OBJEK 1.
PENGENALAN KEMASAN PLASTIK, KACA, KALENG DAN KERTAS
Disusun oleh:
Cantika Pradina
1911122024
Kelompok 3
Praktikum pengemasan, penyimpanan dan penggudangan A/THP
Dosen Pengampu:
Wellyalina, S.TP, M.P
Naraya Soya Botol Botol Plastik Cup sealing Label dicetak pada plastik kemudian Kardus -
di tempel pada botol.
Kemasan adalah salah satu aspek visual yang akan menjadi pertimbangan konsumen
dalam membeli suatu produk. Pengemasan juga berfungsi untuk menampung, melindungi, dan
mempertahankan produk. Kemasan mampu melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab
kerusakan sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik.
Kemasan juga dapat memperpanjang masa simpan dari suatu produk.
Bahan-bahan kemasan yang biasa dipakai dipasaran ada lima jenis yaitu kemasan
plastik, kemasan logam, kemasan kayu, kemasan kertas, dan kemasan gelas atau kaca. Untuk
produk pangan biasanya menggunakan kemasan primer yang terbuat dari plastik atau
aluminium foil, sedangkan kemasan sekundernya biasa menggunakan kemasan kertas seperti
dus. Untuk kemasan kayu biasa dipakai di penjualan atau pemasaran yang menggunakan jasa
antar pulau atau produk yang harus diantar ke tempat jauh.
Pada praktikum kali ini, praktikan hanya melakukan pengamatan pada 4 jenis kemasan,
yaitu kemasan plastik pada snack dari kacang-kacangan, kemasan botol plastik dari minuman
kedelai, kemasan kaleng dari minuman bersoda, dan kemasan kertas pada jus buavita.
Pada snack dari kacang-kacangan menggunakan kemasan plastik yang dilapisis
aluminium yang bersifat fleksibel. Lapisan aluminium foil ini berfungsi untuk menguatkan
kemasan sehingga kemasan jadi hermetis dan tidak tembus cahaya. Pada kemasan berisi
sejumlah informasi mengenai produk tersebut seperti merk produk, nama perusahaan, berat
bersih, label halal, kode produksi, masa kadaluarsa, informasi nilai gizi, komposisi, dan
sejumlah informasi lainnya. Metode sealing yang digunakan pada produk ini adalah metode
heat sealing, yaitu metode dengan menyatukan plastik berbahan sama dengan menggunakan
panas.
Kemasan botol plastik pada produk minuman kedelai terbuat dari plastik jenis
Polypropylene (PP), hal ini dapat diketahui dari logo daur ulang dengan angka 5 ditengahnya
yang terdapat di bagian bawah kemasan. PP ini sangat cocok untuk dijadikan kemasan
makanan atau minuman karena karakteristiknya yang berwarna opaq sehingga tidak dapat
menyerap cahaya matahari dengan baik, kuat, dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah, ketahanan terhadap lemak yang baik, dan stabil terhadap suhu tinggi, sehingga cocok
dijadikan bahan kemasan untuk produk susu kedelai. Selain itu, botol plastik jenis ini aman
karena tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat mengontaminasi makanan atau
minuman di dalamnya. Namun di dalam bahan ini masih terdapat zat-zat monomer sehingga
apabila terkontaminasi oleh cahaya zat-zat tersebut dapat bermigrasi ke dalam bahan pangan
sehingga mencemari bahan pangan. Oleh karena itu, penyimpanan produk dengan jenis
kemasan ini sangat dianjurkan untuk jauh dari jangkauan cahaya.
Tutup botol terbuat dari plastik jenis HDPE (High Density Polyethylene), hal ini
terlihat dari logo daur ulang dengan angka 2 ditengahnya yang terdapat pada bagian bawah
tutup botol. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
kemampuannya untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dengan
makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, dan
lebih tahan terhadap suhu tinggi, sehingga sangat cocok untuk dijadikan tutup botol pada
minuman susu kedelai. Tutup kemasan juga dilengkapi dengan aluminium foil yang
mengelilingi ujung botol sebelum ditutup dengan tutup botol HDPE. Sedangkan untuk metode
penyegelan atau metode sealing pada tutup botol kemasan minuman kedelai menggunakan
metode cup sealer yaitu menyatukan tutup plastik yang sama pada botol.
Pengemasan jus buavita menggunakan kemasan kertas merupakan pilihan yang tepat.
Kertas memiliki karakteristik yaitu tidak dapat dilalui oleh cahaya, cahaya tidak dapat masuk
dan mengontaminasi jus sehingga mutu jus dapat dipertahankan. Namun kertas memiliki
kelemahan yaitu tidak tahan air. Oleh karena itu, pada pengemasan jus ini kertas dilapisi
dengan aluminium foil tipis dibagian dalamnya sehingga kertas tidak kontak langsung dengan
jus. Selain itu, kertas juga memiliki kekurangan yaitu semi kaku, sehingga kemasan bisa rusak
dengan mudah.
Kemasan kaleng banyak digunakan sebagai kemasan minuman bersoda. Kaleng yang
terbuat dari aluminium sangat cocok digunakan untuk kemasan minuman bersoda karena sifat
aluminium yang tidak mudah teroksidasi. Pembuatannya berawal dari aluminium lembaran
yang ditekan hingga membentuk tabung. Kaleng yang sudah di cat disterilkan, lalu diisi dengan
minuman, dan ditutup. Kaleng aluminium bersifat jauh lebih permeable daripada botol plastik.
Tidak seperti botol plastik, kaleng aluminium tidak memiliki pori-pori sehingga kesegaran
soda akan bertahan lebih lama karena soda atau karbon dioksida pada minuman lebih sulit
menembus permukaan kaleng. Minuman soda pada kaleng tidak akan terasa hambar dan tetap
enak saat dibuka. Hal inilah yang menyebabkan minuman soda dengan kemasan kaleng dijual
lebih mahal dan isinya lebih sedikit daripada minuman soda dengan kemasan botol plastik.
I.5 Penutup
KESIMPULAN
Kemasan adalah salah satu aspek visual yang akan menjadi pertimbangan konsumen
dalam membeli suatu produk. Kemasan mampu melindungi bahan pangan dari penyebab-
penyebab kerusakan sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan
menarik. Kemasan juga dapat memperpanjang masa simpan dari suatu produk. Melalui praktikum
ini dapat diketahui bahwa kemasan sangat berpengaruh baik terhadap minat beli konsumen maupun
terhadap daya simpan dan mutu produk. Setiap bahan kemasan memiliki karakteristik masing-masing.
Produsen hendaknya mengetahui karakteristik masing-masing bahan dan menyesuaikan dengan
kondisi produk sehingga masa simpan produk dapat diperpanjang.
SARAN
Produsen hendaknya mengetahui karakteristik masing-masing bahan dan menyesuaikan
dengan kondisi produk sehingga masa simpan produk dapat diperpanjang. Sebagai konsumen
hendaknya juga bijak dalam memilih suatu produk, mampu mengetahui aman atau tidaknya produk
tersebut. Apabila mendapati kemasan produk yang sudah rusah hendaknya tidak lagi dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA