Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENGEMASAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN

OBJEK 1

KELOMPOK IV:

Gitto Sugandi 1911122007


Saidah Nauli Nasution 1911122029
Yuni Adella 1911121029 (Kelas A)

DOSEN PENGAMPU:

WELLYALINA, S. TP, MP

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG
OBJEK 1.

PENGENALAN KEMASAN PLASTIK, KACA, KALENG DAN KERTAS

1.1 Pendahuluan
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu
cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang umur simpan
bahan. Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau
mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas dibungkusnya. Ruang
lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari mulai bahan yang sangat
bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin canggih dan
menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber
hingga bahan-bahan yang dilaminasi. (Julianti, E dan Mimi, N., 2006).
Pengelompokan dasar bahan-bahan pengemas yang digunakan untuk bahan pangan, yaitu: 1.
Logam seperti lempeng timah, baja bebas timah, dan aluminimum. 2. Gelas. 3. Plastik 4. Kertas
(paperboard, fiberboard). 5. Lapisan (laminate) dari satu atau lebih bahanbahan diatas (Buckle,
1995).
1.2 Tujuan Pratikum

a. Mengetahui karakteristik kemasan plastik, kaca, kaleng dan kertas yang baik.
b. Mampu menganalisa kemasan yang digunakan produsen beberapa jenis makanan.

1.3 Metode Kerja

a. Alat dan Bahan


Produk pangan dalam kemasan kantong plastik (A), botolplastik (B), kaca (C), kaleng (D) dan
kertas/karton (E)

Kelompok Produk A Produk B Produk C Produk D Produk E

1 Snack beras Saus tomat - Susu steril Biskuit

2 Keju slice Jus Mnuman vit c - Coklat

3 Snack Minuman - Mnman soda Jus


kacang kedelai

4 Wafer Teh Mnman energi - Kuaci

5 Permen Kecap - Sarden Susu

6 Roti gabin Yoghurt Saus sambal - Teh kotak


b. Cara Kerja
a. Amati kemasan produk secara umum. Pengamatan meliputi:
i. Jenis kemasan
Apakah terdapat kombinasi bahan dalam kemasan (contoh: kombinasi plastic - kertas, plastikalufo,
dll.).
ii. Metoda sealing
iii. Metoda menambahkan label.
Apakah label ditambahkan dengan pengecatan atau penempelan plastik/kertas berlabel, dll.
iv. Pengamatan tambahan tentang kemasan sekunder dan tersier merupakan nilai tambah.

b. Pengamatan tambahan.
i. Botol plastik
1. Definisikan bahan botol (logo yang terdapat di dasar botol merupakan petunjuk).
2. Definisikan warna botol plastik (transparan, opak, dll).
3. Definisikan bentuk botol (tinggi, diameter)
4. Definisikan tutup botol.
ii. Botol kaca
1. Definisikan warna botol kaca (transparan, hijau muda/ lime, hijau tua, biru, dll).
2. Definisikan bentuk botol (botol biasa atau jar).
3. Definisikan tutup botol (roll-on pilfer proof/ROPP, mahkota/crown, twisted crown, tutup putar
tanpa segel robek, tutup putar dari plastik)

iii. Kaleng
1. Telititi pekaleng. Apakah terbagi tiga bagian atau terbagi dua bagian?
2. Apakah kaleng terbuat dari baja atau aluminium?
3. Apakah tipe pembukaan kaleng? (harus memakai alat khusus, mudah dibuka bagi anatas secara
keseluruhan, memakai tutup tipe kupas, bias dibuka sedikit/ stay on tab)

iv. Kertas
1. Definisikan jenis kertas yang dipakai sebagai kemasan.
1.4 Hasil dan Pembahasan
1.4.1 Hasil Pratikum

Pratikum ini telah dilaksanakan pada 11 september sampai dengan 12 september hasil
pengamatan pada objek pengenalan kemasan plastik, kaca, kaleng dan kertas yaitu :

1.4.1.1 Kemasan Produk Secara Umum

Produk Jenis Metode Metode Kemasan Kemasan


kemasan sealing penambahan sekunder tersier
label
(Jika ada) (Jika ada)

Wafer Plastik dan Menggunakan Diprint atau - -


alumunium metode dicetak
vakum langsung pada
(pengemasan kemasan
hampa udara)

Teh Plastik Menggunakan Diprint/dicetak - -


metode pada lembaran
vakum plastik lalu
(pengemasan ditempelkan
hampa udara) pada botol
kemasan

Kuaci Kertas dan Menggunakan Diprint atau - -


aluminium metode dicetak
vakum langsung pada
(pengemasan kemasan
hampa udara)

1. 4.1.2 Pengamatan tambahan

Produk Botol Kaca Botol Plastik Kaleng Kertas

- Bening, bulat, - -
diameter: 5,5
Teh
cm, tinggi: 19
cm. Berbahan
baku PET
(Polietilena
tereftalat)
hanya untuk
sekali pakai.
Tutup kemasan
diberi segel

Kertas yang
digunakan pada
pengemasan kuaci
ini adalah kertas
kraft. Kertas ini
Kuaci adalah kertas kuat
dengan gramatur
berkisar antara 50
gr/m2 dan 134
gr/m2 [Hakim,
2019]

Pembahasan

Pengemasan pangan adalah salah satu cara membungkus makanan agar terlihat menarik di mata
konsumen. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan,
penyeragaman, promosi dan informasi. Jenis-jenis pengemasan ada banyak variasinya seperti
kemasan dari plastik, kertas dan karton,gelas, logam, kayu dan lain sebagainya tergantung
pemakaian dan produk pangan yang di produksi. Tetapi dari jenis kemasan yang ada, kemasan
yang memakai plastik yang banyak digunakan oleh produsen kemasan plastik telah merebut
pangsa pasar dunia, menggantikan kelamasan kaleng dan gelas.

wafer adalah biskuit yang renyah, biasanya manis, tipis, datar, dan kering, sering digunakan untuk
menghias es krim. Wafer juga dapat diolah menjadi kue kering (cookie) dengan lapisan krim.
Wafer sering kali memiliki pola permukaan seperti wafel tetapi juga dapat bermotif lambang
produsen makanan atau mungkin tanpa pola. Alasan kenapa produk wafer dikemas menggunakan
kemasan berbahan plastik dan alumunium foil adalah karna wafer merupakan produk kering yang
rentan terhadap uap air, sehingga membutuhkan kemasan yang mampu menjaga wafer tersebut
dari uap air atau kemasan yang kedap udara.

Pengemasan merupakan suatu teknologi untuk menjamin terpenuhinya perlindung an dan


keamanan produk [Suhartono Iskandar, 2017]. Untuk kuaci dikemas dengan menggunakan kertas
kraft dan juga aluminium. Pengemasan dengan kertas pada umunya akan berpotensi mudah untuk
mengalami kerusakan, jadi ditambahkan dengan aluminium foil. Selain dengan kertas produk
kuaci juga sering dikemas dengan plastic. Pada kemasan ini di sampaikan informasi mengenai nilai
gizi, no BPOM, tanggal exipiry dan bahkan deskripsi cara menikmatinya.

Dalam menentukan fungsi perlindungan dari pengemasan, maka perlu dipertimbangkan aspek-
aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk ketika mencapai konsumen tergantung
pada kondisi bahan mentah, metoda pengolahan dan kondisi penyimpanan. Dengan demikian
fungsi kemasan harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut :

• Kemampuan/ daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan,


pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan.
• Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan dari
udarapanas/ dingin, sinar/ cahaya matahari, bau asing, benturan/ tekanan mekanis,
kontaminasi mikroorganisme
• Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi,informasi
dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasanharus mendapatkan
perhatian.
• Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar,sasaran
masyarakat dan tempat tujuan pemesan.
• Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma dan standar yang
ada,mudah di buang

Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka kesalahan dalam hal
memilih bahan baku kemasan, kesalahan memilih desain kemasan dan kesalahan dalam memilih
jenis kemasan, dapat diminimalisasi. Untuk memenuhi persyaratan- persyaratan tersebut maka
kemasan harus memiliki sifat-sifat Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya)

• Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga
dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas.
• Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya)
• Kuat dan tidak mudah bocor.
• Relatif tahan terhadap panas.
• Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah

Teh sendiri merupakan minuman yang sudah dikonsumsi sejak jaman dahulu kala, karena
antioksidannya dan baik untuk tubuh, dikonsumsi baik oleh muda-mudi, dewasa maupun orangtua.
Dalam pemasarannya, teh dikemas dengan kemasan yang dirancang baik sehingga kualitas
minuman teh tetap terjaga, tidak cepat rusak serta untuk alasan kebersihan. Minuman teh sendiri
sudah dikemas ke dalam botol plastik, selanjutnya dikemas lagi dalam kotak kardus persegi
panjang untuk alasan melindungi dari kerusakan luar.

Bahan kemasan botol plastik yang digunakan untuk minuman teh yaitu bahan PET. Bahan ini
dianggap ideal untuk produk teh dibanding dengan bahan lain. Hal ini dikarenakan bahan kemasan
botol mampu memenuhi fungsinya sebagai kemasan yang efisien dan efektif. Kemasan botol
plastik dapat memberi warna yang lebih kontras antara warna dasar label dengan warna teh yang
ditampilkan. Sehingga dapat lebih menarik minat konsumen.
Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Kemasan kemasan menjadi salah satu faktor penting dalam industri makanan. Produsen terlebih
dahulu harus mengetahui bagaimana karakteristik produk agar produk dapat memiliki umur
Simpan yang lama tetapi kualitasnya tetap bagus hingga sampai ke tangan. Konsumen kemajuan
teknologi juga memiliki peran yang penting dalam inovasi kemasan yang baru seperti kemacetan
laminasi dan metalize.

Kemasan yang baik dan menarik tidak selalu identik daftar harga kemasan yang mahal. Dengan
bahan pengemas yang biasa-biasa saja, asalkan dirancang sedemikian rupa baik bentuk maupun
desain labelnya pastilah akan tercipta sebuah kemasan yang tidak kalah bersaing dengan kemasan
kemasan modern.

Saran

Adapun saran dalam praktikum ini yakni harus memahami dan mengetahui karakteristik dan sifat
bahan kemasan mempertimbangkan kerusakan yang dapat terjadi dan menyesuaikannya dengan
sifat karakteristik bahan produk sehingga mutu dan umur produk tetap terjaga.
Daftar Pustaka

Agustina, W. 2009. Desain Kemasan dan Label Produk Makanan. Kumpulan Modul
pelatihan.UPT B2PTTG-LIPI Subang.

Triyono, E. dan Nurminah, M. 2006. Teknologi Pengemasan. Departemen Teknologi Pertanian,


Fakultas pertanian, Universitas sumatera utara.

Hakim, L. (2019, 09 13). https://dspace.uii.ac.id. Retrieved from https://dspace.uii.ac.id:


https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16347/05.2%20bab%202.pdf?sequen
ce=7&isAllowed=y

Suhartono, & Iskandar, R. (2017). Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Kemasan Kertas
Terhadap Daya Simpan Kubis ( Brassica oleracea). Seri Sains dan Teknologi, 222-229.

Rahastine, Mareta Puri. 2018. Analisa Makna Desain Kemasan pada Produk Teh di Indonesia.
Akademi Komunikasi BSI Jakarta: Jakarta.

Rosalina, Yessy. Alnopri dan Prasetyo. Disain Kemasan untuk Meningkatkan Nilai Tambah

Madu Bunga Kopi sebagai Produk Unggulan Daerah. Universitas Bengkulu: Bengkulu
Lampiran

Produk

Wafer

Teh

Kuaci

Anda mungkin juga menyukai