Anda di halaman 1dari 31

Menerapkan Pengemasan

Produk Olahan Rumput Laut

Fath F.W.
APHPi SMKN 1 Mundu
Pengemasan adalah wadah atau pembungkus
yang dapat membantu mencegah atau
mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan
pada bahan yang dikemas/ dibungkus.

Pengemasan disebut juga pembungkusan,


pewadahan atau pengepakan merupakan salah
satu cara pengawetan bahan hasil pertanian,
karena pengemasan dapat memperpanjang
umur simpan bahan.
VS
Sebelum dibuat oleh manusia, alam juga telah
menyediakan kemasan untuk bahan pangan, seperti
jagung dengan kelobotnya, buah-buahan dengan kulitnya,
buah kelapa dengan sabut dan tempurung, polong-
polongan dengan kulit polong dan lain-lain.
Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan
kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan
yang dilaminasi.
Namun demikian pemakaian bahan-bahan seperti
papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu, daun-daunan
dan pelepah dan bahkan sampai barang-barang bekas
seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan
hiegenis juga digunakan sebagai bahan pengemas
produk pangan.
FUNGSI-FUNGSI KEMASAN
Sebagai wadah atau tempat
Untuk mempermudah pengangkutan atau supaya produk
tidak berserakan, tidak semua produk dapat dibawa satu
persatu untuk dipindahkan, bahkan ada yang tidak dapat
dipegang hingga dibutuhkan wadah.

Bila tidak menggunakan kemasan, produk tersebut tidak


mungkin dapat dibawa dari satu tempat ke tempat lain.
Produk-produk yang dimaksud adalah produk yang
berupa tepung, butiran, cairan dan gas.
Sebagai PELINDUNG
Fungsi pelindung tidak hanya sebagai pelindung bahan
yang dikemas, tetapi juga merupakan pelindung bagi
lingkungannya dimana produk tersebut berada.
Kemasan kedap air berfungsi untuk untuk
mempertahankan kadar air agar uap air tidak bebas
keluar masuk kemasan, sedangkan kemasan kedap gas
dan uap air memberikan perlindungan terhadap zat
volatile, oksigen, bahan yang mengalami proses
karbonisasi, produk yang sensitif cahaya, infestasi,
serangga, dan perlindungan-terhadap bahan yang rapuh.
Sebagai Penunjang Cara Penyimpanan dan Transportasi
Masalah kemasan merupakan masalah yang cukup kompleks.
Produk-produk yang akan dipasarkan biasanya tidak langsung
dibawa dari pabrik ke pengecer tetapi melalui saluran yang
agak panjang. Beberapa bahan ada yang harus disimpan dulu
sebelum dijual. Selain itu harus mempunyai tingkat
kemudahan untuk dibentuk menurut rancangan, mudah
dibuka dan ditutup, juga mudah dalam penanganan tahap
selanjutnya yaitu penggudangan dan pengangkutan
Sebagai Alat Persaingan Dalam Pemasaran
Dalam memasarkan suatu produk, langkah pertama
adalah menarik perhatian konsumen, sehingga kemasan
harus dapat memberikan informasi, keterangan dan daya
tarik penjualan. Biasanya jika konsumen tertarik dengan
kemasan sebuah produk, maka konsumen akan
memperhatikan semua informasi yang ada pada
kemasan tersebut. Setelah konsumen merasa cocok
dalam semua hal dan diang-gap akan menguntungkan,
maka kemudian terjadilah transaksi jual beli.
Syarat kemasan
Setelah kita mengetahui fungsinya, maka untuk
menentukan pilihan, kita harus mengetahui jenis
bahan kemas mana yang memenuhi syarat
sehingga dapat memenuhi fungsi kemasan.
Beberapa syarat yang perlu di pertimbangkan
dalam menentukan pilihan bentuk kemasan dan
bahan kemasan yang akan dipergunakan adalah
sebagai berikut:
Tidak Toksik
Bahan pengemas harus tidak toksik (beracun) terutama
jika mengemas bahan yang menyangkut kesehatan
manusia secara langsung atau tidak langsung. Sebagai
contoh, kemasan yang akan digunakan untuk mengemas
bahan pangan atau obat-obatan tidak boleh
mengandung Pb (Timbal), karena akan mengganggu
kesehatan manusia.
Sementara itu, penggunaan plastik BPA juga dapat
dikaitkan dengan masalah kesehatan berikut:
• Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
• Persalinan prematur
• Asma
• Gangguan fungsi hati
• Gangguan fungsi kekebalan tubuh
• Gangguan fungsi tiroid
• Gangguan fungsi otak
Harus Cocok Dengan Bahan Yang Dikemas

Kesalahan memilih bahan kemasan dapat berakibat


sangat merugikan misalnya produk yang harus dikemas
dengan kemasan transparan, tetapi sebaliknya produk
dikemas dengan kemasan yang tidak transparan
sehingga untuk mangetahui isi kemasan tersebut harus
dibuka terlebih dahulu.
Harus Menjamin Sanitasi dan Syarat-syarat Kemasan
Tidak boleh menggunakan kemasan bila dianggap tidak
memenuhi syarat-syarat. Sebagai contoh, pemakaian
kemasan dari karung harus mengalami pencucian dulu.
Kemudahan Membuka dan Menutup
Orang akan memilih minuman dengan kemasan
tetrapack (contoh, kemasan teh kotak) dari pada
minuman yang dikemas dalam botol kaca. Hal ini
disebabkan karena kemasan tetrapack memberikan
berbagai kemudahan dibandingkan dengan botol kaca.
Kemasan tetrapak mudah dibuka dan ringan sehingga
dapat dibawa bepergian, sedangkan untuk membuka
tutup botol kaca lebih sukar dan memerlukan alat khusus
serta terlalu berat untuk dibawa bepergian.
emudahan Dan Keamanan Dalam Mengeluarkan Isi
Besar mulut harus sesuai dengan bentuk produk yang
ada didalamnya dan mulut kontainer jangan mengarah
kedalam, hal ini bertujuan agar produk tidak tercecer,
terbuang atau tersisa di dalamnya.
Ukuran, Bentuk dan Berat harus sesuai
Ukuran kemasan harus disesuaikan dengan ruangan
agar mudah dalam penyimpanan, pengangkutan, juga
memberikan daya tarik pada konsumen, karena bentuk
kemasan dapat menjadi daya tarik konsumen, seperti
botol berbentuk ramping akan terlihat lebih besar. Berat
suatu kemasan harus juga diperhatikan, karena lebih
ringan kemasan maka lebih mudah dalam pengangkutan
dan lebih ekonomis.
Tahan Banting
Dengan adanya corugated board (papan bergelombang)
dan bahan anti getaran lain dapat menahan produk dari
kerusakan mekanis atau dari benturan-benturan dalam
pengangkutan maupun penyimpanan.
Biaya Yang Rendah
Produk harus terjangkau oleh konsumen, salah satu
usaha yang dapat dilakukan ialah menurunkan biaya
pengemasan sampai batas dimana kemasan masih
dapat berfungsi dengan baik. Hal ini penting, karena
konsumen akan membeli jenis produk yang sama
dengan harga yang lebih murah.
Klasifikasi kemasan berdasarkan frekwensi pemakaian

a. Kemasan sekali pakai (disposable) , yaitu kemasan


yang langsung dibuang setelah dipakai. Contoh bungkus
plastik untuk es, permen, bungkus dari daun-daunan,
karton dus minuman sari buah, kaleng hermetis.
multitrip
b. Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip),
contoh : botol minuman, botol kecap, botol sirup.
Penggunaan kemasan secara berulang berhubungan
dengan tingkat kontaminasi, sehingga kebersihannya
harus diperhatikan.
semi disposable
Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau
dikembalikan oleh konsumen (semi disposable), tapi
digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen,
misalnya botol untuk tempat air minum dirumah, kaleng
susu untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat
kerupuk, wadah jam untuk merica dan lain-lain.
Penggunaan kemasan untuk kepentingan lain ini
berhubungan dengan tingkat toksikasi.

Anda mungkin juga menyukai