Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kemasan produk adalah
sebuah lapisan pelindung yang terdapat dalam suatu barang yang merupakan hasil dari kegiatan
pengemasan.
Tujuan utama dari adanya kemasan produk adalah melindungi benda atau barang di dalamnya, tetapi
adapun manfaat lainnya.
Menurut Kimber dan Louw, tujuan dibuatnya kemasan adalah sebagai berikut:
1. Barrier Protection
Tujuan utama dari adanya kemasan produk adalah melindungi barang dari senyawa luar yaitu air debu,
oksigen dan uap. Ini biasa disebut barrier protection.
2. Reducing Theft
Tujuan selanjutnya dari kemasan adalah reducing theft yang berarti kemasan hanya dapat sekali
digunakan dan tidak dapat ditutup kembali. Hal ini untuk mencegah terjadinya pemanfaatan ulang dari
wadah tersebut.
3. Marketing
Tujuan terakhir dari kemasan adalah sebagai marketing di mana penggunaan kemasan membantu
proses pemasaran barang. Karena desain yang dibuat secara unik akan dapat menarik perhatian
pelanggan.
Jenis kemasan yang berdasarkan struktur isi dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu:
Kemasan Primer
Pengertian dari kemasan primer adalah bahan yang diolah menjadi kemasan langsung untuk sebuah
bahan makanan, seperti botol minum, dan lain-lain.
Kemasan Sekunder
Untuk pengertian dari kemasan sekunder yaitu kemasan yang berfungsi untuk memberikan
perlindungan untuk kemasan lain, seperti kotak kardus dan lain-lain.
Kemasan Tersier
Terakhir, untuk pengertian dari kemasan tersier adalah kemasan yang dimanfaatkan untuk melindungi
produk selama proses pengiriman, seperti bubble wrap dan lain-lain.
Kemasan Disposable
Jenis kemasan disposable ini adalah kemasan yang hanya dapat digunakan sekali pakai atau dibuang
setelah pakai, seperti kemasan plastik dan lain-lain.
Pengertian dari jenis kemasan ini adalah wadah yang dapat dimanfaatkan konsumen dan setelah produk
di dalamnya habis, akan dikembalikan lagi ke penjual oleh penjual. Contohnya seperti galon air minum,
tabung gas, dan masih banyak lagi.
Untuk jenis yang terakhir, pengertian kemasan semi disposable adalah kemasan yang kemungkinan
tidak dibuang karena dapat digunakan kembali oleh konsumen, contohnya adalah kaleng biskuit dan
botol kaca sirup.
Sedangkan, jenis-jenis kemasan produk berdasarkan tingkat kesiapan pakai terbagi menjadi dua, yaitu:
Seperti namanya, kemasan siap pakai adalah kemasan yang bentuknya sudah sempurna dan sudah siap
dimasuki barang sejak pertama kali diproduksi, seperti kaleng, botol, dan masih banyak lagi.
Pengertian kemasan siap dirakit adalah wadah yang perlu melalui proses rakitan terlebih dahulu
sebelum dimasukkan ke dalamnya, seperti plastik, kotak kardus, aluminium foil, dan lain-lain.
1. Fungsi Protektif
Fungsi kemasan protektif adalah sebagai perlindungan atau pengamanan barang terhadap berbagai hal
yang dapat merusaknya, seperti cuaca, proses pengiriman, dll.
Kemasan juga bisa melindungi, mencegah, atau meminimalkan risiko kerusakan dan risiko cacat, yang
dapat merugikan baik pembeli maupun penjual.
2. Fungsi Promosional
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kemasan juga dapat bertindak sebagai alat promosi atau
pemasaran. Hal ini dimungkinkan dengan bentuk kemasan yang menarik. Secara umum, fungsi kemasan
produk adalah sebagai berikut:
Self Service
Kemasan juga dapat menonjolkan keistimewaan barang yang dijual, sehingga digunakan format
kemasan berbeda untuk setiap produk.
Consumer Affluence
Kemasan yang menarik terbukti memengaruhi minat konsumen untuk membeli dengan harga lebih
tinggi.
Kemasan merupakan brand image, sehingga produk nantinya dapat dikenal lebih banyak orang sebagai
identitas perusahaan.
Innovation Opportunity
BAHAN KEMASAN
Untuk membuat sebuah kemasan pada produk anda, bahan yang digunakan haruslah disesuaikan
dengan jenis produk yang akan dijual. Tidak boleh asal dan sembarangan. ahan yang tidak sesuai dengan
produk akan memberikan pengaruh yang buruk. Contoh sederhananya ada pada produk minuman tidak
akan bisa menggunakan kertas biasa. Adapun bahan yang bisa gunakan, yaitu:
Gelas
Bahan ini bersifat mudah pecah dan transparan sehingga tidak cocok untuk digunak pada produk yang
tidak tahan jika harus bersentuhan dengan sinar ultraviolet secara langsung.
Metal
Bahan ini biasanya dibuat dari alumunium; cocok untuk digunakan pada produk yang membutuhkan
tekanan udara guna mendorong keluar produk dari kaleng kemasan.
Kertas
sifat dari kertas adalah tidak tahan air dan lembab sehingga bisa dikatakan jika bahan dengan jenis ini
mudah rusak. Oleh karena itu, kertas amat sangat tidak cocok digunakan untuk produk yang memiliki
tingkat kelembaban dan kadar air yang tinggi.
Plastik
Bentuk dari bahan plastik biasanya berupa film, kantong, wadah dan bentuk lain seperti botol kaleng,
toples dan kotak. Bahan ini banyak digunakan karena biaya yang harus dikeluarkan untuk ongkos
produksinya terbilang murah. Sifat dari plastik ini juga mudah dibentuk dan dimodifikasi.
Itulah pengertian mengenai kemasan produk, fungsi, manfaat, bahan dan juga jenis-jenis yang sesuai
dengan berbagai macam jenis produk. Dari sekian banyaknya jenis produk yang akan dipasarkan, ada
baiknya kita menyesuaikan terlebih dahulu dengan produk guna menghindari resiko kerugian biaya
akibat salah pilih bahan dan tidak sesuai dengan produk anda. Jadi jangan sampai anda salah dalam
merangcangnya.
1. Tidak beracun
2. Bahan kemasan tidak mengganggu kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung,
seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.
4. Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah memilih bahan kemasan
maka akan merugikan.
6. Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk yang dikemas tidak menunjukkan kerusakan
karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin
sanitasi atau syarat-syarat kesehatan.
8. Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga
sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah dikenali.
10. Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah dibuka dan ditutup.
12. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan sehingga isi kemasan
dapat diambil dengan mudah dan aman.
14. Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang memerlukan
biaya yang cukup besar untuk penanganannya.
16. Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam
penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.
18. Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi.
Hal ini terkait selera masyarakat.
Syarat Khusus
Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di atas, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu
diperhatikan. Misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis atau subtropis, kelembapannya, dan lain
sebagainya.
Merancang Kemasan Produk
erancang atau mendesain sebuah kemasan produk tergantung pada tingkat kreativitas dari desainernya.
Beberapa hal tersebut antara lain:
Label kemasan produk harus memuat kata-kata, kalimat, nama, logo dan gambar yang mudah
dimengerti oleh konsumen.
Sebuah label harus memuat informasi yang relevan dan diperlukan. Ada beberapa hal yang wajib
tercantum dalam sebuah label produk, antara lain:
1. Nama produk
5. Nama produsen
6. Nama distributor
8. Logo halal
9. Kode produksi
Model kemasan produk kreatif haruslah mendukung pemasaran sehingga calon konsumen mudah
mengingat dengan produk dijual. Ada enam faktor yang berpengaruh dalam menentukan kemasan
produk antara lain:
1) Warna (colour)
2) Bahan (material)
3) Bentuk (form)
4) Ukuran (size)
5) Logo (brand)
6) Topografi (text)
sketsa kemasan kerajinan