Oleh:
BUDIYANTO VALENTINO ISKANDAR
1510631140023
Oleh:
BUDIYANTO VALENTINO ISKANDAR
1510631140023
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kerja Praktek dengan Judul “Analisis Tingkat Variasi Produk Ikan Mahi-
mahi Fillet PT Kemilau Bintang Timur menggunakan Statistical Quality Control
(SQC).” ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa
Karawang oleh:
Laporan Kerja Praktek ini telah diperiksa, disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KERJA PRAKTEK
Menyatakan
Bahwa Laporan Kerja Praktek ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya yang
begitu besar sehingga Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT. Kemilau
Bintang Timur, Cirebon dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Terima kasih sebesar-besarnya tak lupa penulis sampaikan kepada orang-
orang yang membantu dan membimbing penulis dalam proses pembuatan laporan
ini. Dengan bangga penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Orang tua penulis yang selalu mendukung dan memberi doa.
3. Bapak Asep Erik Nugraha ST., MT. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri Universitas Singaperbangsa Karawang.
Penulis sadar bahwa laporan ini memiliki banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dikemudian
hari bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN KERJA PRAKTEK............................................ iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek.............................................................. 3
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.4 Batasan Masalah................................................................................... 4
1.5 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek.......................................................4
1.6 Sistematika Penulisan........................................................................... 5
BAB II
DESKRIPSI TEMPAT KERJA PRAKTEK....................................................... 6
2.1 Data Umum Perusahaan........................................................................6
1. Sejarah Perusahaan........................................................................... 7
2. Visi Misi Perusahaan.........................................................................7
3. Struktur Organisasi........................................................................... 8
4. Alur Produksi Perusahaan.................................................................9
2.2 Deskripsi Bidang Kajian Kerja Praktek..............................................20
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................21
3.1 Pengertian Kualitas............................................................................. 21
3.2 Dimensi Kualitas.................................................................................21
3.3 Pengendalian Kualitas Statistik...........................................................22
3.4 Tujuan Pengendalian Kualitas.............................................................23
v
3.5 Alat Bantu Pengendalian Kualitas...................................................... 23
3.6 Statistical Quality Control (SQC).......................................................27
3.7 Peta Kendali Variabel..........................................................................27
3.8 Peta Kendali Atribut............................................................................30
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN.......................................................................32
4.1 Pengumpulan Data..............................................................................32
4.2 Pengolahan Data................................................................................. 33
4.3 Pembahasan.........................................................................................40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................43
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 43
5.2 Saran................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................x
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................... xi
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Potensi industri ini terhitung besar mengingat Indonesia merupakan salah satu
negara maritim dengan garis pantai terpanjang, 99.093 km dan luas lautan
mencapai 70% dari luas wilayah.
a Tempat Pengamatan
b Waktu Pengamatan
c Bidang Kajian
2. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktek dalam penelitian ini adalah :
a. Menambah informasi, wawasan dan referensi khususnya mengenai
pengendalian kualitas.
b. Mampu belajar dalam memecahkan masalah secara ilmiah
berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh dibangku kuliah.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan representatif
dalam pengambilan keputusan.
5
Bab ini berisi tentang Data Umum Perusahaan mulai dari Sejarah
Perusahaan, Struktur Organisasi, dan Aktivitas Perusahaan serta
Deskripsi Bidang Kajian Kerja Praktek.
6
7
1. Sejarah Perusahaan
PT Kemilau Bintang Timur merupakan PT Kemilau Bintang Timur
pada awalnya berdiri di Makasar tahun 2001 kemudian mulai beroperasi di
Cikampek pada tahun 2004 hingga tahun 2012. Pada tanggal 19 Agustus
2013 PT Kemilau Bintang Timur mulai beroperasi di Cirebon. Awalnya
lahan yang digunakan oleh PT Kemilau Bintang Timur Cirebon
merupakan perusahaan pembekuan udang milik Jepang yang disewakan.
Namun perusahaan mengalami sebuah permasalahan yang dapat membuat
perusahaan tersebut tidak melanjutkan kegiatan produksinya kembali dan
bangkrut. Bangunan pabrik yang ditinggalkan tersebut kemudian diambil
alih oleh PT Kemilau Bintang Timur Cirebon dan direnovasi ulang. Aneka
produk diolah oleh tenaga profesional serta didukung teknologi
pengolahan dan pembekuan seafood yang bersertifikat nasional maupun
internasional. PT Kemilau Bintang Timur Cirebon telah mendapatkan
sertifikat yang berstandar nasional dan internasional untuk menjamin
mutu, keamanan pangan dan memenuhi kebutuhan pelanggannya, yaitu:
a. GMP Certificate (Good Manufacturing Practice) yaitu sistem
menjamin keamanan pangan saat produksi.
b. HACCP (Hazzard Analysis and Critical Control Point) yang juga
menjamin keamanan pangan saat produksi.
c. BRC (British Retail Concorium) Global Standart yang menjamin
standar produk retail.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT Kemilau Bintang Timur dapat dilihat pada
lampiran 1. Berikut ini penjabaran mengenai departemen fungsional :
a. Departemen QC/QA (Quality Control/Quality Assurance)
Departemen yang bertanggung jawab terhadap mutu hasil produksi
dan mengontrol kesesuaian produk dengan spesifikasinya.
Pengawasan yang dilakukan meliputi pengawasan terhadap sanitasi
dan penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
b. Departemen PPIC (Product Planning Inventory Control)
Departemen yang bertanggung jawab terhadap penjadwalan
produksi, perencanaan kebutuhan bahan baku, dan perencanaan
bahan baku pendukung.
c. Departemen Produksi
Departemen yang mengatur sistem produksi, menerapkan HACCP,
GMP, SSOP, melakukan pembagian kerja dan membuat RKH
(Rencana Kerja Harian).
d. Departemen HRD (Human Resource Development)
Departemen yang membawahi Tim Audit Internal, bagian
rekrutmen, bagian pelathian dan pengembangan, EDP (Electronics
Data Process), bagian kesehatan, dan DC (Document Controlled).
e. Departemen GA (General Affair)
Departemen yang membawahi bagian personalia, Humas dan
perizinan, penyedia air swadaya, keamanan, tim K3 dan bagian
umum.
f. Departemen Teknik
Departemen yang bertugas mengelola sumber daya energi dan
memperbaiki mesin serta peralatan penunjang produksi.
9
b. Quality Checking I
Proses Quality Checking I dilakukan oleh QC (Quality Control).
Ikan yang diterima diperiksa kualitasnya berdasarkan uji
organoleptik. Uji organoleptik meliputi bau, tekstur, rasa, warna dan
kotoran. Pengujian bau dilakukan pada 3 bagian yaitu insang, perut,
dan ekor. Proses Quality Checking I ditunjukan pada Gambar 2.4
c. Weighing I
Penimbangan I dilakukan untuk melihat berat dan jumlah ikan
yang masuk. Ikan yang diterima memiliki berat antara 1,5 kg sampai
15 kg. Ikan ditempatkan pada basket lalu ditimbang sesuai standar
yang selanjutnya diberikan label size dan traceability sesuai dengan
kondisi ikan. Proses Weighing I ditunjukan pada Gambar 2.5
d. Washing I
Pencucian I pada proses penerimaan bahan baku bertujuan untuk
membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh ikan. Pencucian
ini menggunakan air chlorine dioxide 3-5 ppm dengan cara
dimasukan kedalam bak, kemudian dibersihkan dengan menggunakan
sikat plastik. Setelah ikan dicuci bersih, ikan dimasukan ke dalam
keranjang untuk segera diolah pada ruang proses. Proses washing I
ditunjukan pada Gambar 2.6
e. Filleting
Filleting merupakan proses pemisahan daging ikan dengan tulang
dan kepalanya. Daging ikan hasil Fillet diletakkan di Long pan yang
11
f. Weighing II
Daging hasil Fillet ditimbang beratnya. Hal ini bertujuan untuk
mengukur rendeman yang dihasilkan. Timbangan dikalibrasi pada
saat sebelum proses dan setelah istirahat. Pernimbangan harus
dilakukan dengan cepat untuk menghindari peningkatan suhu. Proses
weighing II ditunjukan pada Gambar 2.8
g. Washing II
Ikan kemudian dicuci kembali dengan Clorine Dioxide (ClO2) 3-5
ppm yang mengalir untuk membersihkan daging hasil Fillet dari
kotoran yang menempel. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan ikan
yang bersih dan untuk mengurangi pertumbuhan mikroba. Proses
washing II ditunjukan pada Gambar 2.9
12
h. Boning
Boning merupakan proses pencabutan duri ikan dari daging.
Boning dilakukan menggunakan alat yang mekanismenya seperti
gunting yang dapat mengunci. Ikan yang sudah bersih dari duri
kemudian diletakan pada long pan yang berbeda. Proses Boning
ditunjukan pada Gambar 2.10
i. Skinning
Skinning merupakan proses pemisahan kulit dari Fillet ikan. Cara
melakukan skinning yaitu dengan menggunakan pisau yang
disayatkan pada ujung Fillet kemudian disayat secara tipis sampai
seluruh kulit terpisah dari Fillet. Proses skinning ditunjukan pada
Gambar 2.11
13
j. Trimming
Trimming atau perapihan Fillet merupakan proses yang dilakukan
dengan tujuan untuk menghilangkan daging merah, selaput putih dan
menyeragamkan warna Fillet. Trimming dilakukan dengan cara
memotong secara tipis mengikuti serat daging. Sisa sisa daging
trimming kemudian diambil untuk didistribusikan ke ruang limbah.
Proses Trimming ditunjukan pada Gambar 2.12
k. Quality Checking II
Hasil trimming diperiksa kualitasnya secara visual maupun
organoleptik. Pengecekan dilakukan dengan teliti untuk menjaga
kualitas produk. Proses Quality Checking II ditunjukan pada Gambar
2.13
14
l. Washing III
Fillet ikan dicuci kembali menggunakan Clorine Dioxide yang
terlarut dalam air 3-5 ppm. Suhu air yang digunakan selalu dijaga
pada suhu maksimal 5°C untuk menghindari pertumbuhan mikroba.
Proses Washing III ditunjukan pada Gambar 2.14
o. Weighing III
Pada tahap ini ikan ditimbang sesuai dengan spesifikasi.
Timbangan dikalibrasi ketika sebelum operasi dimulai dan setelah
jam istirahat. Masing-masing bagian dipasangkan dengan bagian lain
yang sama untuk menghasilkan berat antara 350-360 g. Bagian yang
tidak memiliki pasangan disimpan dan diberi kode untuk dicari
pasangan yang sesuai. Proses weighing III ditunjukan pada
Gambar.2.17
16
p. Final Washing
Pencucian akhir dilakukan menggunakan air dingin berklorin 3-5
ppm dengan cara dicelupkan kemudian dibilas sekali menggunakan
air dingin. Air klorin diganti setelah digunakan sebanyak 7 kali.
Proses final washing ditunjukan pada Gambar 2.18
q. Rinsing
Ikan yang sudah dicuci bersih kemudian ditiriskan dengan
menggunakan kanebo. Hal ini dilakukan untuk mengurangi air hasil
cucian yang masih membasahi ikan. Cara melakukan penirisan yaitu
dengan meletakan ikan diatas kanebo kemudian ditutup kembali dan
sedikit ditekan agar airnya terserap. Proses rinsing ditunjukan pada
Gambar 2.19
17
r. Wrapping
Ikan yang sudah ditiriskan kemudian dimasukan kedalam plastik.
Jenis plastik yang digunakan yaitu PE (polyethylene). Setelah
dikemas dengan plastik, ikan dibawa ke mesin vakum menggunakan
long pan. Proses wrapping ditunjukan pada Gambar 2.20
t. Freezing
Produk dimasukan kedalam antreroom untuk menunggu
pembekuan. Hal ini dilakukan apabila ABF (Air Blast Freezer) sudah
penuh oleh produk yang sedang dibekukan. Suhu ABF yang
digunakan yaitu -35°C selama 8 jam. Petugas ABF diharuskan
mengisi form running ABF (FORM KBT/C/PROD/FC/11). Proses
freezing ditunjukan pada Gambar 2.22
u. Metal Detecting
Produk yang sudah beku dikeluarkan dari ABF menuju ruang
pengemasan menggunakan kereta galvanis. Semua produk dalam
tahap ini harus lolos metal detector dengan sensitivity Fe ϕ 1,5, Non
Fe ϕ 1,5 dan Sus ϕ 2,5. Tindakan perbaikan diperlukan apabila metal
detector berhenti, maka hentikan line sesegera mungkin. Produk
dicek ulang dengan melewatkan pada metal detector. Alat metal
detecting ditunjukan pada Gambar 2.23
19
w. Storage
Sebelum produk dikirim, produk disimpan dalam cold storage
dengan masa karantina selama 1 bulan. Produk akhir di cold storage
berada pada suhu -20°C ± 2°C. Cold Storage harus selalu tertutup
untuk menghindari perubahan suhu yang tinggi. Penyimpanan produk
20
di Cold Storage berdasarkan jenis dan size produk dalam satu pallet.
Penempatan produk diberi jarak 30-50 cm dari dinding sehingga
mudah dilakukan pembersihan dan untuk menjaga sirkulasi udara
terjaga dengan baik. Produk akhir diatur sesuai dengan sistem FIFO
(First in First out). Cold Storage ditunjukan pada Gambar 2.25
21
22
2. Histogram
Histogram adalah suatu alat yang membantu untuk menentukan
variasi dalam proses. Berbentuk diagram batang yang menunjukan
tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini
umumnya dikenal sebagai distribusi frekuensi. Histogram menunjukkan
karakteristik-karakteristik dari data yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas.
Berikut Gambar 3.3 contoh histogram
Gambar 3. 3 Histogram
Sumber : (Behnam Neyestani, 2017)
3. Peta Kendali
Peta Kendali adalah teknik pengendali proses pada jalur yang
digunakan secara luas yang biasanya digunakan untuk menaksir
parameter suatu proses produksi, menentukan kemampuan dan
memberikan informasi yang berguna dalam meningkatkan proses
produksi.
25
kali dikembangkan pada tahun 1950 oleh seorang pakar kualitas dari
Jepang yaitu Dr. Kaoru Ishikawa yang menggunakan uraian grafis dari
unsur-unsur proses untuk menganalisa sumber-sumber potensial dari
penyimpangan proses. Faktor-faktor penyebab utama antara lain yaitu
Material (bahan baku), Machine (mesin), Man (tenaga kerja), Method
(metode), Environment (lingkungan). Berikut Gambar 3.6 contoh
Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram).
ini cukup sederhana, tetapi merupakan alat yang sangat baik untuk
mencoba memahami suatu proses atau menjelaskan langkah-langkah
sebuah proses. Berikut Gambar 3.8 contoh diagram alir.
(3.2)
Keterangan:
= Banyaknya observasi
= Rata-rata nilai rentang
d. Menghitung batas kendali dari peta kendali , Batas pengendali untuk ,
yaitu:
(3.3)
(3.4)
Keterangan:
= Upper control limit / Batas Kontrol Atas untuk
= Lower control limit / Batas Kontrol Bawah
= Didapatkan dalam lampiran Tabel I.
Jika batas-batas kendali yang digunakan bukan adalah:
(3.5)
29
(3.6)
Keterangan:
(3.7)
Keterangan:
= Data subgroup atau sampel yang diamati
= Banyaknya sampel dalan tiap subgroup
c. Menghitung nilai rata-rata seluruh yaitu yang merupakan Garis
Tengah (CL) dari peta kendali .
(3.8)
Keterangan:
= Banyaknya observasi
30
32
33
Peta Kendali R
700
600
500
400 BKA
300 RANGE
200 BKB
100
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Gambar 4. 2 Peta Kendali R
keluar dari batas kendali, yaitu nomor 13 yang berarti proses tidak
36
Dapat terlihat pada Gambar 4.3 Peta Kendali R Revisi bahwa semua data telah berada
dalam batas kendali. Sehingga daat dilakukan perhitungan untuk membuat peta X.
c. Plot data pada peta kendali , apakah data tersebut berada dalam batas
pengendalian atau tidak. Berikut Gambar 4.4 yang menunjukkan
peta Kendali .
Peta Kendali X
1400
1200
1000
800 BKA
600 Nilai X
400 BKB
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
e. Plot data pada peta kendali , apakah data tersebut berada dalam
batas pengendalian atau tidak. Berikut Gambar 4.5 yang
menunjukkan peta Kendali revisi.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil data analisis pertama untuk peta kendali R produk Ikan
Mahi-mahi Fillet menunjukkan bahwa data produk nomor 13 berada di luar
batas pengendalian dengan nilai 623 g. Nilai tersebut tidak mencakup dari
BKA (Batas Kontrol Atas) sebesar 618 g maupun BKB (Batas Kontrol
Bawah) sebesar 0 g yang dihasilkan dalam perhitungan. Dengan adanya data
yang keluar dari batas kendali maka data produk nomor 13 dikeluarkan untuk
diadakan perbaikan.
Perhitungan peta kendali R dilanjutkan dengan tidak mengikutsertakan
data yang berada diluar batas pengendalian dan perhitungan dihentikan
setelah semua data berada dalam batas pengendalian. Setelah dilakukan
perhitungan kembali diperoleh hasil pengolahan data pada Gambar 4.3 yang
menunjukkan bahwa semua data berada dalam batas kendali yang artinya
proses telah stabil dengan nilai BKA sebesar 583,04 g, BKB sebesar 0 dan
nilai tengah sebesar 275,8 g.
Dengan terkendalinya hasil poduksi Ikan Mahi-mahi Fillet peta kendali
R, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan tahap akhir yaitu peta kendali
rata-rata( chart). Peta ini menunjukkan keakuratan produk dalam suatu proses
produksi. Berdasarkan hasil data analisis untuk peta kendali x ikan Mahi-
mahi Fillet menunjukkan bahwa data produk nomor 6 berada di luar batas
pengendalian dengan nilai 1239,8 g sedangkan BKA (Batas Kontrol Atas)
sebesar 1213,54 g dan BKB (Batas Kontrol Bawah) sebesar 895,26 g. Hal ini
menujukkan keakuratan proses tak terkendali, sehingga perlu dilakukan
perbaikan.
Perhitungan peta kendali x dilanjutkan dengan tidak mengikutsertakan
data yang berada diluar batas pengendalian dan perhitungan dihentikan
setelah semua data berada dalam batas pengendalian. Setelah dilakukan
perhitungan kembali diperoleh hasil pengolahan data pada Gambar 4.5 yang
menunjukkan bahwa semua data berada dalam batas kendali yang artinya
proses telah stabil dengan nilai BKA sebesar 1209,18 g , BKB sebesar 880,11
g dan nilai tengah sebesar 1044,64 g.
41
Dari Gambar 4.5 dapat disimpulkan bahwa data proses produksi telah
berada dalam batas kendali karena tidak ada data yang keluar dari batas
pengendalian dan berarti proses sudah kembali stabil. Adapun batas-batas
pengedalian untuk hasil pengolahan data revisi untuk produk Ikan Mahi-mahi
ditunjukkan pada Tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4. 4 Batas-batas Pengendalian Revisi Produk Ikan Mahi-mahi Fillet
Batas Pengendalian Hasil Perhitungan Batas Spesifikasi
Oktober 2018
Garis Tengah (Center Line) 1044,64 g
BKA (Batas Kontrol Atas) 1209,18 g 800-1200 g
BKB (Batas Kontrol Bawah) 880,11 g
Sumber: Pengolahan Data (2018)
Masalah
Kualitas
SOP Tidak Dilaksanakan dengan Baik
Suhu Tidak Sesuai
Pembekuan Kurang Dijaga Adanya Gangguan
Dehidrasi
Kalibrasi Timbangan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan, pengumpulan, pengolahan dan analisa data di
PT. Kemilau Bintang Timur dapat disimpulkan bahwa:
1. PT. Kemilau Bintang Timur merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang pengelolaan hasil laut (seafood) yang terdiri dari
pengolahan ikan (fish), pengolahan rajungan (crab) dan berbagai macam
hasil laut lainnya.
2. Hasil perhitungan data menggunakan peta kendali X dan R terdapat dua
data yang berada di luar batas kendali. Data yang keluar tersebut yaitu
pada data nomor 6 dan 13. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa
nilai BKA (Batas Kontrol Atas) sebesar 1209,18 g, nilai BKB (Batas
Kontrol Bawah) sebesar 880,11 g dan nilai Garis Tengah (Central Line)
sebesar 1044,64 g.
3. Berdasarkan hasil analisis diagram fishbone diketahui bahwa faktor
penyebab variasi yaitu faktor manusia, bahan baku, proses produksi, alat
dan mesin.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek
ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kualitas produk, perlu dilakukan pelatihan-pelatihan
terhadap karyawan secara rutin mengenai pengetahuan pengendalian
kualitas yang baik dan arti sebuah kedisplinan, karena hal tersebut sangat
mempengaruhi kinerja dalam proses pengendalian kualitas.
2. Melakukan penyuluhan pada karyawan agar lebih teliti dan berhati-hati.
3. Melakukan analisa masalah kualitas dengan peta kendali.
4. Menggunakan lebih dari satu alat bantu pengendalian kualitas yang akan
digunakan sebagai pembanding analisis faktor penyebab terjadinya
tingkat kecacatan suatu produk.
43
DAFTAR PUSTAKA
x
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
Lampiran 1 Laporan Kemajuan Bimbingan Kerja Praktek
Catatan:
Laporan kemajuan ini harap di bawa pada saat bimbingan dengan dosen pembimbing
Karawang, Januari 2019
Dosen Pembimbing
xii
Lampiran 2 Kartu Kendali Kerja Praktek
Paraf
Tanggal Jam Kerja Jenis Kegiatan dan Penjelasannya Pembimbing
Lapangan
xiii
Tanggal Jam Kerja Jenis Kegiatan dan Penjelasannya Paraf Pembimbing
Lapangan
xiv
Lampiran 3 Formulir Penilaian Pembimbing Lapangan
No Uraian Nilai*
1 Kerajinan Kerja
2 Kesungguhan Kerja
3 Kualitas Kerja
Jumlah
Nilai rata-rata*
No Uraian Nilai*
Jumlah
Nilai rata-rata*
Pada hari ini ......... tanggal .......... bulan ............. tahun ............ telah dilaksanakan
Ujian Kerja Praktek atas:
Nama Mahasiswa : Budiyanto Valentino Iskandar
NPM : 1510631140023
Judul Laporan Kerja Praktek : Analisis Tingkat Variasi Produk Ikan Mahi-
mahi Fillet PT Kemilau Bintang Timur
menggunakan Statistical Quality Control
(SQC).
Nama Pembimbing Lapangan : Amalia Ardiyanti
Nama Dosen Pembimbing : Sukanta, ST., MT
Dengan hasil akhir sebagai berikut:
No Uraian Nilai Kerja Praktek*
Nilai* Jumlah dan Rata-Rata
A Nilai dari Pembimbing Lapangan
1. Kerajinan Kerja ......... Jumlah Nilai .........
2. Kesungguhan Kerja .........
3. Kualitas Kerja ......... Rata-Rata (A)
4. Ketaatan pada Pedoman dan Peraturan Kerja ......... .........
B Nilai dari Dosen Pembimbing Jumlah Nilai .........
1. Keaktifan dalam Bimbingan .........
2. Sistematika Laporan Kerja Praktek ......... Rata-Rata (B)
3. Pemahaman Materi secara keseluruhan ......... ..........
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk digunakan
sebagai mestinya.
Mengetahui: Karawang, ..............................
xviii