Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eko Dwi Putra Lamasigi

Kelas : X IPA 4

Jawaban

1. Kemasan dibagi menjadi 3 : Kemasan Primer, Kemasan Sekunder, dan Kemasan Tersier.
 Kemasan Primer, yaitu kemasan yang elekat pada produk atau bahan kemas yang langsung dari
bahan pangan. Seperti : kaleng susu, botol minuman, dan lain-lain.
 Kemasan Sekunder, yaitu berisi bebrapa kemasan primer yang berisi produk, yang fungsi
utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya. Misalnya : kotak karton untuk wadah kaleng
susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
 Kemasan Tersier, yaitu kemasan untuk distribusi yang diperlukan untuk menyipan, pengiriman
atau identifikasi, kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama
pengangkutan.

2. kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:


 Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai.
Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 
 Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh
konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh
pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap. 
 Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan
lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis
botol.

3. Fungsi utama kemasan adalah :


 Untuk melindungi kerajinan/produk.
 Untuk mempermudah dalam proses pendistribusian.
 Menambah ciri khas mengenai kerajinan tersebut.
 Menambah nilai keindahan/estetika.
 Menambah harga jual produk.

4. Syarat-syarat kemasan yang baik yaitu :


1. Tidak ada toksin.
Tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maka bahan
dasar dari sebuah kemasan menjadi hal yang sangat penting untuk memproduksi produk.

2. Biaya rendah.
Biasanya untuk mempertahankan produk agar dapat terjangkau oleh daya beli konsumen,
produsen menurunkan atau menekan biaya pengemasan sampai batas tertentu, tetapi
kemasan dapat digunakan lagi. Hal ini penting karena konsumen akan memilih produk yang
sama dengan harga yang lebih rendah.

3. Harus cocok dengan bahan yang dikemas.


Memilih kemasan yang salah dapat berakibat merugikan. Contohnya, salah satu produk jenis
makanan yang harusnya menggunakan kemasan yang bening atau transparan, tetapi dilakukan
sebaliknya, sehingga harus membuka terlebih dahulu untuk mengetahui isi kemasan, dan hal ini
akan merusak segel serta menurunkan nilai jual produk.

4. Kemudahan pembuangan kemasan bekas.


Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan menjadi permasalahan yang perlu
ditangani. Biasanya produsen membuat produk yang dikemas dengan praktis, dan dapat
digunakan kembali atau bisa didaur ulang untuk menarik minat pembeli.

5. Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan.


Persyaratan sanitasi yang baik harus dipenuhi, walaupun bahan dasar sebuah kemasan tidak
mengandung toksin. Tujuan adanya persyaratan ini agar menjamin kemasan tersebut sudah
lulus dan sesuai peraturan yang tidak membahayakan kesehatan manusia.

6. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi.


Kemasan produk yang berguna untuk melindungi isi produk harus memiliki karakteristik untuk
mempermudah mengambil isi produk di dalam kemasan dan aman. Artinya, tidak banyak
produk yang terbuang, tersisa atau tercecer.

7. Ukuran, berat dan bentuk harus sesuai.


Ukuran kemasan perlu diperhatikan, karena berhubungan erat dengan penanganan selanjutnya
seperti penyimpanan, pengangkutan maupun sebagai alat untuk menarik perhatian. Akan lebih
baik kemasan didesain untuk menarik konsumen, dan berat kemasan dibuat sesuai dengan
produk untuk mengurangi energi dan biaya pengangkutan.

8. Syarat-syarat khusus kemasan yang baik.


Dari semua persyaratan sebelumnya, pada persyaratan ini maka produk harus disesuaikan
dengan kategori dan penanganan yang cocok dari isi produk hingga tempat untuk menyimpan
produk. Contohnya, kemasan sayuran untuk daerah tropis memiliki persyaratan yang berbeda
dengan kemasan produk yang akan diekspor ke daerah yang lebih dingin (subtropis).

Anda mungkin juga menyukai