KEMASAN PLASTIK
Oleh:
SYAHMINAN RIDHANI
E1F114204
Latar Belakang
Pengertian umum dari kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk
wadah atau tempat dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya.
Adanya kemasan dapat membantu mencegah/ mengurangi kerusakkan,
melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik
seperti gesekan, benturan atau getaran. Dari segi promosi kemasan dapat
berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli (Esti, 2007).
Dari beberapa jenis plastik di atas yang relatif lebih aman digunakan untuk
makanan/bahan pangan adalah Polyethylene yang tampak bening dan
Polypropylene yang lebih lembut dan agak tebal (Coles et al, 2003).
Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan terutama karena
keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti
bentuk pangan yang dikemas, berbobot ringan, tidak mudah pecah, bersifat
transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna,
dapat diproduksi secara massal, harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis
pilihan bahan dasar plastik (Bierley et al, 1988)
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengenal berbagai
jenis kemasan plastik dan dapat mengetahui sifat-sifat plastik dan bahan resin
pembuat kemasan.
METODOLOGI
Prosedur Kerja
Uji Bakar Plastik
Digulung dan dibakar satu lembar contoh plastik pada salah satu ujungnya.
Dilakukan pengamatan terhadap kemudahan terbakarnya, kecepatan
rambat nyala api, warna nyala api, pembentukan asap, warna asap, dan bau
yang timbul
Hasil
Hasil
Hasil
Uji Ketahanan Asam Basa dan Pelarut
Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
a. Tabel Uji Bakar Plastik
Kecepatan Warna
Nama Kemudahan Warna Pembentukkan
Rambat Nyala Bau
Produk Terbakar Asap Asap
Nyala Api Api
Seperti
Banyak asap
Styrofoam Mudah Cepat Merah Hitam Ban
dan pekat
Terbakar
Tidak terlalu
Tupperware Mudah Lambat Merah Putih Gosong banyak asap
yang terbentuk
Tidak terlalu
Plastik
Mudah Cepat Merah Putih Gosong banyak asap
Bawang
yang terbentuk
Tidak terlalu
Plastik
Mudah Cepat Merah Putih Gosong banyak asap
Kaku
yang terbentuk
Pipa Tidak Tidak ada Tidak
Hitam Menyengat Banyak Asap
Paralon Terbakar Api Ada
Tidak
Freshtea Lambat Merah Putih Menyengat Banyak Asap
Mudah
Bahan Yang
No Nama Produk/ Merk Bahan Resin & Simbol
Dikemas
3 Frestea Teh
4 Tupperware Air Minum
5 Styrofoam Makanan
Makanan,
7 Plastik Bawang
Minuman, dll
Makanan,
Plastik Kaku
8 Minuman, dll
2 Styrofoam -
Pembahasan
Pada praktikum ini yaitu kemasan plastik mahasiswa diharapkan dapat
mengenal berbagai jenis kemasan plastik dan dapat mengetahui sifat-sifat plastik
dan bahan resin pembuat kemasan. Dalam praktikum ini dilakukan pengamtan
terhadap berbagai jenis kemasan plastik yaitu uji bakar plastik, identifikasi
kemasan botol, pengujian hot filled, dan uji ketahanan asam basa dan pelarut polar
dan non polar.
Penggunaan bahan kemasan plastik untuk mengemas suatu produk
dikarenakan oleh keunggulannnya yang lebih murah dan mudah dibentuk.
Menurut Bierley et al (1988) penggunaan plastik sebagai pengemas pangan
terutama karena keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga
mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemas, berbobot ringan, tidak mudah
pecah, bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam
aneka warna, dapat diproduksi secara massal, harga relatif murah dan terdapat
berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik.
Hasil yang didapatkan pada prkatikum ini adalah; pada Styrofoam yang
berbahan resin Polistiren (PS) yang berarti bersifat sangat amorphous dan
tembus cahaya, mempunyai indeks refraksi tinggi, sukar ditembus oleh gas
kecuali uap air. Saat uji bakar, yang terjadi mudah terbakar dengan cepat dengan
api merah berasap hitam sangat pekat yang berbau seperti ban terbakar. Saat
pengujian hot filled, tidak terjadi apa-apa.
Pada plastik bawang berbahan resin Polipropilen (PP) dan plastik kaku
berbahan resin High Density Polyethylen (HDPE) yang memiliki sifat bahan yang
lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Pada uji bakar
plastik, plastik bawang dan plastik kaku sama-sama mudah terbakar dengan api
merah berasap putih tipis berbau gosong. Pada pengujian hot fillet, plastik bawang
terjadi elastisitas sedangkan plastik kaku terjadi pengerutan dan mengeras dari
sebelumnya yang lebih kaku.
Pada pipa paralon yang berbahan resin Vinilidin Khlorida yaitu daya
serap airnya sangat rendah, kuat, jernih dengan permeabilitas terhadap gas
cukup rendah. Pada uji bakar plastik, yang terjadi hanya berubah menjadi hitam
gosong berbau menyengat meskipun banyak asap tetapi tidak terbakar. Pada uji
hot fillet tidak terjadi perubahan apapun pada pipa paralon tsb.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat
dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya.
2. Kemasan dapat membantu mencegah/ mengurangi kerusakkan,
melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan
fisik seperti gesekan, benturan atau getaran. Dan dari segi promosi
kemasan dapat berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli.
3. Masing-masing bahan resin plastik memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing tergantung pemakaian.
4. Polistiren (PS) yang berarti bersifat sangat amorphous dan tembus
cahaya, mempunyai indeks refraksi tinggi, sukar ditembus oleh gas
kecuali uap air.
5. Polipropilen (PP) yang bersifat lebih kuat dan ringan dengan daya tembus
uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap
suhu tinggi dan cukup mengkilap.
6. High Density Polyethylen (HDPE) yang memiliki sifat bahan yang lebih
kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.
7. Vinilidin Khlorida yaitu daya serap airnya sangat rendah, kuat, jernih
dengan permeabilitas terhadap gas cukup rendah
DAFTAR PUSTAKA
Bierley, A.W., R.J. Heat and M.J. Scott, 1988, Plastic Materials Properties and
Aplications. Cations. Chapman and Hall Publishing, New York
Coles, Richard, McDowell, Derek, Kirwan, Mark J,. 2003. Food Packaging
Technology. Blackwell Publishing Ltd. London
Esti Rahayu1, Eny Widajati2*. 2007. Pengaruh Kemasan, Kondisi Ruang Simpan
dan Periode Simpan terhadap Viabilitas Benih Caisin. Jurnal Penelitian
Pertanian. Bul. Agron. (35) (3) 191 196 (2007)
Nyoman, Sucipta, 1995. Bahan Pengemas untuk Bahan Makanan. FTP. UGM.
Yogyakarta