PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah dalam menemukan dan merancang kemasan dan desainnya sering kita
temukan, terutama bagi mereka yang masih baru dalam dunia usaha.
Karena desain dan kemasan sangat penting dalam memikat dan menarik minat
calon pembeli untuk membeli produk kita. Desain dan kemasan produk juga merupakan
identitas usaha kita agar calon pembeli dapat dengan mudah menghubungi kita.
Karena banyak yang mengeluh tentang cara membuat desain kemasan yang unik
dan seputar desain dan kemasan produk, maka penulis membuat makalah ini agar
nantinya dapat membantu pembaca yang masih baru menggeluti dunia bisnis.
Pada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang lumrah dan wajar. Makadari
itu berbagai usaha dilakukan dalam upaya memenangkan persaingan ini. Salah satu
diantaranya adalah membuat desain kemasan produk yang menarik sehinggadapat
mengundang konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan. Menurut Christine
Suharto Cenadi, daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya.
Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung berhadapan dengankonsumen.
Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon
positif.
B. Tujuan penulisan
1. Agar siswa dapat mengetahui jenis-jenis kemasan produk
2. Agar siswa dapat mengetahui syarat-syarat kemasan produk
3. Agar siswa dapat mengetahui rancangan kemasan produk
4. Agar siswa dapat mengetahui standar desain kemasan produk
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum kemasan adalah desain kreatif yang di dalamnya berisi bentuk,
struktur, warna, citra hingga tipografi dari sebuah produk. Desain ini dibuat agar produk
memiliki kelayakan untuk diperjual belikan.
Kemasan yang dibuat dengan kreatif dan bagus, akan memengaruhi permintaan
konsumen. Yang artinya produk berkemasan bagus memiliki daya jual yang lebih tinggi
dibandingkan kemasan ala kadarnya.
Menurut pengertian umum lainnya kemasan adalah unsur produk yang pertama
kali dilihat oleh pelanggan. Diharapkan pembuatan kemasan yang baik bisa merangsang
minat konsumen untuk membeli produk itu. Ini yang menjadi alasan mengapa produsen
membuat kemasan produk tidak sama dengan produk yang lain. Baik dari segi desain,
bentuk, tipografi maupun gradasi warnanya.
2
B. Jenis-Jenis Kemasan
Setelah mengetahui tentang fungsi dari kemasan produk maka pada penjelasan
berikut akan dijelaskan tentang jenis-jenisnya. Diharapkan dari uraian ini pemahaman
Anda tentang fungsi serta bagaimana peran kemasan terhadap produk menjadi semakin
bertambah kuat. Ini dia penjelasan lengkapnya:
1. Kemasan Primer
2. Kemasan Sekunder
3. Kemasan Tersier
Kemasan tersier adalah jenis kemasan yang dibutuhkan dalam rangka untuk
menyimpan dan mengirimkan serta melakukan identifikasi sebuah produk.
Kemasan ini biasanya digunakan sebagai pelindung selama produk tersebut
masih dalam pengiriman.
Kemasan menurut frekuensi pemakaian juga ada tiga jenis yaitu kemasan
sekali pakai, kemasan dipakai berulang kali dan kemasan yang tidak bisa dibuang
atau digunakan permanen.
3
Sedangkan kemasan yang dipakai berulang kali dan kemasan yang tidak bisa
dibuang seperti botol minuman dan botol kecap serta kaleng biskuit kaleng susu
dan berbagai macam jenis botol.
4
5. Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan
Persyaratan sanitasi yang baik harus dipenuhi, walaupun bahan dasar sebuah
kemasan tidak mengandung toksin. Tujuan adanya persyaratan ini agar menjamin
kemasan tersebut sudah lulus dan sesuai peraturan yang tidak membahayakan
kesehatan manusia.
5
2. Font dan Warna
Warna kemasan sebaiknya disesuaikan dengan jenis produknya. Atau, jika
perusahaan telah memiliki warna korporat yang khas, boleh juga diaplikasikan pada
kemasan.Kita pastikan menggunakan warna font yang tepat dan kontras. Jangan
menggunakan teks oranye pada latar belakang merah atau sejenisnya. Sebagai
panduan, buku Color Index bisa kita gunakan sebagai referensi padanan warna.
3. Label Mudah Dibaca
Sebagian besar konsumen membaca dulu informasi seputar produk yang akan
mereka beli, karena mereka ingin tahu apa yang mereka beli, dan apakah yang
mereka beli itu benar. Maka, sudah jadi tugas kita untuk memastikan para konsumen
bisa membaca informasi yang tercantum pada kemasan dengan baik. Caranya? Ya,
dengan memastikan ukuran dan bentuk font yang digunakan mudah dibaca.
4. Memanfaatkan gambar
Masyarakat kita sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat dicerna oleh
panca indera. Dalam hal kemasan, rangsangan yang paling mudah dicerna adalah
rangsangan visual. Karena itu kita sebaiknya menyertakan gambar/visual dalam
desain kemasan kita, entah gambar kartun, foto produk, foto model atau apa pun.
Kita pastikan gambarnya beresolusi tinggi dan akan tampak bagus tidak peduli
seberapa besar atau seberapa kecil ukurannya.
5. Relevan
Gambar, bentuk font, warna dan bentuk kemasan haruslah sesuai dengan
produk, harus memiliki relevansi dengan jenis produk yang kita jual. Kita tidak
boleh menempatkan gambar anjing ketika kita membuat desain kemasan untuk
hotdog meskipun ‘dog’ memang berati anjing. Bisa-bisa kita dituduh menyesatkan
konsumen dan mereka tidak jadi membeli produknya karena berpikir bahwa itu
adalah makanan anjing atau terbuat dari daging anjing. Hehehe…
6. Bahasa Yang Tepat
Kita pilih bahasa yang pas dengan produknya. Konsumen jaman sekarang itu
sangat sulit diyakinkan hanya dengan gambar yang indah-indah saja. Mereka butuh
informasi yang berlimpah dan sesuai.
6
7. KIS : Keep It Simple
Untuk menarik perhatian, kita buat desain yang sederhana, namun mencolok.
Jika memungkinkan kita pilih desain yang mudah dikenali oleh konsumen dari
segala usia, latar belakang pendidikan. Untuk membedakan tipe produk kita gunakan
warna yang kontras agar konsumen tidak salah memilih. Desain yang sederhana
namun dengan label yang berukuran pas, mudah dibaca, dipenuhi informasi-
informasi yang tepat akan lebih menarik perhatian ketimbang desain yang terlalu
ramai
Standar desain dan kemasan produk yang berlaku (SNI) adalah suatu standar
yang berlaku di Indonesia secara nasional dan ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN).
SNI atau Standar Nasional Indonesia adalah suatu standar yang berlaku di
Indonesia secara nasional. SNI sendiri ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional
(BSN).
Di Indonesia SNI digunakan sebagai acuan pada desain dan kemasan dari suatu
produk. Hal ini berarti suatu produk harus didesain sedemikian rupa hingga memenuhi
standar nasional Indonesia. Seperti contoh adalah helm SNI yang memiliki standar
minimum dan baik sebagai pelindung dari cedera kepala karena memenuhi standar
keamanan yang berlaku di Indonesia
Contoh produk lain yang menggunakan standar SNI ialah produk kertas dan karton.
Produk ini yang memenuhi SNI adalah yang telah lulus uji sesuai persyaratan dengan
parameter fisik yaitu gramatur, kekauan, ketahanan ikatan antar lembaran, ketahanan
tarik, daya serap air dll
7
F. Model kemasan produk
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk
merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan kepasar untuk di
konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaannya.Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk produk yang lain
baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi dan rasa
agar dapat menarik peminat konsumen untuk mencoba dan membeli produk
tersebut.Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada
merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah
ada.Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia kemudian disusul
oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan
penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk
tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
10