Soecahyadi, ST.,MT
2015
Bab I. Pendahuluan
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
A. Latar Belakang
Evaluasi
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Evaluasi
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
A. Pengemasan Manual
B. Pengemasan Masinal
i
C. Pengemasan Aseptik
Evaluasi
Bab IV. Disain Grafis dan Cetak Kemasan untuk Preferensi Konsumen
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
A. Disain Kemasan
B. Elemen Kemasan
D. Labelling
E. Proses Pencetakan
F. Pencetakan Kemasan
Evaluasi
ii
EXECUTIVE SUMMARY
Salah satu usaha untuk memberikan nilai tambah pada produk untuk
mendapatkan emosional benefit konsumen adalah melalui pengemasan. Daya tarik
suatu produk tidak dapat terlepas dari pengemasannya. Pengemasan produk
merupakan “pemicu” minat konsumen karena langsung berhadapan dengan konsumen.
“Packaging sells what it protects (kemasan menjual apa yang dilindungi)., kemasan
bukan hanya berperan sebagai pelindung/menjaga mutu/kualitas atau wadah tetapi
harus dapat menjual produk yang dikemasnya. Kemasan berperan juga untuk
mengkomunikasikan suatu citra tertentu. Konsep fungsional pengemasan harus
mencakup seluruh proses pemasaran dari konsepsi produk sampai ke pemakai akhir
dengan melakukan pembelian, sehingga dapat dikatakan pengemasan dapat
menciptakan penjualan (to create sales), yang pada akhirnya akan
mendatangkan/meningkatkan pendapatan/income perusahaan.
Jenis kemasan mencakup kemasan tradisional dan alami, kemasan sintetik dan
buatan, serta kemasan ganda komposit dan laminat, dengan melalui tahap identifikasi
dapat diketahui kemasan yang cocok untuk mengemas suatu produk, sehingga akan
memberikan rasa aman dan kesan positif pada konsumen.
Melalui proses pengemasan yang terdiri atas pengemasan manual, pengemasan
masinal, pengemasan aseptic, dan teknik pengemasan khusus, dapat diketahui aplikasi
proses pengemasan yang dapat meningkatkan tampilan produk yang dikemas dari segi
bentuk dan ukuran kemasan, sehingga dapat menambah daya tarik konsumen terhadap
produk yang dikemas dan meningkatkan nilai produk tersebut. Dilanjutkan dengan
disain kemasan yang memenuhi unsur warna, bentuk, merek dan logo, illustrasi,
tipografi, tata letak, teknik pencetakan yang tepat, maka akan terpenuhi emotional
benefit konsumen terhadap produk yang dikemas, yang ditindaklanjuti dengan
melakukan pembelian produk.
iii
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
1. Mengetahui tentang latar belakang perlunya quality, income packaging (QIP) pada
dengan QIP
2. Memahami berbagai jenis pengemasan dan identifikasinya sebagai cara untuk dapat
menentukan kemasan yang cocok untuk produk yang akan dijual kepada para
pelanggan.
3. Memahami proses pengemasan yang cocok untuk diaplikasinya pada berbagai jenis
4. Memahami desain dan cetak kemasan dan labelnya yang cocok untuk diaplikasikn
iv
BAB I. PENDAHULUAN
Tujuan Pembelajaran :
1. Mengetahui latar belakang perlunya quality income packaging (QIP) pada perusahaan
atau industri manufaktur untuk menciptakan penjualan.
2. Mengetahui pengertian-pengertian pada QIP yang berkaitan dengan pengemasan dan
fungsinya serta peran pengemasan dalam penjualan produk.
Materi Pembelajaran:
A. Latar Belakang
Memasuki MEA dalam era globalisasi seperti sekarang ini di mana situasi
persaingan dalam pasar semakin tajam, persaingan produk tidak lagi terbatas pada
keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi juga pada usaha untuk
Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk memberikan nilai tambah ini adalah
melalui pengemasan. Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari
pembelian produk; karena tujuan akhir dari pengemasan adalah untuk menciptakan
1
Kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi
besar pengusaha berfikir bahwa kualitas sebuah produk dan cara pemasaran jauh lebih
mendukung satu sama lain. Sehingga belum tentu, jika produk dengan kualitas dan
pemasarannya yang bagus, maka akan banyak peminatnya, bila tidak didukung dengan
kemasan yang menarik, hal ini dapat terjadi karena kemasan merupakan hal pertama
yang dapat menangkap mata konsumen untuk tertarik pada produk tersebut. Bila
diperbandingkan, kedua produk yang sama sama mempunyai kualitas yang tinggi
dengan metode pemasaran yang sama baiknya, akan tetapi produk pertama
menggunakan kemasan dengan bahan yang cocok yang menimbulkan rasa aman dan
dengan bahan yang tidak cocok dan menggunakan disain yang kurang estetis, maka
Mengetahui dengan tepat kemasan yang cocok baik dari segi proses serta
keamanan dan estetika bagi konsumen merupakan hal yang mutlak bagi industri atau
2
B. Pengertian-pengertian pada Quality, Income and Packaging
1. Pengertian Packaging/Pengemasan
merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk
meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label.
Sebelum dibuat oleh manusia, alam juga telah menyediakan kemasan untuk
berbagai bahan alami, seperti manusia menggunakan kemasan berupa kulit untuk
pelindung tubuh dari gangguan cuaca, serta agar tampak anggun dan menarik,
Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini sudah semakin luas, dari mulai
bahan yang sangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi pengemasan
yang semakin canggih dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi
dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi.
Namun demikian pemakaian bahan-bahan seperti papan kayu, karung goni, kain,
kulit kayu, daun-daunan dan pelepah dan bahkan sampai barang-barang bekas
seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan hiegenis juga digunakan sebagai
3
Bentuk dan teknologi kemasan bervariasi dari kemasan botol, kaleng,
kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar (active and intelligent packaging)
sekunder, tertier sampai konstruksi yang tidak dapat lagi dipisahkan antara
fungsinya sebagai pengemas atau sebagai unit penyimpanan, misalnya pada peti
beku untuk ekspor, dan pada box produk fashion yang dilengkapi dengan paper
2. Fungsi Pengemasan
Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi
mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada
bahan/produk adalah :
4
c. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada
kemasan.
e. Melindungi pengaruh buruk dari luar dan melindungi pengaruh buruk dari
produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang
berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk
yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat
plastik yang lebih ringan dibanding botol gelas, sehingga pemasaran dan
pemakaian produk lebih luas karena biaya transportasi lebih ringan, jumlah
skema warna, desain, maupun jenis pada sebuah kemasan produk yang akan
dipasarkannya. Hal ini dilakukan agar tingkat pemasaran produknya jauh lebih
luas lagi. Jika diinginkan produk yang dijual banyak peminatnya, maka bisa
disiapkan desain packaging yang tepat untuk produk yang siap dipasarkan.
Salah satu yang membuat produk tersebut bisa laku adalah kemasan produk
5
dengan desain yang tepat dan estetis yang bisa menjadi daya tarik bagi
pelanggan.
Semuanya bisa dicantumkan pada desain kemasan agar konsumen tahu tentang
hingga desain menjadi penuh dan malah membuat konsumen menjadi jenuh
melihanya.
Fungsi ke-f, g dan h merupakan fungsi tambahan dari kemasan, akan tetapi dengan
a. Cetakan yang multi warna dan mengkilat sehingga menarik dan berkesan
mewah
6
d. Desain teknik wadahnya selalu mengikuti teknik mutahir sehingga produk yang
yang dikemasnya.
Misalnya pada kemasan susu atau makanan bayi seringkali dibubuhi nomor
telepon toll-free atau bebas pulsa. Nomor ini bisa dihubungi oleh konsumen tidak
hanya untuk complain, tetapi juga sebagai pusat informasi untuk bertanya tentang
dikenal paling pintar membuat kemasan yang bagus, maka permen Jepang
seringkali lebih enak dilihat daripada rasanya. Orang Jepang berani menggunakan
bahan-bahan mahal untuk membungkus produk yang dijual. Walaupun tidak ada
7
Semua produk yang dijual di pasar modern seperti saat sekarang ini harus
yang sama akan diletakkan pada rak yang sama. Jika produsen ingin meluncurkan
suatu produk baru, salah satu tugas yang penting adalah membuat kemasannya
stands out, lain daripada yang lain dan unik. Bila tidak terkesan berbeda dengan
produk lain, maka produk baru itu akan “tenggelam”. Sebelum mencoba isinya,
demikian kemasan produk baru tersebut harus mampu “beradu” dengan kemasan
produk-produk lainnya.
dapat dikatakan pengemasan dapat menciptakan penjualan (to create sales), yang
Evaluasi
2. Sebutkan fungsi kemasan, dan fungsi kemasan yang mana yang besar peranannya
8
BAB II. MEMILIH JENIS KEMASAN
4. Mengenal berbagai jenis kemasan tradisional dan alami sebagai kemasan unik yang
Materi Pembelajaran:
1. Kemasan Tradisional
Kemasan tradisional adalah kemasan yang terbuat dari bahan alami, pada
tersebut meliputi:
1. Penampilan
Penampilan pada kemasan tradisional terlihat lebih alami mulai dari warna,
9
2. Aroma
Aroma dari kemasan tradisional memberikan cita rasa dan bau yang khas yang
ditimbulkan dari sifat alamiah bahan alam yang dapat mempengaruhi produk
di dalamnya.
3. Konstruksi
bentuk unik dan khas sesuai daerah tempat kemasan tersebut diperoleh, setiap
kemasannya.
daun jagung, daun kelapa/enau (aren), daun jambu air dan daun jati), anyaman
bambu dan rotan dalam bentuk silindris maupun kotak seperti besek, keranjang
buah dan sebagainya, kulit atau kelobot jagung yang memiliki keunikan tersendiri,
batok kelapa, kayu, dan bambu. Kemasan-kemasan tersebut pada saat ini dengan
10
keunikan dan kekhasan dari suatu daerah dan terlihat elegant dapat dilihat pada
Gambar 1,.
lebih layak digunakan, yaitu kemasan tradisional yang tetap menggunakan bahan
alami namun tidak tampil apa adanya. Kemasan tradisional harus tampil unik dan
2. Kemasan Kayu
Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan
seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam
pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber
kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan
penghasil kayu.
11
Desain kemasan kayu tergantung pada sifat dan berat produk, konstruksi
kemasan, bahan kemasan dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan
kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat
Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering di bungkus dengan peti kayu
agar dapat melindungi keramik dari resiko pecah. Kemasan kayu umumnya
digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di
dalamnya.
bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis. Kemasan
kayu berbentuk kotak dan peti tetap berperan untuk berbagai produk, meskipun
harus bersaing dengan drum dari polypropilen dan polietilen. Bentuk kemasan
baik terhadap bahan yang dikemas, karakteristik tumpukan yang baik dan
mempunyai rasio kompresi daya tarik terhadap berat yang tinggi. Penggunaan
kemasan kayu untuk barang-barang antik dapat meningkatkan mutu produk karena
12
adanya transfer komponen aroma dari kayu ke produk. Penggunaan peti kayu
untuk kemasan di beberapa negara juga masih lebih murah dibandingkan bahan
pengemas lain. Selain itu negara-negara pengimpor seperti Australia juga meminta
adanya sertifikat yang menyatakan kayu telah mendapat perlakuan khusus untuk
1. Kemasan Gelas
(kekentalan) yang tinggi (> 103 Poise) untuk mencegah kristalisasi. Secara kimia
gelas didefinisikan sebagai hasil peleburan berbagai oksida anorganik yang tidak
b. Inert dan tidak dapat bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan
13
g. Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapat dihias
c. Dimensinya bervariasi
mutlak.
dibedakan menjadi : Major material (berjumlah besar), yaitu pasir silika, soda abu,
batu kapur, feldspar dan pecahan gelas (cullet), serta minor material (berjumlah
Sifat gelas yang stabil menyebabkan gelas dapat disimpan dalam jangka
waktu panjang tanpa kerusakan, namun kadang-kadang jika kondisi gudang kurang
oksida logam seperti Cr, Co dan Fe. Sifat semi opaq diberikan dengan penambahan
14
florin. Penambahan senyawa-senyawa tersebut dilakukan pada proses pembuatan
wadah gelas. Warna gelas meliputi merah, Kuning, Kuning Kehijauan, Hijau, Biru,
Ungu, Hitam, Opaq, dan Abu-abu. Warna-warna tua dapat digunakan untuk
produk-produk yang sensitif terhadap cahaya, warna muda dapat digunakan untuk
barrier terhadap benda padat, cair dan gas sehingga baik sebagai pelindung
terhadap kontaminasi bau dan cita rasa. Sifat-sifat ketahanan gelas dapat diawetkan
dengan cara memberi lapisan yang tidak bereaksi dengan gelas, misalnya minyak
pemanasan seperti pasteurisasi atau sterilisasi. Gelas jenis pyrex tahan terhadap
suhu tinggi. Umumnya perbedaan antara suhu bagian luar dan bagian dalam gelas
tidak boleh lebih dari 27oC, sehingga pemanasan botol harus dilakukan perlahan-
lahan.
tinggi. Wadah gelas lebih tahan terhadap kompresi dari dalam dibandingkan
tekanan dari luar. Sifat seperti ini penting untuk pembotolan minuman
15
Daya tahan ini dipengaruhi oleh komposisi, ketebalan dan bentuk dari
wadah gelas. Daya tahan relatif dari berbagai bentuk gelas dapat dilihat pada
Tabel 1.
oksida, baik logam maupun non logam, maka dikenal berbagai jenis gelas yaitu :
a. Fused Silica
Gelas fused silica dibuat dengan meleburkan pasir. Ciri-ciri gelas ini
adalah koefisien ekspansinya rendah dan titik lunaknya cukup tinggi sehingga
memberikan tahanan terhadap panas yang baik. Gelas ini juga memberikan
b. Alkali Silika
Gelas alkali silikat mudah larut dalam air dan banyak digunakan sebagai
perekat karton atau melapisi kulit telur supaya tahan terhadap serangan bakteri.
membuat gelas ini mempunyai titik lebur yang tidak terlalu tinggi dan cukup
kental sehingga tidak mengkristal dan mempunyai daerah kekentalan yang baik
16
untuk proses pembuatannya. Gelas ini mempunyai tingkat ketahanan kimia
d. Gelas Barium
pembuatan lensa kacamata bifokus dan panel layar monitor televisi atau
komputer.
e. Gelas Borosilikat
rendah, tahan terhadap serangan kimia, dan mempunyai tahanan listrik yang
mempunyai titik lebur yang rendah, sehingga aplikasi pelapisan dapat dilakukan
pada suhu yang rendah dan tidak melebihi titik lunak gelas.
f. Gelas Aluminosilikat
Gelas tipe ini mempunyai titik lunak yang tinggi dan koefisien ekspansi
g. Gelas Spesial
Yang termasuk gelas spesial adalah gelas spesial adalah gelas yang
berwarna, gelas oval, gelas foto sensitif, gelas pengaman (safety glass), gelas
17
h. Gelas Kristal
yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai gelas seni (art glass). Gelas
kristal tidak bisa digunakan untuk makanan dan minuman, melainkan hanya
untuk barang hiasan dan barang teknis. Tingkat kecemerlangan gelas kristal
sesuai dengan tingginya kadar timbal. Gelas kristal dapat digunakan sebagai
produk gelas kristal adalah gelas seni dan berbagai jenis lensa, gelas elekronika,
j. Gelas Ringan
karton dan kaleng yang lebih praktis, lebih ringan dan lebih murah.
Berat kemasan gelas ringan (light weight bottle) yang volume 425 ml
adalah 180 g, dan ini berarti terjadi pengurangan berat sebesar 57.6% jika
425 g. Hal ini memungkinkan penanganan yang lebih mudah dan biaya
tersebut, dan mereka tidak memerlukan waktu dan biaya untuk mengumpulkan
botol-botol bekas dari tempat yang jauh dengan resiko yang besar. Perusahaan
18
pembotolan juga idak memerlukan biaya untuk investasi mesin pencuci botol
bekas, sehingga bebas dari biaya pencucian dan resiko pecah pada waktu
suplay cullet (pecahan beling), bisa tertolong dengan sistem one-way-bottle ini
kapasitas terpasang yang sama. Dengan pengurangan berat ini juga produsen
dapat menjual produknya lebih murah, dan hal ini dapat menguntungkan pihak
perusahaan pembotolan.
2. Kemasan Kertas
ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak
digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam
karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas.
Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan
media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah
sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan.
19
Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan
kemasan fleksibel atau kemasan kaku. Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan
sebagai kemasan fleksibel adalah kertas kraft, kertas tahan lemak (grease proof).
Glassin dan kertas lilin (waxed paper) atau kertas yang dibuat dari modifikasi
kertas-kertas ini. Wadah-wadah kertas yang kaku terdapat dalam bentuk karton,
kotak, kaleng fiber, drum, cawan yang tahan air, kemasan tetra hedral dan lain-
lain, yang dapat dibuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan
berbagai jenis board dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi
dengan bahan-bahan kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat
protektif. Beberapa contoh kemasan kertas dan karton yaitu kantong kertas tipis,
kertas karton tebal, kertas karton glost dan kertas karton doff dapat dilihat pada
Gambar 3.
20
Ada dua jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas kasar dan kertas
lunak. Kertas yang digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas kasar,
sedangkan kertas halus digunakan untuk kertas tulis berupa buku dan kertas
sampul. Berikut beberapa jenis kertas kasar yang dapat digunakan untuk kemasan:
Kertas glasin dan kertas tahan minyak dibuat dengan cara memper-
Kedua jenis kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan,
mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan
terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak
b. Kertas Perkamen
mentega, margarine, biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah,
kering atau digoreng), daging (segar, kering, diasap atau dimasak), hasil ternak
2) mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air
mendidih,
21
3) permukaannya bebas serat,
6) tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi
c. Kertas lilin
Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan
dasarnya adalah lilin parafin dengan titik cair 46-74oC dan dicampur polietilen
(titik cair 100-124oC) atau petrolatum (titik cair 4052oC). Kertas ini dapat
menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat panasnya baik.
Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan
lain-lain.
Ada dua jenis kertas daluang, yaitu, line board disebut juga kertas kraft yang
berasal dari kayu cemara dan corrugated medium yang berasal dari kayu keras
e. Kertas Chipboard
Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-sisa kertas. Jika
kertas ini dijadikan kertas kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis kertas
yang digunakan sebagai pelindung atau bantalan pada barang pecah belah.
22
rentang yang rendah. Jika akan dijadikan karton lipat, maka harus diberi bahan-
f. Kertas Tyvek
Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density
keputihan yang baik dan kuat, dan sering digunakan untuk kertas foto.
g. Kertas Soluble
Kertas soluble adalah kertas yang dapat larut dalam air. Kertas ini
nama dagang Dissolvo. Digunakan untuk tulisan dan oleh FDA (Food and Drug
adalah kuat, tidak terpengaruh kelembaban tetapi cepat larut di dalam air.
h. Kertas plastik
disebut juga kertas sintetis yang terbuat dari lembaran stirena, mempunyai sifat-
23
4) tahan terhadap lemak, air dan tidak dapat ditumbuhi kapang, dan
3. Kemasan Logam
Plat timah (tin plate) adalah bahan yang digunakan untuk membuat
kemasan kaleng, terdiri dari lembaran baja dengan pelapis timah. Plat timah ini
berupa lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah dengan ketebalan 0.15-
0.5 mm dan kandungan timah putih berkisar antara 1.0-1.25% dari berat kaleng.
tidak dilapisi timah putih. Jenis TFS yang paling banyak digunakan untuk
pengalengan makanan adalah jenis Tin Free Steel Chrome Type (TFS-CT),
yaitu lembaran baja yang dilapisi kromium secara elektris, sehingga terbentuk
keunggulan, yaitu harganya murah karena tidak menggunakan timah putih, dan
untuk berkarat lebih tinggi, sehingga harus diberi lapisan pada kedua belah
24
Kemasan plat timah mempunyai daya tahan terhadap karat yang rendah,
dikemasnya lebih lambat dibanding baja. Kaleng dengan lapisan timah yang
Kelebihan dari tin plate adalah mengkilap, kuat, tahan karat dan dapat
tin plate karena bereaksi dengan makanan yang mengandung sulfur, yang
permukaan tin plate). Kekurangan ini dapat diatasi dengan proses lacquering
dan pasivitasi yaitu melapisi tin plate dengan lapisan krom setebal 1-2 mg/m2.
Proses lacquering dan pasivitasi dapat memperpanjang daya simpan tin plate
terakhir menyatakan tinggi kaleng. Angka pertama dari diameter kaleng atau
menunjukkan diameter kaleng adalah 2 11/16 inchi dan tinggi 4 inchi. Kaleng
dengan ukuran 202 x 214 mempunyai diameter 2 2/16 inchi dan tinggi 2 14/16
inchi.
25
Tabel 2. Dimensi nominal kaleng silinder dari plat timah
b. Kemasan Aluminium
yaitu lebih ringan daripada baja, mudah dibentuk, tidak berasa, tidak berbau,
yang baik dan dapat didaur ulang. Tetapi penggunaan aluminium sebagai
kurang baik, sukar disolder sehingga sambungannya tidak rapat sehingga dapat
yang merupakan lapisan film yang tahan terhadap korosi dari atmosfir.
dalam wadah tidak dapat kontak dengan oksigen, dan ini menyebabkan
terjadinya karat, maka di bagian dalam dari wadah aluminium ini harus diberi
lapisan enamel.
sehingga harus dicampur dengan logam lainnya untuk mengurangi biaya dan
26
memperbaiki daya tahannya terhadap korosi. Logam-logam yang biasanya
aluminum yang padat dan tipis dengan ketebalan <0.15 mm. Kemasan ini
mempunyai tingkat kekerasan dari 0 yaitu sangat lunak, hingga H-n yang
berarti keras. Semakin tinggi bilangan H-, maka aluminium foil tersebut
semakin keras.
kurang tebal, maka foil tersebut dapat dilalui oleh gas dan uap. Pada ketebalan
0.0375 mm, maka permeabilitasnya terhadap uap air = 0, artinya foil tersebut
tidak dapat dilalui oleh uap air. Foil dengan ukuran 0.009 mm biasanya
digunakan untuk permen dan susu, sedangkan foil dengan ukuran 0.05 mm
berlemak dan bahan-bahan yang peka terhadap cahaya seperti margarin dan
laminate.
4. Kemasan Plastik
polipropilen, poliester, nilon dan vinil film. Jenis plastik yang banyak digunakan
27
untuk berbagai tujuan (60% dari penjualan plastik yang ada di dunia) kemasan
seperti kayu, pasir, serat gelas dan lain-lain. Struktur diperkaya ini banyak
digunakan untuk furniture, badan mobil, marmer imitasi dan lain-lain. Film
uap air dan tensile strength yang tinggi (baik untuk mengemas yang runcing),
bersifat kaku, tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzyl alkohol, tetapi
tahan terhadap asam lemah, alkali, alkohol, keton dan ester, daya tahan panas
tinggi sehingga tidak dapat dikelim panas (perlu di coating) tetapi dapat
dikelim menggunakan pelarut; dan ketahanan sobek dan dielektrik yang tinggi.
Meskipun plastik ini tahan terhadap suhu tinggi, tetapi tidak dapat digunakan
berulang kali dengan menggunakan air panas, karena lapisan polimer yang
28
b. Poli Etilen (1930) (PE)
proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping
industri minyak dan batubara. Proses polimerisasi dapat dilakukan dengan dua
dari rantai lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dengan bejana
polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan cair pada suhu
110oC. Sifat permeabilitasnya yang rendah dan sifat mekaniknya yang baik,
maka polietilen dengan ketebalan 0.001 – 0.01 inchi banyak digunakan unttuk
sehingga dapat dibentuk menjadi kantung dengan derajat kerapatan yang baik.
Sifat yang lainnya dari PE adalah Impact resistant baik, tetapi sering
menjengkelkan karena sulit dibuka. Dapat melalukan gas sehingga baik untuk
mengemas sayuran/buah segar, tetapi tidak dapat melalukan uap air, tahan
terhadap alkali dan asam kecuali asam nitrat pekat, tahan terhadap pelarut
organik tetapi pada suhu > 140oC dapat larut dalam hidrokarbon aromatik,
29
Kemasan ini pada penyimpanan dingin sangat perlu diperhatikan,
karena transmisi gasnya akan menurun dengan semakin rendahnya suhu. Sifat
psi, dan kuat tarik 1200-2000 psi), tapi karena LDPE memiliki derajat
terhadap kerusakan dan ketahanan untuk putus yang tinggi. Titik lelehnya
wadah/kemasan.
MDPE lebih kaku dari LDPE dan titik lelehnya lebih tinggi dari
30
terhadap suhu tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk yang akan
yang teratur. LLDPE lebih kuat daripada LDPE dan sifat heat sealing-nya
c. Polistiren
dan Lorkalene.
31
5) permeabilitas uap air dan gas sangat tinggi, baik untuk kemasan bahan
segar
d. Polypropylene – 1950
dan kekerasan tinggi; tahan bahan kimia dan tahan suhu tinggi (+
270o F), sehingga sukar dikelim panas akan tetapi baik untuk produk-produk yang
ketahanan yang baik terhadap lemak dan stabilitas yang tinggi terhadap panas.
dalam suhu tinggi, sehingga tidak cocok untuk produk yang mengalami proses
pembekuan.
32
e. PVC
tahan benturan (impact strength tinggi) seperti terlihat pada Tebal 7.4, PVC
stabilizer.
f. Cellophane
Ditemukan tahun 1892, namun baru diproduksi untuk film pada tahun
1924. Termasuk jenis plastik thermosetting yang tidak dapat di “heat seal”.
Sensitif terhadap air dan uap air, mempunyai sifat tensil strength dan impact
33
Keuntungan menggunakan plastik ini adalah tembus cahaya/sangat
sangat kuat.
boleh tertusuk), dan pada suhu dingin mengkerut. Untuk meningkatkan daya
tahan air, sifat permeabilitas uap air dan oksigen serta agar dapat di ‘heat
Selulosa Asetat (CA) adalah bahan kristal termoplastik yang keras dan
mudah diproses, memiliki sifat sangat jernih dan kaku. Meskipun terbuat dari
asam asetat dan asetat anhidrid melalui katalisa dan pelarut sehingga diperoleh
selulosa triasetat yang jernih. Kemudian dihidrolisa dengan air dan bahan
dari kombinasi asam asetat dan panjang rantai molekul menentukan sifat fisik
dari CA.
34
ditambahkan dietil ptalat. Dalam perdagangan, CA dikenal dengan nama
elongation, tensile strength, tear strength dan folding endurance. Transmisi air
cukup tinggi, tetapi transmisi gas rendah. Tidak berasa, tidak berbau, non
toksik, tahan tusukan, tahan gesekan, tahan minyak, tahan pelarut dan tahan
suhu tinggi, sehingga sangat baik untuk pangan yang dimasak dalam kemasan
mengemas daging, tetapi tidak dapat digunakan untuk mengemas susu dan
produk susu.
(sehingga dapat untuk mengemas paku), tahan panas (baik untuk sterilisasi),
permeabilitas uap air dan gas cukup tinggi, transparan, tetapi tidak tahan alkali.
35
j. Rubber Hidrochloride (pliofilm) – 1850
elastis, tidak beracun, tahan terhadap minyak dan lemak, tahan asam dan alkali,
bila disimpan terlalu lama warnanya berubah dan rapuh, beberapa jenis minyak
rapuh, tidak dapat menahan gas (transmisi CO2 520 cc/24 jam/100 in /mil)
sehingga perlu dilapisi dengan film lain. Film dari polimer ini biasanya
digunakan untuk mengemas keju dan daging, dan bila dilapisi film lain sering
k. Saran (PVDC)
penetrasi uap air dan gas sangat rendah. Film PVDC sangat lunak, sehingga
Kertas komposit adalah kertas yang diolah bersama-sama dengan bahan baku
kemasan lain seperti plastik dan logam, yang bertujuan untuk memperbaiki daya
rapuh, daya kaku dan kekuatan bahan. Kertas yang dicampur dengan logam dan
dibentuk menjadi semacam kaleng disebut kaleng komposit, digunakan untuk jus
sitrun, wadah bumbu , kotak coklat, sop kering, bahan kimia dan obat-obatan.
36
Industri pengemasan telah membuat kertas kaleng komposit yang dapat
menahan vakum dan menahan suhu sekitar 49oC, sehingga dapat digunakan untuk
pengawetan selai (jam). Tube karton digunakan untuk margarin dan es krim.
Ada 3 (tiga) jenis konstruksi kaleng kertas komposit, yaitu : bentuk spiral,
cuping dijahit (lap seam) dan komposi gulung (convolute). Bentuk spiral terdiri dari
beberapa lapis bahan yang berbeda dengan sudut sambungan yang tumpang tindih.
Badan komposit cuping di jahit, terbuat dari bahan yang dilaminasi, sedangkan jenis
Tube karton adalah kemasan berbentuk tube dari karton atau kertas. Bentuk
tube yang lebih besar disebut drum karton. Tube karton banyak digunakan untuk
kemasan keripik, sedangkan drum karton digunakan untuk bahan berbentuk bubuk
atau produk kering. Untuk pengemasan bahan cair maka kemasan karton dilapisi
dengan plastik. Keuntungan dari tube dan karton komposit adalah beratnya ringan,
mudah dibuka dan ditutup, dapat dilapisi kembali dengan bahan lain sehigga bersifat
kedap air.
Kombinasi aluminium foil dengan bahan kemasan lain dapat menghasilkan jenis
kemasan baru yang disebut dengan retort pouch. Syarat-syarat retort pouch adalah harus
mempunyai daya simpan yang tinggi, teknik penutupan mudah, tidak mudah sobek bila
1) luas permukaan besar dan kemasannya tipis sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi
2) dengan berkurangnya waktu sterilisasi, maka mutu produk dapat diperbaiki, karena nilai
gizinya lebih tinggi dan sifat sensori seperti rasa, warna dan tekstur dapat dipertahankan.
37
3) dari sisi konsumen, retort pouch lebih disukai karena praktis dan awet.
4) produk yang telah disterilisasi dalam kemasan retort pouch dapat langsung dikonsumsi
5) pemanasan cukup mudah, yaitu dengan cara memasukkan kemasan retort pouch ke dalam
8) harga lebih murah, karena dapat menghemat penggunaan garam, energi dan peralatan.
Jumlah larutan gula/garam yang digunakan sebagai pengisi dapat dikurangi sampai 30%,
energi untuk mensterilkan 25% lebih irit dibanding kaleng dan peralatan dalam retort
diperlukan hanya 3 jenis mesin yaitu mesin pembentuk, pengisi dan penutup.
Contoh kemasan retort pouch adalah kemasan yang terdiri dari poliester-adhesif-
Poliester dan polipropilen dapat bekerja sebagai adhesif bagi aluminium foil dan
dapat ditutup secara kuat dengan pemanasan. Fungsi poliester adalah untuk memberikan
ketahanan dan kekuatan pada kemasan. Poliester juga bersifat tahan tekanan dan dapat
dicetak, sehingga pencetakan label kemasan dapat dilakukan di bagian poliester ini.
Aluminium foil memberikan perlindungan bahan sehingga tahan disimpan tanpa pembekuan
dan pendinginan, karena permeabilitasnya yang rendah terhadap sinar, uap air, O2 dan
mikroba. Polipropilen bersifat inert, dapat direkatkan secara kuat dengan panas (heat seal)
38
Bentuk lain dari kantung aluminium foil adalah bag in box system, yang terdiri dari 3
(tiga) lapisan bahan kemasan yaitu polietilen-saran- polietilen. Kemasan ini digunakan untuk
susu, wine, minyak goreng dan kacang. Susu homogenisasi yang dikemas secara aseptis
dengan kemasan bag in box system, mempunyai masa simpan 9 bulan pada susu kamar.
Untuk mengenal lebih jauh jenis kemasan yang digunakan untuk mengemas
dapat diketahui dengan tepat jenis kemasan yang akan digunakan, yang akan
mempunyai fungsi yang tepat sesuai produk yang dikemas. Identifikasi jenis kemasan
Beberapa jenis plastik akan menunjukkan nyala berwarna hijau yang khas bila
dilakukan test dengan kawat tembaga, dengan cara kawat tembaga dipanaskan,
digoreskan pada plastik kemudian kawat tersebut dibakar. Bila terdapat warna hijau
film yang mudah ditarik dan yang tidak mudah ditarik. Identifikasi film yang mudah
ditarik dengan cara uji bakar dan uji remas, sedangkan film yang tidak mudah ditarik
dengan uji bakar dan uji pengkerutan. Beberapa identifikasi jenis film yang mudah
ditarik dan tidak mudah ditarik dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
39
Tabel 3. Film Yang Mudah Ditarik
Jenis
Uji Bakar Uji Remas Ciri Khas
Plastik
PE Terbakar perlahan, bau Bekas remasan ber-warna Lemas, transparan sampai
parafin, mening-galkan bening tidak keperakan keruh, sukar disobek
tetesan-tetesan plastik
PP Terbakar perlahan, berasap Bekas remasan ber-warna Transparan, sukar
putih bening tidak keperakan disobek
PVC Terbakar dengan api Bekas remasan ber-warna Jernih, lemas sampai
menyala, berasap hi-tam bening tidak keperakan kaku, sukar disobek,
dengan bau HCl yang dengan uji kawat
menusuk, tidak mening- tembaga akan terda-pat
galkan tetesan plastik nyala hijau.
Untuk mengetahui bahwa selofan dilapis atau tidak dilapis dapat dilakukan uji :
a. Penetesan air
Bila film menjadi basah dan lunak, berarti selofan tidak dilapis dan bila air
40
c. Uji dengan larutan Diphenylamine dalam asam sulfat
perubahan warna menjadi biru, berarti selulosa dilapisi nitrocellulose. Bila tidak
dengan menggunakan pycnometer dengan cara memasukkan guntingan film pada alat
tersebut kemudian ditambahkan air hingga penuh, diusahakan tidak terdapat udara,
ditutup dan ditimbang. Pycnometer dengan hanya berisi air ditimbang juga,
perbedaan berat antara keduanya dapat dikonversikan menjadi ukuran densitas plastik
film. Contoh beberapa film plastik dengan densitasnya dapat dilihat pada Tabel 5.
Identifikasi film plastik dapat juga dilakukan dengan uji kelarutannya dalam
bahan kimia. Umumnya diperlukan bahan kimia minimal 10 x volume fim yang diuji,
dan bahkan kadang-kadang diperlukan hingga 25 x dari volume film plastik. Beberapa
film plastik yang larut dalam berbagai jenis pelarut dapat dilihat pada Tabel 6.
41
Tabel 6. Kelarutan Dalam Pelarut Dari Beberapa Jenis Film Plastik
Pelarut Jenis Film Plastik
Acetone CA, CB, CP, PVDC,CN, PS, PVC
Chloroform PC, PS, Rubber hydrochloride
Cyclohexanone PVC, PVDC
Ethyl acetate Acrylic, CN, PS
Air PVAL
Toluene (mendidih) PE, PS, PP, Rubber hydrochloride
Asam format Nylon
bahwa struktur molekul film dapat ditentukan berdasarkan cahaya yang diabsorpsi
pada berbagai panjang gelombang. Kurva dari hasil uji tersebut kemudian
dibandingkan dengan film yang telah diketahui jenisnya. Kelemahan dari uji
adanya bahan aditif, bahan pelapis dan campuran beberapa jenis plastik.
Evaluasi
sintetik/buatan !
2. Apa kelebihan dan kelemahan kemasan aluminium dibandingkan kemasan tin plate?
keleng
5. Sebutkan cara mengidentifikasi kemasan film plastic yang tidak mudah ditarik?
42
BAB III. PROSES PENGEMASAN
Tujuan Pembelajaran
budaya bangsa
produktivitas kemasan
3. Mengenal proses pengemasan aseptik untuk menimbulkan rasa aman bagi pelanggan
4. Mengenal teknik pengemasan khusus sebagai salah satu sistem pengemasan modern
Materi Pembelajaran
A. Pengemasan Manual
batang, bambu dan rotan; kemasan kayu dan kertas serta kemasan logam atau gelas.
tradisional dari daun pisang atau daun jagung atau daun waru dan pelepah batang
pisang seperti pada lontong, bacang, lemper dan tape ketan, yang dapat dilihat pada
Gambar 4. Pengemasan dengan cara seperti tidak membuat produk yang dikemas
menjadi awet, tetapi mempunyai ciri khas yaitu menyatu dengan budaya daerah,
aroma khas, artistic dan unik, yang tidak dapat diperoleh pada jenis kemasan sintetik,
43
sehingga bila dikembangkan lebih lanjut dalam rangka untuk meningkatkan daya
tarik/minat konsumen untuk membeli produk yang dikemas, sangat besar peluangnya.
44
Pengemasan manual menggunakan cara menganyam, melipat dan menekuk,
dilakukan pada kemasan rotan, kayu dan bambu, sama seperti pada daun, pengemasan
ini tidak ditujukan untuk pengawetan, tetapi ditujukan untuk mewadahi, estetika dan
promosi produk. Bentuk kemasan dari kayu, bambu dan rotan dapat dilihat pada
Gambar 6.
dilakukan pada jenis kemasan kertas/karton atau komposit atau laminat. Pengemasan
dengan cara ini ditujukan untuk produk makanan atau non makanan yang tidak untuk
disimpan dalam waktu yang lama. Terdapat beberapa pola dasar dan pola
45
pengembangan untuk membuat wadah dari kertas dari karton, seperti yang dapat
46
model mailing locks perekatan ujung dengan
telinga van Buren
47
Pengemasan manual menggunakan cara membentuk dan memaku atau
mengikat dilakukan pada jenis kemasan kayu untuk kemasan sekunder atau tersier.
Pengemasan dengan cara ini ditujukan untuk produk makanan atau non makanan
yang ditransportasi dari suatu tempat ke tempat lain atau untuk tujuan ekspor. Bentuk
kemasan kotak kayu dengan proses pemakuan atau pengikatan terdiri atas kotak kayu
gergajian dan kotak kayu lapis. Kotak kayu gergajian terdiri atas 11 disain kotak
yaitu
a. Disain Dasar Kotak (Kapasitas 20 – 50 kg, ukuran 500 x 300 x 200 mm3)
b. Combed Tenon Box (Kapasitas 20 – 100 kg, ukuran 600 x 400 x 300 mm3)
c. Internally Battened Box (Kapasitas 30 – 100 kg, ukuran 600 x 400 x 300 mm3)
e. Paneled End Box (Kapasitas 50 – 400 kg, ukuran1000 x 750 x 750 mm3
f. Battened Top/Base Case (Kapasitas 50–350 kg, ukuran 1500 x 1000 x 750 mm3)
g. Girth Battened Case (Kapasitas 100 – 400 kg, ukuran 2000 x 1000 x 1000 mm3)
h. Girth Battened & Panelled Case (Kapasitas maks 500 kg, ukuran 2000 x 1000 x
1000 mm3)
i. Triple Battened & Panelled Case (Kapasitas maks 700 kg, ukuran 2500 x 1200 x
1200 mm3)
j. Triple Battened with Recessed Panel Case (Kapasitas maks 800 kg, ukuran 2500
k. Girth Battened Single Braced Case (Kapasitas maks 450 kg, ukuran 2000 x 1000
x 1000 mm3)
48
Kotak kayu lapis terdiri atas 5 bentuk yaitu
B. Pengemasan Masinal
tenaga linstrik maupun bahan bakar minyak. Proses pengemasan masinal dilakukan
C. Pengemasan Aseptik
pangan) di dalam suatu wadah yang memenuhi empat persyaratan, yaitu : produk
harus steril, wadah pengemas harus steril, lingkungan tempat pengisian produk ke
dalam wadah harus steril, dan wadah pengepak yang digunakan harus rapat untuk
Prinsip pengemasan aseptik adalah baik bahan yang dikemas maupun bahan
kemasan harus bebas dari mikroorganisme perusak ketika bahan tersebut dikemas,
sehingga produk yang dikemas merupakan produk yang steril. Hal ini berarti
49
kemasan harus bebas dari mikroorganisme patogen dan toksin, dan mikroorganisme
penyebab kerusakan tidak dapat berkembang. Jika kondisi ini sudah diterapkan,
maka bahan akan aman untuk disimpan pada suhu ruang dalam jangka waktu yang
lebih lama.
1. Proses Aseptik
yang diperlukan, yaitu peralatan yang dapat disterilkan, produk steril secara
komersial, kemasan yang steril secara komersial, ruang steril dalam mesin
pengemas, tempat pengisian produk steril ke dalam kemasan steril dan penutupan
lingkungan steril sehingga diperoleh produk steril dalam kemasan yang tahan
disimpan dalam jangka waktu lama. Sterilisasi produk dalam sistem aseptik
dilakukan dengan sistem alir atau sistem UHT (Ultra High Temperature), yaitu
pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi (135-150oC) selama 2-5 detik.
antara medium pemanasan dam hal ini uap panas dengan produk yang
50
1) cara injeksi uap dimana uap panas disuntikkan ke dalam produk, dan
perlu diuapkan dengan vakum. Pada sistem injeksi uap, uap panas
51
b. Sistem pemanasan tidak langsung, yaitu sistem dimana medium pemanas
(biasanya stain-less steel). Pada sistem pemanasan tidak langsung ada 3 (tiga)
lempengan atau plate dan b) tipe saluran atau tubular (Tubular heat exchanger),
Pada prinsipnya dalam sistem UHT terjadi kenaikan suhu secara cepat
untuk mencapai suhu mendekati 150oC, dimana dalam sistem tidak langsung
langsung. Proses seluruhnya akan selesai dalam waktu satu sampai dua menit.
Waktu yang dibutuhkan dalam sistem UHT jauh lebih singkat dibandingkan
lebih bervariasi tergantung dari jenis wadahnya. Beberapa contoh cara sterilisasi
berbagai wadah yang digunakan dalam pengemasan aseptik dapat dilihat pada
Tabel 7.
52
Misalnya untuk wadah yang terbuat dari metal digunakan uap panas atau
udara panas. Untuk wadah yang terbuat dari plastik dapat digunakan etilen oksida,
hidrogen peroksida atau dengan cara radiasi. Wadah gelas dapat digunakan etilen
oksida.
kelemahan. Sterilisasi dengan uap panas dan udara panas akan menghasilkan suhu
lebih tahan di dalam uap/udara panas daripada di dalam uap jenuh. Sterilisasi
cepat dan efisien, sedangkan radiasi dapat digunakan untuk sterilisasi wadah yang
terbuat dari plastik yang sensitif terhadap panas, tetapi mempunyai kelemahan
ultraviolet sudah diterapkan oleh perusahaan kemasan lamintaing seperti Tetra Pak.
- Tahap pertama, bahan kemasan berupa kotak karton berlaminasi (terdiri dari
kotak karton yang diberi plastik tipis dan dilapisi dengan alumunium foil),
tetrgantung pada waktu dan suhu yang digunakan. Misalnya waktu sterilisasi 6.5
detik dengan konsentrasi H2O2 30% dan suhu 65oC, atau selama 5 detik pada
suhu 76oC
53
- Tahap kedua, bahan kemasan dikeringkan dengan udara panas untuk
2% dengan waktu 2-4 detik. Bahan kemasan yang masih basah dan mengandung
H2O2 kemudian diberi sinar UV, kemudian kemasan dikeringkan dengan udara
Saat ini kombinasi antara peroksida dan UV telah dikembangkan oleh Tetra
Pak, dimana sinar UV diberikan setelah kemasan dikeringkan dengan udara panas.
Seal vertikal. Kertas karton dalam gulungan, melalui roler untuk menghilangkan
kisut, diberi tanggal, dilaminasi plastik pada satu sisinya, dibentuk silinder yang
menyelubungi pipa pemasukan produk, bagian bawah diseal, diisi produk, kemudian
bagian atas diseal bersamaan dengan seal bagian bawah karton di atasnya.
54
3. Pengujian Kemasan Aseptik
Pengujian keutuhan kemasan dalam sistim aseptik merupakan hal yang kritis.
Hal ini karena berhubungan dengan keamanan dan kualitas produk. Untuk
keperluan tersebut dibutuhkan uji yang bersifat non destruktif. Beberapa test yang
dengan kebocoran kemasan, test ini menggunakan larutan elektrolit, bila terjadi
2. Test tekanan, digunakan untuk mendeteksi kebocoran dari kemasan, dalam test
ini, gas diinjeksikan ke dalam kemasan yang telah dicelup dalam air. Injeksi gas
dilakukan dengan pompa. Bila terjadi kebocoran maka terjadi gelembung dalam
air.
mikroba dalam kemasan. Test ini juga digunakan untuk menguji efektifitas
(MAP ) merupakan cara terbaik pengemasan produk tanpa mengorbankan daya tarik
dalam pengawetan produk adalah melindungi produk dari kerusakan fisik, perubahan-
55
Bahan-bahan pengemas disesuaikan dengan tujuan pengemasan, tipe produk,
misalnya produk segar, beku, atau proses. Pengemas harus melindungi produk selama
transmisi oksigen, kadar/uap air, kelenturan, kekuatan, dan ketahanan / kedap lemak /
a. Pengemasan Vakum
sendawa masak, dan berbagai tipe sosis, biasanya dilakukan pada temperatur 4 - 9°C.
tergantung pada jumlah mikroba awal saat pengemasan, material pengemasan yang
mempunyai daya serap sangat rendah terhadap oksigen dan cairan dan temperatur
penyimpanan diatas titik beku daging segar -1,5°C. Pada kondisi ini masa simpan
daging dapat mencapai 2 – 3 minggu, sementara daging sapi giling / cacahan dapat
mencapai satu minggu. Warna daging merah terang dan merah jambu dapat berubah
jika pengemasan menggunakan film yang mempunyai daya serap oksigen rendah.
permeabel oksigen.
pangan dimasukkan ke dalam kantung plastik mudah kerut; udara dikeluarkan dari
dalam kantung melalui ujung logam ( nozzle ) pengemas; klip aluminium digunakan
untuk menyatukan ( sealed ) dan terbentuk ikatan yang ketat; pengemas yang sudah
mengkerut dalam air panas dan menyesuaikan bentuk dengan bentuk produk. Tujuan
56
perlakuan adalah agar penampilan produk lebih menarik, peluang kerusakan fisik
polietilen, poliester dan polietilen dapat digunakan sebagai alternatif pengemas kerut,
pengemas vakum tergantung pada level oksigen, sehingga atmosfer dalam pengemas
harus dikontrol, dimodifikasi untuk mempertahankan level oksigen yang relatif tepat.
sesempurna mungkin dari proses vakum kemudian digantikan dengan nitrogen atau
karbon dioksida. CAP dapat digunakan untuk pengemasan pangan proses iris yang
sulit dipisah-pisahkan bila dipak vakum. Tipe lain CAP adalah yang disebut gas
flushing yaitu suatu metode penggunaan nitrogen atau karbon dioksida yang
dimasukkan dengan tekanan ke dalam pak terbuka atau ruang yang mengelilingi area
hingga level oksigen 1% atau kurang. Hasil pengemasan juga tergantung pada
dapat terjadi karena residual oksigen di dalam pengemas vakum dan nitrogen
57
c. Modified Atmosphere Packaging
adalah : memperpanjang masa simpan / kualitas produk, dan mereduksi jumlah aditif
pengemasan vakum atau udara MAP merupakan metode yang terbaik untuk
gas-gas khusus atau campuran gas dengan peralatan berbeda. MAP dapat
produk-produk masak, keju, susu bubuk, kopi, jus buah, dan banyak lagi.
ekonomi produksi, efisiensi manajemen dan biaya transpor, pemasaran lebih luas,
prinsip higienis yang ketat, menjamin kualitas produk secara maksimal tanpa
mempengaruhi penampilan estetis ; praktis dan murah dari sudut teknis, namun
58
Ada dua tipe utama prosedur MAP, tergantung pada jenis produk dan bentuk /
pembungkus,
.
MAP memodifikasi atmosfer di sekeliling produk di dalam pengemas untuk
disesuaikan dengan metode prosesing produk, bentuk / shape produk dan macam /
tipe produk. Pengemas dari plastik yang Banyak digunakan, misalnya adalah film-
atau campuran gas seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, udara, dan
2. Pengemasan Aktif
Saat ini permintaan konsumen akan kemasan bahan dan produk pangan adalah
berupa pengemasan yang ramah lingkungan, produk yang lebih alami dan tanpa
meningkatkan masa simpan dan keamanan dari produk. Teknologi pengemasan bahan
59
Packaging/MAP), pengemasan aktif (Active Packaging) dan Smart Packaging, bertujuan
untuk semaksimal mungkin meningkatkan keamanan dan mutu bahan sebagaimana bahan
alaminya.
Ide penggunaan kemasan aktif bukanlah hal yang baru, tetapi keuntungan dari segi
mutu dan nilai ekonomi dari teknik ini merupakan perkembangan terbaru dalam industri
kemasan bahan pangan. Keuntungan dari teknik kemasan aktif adalah tidak mahal (relatif
terhadap harga produk yang dikemas), ramah lingkungan, mempunyai nilai estetika
Istilah lain dari kemasan aktif (active packaging) adalah smart, interactive, clever
atau intelligent packaging. Defenisi dari kemasan aktif adalah teknik kemasan yang
mempunyai sebuah indikator eksternal atau internal untuk menunjukkan secara aktif
perubahan produk serta menentukan mutunya. Kemasan aktif disebut sebagai kemasan
interaktif karena adanya interaksi aktif dari bahan kemasan dengan bahan pangan yang
dikemas. Tujuan dari kemasan aktif atau interaktif adalah untuk mempertahankan mutu
- ethanol emiters
- penyerap etilen
- penyerap air
- bahan antimikroba
- heating/cooling
60
Kemasan aktif juga dilengkapi dengan indikator-indikator yaitu :
- indikator O2
- indikator CO2
- indikator kerusakan atau mutu, yang bereaksi dengan bahan-bahan volatil yang
dihasilkan dari reaksi kimia, enzimatis atau kerusakan mikroba pada bahan pangan.
Jenis-jenis indikator ini disebut indikator ineraktif atau smart indicator karena
dapat berin-teraksi secara aktif dengan komponen-komponen bahan pangan. Alat pemanas
pada microwave seperti susceptors dan metode pengaturan suhu lainnya juga dapat
Fungsi cerdik (smartness) yang diharapkan dari kemasan aktif saat ini adalah :
- Meningkatkan atribut produk (misal : penampilan, rasa, flavor, aroma dan lain-lain)
- Memberikan respon secara aktif terhadap perubahan produk atau lingkungan kemasan
untuk penggunanya.
bantuan kemasan yang didisain khusus, sehingga terjadi interaksi selektif antara
dan proses pemisahannya tidak dibatasi oleh komponen dengan tekanan uap yang
tinggi pada suhu penyimpanan. Teknologi ini hendaknya tidak digunakan untuk
61
menutupi kerusakan produk dari konsumen, misalnya untuk menutupi adanya
menimbulkan masalah, yaitu film kemasan tersebut harus stabil pada kondisi udara
biasa sebelum digunakan sebagai bahan kemasan, atau film kemasan tersebut tidak
boleh menyerap oksigen sebelum bahan pangan dikemas . Masalah ini dapat diatasi
menambahkan katalis pada saat pengisian produk atau memaparkan cahaya pada
Metode lain adalah meningkatkan kadar air untuk memicu reaksi penyerapan
oksigen. Penggunaan sebuah permukaan reaktor enzim yang terdiri dari campuran
enzim enzim glukosa oksidase dan katalase juga merupakan cara lain untuk
untuk meyerap oksigen lebih kecil daripada absorben oksigen yang dimasukkan ke
dalam sachet. Oleh karena itu aplikasinya sebelum dipasarkan masih harus
62
menggantikan antioksidan sintesis. Di dalam kemasan, antioksidan berfungsi
sebagai barrier bagi difusi O2 serta mentransfernya ke produk yang dikemas untuk
pangan dapat menggantikan antioksidan sintesis. Saat ini antioksidan yang banyak
Enzim yang dapat merubah produk secara biokimia dapat digabung dengan
kelebihan kolesterol. Konsumsi produk hasil ternak yang mengandung lakosa pada
laktase pada bahan kemasan susu dapat mengurangi kandungan laktosa pada susu
yang dikemasnya.
kemasan yang kemudian dalam jumlah kecil akan bermigrasi ke dalam bahan
pangan. Cara ini efektif diberikan pada kemasan vakum karena bahan kemasan
diproduksi oleh Lactococcus lactis, asam organik, ester dan sorbat, serta bahan
63
5) Bahan Pengikat Aroma
yang tidak diinginkan, yang dapat berasal dari degradasi komponen bahan
pangan, atau penyerapan bau dari lingkungannya. Jika pada bahan kemasan dapat
kemasan, saat ini belum terdapat secara komersial, tetapi hasil penelitian
poliamida dan selulosa ester untuk mengeluarkan limonin yang terasa pahit pada
juice jeruk. Pelapisan botol plastik dengan selulosa triasetat, akan mengurangi
Permeabilitas film akan meningkat dengan meningkatnya suhu, dan hal ini
perlu diperhitungkan dengan teliti sebelum memilih jenis film kemasan yang akan
memberikan kondisi yang diinginkan pada beberapa produk segar, atau dengan
membuat film dari dua lapisan film yang sama, atau dari dua lapisan film dengan
ketebalan yang berbeda tapi bahannya sama. Jika suhu meningkat atau turun,
64
lapisan-lapisan akan berekspansipada laju yang berbeda.
Sifat- sifat sensori dari produk sangat dipengaruhi oleh suhu. Jika produk
Teknik kemasan aktif yang ada saat ini mempunyai indikator untuk suhu dan
indikator O2. Indikator ini bertujuan untuk menunjukkan apakah mutu produk di
1) Time-Temperature Indicators
Alat ini menunjukkan jika terjadi kesalaham dalam suhu penyimpanan, dan
dikemas secara benar. Tetapi, alat ini mempunyai kekurangan di dalam distribusi,
karena kebanyakan indikator O2 sangat sensitif terhadap O2 dari kemasan gas dan
perubahan warnanya bersifat dapat balik (reversible). Indikator ini dapat bereaksi
dengan sisa O2 yang ada di dalam kemasan, atau alat ini menunjukkan tidak ada O2,
karena oksigen yang ada telah digunakan oleh mikroba perusak untuk
pertumbuhannya. Oleh karena itu perubahan warna dari indikator harus tidak dapat
balik (irreversible).
ditentukan (bisa untuk menunjukkan konsentrasi CO2 yang terlalu rendah atau
65
terlalu tinggi. Contohnya, indikator CO2 yang terdiri dari 5 strips indikator. Strips
ini terdiri dari bahan yang sensitif terhadap CO 2, seperti indikator anion dan
kation liofolik organik. Konsnetrasi CO2 ditunjukkan oleh perubahan warna dari
Indikator dari COX Recorders (USA) dengan nama dagang Fresh Tag
digunakan untuk menunjukkan kesegaran dari ikan. Indikator ini bereaksi dengan
perubahan warna yang terjadi dari pembentukan amin volatil selama penyimpanan
mikroba, yang sekaligus menunjukkan sudah adanya kerusakan bahan pangan oleh
mikrobia. Penggunaan enzim oksidase laktase sebagai bahan yang sensitif terhadap
suhu, dan dapat mendeteksi serta menunjukkan keadaan bahan yang dipanaskan
apakh sudah masak atau belum. Type indikator kematangan (doneness indicator)
yang umum digunakan adalah indikator berupa tombol untuk kematangan produk
ternak. Jika suhu tertentu sudah dicapai, maka tombol indikator akan muncul keluar
Salah satu teknik smart packaging yang tidak terlihat cerdas tetapi
Tag RFID pada dasarnya merupakan suatu microchip berantena, yang disertakan
66
pada suatu unit barang. RFID merupakan pengembangan dari barcode. Barcode
garis hitam (bar) dan putih (space) yang berbeda ketebalannya (Gambar 10).
barcode ini lebih dari 30 tahun yang lalu. Bentuk RFID yang digunakan pada
Seperti halnya barcode, yang memiliki universal product code, sebuah tag
RFID memiliki electronic product code (EPC). EPC adalah identifikasi produk
generasi baru, yang seperti halnya barcode, terdiri dari angka-angka yang
menunjukkan kode produsen, produk, versi dan nomor seri. Namun, EPC memiliki
digit ekstra untuk mengidentifikasi item yang unik. Ukuran bit EPC yang mencapai
produsen, masing-masing memiliki lebih dari satu juta jenis produk, sementara
EPC inilah yang tersimpan di dalam chip RFID. Dengan penggunaan RFID, maka
67
informasi tentang identitas produk yang ada pada EPC dapat diketahui, mulai dari
Informasi tanggal kadaluarsa produk yang terdeteksi dengan label RFID ini akan
Evaluasi :
68
Bab IV. DISAIN GRAFIS DAN CETAK KEMASAN
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
A. Disain Kemasan
rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan
barang eceran, tetapi sebenarnya lebih jauh dari itu, pengemasan diterapkan sama
subjek yang kompleks yang telah menjadi satu bagian penting dari promosi produk
apa saja, walaupun dikhususkan untuk produk konsumsi, dan ini tidak dapat
69
keseluruhan konsep termasuk kemasan langsung, bagian luar, pembungkus dan
pemajangan. Sebuah kemasan yang baik tidak akan menjual produk apapun jika
konsep pengemasannya tidak tepat, dan juga tidak akan menjual produk yang
buruk. Sebuah kemasan yang buruk bisa memberikan citra yang jelek terhadap
suatu produk yang sangat baik, bagaimanapun baiknya pemikiran atas konsep
pengemasannya.
oleh manufaktur, ruang rak yang ditata oleh pengecer, dan kebutuhan serta
keinginan dari pembeli akhir. Ada empat pihak yang tekait dalam konsep
pengemasan:
Saat ini fungsi kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah namun
juga merupakan suatu alat promosi dari produk yang dikemasnya. Faktor-faktor
70
Desain Kemasan terdiri dari: faktor keamanan, faktor ekonomi, faktor
tarik, digolongkan menjadi dua yaitu daya tarik visual dan daya terik praktis.
grafis untuk menciptakan suatu kesan. Sebuah desain yang baik harus mampu
Daya tarik praktis merupakan efektifitas dan efisiensi suatu kemasan yang
merupakan perpaduan antara pemasaran dan desain, yang harus memenuhi kriteria
stand out (menonjol), contents (isi) kemasan harus dapat memberikan informasi
tentang isi kemasan dan apa yang terkandung dalam produk, distinctive (unik).
Secara keseluruhan desain kemasan harus unik dan berbeda dengan produk
kecenderungan lebih banyak menerima dan jika mereka melihat sesuatu yang
menarik mereka cenderung lebih banyak mengingatnya dan akan percaya terhadap
produk yang dikemas. Promosi dari produk sangat erat kaitannya dengan perilaku
71
saingan dan perilaku konsumen. Banyak metode promosi yang dapat dilakukan
seperti promosi melalui media massa, papan di jalanan, dan ini terutama dilakukan
setelah melihat kemasannya. Hal ini dapat terjadi jika kemasan tersebut
memberikan informasi yang cukup bagi calon pembeli, serta mempunyai disain
yang menarik pembeli. Disain kemasan yang menarik, biasanya diperoleh setelah
melalui penelitian yang cukup panjang mengenai selera konsumen, yang kemudian
diterjemahkan dalam disain grafis cetakan. Disain yang baik tergantung pada
beragam dari produk-produk yang bersaing untuk memperebutkan pasar. Hal ini
dapat dikenali konsumen. Brand atau merk adalah nama, sibol, disain grafis atau
72
membedakannya dari produk pesaing. Nama brand yang dicetak dalam kemasan
Saat ini fungsi kemasan tidak hanya sebagai wadah untuk produk, tetapi
sudah bergeser menjadi alat pemasaran. Pasar swalayan dan supermarket juga
sudah berkembang pesat, sehingga disain grafis pada kemasan produk juga
semakin berkembang. Hal ini disebabkan karena pada pasar swalayan, kemasan
dapat berfungsi sebagai wiraniaga diam yang dapat menjual suatu produk, dan
penjualan.
produk tersebut.
bentuk, ukuran, ilustrasi grafis, bahan dan cetakannya. Kombinasi dari unsur-
tertentu.
73
Bentuk dan penampilan kemasan sangat mempengaruhi keberhasilan
swalayan hanya satu seperlima detik. Pada situasi swalayan, kemasan harus
bentuk yang unik, paduan warna yang serasi, tipografi yang sesuai disain yang
kemasan, seperti misalnya kelompok usia (makanan bayi, susu formula), jenis
kelamin dan kelompok etnis. Menurut pendapat para ahli pemasaran hampir 70
sejenak pada saat pembeli berada di toko tersebut. Didapat 50 persen dari
harus mampu mengubah rencana pembeli untuk mengambil suatu produk dari
74
Ketika tidak ada pilihan produk yang ditawarkan, keputusan konsumen
untuk membeli atau tidak relatif mudah. Akan tetapi pada pasar yang bersaing,
sedangkan wanita lebih menyukai produk yang tampak cantik. Anak muda
produk tersebut pada tempat yang menyenangkan, dalam bentuk yang menarik
dengan dukungan latar belakang yang baik. Contohnya dapat kita lihat pada
mengundang selera, kosmetik dan alat-alat rias wanita di diberi kemasan yang
atau lukisan.
75
c. Informatif dan komunikatif
akan pernah beranjak dari tempatnya. Kemasan harus dapat dengan cepat
kebutuhan dan lebih baik dari merek produk lain yang sejenis.
produk, yang akan mempermudah seseorang menjadi tertarik akan suatu merek
dibanding merek lain yang tidak jelas identifikasinya. Hal-hal yang dapat
menunjukkan identitas produk seperti warna, rasa, bentuk dan ukuran harus
Jenis atau identitas produk harus juga diberikan porsi menonjol pada
menggunakan merek dagang dan logo. Penekanan terakhir untuk jenis atau
khusus. Penempatan yang menonjol dari merek dagang atau logo membantu
76
yaitu kemasan dituntut untuk memiliki daya tarik lebih besar daripada barang
antara bentuk dan penataan disain grafis tanpa melupakan kesan jenis, ciri atau
membersihkan untuk jenis pakaian tertentu adalah contoh lain untuk informasi
membantu. Petunjuk yang benar tentang cara membuka dan menutup kembali
tergantung pada klasifikasi produk termasuk hal-hal seperti nama dan alamat
pernyataan lain. Informasi ini harus ditulis dan ditunjukkan serta mudah
dilihat, dibaca dan dimengerti oleh konsumen. Berat bersih, harus selalu
77
d. Menciptakan rasa butuh terhadap produk
Banyak produk dengan jenis yang sama tepai merk berbeda terdapat di
mengenai ”The 7th Du Pont Consumer Buying Habits”, yaitu bahwa 62,6
belanja. Karena itu kondisi sesaat, seperti telah diuraikan dimuka, dapat
merebut hati pembeli untuk dapat merebut hati pembeli untuk memilih produk
Salah satu cara untuk menimbulkan minat terhadap suatu produk adalah
Seperti disampaikan diatas maka Disain Kemasan merupakan salah satu faktor
yang menentukan penjualan suatu produk. Kemasan juga salah satu senjata yang
menarik konsumen agar melirik produk yang di display hingga memutuskan untuk
78
membelinya. Kemasan yang kurang menarik dan tidak sesuai dengan target pasar,
maka bisa dipastikan produk yang dijual hanya sedikit yang laku atau bahkan tidak
laku. Hal ini disebabkan karena desain kemasan yang unik dan menarik dapat
hal yang harus diperhatikan mengenai bagaimana cara membuat desain kemasan yang
Pertama, Menentukan target konsumen dan segmen pasar sebelum memilih jenis
kemasan yang akan digunakan. Dan yang perlu diperhatikan adalah produk yang dijual
(produk pangan, sandang, mainan atau yang lainnya) dan tempat pemasarannya
79
Produk dengan target pasar menengah ke atas yang masuk ke pasar swalayan
atau tempat oleh-oleh, kemasan yang digunakan bisa dengan bahan plastik atau
menggunakan label kemasan. Label kemasan didesain sedemikian rupa agar menarik
Kedua, membuat kemasan dengan tidak mengikuti trend yang sudah ada. Hal ini
Perlu diperhatikan pemilihan warna, jenis huruf pada kemasan, gambar atau foto
produk, karena unsur tersebut mempengaruhi rangsangan visual dan psikologi pada
ketersediaannya dipasaran dan harganya tidak terlalu mahal agar tidak mempengaruhi
harga jual produk. Maka, jangan sampai dipilih jenis kemasan yang bahannya sulit
80
Keempat, dari sisi ergonomis, pastikan kemasan produk tersebut memberikan
kenyamanan dan mudah digunakan oleh konsumen. Selain itu, kemasan yang
ergonomis itu yang mudah dibawa, mudah dibuka, mudah disimpan sehingga
Kelima, poin ini termasuk dalam bahasan pelabelan pada kemasan seperti, logo halal
dan P-IRT (untuk produk makanan), Brand (merk produk), informasi komposisi
produk, barcode (apabila produk ingin masuk ke pasar swalayan atau supermarket).
Dipastikan label pada kemasan mudah untuk dibaca dan dipahami, karena biasanya
81
C. Elemen Kemasan
Seorang desainer harus mengetahui produk yang dijual dengan sangat baik.
Desainer harus memahami dengan baik akan kebutuhan, selera, kesukaan, daya beli,
dan kebiasaan membeli dari konsumen. Desainer juga harus mengetahui kebutuhan
dan masalah dari klien. Masalah pemasaran, tingkat persaingan, dan jumlah budget
yang dimiliki klien harus menjadi pertimbangan dalam merencanakan sebuah proyek
desain. Desainer harus selalu ingat bahwa sebuah kemasan tidak pernah sendirian,
karena selalu dikelilingi oleh kemasan-kemasan yang lain, biasanya dari produk
perhatian calon konsumen. Untuk itu dibutuhkan strategi kreatif yang merupakan
konsep dan penerapan desain kemasan berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari
hasil riset seluruh aspek pemasaran untuk memaksimalkan daya tarik visual. Setelah
unsur-unsur visual yang akan diterapkan ke dalam halaman kemasan. Beberapa hal
yang dapat dilakukan mengenai strategi kreatif ini adalah dengan memodifikasi sisi-
82
sisi tertentu dari suatu produk, antara lain (1) warna, (2) bentuk, (3) merek dan logo,
1. Warna
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau
rupa. Dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat
penjualan. Warna dengan daya pantul tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh dan
dampak yang lebih besar. Tapi selain unsur keterlihatan harus dipertimbangkan
utama dari warna adalah menciptakan reaksi psikologis dan fisiologis tertentu,
extroverted colour.
b) Warna dingin (hijau, biru dan ungu), dihubungkan dengan sifat tertutup,
Tabel 7.
83
Tabel 7. Kesan psikologis dan fisiologis dari berbagai warna
Warna Makna
Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil,
Abu-abu kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban,
emosi yang kuat, seimbang, netral, perkabungan, formal, bulan Maret
Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, netral,
cahaya, penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simpel,
Putih aman, dingin, pe- nyerahan, takut, tanpa imajinasi, udara, kematian
(tradisi Timur), kehidupan, perkawinan (tradisi Barat), harapan, lemah
lembut, kosong, bulan Januari
Klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian (tradisi Barat),
kecerdasan, pemberontakan, misteri, ketiadaan, modern, kekuatan, hal-
Hitam
hal duniawi, formal, elegan, kaya, gaya, kejahatan, serius, mengikuti
kecenderungan sosial, anarki, kesatuan, dukacita, profesional
Perayaan, kekayaan, nasib baik (Cina), suci, tulus, perkawinan (India),
perkabungan (Afrika Selatan), Setan (tradisi modern Barat), gairah,
kuat, energi, api, cinta, roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi,
Merah
pemimpin, maskulin, tenaga, bahaya, menonjol, darah, perang, marah,
revolusi, radikal, sosialisme, komunisme, agresif, penghormatan, martir,
roh kudus
Laut, manusia, produktif, isi dalam, langit, damai, kesatuan, harmoni,
damai, tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi,
musim dingin, depresi, dingin, idealisme, udara, bijaksana, kerajaan,
Biru
bangsawan, bumi, zodiak Virgo, Pisces, Aquarius, kuat, tabah, cahaya,
ramah, perkabungan (Iran), kebenaran, cinta, keagamaan, mencegah roh
jahat, kebodohan dan kesialan
Kecerdasan tinggi, alam, musim semi, kesuburan, masa muda,
lingkungan hidup, kekayaan, uang (Amerika), nasib baik, giat, murah
hati, pergi, rumput, agresi, dingin, cemburu, malu (Cina), sakit, rakus,
Hijau
narkoba, korupsi (Afrika Utara), abadi, udara, tanah, tulus, zodiak
Cancer, pembaruan, pertumbuhan, kesehatan, bulan Agustus,
keseimbangan, harmoni, stabil, tenang, kreatif, Islam
Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas, idealisme,
kaya (emas), musim panas, harapan, udara, liberalisme, pengecut, sakit
(karantina), takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminim, bergaul,
Kuning
persahabatan, zodiak Gemini, Taurus, Leo, April, bulan September,
kematian (abad pertengahan), perkabungan (Mesir), berani (Jepang),
Tuhan (kuning emas)
Bangsawan, iri, sensual, spiritual, kreativitas, kaya, kerajaan, upacara,
misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyan, menonjol,
Purple perkabungan, berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan, harga
diri, zodiak Scorpio, bulan Mei, November, kaya, romantis, kehalusan,
penebusan dosa
84
Warna Makna
Hinduisme, Buddhisme, kebahagiaan, energi, keseimbangan, panas, api,
antusiasme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonojol,
Jingga emosi berlebih, peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat, zodiak
Sagitarius, bulan September, kerajaan (Belanda), Protestanisme
(Irlandia)
Tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam, kesuburan, desa,
stabil, tradisi, ketidaktepatan, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat,
Cokelat miskin, kasar, tanah, bulan Oktober, zodiak Capricon, Scorpio,
membumi, selera makan, menyehatkan, tabah, simpel, persahabatan,
ketergantungan
Musim semi, rasa syukur / terima kasih, penghargaan, kagum, simpati,
Pink feminim, kesehatan, cinta, roman, bulan Juni, perkawinan, sukacita,
innocence, kekanakan
warna yang sederhana lebih mudah diingat dan memiliki kekuatan besar dalam
dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan dan budaya, karena pemilihan warna
kelamin
warna. Warna cerah dan riang lebih populer pada waktu-waktu resesi dan warna-
85
Pemilihan warna juga beragam untuk tiap tingkatan umur. Anak-anak
kecil di bawah usia 3 tahun menyukai warna merah, dari usia 3-4 tahun menyukai
kuning. Anak-anak muda menyukai warna- warna lembut dan yang lebih tua
menyukai warna merah, sedangkan pria cenderung menyukai warna biru. Warna
dikemasnya. Warna pink atau merah jambu sering digunakan untuk produk-
menunjukkan adanya flavor mint. Kombinasi biru dan putih pada air mineral
b. Diferensiasi produk
produk suatu perusahaan, seperti warna kuning pada produk Eastman Kodak.
86
Warna sering digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan diferensiasi
warna emas, maroon dan ungu sering dikaitkan sebagai produk mahal dan
simbol status, sedangkan untuk produk- produk murah atau produk konsumsi
pembeli.
diingat. Dapat menunjang ingatan dan pengakuan yang baik akan jenis
warna murni yang cerah biasanya lebih disukai. Untuk penjualan dengan
warna yang lebih luas dapat digunakan. Seperti halnya warna cerah,
87
digunakan pada penjualan secara swalayan. Warna-warna tenang dan
lembut dapat digunakan dan mempunyai pengaruh yang baik untuk benda-
minat dalam penyaluran dalam jumlah besar, tapi juga harus disenangi di
rumah tangga.
penerangan di toko atau tempat- tempat yang digunakan untuk barang atau
berbeda.
kemasan yang perlu diperlihatkan lebih tajam dapat diberi warna yang
dominan.
yang dapat digunakan kembali (botol, tabung kaca, atau kotak) juga
usaha pemasaran; bukti fisik dan visual dari produk agar terjual. Oleh karena
88
itu, sangatlah penting untuk selalu mengingat bahwa dengan hanya menjual
2. Bentuk kemasan
seluruh daya tarik visual. Namun tidak ada prinsip baku yang menentukan bentuk
fisik dari sebuah kemasan karena ini biasanya ditentukan oleh sifat produk,
mungkin tidak teringat lagi. Parfum Charlie akan mudah dikenali dari bentuknya
yang menyerupai bola tenis, botol sirup Marjan dan sirup Tessty yang spesifik juga
mudah untuk dikenali. Bentuk dan warna kemasan yang spesifik mempunyai
daya tarik tersendiri. Dengan bentuk dan warna yang diperbarui, kadang-kadang
pendapatan yang berbeda untuk membeli produk yang sama. Dengan kombinasi
bentuk, warna, dan ukuran kemasan yang berbeda, perusahaan dapat meningkatkan
Suatu contoh yang baik dalam hal ini adalah upaya beberapa pabrik minuman
ringan dalam mengemas minuman-minuman diet dalam botol- botol yang terlihat
ramping. Pabrik- pabrik kosmetika melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam
89
krim, obat-obatan pencuci, lipstik dan alat-alat bantu perawatan. Hal ini dapat
penumpukan di tingkat penyalur. Kemasan dari bumbu (saus) untuk selada adalah
suatu contoh yang baik dari suatu usaha untuk membuat produk lebih mudah
pemutih dan cuka, dengan bentuk yang memungkinkan untuk mudah dipegang
dikemas.
yang bekerja, menyebabkan kebutuhan akan produk siap santap dalam kemasan
kemasan ini hanya untuk snacks, permen, minuman ringan dan mi instan. Saat ini
sudah banyak dikembangkan untuk bahan pangan lain mulai dari bahan pangan
untuk sarapan hingga makanan dengan lauk pauk yang lengkap (full-five course
meal). Target konsumennya juga bervariasi dari anak-anak hingga orang dewasa,
dengan bahan kemasan yang terbuat dari plastik PET atau karton yang dilaminasi.
kemasan yang dibuat dengan kemasan yang lain. Tujuan lain dengan adanya merek
atau logo adalah mengenalkan produk kepada masyarakat dalam bentuk non-
produk. Misalnya dalam pamflet, spanduk dan alat komunikasi yang lain. Dengan
90
adanya simbol-simbol dalam merek atau logo, maka masyarakat akan cepat
suatu produk. Fungsi ilustrasi adalah untuk informasi visual tentang produk yang
dikemas, pendukung teks, penekanan suatu kesan tertentu dan penangkap mata
untuk menarik calon pembeli. Gambar tersebut dapat berupa produk secara penuh
atau terinci, serta dapat juga merupakan hiasan (dekorasi). Sebaiknya gambar tidak
mengacaukan pesan yang akan disampaikan. Gambar dan simbol dapat menarik
mungkin. Disertai penggunaan bahasa yang umum dengan cepat dapat dimengerti
oleh setiap orang. Ilustrasi kemasan biasanya merupakan hal pertama yang diingat
b. menimbulkan daya tarik dan minat, sehingga akan lebih cepat dan efektif
91
f. Foto atau ilustrasi diperlukan untuk menggambarkan produk olahan dalam
bentuk yang lebih menarik. Sebagai contoh kotak karton untuk mengemas
beras kencur, gula asam dan sorbat oleh industri jamu. Perancang biasanya
5. Tipografi
agar konsumen bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen. Tipe huruf
harus disesuaikan dengan tema dan tujuan dari produk itu sendiri. Maka disinilah
diperlukan kejelian dalam memilih huruf atau font yang sesuai atau menjiwai dari
produk tersebut.
Huruf besar atau huruf kapital memudahkan untuk dibaca daripada huruf
kecil, dan huruf yang ditulis renggang lebih mudah dibaca daripada huruf yang
kemasan hendaknya cukup jelas. Kata-kata dan kalimatnya harus singkat agar
mudah dipahami. Bentuk huruf dan tipografi tidak saja berfungsi sebagai media
komunikasi, tapi juga merupakan dekorasi kemasan. Oleh karena itu huruf-huruf
yang digunakan harus serasi. Dalam beberapa kasus, yaitu pada penjualan barang
92
6. Tata Letak
Menata letak berarti meramu seluruh aspek grafis, meliputi warna, bentuk,
merek, ilustrasi, tipografi menjadi suatu kemasan baru yang disusun dan
ditempatkan pada halaman kemasan secara utuh dan terpadu. Dalam merumuskan
strategi desain, desainer harus memberi perhatian pada pesan sebuah kemasan
pesan terselubung. Sebagai contoh, warna, bentuk, ukuran, dan tekstur dapat
menimbulkan kesan mewah (emboss, foil, atau kertas yang tidak biasa).
dasar yang ditampilkan pada bagian muka meliputi identitas perusahaan atau merk,
hukum. Bagian belakang atau bagian dalam kemasan dapat digunakan lebih bebas.
D. Labelling
Label atau disebut juga etiket adalah tulisan, tag, gambar atau deskripsi lain yang
tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan apapun, pada
wadah atau pengemas. Etiket tersebut harus cukup besar agar dapat menampung
semua keterangan yang diperlukan mengenai produk dan tidak boleh mudah lepas,
luntur atau lekang karena air, gosokan atau pengaruh sinar matahari.
93
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 yang dimaksud dengan label
pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke
dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Pada Bab IV Pasal
30-35 dari Undang-Undang ini diatur hal-hal yang berkaitan dengan pelabelan dan
1. memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka
kemasan
2. sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen tentang hal-hal dari
produk yang perlu diketahui oleh konsumen , terutama yang kasat mata atau yang
3. memberi peunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperolej fungsi produk yang
optimum
Informasi yang diberikan pada label tidak boleh menyesatkan konsumen. Pada
1. Nama produk
Produk dalam negeri ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dapat ditambahkan dalam
94
bahasa Inggris bila perlu. Produk dari luar negeri boleh dalam bahasa Inggris atau
bahasa Indonesia.
untuk komposisi yang diketahui secara umum aau makanan dengan luas
permukaan tidak lebih dari 100 cm2, maka ingradien tidak perlu dicantumkan.
dinyatakan dengan satuan berat, sedangkan makanan cair dengan satuan volume.
Untuk makanan semi padat atau kental dinyatakan dalam satuan volume atau berat.
importir. Untuk makanan impor harus dilengkapi dengan kode negara asal. Nama
jalan tidak perlu dicantumkan apabila sudah tercantum dalam buku telepon.
mengandung unsur atau bahan yang terlarang/haram dan atau yang diolah menurut
95
hukum- hukum agama Islam. Produsen yang mencantumkan tulisan halal pada
makanan tersebut bagi pemeluk agama Islam. Saat ini kehalalan suatu produk
harus melalui suatu prosedur pengujian yang dilakukan oleh tim akreditasi oleh LP
a. Best before date : produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat
b. Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya bagi kesehatan
manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang
tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label,
setelah pencantuman best before / use by. Produk pangan yang memiliki umur
simpan 3 bulan dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun, sedang produk
pangan yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam bulan
tanggal kadaluarsa :
2) Minuman beralkohol
3) Vinegar / cuka
4) Gula / sukrosa
96
5) Bahan tambahan makanan dengan umur simpan lebih dari 18 bulan
6) Roti dan kue dengan umur simpan kurang atau sama dengan 24 jam
kemasan adalah nomor pendaftaran, kode produksi serta petunjuk atau cara
penggunaan, petunjuk atau cara penyimpanan, nilai gizi serta tulisan atau
pernyataan khusus.
sedangkan produk luar negeri diberi kode ML. Kode produksi meliputi : tanggal
produksi dan angka atau huruf lain yang mencirikan batch produksi. Produk-
3) makanan bayi
Nilai gizi diharuskan dicantumkan pada makanan dengan nilai gizi yang
difortifikasi, makanan diet atau makanan lain yang ditetapkan oleh Menteri
97
lemak, karbohidrat, vitamin, mineral atau komponen lain. Untuk makanan lain
berikut :
untuk bayi”
2) Makanan yang mengandung bahan yang berasal dari babi harus diulis :
”MENGANDUNG BABI”
4) Makanan bayi
5) Pemanis buatan
7) Makanan Halal, tulisan halal ditulis dalam bahasa Indonesia atau Arab
konsumen meliputi informasi jumlah zat gizi yang terkandung (bukan petunjuk
3) Tidak boleh membuat pernyataan adanya nilai khusus, bila nilai khusus
tersebut tidak sepenuhnya berasal dari bahan makanan tersebut, tetapi karena
98
dikombinasikan dengan produk lain. Misalnya sereal disebut kaya protein,
5) Gambar atau logo pada label tidak boleh menyesatkan dalam hal asal, isi,
a) gambar buah tidak boleh dicantumkan bila produk pangan tersebut hanya
bahan lain harus diberi keterangan dengan jelas bila bahan lain tersebut
Pada dasarnya, tidak ada aturan baku dalam pembuatan label sebuah produk.
Namun, ada beberapa hal ketika merancang sebuah design label produk agar
99
a. Pemilihan Software Desain yang Tepat
Saat ini, banyak sekali software desain yang dapat digunakan untuk
lagi yang lainnya. Kita dapat menggunakan salah satu software diatas yang
dirasa nyaman dan mudah dalam penggunaannya. Hal yang paling penting
adalah software tersebut nantinya dapat menyimpan file desain anda dalam
“missing font” ketika file desain anda harus dibuka komputer lain.
100
b. Pemilihan Warna
pesaing. Jika merasa perlu, lakukan riset terhadap label produk para
warna kuning dan merah seringkali menjadi prioritas, karena kedua warna ini
101
c. Warna Spot vs Warna Proses
dengan proses pencentakan dan berimbas pada harga. Sebelum memilih untuk
Warna spot yang dikenal juga dengan sebutan warna spesial adalah
warna tunggal dan solid, yang dapat digunakan apabila diinginkan warna-
warna yang lebih terang dan tidak dapat dihasilkan oleh warna proses. Warna
Sementara itu, warna proses adalah warna campuran yang terdiri atas
CMYK. Warna proses juga dikenal dengan sebutan Full Colour. Jika
menginginkan desain gradasi atau penggunaan foto pada label produk, maka
102
d. Jenis Huruf
warna. Kita dapat bebas berkreasi dengan menggunakan ribuan jenis huruf,
dibidang otomotif, maka dapat menggunakan jenis huruf yang tebal atau jenis
huruf yang melambangkan ketangguhan dan tahan lama. Selain itu, juga harus
103
e. Nama Produk/Perusahaan
lebih terlihat oleh mata konsumen sehingga mereka dapat dengan cepat
f. Informasi Kontak
juga dapat memberikan hasil positif terhadap angka penjualan. Pada saat ini,
104
g. Memilih Bahan Label
Dengan demikian, minyak dari makanan tidak akan bercampur dengan tinta
tulisan pada label. Sayangnya, dari sisi harga, bahan label dari plastik masih
tergolong mahal.
kain, yang lebih menguntungkan dari sisi harga, karena murah. Bahan label
dan proses pencetakan. Apabila memilih bahan label produk yang bertekstur,
maka jangan menggunakan font berukuran kecil pada desain, karena saat
105
pencetakan akan terkendala oleh tekstur bahan. Begitu juga dengan desain
yang menggunakan bayangan. Hal ini karena tidak semua bahan dan metode
konsultasikan terlebih dahulu desain dan bahan label yang dipilih pada
percetakan.
h. Memilih Gambar/Grafis
menyertainya.
106
i. Bleed atau Tanpa Bleed
tidak rapi.
107
j. Bentuk dan Ukuran label
sepenuhnya tergantung pada kemasan produk yang ada. Pada tahap ini, kita
Dapat juga merancang desain untuk label tunggal atau label dua sisi
(depan dan belakang). Kelebihan dari desain dua sisi adalah keleluasaan
atau penjelasan dibagian belakang. Apapun bentuk dan ukuran label produk,
tetap fokuskan pada merk/brand agar dapat dengan mudah menarik perhatian
konsumen.
k. Glossy vs Matte
Ketika semua proses telah selesai dilakukan, masih ada satu proses
terakhir yang akan membuat label produk terlihat lebih berkualitas, yaitu
108
proses finishing menggunakan teknik Glossy (mengkilap) atau Matte (tidak
mengkilap).
harga pembuatan label produk. Tapi, jika dapat melihat “big picture” dari
produk di masa depan, maka memilih Glossy sebagai finishing label produk,
menguntungkan nantinya.
l. Barcode
Barcode yang berbentuk rangkaian bar hitam dan spasi putih dalam
sebuah organisasi yang bertugas untuk memberikan angka unik bagi setiap
produk.
E. PROSES PENCETAKAN
109
Ada beberapa tujuan proses pencetakan dalam suatu kemasan diantaranya :
1. Sebagai Promosi
Dengan adanya unsur cetak diiringi dengan disain yang menarik maka
unsur cetak berlaku sebagai bahan promosi karena kemasan akan terlihat lebih
menarik dibandingkan dengan yang tidak memakai cetakan. Jadi sebaik apapun
suatu produk apabila kemasannya tidak menarik, maka sangat mempengaruhi nilai
2. Sebagai Informasi
dapat berupa jumlah, berat, macam, warna, rasa dan masa berlaku sehingga
perlakukan suatu alur produksi. Seperti kemasan kaleng sarden, setelah menjadi
kaleng, maka kaleng ini akan melalui alur produksi sarden yaitu berdesak-desakan
di conveyor untuk diisi kemudian ditutup dan terakhir direbus (retort) dengan suhu
120oC selama 45 menit. Dalam kondisi tersebut unsur cetak dapat membantu
110
Suatu cetakan juga dapat sebagai pengaman kemasan. Dalam hal ini
mengetahui dengan pasti bahwa ini produk asli atau bukan. Atau yang lebih ketat
lagi dapat dicetak memakai tinta securiti agar produknya tidak dapat dipalsukan.
Terdapat 5 (lima) proses yang digunakan untuk mencetak kemasan film atau
kertas, yaitu :
Metode ini merupakan metode yang paling tua, yang pada awalnya dulu
terbuat dari batu jade, gading gajah, logam atau kayu. Letterpress merupakan
pencetakan yang bersifat timbul, dimana tinta dicetakkan pada alur yang timbul
pada piringan atau logam cetak. Bagian yang tenggelam tidak diberi tinta,
sehingga jika dicetak kelak akan menghasilkan bagian yang tidak diberi warna.
Karena tinta yang digunakan kental, maka hasilnya akan tetap tinggal pada
111
bagian yang tercetak tersebut. Cara ini digunakan untuk karton yang tidak
lubang yang diisi oleh tinta, yang kemudian dipindahkan ke kertas. Hal ini
Permukaan alur cetak dibentuk dengan proses asam pada logam (korosif), tinta
akan ditahan oleh alur sel-sel tersebut. Kelebihan tinta akan disapu oleh dokter
blade. Jika kertas ditekan oleh alur penekan, tinta akan tersedot keluar dan
menempel pada kertas. Oleh sebab itu, tinta harus encer dan cepat kering. Alur
cetak dapat berbentuk lempengan dari tembaga yang mudah dibentuk oleh proses
pengasaman. Lempengan ini direkat pada silinder. Selain tembaga alur cetak juga
dapat dibuat dari krom yang direkat pada silinder (rotogravure). Alur cetak dari
tembaga biasanya untuk cetakan dengan mutu tinggi, seperti kartu undangan,
112
sampul buku atau label untuk uji pasar, sedangkan alur dari krom biasanya untuk
gambar yang lebih realistis, tetapi biayanya lebih mahal daripada letterpress.
Proses ini ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1796 dan
dikembangkan di Munich tahun 1798. Planograph didasarkan pada sifat air dan
minyak yang tidak dapat bercampur. Disain digambar pada bau kapur dengan
krayon berminyak, lalu menyemprotnya dengan air sebelum diberi tinta. Hasilnya
yaitu baian yang tertutup air ternyatta menolak tinta, sednagkan baian yang
tertutup krayon menerima tinta. Alur cetak bertinta dari batu kapur berlapis
113
Gambar 16. Proses Cetak Silk Screen/Sablon
Screen printing atau cetak sablon/cetak layar adalah proses dimana tinta
kertas atau kain atau bahan lainnya. Layar diletakkan atau direkatkan ke bahan
yang akan disablon, lalu tinta disemprotkan aau diperas melalui pori-pori tersebut.
5. Ink-jet Printing
114
Pada proses ini tetesan tinta bermuatan listrik dibelokkan oleh piringan
tepung secara elektrik atau elektrostatis akan tertarik oleh medan listrik antara
layar dengan logam pencetak (bahan tersebut tidak dipengaruhi oleh medan
listrik), misalnya buah, telur, logam, keramik, kertas beralur. Untuk merekatkan
tinta dapat dibantu dengan panas, uap atau gas pelarut. Teknik ini dapat
diaplikasikan pada :
c) aneka warna
d) bahan-bahan yang panas, misalnya gelas yang baru keluar dari pemijaran
F. Pencetakan Kemasan
115
Keduanya mempunyai kecepatan yang tinggi, tinta cepat kering, sesuai untuk
pencetakan selopan. Graur digunakan untuk jangka waktu yang panjang atau
Flexograph digunakan untuk jangka waktu sedang atau pendek dan jika
Proses yang umum digunakan adalah letterpress memakai plat cetak dari
karet yang khusus serta tinta dari bahan dasar minyak yang kental, dan dapat
Rotogravur dan liography digunakan secara luas untuk mencetak garis tepi
pada bagian luar dari karton sebelum dikombinasikan dengan alur dan garis pada
bagian dalam. Pencetakan screen digunakan untuk pembuatan kotak dalam jumlah
kecil.
perubahan permukaan plastik agar ttinta dapat melekat. Perubahan ini dapat
korona.
116
Perlakuan kimiawi dengan larutan permanganat atau kromat menyebabkan
oksidasi atau klorinasi pada lapisan permukaan. Perlakuan ini banyak digunakan
untuk wadah cetak karena cepat. Perlakuan pembakaran dengan api adalah
karena cepat, murah dan dapat dilakukan segera setelah lembaran dipisahkan.
Lembaran plastik melewati alat pemutar yang dilapisi dengan dielektrik. Elektroda
berada pada posisi di atas dan pada waktu lembaran melewati alat pemutar dan
berada di bawah elektroda, maka terjadi pengeluaran elektron yang memancar dan
mengoksidasi lembaran.
litography. Kombinasi dari permukaan yang tidak menyerap dan tinta yang cepat
pencetakan foil (kertas timah/perak), sedangkan litography untuk tube metal yang
kondisi normal, kemudian wadah gelas dilewatkan pada tungku pembakaran pada
suhu 550oC-660oC. Pencetakan wadah gelas juga dapat dilakukan dengan ink-jet
printing.
117
G. Tahapan Desain Kemasan
Dalam implementasi desain, kegiatan yang dilakukan terdiri dari tahapan sebagai
berikut:
Tahap Persiapan
Tahap Implementasi
Konsep ke dalam Desain
Separasi Warna
Montage
Pembuatan Plate
Tahap Mencetak
Tahapan Finishing
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan terlebih dahulu format, ukuran serta warna pada kemasan yang akan
dibuat.
diantaranya foto-foto produk dan model yang akan digunakan dalam kemasan.
118
2. Tahap implementasi konsep ke dalam desain
Berdasarkan pada konsep desain yang telah dibuat, maka implementasi yang
vektor dan image. Software yang digunakan dalam proses ini meliputi Adobe
Illustratator CS dan Adobe Photoshop CS. Berikut ini kami sampaikan tutorial
kemungkinan visual dalam pola tiga dimensi. Kali ini, kita akan mencoba
dari tutorial ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Salah satunya
design).
119
Langkah Pertama
Buat sebuah lingkaran dengan ukuran 156 x 156 pixel, beri warna abu-abu dengan
kode #D4D3D2.
Langkah Kedua
Adobe Illustrator. Caranya, pilih objek lingkaran, kemudian pada menu bar pilih
Effect > 3d > Extrude & Bevel. Atur nilai-nilai yang ditandai seperti pada gambar
langsung. Jika menekan tombol more options, maka jendela yang terbuka akan
lebih panjang, disini dapat pula mengatur arah dan tingkat pencahayaan terhadap
objek. Jika sudah, klik ok dan objek lingkaran sekarang sudah memiliki ketebalan
yang diinginkan.
120
Langkah Ketiga
contoh kali ini, persiapkan 2 buah label. Label pertama akan dipasang dibagian
Langkah Keempat
Masukkan label kedalam tampilan kemasan 3D, label terlebih dahulu harus
dijadikan symbol. Caranya, buka palet symbol di Window > Symbols. Pilih objek
121
label 1 lalu klik pada ikon New Symbol dibagian bawah palet symbol. Setelah itu
akan terbuka sebuah jendela dimana kita bisa mengganti nama symbol sesuai
dengan yang diinginkan. Ganti nama symbol menjadi "label 1" kemudian klik
tombol OK.
122
Langkah Kelima
Pilih objek kemasan tiga dimensi yang telah dibuat, kemudian buka jendela
Extrude & Bevel kembali di palet Appearance. Klik tombol Map Art pada
jendela tersebut, bawa kepada tampilan seperti gambar dibawah ini. Pilih "label 1"
dibagian symbol untuk surface nomor 1, dan "label 2" untuk surface nomor ..
(Lihat gambar dibawah). Dan Jangan lupa, mencontreng pada bagian Shade
label. Jika sudah, Klik OK untuk keluar dari jendela Map Art dan Extrude &
Bevel.
123
HASIL AKHIR
Dari langkah-langkah yang sudah diterapkan diatas, maka hasil hasil
akhirnya adalah sebuah kemasan dalam tampilan tiga dimensi lengkap dengan
124
Ini adalah contoh aplikasi hasil dari tutorial diatas kedalam sebuah iklan poster.
Evaluasi :
3. Sebutkan unsur disain grafis dan jelaskan mengenai fungsi dan sifat lainnya dari
4. Sebutkan minimal informasi yang harus terdapat pada label kemasan pangan!
125
DAFTAR PUSTAKA
Brody, A.L., B. Bugusu, J.H. Han, C.L. Sand dan T.H. McHugh. 2008. Innovative Food
Packaging Solutions. Journal of Food Science, Vol 73 No 8, pages 107-116.
Butler, P. 2001. Intelligent packaging for food, beverages, pharmaceuticals and household
products. Materials World 9(3) : 11-13.
Cenadi, 2000, Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia Pemasaran, Fakultas Seni dan
Desain - Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Coles, R., McDowell dan M.J. Kirwan. 2003. Food Packaging Technology. Blackwell
Publishing, Denmark.
Wirya, I., 1999, Kemasan Yang Menjual, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Yoga, 2005, Desain Packaging dengan Adobe Ilustrator CS, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
126