Anda di halaman 1dari 25

KEMASAN

1. Persyaratan

A. Pengertian Kemasan

Kemasan sangat berperan penting dalam mendongkrak kualitas produk dan pemasaran.

Berdasarkan hasil penelitian, 80% pengunjung konsumen membeli secara spontan karena

melihat kemasan yang sangat menarik. Secara umum kemasan produk diartikan sebagai bagian

paling luar dari suatu produk. Kemasan juga dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus

yang guna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang

dikemas atau yang dibungkusnya. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri

dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:

1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam

perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih,

menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.

2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identitas produk

menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing.

Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.

3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu

perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat

menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen.


Pengaruh Pengemasan Pada Produk dan Keuntungan

B. Manfaat Kemasan

Pengemasan yang dilakukan oleh sebagian industri kecil pada saat ini masih sangat minimal. Hal

tersebut karena pengetahuan yang kurang memadai sehingga hasil dari produk banyak yang

kurang baik atau rusak.

Secara umum Manfaat kemasan adalah :

1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas,

kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat

merusak dan menurunkan mutu produk.

2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi

dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.

3. Meningkatkan efisiensi, seperti: memudahkan penghitungan, memudahkan pengiriman dan

penyimpanan.
C. Persyaratan Kemasan

Fungsi pembungkus tidak hanya sebagai bungkus tapi lebih luas dari itu. Dan apabila kita dapat

memenuhi syarat – syarat tersebut maka konsumen atau calon konsumen lebih puas sehingga

kelancaran dari penjualan barang – barang akan lebih lancar. Syarat – syarat pembungkus yang

baik yaitu sebagai berikut :

a. Sebagai Tempat

Syarat ini adalah syarat yang paling utama dan telah banyak diketahui sehingga bukan

sebuah permasalah laagi. Misalkan kita menjual minuman maka sudah tentu kita

memilih pembungkusnya adalah botol dari gelas ataupun plastik dan bukan dari kertas

yang tidak dapat berfungsi sebagai tempat untuk minuman

b. Menarik

Dengan pembungkus yang menarik dapat diharapkan orang akan tertarik untuk

mencobanya sehingga akhirnya dapat diharapkan menjadi langganan. Oleh karena itu,

sayang sekali jika suatu barang yang pembungkusnya menarik tapi barang tersebut

kurang berkualitas, pasti akan mengecewakan konsumen. Ada juga orang yang

berpendapat bahwa yang menarik hanya barang – barang yang kita ingin mencobanya

kita harus beli misalnya kembang gula, makanan dan minuman dalam kaleng dan lain-

lain. Sedangkan bagi barang – barang yang kita dapat mengetahui kualitasnya tanpa kita

membelinya yaitu misalnya kaca mata, sepatu dan lain-lain. Ada orang yang

berpendapat bahwa masalah keindahan pembungkus tidak perlu diperhatikan. Tapi itu
adalah pendapat yang salah. Pembungkus yang menarik itu tetap penting meskipun itu

barang-barang yang terbuka sebelem dibeli misalnya kaca mata. Sebab dengan

pembungkus yang indah dan menarik akan menimbulkan kesan bahwa kualitas

barangnya adalah baik juga. Yang disebut dengan indah dan menarik disini adalah

kombinasi bahan, bentuk, komposisi warna, gambar, tulisan dan lain-lain.

c. Dapat Melindungi

Kualitas suatu barang sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan. Oleh

karena itu, maka perlu pembungkus yang dapat melindungi baik pada waktu masih

digudang, dalam pengangkutan maupun dalam perdedaran di pasaran. Bila pembungkus

mampu melindungi barang-barang akan lebih terjamin kualitasnya, sehingga kelancaran

penjualan dapat ditingkatkan. Misalnya seperti barang-barang elektronik seperti TV,

Kulkas, yang mudah rusak, sehingga harus dibuatkan pembungkus sedemikian rupa

sehingga dalam pengangkutan kualitas barang tetap terjamin. Untuk obat – obatan yang

peka terhadap sinar matahari biasanya ditempatkan pada botol – botol yang gelasnya

berwarna gelap. Apabila kita tidak memperhatikan masalah tersebut, maka kualitas

barang kita tidak akan terjamin sehingga akan mempengaruhi dalam kelancaran

penjualan.

d. Praktis

Apabila kita mampu membuat pembungkus yang praktis maka dengan sendirinya

konsumen akan lebih puas. Maksud praktis disini adalah mudah dibawa, mudah dibuka
dan ditutup kembali, ringan dan sebagainya. Contohnya Yaitu pembungkus rokok yang

mudah ditaruh dalam saku baju maupun celana.

e. Menimbulkan Harga Diri

Biasanya pembungkus yang menarik secara otomatis akan dapat menimbulkan harga

diri yang baik. Meskipun demikian kita harus memperhatikan masalah ini. Hal-hal yang

terutama untuk barang – barang yang dapat dipakai untuk kado mislanya biskuit

tertentu, yang tempatnya indah dan menarik. Sehingga bagi orang yang membeli biskuit

tersebut akan naik harga dirinya. Misalnya pembungkus barang dengan kertas koran

yang sudah kumal, sehingga menimbulkan rasa malu bagi yang membawanya dan

kejadian tersebut jelas akan memperlambat kelancaran penjualan.

f. Ketepatan Ukuran

Ukuran pembungkus harus kita perhatikan juga, sebab hal ini akan berhubungan erat

dengan harga suatu barang. Dinegara yang sudah maju seperti Amerika, maka ukuran –

ukuran yang besar akan lebih ekonomis. Tapi bagi Negara yang baru berkembang seperti

Indonesia pada umumnya daya beli kebanyakan renda, sehingga perlu diperhatikan

pembungkus dengan ukuran yang terjangkau dengan daya beli. Misalnya Bumbu masak,

shampoo dan lain-lain. Sehingga konsumen yang berpenghasilan rendah dapat pula ikut

membelinya, meskipun sebenarnya dengan ukuran mini tersebut dapat menimbulkan

jatuhnya harga menjadi lebih mahal.


g. Pengangkutan

Dalam membuat dan menentukan pembungkus pada suatu barang, harus pula

diperhatikan pengaruhnya terhadap ongkos pengangkutannya. Misalnya pembungkus

persegi seperti rokok, susu dll akan dapat menghemat biaya pengangkuta.

D. Bahan - bahan kemasan Produk

Pemilihan bahan kemasan sangat penting karena pada setiap produk yang akan dikemas

memiliki sifat yang berbeda-beda. Selain itu penting juga untuk mengetahui sifat bahan

pengemas yang digunakan dan tujuan dari pengemasan, apakah pendistribusian untuk eceran

atau jarak jauh. Kemasan produk harus kuat namun tetap fleksibel untuk dibuat menjadi

berbagai bentuk desain kemasan.

I. Bahan – bahan Kemasan Produk Kerajinan

1. Kemasan Kertas

Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan

aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan

kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan

penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media

komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan

adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara

lingkungan. Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan

perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan
fleksibel atau kemasan kaku. Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan

fleksibel adalah kertas kraft, kertas tahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed

paper) atau kertas yang dibuat dari modifikasi kertas-kertas ini. Wadah-wadah kertas yang kaku

terdapat dalam bentuk karton, kotak, kaleng fiber, drum, cawancawan yang tahan air, kemasan

tetrahedral dan lain-lain, yang dapat dibuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board

dan berbagai jenis board dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan

bahan-bahan kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif. Beberapa

gambar di bawah ini adalah contoh-contoh kemasan kertas.

Gambar 1. kantong kertas tipis Gambar 2. kertas karton tebal

Gambar 3. kertas karton glosy Gambar 4. kertas karton doff

Jenis-jenis Kertas.

Ada dua jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas kasar dan kertas lunak. Kertas yang

digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas kasar, sedangkan kertas halus digunakan untuk
kertas tulis berupa buku dan kertas sampul. Berikut beberapa jenis kertas kasar yang dapat

digunakan untuk kemasan:

a. Kertas glasin dan kertas tahan minyak (grease proof).

Kertas glasin dan kertas tahan minyak dibuat dengan cara memperpanjang waktu pengadukan

pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas. Penambahan bahan-bahan lain seperti

plastisizer bertujuan untuk menambah kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat

digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang lengket. Penambahan antioksidan bertujuan

unttuk memperlambat ketengikan dan menghambat pertumbuhan jamur atau khamir. Kedua

jenis kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan

yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun permukaan

dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin. Kertas glasin digunakan sebagai bahan

dasar laminat.

b. Kertas Perkamen

Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine,

biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging (segar,

kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, the dan kopi. Sifat-sifat kertas perkamen adalah :

1) mempunyai ketahanan lemak yang baik,

2) mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih,

3) permukaannya bebas serat,

4) tidak berbau dan tidak berasa,

5) transparan dan translusid, sehingga sering disebut kertas glasin, dan


6) tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan

tertentu.

c. Kertas lilin

Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya adalah lilin parafin

dengan titik cair 46-74oC dan dicampur polietilen (titik cair 100-124oC) atau petrolatum (titik

cair 4052oC). Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat

panasnya baik. Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan

lain-lain.

d. Kertas Container board

Kertas daluang banyak digunakan dalam pembuatan kartun beralur. Ada dua jenis kertas

daluang, yaitu, line board disebut juga kertas kraft yang berasal dari kayu cemara dan

corrugated medium yang berasal dari kayu keras dengan proses sulfat.

e. Kertas Chipboard

Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-sisa kertas. Jika kertas ini dijadikan kertas

kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis kertas yang digunakan sebagai pelindung atau

bantalan pada barang pecah belah. Kertas chipboard dapat juga digunakan sebagai

pembungkus dengan daya rentang yang rendah. Jika akan dijadikan karton lipat, maka harus

diberi bahan-bahan tambahan tertentu.

f. Kertas Tyvek

Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density polyethylene). Dibuat

pertama sekali oleh Du Pont dengan nama dagang Tyvek. Kertas tyvek mempunyai permukaan
yang licin dengan derajat keputihan yang baik dan kuat, dan sering digunakan untuk kertas foto.

Kertas ini bersifat :

1) no grain yaitu tidak menyusut atau mengembang bila terjadi perubahan kelembaban

2) tahan terhadap kotoran, bahan kimia,

3) bebas dari kontaminasi kapang, dan

4) mempunyai kemampuan untuk menghambat bakteri ke dalam kemasan

g. Kertas Soluble

Kertas soluble adalah kertas yang dapat larut dalam air. Kertas ini diperkenalkan pertama sekali

oleh Gilbreth Company, Philadelphia dengan nama dagang Dissolvo. Digunakan untuk tulisan

dan oleh FDA (Food and Drug Administration) tidak boleh digunakan untuk pangan. Sifat-sifat

kertas soluble adalah kuat, tidak terpengaruh kelembaban tetapi cepat larut di dalam air.

h. Kertas plastik

Kertas plastik dibuat karena keterbatasan sumber selulosa. Kertas ini disebut juga kertas

sintetis yang terbuat dari lembaran stirena, mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1) daya sobek dan ketahanan lipat yang baik,

2) daya kaku lebih kecil daripada kertas selulosa, sehingga menimbulkan maslaah dalam

pencetakan label,

3) tidak mengalami perubahan bila terjadi perubahan kelembaban (RH),

4) tahan terhadap lemak, air dan tidak dapat ditumbuhi kapang, dan

5) Dapat dicetak dengan suhu pencetakan yang tidak terlalu tinggi, karena polistirena akan

lunak pada suhu 80oC.


2. Kemasan Kayu

Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan secara tradisional

digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas,

keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di

negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini

penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin

langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu tergantung pada sifat dan berat produk,

konstruksi kemasan, bahan kemasan dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan

kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di

dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan intrenasional. Pengiriman produk

kerajinan seperti keramik sering di bungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik

dari resiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk

melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan

proses alernatif dan bahan bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih

ekonomis. Kemasan kayu berbentuk kotak dan peti tetap berperan untuk berbagai produk,

meskipun harus bersaing dengan drum dari polypropilen dan polietilen. Berikut beberapa

bentuk kemasan yang terbuat dari kayu.

Gambar 6. Kemasan dari kayu Gambar 7. Kemasan dari kayu.


Kelebihan kemasan kayu adalah memberikan perlindungan mekanis yang baik terhadap bahan

yang dikemas, karakteristik tumpukan yang baik dan mempunyai rasio kompresi daya tarik

terhadap berat yang tinggi. Penggunaan kemasan kayu untuk barang-barang antik dapat

meningkatkan mutu produk karena adanya transfer komponen aroma dari kayu ke produk.

Penggunaan peti kayu untuk kemasan di beberapa negara juga masih lebih murah dibandingkan

bahan pengemas lain. Selain itu negara-negara pengimpor seperti Australia juga meminta

adanya sertifikat yang menyatakan kayu telah mendapat perlakuan khusus untuk mencegah

penyebaran penyakit kayu atau serangga, misalnya perlakuan fumigasi atau perlakuan kimia

lainnya.

3. Kemasan Plastik

1. Jenis dan Sifat Kemasan Plastik

Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester , nilon dan

vinil film. Jenis plastik yang banyak digunakan untuk berbagai tujuan (60% dari penjualan plastik

yang ada di dunia) kemasan adalah polistiren, Polipropilen, polivinil klorida dan akrilik.

a. Polietilen

Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari

gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan batubara. Proses polimerisasi

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu polimerisasi dalam bejana bertekanan tinggi (1000-300

atm) menghasilkan molekul makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai

lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dengan bejana bertekanan rendah (10-40 atm)

menghasilkan molekul makro berantai lurus dan tersusun paralel. Polietilen merupakan film

yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan dan kekuatan sobek yang
baik. Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan cair pada suhu

110oC. Sifat permeabilitasnya yang rendah dan sifat mekaniknya yang baik, maka polietilen

dengan ketebalan 0.001 – 0.01 inchi banyak digunakan unttuk mengemas bahan pangan. Plastik

polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk menjadi kantung dengan

derajat kerapatan yang baik.

b. Polipropilen

Polipropilen mempunyai nama dagang Bexophane, Dynafilm, Luparen, Escon, Olefane dan

Profax. Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan polietilen, yaitu : -ringan (densitas

0.9 g/cm3) -mudah dibentuk - tembus pandang dan jernih dalam bentuk film, tapi tidak

transparan dalam bentuk kemasan kaku -lebih kuat dari PE. Pada suhu rendah akan rapuh,

dalam bentuk murninya mudah pecah pada suhu -30oC sehingga perlu ditambahkan PE atau

bahan lain untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan. Tidak dapat digunakan untuk

kemasan beku. -lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga mudah dalam penanganan

dan distribusi -daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air rendah, permeabilitas

terhadap gas sedang, dan tidak baik untuk bahan pangan yang mudah rusak oleh oksigen. –

tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150oC, sehingga dapat dipakai untuk mensterilkan

bahan pangan. -mempunyai titik lebur yang tinggi, sehingga sulit untuk dibentuk menjadi

kantung dengan sifat kelim panas yang baik. -polipropilen juga tahan lemak, asam kuat dan

basa, sehingga baik untuk kemasan minyak dan sari buah. Pada suhu kamar tidak terpengaruh

oleh pelarut kecuali oleh HCl. -pada suhu tinggi PP akan bereaksi dengan benzen, siklen, toluen,

terpentin dan asam nitrat kuat. Sifat-sifat polipropilen dapat diperbaiki dengan memodifikasi
menjadi OPP (oriented polyprophylene), yaitu pembuatannya dilakukan dengan menarik ke satu

arah, atau menjadi BOPP (Biaxial Oriented Polypropylene), jika ditarik dari dua arah.

c. Polivinil Klorida

Beberapa jenis Polivinil Klorida adalah :

1) Plasticized Vinyl Chlorida yaitu bahan pemlastis yang digunakan adalah resin (poliester,

epoksi) dan non resin (ptalat dan posfat).

2) Vinyl copolimer mirip dengan plastized vinil klorida, hanya resinnya berupa polimer, sehingga

dapat digunakan untuk kemasan blister pack, kosmetika dan lai sebagainya.

3) Oriented Film adalah jenis oriented film mempunyai sifat yang luwes (lunak) dan tidak mudah

berkerut. Sifat-sifat umum kemasan oriented adalah (a) tembus pandang, ada juga yang keruh -

permeabilitas terhadap uap air dan gas rendah (b) tahan minyak, alkohol dan pelarut petrolium,

sehingga dapat digunakan untuk kemasan, mentega, margarin dan minyak goreng -kekuatan

tarik tinggi dan tidak mudah sobek (c) dipengaruhi oleh hidrokarbon aromatik, keton, aldehida,

ester, eter aromatik, anhidrat dan molekul-molekul yang mengandung belerang, nitrogen dan

fosfor. Tidak terpengaruh oleh asam dan basa, kecuali asam pengoksidasi, akan tetapi pemlastis

akan terhidrolisa oleh asam dan basa pekat. - densitas 1.35-1.4 g/cm3.

d. Akrilik

Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan

Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah : -kaku dan transparan -penahan yang baik terhadap

oksigen dan cahaya –titik leburnya rendah (65.5oC) -pada suhu rendah cenderung cair, mudah

rusak tergantung formula yang menyusunnya -tahan terhadap petroleum, tapi terurai oleh
alkohol rendah, HCl, asam pengoksidasi, keton, ester dan pelarut aromatik -tidak dapat

ditumbuhi kapang –peka terhadap asam kuat dan basa Akrilik banyak digunakan sebagai bahan

pelapis untuk bahan keras lain, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Kemasan

pangan yang menggunakan akrilik adalah botol-botol minuman.

II. Bahan – bahan Kemasan Produk Makanan dan Minuman

Untuk menjaga kesehatan tubuh, seorang konsumen harus pandai memilih kemasan makanan

dan minuman yang aman ketika akan membelinya. Nah, agar para pelaku usaha tak salah dalam

memilih kemasan makanan dan minuman dalam memasarkan produk-produknya maka penting

bagi pengusaha untuk mengenal jenis bahan kemasan makanan dan minuman yang aman bagi

kesehatan.

1. Plastik

Plastik adalah jenis kemasan produk yang banyak digunakan oleh industri untuk mengemas

makanan dan minuman. Kemudahannya dalam proses produksi dan harganya yang murah

membuat kemasan plastik menjadi banyak dipilih. Plastik mempunyai sifat yang sangat fleksibel

dan dinamis namun tetap kuat. Namun, perlu diketahui bahwa beberapa jenis kemasan plastik

yang berasal dari polyetilen polypropilen polyvinylchloride tidaklah aman bagi kesehatan.

Beberapa jenis bahan plastik yang biasa digunakan sebagai bahan utama pengemasan antara

lain :

1. Polietilen (PE)

a. LDPE (Bentuk Lembaran)


- Agak tembus cahaya

- Permukaan agak berlemak

- Daya proteksi terhadap uap air baik tetapi terhadap gas kurang baik

- Kurang cocok untuk produk berlemak tetapi cocok untuk produk segar atau beku

b. HDPE (bentuk Botol)

- Lebih kaku dan keras daripada LDPE

- Warna lebih buram

- Daya tahan terhadap lemak dan minyak cukup baik

- Sukar ditembus uap air dan gas

- Cocok untuk produk panas

2. Polipropilen (PP)

- Lebih keras dan kaku serta tidak mudah sobek

- Permukaan licin sehingga tinta cetak sulit merekat

- Tahan suhu tinggi s/d 150 derajat celcius

- Memerlukan suhu tinggi untuk penutupan dengan panas

- Tidak cocok untuk makanan beku

- Cocok untuk sari buah dan minyak

- Dapat dibuat untuk wadah atau kemasan kaku


3. Oriented Polipropilen (OPP)

4. Poliviniklorida (PVC)

5. Polivinilidin Klorida (PVDC)

6. Rubber Hidroklorida (Fliofilm)

- Transparan

- Kedap terhadap uap air

- Tahan asam, alkali, minyak tetapi beberapa jenis minyak dapat menyerang

plastik sehingga menjadi rapuh

- Untuk produk bakeri, susu, daging, sayur-sayuran & Buah-buahan segar,

makanan beku

7. Polivinil asetat

8. Alumunium Foil

Pilihan Plastik
2. Kertas

Selain plastik, kertas juga banyak digunakan sebagai alat pengemas makanan. Namun, ada

beberapa jenis kertas yang seharusnya tidak digunakan oleh pelaku bisnis untuk mengemas

makanan terutama kertas bekas. Karena kertas bekas yang memiliki tulisan dan terbuat dari

tinta mengandung timbale (Pb) yang melebihi batas. Sehingga akan sangat berbahaya jika

terkena makanan yang dikemas dan dikonsumsi manusia. Biasanya kertas digunakan untuk

mengemas sesuatu yang sifatnya kering dan tak mengandung perubahan bentuk yang sangat

signifikan. Contoh : Kopi bubuk, gula, keju dll

Beberapa Bentuk kertas :

1. Kertas Kantong

- Umumnya terbuat dari kertas kraft yang tidak dipucatkan

- Idealnya kadar air kertas 6 – 8 %

- Ukuran kantong tergantung berat bahan yang dikemas

- Ideal (Murah dan kuat) untuk komoditi 1-4 kg

- Kantong tahan lemak bagian dalam dilapisi dengan kertas minyak

2. Karton Lipat

3. Dus siap pakai

4. Dus karton bergelombang

5. Kaleng komposit : Kemasan bentuk silinder seperti kaleng


3. Kaleng

Sekarang ini banyak produk makanan dan minuman yang dikemas menggunakan kaleng. Pada

umumnya makanan yang dikemas menggunakan kaleng akan kehilangan kesegarannya, selain

itu nilai gizinya juga turun akibat pengolahan produk dengan suhu yang tinggi.

Pada pemakaiannya, kemasan makanan dari kaleng ini harus dilapisi timah putih (Sn) dengan

sangat ketat tanpa ada lubang sedikitpun sehingga tidak akan menimbulkan karat. Sehingga,

cermat dalam memilih kemasan makanan berbahan kaleng adalah upaya untuk menghindari

kemungkinan terburuk.

4. Styrofoam

Penelitian telah membuktikan bahwa desain kemasan makanan yang terbuat dari Styrofoam

sangat diragukan keamanannya bagi kesehatan tubuh manusia. Styrofoam yang terbuat dari

kopolimer styrene menjadi sangat populer di kalangan pelaku bisnis makanan.

Bahan kemasan makanan tersebut bisa mencegah terjadinya kebocoran serta mampu

mempertahankan bentuk ketika dipegang oleh konsumen atau pelanggan. Bahan kemasan

tersebut juga mampu mempertahankan suhu panas maupun dingin. Namun, akan berbahaya

bagi kesehatan jika kemasan tersebut dipakai untuk makanan panas, berlemak, beralkohol dan

berminyak karena bahan kemasan makanan dari Styrofoam ini bisa melepas monomer.
5. Gelas atau Kaca

Bahan kemasan makanan ataupun kemasan minuman yang paling aman adalah yang terbuat

dari kaca atau gelas.

Keunggulan bahan kemasan gelas atau kaca :

1. Tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, tahan asam dan basah serta tahan

lingkungan

2. Gelas dapat dibuat tembus pandang atau gelap

3. Selama pemakaian bentuknya tetap

4. Tidak berbau dan tidak berpengaruh terhadap bahan yang dikemas

5. Penahan yang baik terhadap uap air dan gas

Kelemahan bahan Kemasan gelas atau kaca :

1. Rapuh dan mudah pecah

2. Berat sehingga biaya distribusi dan transportasi tinggi

3. Perlu bahan pengemas kedua

4. Membutuhkan banyak tenaga


2. Desain

A. Pengertian Desain

Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, dan kegunaan

yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Penampilan yang baik dari kemasan dapat

meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas. Banyak konsumen memilih satu jenis

produk setelah melihat kemasannya. Hal ini dapat terjadi jika kemasan tersebut memberikan

informasi yang cukup bagi calon pembeli, serta desain yang menarik pembeli. Desain kemasan

yang menarik biasanya dipengaruhi oleh keahlian desainer, jenis tinta, bahan dan mesin

pencetak. Selain itu desain kemasan harus disesuaikan dengan Jenis dan sifat produk, Jenis dan

sifat bahan pengemas, volume/berat produk dan bentuk.

Faktor – faktor penting dan persyaratan desain kemasan :

a. Mampu menarik calon pembeli

Kemasan diharapkan mempunyai penampilan yang menarik dari semua aspek visualnya

yang mencakup bentuk , gambar, warna, ilustrasi, merk dagang, logo dan lain –lain.

Bentuk dan penampilan kemasan sangat mempengaruhi keberhasilan penjualan produk

karena waktu yang diperlukan oleh konsumen untuk memutuskan membeli atau tidak

suatu produk. Agar kemasan menjadi menarik, desain harus menciptakan kemasan

dengan bentuk yang unik, paduan warna yang serasi, praktis dan menarik.

b. Menampilkan produk yang siap jual

Ketika konsumen sudah tertarik untuk membeli, pertimbangan konsumen berikutnya

untuk menentukan membeli atau tidak adalah isi kemasan (Produk di dalamnya). Oleh

karena itu kemasan harus dapat menunjukkan kepada pembeli isi atau produk yang
dikemasnya. Kelebihan – kelebihan dari produk harus dapat ditonjolkan pada kemasan,

seakan akan produk tersebut memang disajikan untuk calon pembeli secara

memuaskan.

c. Informati dan Komunikatif

Desain kemasan harus dapat dengan cepat menyampaikan pesan dan dengan jelas

semua informasi yang bersangkutan harus disampaikan kepada pembeli bahwa produk

tersebut akan memuaskan kebutuhan dan lebih baik dari merek produk lain yang

sejenis. Selain itu hal yang penting disampaikan di dalam desai kemasan adalah identitas

produk, yang akan mempermudah seseorang menjadi tertarik akan suatu merek

dibanding merek lain yang tidak jelas identifikasinya.

d. Menciptakan rasa butuh terhadap produk

Banyak produk dengan jenis yang sama tetapi merek berbeda terdapat di pasaran. Salah

satu cara untuk menimbulkan minat terhadap suatu produk adalah dengan

mengingatkan calon pembeli terhadap produk yang kita buat. Desain kemasan harus

mampu menerangkan dengan jelas produk tersebut.

B. Bahasa Desain Kemasan

a. Bentuk Kemasan

Perbedaan bentuk kemasan suatu produk dengan produk pesaing dapat mengingatkan

konsumen akan produk tersebut, walaupun mereka sendiri mungkin tidak teringat lagi.

Botol Marjan dan Sirup ABC yang khusus juga mudah untuk dikenali. Bentuk dan warna

kemasan yang khusus mempunyai daya tarik tersendiri

b. Ilustrasi dan Dekorasi


Fungsi utama ilustrasi adalah untuk informasi visual tentang produk yang dikemas,

pendukung teks, penekanan suatu kesan tertentu dan penangkap mata untuk menarik

calon pembeli. Gambar tersebut dapat berupa gambar produk secara penuh atau

terinci, serta dapat juga merupakan hiasan. Gambar dan simbol dapat menarik

perhatian dan mengarahkan perhatian pembeli agar mengingatnya selama mungkin.

Gambar 1. Teh celup herbal daun insulin di ilustrasikan dengan daun insulin dan secangkir teh.

c. Warna

Warna kemasan merupakan hal pertama yang dilihat konsumen dan mungkin

mempunyai pengaruh yang terbesar untuk menarik konsumen. Ada 2 jenis golongan

warna yang dikenal, yaitu :

1. Warna panas

Seperti Merah, orange dan kuning dapat dihubungkan dengan sifat spontan, meriah,

terbuka, bergerak dan menggelisahkan.

2. Warna dingin

Hijau, biru dan ungu dihubungkan dengan sifat tertutup, sejuk, santai,penuh

pertimbangan

Kesan dari masing – masing warna antara lain adalah :


- Biru : Dingin, martabat tinggi

- Merah : Berani, semangat, panas

- Ungu : Keemasan, kekayaan

- Orange : Kehangatan, enerjik

- Hijau : alami, tenang

- Putih : suci, bersih

- Kuning : kehangatan

- Coklat : manis, bermanfaat

- Pink : lembut, kewanitaan

Warna – warna yang sederhana lebih mudah diingat dan memiliki kekuatan besar dalam

menstimulasi penjualan, sementara warna – warna aneh dan eksotis cepat dilupakan dan

biasanya berpengaruh kecih di pasaran.

C. Cetakan Desain kemasan

Pada Desain kemasan sering dituliskan isi dari kemasan dan cara penggunaannya. Cetakan yang

sederhana, jelas, mudah dibaca dan disusun menarik pada desai kemasan dapat membantu

memasarkan produk. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan cetakan pada

desain kemasan yaitu :

a. Tata letak

Tulisan pada permukaan kemasan hendaknya mudah dibaca. Informasi dasar yang

ditampilkan pada bagian muka meliputi identitas perusahaan atau merek, nama produk

dan deskripisinya, manfaat untuk konsumen dan keperluan – keperluan hukum. Bagian

belakang atau bagian dalam kemasan dapat digunakan lebih bebas.


b. Hurup

Hurup besar atau hurup kapital memudahkan untuk dibaca daripada huruf kecil dan

huruf yang ditulis renggang lebih mudah dibaca daripada huruf yang ditulis rapat.

Penggunaan huruf – huruf untuk memberi informasi pada label kemasan hendaknya

cukup jelas. Kata-kata dan kalimatnya harus singkat agar mudah dipahami. Bentuk huruf

tidak saja berfungsi sebagai media komunikasi tapi juga merupakan dekorasi

kemasan.Oleh karena itu huruf-huruf yang digunakan harus serasi.

c. Komposisi standar

Masing – masing komponen produk hendaknya ditampilkan dengan warna yang mudah

dibaca, seperti tidak menggunakan warna kuning atau putih pada dasar yang cerah.

d. Bentuk permukaan

Cetakan pada permukaan yang datar lebih mudah dibaca daripada cetakan pada

permukaan yang bergelombang.

Anda mungkin juga menyukai