1. Persyaratan
A. Pengertian Kemasan
Kemasan sangat berperan penting dalam mendongkrak kualitas produk dan pemasaran.
Berdasarkan hasil penelitian, 80% pengunjung konsumen membeli secara spontan karena
melihat kemasan yang sangat menarik. Secara umum kemasan produk diartikan sebagai bagian
paling luar dari suatu produk. Kemasan juga dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus
yang guna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang
dikemas atau yang dibungkusnya. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri
dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:
1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam
perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih,
menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing.
3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat
B. Manfaat Kemasan
Pengemasan yang dilakukan oleh sebagian industri kecil pada saat ini masih sangat minimal. Hal
tersebut karena pengetahuan yang kurang memadai sehingga hasil dari produk banyak yang
1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas,
kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat
2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi
dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
penyimpanan.
C. Persyaratan Kemasan
Fungsi pembungkus tidak hanya sebagai bungkus tapi lebih luas dari itu. Dan apabila kita dapat
memenuhi syarat – syarat tersebut maka konsumen atau calon konsumen lebih puas sehingga
kelancaran dari penjualan barang – barang akan lebih lancar. Syarat – syarat pembungkus yang
a. Sebagai Tempat
Syarat ini adalah syarat yang paling utama dan telah banyak diketahui sehingga bukan
sebuah permasalah laagi. Misalkan kita menjual minuman maka sudah tentu kita
memilih pembungkusnya adalah botol dari gelas ataupun plastik dan bukan dari kertas
b. Menarik
Dengan pembungkus yang menarik dapat diharapkan orang akan tertarik untuk
mencobanya sehingga akhirnya dapat diharapkan menjadi langganan. Oleh karena itu,
sayang sekali jika suatu barang yang pembungkusnya menarik tapi barang tersebut
kurang berkualitas, pasti akan mengecewakan konsumen. Ada juga orang yang
berpendapat bahwa yang menarik hanya barang – barang yang kita ingin mencobanya
kita harus beli misalnya kembang gula, makanan dan minuman dalam kaleng dan lain-
lain. Sedangkan bagi barang – barang yang kita dapat mengetahui kualitasnya tanpa kita
membelinya yaitu misalnya kaca mata, sepatu dan lain-lain. Ada orang yang
berpendapat bahwa masalah keindahan pembungkus tidak perlu diperhatikan. Tapi itu
adalah pendapat yang salah. Pembungkus yang menarik itu tetap penting meskipun itu
barang-barang yang terbuka sebelem dibeli misalnya kaca mata. Sebab dengan
pembungkus yang indah dan menarik akan menimbulkan kesan bahwa kualitas
barangnya adalah baik juga. Yang disebut dengan indah dan menarik disini adalah
c. Dapat Melindungi
Kualitas suatu barang sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan. Oleh
karena itu, maka perlu pembungkus yang dapat melindungi baik pada waktu masih
Kulkas, yang mudah rusak, sehingga harus dibuatkan pembungkus sedemikian rupa
sehingga dalam pengangkutan kualitas barang tetap terjamin. Untuk obat – obatan yang
peka terhadap sinar matahari biasanya ditempatkan pada botol – botol yang gelasnya
berwarna gelap. Apabila kita tidak memperhatikan masalah tersebut, maka kualitas
barang kita tidak akan terjamin sehingga akan mempengaruhi dalam kelancaran
penjualan.
d. Praktis
Apabila kita mampu membuat pembungkus yang praktis maka dengan sendirinya
konsumen akan lebih puas. Maksud praktis disini adalah mudah dibawa, mudah dibuka
dan ditutup kembali, ringan dan sebagainya. Contohnya Yaitu pembungkus rokok yang
Biasanya pembungkus yang menarik secara otomatis akan dapat menimbulkan harga
diri yang baik. Meskipun demikian kita harus memperhatikan masalah ini. Hal-hal yang
terutama untuk barang – barang yang dapat dipakai untuk kado mislanya biskuit
tertentu, yang tempatnya indah dan menarik. Sehingga bagi orang yang membeli biskuit
tersebut akan naik harga dirinya. Misalnya pembungkus barang dengan kertas koran
yang sudah kumal, sehingga menimbulkan rasa malu bagi yang membawanya dan
f. Ketepatan Ukuran
Ukuran pembungkus harus kita perhatikan juga, sebab hal ini akan berhubungan erat
dengan harga suatu barang. Dinegara yang sudah maju seperti Amerika, maka ukuran –
ukuran yang besar akan lebih ekonomis. Tapi bagi Negara yang baru berkembang seperti
Indonesia pada umumnya daya beli kebanyakan renda, sehingga perlu diperhatikan
pembungkus dengan ukuran yang terjangkau dengan daya beli. Misalnya Bumbu masak,
shampoo dan lain-lain. Sehingga konsumen yang berpenghasilan rendah dapat pula ikut
Dalam membuat dan menentukan pembungkus pada suatu barang, harus pula
persegi seperti rokok, susu dll akan dapat menghemat biaya pengangkuta.
Pemilihan bahan kemasan sangat penting karena pada setiap produk yang akan dikemas
memiliki sifat yang berbeda-beda. Selain itu penting juga untuk mengetahui sifat bahan
pengemas yang digunakan dan tujuan dari pengemasan, apakah pendistribusian untuk eceran
atau jarak jauh. Kemasan produk harus kuat namun tetap fleksibel untuk dibuat menjadi
1. Kemasan Kertas
Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan
aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan
kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan
penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media
komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan
adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan. Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan
perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan
fleksibel atau kemasan kaku. Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan
fleksibel adalah kertas kraft, kertas tahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed
paper) atau kertas yang dibuat dari modifikasi kertas-kertas ini. Wadah-wadah kertas yang kaku
terdapat dalam bentuk karton, kotak, kaleng fiber, drum, cawancawan yang tahan air, kemasan
tetrahedral dan lain-lain, yang dapat dibuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board
dan berbagai jenis board dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan
bahan-bahan kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif. Beberapa
Jenis-jenis Kertas.
Ada dua jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas kasar dan kertas lunak. Kertas yang
digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas kasar, sedangkan kertas halus digunakan untuk
kertas tulis berupa buku dan kertas sampul. Berikut beberapa jenis kertas kasar yang dapat
Kertas glasin dan kertas tahan minyak dibuat dengan cara memperpanjang waktu pengadukan
pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas. Penambahan bahan-bahan lain seperti
plastisizer bertujuan untuk menambah kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat
unttuk memperlambat ketengikan dan menghambat pertumbuhan jamur atau khamir. Kedua
jenis kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan
yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun permukaan
dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin. Kertas glasin digunakan sebagai bahan
dasar laminat.
b. Kertas Perkamen
Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine,
biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging (segar,
kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, the dan kopi. Sifat-sifat kertas perkamen adalah :
2) mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih,
tertentu.
c. Kertas lilin
Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya adalah lilin parafin
dengan titik cair 46-74oC dan dicampur polietilen (titik cair 100-124oC) atau petrolatum (titik
cair 4052oC). Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat
panasnya baik. Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan
lain-lain.
Kertas daluang banyak digunakan dalam pembuatan kartun beralur. Ada dua jenis kertas
daluang, yaitu, line board disebut juga kertas kraft yang berasal dari kayu cemara dan
corrugated medium yang berasal dari kayu keras dengan proses sulfat.
e. Kertas Chipboard
Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-sisa kertas. Jika kertas ini dijadikan kertas
kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis kertas yang digunakan sebagai pelindung atau
bantalan pada barang pecah belah. Kertas chipboard dapat juga digunakan sebagai
pembungkus dengan daya rentang yang rendah. Jika akan dijadikan karton lipat, maka harus
f. Kertas Tyvek
Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density polyethylene). Dibuat
pertama sekali oleh Du Pont dengan nama dagang Tyvek. Kertas tyvek mempunyai permukaan
yang licin dengan derajat keputihan yang baik dan kuat, dan sering digunakan untuk kertas foto.
1) no grain yaitu tidak menyusut atau mengembang bila terjadi perubahan kelembaban
g. Kertas Soluble
Kertas soluble adalah kertas yang dapat larut dalam air. Kertas ini diperkenalkan pertama sekali
oleh Gilbreth Company, Philadelphia dengan nama dagang Dissolvo. Digunakan untuk tulisan
dan oleh FDA (Food and Drug Administration) tidak boleh digunakan untuk pangan. Sifat-sifat
kertas soluble adalah kuat, tidak terpengaruh kelembaban tetapi cepat larut di dalam air.
h. Kertas plastik
Kertas plastik dibuat karena keterbatasan sumber selulosa. Kertas ini disebut juga kertas
sintetis yang terbuat dari lembaran stirena, mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
2) daya kaku lebih kecil daripada kertas selulosa, sehingga menimbulkan maslaah dalam
pencetakan label,
4) tahan terhadap lemak, air dan tidak dapat ditumbuhi kapang, dan
5) Dapat dicetak dengan suhu pencetakan yang tidak terlalu tinggi, karena polistirena akan
Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan secara tradisional
digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas,
keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di
negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini
penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin
langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu tergantung pada sifat dan berat produk,
konstruksi kemasan, bahan kemasan dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan
kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di
kerajinan seperti keramik sering di bungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik
dari resiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk
melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan
proses alernatif dan bahan bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih
ekonomis. Kemasan kayu berbentuk kotak dan peti tetap berperan untuk berbagai produk,
meskipun harus bersaing dengan drum dari polypropilen dan polietilen. Berikut beberapa
yang dikemas, karakteristik tumpukan yang baik dan mempunyai rasio kompresi daya tarik
terhadap berat yang tinggi. Penggunaan kemasan kayu untuk barang-barang antik dapat
meningkatkan mutu produk karena adanya transfer komponen aroma dari kayu ke produk.
Penggunaan peti kayu untuk kemasan di beberapa negara juga masih lebih murah dibandingkan
bahan pengemas lain. Selain itu negara-negara pengimpor seperti Australia juga meminta
adanya sertifikat yang menyatakan kayu telah mendapat perlakuan khusus untuk mencegah
penyebaran penyakit kayu atau serangga, misalnya perlakuan fumigasi atau perlakuan kimia
lainnya.
3. Kemasan Plastik
Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester , nilon dan
vinil film. Jenis plastik yang banyak digunakan untuk berbagai tujuan (60% dari penjualan plastik
yang ada di dunia) kemasan adalah polistiren, Polipropilen, polivinil klorida dan akrilik.
a. Polietilen
Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari
gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan batubara. Proses polimerisasi
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu polimerisasi dalam bejana bertekanan tinggi (1000-300
atm) menghasilkan molekul makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai
lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dengan bejana bertekanan rendah (10-40 atm)
menghasilkan molekul makro berantai lurus dan tersusun paralel. Polietilen merupakan film
yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan dan kekuatan sobek yang
baik. Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan cair pada suhu
110oC. Sifat permeabilitasnya yang rendah dan sifat mekaniknya yang baik, maka polietilen
dengan ketebalan 0.001 – 0.01 inchi banyak digunakan unttuk mengemas bahan pangan. Plastik
polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk menjadi kantung dengan
b. Polipropilen
Polipropilen mempunyai nama dagang Bexophane, Dynafilm, Luparen, Escon, Olefane dan
Profax. Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan polietilen, yaitu : -ringan (densitas
0.9 g/cm3) -mudah dibentuk - tembus pandang dan jernih dalam bentuk film, tapi tidak
transparan dalam bentuk kemasan kaku -lebih kuat dari PE. Pada suhu rendah akan rapuh,
dalam bentuk murninya mudah pecah pada suhu -30oC sehingga perlu ditambahkan PE atau
bahan lain untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan. Tidak dapat digunakan untuk
kemasan beku. -lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga mudah dalam penanganan
dan distribusi -daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air rendah, permeabilitas
terhadap gas sedang, dan tidak baik untuk bahan pangan yang mudah rusak oleh oksigen. –
tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150oC, sehingga dapat dipakai untuk mensterilkan
bahan pangan. -mempunyai titik lebur yang tinggi, sehingga sulit untuk dibentuk menjadi
kantung dengan sifat kelim panas yang baik. -polipropilen juga tahan lemak, asam kuat dan
basa, sehingga baik untuk kemasan minyak dan sari buah. Pada suhu kamar tidak terpengaruh
oleh pelarut kecuali oleh HCl. -pada suhu tinggi PP akan bereaksi dengan benzen, siklen, toluen,
terpentin dan asam nitrat kuat. Sifat-sifat polipropilen dapat diperbaiki dengan memodifikasi
menjadi OPP (oriented polyprophylene), yaitu pembuatannya dilakukan dengan menarik ke satu
arah, atau menjadi BOPP (Biaxial Oriented Polypropylene), jika ditarik dari dua arah.
c. Polivinil Klorida
1) Plasticized Vinyl Chlorida yaitu bahan pemlastis yang digunakan adalah resin (poliester,
2) Vinyl copolimer mirip dengan plastized vinil klorida, hanya resinnya berupa polimer, sehingga
dapat digunakan untuk kemasan blister pack, kosmetika dan lai sebagainya.
3) Oriented Film adalah jenis oriented film mempunyai sifat yang luwes (lunak) dan tidak mudah
berkerut. Sifat-sifat umum kemasan oriented adalah (a) tembus pandang, ada juga yang keruh -
permeabilitas terhadap uap air dan gas rendah (b) tahan minyak, alkohol dan pelarut petrolium,
sehingga dapat digunakan untuk kemasan, mentega, margarin dan minyak goreng -kekuatan
tarik tinggi dan tidak mudah sobek (c) dipengaruhi oleh hidrokarbon aromatik, keton, aldehida,
ester, eter aromatik, anhidrat dan molekul-molekul yang mengandung belerang, nitrogen dan
fosfor. Tidak terpengaruh oleh asam dan basa, kecuali asam pengoksidasi, akan tetapi pemlastis
akan terhidrolisa oleh asam dan basa pekat. - densitas 1.35-1.4 g/cm3.
d. Akrilik
Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan
Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah : -kaku dan transparan -penahan yang baik terhadap
oksigen dan cahaya –titik leburnya rendah (65.5oC) -pada suhu rendah cenderung cair, mudah
rusak tergantung formula yang menyusunnya -tahan terhadap petroleum, tapi terurai oleh
alkohol rendah, HCl, asam pengoksidasi, keton, ester dan pelarut aromatik -tidak dapat
ditumbuhi kapang –peka terhadap asam kuat dan basa Akrilik banyak digunakan sebagai bahan
pelapis untuk bahan keras lain, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Kemasan
Untuk menjaga kesehatan tubuh, seorang konsumen harus pandai memilih kemasan makanan
dan minuman yang aman ketika akan membelinya. Nah, agar para pelaku usaha tak salah dalam
memilih kemasan makanan dan minuman dalam memasarkan produk-produknya maka penting
bagi pengusaha untuk mengenal jenis bahan kemasan makanan dan minuman yang aman bagi
kesehatan.
1. Plastik
Plastik adalah jenis kemasan produk yang banyak digunakan oleh industri untuk mengemas
makanan dan minuman. Kemudahannya dalam proses produksi dan harganya yang murah
membuat kemasan plastik menjadi banyak dipilih. Plastik mempunyai sifat yang sangat fleksibel
dan dinamis namun tetap kuat. Namun, perlu diketahui bahwa beberapa jenis kemasan plastik
yang berasal dari polyetilen polypropilen polyvinylchloride tidaklah aman bagi kesehatan.
Beberapa jenis bahan plastik yang biasa digunakan sebagai bahan utama pengemasan antara
lain :
1. Polietilen (PE)
- Daya proteksi terhadap uap air baik tetapi terhadap gas kurang baik
- Kurang cocok untuk produk berlemak tetapi cocok untuk produk segar atau beku
2. Polipropilen (PP)
4. Poliviniklorida (PVC)
- Transparan
- Tahan asam, alkali, minyak tetapi beberapa jenis minyak dapat menyerang
makanan beku
7. Polivinil asetat
8. Alumunium Foil
Pilihan Plastik
2. Kertas
Selain plastik, kertas juga banyak digunakan sebagai alat pengemas makanan. Namun, ada
beberapa jenis kertas yang seharusnya tidak digunakan oleh pelaku bisnis untuk mengemas
makanan terutama kertas bekas. Karena kertas bekas yang memiliki tulisan dan terbuat dari
tinta mengandung timbale (Pb) yang melebihi batas. Sehingga akan sangat berbahaya jika
terkena makanan yang dikemas dan dikonsumsi manusia. Biasanya kertas digunakan untuk
mengemas sesuatu yang sifatnya kering dan tak mengandung perubahan bentuk yang sangat
1. Kertas Kantong
2. Karton Lipat
Sekarang ini banyak produk makanan dan minuman yang dikemas menggunakan kaleng. Pada
umumnya makanan yang dikemas menggunakan kaleng akan kehilangan kesegarannya, selain
itu nilai gizinya juga turun akibat pengolahan produk dengan suhu yang tinggi.
Pada pemakaiannya, kemasan makanan dari kaleng ini harus dilapisi timah putih (Sn) dengan
sangat ketat tanpa ada lubang sedikitpun sehingga tidak akan menimbulkan karat. Sehingga,
cermat dalam memilih kemasan makanan berbahan kaleng adalah upaya untuk menghindari
kemungkinan terburuk.
4. Styrofoam
Penelitian telah membuktikan bahwa desain kemasan makanan yang terbuat dari Styrofoam
sangat diragukan keamanannya bagi kesehatan tubuh manusia. Styrofoam yang terbuat dari
Bahan kemasan makanan tersebut bisa mencegah terjadinya kebocoran serta mampu
mempertahankan bentuk ketika dipegang oleh konsumen atau pelanggan. Bahan kemasan
tersebut juga mampu mempertahankan suhu panas maupun dingin. Namun, akan berbahaya
bagi kesehatan jika kemasan tersebut dipakai untuk makanan panas, berlemak, beralkohol dan
berminyak karena bahan kemasan makanan dari Styrofoam ini bisa melepas monomer.
5. Gelas atau Kaca
Bahan kemasan makanan ataupun kemasan minuman yang paling aman adalah yang terbuat
1. Tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, tahan asam dan basah serta tahan
lingkungan
A. Pengertian Desain
Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, dan kegunaan
yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Penampilan yang baik dari kemasan dapat
meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas. Banyak konsumen memilih satu jenis
produk setelah melihat kemasannya. Hal ini dapat terjadi jika kemasan tersebut memberikan
informasi yang cukup bagi calon pembeli, serta desain yang menarik pembeli. Desain kemasan
yang menarik biasanya dipengaruhi oleh keahlian desainer, jenis tinta, bahan dan mesin
pencetak. Selain itu desain kemasan harus disesuaikan dengan Jenis dan sifat produk, Jenis dan
Kemasan diharapkan mempunyai penampilan yang menarik dari semua aspek visualnya
yang mencakup bentuk , gambar, warna, ilustrasi, merk dagang, logo dan lain –lain.
karena waktu yang diperlukan oleh konsumen untuk memutuskan membeli atau tidak
suatu produk. Agar kemasan menjadi menarik, desain harus menciptakan kemasan
dengan bentuk yang unik, paduan warna yang serasi, praktis dan menarik.
untuk menentukan membeli atau tidak adalah isi kemasan (Produk di dalamnya). Oleh
karena itu kemasan harus dapat menunjukkan kepada pembeli isi atau produk yang
dikemasnya. Kelebihan – kelebihan dari produk harus dapat ditonjolkan pada kemasan,
seakan akan produk tersebut memang disajikan untuk calon pembeli secara
memuaskan.
Desain kemasan harus dapat dengan cepat menyampaikan pesan dan dengan jelas
semua informasi yang bersangkutan harus disampaikan kepada pembeli bahwa produk
tersebut akan memuaskan kebutuhan dan lebih baik dari merek produk lain yang
sejenis. Selain itu hal yang penting disampaikan di dalam desai kemasan adalah identitas
produk, yang akan mempermudah seseorang menjadi tertarik akan suatu merek
Banyak produk dengan jenis yang sama tetapi merek berbeda terdapat di pasaran. Salah
satu cara untuk menimbulkan minat terhadap suatu produk adalah dengan
mengingatkan calon pembeli terhadap produk yang kita buat. Desain kemasan harus
a. Bentuk Kemasan
Perbedaan bentuk kemasan suatu produk dengan produk pesaing dapat mengingatkan
konsumen akan produk tersebut, walaupun mereka sendiri mungkin tidak teringat lagi.
Botol Marjan dan Sirup ABC yang khusus juga mudah untuk dikenali. Bentuk dan warna
pendukung teks, penekanan suatu kesan tertentu dan penangkap mata untuk menarik
calon pembeli. Gambar tersebut dapat berupa gambar produk secara penuh atau
terinci, serta dapat juga merupakan hiasan. Gambar dan simbol dapat menarik
Gambar 1. Teh celup herbal daun insulin di ilustrasikan dengan daun insulin dan secangkir teh.
c. Warna
Warna kemasan merupakan hal pertama yang dilihat konsumen dan mungkin
mempunyai pengaruh yang terbesar untuk menarik konsumen. Ada 2 jenis golongan
1. Warna panas
Seperti Merah, orange dan kuning dapat dihubungkan dengan sifat spontan, meriah,
2. Warna dingin
Hijau, biru dan ungu dihubungkan dengan sifat tertutup, sejuk, santai,penuh
pertimbangan
- Kuning : kehangatan
Warna – warna yang sederhana lebih mudah diingat dan memiliki kekuatan besar dalam
menstimulasi penjualan, sementara warna – warna aneh dan eksotis cepat dilupakan dan
Pada Desain kemasan sering dituliskan isi dari kemasan dan cara penggunaannya. Cetakan yang
sederhana, jelas, mudah dibaca dan disusun menarik pada desai kemasan dapat membantu
memasarkan produk. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan cetakan pada
a. Tata letak
Tulisan pada permukaan kemasan hendaknya mudah dibaca. Informasi dasar yang
ditampilkan pada bagian muka meliputi identitas perusahaan atau merek, nama produk
dan deskripisinya, manfaat untuk konsumen dan keperluan – keperluan hukum. Bagian
Hurup besar atau hurup kapital memudahkan untuk dibaca daripada huruf kecil dan
huruf yang ditulis renggang lebih mudah dibaca daripada huruf yang ditulis rapat.
Penggunaan huruf – huruf untuk memberi informasi pada label kemasan hendaknya
cukup jelas. Kata-kata dan kalimatnya harus singkat agar mudah dipahami. Bentuk huruf
tidak saja berfungsi sebagai media komunikasi tapi juga merupakan dekorasi
c. Komposisi standar
Masing – masing komponen produk hendaknya ditampilkan dengan warna yang mudah
dibaca, seperti tidak menggunakan warna kuning atau putih pada dasar yang cerah.
d. Bentuk permukaan
Cetakan pada permukaan yang datar lebih mudah dibaca daripada cetakan pada