DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
A. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
B. TUJUAN ........................................................................................................... 2
C. METODE .......................................................................................................... 2
D. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 2
1. Identifikasi Activity Based Costing .............................................................. 2
2. Identifikasi Fast Slow Non-Moving ............................................................. 6
E. KESIMPULAN ................................................................................................. 8
F. UCAPAN TERIMAKASIH............................................................................. 8
G. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota……………………………………....11
Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing………………………………..……..14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas….....16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .............................................. 17
Lampiran 5. Pernyataan Sumber Tulisan .......................................................... 18
iii
PENENTUAN KELOMPOK SUKU CADANG OTHERPART DENGAN
KLASIFIKASI ACTIVITY BASED COSTING DAN ANALYSIS FAST SLOW
NON-MOVING DI BENGKEL CARFIX WR. SUPRATMAN
ABSTRAK
Pengadaan bahan baku merupakan titik awal dari pengendalian persediaan. Meka
Group adalah induk dari bengkel Carfix dan perusahaan distributor sparepart yang
seharusnya menyediakan sparepart yang dibutuhkan oleh bengkel Carfix. Belum
adanya klasifikasi sparepart berdasarkan biaya dan kategori fast, slow dan non- moving
menjadi permasalahan utama untuk langkah manajemen persediaan nantinya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi sparepart yang didasari atas biaya
menjadi tiga kategori kelas ABC serta klasifikasi berdasarkan fast moving, slow
moving, non moving. Hasil penelitian menunjukan sparepart kelompok A total harga
Rp. 535.749.637 dengan pemakaian sebanyak 2063 item, kelompok B total harga Rp.
126.371.543 dengan pemakaian 855 item dan kelompok C total harga Rp. 33.745.159
dengan pemakaian 567 item. Sparepart kelompok fast sebanyak 132 item dan
kelompok slow sebanyak 422. Rekomendasi perbaikan diberikan adalah usulan
kebijakan pengadaan untuk persediaan pada kategori kelas A dan Fast Moving.
Kata Kunci:
Bengkel Carfix, Metode ABC, Klasifikasi FSN, Pengendalian Sparepart
ABSTRACT
Procurement of raw materials is the starting point of inventory control. Meka Group
is the parent of Carfix Workshop and a spare parts distributor company that is
supposed to provide the spare parts needed by Carfix Workshop. The absence of spare
parts classification based on costs and categories of fast, slow and non-moving
becomes a major problem for later inventory management steps. The purpose of this
study was to determine the classification based on fast moving, slow moving, non
moving. The results showed group A spare parts total price of Rp. 535,749,637 with
the use of 2063 items, group B total price of Rp. 126,371,543 with the use of 855 items
and group C a total price of Rp. 33,745,159 with the use of 567 items. Fast spare parts
as many as 132 items and slow use as many as 422. Recommendations for improvement
are procurement policies for supplies in the class A and Fast Moving categories.
Keywords:
Carfix Workshop, ABC Method, FSN Classification, Spareparts Control.
iv
1
A. PENDAHULUAN
Manajemen persediaan merupakan proses yang meliputi proses
perencanaan, pengadaan serta pengawasan terhadap tingkat persediaan yang
dibutuhkan oleh perusahaan agar mencapai jumlah optimal (Kurniasari, 2015).
Pengadaan bahan baku merupakan titik awal dari pengendalian persediaan, jika titik
awal ini sudah tidak tepat, maka pengendalian akan sulit dikontrol atau
dikendalikan (Junaidi, 2019).
Persediaan merupakan asset yang digunakan untuk proses produksi atau
dijual kepada konsumen. Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk
mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat yaitu
dengan biaya yang optimal sehingga efektivitas dan efisiensi dapat tercapai
(Meilani, 2014). Setiap perusahaan harus mengelola persediaan karena berdampak
pada biaya mereka. Diantara biayanya adalah biaya pembelian, biaya pemesanan,
dan biaya penyimpanan. Kinerja finansial perusahaan turut dipengaruhi oleh
ketepatan dalam pengelolaan persediaan. Salah satu fungsi persediaan untuk
memastikan jumlah kuantitas persediaan yang dimiliki untuk proses pengolahan
produk oleh perusahaan (Octaviana, 2018)
Ketersediaan sparepart dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional
bengkel agar berjalan dengan baik dan lancar. Metode ABC adalah metode yang
menerapkan konsep akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan perhitungan
harga biaya yang lebih akurat (Aji, 2018). Pada prinsipnya klasifikasi ABC adalah
mengklasifikasikan barang menjadi tiga kategori berdasarkan rupiah yaitu A,B,C
berdasarkan prinsip Pareto. Menurut (Riani dan Bayu, 2016) klasifikasi kelas A
yaitu barang yang mewakili 15% persediaan dan mempresentasikan 70%-80%
penggunaan dana. Klasifikasi kelas B yaitu barang dengan mewakili 30%
persediaan barang dan mempresentasikan 15%-25% penggunaan dana. Klasifikasi
kelas C yaitu barang yang mewakili 30%-70% dan mempresentasikan 10%-20%
penggunaan dana.
Klasifikasi FSN (fast moving, slow moving, non moving) adalah klasifikasi
barang berdasarkan kategori fast moving, slow moving dan non moving. Klasifikasi
FSN (fast moving, slow moving, non moving) digunakan karena berguna untuk
memisahkan sparepart yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi dari jumlah
keseluruhan item sparepart. Klasifikasi kategori fast moving memiliki persediaan
rata-rata atau tingkat penjualan lebih dari 4 barang dalam satu tahun. Kategori slow
moving memiliki persediaan rata-rata atau tingkat penjualan 1-4 barang dalam satu
tahun. Sedangkan kategori slow moving tidak ada perputaran persediaan dan
penjualan dalam kurun waktu satu tahun (Ni’mah dan Yurida, 2019).
PT. Global Carfix Indonesia adalah perusahaan bengkel mobil resmi
modern yang bergerak dibidang perbaikan semua jenis mobil. Sparepart bengkel
Carfix sendiri telah disediakan oleh PT. Meka Adi Pratama. Akan tetapi kondisi
dilapangan sering terjadi pembelian di otherpart (pihak luar) dikarenakan sparepart
yang di supply oleh pihak meka belum tersedia. Dalam menghadapi permasalahan
2
219 OP-08-WP-OT H-036 WAT ER PUMP SWIFT 2 Rp470.455 Rp940.910 0,14% 79,74% A
FLENG T RANSMISI
220 OP-11-CT -OT H-002 2 Rp470.454 Rp940.908 0,14% 79,88% A
T AFT INDEPENDENT
jumlah pemakaian kategori kelas A sebesar 59%. Nilai investasi pembelian sebesar
Rp. 535.749.637 dari total Rp. 671.830.040 presentase investasi pembelian sebesar
79,88%. 5 jenis item sparepart kelas A terbesar adalah Brake Pad FR Freed dengan
penggunaan 26 kali serta presentase penggunaan biaya sebesar 3,54%, Coil Livina
dengan penggunaan 16 kali serta presentase penggunaan biaya sebesar 1,7%, Brake
Pad Livina 1.8 FR dengan penggunaan 14 kali serta presentase penggunaan biaya
sebesar 1,45%, Shock Absorber FR Erttiga dengan penggunaan 6 kali serta
presentase penggunaan biaya sebesar 1,3%, Piston Set Strada Double Chain dengan
penggunaan 2 kali serta presentase penggunaan biaya sebesar 1,3%.
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Klasifikasi Kelas B
Jumlah Presentase Kumulatif
No Kode Jenis Pemakaian Harga T otal Harga Biaya Biaya Kelas
222 OP-08-BSI-NGK-002 BUSI CRV/CIELO 24 Rp39.000 Rp936.000 0,14% 80,16% B
PIST ON KALIPER
OP-03-PK-T OI-001 5 Rp186.000 Rp930.000 0,14% 80,30% B
223 AVANZA
FILT ER OIL
OP-07-FO-IGP-002 12 Rp77.500 Rp930.000 0,14% 80,44% B
224 PANT HER 2.5
FUEL FILT ER
OP-07-FFF-MGP-001 6 Rp154.000 Rp924.000 0,14% 80,58% B
225 PAJERO
WAT ER PUMP
OP-08-WP-GMB-015 2 Rp455.000 Rp910.000 0,14% 80,71% B
226 XENIA 1.0 VVT I
-
-
PIST ON KALIPER
OP-03-PCK-OT H-047 2 Rp188.182 Rp376.364 0,06% 0,948651 B
388 KARIMUN WAGON
389 OP-15-FR-OT H-002 FREON AC 2 Rp188.182 Rp376.364 0,06% 0,949211 B
390 OP-07-FA-OT H-047 FILT ER AIR KIJANG 4 Rp94.091 Rp376.364 0,06% 0,949771 B
-
-
552 OP-05-CMC-ST L-001 CUMI KECIL UNIVERSAL 10 Rp4.545 Rp45.450 0,01% 99,99% C
553 OP-08-RAR-OT H-001 [OP-08-RAR-OT H-001] RING
2 AS RODARp12.545
CANT ER Rp25.090 0,00% 100,00% C
554 OP-05-BL-ST N-003 BULB 24V DOUBLE/ENGKEL
6 BE Rp4.132 Rp24.792 0,00% 100,00% C
2. Kelas S : Slow Moving, adalah item yang memiliki rasio antara tingkat penjualan
dan persediaan rata-rata atau (stock turnover) diantara 1-3. Biasanya besarnya
jumlah item adalah 30-35% dari kesuluruhan total item.
3. Kelas N : Non Moving, adalah item yang memiliki rasio antara tingkat penjualan
dan persediaan rata-rata (stock turnover) kurang dari 1. Biasanya besarnya
jumlah item adalah 60-65% dari kesuluruhan total item.
Sedangkan, kategori fast dengan penggunaan lebih dari satu per bulan atau
lebih dari 12 unit per tahun, slow dengan penggunaan 4-12 kali per tahun, non
moving dengan permintaan 0-3 per tahun (Kini, 2015). Berdasarkan identifikasi
FSN dapat dilakukan perhitungan mengenai kategori FSN yang cocok dengan
permasalahan perusahaan adalah menggunakan penelitian yang mirip dengan
penelitian Kini (2015). Hasil perhitungan FSN dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Klasifikasi FSN
Jumlah Presentase Kumulatif Kelas
No Kode Jenis Kelas FSN
Pemakaian Pemakaian Pemakaian ABC
BULB 12V 24V DOUBLE /
1 OP-05-BL-STN-002 ENG 211 6,05% 6,05% A Fast Moving
-
TUTUP BEARING
550 OP-02-TUB-OTH-002 PANTHER 2 0,06% 99,77% C Slow Moving
SELANG WASHER
551 OP-13-MW-OTH-031 HITAM 2 0,06% 99,83% C Slow Moving
BAUT TAP OLI
552 OP-17-BTO-OTH-008 UNIVERSAL 2 0,06% 99,89% C Slow Moving
G. DAFTAR PUSTAKA
Aji, N.B. Yaya, R. dan Kusumawati, W. 2018. Cost Analysis with Activity Based
Costing Method on Coronary Heart Catheterization Treatment at RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta. JMMR. 7(3):228-237.
Kumar, Y. Khaparde, R.K. Dewangan, K. Dewangan, G.K. Dhiwar, J.S. dan Sahu,
D. 2017. FSN Analysis For Inventory Management – Case Study Of Sponge Iron
Plant. International Journal For Research In Applied Science & Engineering
Technology (IJRASET). 5(2):53-57.
Riani, L.P. & Wiyono, B. 2016. Analisa Abc Dalam Pengendalian Persediaan Spare
Part Jenis Oil Sepeda Motor Di Bengkel Piramida Motor Tulungagung. Jurnal
Nusamba. 1(1):1-12.
11
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S-2/Magister S-3/Doktor
Nama Institusi Institut Teknologi Institut Teknologi University
Bandung Bandung of Leeds,
UK
Jurusan/Prodi Teknik Industri Teknik & Transport
Manajemen Studies
Industri
Tahun Masuk-Lulus 1993-1998 2001-2004 2011-2015
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1
2
3
4