Latar Belakang
Seiring bertambahnya populasi manusia, kebutuhan pangan perlu ditingkatkan
terutama kebutuhan ikan segar, salah satunya adalah ikan tuna. Jika ikan segar tidak
ditangani dengan baik, maka akan terjadi penurunan kualitas. Edible coating
merupakan alternatif yang dapat diterapkan untuk menjaga kesegaran ikan karena
dapat menurunkan aktivitas bakteri yang dapat menurunkan kualitas ikan tuna
segar. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan jumlah bakteri dari ikan tuna
segar dengan ikan tuna yang telah dilapisi dengan edible coating dengan
menggunakan metode TPC.
Metode Perhitungan Metode Jurnal
Hasil dari perhitungan bakteri pada ikan tuna segar berkisar antara 2.2 x 10 4
CFU/g hingga 2.9 x 108 CFU/g, sedangkan bakteri yang terdapat pada ikan
tuna yang telah dilapisi dengan edible coating adalah sebesar 1.8 x 104 CFU/g
hingga 2.3 x 105 CFU/g. Adanya rentang jumlah bakteri tersebut dikarenakan
oleh perbedaan waktu penyimpanan dari ikan tuna segar dengan ikan tuna
yang telah dilapisi dengan edible coating, yaitu antara 0 hingga 9 hari.
Kelebihan Kekurangan
Latar Belakang
Daging sapi merupakan daging yang kandungan proteinnya tergolong tinggi.
Dengan kandungan protein yang tinggi, daging sapi baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Untuk mengetahui atau menghitung jumlah bakteri pada daging
sapi dapat dilakukan metode perhitungan cawan atau TPC (Total Plate Count).
Untuk mengetahui lebih detailnya maka sampel daging sapi diuji berdasarkan uji
TPC (Total Plate Count) dengan menggunakan tiga metode yaitu metode pour
plate, spread plate, dan drop plate.
Metode Perhitungan Metode Jurnal
Hasil dari perhitungan bakteri pada daging sapi yakni sebesar 1.62 x 10 5 CFU/g dalam
1ml/CFU, sedangkan pada literatur lain yang menggunakan daging yang dihaluskan,
hasil perhitungannya sebesar 2 x 10 6 CFU/g. Perbedaan ini dikarenakan pada sampel
daging yang dihaluskan, sel-selnya terpecah hingga luas permukaan daging menjadi lebih
besar dibandingkan daging yang dipotong kecil-kecil. Sehingga dapat kita ketahui bahwa
cara melarutkan sampel daging sapi adalah dengan dihaluskan. Hasil analisis data
penggunaan cara melarutkan sampel yang berbeda akan berpengaruh pada hasil
perhitungan koloni pada tiap metode hitung cawan.
Kelebihan Kekurangan
Kelebihan dari metode ini yaitu kapasitas Kekurangannya yaitu dapat terjadi salah
untuk menghitung apabila terlalu sedikit perhitungan, kumpulan koloni dapat
atau banyak dapat menggunakan faktor salah dihitung sebagai koloni tunggal.
pengenceran. Selain itu dengan Selain itu dengan metode ini, akan
menggunakan metode ini, hanya bakteri membutuhkan waktu lama untuk
yang hidup saja, tidak termasuk bakteri menghitung koloni.
yang mati atau puing-puing.
Kesimpulan
Jurnal Internasional & Nasional
Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua jurnal di atas yaitu bahwa perhitungan
bakteri dapat dilakukan dengan metode TPC (total plate count). Dalam jurnal
internasional didapatkan hasil perhitungan pada ikan tuna segar dengan bakteri
berkisar 2.2 x 104 CFU/g hingga 2.9 x 108 CFU/g, namun bakteri berbeda setelah
tuna dilapisi edible counting yaitu berkisar 1.8 x 104 CFU/g hingga 2.3 x 105 CFU/g.
Untuk jurnal nasional perhitungan bakteri dilakukan pada daging sapi yang kaya
akan protein. Hasil yang didapatkan pada perhitungan jumlah bakteri daging
kisaran 1.62 x 105 CFU/g dalam 1ml/CFU.
Sumber Pustaka
Mailoa M.N., Alfonsina MT., Theodora E.A.A., and Martutty. 2017. Analysis Total Plate
Counte (TPC) on Fresh Steak Tuna Applications Edible Coating Caulerpa sp During
Stored at Chilling Temperature. Journal Earth and Environmental Science. 89(1): 1-6
Soesetyaningsih E., dan Azizah. 2020. Akurasi Perhitungan Bakteri pada Daging Sapi
Menggunakan Metode Hitung Cawan. Jurnal Berkala Saintek. 8(3): 75-79
THANK YOU