Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan ataupun pengepakan
suatu produk yang meggunakan bahan tertentu sehinga produk yang berada didalamnya dapat
dilindungi. Ada beberpa jenis nahan yang biasa digunkan untuk bahn keas yaitu: kertas ,
plastik, gelas, logam, fiber, dan bahan-bahan lainnya.
Plastik merupakan bahan kemasan yang paling banyak digunakan. Penggunaan plastik
semakin meluas mengingat karakteristik plastik yang penting dalam pengemasan dapat diatur
agar memenuhi syarat atau keperluan yang diinginkan. Pengaturan karakteristik kertas
dilakukan dengan berbagai cara mulai dari pengaturan tebal plastik, penambahan bahan aditif
tertentu, penggunaan berbagai macam polimer (kopolimer), dan sebagainya.
Plastik dapat dijadikan bahan pengemasan yang baik setelah melewati berbgaai macam
pengujian yang meliputi penentuan gramatur dan densitas, penentuan kekuatan tarik dan
perpanjangan putus, penentuan ketahanan gesek, dan uji bakar plastik. Salah satu karakteristik
plastik adalah permeabilitasnya terhadap berbagai jenis gas dan uap. praktikum ini akan
diarahkan pada pengenalan beberapa jenisplastik. Pengenalan ini dilakukan dengan
memperhatikan kekuatan tarik, elongasi, dan ketahanan gesek film. Pengenalan yang dilakukan
dengan pengujian bakar karena ketika plastik dibakar, ada jenis polimer yang menunjukkan
fenomena yang khas.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya unsur halogen pada plastik
yang diuji.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Kemasan
Pengertian umum dari kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau
tempat dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan dapat
membantu mencegah/mengurangi kerusakkan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari
pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan atau getaran. Dari segi promosi
kemasan dapat berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli (Esti, 2007).
Menurut (Syarief, R., 1989) Pengemasan adalah suatu cara untuk menjamin pengiriman
suatu produk yang aman kepada konsumen dengan kuantitas dan kualitas yang tetap terjaga
baik. Fungsi pengemasan makanan adalah untuk memberikan proteksi sehingga lebih awet,
mempermudah penyimpanan, distribusi, promosi, dan sekaligus jaminan kepada konsumen
serta berwawasan lingkungan
2.2 Kemasan plastik
Plastik merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam lembaran-lembaran dan
mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Plastik dibuat dari resin baik alami atau sintetik
yang tersusun dari banyak monomer, yaitu rantai paling pendek, sehingga terbentuk suatu
polimer(Julianti dan Mimi, 2006).
Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan terutama karena keunggulannya dalam
hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemas,
berbobot ringan, tidak mudah pecah, bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label
aneka warna,dapat diproduksi secara massal,harga relatif murah dan beragai jenis pilihan bahan
dasar plastik. Plastik juga dapat mengurangi kecenderungan bahan pangan kehilangan
sejumlah air dan lemak. Polietelin merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan
dalam industri karena sifat-sifatnya yang mudah dibentuk, tahan terhadap berbagai bahan
kimia, penampakannya jernih, dan mudah digunakan sebagai laminasi (Dewandari, 2009).
Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan
kemasan yang umum untuk pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan
atau distribusi adalah kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton (Mimi Nurminah.
2002).

BAB III
METODOLOGI

3. 1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 15 November 2016 pada pukul
14.40 6.30 WIB, bertempat di Laboratorium Kimia Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Jambi.
3. 2 Alat Dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam pratikum ini yaitu pematik, lilin dan alat tulis. Bahan-
bahan yang digunakan yaitu cup plastik, sangkek putih, sangkek hitam, plastik kerupuk, dan
botor arthes.
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu: persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan, kemudian bahan dibakar satu-persatu. Setelah dibakar amati paramater sebagai
berikut: kemudahan terbakar, kecepatan merambat, warna nyala api, pembentukan asap, warna
dan bau asap. Kemudian catat hasil di tabel yang di persiapkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Pengamatan
Tabel 4. 1. 1 Hasil Uji Bakar Kemasan Plastik
Kemudahan Kecepatan
Nama produk terbakar merambat Warna nyala api
Sangkek putih Mudah Cepat Biru
Cup Mudah Cepat Biru
Botol artes Agak mudah Lambat Orange
Plastik
kerupuk Agak mudah Cepat Biru

Sangkek hitam Mudah Cepat orange

Tabel 4. 1. 2 Hasil Uji Bakar Kemasan Plastik


Nama produk Pembentukan asap Warna asap Bau
Sangkek putih Sedikt Putih Agak menyengat
Cup Banyak Putih Sangat menyengat
Botol arthes Banyak Hitam Menyengat
Plastik kerupk Sedikit Hitam Menyengat
Sangkek hitam banyak Putih menyengat

4.2 Pembahasan
Uji bakar plastik merupakan suatu bentuk pengujian yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi jenis polimer dari suatu plastik dengan pembakaran plastik pada nyala api. Uji bakar
plastik terdiri dari pengujian kemudahan terbakar, kecepatan rambat nyala api, warna api,
pembentukan asap, warna asap dan bau saat terbakar. Kemudahan terbakar dari pengemas
tergantung dari ketebalan bahan yang digunakan untuk mengemas suatu bahan.
Kecepatan rambat nyala api dari bahan pengemas tergantung dari kerapatan unsur penyusun plastik
tersebut. Plastik kerupuk, sangkek putih, cup merupakan kemasan dengan kerapatan penyusun rendah sehingga
sangat mudah sobek dan kecepatan rambat nyala api tinggi. Kemasan yang kecepatan rambatnya sedang atau
lambat memiliki kerapatan yang baik sehingga tidak mudah pecah atau sobek.
Warna nyala api dari bahan praktikum yaitu warna jingga dan biru jingga.jika warna api biru artinya
plastik mengandung senyawa Halogen. Pembentukan asap terjadi pada semua kemasan, hal ini berpengaruh
terhadap ketebalan serta jumlah komposisi plastik itu sendiri. Hal ini juga berpengaruh terhadap warna asap dan
bau.

Baca Juga Laporan Praktikum Uji Mutu Kertas

BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu: dapat diketahui bahwa kemudahan terbakar, kecepatan merambat,
warna nyala api, pembentukan asap, warna dan bau asap dapat dipengaruhi oleh ketebalan serta komposisi bahan
penyususn pada kemasan plastik. Pada kemasan sangkek putih, cup, dan plastik kerupuk mengandung senyawa
halogen, sedangkan botol ares dan sangkek hitam mengandung sdedikit senyawa halogen.
5.2 Saran
Dalam praktikum ini kami menyarankan kepada praktikan untuk berhati-hati dalam melalukan proses
pembakaran agar tidak terjadi kecelakaan dalam praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Emanauli. 2013. Teknologi Penyimpanan dan Pengemasan. Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Jambi
Fellows, P. J. 2000. Food Processing Technology. Principles and Practice. 2nd Ed. Woodhead
Publishing Ltd. Combridge. England
Milliati. T. 2000. Penuntun Praktikum. Teknologii Pengemasan dan Penyimpanan. Fakultas
Teknologi pertanian. Universitas Lambung
Miltz. J. 1992. Food Packaging. In. Handbook Of Food Enginering. D. R. Heldman and D. B. Lund
(Ed). Marcel Dakker. Inc: New York
Sachrow. W., and Griffin. R.. C. 1970. Food Packaging. Ari Publishing. Co. Wetsport. Conectcurt
Syarief. R., S. Santowo. St Lumayana. B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan.Laboratorium
Rekayasa Proses Pangan. PAU Pangandan Gizi. IPB

Anda mungkin juga menyukai