
dihasilkan. Menurut ATHERTON dan
NEWLANDER (19820, suhu optimum untuk
pertumbuhan bakteri susu adalah berkisar
antara 10-380C.
Kombinasi penggunaan bahan baku susu
kedelai dan susu sapi pada pembuatan
yoghurt, dilaporkan oleh ABUBAKAR dan
SYAWALUDIN (2000), bahwa penambahan
susu kedelai sebanyak 20% dari jumlah susu
sapi yang akan dibuat yoghurt, paling disukai
konsumen dan mempunyai karakteristik
yoghurt yang optimal. Proses pengolahan susu
kerbau menjadi dadih masih tradisional,
belum memperhatikan faktor sanitasi dan
higienis guna mendapat produk yang bermutu.
Produk susu olahan yang sudah menggunakan
teknologi maju dapat menghasilkan hasil yang
bermutu, seperti yoghurt, keju, yakult dan
lain-lain.
Kesimpulan Proses pengolahan secara sterilisasi sederhana
dengan pasteurisasi dapat mempertahankan
kualitas susu sampai 48 jam, dengan
penyimpanan pada suhu kamar. Lama
pemanasan, lama penyimpanan dan jenis
pengemasan berpengaruh terhadap angka
keasaman.
Dali yang merupakan produk olahan susu
kerbau secara tradisional masih merupakan
industri rumah tangga dan harganya relatif
mahal. Susu sapi yang produksinya lebih
tinggi dibandingkan susu kerbau dapat
menjadi alternatif untuk membuat dali.
Penambahan garam dan pengemasan dali
dengan plastik propilen ataupun aluminium
foil dapat memperpanjang daya simpan dali
sampai tiga hari pada suhu kamar.
Penganekaragaman produk olahan susu
secara komersial perlu terus dikembangkan
untuk meningkatkan pendapatan peternak dan
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Keunggulan Memaparkan secara jelas pengolahan susu dan
kandungan yang terkandung di dalam susu
tersebur.
Kekurangan Tidak di sertai dengan cara pembuatannya.
2.

Judul jurnal Pengolahan Limbah Ternak Sapi Secara


Sederhana di Desa Pattalassang Kabupaten
Sinjai Sulawesi Selatan
Volume halaman dan Tahun Vol. 03 No. 3 Oktober 2015 ISSN 2303-2227
Hlm: 171-177
Penulis A.C. Adityawarman1), Salundik2), Lucia C2)
Landasan Teori Limbah merupakan bahan organik atau
anorganik yang tidak termanfaatkan lagi,
sehingga dapat menimbulkan masalah serius
bagi lingkungan jika tidak ditangani dengan
baik. Limbah dapat berasal dari berbagai
sumber hasil buangan dari suatu proses
produksi salah satunya limbah peternakan.
Limbah tersebut dapat berasal dari rumah
potong hewan, pengolahan produksi ternak,
dan hasil dari kegiatan usaha ternak. Limbah
ini dapat berupa limbah padat, cair, dan gas
yang apabila tidak ditangani dengan baik akan
berdampak buruk pada lingkungan.

Tujuan penelitian Untuk Mengetahui Pengolahan Limbah


Ternak Sapi Secara Sederhana di Desa
Pattalassang Kabupaten Sinjai Sulawesi
Selatan
Metode penelitian Pembuatan Biogas, Pupuk Cair, dan Pupuk
Padat
Pembuatan digester dimulai dengan memotong
plastik tabung sepanjang 8.5 m sebanyak 2
buah, kedua plastik itu dilapis menjadi satu.
Kemudian dibuat lobang pengeluaran gas
dengan jarak 1.5 m dari masukan yang
nantinya lubang disambung ke pipa tempat
penampungan gas. Masing-masing ujung
digester dipasang paralon 5” sepanjang 1.5 m
untuk saluran masuk sedangkan ujung yang
lain disambung pipa dengan panjang 80 cm
sebagai saluran keluaran dan kedua ujung
diikat menggunakan karet ban dalam. Pada
saluran keluaran pipa dibuat pendek untuk
memudahkan sludge keluar. Pembuatan
penampung gasnya dengan memotong plastik
tabung sepanjang 3 m, salah satu ujungnya
diikat dan ujung yang lainnya disambungkan
dengan pipa paralon 1 ⁄ 2 inci diikat dengan
karet ban dalam. Pada ujung paralon gas
penampung dipasang sambungan T dan dilem
dengan lem paralon. Ujung sambungan T
pertama disambungkan dengan pipa paralon
dari digester, sedangkan ujung yang satunya
disambungkan dengan pipa paralon yang telah
dipasang katup. Pemasangan katup untuk
mengendalikan keluar masuknya gas yang
telah terhubung dengan selang ke kompor.
Hasil penelitian Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Desa Pattalassang merupakan salah satu desa
dari 13 desa yang ada di Kecamatan Sinjai
Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Desa ini terletak 12 km dari ibukota
Kabupaten Sinjai berada pada ketinggian 500
m dpl. Jumlah penduduk pada tahun 2012
sebanyak 1 905 jiwa, sebagian besar penduduk
yang ada di Desa Pattalassang bermata
pencaharian bertani dan beternak. Petani di
Desa Pattalassang hanya akan menanam padi
tiap tahunnya dan jerami yang dihasilakan
pada musim panen padi digunakan sebagai
pakan ternak sekaligus persediaan untuk
musim kemarau agar tidak kekurangan pakan.
Kebanyakan jenis sapi yang dipelihara oleh
peternak di Desa Pattalassang yaitu sapi bali,
tiap peternak di Desa Pattalassang memelihara
2 sampai 3 ekor ternak sapi.
Populasi ternak Desa Pattalassang tahun 2012
sebanyak 1 166 ekor (Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan 2012). Populasi tersebut
terus meningkat tiap tahunnya, populasi ternak
yang terus meningkat dari tahun ketahun
tentunya akan menghasilkan limbah kotoran
ternak yang semakin banyak pula. Keadaan
infrastruktur yang ada di Desa Pattalassang
cukup memadai, meskipun kondisi separuh
jalan menuju desa Pattalassang berbatu namun
masih dapat dijangkau. Penerangan yang
digunakan penduduk sudah menggunakan
listrik dan gas LPG sebgai bahan bakar untuk
memasak meskipun terkadang masih
menggunakan kayu bakar. Penggunaan bahan
bakar alternatif pengganti kayu bakar dan gas
elpiji perlu dilakukan dengan meningkatnya
potensi kotoran ternak sapi yang dihasilkan.
Kisaran suhu di Desa Pattalassang 28-32 oC.
Suhu yang baik untuk proses fermentasi
adalah dari 30 hingga kira-kira 55 oC (Kadir
1982)
Kesimpulan Teknologi biogas 1.6 m3 per hari layak untuk
diterapkan karena memberikan keuntungan
tambahan bagi peternak dengan meningkatnya
produksi pupuk cair. Analisis data
menggunakan analisis margin kotor
memberikan tambahan penghasilan, diperoleh
dari hasil pengurangan dari keuntungan total
sebesar Rp 7 972 000 dikurangi dengan
kerugian total sebesar Rp 3 791 816 sehingga
diperoleh keuntungan total sebesar Rp 1 300
184 per bulan.

3.
Judul Jurnal Pengembangan Olahan Hasil Ternak Melalui
Diversifikasi Produk Berbahan Dasar Susu Di
Kelurahan Cepoko
Gunungpati Semarang

Volume ,halaman dan Tahun : Vol 15, No 1 (2017) > Yuniastuti. ,2018

Penulis Ari Yuniastuti, Ning Setiati, R Susanti


Landasan Teori jurnal ini menjelaskan Kelurahan Cepoko
merupakan salah satu dari 16 kelurahan di
kecamatan Gunungpati. Sumber penghasilan
warga kelurahan Cepoko adalah di bidang
peternakan, sebanyak 77 jiwa warga kelurahan
Cepoko yang mengga1ntungkan hidupnya di
bidang peternakan, baik peternakan ayam, sapi
perah maupun sapi daging. Kegiatan
pemeliharaan sapi perah kurang memberikan
pendapatan yang memadai, karena harga jual
susu yang dibeli oleh koperasi terlalu murah,
sehingga tidak dapat menutup biaya
operasional. Oleh karena itu, salah satu warga
dari UMKM RW 09 keluraha
Cepoko yaitu Ibu Ismiyati berinisiatif untuk
membuat olahan makanan berbahan dasar susu.
Ibu Ismiyati sebagai perintis usaha produksi
stik susu yang sifatnya personal denga
memperkerjakan ibu-ibu kelompok PKK
sebanyak 5-6 orang. Hasil olahan susu yang
sudah dilakukan baru sebatas stik susu.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengembangan olahan hasil
ternak
melalui diversifikasi produk berbahan dasar
susu
Metode penelitian Berdasarkan pengamatan pada situasi dan
kondisi yang ada di Kelurahan Cepoko,
Gunungpati Semarang, maka cara
pemecahan masalah yang diambil adalah 1.
Memberi penyuluhan atau informasi mengenai
cara diversifikasi produk susu dalam hal ini
bentuk diversifikasi adalah : dodol susu, es
krim, dan yoghurt 2. Memberikan pelatihan dan
percontohan melalui peragaan dan demonstrasi
cara mengolah dan mengemas hasil olahan susu
menjadi produk makanan yang beraneka ragam.
3. Bimbingan dan Pembinaan, yaitu Ibuibu
PKK yang telah mencoba menerapkan
teknologi diversifikasi produk lahan susu
dibimbing hingga mereka terampil untuk
menerapkan secara mandiri dan akan dilakukan
pemantauan secara periodik apakah
produktivitas sudah meningkat melalui
koordinasi dengan ketua kelompok yang telah
ditunjuk sebelumnya. 4. Diskusi dan
Konsultasi, pada saat penyuluhan, pelatihan
atau percontohan dan pembinaan dilakukan
diskusidiskusi dan konsultasi antara
pelaksanaan kegiatan dengan Kelompok
tentang pelaksanaan diversifikasi yang
diterapkan dan kendala yang dihadapi, untuk
lebih memantapkan hasil kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
ini. 5. Pelestarian Kegiatan, yaitu setelah
kegiatan selesai dilaksanakan, diharapkan ketua
kelompok dapat melanjutkan kegiatan melalui
koordinasi dengan pelaksana kegiatan
Hasil penelitian Kegiatan program pengabdian kepada
masyarakat tentang pengolahan susu menjadi
produk pangan yang beraneka ragam diawa - li
dengan tahap perkenaln kepada ibu ketua
UMKM sekaligus ibu ketua W 01 kelurahan
Cepoko, Kecamatan gunungpati Semarang.
Setelah melakukan perkenalan kemudian di -
tentukan jadwal pertemuan dengan ibu-ibu
PKK yaitu setiap minggu ke-3. Setiap inggu ke-
3 ibu-ibu RT melakukan ertemuan di rumah bu
RW untuk saling koordinasi. Kegiatan ini yang
akan dimanfaatkan pula untuk memberi - kan
edukasi cara pengolahan pangan berbahan dasar
susu agar menjadi sumberdaya ekonomi. Tahap
berikutnya adalah sosialisasi me - lalui
penyuluhan dan diskusi interak - si tentang
manfaat susu bagi kesehatan serta mengenai
cara diversifikasi produk susu dalam hal ini
bentuk diversifikasi adalah : dodol susu, es
krim, dan yoghurt
Kesimpulan : Berdasarakan hasil kegiatan dapat disimpul -
kan bahwa ibu ketua PKK RW 09 sekaligus ibu
ketua UMKM bersedia menerima kehadiran tim
pengabdian pada masyarakat Unnes un - tuk
bersama sama melakukan kegiatan prak - tek
pengolahan susu menjadi berbagai produk
pangan. Ibu-ibu PKK tampak antusia mengi -
kuti kegiatan sosialsi, penyuluhan dan diskusi
tentang mnafaat susu bagi kesehatan. Ibu-ibu
PKK menjadi tahu tentang penganekargaman
(diversifikasi) produk berbahan dasar, dan
trampil melakukan pengolahan susu menjadi
berbagai macam makanan serta trampil dalam
manejemn produksi seperti mengenmas dan
emmasarkan produk hasil olahan makanan.
Berdasarkan kendala yang dihada - pi oleh
pengabdi, maka disarankan
1.Perludikembangkan adanya hubungan yang
harmonis antara pihak kelurahan dengan
UMKM. Dalam hal ini Kepala kelurahan Ce -
poko kurang memberikan dukungan kepada
kegiatan UMKM yang ada di desa Cepoko.
2.Kegiatan pembinaan UMKM perlu alokasi
dana
Kelebihan Menjelaskan secara lengkapa dari abstrak
pendahulan sampia kesimpulan

Kekurangan Tidak disertai dengan gambar deskripsi

4.
Judul Jurnal PEMBUATAN DENDENG DAN
DIVERSIFIKASI PRODUK HASIL TERNAK
DI DESA KUAKLALO
Volume,Halaman dan Tahun Vol. 4 No. 1 Tahun 2019 hal 85-92

Penulis Geertruida M. Sipahelut, Gemini, E.M.


Malelak, St. Y. F.G. Dillak, Heri Armadianto

Landasan Teori Kegiatan pelatihan di desa Kuaklalo,


Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang
Propinsi Nusa Tenggara Timur dilaksanakan
secara insidentil sesuai program yang
dirancang oleh pemerintah desa di dalam
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
ekonomi dan meningkatkan pemahaman
tentang status gizi dalam pemenuhan gizi bagi
masyarakat. Target kegiatan ini lebih
difokuskan pada TP PKK (kelompok ibu-ibu
dan remaja puteri) namun tidak menutup
kemungkinan untuk kaum pria yang ingin
untuk melakukan usaha pengolahan produk
hasil ternak. Metode yang digunakan adalah
melakukan penyuluhan dilanjutkan dengan
demonstrasi, pendampingan dan evaluasi.
Penyuluhan yang diberikan lewat ceramah dan
tanya jawab mengenai pentingnya protein
hewani bagi masyarakat. Demonstrasi
dilakukan dengan praktek secara langsung
pembuatan dendeng daging sapi, babi, tum
daging babi dan pembuatan ayam asap. Setiap
aktivitas dilakukan dengan pendampingan dan
evaluasi untuk mengetahui target yang dicapai.
Kegiatan inidiharapkan dapat meningkatkan
nilai tambah ekonomi keluarga dan dapat
meningkatkan status gizi keluarga terutama
anak-anak usia dini dan dalam pertumbuhan.
Tujuan penelitian Untuk mengetahui PEMBUATAN DENDENG
DAN DIVERSIFIKASI PRODUK HASIL
TERNAK DI DESA KUAKLALO
Metode penelitian 1. Melaksanakan survey untuk mengetahui
permasalahan di lapangan, khusus untuk
pengolahan daging sapi, babi dan ayam (hasil
ternak) untuk menjadi makanan siap olah dan
siap saji.
2. Mempersiapkan semua alat dan bahan yang
dibutuhkan pada saat pengolahan produk hasil
ternak.
3. Melakukan pendampingan sampai mereka
terampil dalam mengolah dendeng sapi/babi
dan ayam asap.
4. Melakukan penyuluhan dalam bentuk
penjelasan awal sebelum kegiatan dilakukan
sehingga ibu-ibu mengertidan memahami
bahwa teknologi dan manajemen yang
diberikan bermanfaat bagi mereka.
5. Membagikan makalah penyuluhan
6. Melakukan demonstrasi/praktek langsung
cara pengolahan dan pembuatan dendeng
sapi, babi, ayam asap dan tum.
7. Melakukan pendampingan untuk tiap tahap
pengolahan agar kegiatan dapat
dikakukan secara benar dan tepat.
8. Mengevaluasi tingkat pencapaian sesuai
target.
Hasil penelitian Dampak dan manfaat dari kegiatan ini adalah:
1). Tim TP PKK sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan pelatihan hasil ternak
(dendeng sapi, babi. ayam asap dan tum), 2).
Masyarakat secara aktif turut berperan dalam
penanggulangan masalah gizi terbukti dengan
hadirnya bapak-bapak dan anak-anak, 3).
Menaikan niali tambah sosial dengan
terciptanya lapangan kerja atau usaha baru
lebih banyak yang pada akhirnya meningkatan
nilai ekonomi keluarga maupun masyarakat
dan 4). Mendapatkan produk pangan yang lebih
menarik baik tampilan, rasa, nilai gizi dan sifat
fisik lainnya.
Kesimpulan Kegiatan pelatihan di desa Kuaklalo,
Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang-NTT
sangat bermanfaat bagi kelompok TP PKK dan
masyarakat dalam mengolah daging sapi, babi
dan ayam menjadi berbagai produk olahan
hasil ternak seperti dendeng, ayam asap dan
tum yang siap untuk dikonsumsi. TP
PKK/Kelompok ibu-ibu diharapkan termotivasi
untuk dapat meningkatkan status gizi keluarga
lewat pemenuhan protein hewani dan
meningkatkan pendapatan keluarga melalui
usaha pengolahan dendeng dan ayam asap.

Kelebihan Sudah cukup lengkap dengan dokumentasi


kegiatan

Kekurangan Kurang lengkap dengan isi pembahasan

5.
Judul Jurnal Pengolahan Hasil Ternak Untuk Memenuhi
Kebutuhan Protein Hewani Di Kelompok PKK
Kelurahan Padasuka, Kota Cimahi

Volume,Halaman dan Tahun November 2019, 1(2): hal 7-11

Penulis Yuli Astuti Hidayati 1,a, Ellin Herlia 1, Eulis


Tanti Marlina 1, Wowon Juanda1, Deden
Zamzam Badruzaman1
Landasan Teori Protein hewani dibutuhkan untuk pertumbuhan
anak-anak, pemenuhan protein hewani dapat
dipenuhidari produk-produk peternakan
diantaranya susu, telur, daging, sapi, daging
domba, dan daging ayam. Anak- anak biasanya
sulit untuk mengkonsumsi daging secara utuh,
sehingga diperlukan proses pengolahan daging
menjadi produk olahan seperti sosis, burger,
baso dan nugget. Hal ini dapat dilakukan oleh
ibu-ibu rumahtangga, sehingga dalam
penyuluhan ini sasaran yang dituju adalah ibu-
ibu anggota PKK, yang mana nantinya dapat
menyebarluaskan pengetahuan dan
ketrampilan tersebut pada anggota masyarakat
disekitarnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah
memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang
pengolahan daging ayam dicampur bayam dan
wortel menjadi nugget, untuk memenuhi
kebutuhan protein hewani, dengan metode
memberikan ceramah tentang pengolahan
daging ayam dan pembuatan nugget dari
daging ayam dan sayuran wortel dan bayem,
kemudian dilakukan demonstrasi pembuatan
nugget daging ayam dengan campuran sayuran
wortel dan bayam . Sebelum dilakukan
penyuluhan dan pelatihan pembuatan nugget
ayam, ibu-ibu anggota PKK belum mengetahui
tentang nugget daging ayam yang dicampur
sayuran dan cara membuatnya serta nilai lebih
dari produk nugget tersebut. Setelah dilakukan
penyuluhan dan pelatihan, ibu-ibu anggota
PKK dapat membuat nugget ayam dan
mengerti tentang kelebihan nugget ayam yang
dicampur bayam dan wortel yaitu selain
mengandung protein juga mengandung serat.
Kesimpulan Penyuluhan dan pelatihan yang
dilakukan di RT01 RW20 Kelurahan Padasuka
Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
ibu-ibu PKK dalam hal meningkatkan nilai gizi
nugget ayam, dalam rangka memenuhi
kebutuhan protein hewani bagi keluarga.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui Pengolahan Hasil Ternak


Untuk Memenuhi Kebutuhan Protein Hewani
Di Kelompok PKK Kelurahan Padasuka, Kota
Cimahi
Metode penelitian Metode pendekatan untuk menyelesaikan
masalah.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan
tentang pemenuhan kebutuhan protein hewani,
dilakukan penjelasan materi tentang
keanekaragaman pengolahan produk yang
berasal dari hewani, dan dilakukan praktek
untuk meningkatkan ketrampilan tentang salah
satu produk olahan daging ayam. Untuk
mengukur perubahan pengetahuan dan
ketrampilan maka dilakukan pre-test dan post-
test.
Metode yang dilaksanakan untuk
meneyelesaikan masalah.
Penyampaian materi dilaksanakan dengan
metode diskusi (tanya jawab), kemudian
dilanjutkan dengan praktek pembuatan nugget
daging ayam yang dicampur dengan sayuran
bayam dan wortel. Pada awal pertemuan
dengan ibu-ibu PKK dilakukan pre- test, untuk
mengetahui tingkat pengetahuan tentang
pengolahan nugget dari daging ayam.
Selanjutnya untuk mengetahui efektifitas
penyuluhan, dilakukan post-test, apakah
pengetahuan dan ketrampilan dari ibu-ibu PKK
tersebut meningkat
Hasil penelitian Program pengabdian kepada masyarakat diikuti
oleh ibu-ibu PKK RT01 RW13 Kelurahan
Padasuka Cimahi, berjumlah 17 orang. Ibu-ibu
mendapatkan penjelasan tentang bahan pangan
yang menjadi sumber protein terutama yang
berasal dari produk ternak. Selain itu juga
mendapat penjelasan tentang keanekaragaman
cara pengolahan produk ternak, terutama
pengolahan daging ayam. Dalam program
PKM kali ini daging ayam diolah menjadi
nugget dengan campuran sayuran bayam dan
wortel. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan nilai gizi nugget, selain
mengandung protein juga mengandung serat
dan vitamin.
Kesimpulan Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan di
RT01 RW20 Kelurahan Padasuka Kecamatan
Cimahi Tengah Kota Cimahi secara
keseluruhan dapat meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan ibu-ibu PKK dalam hal
meningkatkan nilai gizi nugget ayam dan,
dalam rangka memenuhi kebutuhan protein
hewani bagi keluarga.
Kelebihan Cukup lengkap dalam penjelasan pengolahan
hasil ternak
Kekurangan Tidak di sertai dengan dokumentasi
pengolahan hasil ternak

Anda mungkin juga menyukai